BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif,
komparatif,
non
ekperimental. Dilihat dari pengendalian variable, penelitian ini termasuk ex post facto dengan dimensi waktu time series. Fakta dalam penelitian ini diungkapkan apa adanya dari data yang terkumpul. Hasil pengolahan data akan dianalisis dan dibandingkan dalam kelompok yang ditentukan berdasarkan indikator strategi kompetitif. Dalam pendekatan strategi kompetitif, suatu emiten dibandingkan dengan kompetitor yang termasuk di sub sektor industri yang sama. 4.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian Objek dari penelitian ini adalah abnormal return saham emiten yang meluncurkan produk baru, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012. 4.3. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi peristiva (event study). Metode event study pertama kali diperkenalkan oleh Fama et. al (1969). Pada awalnya diterapkan di bidang akunting dan investasi keuangan untuk mengkaji kinerja harga saham dan penyebaran informasi baru. Metode event study ini secara jelas menunjukkan kekuatan data kuantitatif (Binder, 1998). Event study atau studi peristiwa meneliti reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan. Menurut Hartono (2005)
37
38
dalam Kurniasih (2011), studi ini dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi pasar, tetapi tidak seberapa cepat pasar bereaksi. Jika terjadi abnormal return, pasar harus bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return tersebut dan menyesuaikan dengan harga yang baru. Dengan demikian pengujian informasi pasar bentuk setengah kuat seharusnya dilakukan setelah pengujian kandungan informasi. 4.4. Variabel Penelitian/Fenomena yang diamati Variabel yaitu sesuatu yang dinilainya bervariasi, berubah menurut waktu untuk mengetahui perubahan (change) atau berbeda menurut tempat untuk mengetahui perbedaan (difference) (Supranto: 2012). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan pengukurannya merupakan observed variable yaitu variabel yang diukur secara empiris. Penelitian
ini
mengkaji
reaksi
pasar
terhadap
dipublikasikannya
peluncuran produk baru, dengan menganalisis abnormal return saham sekitar periode pengamatan. Penentuan periode pengamatan ditetapkan berdasarkan kajian penelitian sebelumnya yaitu dua hari sebelum dan setelah event date atau tanggal pengumuman, seperti ilustrasi pada Gambar 4.1. T0 adalah tanggal peristiwa pengumuman yaitu hari yang paling pertama adanya pernyataan resmi peluncuran produk baru. Penentuan periode peristiwa yang berpusat pada tanggal pengumuman t0 diharapkan mampu menunjukkan pengaruh yang ditimbulkan pengumuman produk baru terhadap return saham. Walaupun produk baru secara
39
resmi diumumkan pada hari t0 terdapat kemungkinan bahwa informasi telah diterima publik sebelumnya, sehingga reaksi pasar telah terlihat sebelum diumumkannya produk baru. Agar reaksi harga terukur sepenuhnya, maka titik awal pengukuran reaksi pasar dimulai pada hari t-2 yaitu dua hari sebelum hingga hari t+2 yaitu dua hari setelah peluncuran produk baru.
Gambar 4.1 Periode Observasi Peristiwa Event Study Operasionalisasi Variabel sebagai berikut: a) Abnormal Return Return Saham harian (Ri) Ri,t =
(Pi,t − Pi,t−1 ) Pi,t−1
Ri,t = aktual return saham i pada periode t Pi,t = harga saham i pada periode t Pi,t-1 = harga saham i pada periode t-1 Return market (Rm) Rm =
(IHSGt − IHSGt−1 ) IHSGt−1
Rmt = Return pasar, return ekspektasi pada periode t IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t-1
40 Return tidak normal atau Abnormal Return Abnormal Return adalah selisih antara aktual return dengan return market dengan menggunakan model disesuaikan-pasar (Market-Adjusted Model).
ARi,t = Ri,t − Rmi,t ARi,t = Abnormal Return Emiten i pada periode t Ri,t = Return yang terjadi pada Emiten i pada periode t Rmi,t = Return IHSG yang terjadi pada BEI pada periode t Cumulative Abnormal Return t=t2
CARi = ∑ ARit t=t1
Cumulative Average Abnormal Return (CAR) selama periode peristiwa. ARit = abnormal return pada hari t Cumulative Average Abnormal Return t=t2
CAARi = ∑ AARit t=t1
Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) selama periode peristiwa pada sampel penelitian. AARit = average abnormal return pada hari t b) Indikator Strategi kompetitif atau Competitive Strategy Measure (CSM) mengikuti proksi seperti dalam penelitian Sundaram et al. (1996). CSM yaitu koefisien korelasi antara Rasio perubahan net income Announcing firm (DpA) terhadap perubahan net sales (DSA) dengan rasio perubahan net sales kompetitor di sub sektor yang sama (DSR).
41
ρ XY =
cov(X,Y ) σ Xσ Y
CSM = ρ XY " Dp A % X = $Δ A' # DS & Y = ΔDS R CSM terdiri dari tiga elemen yaitu: DpA adalah perubahan quarterly net income emiten peluncur produk baru / Announcing firm DSA adalah perubahan quarterly net sales emiten peluncur produk baru / Announcing firm DSR adalah perubahan quarterly net sales Rival / kompetitor pada sub sektor yang sama. CSM< 0, lebih kecil dari 0 maka emiten termasuk dalam Strategic Substitutes, diartikan bahwa produk dapat digantikan oleh produk kompetitor. CSM>0, lebih besar dari 0 maka emiten termasuk dalam Strategic Complements, diartikan bahwa produk kompetitor saling melengkapi. 4.5. Populasi dan Sampel Penelitian Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Secara teknis pemilihan sample melalui kriteria dan pertimbangan tertentu. Populasi penelitian adalah semua perusahaan yang termasuk dalam daftar perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini adalah perusahaan
42
yang go public yang sahamnya ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 481 emiten yang terdaftar di BEI sampai dengan Bulan Desember 2013. Kriteria yang telah ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut: 1) Perusahaan meluncurkan produk baru. 2) Perusahaan dan informasi tanggal peluncuran produk baru terdapat di database FACTIVA.com 3) Sektor keuangan dikeluarkan dari sampel, dengan pertimbangan industri ini sangat ketat regulasi. 4) Data saham harian emiten tersedia dari finance.yahoo.com 5) Tidak ada aksi korporasi pengumuman pembagian dividen, dan stock split bertepatan pada tanggal peluncuran produk baru dan lima hari sebelum dan sesudah tanggal peluncuran produk baru. Gambar 4.2 menunjukkan skema pemilihan sampel penelitian. Emiten yang tidak meluncurkan produk baru tidak termasuk dalam pemilihan sampel. Emiten yang meluncurkan produk baru namun informasinya tidak terdapat di data Factiva tidak termasuk dalam sampel penelitian ini.
Gambar 4.2 Skema Pemilihan Sampel Penelitian Sumber: Data sekunder diolah 2014
43
4.6. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder, data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Data sekunder diambil dari berbagai sumber, yaitu a. Daftar perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sampai dengan Desember 2013 dari situs idx.co.id. b. Daftar perusahaan yang terbagi dalam sektor industri di BEI tahun 2012 dari situs idx.co.id. c. Informasi peluncuran produk baru di Indonesia pada periode 2009-2012 dari situs Factiva.com. d. Informasi aksi korporasi berupa pengumuman, pembagian dividen, dan stock split pada periode 2009-2012 dari situs idx.co.id. e. Harga saham harian sesuai periode pengamatan peristiwa, baik emiten sampel juga emiten lainnya dalam satu sub sektor yang sama, dari situs finance.yahoo.com. f. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG harian dari situs finance.yahoo.com. g. Data Quarterly net income, quarterly sales dari laporan keuangan yang dipublikasikan emiten sampel juga emiten lainnya dalam satu sub sektor dari situs idx.co.id. Data perusahaan yang meluncurkan produk baru diperoleh dari Factiva.com. Factiva.com adalah nama brand dari “Dow Jones and Reuters Business Interactive”. Factiva berisi database informasi bisnis secara global yang menghubungkan lebih dari 4,000 jurnalis Dow Jones dan Reuters di lebih dari 30
44
negara. Memiliki akses ke lebih dari 20,000 sumber informasi seperti media masa nasional dan regional dalam 22 bahasa. Memonitor lebih dari 12,000 situs bisnis dan berita hingga empat kali sehari. 4.7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pertama kali yaitu menentukan sumber informasi peluncuran produk baru yaitu Factiva.com. Kemudian pencarian informasi peluncuran produk baru selama periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2012 di Indonesia. Pencarian data peluncuran produk baru dengan menggunakan kata kunci: “new product”, “introduce”, “introduction”, “launch”, “replacement”, “innovation project”, “received approval”, “unveil”, “to market”, “announce”, “begin selling” seperti yang digunakan oleh Chen et. al (2002). Kemudian diidentifikasi perusahaan yang tercatat di BEI pada tahun 2009-2012, dan informasi produk yang diluncurkan. Data awal diperoleh 70 informasi peluncuran produk baru. Langkah berikutnya adalah mendapatkan tanggal peristiwa peluncuran produk baru sebagai acuan untuk event study. Setelah itu untuk setiap tanggal peristiwa peluncuran produk baru diperiksa tanggal pembagian dividen maupun tanggal stock split (bila ada). Jika tanggal / event date bertepatan dengan aksi korporasi tersebut maka event date akan dikeluarkan dari sampel. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi bias informasi untuk menganalisis reaksi pasar. Langkah selanjutnya, dikumpulkan data saham harian dan IHSG harian. Tabulasi data saham harian dapat dilihat pada Lampiran 5. Kemudian dari data tersebut diperoleh nilai Abnormal Return setiap event selama periode pengamatan.
45
Abnormal Return adalah selisih antara return saham aktual dengan return market dengan menggunakan model disesuaikan-pasar (Market-Adjusted Model). Setelah itu dihitung abnormal return bagi kompetitor di sub sektor yang sama untuk setiap event date. Pada saat salah satu emiten tertentu meluncurkan produk baru, maka emiten lain di sub sektor tersebut dihitung sebagai kompetitor, karena pada periode pengamatan tersebut emiten lainnya tidak sedang meluncurkan produk baru. Kemudian untuk emiten yang memiliki beberapa events maka akan dihitung average abnormal return. Hal ini berlaku baik untuk emiten peluncur produk baru maupun kompetitornya. Emiten yang meluncurkan produk baru tersebut diidentifikasi kedalam sub sektor industrinya. Kemudian diidentifikasi emiten mana saja yang termasuk kompetitornya. Berdasarkan pemeriksaan tanggal peluncuran produk baru, maka emiten lain di sub sektor tersebut dihitung sebagai kompetitor, karena pada periode pengamatan tersebut kompetitor tidak sedang meluncurkan produk baru. Data penjualan triwulan atau quarterly sales dan quarterly net income dari emiten peluncur produk baru dan data penjualan triwulan kompetitor dikumpulkan selama periode 2008-2013. Data laporan keuangan yang dikumpulkan untuk perhitungan Indikator Competitive Strategy Measure (CSM) yaitu quarterly Net Sales dan quarterly Net Income. Selanjutnya dari data tersebut dihitung rasio Net Income change to Net Sales change. Kemudian rasio net sales change dari total quarterly sales di suatu sub sektor. Setelah rasio dari panel A dan panel B didapat, maka dihitung
46
koefisien korelasinya. Tabulasi data laporan keuangan dapat dilihat pada Lampiran 5. 4.8. Teknik Analisis Data Teknik analisis statistik parametrik digunakan untuk mengkaji untuk data kuantitatif adalah sebagai berikut: 1) Analisis deskriptif digunakan untuk mengevaluasi nilai rata-rata (Mean), dan Standar Deviasi. 2) Koefisien korelasi, nilai koefisien korelasi paling kecil -1 dan paling besar 1. Makna nilai koefisien korelasi (r): r = 1 (korelasi positif kuat) artinya bahwa setiap kenaikan nilai pada variabel X akan diikuti dengan kenaikan nilai variabel Y, sebaliknya jika variabel X mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y. r = -1 (korelasi negatif kuat) artinya bahwa setiap kenaikan nilai pada variabel X akan diikuti dengan penurunan nilai variabel Y, sebaliknya jika variabel X mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan kenaikan variabel Y. 3) Uji statistik yang digunakan adalah uji Paired-Samples T test bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan (Ghozali: 2006). Nilai rata-rata abnormal return pada setiap event diuji sebelum dan sesudah peluncuran produk baru untuk membuktikan perbedaan. 4) Analisis komparatif, melakukan perbandingan (benchmarking) emiten maupun kompetitornya untuk mengkaji kelompok Strategic Substitutes, dan Strategic Complements. Uji statistik Independent-Samples T test digunakan untuk menguji signifikansi reaksi pasar terhadap pengumuman peluncuran
47 produk baru pada dua kelompok Strategic Substitutes, Strategic Complements. Uji homogenitas atau Levene’s test dilakukan terlebih dulu untuk melihat apakah terdapat varian yang sama untuk setiap kelompok data. Apabila varian sama atau data homogen, maka nilai yang digunakan adalah “Equal Variance not Assumed”. Kriteria pengujian Output F, sig p < 0.1, maka data tidak homogen. Sig p>0.1 maka data homogen. Uji-t dilakukan dengan kriteria pengujian signifikansi dengan α=10%. Jika nilai P-value < alpha tolak Ho atau terima H alternatif. Jika nilai p-Value > alpha terima Ho.
Alat bantu pengolahan data dan analisis statistik yang digunakan yaitu microsoft excel dan SPSS 22.0.
37