BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Disain Penelitian 1.Studi kasus : Penelitian ini di ambil dengan pokok bahasan Industri manufaktur yang memasok sebagai komponen otomotif yaitu Ban sepeda motor. Karena ban sepeda motor adalah salah satu jenis produk yang memiliki katagori Safety/keamanan yang tinggi.dengan kasus yang diteliti tentang adanya kelolosan product defect yang terkirim ke gudang ban. 2.Pengambilan keputusan : Mengingat kasus yang terjadi adalah seringnya produk product defect
terkirim ke
gudang, maka pada bagian stasiun proses pengecekan ban atau Inspeksi perlu di perhatikan secara khusus. Maka perlu di lakukan pengetatan inspeksi, hal ini akan berdampak kepada kepuasan pelanggan apabila produk jelek yang terkirim ke pelanggan. Sehingga bisa berakibat fatal, karena akan mempertaruhkan reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan. 3.Jenis kerusakan : Jenis kerusakan dapat di akibatkan dari berbagai variabel, seperti dari material, manusia atau operator produksi dan inspektor, mesin produksi atau mesin inspeksi, material yang kurang bagus serta metode kerja atau spesifikasi yang di syaratkan kuran sesuai. Adapun jenis kerusakan yang ada seperti contah: Tabel 4.1. : Jenis Kerusakan Ban Area
Code
Tread Tread Tread Tread Tread Tread Tread
CB TOS OM BLT ECC OOR AUT
Name of defect Crown Bare ( CB ) Tread Open Splice ( TOS ) Open Mold ( OM ) Blown Tread ( BLT ) Exposed Cord at Crown ( ECC ) Out off Registered ( OOR ) Air Under Tread ( AUT ) 24
Tread Tread Tread Tread Tread Tread Tread Tread Tread Shoulder Shoulder Shoulder Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Sidewall Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead
AUS OS BT CT LT CH LPT TOC MBL BSH LSH CSH LPO BLS OJS OSS BS CS LS LP LSS BBS BIW BLE BWS CWS LOWS DWSBM WOC NB KB BB CP CBT DBT SB PSB CBB CRC CBH
Air Under Steel (AUS) Open Segment ( OS ) Blistered Tread ( BT ) Cracked Tread ( CT ) Light Tread ( LT ) Chipping ( CH ) Light Pricking Tread ( LPT ) Tread Off Center ( TOC ) Missing Belt (MBL) Blistered Shoulder ( BSH ) Shoulder Bare ( SB )/Light Shoulder ( LSH ) Crack Shoulder ( CSH ) Lettering Problem Blown Blistered SideWall Open Junction Splice ( OJS ) Open Side Splice ( OSS ) Blistered Sidewall ( BS ) Crack Side ( CS ) Light Side ( LS ) Light Pricking ( LP ) Light Side Splice ( LSS ) Black By Splice ( BBS ) Black in White Compound ( BIW ) Black in Low Edge ( BLE ) Blistered White SideWall ( BWS ) Crack White Sidewall ( CWS ) Light Open White Sidewall ( LOWS ) Discoloured White Side Buff Missing ( DWSBM ) White Sidewall off Center ( WOC ) Narrow Bead ( NB ) Kinked Bead ( KB ) Blown Bead ( BLB ) Chaffer Pinch ( CP ) - Cracked Bead Toe ( CBT ) - Damage Bead Toe ( DBT ) - Soft Bead ( SB ) - Ply Separation Bead ( PSB ) - Cracked Bead Base ( CBB ) - Crack Rim Cushion ( CRC ) - Cracked Bead heel ( CBH ) 25
Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Bead Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Inner Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall
CSF BBT BRC BBB LBB LBH LBT BBH BTR UCB EBT ECB LRC COSD IP OC BWB LEB BLP BCT DMGB SC MN LL CL ISC BL DB CBL PBS EC FMIS FMOS MRK WGT UC CUT DM CTM MS
- Chaffer Separation Finishing ( CSF ) Blistered Bead Toe ( BBT ) Blistered Rim Cushion ( BRC ) Blistered Bead Base ( BBB ) Light Bead Base ( LBB ) Light Bead Heel ( LBH ) Light Bead Toe ( LBT ) Bistered Bead Heel ( BBH ) Bead Transfer (BTR) Under Cure Bead (UCB) Excessive Bead Trimming (EBT) EXPOSED CORD AT BEAD Light Rim Cushion ( LRC ) Chaffer Open Splice at Bead Inner Paste ( IP ) Open Cord ( OC ) Buckle Water Bladder ( BBL ) Leaky Bladder ( LB ) Blown Ply ( BLP ) Buckle Center Tread ( BCT ) Damage Bladder ( DBL ) Spread cord Melted Nylon ( MN ) Light Liner ( LL ) Crack Liner ( CL ) Inside Splice Crack ( ISC ) Blister Liner ( BL ) Dirty Bladder ( DB ) Crack Bladder ( CBL ) Ply Belt Separation ( PBS ) Exposed Cord at Inner Foreign Material Marking ( MRK ) Wrong Green Tire ( WGT ) Under Cure ( UC ) Cut ( CU ) Dirty Mold ( DM ) Contamination ( CTM ) Miss/ No Serial ( NS ) 26
Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall Overall
CSC LM VIM OF MOR PS DG IG MB DMGM CRS WCP UCI FK RS MBC MC MM SNAG WB WM DMG
Compound scorch ( CSC ) PLN Trip ( PLN ) - Vent in Mold ( VIM ) - Over Flow ( OF ) - Mold Off Registered ( MOR ) - Ply Separation ( PS ) - Deformed Green ( DG ) - Inverse Green ( IG ) - Miss Branding ( MB ) Damage Mold (DMGM) Crease Wrong Cover Plate Under Cure Interior Faulty Knife Rubber Spew - Miss Barcode ( MBC ) - Miss Cure (MC ) - Miss Making ( MM ) - Snag ( S ) - Wrong Bladder ( WB ) - Wrong Mold ( WM ) - Damage ( DMG )
Sumber : Internal Perusahaan
4.2. Waktu dan tempat 1.Sebagai pokok penelitian adalah Indusri ban motor khusus untuk ban yang dikirim ke OEM atau untuk assembling Automotive Original Equipment Manufacturing 2.Variasi produk ban yang di hasilkan adalah 14” ,17” dan 18” dengan berbagai patern yang berbeda-beda. 3.Kurun waktu penelitian 6 bulan ~ 1 tahun, dilakukan di Non shift sehingga memudahkan penganbilan data dan pengamatannya. 4.Lokasi Penelitian Untuk lokasi diambil di industri Ban sepeda motor IRC di kawasan industri Tangerang yang sudah terkenal di Asia Tenggara. 27
4.3. Data dan metode Pengumpulan Data 1.Data Data diambil khusus untuk Ban OEM supaya lebih fokus dan dapat terpantau kerusakan dan gejala yang terjadi setelah ban terkirim ke pelanggan. Adapun bagan pemeriksaan dan alur claim dan complait customer dapat dilihat seperti berikut ini:
Final Inspection
Replacement customer claim
100% Check ( OK, OE)
Reinspection 2,5% check OE
OEM Customer Claim
Gambar 4.1.: Alur pemeriksaan Ban Data defect terdiri dari: 1.Defect finish product ( Final Inspection ) 2.Defect Re Inspection 3.Defect claim customer:
2.Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data Primer dan data Sekunder Data Primer seperti : Data Reject Data sekunder seperti : produksi, inventory Data pengiriman Ban OEM setelah 100% inspeksi
3.Jenis dan Sumber Data diambil dari internal produksi dan hasil analisa team Re-inspection yang di lakukan setiap hari ( 4 grup 3 shift) Untuk mengetahui secara detail khusus OEM maka perlu dijelaskan dalam grafik atau digram batang yang di jelaskan pada bab V seperti 28
(a) Produk yang ada di Gudang Ban (b) Inventory (c) Delivery OEM (d) Delivery Replacement (e) Total delivery
4.4.Variabel dan Pengukuran Variabel Ada beberapa variabel yang menyebabkan kelolosan produk yang terkirim ke gudang sehingga produk akan menjadi masalah dan terganggunya pengiriman dan biaya pengecekan ualang ( ongkos lembur, ongkos perbaikan dan kerugian waktu ) 4M adalah istilah yang merujuk pada faktor produksi utama yang dibutuhkan oleh suatu organisasi agar dapat beroperasi secara maksimal. (Daft, Richard L. 2003) Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Model 4 M. Isi dari model 4M adalah : ( Philip Kotler & Kevin Lane Keller. 2006 ) 1. Man (Manusia), merujuk pada manusia sebagai tenaga kerja 2. Machines (Mesin), merujuk pada mesin sebagai fasilitas/alat penunjang kegiatan perusahaan baik operasional maupun nonoprasional. 3. Method (Metode/Prosedur), merujuk pada metode/prosedur sebagai panduan pelaksanaan kegiatan perusahaan. 4. Materials (Bahan baku), merujuk pada bahan baku sebagai unsur utama untuk diolah sampai menjadi produk akhir untuk diserahkan pada konsumen.
29
Untuk menganalisa 4M secara umum dilakukan dengan menggunakan diagram tulang ikan, hal ini untuk memudahkan cara menganalisa secara fokus permasalahan yang terjadi.
Manusia
lama check out standard
Material
Lengah bila tidak ada pengawas
Produk yang lolos check
Setelah jam istirahat
Belum ada mesin x-ray
Pengecekan terburu buru
Metode
Mesin
Gambar 4.2 : Analisa Diagram Tulang Ikan ( fish bone )
30
1. Pengukuran data variable Data variable yang ada dilakukan dengan pendekatan proses, apakah ada pegaruh yang terjadi karena factor 4 M dan lingkungan. Kemudian data yang paling berpengaruh tersebut sebagai bahan pokok penelitian lebih lanjut. Faktor yang sangat mempengaruhi kelolosan product defect adalah 67% dari Method.
2. Menganalisa sumber kelolosan: Untuk mengetahui penyebab dari kelolosan produk yang terkirim ke gudang maka perlu di teliti dan diidentifikasikan penyebab dari kelolosan tersebut. Di lapangan proses produksi ada beberapa faktor yang akan menjadi penyebab terjadinya berbagai macam kerusakan yang lolos dan tidak lolos pemeriksaan seperti:
1.Penyebab berikutnya adalah pada tahapan proses bias cutting. Dalam proses ini adalah proses pemotongan treatment yang diambil dari topping calender sehingga output dari proses ini adalah ply atau lapisan ban yang akan disusun di bagian building. Kemudian potongan ply digulung dengan roll dan dilindungi kain supaya tidak lengket. Analisa Kualitatif sebagai berikut: Analisa kualitatif untuk memastikan pada tahapan proses dari product defect menjadi trend yang paling dominan terjadi dengan tidak melihat quantity of product. Dengan analisa 4M serta defect yang sering muncul atau yang paling besar. Analisa di bias cutting terjadi 30 % defect botak 50 % problem Material.
2.Penyebab berikutnya adalah pada tahapan proses Tread extruder Dalam tahapan ini adalah proses pempentukan profil bahan telapak ban yang dicetak menggunakan cetakan atau dies sehingga membentuk profil Tread yang memanjang, kemudian digulung dan atau dipotong-potong sesuai ukurannya disimpan dalam roll penyimpan atau pantruck. Analisa di tread extruder 57 % defect dimensi 73 % problem Method. 31
3.Penyebab berikutnya adalah pada tahapan proses bead grommet Proses ini adalah pembentukan kawat baja dengan compound yang di proses pada mesin bead grommet sehingga menghasilkan bead forming sebagai bahan kekuatan pada ban pada rim. Adapun faktor kegagalan dan penyumbang kerusakan proses seperti analisa berikut: Analisa di Bead grommet/bead extruder 57 % defect botak ,67 % problem Machine.
4.Penyebab berikutnya adalah pada tahapan proses building tyre Proses ini adalah pembentukan antara beberapa komponen yang telah dibentuk dari beberapa tahapan proses seperti: Tread, Bead forming dan Ply .komponen tersebut dibangun sehingga menghasilkan green tyre. Faktor kegagalan dan kerusakan dalam proses ini seperti dimensi dengan analisa sebagai berikut: Analisa di building tire 60 % defect Foreign material , 53 % problem Method.
5.Penyebab berikutnya adalah pada tahapan proses curing tyre dan Inspection Pada proses ini adalah pemasakan green tyre nenjadi tyre dalam mesin curing. Adapun faktor kegagalan dan kerusakan dalam tahapan proses curing seperti analisa sebagai berikut: Dari contoh kerusakan yang sampai tahapan pemeriksaan akhir di stasiun proses Bagan jenis kerusakan ban yang ditimbulkan dalam beberapa tahapan proses hingga end user baik yang terdeteksi maupun yang tidak terdeteksi. Analisa di curing tire dan inspection 33 % defect under cure, 70 % problem Machine.
32
Berikut adalah diagram analisa defect yang terdeteksi maupun tidak terdeteksi pada tahapan proses: inprocess, finish good, after sales dan end user. Untuk after sales dan end user disini tidak dibahas .
Gambar 4.3: Analisa Defect yang Terdeteksi dan yang Tidak Terdeteksi
4.5 Populasi dan metode Sampling 1, Populasi Data a .Data produksi : Aktual jumlah produksi yang dihasilkan setiap harinya Jumlah ukuran yang diproduksi, lihat data proporsi kondisi penjualan Tire b. Data Reject : aktual jumlah kerusakan yang terjadi akibat kegagalan proses
2. Sampel Sampel yang di wakili dalam pengambilan data adalah Ukuran, dan Model atau Patern ban yang dikirim ke OEM. Berikut contoh sampel yang terjadi pada produk yang diambil setelah melakukan inspeksi 2,5% dari produk yang akan dikirim ke customer di non shift selama th 2013. Dari sampel yang diambil terdapat produk yang lolos ke gudang sehingga perlu dilakukan disposisi oleh QC 33
4.6.Metode Analisis Metode yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan di lapangan menggunakan analisa kualitatif dan data kuantitatif seperti 1.Menggunakan analisa Fish bone diagram analisa 4M 2.Menggunakan Pareto diagram 3.Analisa tindakan perbaikan 4.Data pengolahan menggunakan statistik distribusi normal
34