36
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang
mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien, dan efektif (Jogiyanto, 2004). Desain penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian hipotesis), yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), secara umum yang perlu ditentukan di dalam desain penelitian adalah karakteristik-karakteristik dari penelitiannya meliputi : 1.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara kurs rupiah, inflasi dan harga minyak dunia dengan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan.
2.
Tipe Hubungan Variabel. Tipe hubungan variabel dalam penelitian ini adalah hubungan sebab-akibat (kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependen).
3.
Lingkungan (setting) Penelitian. Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan pada lingkungan yang natural dan lingkungan yang artificial (buatan). Lingkungan (setting) penelitian ini adalah lingkungan yang natural, yaitu dengan mengambil subyek penelitian
36
37
faktor-faktor makroekonomi pada beberapa perusahaan yang terdapat di BEI. 4.
Horison Waktu. Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu (satu titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang relatif lebih lama tergantung pada karakteristik masalah yang akan dijawab. Penelitian ini merupakan studi satu tahap (one shot study), yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu dalam penelitian ini yaitu tahun 2010-2014.
4.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini akan menggunakan empat variabel yakni satu variabel
dependen dan empat variabel independen. Variabel dependennya adalah indek harga saham sektor pertambangan dan variabel independennya adalah: Kurs rupiah terhadap UD dollar, inflasi dan harga minyak dunia. Definisi Operasional yang di gunakan dalam penelitian ini adalah: 1)
Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan IHS Sektor Pertambngan adalah angka indeks yang diperoleh dari seluruh saham sektor pertambngan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014.
2)
Nilai tukar (Kurs US$) Nilai tukar adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Dalam penelitian ini nilai kurs yang digunakan diukur atas
38
dasar harga kurs tengah rupiah terhadap US$ pada periode 2010-2014 dan dinyatakan dalam satuan Rupiah/US$. 3)
Inflasi Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila keaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga (www.bi.go.id). Data yang digunakan adalah data inflasi bulanan selama periode 2010-2014.
4)
Harga Minyak Harga minyak adalah satuan harga minyak yang bergerak secara fluktuatif secara umum dan terus menerus, yang dihitung dari perubahan harga minyak pada periode 2010-2014 berdasarkan WTI, dan dinyatakan dalam satuan dollar US/barel.
4.3
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data serta dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Adapun sumber dari data tersebut adalah: data kurs Rupiah terhadap US$ diperoleh dari website Bank Indonesia (BI) , harga minyak dunia diperoleh dari DJ Migas, dan data IHS Sektor Pertambangan diperoleh dari website IDX statistic dan website OJK.
39
4.4
Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang
bergerak dalam usaha pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sampel perusahaan yang terdaftar di tahun 2010 sampai dengan 2014. 4.5
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara
dokumentasi, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan kategori dan klasifikasi data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumen/buku-buku, koran, majalah, website dan lain-lain. 4.6 Metode Analisis Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Analisis regresi linier berganda digunakan karena penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono,2005) penelitian dilakukan untuk mengetahui pengeruh nilai tukar rupiah (kurs), inflasi dan harga minyak dunia terhadap indek harga saham sektor pertambangan secara terpisah dan bersama-sama. 1)
Uji Asusmsi Klasik Sebelum di lakukan pengujian hpotesis terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan tidak menghasilkan estimator yang bias, uji yang dilakukan adalah:
40
(1)
Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah pada model regresi,
variabel dependen, variabel independen, secara parsial atau simultan mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang memenuhi asumsi normalitas adalah terjadi distribusi normal atau mendekati normal yang ditandai dengan penyebaran data dalam grafik P-P Plot disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2006: 110). Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut, dipergunakan uji Kolmogorov-Smirnov, di mana asumsi normalitas terpenuhi jika nilai Asymp. Sig. di atas 0,05 (Ghozali, 2006:111). (2)
Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antar variabel independen. Mengukur multikolinieritas dilihat dari nilai toleransi atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Jika toleransi < 0.10 atau VIF > 10, maka terdapat multikolinearitas sehingga variabel tersebut harus diabaikan, begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2006 : 92). (3)
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas untuk mengetahui apakah varian dari kesalahan
pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel atau varians variabel dependen tidak merata terhadap veriabel independen. Formula yang digunakan dalam pengujian adalah Uji Glejser. Suatu variabel bebas dikatakan tidak menyebabkan adanya heteroskedastisitas jika suatu variabel bebas (Xi) tidak berpengaruh kepada nilai absolut residual secara signifikan (Ghozali, 2006 : 105)
41
(4)
Uji Autokorelasi Pengujian ini dimaksudkan untuk membuktikan ada atau tidaknya gejala
autokorelasi yaitu apakah ada korelasi antara serangkaian anggota data observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Jika terjadi gejala auto korelasi maka estimator tidak efisien, interval keyakinan menjadi semakin besar dan variasi kesalahan penggantinya akan under estimate. Gejala autokorelasi dapat diketahui dengan menggunakan uji Durbin-Watson. (Ghozali, 2006 : 96). 2)
Uji Hipotesis Uji hipotesis yang dilakukan dalah untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (Kurs Rp/USD, Inflasi, dan Harga Minyak Dunia WTI) terhadap variabel dependen Indek Harga Saham Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015 berdasarkan analisa regresi uji t, uji f dan koefisien determinasi. (1)
Analisis Regresi Linier Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis
regresi. Dalam analisis regresi akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan regresi) yaitu formula matematika yang mencari nilai variabel dependen dari nilai independent yang diketahui. Analisis regresi digunakan terutama untuk peramalan, dimana dalam model tersebut terdapat sebuah variabel dependen dan variabel independen. Dalam prakteknya, metode analisis regresi sering dibedakan antara simple regression dan multiple regression. Disebut simple
42
regression jika hanya ada satu variabel independen, sedangkan disebut multiple regression, jika ada lebih dari satu variabel independen. Dalam penelitian ini terdapat 1 (satu) variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Sektor Pertamabangan, dan 3 (tiga) variabel independen yaitu nilai tukar rupiah, inflasi dan harga minyak dunia. Berdasarkan hal tersebut maka metode analisis yang digunakan adalah multiple regression, yang persamaannya dapat dikemukakan sebagai berikut: Yt
= α +β1X1t+β2X2t+β3X3t+ε............................................(4.1)
Keterangan : Y
= Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan
X1
= Kurs Rupiah/USD
X2
= Inflasi
X3
= Harga Minyak Dunia
α
= konstanta
β1,β2,βn
= koefisien regresi
ε
= standar error
Asumsi utama yang mendasari model regresi linear klasik dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Squares) adalah (Gujarati, 2003) : 1.
Model regresi linear, artinya: linear dalam parameter. Seperti dalam persamaan di bawah ini: Yi = b1 + b2Xi + ui ......................................................(4.2)
43
2.
X diasumsikan non- stockastic, artinya nilai X dianggap tetap dalam sampel yang berulang.
3.
Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E(ui/Xi)=0, dan u adalah kesalahan random.
4.
Homoskedastisitas, artinya varians kesalahan sama untuk setiap periode (Homo = sama; skedastisitas = sebaran). Dinyatakan dalam bentuk matematis Var(ui/Xi)=σ2
5.
Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara ui dan uj dan tidak ada autokorelasinya), atau secara matematis Cov(ui, uj/Xi, Xj)=0
6.
Antara ui dan Xi saling bebas, sehingga Cov(ui/Xi)=0
7.
Tidak ada multikolinearitas yang sempurna antar variabel bebas.
8.
Jumlah observasi n, harus lebih besar daripada jumlah parameter yang diestimasi (jumlah variabel bebas).
9.
Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya: nilai X harus berbeda (tidak boleh sama semua).
10.
Model regresi telah dispesifikasikan secara benar. Dengan kata lain, tidak ada bias (kesalahan) spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empirik. Menurut teori dari GaussMarkov setiap pemerkira (estimator) OLS harus memenuhi kriteria BLUE yaitu: Best artinya yang terbaik, Linear artinya merupakan
44
kombinasi Linear dari data sampel, Unbiased artinya rata-rata atau nilai harapan harus sama dengan nilai yang sebenarnya (1)
Uji Hipotesis Parsial dengan uji t Untuk menguji pengaruh masing masing variabel kurs Rupiah/US Dolar,
Inflasi dan harga minyak dunia berpengaruh terhadap terhadap variabel terikat, dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika besarnya nilai t hitung > t tabel berarti variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variable terikat. Rumus : (Kuncoro, 2009: 238) bi t=
......................................................(4.3) S
Dimana
:t
= nilai t hitung
bi
= koefisien regresi variable bebas
S
= Standard deviasi koefisien regresi
Hipotesis statistiknya akan dirumuskan sebagai berikut : Ho : b1;b2;b3 = 0 Ha : b1;b2;b3 ≠ 0 Jika t hitung > t tabel atau probabilitas < 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya secara parsial variable independen berpengaruh terhadap variable dependen, dengan tingkat kesalahan 5%. Jika t hitung < t tabel atau probabilitas > 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya secara parsial variable independen berpengaruh terhadap variable dependen.
45
(2)
Uji Hipotesis Simultan dengan Uji F Uji F ini digunakan untuk menguji pengaruh variable kurs Rupiah/US
Dolar, inflasi, dan harga minyak dunia secara simultan terhadap indek harga saham sektor pertambangan. Rumus (Kuncoro, 2009: 239) SSR/k F=
SSE/ (n – k)
..................................................(4.4)
Dimana F
= Nilai F hitung
SSR = Rata-rata kuadrat regersi SSE = Rata-rata kuadrat residual k
= Banyaknya variable termasuk konstanta
n
= Jumlah data
Hipotesis statistiknya akan dirumuskan sebagai berikut : Ho : b1;b2;b3 = 0 Ha : b1;b2;b3 ≠ 0 Jika F hitung > F table atau probabilitasnya <5% maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kurs Rupiah/US Dolar, Inflasi dan harga minyak dunia secara simultan berpengaruh terhadap indek harga saham gabungan dan Tingkat kesalahan 5%. Jika Fhitung < Ftabel atau probabilitas kesalahan > 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel kurs Rupiah/US Dolar, Inflasi dan harga minyak dunia secara simultan tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham sektor pertambangan. Tingkat kesalahan 5%.