BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis/ Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Oleh sebab itu desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Menurut Tan (1990) dari Selitiz et al.(1962) dalam Wiyono (2011 :51), dijelaskan bahwa: Jenis penelitian dibagi menjadi tiga,yaitu : exploratory, descriptive, dan explanatory. Adapun dari masing-masing jenis penelitian dijelaskan dibawah ini: 1) Penelitian explaratory adalah, penelitian menjelajah yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan, mengurai gejala tertentu, dengan maksud untuk mengembangkan hipotesa. 2) Penelitian descriptive adalah, penelitian untuk mendapatkan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala, kelompok tertentu, dengan tujuan untuk mempertegas hipotesis-hipotesis sehingga dapat dapat membentuk teori baru atau memperkuat teori lama. 3) Penelitian explanatory adalah, penelitian bersifat menerangkan yang artinya sudah ada teori-teori tertentu dan sudah ada berbagai penelitian
55
56
empiris yang menguji berbagai hipotesa, sehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris. Tujuan peneliti adalah untuk menguji berbagai hipotesis yang diperoleh dari teori-teori tertentu dengan maksud untuk membenarkan atau memperkuat hipotesis.
4.2. Metode Pengumpulan data Sumber data yang digunakan adalah data dari kantor Itjen TNI. Jenis data berupa data
primer
data sekunder . Intrumen pengumpulan data adalah
kuesioner. 1) Data primer yakni data yang dikumpulkan peneliti dengan melakukan tabulasi hasil wawancara terhadap responden. 2) Data sekunder adalah penggunaan data –data yang diambil dari internal kantor Itjen TNI berupa data kepegawaian , data daftar tugas , tugas , struktur dan tanggung jawab kewenangan perwira pengawas yang telah menjadi acuan di lingkungan Itjen TNI. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survai, sebagaimana menurut pendapat Kerlinger dalam Riduwan (2009:49), dijelaskan bahwa: metode penelitian survai adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan antar variabel. Penelitian survai biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila
57
digunakan sampel yang representatif. Pengertian survai dalam penelitian ini dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari seluruh populasi. Pendekatan kuantitatif digunakan karena subjek dan sampel sudah diketahui, serta instrument pengumpulan data sudah disiapkan. Sedangkan menurut Sugiyono (2005:4) mengatakan, bahwa: Penelitian survai pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Meskipun demikian, David Kline, yang dikutip Sugiyono (2004:3), mengemukakan, bahwa: Generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif. Metode penelitian yang digunakan didasarkan pada tingkat penjelasannya (level of explanation), maksudnya untuk menjelaskan kedudukan variabelvariabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal tersebut, metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan tingkat penjelasan yang bersifat asosiatif. Sugiyono (2005:11) mengemukakan, bahwa: Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif kausal, yaitu menekankan pada segi pengukuran variabel dengan menggunakan teknik dan alat ukur yang obyektif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
58
Seluruh uraian yang menggambarkan obyek dan subyek penelitian serta analisis data penelitian terfokus kepada pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja
pegawai
negeri
sipil
di
Inspektorat
Jenderal
dan
Perbendaharaan Tentara Nasional Republik Indonesia. Penelitian ini lebih mengarah kepada kajian korelasi dan regresi antara kompensasi dan disiplin kerja sebagai variabel bebas, dengan kinerja pegawai sebagai variabel terikat. Kajian korelasi dan regresi tersebut bersifat sebab akibat yaitu variabel bebas sebagai sebab, dan variabel terikat sebagai akibat. Akhirnya dari hasil analisis data ini, kemudian dilakukan interpretasi (pembahasan) untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan perkembangan pengaruhnya di masa mendatang.
Gambar 4.1 Perencanaan Penelitian
59
Menurut Wiyono (2011:52),Unit analisis merupakan obyek penelitian yang fokusnya dapat bertingkat mulai dari individu, pasangan, kelompok, organisasi dan kultur. Karena yang menjadi obyek penelitian oleh penulis adalah kinerja pegawai negeri sipil Itjen TNI, maka harus menemukan perihal yang dapat
meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini, unit analisisnya
adalah individu. Data yang dikumpulkan dari PNS adalah sumber data individu.
4.3.Variabel Penelitian dan Difinisi Operasional. Variabel yang diteliti dibedakan kedalam dua kategori, yaitu :
variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y) serta penjelasan pengaruh masing – masing dalam penelitian. 4.3.1.Variabel Penelitian. Pengertian variabel menurut Sugiyono (2012), adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini ditetapkan dua variabel,
yakni: variabel bebas dan variabel terikat. 4.3.1.1Variabel Bebas (Independen) Menurut Sugiyono (2012), yang dimaksud variabel bebas adalah variabel independen yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Pada
60
penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah Kompensasi ( X1) dan Disiplin Kerja (X2). 1)
Kompensasi. Kompensasi adalah pemberian penghargaan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial yang adil dan layak kepada pegawai atas kontribusinya dalam pencapaian tujuan organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur kompensasi berupa angket pertanyaan yang dikembangkan dari indikator dan tiga sub variabel (sub dimensi), yaitu: (1) Upah, (2) Natura, dan (3) Kenikmatan.
2) Disiplin Kerja. Disiplin Kerja adalah suatu kondisi ketaatan dimana pegawai dengan kesadarannya mengikuti peraturan dan norma-norma yang mengatur dan berlaku di lingkungan tempat pegawai bekerja.
Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk mengukur disiplin kerja
berupa angket
pertanyaan yang dikembangkan dari indikator dan tiga
sub
variabel (dimensi), yaitu: (1) Ketaatan, (2) Motivasi kerja, dan (3) Kepemimpinan.
4.3.1.2.Variabel Terikat (Dependen) Menurut Sugiyono (2012), yang dimaksud yaitu variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Pada
61
penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya adalah
Kinerja
Pegawai (Y). Kinerja pegawai berkaitan erat dengan kesediaan atau motivasi dari pegawai untuk bekerja, dan kemampuan pegawai untuk melaksanakannya. Dalam aspek kompensasi akan selalu terkait dengan kepuasan kerja dan atau motivasi kerja. Sementara pada aspek disiplin kerja akan menyangkut pada kemampuan pegawai dalam mentaati dan menjalankan ketentuan yang berlaku guna efektivitas dan efisiensi kerja. Jadi dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur
disiplin
kerja
berupa
angket
pertanyaan
yang
dikembangkan dari indikator dan tiga sub variabel (dimensi), yaitu: (1) Produktivitas kerja, (2) Efisiensi dan efektivitas , serta (3) Prestasi kerja. 4.3.2. Difinisi Operasionalisasi Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1) Kompensasi sebagai variabel bebas satu (X1) dikonsepsikan sebagai upaya-upaya pimpinan Itjen TNI dalam meningkatkan kesejahteraan PNS Itjen TNI melalui pemberian bonus atas prestasi kerja PNS, peningkatan tambahan natura (pada saat olah raga dan melaksanakan lembur kerja) dan bentuk kesejahteraan lain ( seperti rekreasi bersama , promos/mutasi , Diklat dan pemberian kredit pembelian rumah/tanah)
62
Variabel ini diukur melalui beberapa indikator, di antaranya : frekuensi , intensitas keikutsertaan PNS dalam program pelatihan, rekreasi ,promosi dan mutasi. 2) Disiplin Kerja sebagai variabel bebas dua (X2) dimaksudkan adalah pembinaan pimpinan Itjen TNI dalam bentuk penegakan aturan sebagai institusi pemerintah
melalui pemasangan finger frint di kantor,
pemberian surat jalan bagi PNS yang akan berkegiatan keluar npada saat jam kerja dan pemberian sanksi bagi PNS yang melanggar ketentuan aturan yang sudah disepakati. Hal ini dimaksud untuk memberikan motivasi kepada pegawai yang lain untuk tetap melaksanakn disiplin kerja dengan memberikan contoh sebagai pemimpin yang konsisten kepada aturan. 3) Kinerja Pegawai sebagai variabel tak bebas (Y) dimaksudkan adalah pencapaian hasil kerja organisasi yang dilaksanakan para pegawai . Variabel ini diukur dari besarnya tingkat pelanggaran yang dilakkukan oleh pegawai, ketepatan penyelesaian terhadap tugas yang diberikan oleh pimpinan dan perolehan prestasi pegawai dalam kegiatan internal maun eksternal lembaga TNI. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan matriks operasionalisasi variable penelitian.
63
Tabel 4.1 Matrik Operasionalisasi Variabel Penelitian
No
Variabel
Indikator
Nomor Butir Item Instrumen
1
Kompensasi
1. Upah 2. Natura 3. Kenikmatan
1,2,3,11,12,17 4,5,6,7,8,9 10,13,14,15,16,18
2
Disiplin kerja
1. Ketaatan 2. Motivasi kerja 3. Kepimpinan
1,2,3,7,8,16 9,10,11,12,17,18 4,5,6,13,14,15
Kinerja Pegawai
1. Produktivitas kerja 2. Efisiensi dan efektivitas 3. Prestasi kerja
3
3,4,8,11,13,14 1,2,5,12,15,17 6,7,9,10,16,18
Sumber: Handoko (1998); Stoner (1992); Bernandin dan Russel (1993);
4.4. Populasi dan Sampel Untuk memperoleh data yang bersumber dari responden dilakukan penarikan sampel dari suatu populasi. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2005:72) dijelaskan, bahwa : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah para pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Inspektorat Jenderal TNI, sebanyak 49 orang pegawai.
64
Pendapat
Sugiyono (2005:73) menjelaskan, bahwa: Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil agar mendapatkan data yang representatif, sebenarnya tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia. Juga tidak ada batasan yang jelas apa yang dimaksud dengan sampel yang besar dan yang kecil. Adapun teknik penarikan sampel untuk responden melalui kuisioner dilakukan berdasarkan kaidah dasar dari probability sampling melalui teknik pengambilan sampel secara proporsional. Secara lebih jelasnya, Suharsimi Arikunto (1993:107) menyatakan besarnya sampel yang dapat diambil dalam suatu penelitian, adalah: Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Sedangkan menurut Gay, yang dikutip oleh Husein, Umar (1998:108) menyatakan sebagai berikut : Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang dipergunakan sebagai berikut : 1) Metode deskriptif minimal 10% populasi. Untuk populasi relatif kecil minimal 20% populasi.
65
2) Metode deskriptif korelasional minimal 30 subyek 3) Metode expost factor minimal 15 subyek per kelompok 4) Metode eksperimental minimal 15 subyek per kelompok. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diperkirakan jumlah responden penelitian yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2 Komposisi Jumlah Populasi dan Ukuran Sampelnya Komposisi No Sekretariat Inspektorat Jenderal TNI
Jumlah Populasi (Jiwa)
Proporsi (%)
Ukuran Sampel (Jiwa)
1
Bagian Renprogar
4
100%
4
2
Bagian Umum
22
100%
22
3
Bagian Anev
4
100%
4
4
Bagian Itbidang
19
100%
19
49
100%
49
Total Sumber: Sekretariat Inspektorat Jenderal TNI, 2015.
Jumlah sampel penelitian tersebut diperkirakan telah sesuai dan mencukupi sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Gay dan Suharsimi Arikunto di atas.
4.5. Jenis dan Sumber Data Data Primer, yang merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
66
mendapatkan
data
primer,
peneliti
harus
mengumpulkannya
secara
langsung.Untuk penelitian ini penulis menggunakan data primer yang diperoleh dari observasi, dan penyebaran kuesioner kepada Pegawai Negri Sipil di Inspektorat Jenderal dan Perbendaharan TNI. 4.6. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Secara garis besar, pekerjaan pengumpulan data meliputi 3 (tiga) langkah, yaitu persiapan data, tabulasi data, dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah persiapan ini, bermaksud merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisa. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah tabulasi data ini dengan cara memberikan skoring, dan memberikan koding. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: 4.6.1.Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan dua cara yaitu dengan cara studi kepustakaan dan penelitian lapangan. 1)
Studi Kepustakaan Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori
dalam pembahasan masalah yang dihadapi serta untuk mengumpulkan dan mem-pelajari kebenaran ilmiah yang dipandang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menganalisa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari bukubuku, diktat, literatur dan laporan-laporan serta peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan masalah yang diungkapkan dalam
67
penelitian. Penelitian kepustakaan ini menghasilkan data berupa teoriteori dan pendapat para ahli yang telah diterima kebenarannya yang kemudian dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
2) Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian, dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya dilapangan.
Dalam penelitian lapangan diberikan daftar pertanyaan
terhadap responden yang akan ditentukan sebelumnya yaitu dengan membagikan kuestioner tersebut kepada pegawai yang merupakan sampel dalam penelitian ini. 4.6.2. Teknik Pengolahan Data Setelah penelitian dilakukan dengan cara tersebut diatas terutama dari hasil kuesioner/angket, selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Editing, Memeriksa ulang seluruh data yang diperoleh dari kusioner untuk melengkapi kebenaran dan relevansi dari hasil penelitian. 2) Skoring, Setelah diedit dan mengelompokan data selanjutnya diberi nilai atau skor dari masing-masing jawaban. Pemberian skor disesuaikan berdasarkan jumlah alternatif jawaban yang disediakan.
68
3) Tabulasi Tahapan selanjutnya semua data yang masuk diformulasikan dalam tabel. Tabel yang dibutuhkan dalam penelitian adalah tabel distribusi frekwensi kemudian diberikan penjelasan-penjelasan secara terperinci, mendalam dan sistematis berdasarkan pemikiran logis sesuai dengan tujuan yang dimaksud.
Selanjutnya, dalam analisa data dari kuesioner/angket, diukur dengan menggunakan Skala Likert, menurut Sugiyono (2001:73), bahwa: Mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian, yaitu variabel kompensasi, variabel disiplin kerja, dan variabel kinerja pegawai. Jadi jelaslah Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Terdapat sebanyak lima alternatif jawabaan untuk menentukan nilai atau skor, seperti dibawah ini : 1)
Jawaban alternatif a, diberi skor 5
2)
Jawaban alternatif b, diberi skor 4
3)
Jawaban alternatif c, diberi skor 3
4)
Jawaban alternatif d, diberi skor 2
5)
Jawaban alternatif e, diberi skor 1.
4.7. Metode Analisis Data Dari hasil penelitian perlu dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi
69
frekwesi, dengan menggunakan alat bantu komputer untuk menganalisa pengaruh variabel X terhadap Y, maka akan terlihat hubungan antara variabel X dan variabel Y, setelah terlihat ada atau tidak ada hubungan. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kuantitatif, yang dimaksudkan untuk pengujian data guna mengetahui apakah hipotesa dalam penelitian didukung atau tidak didukung oleh kenyataan yang sesungguhnya di obyek penelitian. Membuktikan hipotesa berarti membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Dari bahan atau data yang terkumpul, sebelum dilakukan pengolahan data, selanjutnya adalah dilakukan pengujian normalitas, dan pengujian terhadap alat pengumpul data yang tersedia dari uji validitas, uji reliabilitas data dan uji normalitas data. Lebih jelasnya, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sebagai berikut :
4.7.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, yang mengacu pada pendapat Sugiyono (2005:116), sebagai berikut : Bila harga korelasi di atas 0,3 maka dapat disimpulkan butir instrumen valid, sedangkan bila harga koefisien korelasi di bawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Pengujian validitas tiap butir yang digunakan adalah dengan rumus (Sugiyono, 2005:124) sebagai berikut :
70
XiY r XiY =
(Xi²) – (Y²)
Keterangan : r XiY = XiY = Xi² = Y²
=
Koefisien korelasi product moment antara variabel Xi dan variabel Y Jumlah skor jawaban yang menyangkut pertanyaan variabel Xi dan Y Jumlah skor jawaban yang menyangkut pertanyaan variabel Xi Jumlah skor jawaban yang menyangkut pertanyaan variabel Y
Setelah dilakukan pengujian validitas butir pertanyaan, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas instrumen melalui Internal Consistency dengan cara menobatkan instrumen sekali saja, kemudian data yang dipero-leh dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown (Sugiyono, 2005:122). Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Adapun pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan mengguna-kan rumus Spearman Brown tersebut di atas adalah : 2rb ri = 1
+ rb
Keterangan : ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen rb = Korelasi product moment antara belahan 1 dan 2
4.7.2.Pengujian Normalitas Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametris karena data yang akan diuji berbentuk ratio, maka setiap data
71
pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Karena terda-pat dua variabel bebas dengan satu variabel terikat, maka pengujian normalitas data meliputi tiga bagian. Pengujian normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Kuadrat (Suharsimi Arikunto, 1993:277) dengan rumus : ² =
(0 - h)² h
Keterangan : ² = Harga Chi Kuadrat yang dicari 0
= Frekuensi yang tampak dari hasil penelitian
h
= Frekuensi yang diharapkan.
Harga Chi Kuadrat
hitung
yang dihasilkan tersebut, selanjutnya
dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat
tabel,
dengan dk dan taraf
kesalahan yang telah ditentukan. Bila harga Chi Kuadrat atau sama dengan harga Chi Kuadrat
tabel
hitung
lebih kecil
(h² t²), maka distribusi atau
dinyatakan normal, dan apabila sebaliknya maka distribusi tersebut dinyatakan tidak normal.
4.7.3. Rumus Korelasi Product Moment Sederhana dan Ganda Data yang dianalisis adalah data interval dan dari sumber yang sama, sehingga untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka analisis data yang digunakan adalah rumus korelasi product
72
moment sederhana atau ganda. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut, maka dapat digunakan pedoman sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini (Sugiyono, 2005:183). 1) Rumus Korelasi Product Moment Sederhana Rumusan korelasi product moment sederhana sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:182) sebagai berikut :
n XiY – (Xi) (Y) r XiY =
{n Xi² – (Xi)²} {n Y² – (Y)²}
Keterangan : r = Koefisien korelasi product moment sederhana antara variabel Xi dan variabel Y n = Jumlah sampel yang diteliti Xi = Jumlah skor jawaban yang menyangkut pertanyaan variabel Xi Y = Jumlah skor jawaban yang menyangkut pertanyaan variabel Y Tabel 4.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (Sekretariat:183)
73
2) Rumus Korelasi Product Moment Ganda Rumusan korelasi product moment ganda sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:224) sebagai berikut :
r²X1Y + r²X2Y – 2 rX1Y rX2Y rX1X2 R X1X2Y = 1 – r²X1X2 keterangan : R X1X2Y = Korelasi ganda antara X1 dan X2 terhadap Y r X1Y = Korelasi sederhana antara X1 dengan Y r X2Y = Korelasi sederhana antara X2 dengan Y r X1X2 = Korelasi sederhana antara X1 dengan X2 4.7.4.Pengujian Signifikansi Korelasi Product Moment Sederhana dan Ganda. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu dilakukan uji signifikansi, baik korelasi product moment sederhana maupun ganda. Rumusan pengujian signifikansi korelasi product moment sederhana sebagaimana pendapat yang dikemukakan Sugiyono (2005:184) sebagai berikut: rn–2 t hit
Keterangan :
= 1 – r² t hit = t hitung r = koefisien korelasi product moment sederhana n = jumlah sampel
74
Jika hasil t
lebih besar dari t
hitung
tabel
(tabel nilai distribusi t), maka Ho
ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika hasil t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
(tabel nilai distribusi t), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari analisis tersebut di atas, apabila ditemukan hasil t hitung lebih besar dari t tabel, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas (X1/Xn) dengan variabel terikat (Y). Rumusan pengujian signifikansi korelasi product moment sederhana sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:154): R² k F hit
= (1 – R²) (n – k – 1)
Keterangan : R = Koefisien korelasi product moment ganda yang telah ditemukan k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel F hit = F hitung (yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel)
Apabila F
hitung
lebih besar dari F
tabel,
maka koefisien korelasi
product moment ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.
75
4.7.5. Koefisien Determinasi Analisis korelasi product moment sederhana maupun ganda dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi. Hal ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi varian yang terjadi pada suatu variabel tertentu. Rumusan koefisien determinasi sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:185) sebagai berikut :
KD
= r² x 100%
Keterangan : KD
= Koefisien determinasi/penentu
r
= Koefisien korelasi
4.7.6. Analisis Regresi Linier Ganda Analisis regresi linier ganda ditujukan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara individual.
Dampak
dari
penggunaan
analisis
ini
adalah
untuk
memutuskan apakah naik/menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan/menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya. Untuk
menghitung
persamaan
garis
regresi
menggunakan rumus (Sugiyono, 2005:221) sebagai berikut : ~
linier
ganda
76
Yc = b0 + b1X1 + b2X2 Dengan metode kuadrat terkecil dapat diperoleh persamaanpersamaan normal sebagai berikut : Y – nb0 – b1X1 – b2X2
=0
X1Y – b0X1 – b1X1 – b2X1X2 X2Y – b0X2 – b1X1X2 – b2X2
=0 =0
Dengan persamaan normal ini dapat diperoleh atau dihitung harga- harga b0, b1, dan b2.
4.7.7. Uji Hipotesis a)
Koefisien Determinasi ( R2 ). Multikolnieritas terjadi apabila nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2006).
b)
Uji F . Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2009). c) Uji t. Uji parsial dengan t-test digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel
independen
secara
individual
apakah
pengaruh masing-masing variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji T dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali, 2006).
77
4.7.8. Analisis Hubungan antar dimensi variabel Analisis Hubungan antar dimensi variabel untuk menguraikan mana hubungan yang saling keterkaitan dan mempengaruhi variabel eksogen maupun variabel indogen dalam penelitian ini. sejelasnya di tampilkan dalam gambar berikut ini. Tabel 4.4. Analisis Hubungan Antar Dimensi Variabel Penelitian
Disiplin
Kompensasi
Variabel
DY DX
Kinerja Y1
Y2
Y3
Upah X11
r X11 Y1
r X11 Y2
r X11 Y3
Natura X12
r X12 Y1
r X12 Y2
r X12 Y3
Kenikmatan X13
r X13 Y1
r X13 Y2
r X13 Y3
Ketaatan X2 1
r X 21Y1
r X21 Y2
r X21 Y3
Motivasi Kerja X2 2
r X22 Y1
r X22 Y2
r X22 Y3
Gaya Kepemimpinan X23
r X23 Y1
r X23 Y2
r X23 Y3