37
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskritif analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:8) “Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism”, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Dampak peristiwa stock split belum dapat memberikan kebenaran informasi yang akurat, maka peneliti akan menganalisa kebenaran dampak tersebut terhadap trading volume activity (Y1), Abnormal return (Y2) dan likuiditas saham (Y3). Penelitian ini menganalisa hubungan variabel independen (X) dengan tiaptiap variabel dependent (Y1, Y2, Y3), akan di analisa apakah terdapat hubungan?, dan secara komparasi hasil analisis akan dilakukan pengujian hipotesis berupa uji asumsi kelasik, yaitu : Uji normalitas, Uji heteroskedasitas, uji regresi linieritas dan Uji beda dengan menggunakan SPSS versi 22. Setelah itu menetapan hipotesis yang telah di uji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya perbedaan antara variabel X dan variabel Y1, Y2 dan Y3, dengan hipotesis (H0) dan hipotesis (H1)
38
4.2.
Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : 4.2.1. Analisis Trading Volume Activity Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode tertentu di sebut juga dengan volume perdagangan saham di mana volume perdagangan saham diukur dengan Trading Volume Activity (TVA). Untuk mengukur
besarnya
trading
volume
activity
yaitu
dengan
cara
membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam periode tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Kemudian, rata-rata masing-masing volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pemecahan saham dihitung untuk mengetahui perbedaan. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya digunakan statistik uji beda dua rata-rata TVA sebelum dan sesudah pemecahan saham.
4.2.2. Analisis Abnormal Return Return saham adalah keuntungan yang dinikmati oleh investor atas investasi yang dilakukannya. Besarnya return saham di lihat dari adanya abnormal return yang akan diperoleh investor sehubungan dengan peristiwa stock split. Abnormal return merupakan selisih antara expected return dengan actual return, sedangkan actual return merupakan selisih
39
antara harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif, setelah itu, dihitung besarnya rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split dengan menggunakan model indeks tunggal. Event study dipilih untuk menguji perilaku harga saham, yang ditunjukan oleh gerakan abnormal return di sekitar event date, yaitu 5 hari sebelum dan sesudah dilaksanakannya perdagangan saham dengan nilai nominal baru.
4.2.3 Analisis Likuiditas Saham Pengertian likuiditas adalah suatu aset menunjukkan seberapa cepat aset tersebut dapat di konversi menjadi uang kas. Semakin cepat aset tersebut dapat berubah menjadi uang kas maka semakin tinggi likuiditasnya. Saham yang mudah diperjual belikan dalam jangka waktu yang relatif singkat akan diminati oleh oleh banyak orang. Agar mudah untuk diperjualbelikan, saham tersebut harus memiliki daya tarik tersendiri seperti harga yang murah dan biaya yang relatif rendah (Jogiyanto, 2010). Likuiditas saham dalam penelitian ini di ukur dengan bid-ask spread. Periode pengujian (event window) yang digunakan 5 hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia sebelum stock split dan 5 hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia sesudah stock split dari masingmasing sampel. Harga saham yang lebih rendah setelah dilakukan stock split menyebabkan pertemuan antara harga penawaran dan harga permintaan lebih besar. Perbandingan nilai Bid dan Ask menghasilkan
40
selisih harga (spread). Spread adalah selisih yang dimiliki oleh tiap pasangan saham ketika ditransaksikan dalam perdagangan saham. Suatu saham, di mana semakin kecil bid-ask spread suatu saham berarti semakin likuid saham tersebut.
4.2.4 Definisi Operasional Pengukuran Variabel Menurut Chourmain (2008) Definisi operasional
pengukuran
variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Pada Tabel 4.1 adalah konsep alat ukur untuk mengetahui batasan-batasan pengukuran dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Definisi Operasional No 1
Variabel Trading volume activity
Definisi Perbandingan antara jual saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham yang beredar.
2
Abnormal return
Abnormal return merupakan selisih antara expected return dengan actual return
3
Likuiditas saham
Jumlah selisih bid dan ask dibagi jumlah Ask bid dibagi 2 = BAS
Pengkuran Jumlah volume perdagangan TVA = Jumlah saham yang beredar
ARit = Rit - ER
Ask Price – Bid price BAS = (Ask Price + Bid price)/2
41
Pada Tabel 4.1 nomor 1 di mana untuk mengukur besarnya trading volume activity yaitu dengan cara membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam periode tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Pada nomor 2 menghitung selisih antara expected return dengan actual return, sedangkan actual return merupakan selisih antara harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif. Setelah itu, dihitung besarnya rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham. Sedangkan pada nomor 3 menghitung bid ask spread perdagangan di bursa saham pada periode tertentu, selisih nilai ask dan bid di bagi dengan nilai ask, sehingga menghasilkan nilai bid ask spread.
Gambar 4.1 Model Penelitian Pengukuran Variabel
42
Pada gambar 4.1 dijelaskan pada (Y1) yaitu membandingkan data volume perdagangan saham pada waktu tertentu dan data saham yang beredar perusahaan pada waktu tertentu sehingga menghasilkan nilai ratarata trading volume activity pada periode pengamatan. Kemudian pada (Y2) menghitung nilai actual return harian dan actual return pasar harian (IHSG), setelah nilai rata-rata actual return dan return pasar diketahui, maka dilakukan regresi untuk mendapatkan nilai expected return harian, setelah itu mengurangi nilai rata-rata return harian dengan hasil nilai rata-rata harian expected return maka akan menghasilkan abnormal return harian. Pada (Y3) melakukan olah data perhitungan bid dan ask harian maka akan menghasilkan Bid ask spread. Setelah dilakukan analisa terhadap Y1, Y,2 dan Y3, kemudian melakukan pengujian distribusi data setelah itu mengambil keputusan Ho atau H1.
4.3
Data Dan Metode Pengumpulan Data 4.3.1 Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain yang dipubikasikan dalam bentuk yang sudah jadi. Data ini adalah data historis tentang harga saham dan volume perdagangan saham, secara harian data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id,
www.britama.com,
www.sahamok.com
www.yahoofinance.com, data yang digunakan adalah:
dan
43
1) Volume perdagangan saham 5 hari sebelum dan sesudah stock split. 2) Harga saham perusahaan yang melakukan stock split 5 hari sebelum dan sesudah peristiwa. 3) Jumlah saham perusahaan yang beredar 5 hari sebelum dan sesudah stock split. 4) Kapitalisasi pasar pada perusahaan yang melakukan stock split. 5) Saham yang beredar pada perusahaan yang melakukan stock split. 6) Harga Index saham gabungan pada waktu sebelum dan sesudah stock split. 7) Nilai harga Bid ask/offer pada waktu sebelum dan sesudah stock split 4.3.2
Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini diambil dengan menggunakan pengumpulan
data dengan metode pendokumentasian. Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pemecahan saham seperti nama emiten yang melakukan pemecahan saham, tanggal pengumuman pemecahan saham, kode saham emiten, dan nilai nominal saham emiten sebelum maupun sesudah pemecahan saham, serta data-data yang berhubungan dengan karakteristik masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian maupun data-data pendukung lain.
44
Data
dokumentasi
www.britama.com,
yang
di
peroleh
www.sahamok.com,
dari
www.idx.co.id,
www.yahoofinance.co.id,
dipublikasikan secara historis dan mendatangi Kantor Bursa Efek Jakarta untuk mendapatkan data Bid Ask Spread tahun 2010 dan 2011.
4.4.
Populasi Dan Metode Sampling Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua perusahaan di
Bursa Efek Indonesia yang melakukan kebijakan stock split pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, yaitu sebanyak 43 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu, sehingga sesuai dengan penelitian yang dirancang. Pada lampiran 7 dijelaskan bahwa populasi atau jumlah perusahaan yang melakukan stock split dari tahun 2010 sampai dengan 2014 sebanyak 43 perusahaan. Dari populasi tersebut dipersyaratkan tidak melakukan kebijakan lain seperti pembagian dividen, delisting, tidak aktif perdagangan di seputar event date, adanya kriteria
ini
dimaksudkan
agar
tidak
terjadi
efek
yang
membingungkan terhadap penelitian. Pada periode ini terdapat 8 perusahaan tidak melakukan perdagangan pada sekitar event date, 1 perusahaan delisting, dan 3 perusahaan membagikan dividen di sekitar event date, sehingga sampel yang diambil adalah berjumlah 31 perusahaan.
45
4.5.
Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis event study yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return pada periode sebelum dan sesudah dimulainya perdagangan dengan nominal baru. Event windows yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode 5 hari sebelum peristiwa stock split (t-5 sampai dengan t-1) dan lima hari sesudah peristiwa (t+1 sampai dengan t+5). Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang perbedaan abnormal return dan perbedaan Trading volume activity akibat pemecahan saham yang dilakukan oleh Hendrawijaya (2009) juga menggunakan event window 5 hari sebelum (t-5 sampai dengan t-1) peristiwa dan lima hari sesudah peristiwa (t+1 sampai dengan t+5). Sehingga dengan dasar alasan diatas dan penelitian terdahulu, penelitian ini menggunakan event event window 5 hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi tanggal publikasi pemecahan saham (event date) yang dimaksud adalah tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia ketika saham sudah dapat diperdagangkan, untuk mempermudah tanggal pencatatan maka diidentifikasi sebagai hari ke t=0. 2)
Gambar jendela peristiwa event date
-100
-5 Estimation Period
5 Event Window
Gambar 4.2 Jendela peristiwa (event window) dan tanggal mulai diperdagangkan (event date) stock split
46
Menentukan estimation period, yaitu periode waktu yang digunakan untuk meforcast expected return. Estimation period yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 hari, yaitu dari t-105 hingga t-5 sebelum event date. Perhitungan menggunakan model index tunggal untuk menghitung periode tersebut. Menentukan jendela peristiwa (event window) atau periode di mana reaksi perusahaan akibat peristiwa stock split. Event
window yang
digunakan adalah 5 hari sebelum stock split dan 5 hari sesudah stock split. Penentuan event window tersebut untuk menghindari pengaruh informasi lain yang dapat mempengaruhi perubahan volume perdagangan dan harga emiten yang bersangkutan, jika periode peristiwa diambil terlalu lama, dikhawatirkan adanya peristiwa lain yang cukup signifikan mempengaruhi hasilnya (Jogiyanto, 2008:195). 3)
Menghitung perubahan volume perdagangan saham untuk masing-
masing saham emiten untuk periode 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pemecahan saham, dengan rumus yang digunakan (Widjanarko, 2015:42). Jumlah saham diperdagangkan pada waktu t
TVA i
=
Jumlah saham yang beredar pada waktu t
4)
(1)
Setelah TVA masing-masing saham diketahui, maka kemudian
dihitung rata-rata volume perdagangan saham dengan rumus:
(2)
47
Di mana :
x
= Rata-rata volume perdagangan.
n
= Sampel.
TVAi = Trading Volume Activity. 5)
Menghitung Actual Return, untuk mengetahui perbandingan antara
harga saham hari ini dengan harga saham sebelumnya yaitu :
Pit - Pit - 1 Rit =
(3)
Pit – 1 Di mana : Rit = Return saham i pada waktu t. Pit = Harga saham i pada waktu t. Pit = Harga saham i pada waktu t-1. 6)
Menghitung Actual return pasar harian
IHSGt - IHSG t-1 Rmt
(4)
=
IHSG t-1 Di mana : Rmt
= Return pasar pada waktu ke-t.
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t.
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan hari ke t-1.
48
7)
Menghitung
Expected
Return,
untuk
mengetahui
tingkat
keuntungan yang diharapkan. Model indeks tunggal model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square).
Rit = αi + β it Rmt + e it
(5)
Di mana : Rit
= return saham perusahaan i pada periode ke t.
αi
= Intersep dari regresi untuk masing-masing perusahaan i.
β it
= Beta
Rmt
= Return Indeks Pasar pada periode t.
e it
= Kesalahan
untuk masing-masing saham perusahaan i.
residu untuk persamaan regresi perusahaan
i pada periode ke-t. 8)
Meregresikan return saham individual dengan return pasar harian
untuk memperoleh alpha dan beta.
n (∑ XY) – (∑X) (∑Y) β
=
(6) 2
n(∑X ) - (∑X)
2
∑Y – β (∑X) α
=
(7)
n
49
Di mana : Y = Return saham individual yang sesungguhnya atau E (Rit). X = Return pasar (Rmt). n = Periode pengamatan.
9)
Perhitungan Abnormal Return untuk masing-masing saham emiten
untuk periode 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pemecahan saham. Adapun rumus yang digunakan yaitu sesuai dengan market adjusted model sebagai berikut :
ARit = Rit – E Rt
(8)
Di mana :
10)
ARit
= Abnormal Return.
Rit
= Actual Return.
ERt
= Expected Return.
Setelah Abnormal Return masing-masing saham diketahui, maka
kemudian dihitung rata-rata abnormal return.
(9)
Di mana : ARit
= Abnormal return.
n
= Sampel.
ARit = Rata-rata abnormal return.
50
11)
Menghitung likuiditas saham, parameter menggunakan pengukuran
perhitungan bid ask spread, Bid ask spread di peroleh dengan rumus sebagai berikut (Han,1995) dalam (Pratama, 2009) :
Ask Price – Bid price BAS = (Ask Price + Bid price)/2
(10)
Di mana : Ask Price/Offer = Harga jual dealer. Bid Price 12)
= Harga beli dealer.
Melakukan Uji beda kelompok berpasangan
(11)
Di mana :
13)
D
= Selisih x1 dan x2 (x1-x2).
n
= Jumlah Sampel.
Menghitung
nilai standar deviasi pada periode sebelum dan
sesudah hari peristiwa.
S
(12)
51
Di mana : S
= Standar Deviasi.
Rij
= Return sekuritas ke i selama periode peristiwa.
Ri
= Rata-rata return sekuritas I pada periode peristiwa.
t1
= Jumlah hari diperiode peristiwa.
52
08/12/2010
Kode Emiten CPIN
Charoen Pokhpand Indonesia Tbk
1:5
2
15/06/2010
CTRA
Ciputra Development Tbk
1:2
3
12/11/2010
DVLA
Darya-Varia Laboratoria Tbk
1:2
4
17/06/2010
TURI
Tunas Ridean Tbk
1:4
5
27/07/2010
DILD
Intiland Development Tbk
1:2
6
13/01/2011
BBRI
Bank Rakyat Indonesia Tbk
1:2
7
01/03/2011
LSIP
London Sumatra Indonesia Tbk
1:5
8
30/03/2011
BTPN
Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk
1:5
9
08/06/2011
INTA
Intraco Penta
1:5
10
17/06/2011
PBRX
Pan Brothers Tbk
1:4
11
17/06/2011
MAIN
Malindo Feedmill Tbk
1:5
12
28/06/2011
AUTO
Astra Otopart Tbk
1:5
13
11/07/2011
SSIA
Surya Semesta Internusa Tbk
1:4
14
13/07/2011
MTFN
Capitalinc Invesment Tbk
1:5
15
28/07/2011
JTPE
Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
1:5
16
06/03/2012
PTRO
Petrosea Tbk
1 : 10
17
30/03/2012
PWON
pakuwon Jati Tbk
1:4
18
05/06/2012
ASII
Astra International Tbk
1 : 10
19
07/06/2012
IMAS
Indomobil Sukses International Tbk
1:2
20
19/06/2012
INDS
Indospring TBK
5:7
21
03/07/2012
MDRN
Modern
1:5
22
03/08/2012
DKFT
Central Omega Resources Tbk
1:5
23
07/08/2012
KREN
Kresna Graha Sekurindo Tbk
1:4
24
03/01/2012
IDKM
Indosiar Karya Media Tbk
1:5
25
08/10/2012
KLBF
Kalbe Farma Tbk
1:5
26
02/11/2012
ACES
Ace Hardware
1 : 10
27
19/04/2013
JPFA
Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
1:5
28
01/08/2013
JRPT
Jaya Real Property Tbk.
1:5
29
28/08/2013
TLKM
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
1:5
30
04/09/2013
BATA
Sepatu Bata Tbk
31
25/09/2013
JKON
Jaya Konstruksi Manggala Prata
No 1
Tanggal
Nama Perusahaan
Split Rasio
1 : 100 1:5
53
32
13/11/2013
MDLN
Modernland Realty Ltd. Tbk
1:2
33
12/02/2014
ALMI
Alumindo Light Metal Industry
1:2
34
12/02/2014
INAI
Indal Aluminium Industry Tbk.
1:2
35
25/07/2014
TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk.
1:2
36
03/09/2014
CMPP
Centris Multipersada Pratama Tbk
1:4
37
06/11/2014
MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk.
1 : 100
54
55
56
57
58