BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan dan hipotesis yang diajukan, penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif dengan aksioma atau pandangan dasar hubungan antar variabelnya adalah kausal atau sebab akibat. Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk mendapatkan bukti seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2014:11). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa statistik inferensial. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
4.2. Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah penulis sampaikan pada bab tiga, dapat terlihat adanya empat variabel utama penelitian. Keempat variabel tersebut terdiri dari tiga variabel independent dan satu variabel dependent. Menurut Sugiyono (2014:39) yang dimaksud dengan variabel independent adalah variabel stimulus, predictor, antecedent, dalam bahasa Indonesia sering disebut juga variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel-variabel yang merupakan variabel independent (bebas) dalam penelitian 41 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
ini adalah kepemimpinan Kepemimpinan (X3).
pengembangan karier (X1), Kompensasi (X2) dan
Variabel dependent adalah variabel output, kriteria,
konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat (Sugiyono, 2014:39). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent pada penelitian ini adalah Turnover intention (Y).
4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Empat definisi operasional variabel akan disampaikan pada pembahasan ini. Keempat definisi operasional tersebut diantaranya adalah definisi operasional variabel Turnover intention(Y), definisi operasional variabel Pengembangan karier (X1), definisi operasional variabel kompensasi (X2), dan definisi operasional variabel kepemimpinan(X3). Tabel 4.1. Operasional Variabel Turnover Intention (Y) Variabel Dimensi Turnover intention Thinking of Quitting (Mobley et al (1978) dalam Retno (2015:15)
Indikator Berpikir untuk berhenti dari perusahaan Berpikir untuk bisa bekerja diperusahaan lain
Mencoba mencari pekerjaan Intention to search for diperusahan lain alternatives Sangat berkeinginan untuk mencari pekerjaan pada organisasi lain Intention to quit Berniat untuk keluar dari perusahaan Ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Tabel 4.2. Operasional Variabel Pengembangan Karier (X1) Variabel Dimensi Pengembangan Pendidikan Formal Karier (Rivai, 2009:291-293)
Indikator Meningkatkan pengetahuan Keahlian dalam menjalankan tugas- tugas Sikap-sikap yang diperlukan untuk menjalankan tugastugas dalam jabatannya Memiliki karakteristik kepribadian Keahlian administratif Interpersonal skill yang diperlukan suatu jabatan manajerial job enlargement rotation
Penilaian Pekerjaan (Assessment) Pengalaman Jabatan
Tabel 4.3. Operasional Variabel Kompensasi (X2) Variabel Dimensi Indikator Kompensasi Kompensasi finansial Karyawan puas dengan tingkat (Mondy dan Noe langsung gaji secara keseluruhan. (1993) dalam Karyawan mendapatkan Dessler (2005:443) insentif sesuai kebijakan yang berlaku. Bonus diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerjanya. Kompensasi finansial Perusahaan memberikan tidak langsung fasilitas asuransi kesehatan yang baik kepada karyawannya. Perusahaan mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun. Perusahaan memberikan hak cuti kepada para karyawannya sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Perusahaan mengadakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Variabel
Dimensi
Kompensasi finansial
Indikator program rekreasi bermanfaat karyawannya.
yang bagi
non- Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan dalam promosi. Perusahaan Perusahaan memberikan training dan pelatihan terhadap karyawan baru maupun lama. Perusahaan memberikan penghargaan pengakuan kepada karyawannya terhadap hasil kinerja dan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka Karyawan mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman. Karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan tidak bekerja dibawah tekanan dari atasan
Tabel 4.4. Operasional Variabel Kepemimpinan (X3) Variabel Dimensi Indikator Kepemimpinan Sikapsikap Atasan atau pimpinan mampu (Davisdalam hubungan manusiawi mengidentifikasi peluang yang Reksohadiprodjo dan dimiliki oleh karyawannya Handoko, 2008: 290) sehingga ia medorong para karyawannya untuk bertanggung jawab dan berprestasi terhadap pekerjaan dan apa yang mereka kerjakan Motivasi diri dan Atasan atau pimpinan selalu dorongan berprestasi mendorong para karyawannya untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Kecerdasan Atasan atau pimpinan fokus (Intelligence) dalam meng-coaching dan me-mentoring para karyawannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
4.4. Populasi dan Sampel Penelitian 4.4.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Index Selindo berada di kantor pusat dan kantor cabang yang berjumlah 621 karyawan.
4.4.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:81). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut :
n
N 1 Ne2
dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) Jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini dengan menggunakan taraf kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Alasan penggunaan tingkat kesalahan sebesar 5% adalah dikarenakan adanya faktor probabilitas dalam setiap penelitian yang hasilnya tidaklah selalu sempurna
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
100%. Perhitungan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : n = n =
621 1 + 621 (0.05)2 242
4.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan (field research) dan studi kepustakaan (library research). Penelitian lapangan dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui metode angket (kuesioner) dan melalaui metode wawancara. Berikut adalah penjelasan atas teknik pengumpulan data pada penelitian ini : a).
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memperoleh keterangan (Sugiyono, 2014:142). Penelitian ini menggunakan bentuk angket langsung tertutup yang dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang keadaan yang dialami responden, kemudian semua alternatif jawaban telah tertera dalam angket sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai. Instrumen yang diberikan kepada responden dengan menggunakan teknik skala Likert 5 poin untuk mengukur variabel penelitian. Responden nantinya memilih jawaban dari pernyataan positif dengan 5 alternatif jawaban yang ada, diantaranya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap alternatif jawaban tersebut mempunyai nilai skor sebagai berikut; Sangat Setuju skor = 5,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Setuju skor = 4, Netral skor = 3, Tidak Setuju skor = 2, dan Sangat Tidak Setuju skor = 1. b). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014:137). Metode wawancara telah peneliti lakukan kepada 20 orang responden dan responden tersebut adalah karyawan tetap dari PT Mega Capital Indonesia yang berada di kantor pusat. Metode wawancara dilakukan sebagai salah satu metode awal bagi peneliti untuk mengetahui dan menemukan permasalahan yang sedang terjadi di PT Mega Capital Indonesia serta untuk mengetahui apa saja yang menjadi harapan dari para karyawan tersebut kepada pihak perusahaan atas permasalahan yang terjadi. c). Penelitian ini juga dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur, dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), jurnal, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori untuk menunjang data yang dikumpulkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.6.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuosioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas dilakukan dengan analisa korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Moment. Dasar pengambilan keputusan yang dijadikan sebagai acuan untuk membuat kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif (Ghozali, 2013:55).
4.6.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013:47). Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Alpha Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
secara positif berkorelasi satu sama lain. Coefficient Cronbach’s Alpha yang dikatakan reliabel adalah ≥ 0,70 (Ghozali, 2013:48).
4.7. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Data yang telah terkumpul akan di olah dalam bentuk angka dan dianalisis secara kuantitatif dengan uji hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis data regresi sederhana dan regresi berganda (multiple linier regression method) dengan bantuan SPSS Windows versi 22. Adapun tahap pelaksanaan analisis meliputi uji asumsi klasik, korelasi dan regresi serta uji hipotesis.
4.7.1. Analisis Uji Asumsi Klasik 4.7.1.1. Uji Normalitas Regresi Menurut Ghozali (2013:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan F mengamsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Pelanggaran atas asumsi ini mengakibatkan uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kelemahan dari penggunaan grafik histrogram pada penelitian terkadang dapat menyesatkan, khususnya untuk jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2013:160-161). Uji normalitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis grafik histrogram serta melihat normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a). Data yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b). Data yang menyebar jauh dari diagonal atau grafik histrogram dan atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
4.7.1.2. Uji Multikolonieritas Ghozali (2013:105) menyebutkan bahwa uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Variabel independen yang saling berkorelasi menunjukkan bahwa variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF (variance inflation factor) dari setiap varibel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Intinya nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adala nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. 4.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2013:139) menyebutkan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Variance dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
lain
yang
nilainya
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan dari data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode grafik Plot. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik plot dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
a). Adanya titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b). Tidak ditemukannya pola yang jelas, serta titik-titik yang terlihat menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y menandakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.7.2. Korelasi dan Regresi 4.7.2.1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2013:96). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah : Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan: Y = Turnover intention α = Konstanta, merupakan nilai terkait yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel independennya adalah 0 (X1 ,X2 ,X3 = 0).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
b1 = Koefisien regresi variabel independen X1 terhadap variabel Y, bila variabel X2 dan X3 dianggap konstan. b2 = Koefisien regresi variabel independen X2 terhadap variabel Y, bila variabel X1 dan X3 dianggap konstan. b3 = Koefisien regresi variabel independen X3 terhadap variabel Y, bila variabel X1 dan X2 dianggap konstan. X1 = Pengembangan karier yang merupakan variabel independen ke-1. X2 = kompensasi yang merupakan variabel independen ke-2. X3 = Kepemimpinan yang merupakan variabel independen ke-3 4.7.2.2. Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit nya. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R 2), nilai statistik F dan nilai statistik t (Ghozali, 2013: 97-99). Berikut ini adalah penjelasan dari masingmasing pengukuran tersebut : 1). Analisis Koefisien Determinasi (R2). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berati kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang (crossection) relatif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. 2). Uji Statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol (Ho : bi = 0) atau hipotesis arternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol (HA : bi ≠ 0). Perumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (HA) adalah sebagai berikut : a). Ho : b1 = 0 = tidak terdapat pengaruh antara Pengembangan karier terhadap turnover intention. HA : b1 ≠ 0 terdapat pengaruh antara pengembangan karier terhadap turnover intention. b). Ho : b2 = 0 = tidak terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap turnover intention. HA : b2 ≠ 0 terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap turnover intention. c). Ho : b3 = 0 = tidak terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap turnover intention. HA : b3 ≠ 0 terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap turnover intention
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : a). Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5 %, maka Ho yang menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Artinya kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempunyai pengaruh variabel dependen. b). Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Nilai statistik t yang lebih tinggi dari nilai t tabel, artinya kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 3). Uji Statistik F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau hipotesis alternatifnya (Hi) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Perumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (HA) adalah sebagai berikut : a). Ho : bi = b1 = b2 = b3 = 0 = tidak terdapat pengaruh signifikan antara pengembangan karier, kompensasi dan kepemimpinan terhadap turnover intention. b). HA : bi ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 = terdapat pengaruh signifikan antara pengembangan karier, kompensasi dan kepemimpinan terhadap turnover intention.
http://digilib.mercubuana.ac.id/