BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Desain Penelitian Menurut Malhotra (2009: 88) rancangan penelitian adalah rerangka kerja
atau cetak biru untuk melaksanakan suatu riset pemasaran. Dalam hal ini rancangan penelitian akan menguraikan prosedur-prosedur yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi dalam menyusun atau memecahkan masalah riset pemasaran. Rancangan penelitian dapat di bagi menjadi dua yaitu: 1) Riset eksploratif; rancangan yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai masalah yang dihadapi peneliti; 2) Riset konklusif, digunakan untuk mencari kesimpulan akan suatu masalah. Riset konklusif ini dibagi lagi menjadi dua yakni riset deskriptif dan riset kausal. Riset deskriptif ditujukan untuk menguraikan suatu karakteristik atau menjelaskan fenomenafenomena yang menjadi latar belakang penelitian. Sedangkan riset kausal digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat atau hubungan antar fenomena (Malhotra: 2009: 89-100; Simamora: 2004: 83).
Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal yang mana mengukur pengaruh variabel independen (religiusitas, kesadaran halal dan sikap konsumen) terhadap variabel dependen (minat beli).
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4.2.
Variabel Penelitian
4.2.1. Definisi Konsep Menurut Zikmund & Babin (2013: 8) konsep merupakan suatu pemikiran umum yang memiliki atau mewakili sebuah artian. Menurut Simamora (2004: 26) variabel adalah segala sesuatu yang berupa karakteristik, sifat, atau atribut yang diukur dan memiliki beragam nilai. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 58-59) adalah suatu atribut atau suatu konstruk ataupun suatu sifat yang memiliki variasivariasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Menurut Sugiyono (2009: 59-61) variabel di dalam penelitian dapat di bedakan menjadi lima macam, antara lain: 1) Variabel Bebas (Independen) Variabel ini juga disebut sebagai variabel stimulus, prediktor atau antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat (dependen). 2) Variabel Terikat (Dependen) Sering kali disebut sebagai variabel output, kriteria atau konsekuen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. 3) Variabel Moderator Variebel ini merupakan variabel yang dapat mempengaruhi baik memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
4) Variabel Intervening Variabel-variabel yang secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, namun tidak dapat diamati, diukur ataupun dimanipulasi disebut sebagai variabel intervening. Variabel ini merupakan variabel penyela atau perantara yang terletak di antara variabel bebas dan terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung dapat mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat. 5) Variabel Kontrol Variabel kontrol dapat diartikan sebagai variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan oleh peneliti sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang tidak diteliti.
Variabel penelitian yang digunakan atau dianalisis dalam penelitian ini, adalah variabel independen dan dependen meliputi: 1) Religiusitas (X1) yaitu serangkaian sistem kepercayaan, praktik-pratik keagamaan dan perasaan seseorang terhadap agama. 2) Kesadaran halal (X2) adalah pengetahuan dan kesadaran individu terhadap produk atau layanan yang halal atau sesuai dengan prinsip Islam. 3) Sikap konsumen (X3) adalah penilaian individu yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan respon positif atau negatif, menyukai atau tidak menyukai suatu produk atau layanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
4) Minat beli (Y) adalah kombinasi dari keinginan, ketertarikan dan motivasi seseorang baik untuk mendapatkan suatu informasi, membeli, memiliki atau upaya-upaya lain untuk menggunakan produk atau jasa.
4.2.2. Definisi Operasional Menurut Notoatmodjo (2010: 85) definisi operasional adalah uraian mengenai batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang ingin diukur oleh variabel. Dalam hal ini, definisi operasional mencakup uraian tentang variabel, dimensi, indikator dan skala pengukuran yang digunakan. Adapun uraian mengenai definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1. Definisi Operasional Penelitian No
Variabel
Dimensi
1
Religiusitas (X1) (Souiden & Rani, 2013)
1. Religious beliefs
1. Keyakinan terhadap prinsip dan hukum Islam
2. Religious involvement
2. Keterlibatan dalam praktik-praktik kegamaan
3. Fear of divine punishment
Indikator
3. Perasaan takut akan dosa dan azab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Ukur Ordinal
58
Tabel 4.1. (Tabel Lanjutan) No
Variabel
2
Kesadaran halal (X2) (Othman & Azura, 2010)
1. Knowledge
Sikap (Z) (Husin & Rahman (2013)
1. Behavioural belief
3
Dimensi
2. Awareness
2. Outcome evaluation
4
Minat beli (Y) (Schiffman & Kanuk, 2007: 470; Ajzen & Fishbein (2005)
1. Keinginan 2. Ketertarikan
3. Mencari informasi 4. Motivasi
Sumber: Data di olah (2016)
4.3.
Indikator 1. Mengetahui konsep halal dan haram 2. Memahami konsep halal dan haram 3. Menyadari 4. Memperhatikan 5. Sertifikat/ logo halal 6. Exposure
Skala Ukur Ordinal
1. Persepsi konsumen terhadap produk asuransi syariah 2. Pendapat terhadap produk asuransi syariah 3. Emosi/ Perasaan konsumen 4. Mengevaluasi produk asuransi syariah
Ordinal
1. Keinginan untuk menggunakan produk 2. Ketertarikan atas suatu produk 3. Merencanakan untuk membeli produk 4. Mencari informasi mengenai produk
Ordinal
5. Dorongan untuk menggunakan produk
Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 115) populasi merupakan suatu area generalisasi
yang terdiri atas obyek ataupun subyek dimana mempunyai kualitas dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik suatu kesimpulannya. Sedangkan menurut Malhotra (2009: 364-366) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen (obyek atau subyek) yang memiliki karakteristik-karakteristik tertentu dan serupa dari hal-hal yang akan diteliti dimana memiliki informasi-informasi yang dicari oleh peneliti (Malhotra, 2009: 364-365). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh pelanggan langsung perorangan (tanpa perantara) yang terdaftar sebagai pemegang polis asuransi kerugian konvensional di kantor pusat PT. Asuransi Mitra Maparya Tbk pada periode Januari-Juni 2016 yang berjumlah 138 orang.
Menurut Malhotra (2009: 364) sampel merupakan subkelompok populasi yang terpilih untuk ikut berpartisipasi didalam penelitian. Sampel digunakan untuk membuat inferensi atau suatu kesimpulan mengenai parameter populasi. Sementara menurut Sugiyono (2009: 116) sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah kelompok non probability sampling yaitu purposive sampling, yang mana sampel diperoleh berdasarkan tujuan peneliti, yaitu dengan kriteria responden harus beragama Islam (Zikmund & Babin, 2013: 158). Pemilihan teknik ini dilakukan karena peneliti memahami bahwa tidak semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian karena infomasi yang dibutuhkan oleh peneliti hanya dapat diperoleh dari kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki yaitu beragama Islam.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Berdasakan pemilihan sampel yang digunakan dengan kriteria beragama Islam, dari 138 kuesioner yang disebar didapatkan sebanyak 63 responden yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
4.4.
Jenis dan Sumber Data Menurut Umar (2003: 67) data adalah suatu fakta dan angka yang secara
relatif
belum
dapat
dimanfaatkan
oleh
penggunannya.
Data
perlu
ditransformasikan atau diolah dahulu untuk dapat digunakan. Data terbagi menjadi dua yakni data primer dan data sekunder. Menurut Malhotra (2009: 120121) data primer merupakan data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditangani. Sedangkan data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dengan tujuan selain untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi.
Data primer di peroleh dari studi pendahuluan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan kepada 30 orang secara acak dan dari hasil jawaban pada kuesioner yang disebar kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sementara itu data sekunder didapat dari internal perusahaan, otoritas jasa keuangan dan lembaga-lembaga pengumpul data seperti AASI, AAUI, OJK, Malaysian Takaful Associations, EY dan Muslim population.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
4.5.
Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat diartikan sebagai suatu proses dalam kegiatan
penelitian untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab (Sugiyono, 2009: 199).
Kuesioner dalam penelitian ini dirancang oleh peneliti dengan mengacu pada literatur-literatur yang sesuai dengan variabel-variabel penelitian. Isi dari kuesioner terdiri dari tiga tahapan, tahap pertama berupa petunjuk pengisian, tahap kedua memuat informasi terkait karakteristik responden, dan tahap ketiga merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Setelah itu, rancangan kuesioner ini akan didistribusikan melalui tenaga pemasar yang mengelola pelanggan perorangan tersebut.
Peneliti menggunakan skala ordinal dengan desain yang digunakan adalah skala likert, yang merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu peristiwa atau suatu keadaan. Skala likert terdiri dari 5 kategori pilihan jawaban antara lain terdapat pada Tabel di bawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Tabel 4.2. Skala Likert Keterangan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber: Sarjono & Julianita (2011:6)
4.6.
Skor 5 4 3 2 1
Tehnik Analisis Data Analisis data merupakan suatu kegiatan yang di lakukan setelah seluruh
data terkumpul. Dalam hal ini kegiatan-kegiatan yang di lakukan adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang dibuat (Sugiyono: 2009: 206).
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik dari program komputer. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 4.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 1) Uji Validitas Data Menurut Sugiyono (2009: 172) hasil penelitian yang valid adalah ketika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam hal ini instrumen penelitian yang valid harus dapat digunakan untuk mengukur apa yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
seharusnya diukur. Menurut Umar (2008: 52) uji validitas berguna untuk mengetahui apakah terdapat pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan untuk digunakan. Pada umumnya untuk menguji validitas data menggunakan rumus korelasi product moment.
xy x y rxy
x
2
x
N
2
N
y
2
N
y
2
Keterangan: rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy N : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total ∑X : Jumlah skor item ∑Y : Jumlah skor total ∑X2 : Jumlah kuadrat skor item ∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total Menurut Siregar (2013: 47) terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang akan diukur, antara lain: a) Jika koefisien korelasi product moment (r hitung) melebihi 0,5; atau b) Jika koefisien korelasi product moment lebih dari (>) r-tabel (α : n-2)n; dan nilai sig ≤ α.
2) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sebuah indikator untuk mengukur konsistensi internal (Zikmund & Babin, 2013: 21). Menurut Siregar (2013: 55) uji reliabilitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Hasil penelitian yang reliabel terjadi bila terdapat kesamaan data yang diukur pada waktu yang berbeda. Dalam konteks ini, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek penelitian yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009:172).
Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah alpha cronbach. Koefisien alfa adalah estimasi yang paling umum untuk diterapkan guna mengetahui ada atau tidaknya persamaan dari beragam hal (Zikmund & Babin, 2013: 22). Pada teknik ini kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen yang dikatakan reliabel jika nilai Cronbach alpha (α) > 0,70 (Ghozali, 2013: 48). α=
k S2 j 1 2 k 1 S x
Keterangan : α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varian responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total
4.6.2. Statistik Deskriptif Menurut Ferdinand (2014: 229) analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Jenis dari statistik ini adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
1) Distribusi Frekuensi Statistik ini digunakan untuk memberikan suatu gambaran distribusi dari jawaban responden atas variabel-variabel yang diteliti. Data dikelompokkan berdasarkan kategori yang telah ditentukan oleh peneliti. 2) Statistik Rata-Rata Statistik rata-rata digunakan untuk menggambarkan rata-rata nilai dari sebuah variabel yang akan diteliti pada sekelompok responden tertentu. Mean atau nilai rata-rata adalah suatu ukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur kecenderungan sentral.
4.6.3. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolonieritas bertujuan untuk menilai apakah pada model regresi terdapat suatu korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik, umumnya tidak ditemukan korelasi antar variabel-variabel
independen.
Untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi penelitian ini, peneliti menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua nilai ini menunjukkan variabilitas variabel independen yang terpilih yang dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Adapun batasan nilai tolerance dan VIF yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF tidak ≥ 10. Dalam hal ini, jika nilai tolerance untuk masingmasing variabel independen tidak ≤ 0,10 dan nilai VIF tidak ≥ 10, maka dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2013: 108).
2) Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013: 139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain pada model regresi. Jika varian dari residual tersebut tetap, maka disebut homokedastisitas. Namun, jika nilai residual berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah ketika tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji Glejser digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen (Sig > 0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa
model
regresi
tidak
mengandung
adanya
heteroskedastisitas.
3) Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013: 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini, normalitas data dilihat dengan menggunakan analisis grafik. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk melihat normalitas data yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik normal probability plot. Hasil yang normal pada grafik histogram dapat diketahaui jika pola distribusi sama atau tidak menceng ke kiri ataupun ke
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
kanan. Sedangkan pada grafik normal probabilty plot, hasil yang normal dapat diidentifikasi jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2013: 160).
4.6.4. Uji Hipotesis Analisis regresi linar berganda dapat digunakan untuk memperkirakan atau mengetahui besarnya pengaruh dari setiap perubahan variabel X terhadap variabel Y (Sugiono: 2010: 3). Berikut model persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini :
Keterangan : Y : Minat Beli α : Konstanta b : Koefisien regresi untuk masing-masing variabel yang diteliti X1 : Religiusitas X2 : Kesadaran Halal X3 : Sikap Konsumen e : Error 1) Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) Kedua uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kekuatan hubungan dan menilai kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji R digunakan dalam mengukur hubungan antara variabel independen dan dependen. Nilai yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Tabel 4.3. Interpretasi Koefisien Korelasi Range Nilai 0,1 – 0,2 0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 1,00 Sumber: Sutawidjaya (2015: 89)
Keterangan Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Kuat Sangat Kuat
Koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R). Nilai R2 yang kecil berarti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Jika nilai R2 mendekati 1 (0-1), maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel independen semakin besar terhadap variabel dependen.
Kelemahan uji koefisien determinasi adalah bias jika terdapat beberapa variabel independen yang ada pada model regresi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya nilai R2 untuk setiap tambahan variabel independen. Oleh karena itu, maka digunakan nilai adjusted R2 untuk mengevaluasi model regresi (Ghozali, 2013: 97). Nilai R2 dapat dihitung dari rumus dibawah ini:
Keterangan : Kd : Koefisien Determinasi R2 : R square
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013: 98) uji ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Dalam penelitian ini pengujian secara simultan dilakukan untuk mengukur pengaruh X1, X2, dan X3 secara bersama-sama terhadap Y. (
⁄ )⁄(
)
Keterangan : R2 : Koefisien Korelasi Ganda n : Jumlah Responden k : Jumlah Variabel Independen Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: a) Ho: β1 = β2 = β3 = 0, semua variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b) Ha: β1 = β2 = β3 ≠ 0, semua variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah: a) Jika tingkat signifikansinya > 0,05, maka Ho diterima. b) Jika tingkat signifikansinya < 0,05, maka Ho ditolak. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel (df1=k-1 dan df2=n-k dengan tingkat signifikansi 5%), adapun keputusannya antara lain: a. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima. b. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
3) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Menurut Ghozali (2013: 98) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. √ √ Keterangan : r : Koefisien Korelasi n : Jumlah responden Dasar dalam pengambilan keputusannya adalah : a) Jika tingkat signifikansinya > 0,05, maka Ho diterima. b) Jika tingkat signifikansinya < 0,05, maka Ho ditolak. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membandingkan nilai T hitung dengan T tabel (df=n-k, dengan tingkat signifikansi 5%), adapun keputusannya antara lain: a) Jika T hitung < T tabel, maka H0 diterima. b) Jika T hitung > T tabel, maka H0 ditolak.
4) Analisis Hubungan Antar Dimensi Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar dimensi sebagai analisis penguatan terhadap analisis regresi berganda yang mana dapat menggambarkan hubungan antar dimensi sebagai dasar analisis kuat atau lemahnya instrumen yang dibuat dalam penelitian (Sutawidjaya, dkk, 2015: 82). Dasar keputusan yang dibuat didasarkan pada perbandingan antara nilai r
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
hitung dan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka dapat dinyatakan bawah terdapat hubungan antar dimensi tersebut dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak terdapat hubungan diantara dimensi. Hipotesis yang dapat dibuat adalah : a. Ho : r = 0, tidak ada hubungan antara dimensi X dan dimensi Y. b. Ha : r ≠ 0, ada hubungan antara dimensi X dan dimensi Y.
Tabel 4.4. Matriks Korelasi Antar Variabel Minat Beli Variabel
Religiusitas
Kesadaran Halal
Sikap Konsumen
Dimensi X11 (Religious beliefs) X11 (Religious involvement) X13 (Fear of divine punishment) X21 (Knowledge) X22 (Awareness) X31 (Behavioral Belief) X32 (Outcome Evaluation)
Y1 (Keinginan)
Y2 (Ketertarikan) X11 Y2
Y3 (Mencari informasi) X11 Y2
X11 Y1
Y4 (Motivasi) X11 Y2
X11 Y1
X11 Y2
X11 Y2
X11 Y2
X13 Y1
X13 Y2
X13 Y2
X13 Y2
X21 Y1
X21 Y2
X21 Y2
X21 Y2
X22 Y1
X22 Y2
X22 Y2
X22 Y2
X31 Y1
X31 Y2
X31 Y2
X31 Y2
X32 Y1
X32 Y2
X32 Y2
X32 Y2
Sumber: Data diolah (2016)
Berdasarkan matriks korelasi diatas, seberapa kuat hubungan antar dimensi X dan dimensi Y dapat dilihat dari keterangan di bawah ini: r~1
: Hubungan sangat kuat positif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
r ~ -1
: Hubungan sangat kuat negatif
r~0
: Tidak berhubungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/