61
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.Jenis atau Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan sebab - akibat dari suatu variabel bebas terhadap variabel tak bebas dengan mengetahui sifat - sifat dari suatu keadaan. Data yang diperoleh berdasarkan pada perumusan masalah yang telah ditetapkan, metode deskriptif kuantitatif dipergunakan untuk pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat dengan maksud agar ditemukan suatu gambaran yang dapat menjelaskan secara sistematis dengan didukung oleh fakta yang akurat. Desain penelitian ini dirancang dengan pendekatan Jalur (Phat Analysis) agar dapat mencakup pengaruh langsung dan tidak langsung antar variable. Selanjut secara keseluruhan metode pengumpulan data, metode analisis dan pengujian hipotesis yang diprediksikan berdasarkan teori relevan dan hasil penelitian sebelumnya.
61
62
4.2.Variabel Penelitian Variabel Penelitian ini menganalisis pengaruh, variabel budaya kerja, disiplin kerja, dan motivasi kerja (intervening) sebagai variable bebas dan variabel kinerja sebagai variable terikat (terpengaruh).
4.2.1. Definisi Konsep Berdasarkan desain penelitian yang telah diketahui, maka berikut konsep yang digunakan dalam penelitian ini, dirangkum dalam tabel 4.1 mengenai definisi konsep sebagai berikut. Tabel 4.1 Variabel Penelitian No 1
Variabel Penelitian Budaya Kerja
2
Disiplin Kerja
3
Motivasi Kerja
4
Kinerja
Konsep Budaya kerja dibagi menjadi dua, menurut Budhi Paramita (1989): 1. Sikap terhadap pekerjaan 2. Perilaku pada waktu kerja Menurut Handoko (2005:23) membedakan disiplin dalam dua tahap: 1. Disiplin prefentif 2. Disiplin korektif Menurut Widodo (2012:381) 1. Achievement (Prestasi) 2. Recognition (Pengakuan) 3. Job interest (Minat pada pekerjaan) 4. Responsinility (Tanggung jawab) 5. Advancement (Kemajuan) Untuk menilai kinerja karyawan, digunakan beberapa kriteria, Pawirosentono (1999:65) 1. Pengetahuan atas pekerjaan 2. Mutu pekerjaan 3. Perencanaan dan organisasi 4. Produktivitas
62
63
4.2.2. Definisi Operasional atau Pengukuran Variabel Definisi Operasional adalah untuk menjelaskan indikator - indikator yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data, suatu variable yang dapat diukur dengan parameter pengukurannya adalah dimensi dari variable penelitian. Adapun pengukuran variable tersebut dapat di uraikan pada tabel 4.2 sebagai berikut.
63
64
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel
Dimensi
Budaya Kerja (X1)
Terhadap Kerja (X1,1)
Indikator 1. 2. 3. 4.
Proses Kerja (X1,2)
1. 2.
3. 1. Mutu Kerja (X1,3)
2. 3.
Disiplin Kerja (X2)
Perilaku Kepatuhan (X2,1)
Tanggung jawab (X2,2)
Sanksi (X2,3)
Mempelajari tugas dan kewajiban sebelum melakukan pekerjaan Masuk kerja tepat waktu dan sekuat tenaga menyelesaikan pekerjaan Selalu berdedikasi dengan pekerjaan yang telah ditugaskan Hasil kerja harus bermutu dan memuaskan sesuai dengan standar mutu. Harus teliti dalam pelaksanaan kerja supaya tidak terjadi kesalahan Berhati-hati dan cermat dalam pelaksanaan kerja sehingga tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan kerja Harus membantu karyawan yang belum memahami pelaksanaan kerja Bertanggung jawab terhadap pekerjaan Harus mempedomani standar mutu dalam bekerja Berkemauan keras menyelesaikan pekerjaan agar sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan
1. Organisasi telah menyampaikan informasi tentang konsekuensi berupa tindakan disiplin dari setiap pelanggaran yang dilakuka karyawan 2. Tindakan disiplin kepada setiap karyawan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku 1. Manajer telah memahami tentang peraturan kerja di organisasi 2. Penyampaian tindakan disiplin kepada setiap karyawan yang melakukan pelanggaran kerja telah dilakukan secara benar dan tidak menyinggung perasaan karyawan 1. Manajer telah bersikap tegas terhadap setiap karyawana yang melakukan pelanggaran atau kesalah kerja 2. Manajer secara konsisten memberikan tindakan disiplin ke setiap karyawan yang melakukan pelanggaran kerja
64
Hasil Ukur Skala Likert (1-5)
Jumlah Pernyataan 4
Skala Likert (1-5)
3
Skala Likert (1-5)
3
Skala Likert (1-5)
2
Skala Likert (1-5)
2
Skala Likert (1-5)
2
65
Motivasi Kerja (X3)
Kinerja (Y1)
Kebutuhan 1. Karyawan merasa terikat dengan berprestasi pekerjaan (X3,1) 2. Berusaha mengetahui seberapa baik prestasi kerja 3. Berusaha mengetahui seberapa jauh kemampuan kerja 4. Bersedia bertanggung jawab terkait pekerjaan 5. Berharap prestasi kerja dapat diukur secara objektif Kebutuhan 1. Senang menyampaikan setiap gagasan terhadap baru Kekuasan 2. Selalu mencari celah untuk (X3,2) menggunakan wewenang kepada orang yang jabatannya lebih rendah 3. Ingin meningkatkan karier agar berkuasa
Skala Likert (1-5)
5
Skala Likert (1-5)
3
Kebutuhan 1. Senang bekerja dengan orang lain terhadap 2. Senang berinteraksi dengan setiap Afiliasi karyawan (X3,3) 3. Siap membantu karyawan lain yang terkait dengan pekerjaan Kualitas 1. Sebelum melakukan pekerjaan, Kerja menyiapkan rencana kerja (Y1,1) 2. Rencana kerja disusun berdasarkan kegiatan kerja 3. Dalam melaksanakan pekerjaan, sangat berhati-hati untuk mengjindari kekeliruan 4. Menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan tepat waktu Kuantitas 1. Mampu menyelesaikan beban kerja Kerja yang ditugaskan (Y1,2) 2. Hasil kerja memenuhi standar kerja yang ditetapkan 3. Efektif dalam pekerjaan Sikap dan 1. Bekerja untuk kemajuan organisasi Perilaku 2. Cepat tanggap dalam bekerja dan (Y1,3) menghadapi berbagai masalah 3. Berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan
Skala Likert (1-5)
3
Skala Likert (1-5)
4
Skala Likert (1-5)
3
Skala Likert (1-5)
3
65
66
4.3. Populasi dan Sampel. Populasi adalah sebagian karyawan BNI Cabang Bekasi yang bertugas sebagai pimpinan, teller dan customer service sebanyak 97 orang dengan cara pengambilan data primer total populasi. 4.4. Jenis Dan Sumber Data Untuk memperoleh data yang lengkap dalam obyek penelitian ini, maka penulis menggunakan 2 (dua) cara dalam pengumpulan data tersebut adapun kedua cara tersebut adalah data primer dan data sekunder untuk lebih jelas sebagai berikut :
Data Primer Data yang didapatkan dari pegawai (internal organsasi) yang mana data tersebut telah tersedia dan diolah kembali. Seperti data yang didapat di lapangan berupa data primer dari variable budaya kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, dan kinerja.
Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data internal dan eksternal, diperoleh dari buku-buku literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Seperti : Bahan Kuliah, Riset Kepustakaan, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 66
67
1). Metode Riset Kepustakaan (Library Research Method) Dilakukan dengan membaca catatan-catatan kuliah dan beberapa literatur lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan penulis diteliti. 2). Metode Riset
Lapangan
(Field Research Method). Pendekatan ini
dilaksanakan dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan, sehingga diperoleh data - data yang diperlukan sebagai bahan penyusunan Tesis ini.
4.5. Teknik Pengumpulan Data Metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah sebagai berikut : total populasi. Pada penelitian ini, pengambilan sampel sangat dibatasi antara lain oleh kemampuan penulis, baik dari segi biaya, dan waktu yang sangat terbatas. Maka untuk itu penulis mengambil sampel hanya di lingkungan BNI Cabang Bekasi dengan jumlah seluruh pegawai 97 orang. Setelah pengambilan sampel maka data - data yang diberikan skala pengukuran dengan memberikan lambang angka, dari angket yang digunakan yaitu menggunakan skala penelitian model Likert. Skala Likert ini adalah untuk mengukur sikap responden terhadap suatu obyek yang diteliti. Pengambilan data dilakukan dengan sebagai berikut: 1) Data Primer, data langsung diambil atau dikumpulkan melalui riset lapangan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden sebanyak 97 orang 2) Data Sekunder, didapat dari Kepustakaan, hasil - hasil kuliah dan peraturan peraturan yang ada di khususnya yang ada di lingkungan PT. BNI Cabang 67
68
Bekasi. Untuk mengukur variabel dilakukan dengan menganalisis instrumen variabel dengan cara menganalisis hasil data - data yang disebarkan pada responden. Pengukuran variabel menggunakan teknik. Pernyataan yang diajukan dan hasil jawabannya dinilai dengan melakukan skor lihat tabel berikut ini. Untuk mendeskripsikan data dalam penelitian ini setiap variabel dibagi ke dalam 5 lima kelompok dengan melakukan kategorisasi selengkapnya dijelaskan dalam tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3. Kategori dan Nilai Angka Indek No. 1. 2. 3. 4. 5
Kategori Sangat Tidak setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju
Nilai Koefisen Angka Indek 1 2 3 4 5
Untuk mengukur hubungannya variabel bebas dengan kinerja data - data yang didapat dari hasil pengisian koesioner sudah dibuat scorenya dilakukan dengan cara kuantifikasi dengan mengunakan Korelasi Sperman diharapkan dapat menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan dan pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun cara dilakukan adalah dengan mengadakan Angket atauKuesioner. 1) Angket atau Kuesioner (Angket) diberikan kepada responden yaitu karyawan BNI Cabang Bekasi bagaimana sikap mereka terhadap pernyataan - pernyataan yang menyangkut tentang budaya kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, dan kinerja.
68
69
2) Observasi yang dilaksanakan berupa pengamatan aktivitas para karyawan BNI Cabang Bekasi saat bekerja di kantor atau dalam menjalankan tugasnya. Observasi yang dilaksanakan berupa pengamatan aktivitas para karyawan BNI Cabang Bekasi saat bekerja di kantor atau dalam menjalankan tugasnya.
4.6. Teknik Analisis Data. Untuk dapat mengukur hubungan motivasi kerja, budaya kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja penulis terlebih dahulu melakukan : (a) uji validitas dan reliabilitas, (b) uji normalitas, dan (c) uji hipotesis. Untuk lebih jelas sebagai berikut :
a. Analisis Validitas dan Reabilitas Mengukur data kuesioner pada umumnya disebut validitas konstruk. Valid tidaknya satu pernyataan apabila ada keterkaitan tinggi, untuk mengetahui adanya keterkaitan tinggi dicerminkan oleh ada hubungan antara jawaban dan pernyataan. Jika ada pernyataan ada hubungan yang rendah dengan butir pernyataan lain, dinyatakan tidak valid. Pengukuran dari Validitas dapat dilakukan dengan metode bivariat
atau item total correlation. Model dari
analisis validitas yaitu:
69
70
x
_
xij ri
xi
ti
t
j i 2
x
xij
2
x
x
tj
j i
t
j 1
xij = skor responden ke J pada Butir Pernyataan i xi = rata-rata skor butir perttanyaan i tj = total skor seluruh Pernyataan untuk responden ke- J t = rata-rata total skor n = korelasi antar butir Pernyataan ke i dengan total skor
Analisis Reabilitas sebuah ukuran yang handal dalam menganalisis kuesioner yang dilakukan apakah memberikan hasil yang konsisten, untuk mengukur tingkat kehandal kuesioner digunakan koefisien reabilitas Cronbach‟s Alpha. yaitu: x
k k 1
Sj 1
2
i 1
Sr2
k = banyaknya butir Pernyataan Si2 = ragam skor butir Pernyataan Sr2 = ragam skor
70
71
Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika r Alpha positif
dan r Alpha > r tabel ,maka butir atau variabel tersebut Reliabel.
2. Jika r Alpha negatif dan r Alpha< r tabel ataupun r Alpha negatif dan r
Alpha
> r
tabel,maka
butir atau variabel tersebut Tidak
Reliabel.
Untuk menentukan ke-eratan hubungan digunakan kriteria Guilford yaitu : - Kurang dari 0,2
: Hubungan yang sangat kecil bisa diabaikan
- 0,2 s/d 0,40
: Hubungan yang kecil (tidak erat)
- 0,40 s/d 0,70
: Hubungan yang cukup erat
- 0,70 s/d 0,90
: Hubungan yang erat (reliabel)
- 0,90 s/d 0,1,00
: Hubungan yang sangat erat (reliabel)
- 1,00.
: Hubungan yang sempurna
Uji Normalitas Uji normalitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sebaran data dari variabel budaya kerja (X1), disiplin kerja (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap kinerja (Y) berdistribusi normal. Alasan dilakukan uji ini adalah karena pemakaian teknik analisa korelasi
yang akan dipergunakan mensyaratkan
dipenuhinya ketentuan data dari variabel yang akan diteliti berdistribusi normal atau mendekati normal. Distribusi sampel mengarah berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan Chi kuadrat. Selanjutnya nilai Chi Kuadrat hitung ini 71
72
dikonsultasikan dengan nilai "Chi Kuadrat" Tabel dengan derajat kebebasan (df) = k1 dan taraf signifikan a = 5%. Distribusi data akan dikatakan normal apabila X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel. Hal ini juga berarti nilai - nilai yang diobservasi tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan. Hubungan Korelasi, Hubungan antara dua variabel atau lebih, seringkali merupakan hal yang selalu ada dalam suatu penelitian. Ada dua jenis hubungan yang harus dibedakan sejak awal, yaitu hubungan yang sekedar asosiasi yang didukung hanya oleh data yang ada hubungan ini sering disebut dua perubah memiliki kedudukan yang sama, tidak ada peubah yang satu mendahului peubah yang lain danalisis digunakan melalui pendekatan korelasi pearson (Anova) dan pendekatan korelasi spearman dengan kategori ringkasan.
Hubungan Regresi Berganda Untuk mengetahui adanya hubungan dan pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, budaya kerjaterhadap kinerja dikemukakan bentuk hubungan dan pengaruh dengan pendekatan Phat Analysis (pendekatan jalur) dengan persamaan: Px3 = Px1x3+Px2x3+ Py = Px1Y+Px2Y+Px3Y+ Px3 = Px3x2+Px3x1+
72
73
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah regresi linier berganda yang didapat dari penelitian, ada artinya jika dipakai untuk membuat kesimpulan tentang hubungan antara Y dari X1 dan X2, X3, maka dipergunakan pengujian persamaan regresi linier berganda dengan rumus hipotesis: Ho : Tidak terdapat Pengaruh X1 dan X2 X3,terhadap Y H1 : Terdapat Pengaruh X1 dan X2, X3, Terhadap Y Dengan Ketentuan : Jika F hitung > F tabel ( = 5 %) maka Ho : di Tolak Jika F hitung < F tabel ( 5%) maka Ho diterima Tolak Ho jika Ho jika thit ≥ t (1-1/2
: n-k-1)
pada taraf signifikansi
= 5%
Untuk menentukan berapa kuatnya hubungan antara motivasi dan disiplin kerja dan budaya kerja dengan produktivitas, secara partial dilakukan dengan Uji t :
Ho : koefisien regersi tidak signifikan Ho: Koefisien regresi adalah signifikan Dengan ketentuan : (berdasarkan nilai t) Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk=n-2) maka Ho : di Tolak Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk= n-2) maka Ho : di Terima
73
74
Untuk menentukan berapa kuatnya hubungan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja dapat ditentukan : 1. 1 sampai dengan 0,8 sangat tinggi 2. 0,8 sampai dengan 0,6 tinggi, 3. 0,6 sampai dengan 0.4 cukup, 4. 0,4 sampai dengan 0,2 rendah, 5. 0,2 sampai dengan 0,001.
Pengujian Hipotesisi Pengujian hipotesis, yaitu menguji ada tidaknya korelasi antara variabel independen atau bebas yakni, motivasi (X1), disiplin kerja (X2), dan budaya kerja (X3) dengan variabel dependen atau terikat kinerja (Y). Maka dilakukan penghitungan dengan komputer program statistikal Produch and Service Solusion (SPSS) Versi 22. Dasar pengambilan keputusan . Tolak Ho bila probabilitas < 0,05 dan Terima Ho bila probabilitas > 0,05
Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu: 1) Memeriksa data terhadap kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk memastikan kesempurnaan pengisian dari setiap instrumen pengumpulan data.
74
75
2) Memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di instrumen ke masing masing kolom yang telah disediakan dengan menggunakan pedoman pengkodean data. 3) Memindahkan data ke dalam lembaran matrik data untuk semua data yang telah diberikan kode. 4) Tabulasi data, dilakukan sesuai bentuk penyajian yang dikehendaki atau sesuai dengan kebutuhan analisis yang dilakukan.
Setelah dilakukan hal tersebut di atas, maka penulis membuat analisa data dengan menggunakan Chi Square, Korelasi Spearman Rho, dan Determinasi yang ada pada variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui pengaruh variable - variabel tersebut dengan komputer program Statistikal Produch and Service Solusion (SPSS) Versi 22, guna mendapatkan hasil analisa yang akurat.
Koefisien Determinasi Berganda (R2) Metode ini digunakan untuk mengukur ketepatan dari model analisis yang dibuat. Nilai koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas yang diteliti secara simultan terhadap variasi variabel terikat. Bila R2 mendekati angka satu maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel terikat. Menurut
75
76
Gujarati (1997:139) koefisien determinasi berganda dapat menggunakan rumus berikut: R2
yix2i
2
yix3i ......
3
k
yixk i
2
yi
Dimana: R2
:
: Koefisien determinasi
ESS
:
Jumlah kuadrat yang dijelaskan
RSS
:
Jumlah kuadrat residual
TSS
:
ESS + RSS
Uji F (Pengujian Serentak) Pengujian serentak digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Menurut Gujarati (1992:120) uji F dirumuskan sebagai berikut: F
R 2 /( k 1) (1 R 2 ) /( N k )
Dimana: R2 :
Koefisien determinasi
k :
Jumlah variabel
N :
Jumlah sampel
76
77
Uji-t (Pengujian Parsial) Pengujian parsial digunakan untuk mengetahui masing - masing sumbangan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing masing koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel terikat. Uji-t menurut rumus Gujarati (1999:74):
t
i i Se( i )
Dimana: ßi Se(ßi)
:
Koefisien regresi
:
Standar deviasi
4.5.Hubungan Dimensi Variabel Penelitian: Untuk menganalisis korelasi antara dimensi variabel dapat dilihat dalam Tabel 4.4 berikut ini.
77
78
Motivasi
Disiplin
Budaya Kerja
Variabel
Tabel. 4.4. Korelasi Antar Dimensi Variabel Penelitian Variabel Kinerja Dimensi Y1 Y2 Sikap Kerja X11 X11 Y1 X11 Y2
Y3 X11 Y3
Proses Kerja X12
X12 Y1
X12 Y2
X12 Y3
Mutu Kerja X13 Perilaku Kepatuhan X2 1
X13 Y1 X 21Y1
X13 Y2 X21 Y2
X13 Y3 X21 Y3
Tanggung Jawab X2 2
X22 Y1
X22 Y2
X22 Y3
Sanksi X2 3
X2 3Y1
X23 Y2
X23 Y3
Kebutuhan Berprestasi X31 Kebutuhan terhadap Kekuasaan X32
X31 Y1 X32 Y1
X31 Y2 X32 Y2
X31 Y3 X32 Y3
Kebutuahan terhadap AfiliasiX33
X33 Y1
X33 Y2
X33 Y3
78