BAB IV METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif, yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah unit penjualan dan besarnya dana FLPP sebelum dan sesudah kebijakan loan to value dengan melakukan perbandingan. Pengertian deskriptif menurut Maman (2002) berusaha menggambarkan suatu gejala sosial (Sutanto, 2012:234). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2006). Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda Menurut Sugiyono (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, dan penelitian kualitatif adalah data kualitatif yang berbantuk kata, skema dan gambar.
56
57 Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dimana data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis
sesuai
dengan
metode
statistik
yang
digunakan
kemudian
diinterprestasikan.
4.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2006), bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah unit penjualan dan besarnya dana FLPP sebelum dan sesudah berlakunya kebijakan loan to value. Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang dianalisis pada Tabel 4.1 dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2006:55) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Atau dapat dikatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang akan diteliti. Berdasarkan definisi populasi diatas, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Realisasi per semester KPR FLPP 34 propinsi di Indonesia yang memanfaatkan dana KPR FLPP selama periode tahun 2010 – 2014.
58 Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian No.
Variabel
1.
Jumlah unit penjualan sebelum kebijakan loan to value
2.
Jumlah unit penjualan sesudah kebijakan loan to value
3.
Besarnya dana FLPP sebelum kebijakan loan to value
4.
Besarnya dana FLPP sesudah kebijakan loan to value
Definisi Operasional Unit yang berhasil dijual atau dihasilkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat sebelum adanya kebijakan loan to value (Januari 2010 – Juni 2012). Unit yang berhasil dijual atau dihasilkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat sesudah adanya kebijakan loan to value (Juli 2012 – Agustus 2014). Besarnya dana FLPP yang dikeluarkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat sebelum adanya kebijakan loan to value (April 2010 – Juni 2012). Besarnya dana FLPP yang dikeluarkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat sesudah adanya kebijakan loan to value (Juli 2012 – Agustus 2014).
Pengukuran Penelitian dengan data realisasi per semester Wilayah Jawa Bali sebelum terbitnya kebijakan loan to value antara semester 1 tahun 2010 sampai semester 1 tahun 2012. Penelitian dengan data realisasi pre semester propinsi Jawa Bali sesudah terbitnya kebijakan loan to value antara semester 2 tahun 2012 sampai semester 2 tahun 2014. Penelitian dengan data realisasi per semester Wilayah Jawa Bali sebelum terbitnya kebijakan loan to value antara semester 1 tahun 2010 sampai semester 1 tahun 2012. Penelitian dengan data realisasi pre semester propinsi Jawa Bali sesudah terbitnya kebijakan loan to value antara semester 2 tahun 2012 sampai semester 2 tahun 2014.
4.3.2. Sample Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan sampel secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2006:61) sampling purposive adalah tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang konsisten dan representative sesuai dengan kriteria-kriteria yang digunakan. Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Wilayah atau Propinsi kota besar yang melakukan penyerapan dana FLPP dan menghasilkan unit yang terbesar dari 6 Wilayah atau Pulau adalah Wilayah Pulau Jawa Bali antara lain Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Bali (Tabel 4.2).
59 Tabel 4.2 Realisasi KPR FLPP Berdasarkan Pulau Tahun 2010-2014 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pulau Unit Sumatera 59.214 Jawa & Bali 198.971 Kalimantan 32.059 Sulawesi 16.372 Maluku & Papua 1.447 Nusa Tenggara 1.837 Jumlah 309.900 Sumber : Deputi Pembiayaan Kemenpera, 2014
% 19,11% 64,21% 10,34% 5,28% 0,47% 0,59% 100,00%
Berdasarkan tabel 4.2 sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Realisasi FLPP dalam Unit dan Dana FLPP Wilayah Jawa Bali, yang dimana berdasarkan berlakunya FLPP pada tahun 2010 sampai 2014, dan berlakunya kebijakan Loan to Value yang mulai efektif 15 Juni 2012, sehingga data yang tersaji dapat jelas terlihat sebelum dan sesudah kebijakan.
4.4. Jenis dan Sumber Data 4.4.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Menurut Hasan (2004:19) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti ataupun orang-orang yang memerlukannya. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui pengambilan data ke Kementerian Perumahan Rakyat dan BLU-PPP. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data time series, yaitu data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan ataupun keadaan (Hasan, 2004:20). Data dalam penelitian ini antara lain meliputi data realisasi FLPP Provinsi Wilayah Jawa Bali per semester selama kurun waktu 20102014.
60 4.4.2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dari wawancara langsung dengan kuisioner tertutup oleh peneliti dengan narasumber aparatur pemerintahan di Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat dan dari developer (pengembang). Sedangkan data sekunder didapat dengan dikumpulkan melalui pengambilan data ke Kementerian Perumahan Rakyat dan BLU-PPP.
4.5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi melalui dua cara, yaitu : a. Studi Pustaka dengan cara mengumpulkan data-data ataupun penjelasan dari literatur terdahulu untuk mendapatkan gambaran dari masalah yang diteliti sekaligus juga untuk membantu penulis untuk lebih mengetahui teknik analisis yang digunakan. b. Pengumpulan data dengan pengamatan (observasi) langsung kelapangan
4.6. Metode Analisis Data Data yang telah terkumpul dan telah melalui rekapitulasi dalam kertas kerja (working paper) akan dianalisis, sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui implementasi KPR FLPP dilakukan analisis deskriptif terhadap kebijakan FLPP berdasarkan target dan realisasi. Dalam hal ini dilihat dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah khususnya Kemenpera sedangkan realisasinya tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya
61 sehingga menjadikan adanya backlog setiap tahunnya baik dalam pendanaan maupun dalam jumlah unit KPR FLPP. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah unit penjualan dan dana FLPP KPR sebelum dan sesudahnya kebijakan LTV, akan dilakukan menggunakan uji beda (uji komparatif) berpasangan dengan membandingkan jumlah unit penjualan dan dana KPR FLPP sebelum (Januari 2010 - Juni 2012) dan sesudah kebijakan (Juli 2012 – Agustus 2014) Loan to Value di Wilayah Jawa Bali, dengan rumus sebagai berikut :
t
d
i
N d i2 d i N 1
2
Keterangan : – t = Nilai t – N = Banyaknya sampel pengukuran – d = Selisih nilai sesudah dan sebelum (nilai setelah – nilai sebelum)
Dengan dilakukannya uji beda berpasangan diatas, akan melihat jumlah unit penjualan dan besarnya dana KPR FLPP antara sebelum dan sesudah kebijakan LTV itu berlaku apakah akan sama atau ada perbedaan, sehingga akan terlihat hipotesisnya : Ho : ρ1 = ρ2, tidak ada perbedaan jumlah unit penjualan dan besarnya dana KPR FLPP antara sebelum dan sesudah kebijakan Loan to Value. Ha : ρ1 ≠ ρ2, ada perbedaan jumlah unit penjualan dan besarnya dana KPR FLPP antara sebelum dan sesudah kebijakan Loan to Value. 3. Untuk mengetahui analisis terhadap dampak kebijakan Loan to Value pada KPR FLPP ini akan dilakukan melalui hasil pengolahan pada pembahasan pertama dan kedua sebelumnya.