BAB IV KONSEP 4.1
Landasan Teori 4.1.1
Teori Komunikasi Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa). Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi adalah: 1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid). 2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G). 3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981). 4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W) 5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
54
55
4.1.1.1
Tujuan Komunikasi Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
4.1.1.2
Mempelajari atau mengajarkan sesuatu Mempengaruhi perilaku seseorang Mengungkapkan perasaan Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain Berhubungan dengan orang lain Menyelesaian sebuah masalah Mencapai sebuah tujuan Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut : 1.1.1.2.1
Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa : a. b. c. d.
Informasi Ajakan Rencana kerja Pertanyaan dan sebagainya
56
1.1.1.2.2
Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya) Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu. 1.1.1.2.3
Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb. 1.1.1.2.4
Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya. 1.1.1.2.5
Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim. 1.1.1.2.6
Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
57
Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak. Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
4.1.2
Teori Packaging Menurut Oxford Dictionary, “Packaging is bundle of things wrapped up together” dalam bahasa Indonesia berarti sekumpulan barang yang dikemas atau dibungkus bersama-sama untuk dibawa. Menurut buku E.P.Danger, pada mulanya kemasan adalah sebuah wadah yang sederhana dan mudah dipegang, dimana pelayan toko mengisinya dengan genggaman teh atau kacang-kacangan. Sejalan dengan waktu, karena sistem distribusinya yang semakin kompleks, maka konsumen mendesak agar ada standar kemasan yang lebih tinggi, dimana kemasan harus dapat menjamin produk sampai kepada pembeli dalam kondisi yang baik dan memberikan proteksi yang cukup dalam distribusi.
Ibarat wajah, tampilan luar kemasan harus memiliki kekuatan untuk membujuk. Dan kemasan bisa dianggap sebagai silence sales person, karena merupakan faktor terakhir dari sebuah produk yang bisa mempengaruhi keputusan orang, apakah ia akan membeli produk tersebut atau tidak.
58
Iklan produk di televise dengan durasi penayangan yang sangat terbatas ( rata-rata 30 detik), belum tentu telah 100% mampu merayu konsumen untuk membeli dan menjajal produknya. Lain halnya ketika seseorang berbelanja di super-market, dimana konsumen memiliki banyak waktu untuk memilih-milih. Fungsi iklan pada dasarnya sebatas awareness, untuk menujukan atau mengumumkan keadaan sebuah produk. Ketika produk yang diiklankan sudah masuk ke dalam pasar, barulah persaingan yang sebenarnya dimulai, dimana semua produk berlombalomba untuk menjual dirinya sendiri. Perencanaan kemasan yang baik melibatkan beberapa unsur penting, yaitu: 1. Rencana Pemasaran (menjelaskan karakteristik pasar yang menjadi tujuan produk dan daya tarik yang diperlukan). Hal ini diharapkan dapat terlihat dari analisa data yang dilakukan. 2. Desain Fungsional (termasuk didalamnya, pemilihan bahan yang sesuai, cara kemasan melindungi isinya, serta daya tarik praktis terhadap konsumen, dalam bentuk mudah dibuka, nyaman untuk digunakan) 3. Desain Grafis (faktor visual yang menarik perhatian konsumen). Hal ini meliputi bentuk, penampilan, warna dan desain, elemen grafis yang menyertai kemasan. Sebuah kemasan yang baik harus memiliki daya tarik visual dan daya tarik indra yang berfungsi sebagai penarik pandang dan memiliki daya stopping power yang mempengaruhi pembeli.
Berdasarkan pengalaman dan studi pasar yang dilakukan oleh E.P.Danger, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah kemasan, yaitu meliputi : 1. Kemasan harus sesuai dengan isi / produk yang ada di dalamnya. 2. Kemasan harus sesuai dengan kelas perdagangan yang diinginkan 3. Kemasan mutakhir secara fungsional dan grafis, serta harus mencerminkan posisi pasar. 4. Kemasan harus memiliki fungsi praktis seperti melindungi produk, mudah dibuka, mudah ditumpuk dan ekonomis dalam situasi dimana produk tersebut dijual.
59
5.
Kemasan harus bisa dipajang, dan dengan bentuk dan ukuran yang membuatnya mudah dilihat diatas rak. 6. Kemasan harus didesain baik secara grafis (desainnya harus menjamin bahwa produk tersebut menarik perhatian (eye catching) untuk diambil, berdaya tarik kesemua orang tanpa membedakan jenis kelamin, serta memiliki warna yang sesuai dengan karakteristik dari produknya. 7. Kemasan harus mudah dilihat, dan memiliki tampilan yang berbeda dengan kemasan produk pesaing (saat ini kemasan SAP kurang menonjol).
Badan Pengatur Pengemasan Indonesia memiliki aturan dalam hal kemasan. Seperti Kode Etik GP Jamu, BPOM dan UU No.21 Tahun 2004. Kode Etik GP Jamu adalah kode etik yang disusun dan mengikat seluruh pengusaha jamu dan obat tradisional Indonesia. Hal-hal yang diatur dalam kode etik GP Jamu adalah produksi, informasi, hadiah, periklanan, bahan-bahan promosi, riset pemasaran hingga pengemasan dan penandaan. UU No.21 Tahun 2004 adalah undang-undang yang mengatur tentang keamanan hayati atas konvesi tentang keanekaragaman hayati. Didalamnya juga diatur mengenai pengemasan yang tidak berdampak membahayakan lingkungan hidup. Berikut badan-badan yang konsentrasi ke soal pengemasan diantaranya: • ANFOR (Association francaise de Normalisation) adalah organisasi nasional Perancis yang berperan dalam menetapkan standar bagi dunia industri dan ekonomi Perancis. Merupakan salah satu anggota ISO • BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan) dibentuk oleh pemerintah Indonesia. Tujuannya untuk melindungi hak-hak konsumen akan kesehatan. • CODEX diciptakan tahun 1963. Merupakan standar makanan yang dibuat FAO dan WHO. Tujuan utama program ini untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin perdagangan yang adil.
60 •
•
•
Ecolabelling adalah sistem pelabelan untuk produk konsumen, yang berguna sebagai pemberitahuan bahwa produk tersebut ramah lingkungan. Ecolabelling tak ada aturan hukumnya. GATT ( General Agreement on Tariffs and Trade ) adalah perjanjian yang mengatur standar penetapan tarif dan perdagangan. GATT adalah hasil dari Konferensi Bretton Woods ( United Nations Monetary and Financial Conference ) pasca Perang Dunia II dan merupakan cikal bakal berdirinya IMF dan terbentuknya WTO. ISO ( International Organization for Standarization ). Organisasi yang didirikan tahun 1947 ini, menetapkan standar sendiri yang berlaku untuk dunia industri dan komersial sesuai standar internasional. Meski ISO merupakan NGO, namun standar yang mereka buat terkadang menjadi aturan dan standar nasional.
Kemasan Harimau Lampung belum memenuhi fungsi ideal sebuah kemasan, seperti fungsi proteksi dimana Harimau Lampung belum memberikan perlindungan fisik terhadap isi produk mencakup ketahanan kemasan terhadap benturan, tekanan, temperatur. Fungsi informasi juga belum terpenuhi karena konsen kemasan hanya mencantumkan logo perusahaan dan tidak mencantumkan informasi seacara lengkap mulai dari komposisi makanan, label haram, ilustrasi yang menggambarkan citra produk, dan sebagainya. Kemasan Harimau Lampung tidak memiliki desain kemasan yang standout dan belum menyampaikan pesan budaya yang terkandung di dalamnya. 4.1.3
Teori Dasar Desain Grafis 4.1.3.1 Teori Warna Warna adalah salah satu identitas visual yang kuat untuk sebuah kemasan. Warna dapat mengungkapkan pesan, ide, atau gagasan tanpa menggunakan tulisan. Menurut Learrice Eisseman dalam buku “Pantone: Guide to Communication withColor” (Ohio Grafix Press,2000).
61
Warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol, dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali waktu, tempat, dan memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional. Perinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain : - Penggunaan warna harus mempunyai fungsi - Warna harus dapat memberikan ciri khas dari produk yang disampaikan - Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya.
1.1.3.1.1
Klasifikasi Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Gambar 4.1 Gelombang Cahaya Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optic, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
62
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
63
Gambar 4.2 Warna Netral dan Warna Kontras Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama. Warna kontras adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
64
Gambar 4.3 Warna Panas dan Warna Dingin
Warna panas adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat. Warna dingin adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh. 1.1.3.1.2
Psikologi Warna
Hitam Hitam adalah warna yang kuat yang membangkitkan otoritas, kekuasaan, keberanian, keanggunan dan gaya. Dalam dunia fashion, warna hitam popular karena membuat orang menjadi tampak langsing. Warna hitam bisa juga berrati tunduk. Dalam kaitan dengan religi, seorang imam memakai warna hitam bisa dimaknakan ia tunduk kepada Tuhan. Disisi lain, warna hitam berarti sangat kuat, pemakainya akan terlihat jahat dan menyeramkan. Penjahat atau drakula sering memakai warna hitam sebagai simbol keabadian mereka
65
Putih Putih adalah warna perdamaian. Simbol kepolosan, kemurnian, kesederhanaan, kesucian. Sangat populer di dunia mode karena warna putih akan Nampak bercahaya, netral dan bisa dikombinasikan dengan warna apapun. Begitu juga dalam desain grafis, warna putih sering digunakan sebagai teks yang menyala pada latar belakang warna yang lebih gelap.
Merah Warna yang paling emosional dan cenderung ekstrem. Menyimbolkan agresivitas, keberanian, gairah, kekuatan dan vitalitas. Warna merah akan lebih tampak menonjol dibandingkan warna lain pada pengaplikasian pekerjaan desain.
Biru Warna langit dan laut, salah satu warna paling popular diantara yang lain. Biru menlambangkan kewenangan, martabat, keamanan dan kesetiaan. Warna biru yang tenang menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia yang menenangkan, sehingga sering digunakan dalam kamar tidur. Orang juga lebih produktif di ruangan biru. Studi menunjukkan angkat besi mampu menangani beban lebih berat di pusat kebugaran biru. Dalam desain logo, biru banyak digunakan sebagai warna dominan logo pemerintahan, pendidikan dan medis.
Hijau Warna hijau adalah warna alam dan kesuburan. Warna hijau melambakang kesegaran, ketenangan, alam, natural, kesehatan. Dalam relevansi dengan dunia desain, warna hijau banyak digunakan dalam bidang kesehatan, konstruksi, real estate, ekologi, konservasi alam dan olahraga semacam golf.
66
Kuning Warna kuning adalah warna optimis, akan tetapi warna yang paling sulit ditangkap oleh mata. Penggunaan warna kuning dalam desain sebaiknya tidak berlebihan.
Ungu Adalah warna kerajaan, kemewahan, spiritualitas, kekayaan, dan kecanggihan. Hal ini juga melambangkan kekuasaan dan kedudukan. bisa juga menjadi warna yang feminin dan romantis.
Coklat Coklat adalah warna bumi dan alam. Menunjukkan utilitas, membumi, warna kayu dan kekayaan alam yang berlimpah.
Oranye Warna matahari dan senja. Oranye melambangkan energi, antusiasme, flamboyan dan perhatian. Sifatnya menarik, cerah, ceria sehingga menawarkan keterbukaan dan keramahan kepada yang melihatnya.
4.1.3.2 Teori Logo Menurut Terence A. Shrimp dalam buku Advertising Promotion (The Dryden Press, 1986), desain logo sangatlah beragam tergantung dari karakter masing-masing perusahaan. Mulai dari desain yang melukiskan pemandangan alam yang sederhana, sampai yang detail dan kompleks.Logo mungkin adalah suatu elemen yang paling banyak digunakan dalam keseluruhan desain. Namun demikian, meskipun logo adalah bagian yang esensial dalam sistem desain, tetap saja, logo bukanlah segalanya. Logo hanyalah suatu permulaan.
67
Logo yang baik menurut Lori Siebert dan Lisa Ballard harus mencakup kriteria: • Memiliki arti dan daya tarik • Cocok untuk produk atau perusahaan yang diwakilinya • Dapat direproduksi dengan baik dalam berbagai ukuran • Dapat berfungsi dalam berbagai aplikasi yang diperlukan • Sesuai anggaran klien dalam hubungannya dengan jumlah warna yang dipakai. • Logotype harus mudah terbaca dalam setiap ukuran • Logogram harus mudah diartikan oleh setiap orang • Cocok baik dalam keadaan hitam putih maupun berwarna MUNCUL KARENA PERSAINGAN Logo menjadi hal yang sangat penting di abad 19, kususnya saat revolusi industry, dimana kebutuhan industrial meningkat. Saat itu, industry rumahan kalah bersaing dengan industri-industri pabrik. Dan karena industri pabrik berkembang begitu pesat, produku-produk bisa didistribusikan ke tempat-tempat baru di seluruh dunia. Dan tentu saja seiring berjalannya waktu, kompetitor-kompetitor bermunculan. Pasar pun dipenuhi dengan produk-produk atau barang yang serupa. Karena banyak pemakai produk yang masih buta huruf, para pemilik perusahaan merasakan kebingungan pasar dalam mencari, memilih dan memakai produk sejenis. Perusahaan-perusahaan lantas memasukan simbol, tanda ataupun emblem ke dalam produk. Dengan menggunakan label atau kemasan yang berbeda antara satu dengan yang lain, pasar maupun pihak terkait lainnya dapat dengan mudah mengenali produk yang mereka inginkan. Pihak manufuktur ini kemudian menambahkan nama dari perusahaan pembuat produk, ataupun nama produk itu sendiri sebagai identitas mereka. Tiap nama didesain, dibentuk, dan diolah sedemikian rupa oleh masing-masing perusahaan, hingga kemudian muncul apa yang dikenal dengan “logotype”, dimana untuk pertama kalinya sebuah nama dan tanda (simbol) digabungkan. Hasilnya sangat mengejutkan, dan membuat logotype jadi sangat popular.
68
WAJAH PERUSAHAAN Dalam versi Nico A Pranoto, logo merupakan wajah perusahaan dan identity paling essensial. Kenapa essensial? “Karena jika kita melihat perusahaan, tidak mungkin kita mengingat stationary-nya. Mungkin beberapa orang mengingat signage-signage di perusahaan, beberapa mungkin impress dengan packaging produknya. Tapi jika kita membicarakan sebuah brand, yang diingat pertama kali adalah logonya, karena itu yang paling vital. Logo memberikan wajah, karena fungsi logo bukan sekedar mengidentifikasikan, tapi memberikan impresi akan segalagalanya, misalnya jika saya bertemu dengan seseorang, yang pertama kali saya lihat adalah wajahnya dulu, as simple as that. The power of logo is the make-up. Tapi logo juga berfungsi sebagai ‘the face’. Kalau kita bicara logo yang cantik, itu sama seperti melihat wajah yang cantik, tanpa kita melihat wajahnya, melihat siluetnya saja sudah cantik. Kalau logo memiliki keterkaitan dengan brand, bahkan sangat dekat dengan brand, tapi logo bukan brand, dan sebaliknya brand bukanlah logo. Yang pasti, logo merupakan salah satu interpretasi dari brand yang merupakan patokan untuk orang-orang yang kurang mengerti akan brand.
69
Gambar 4.4 Logo Awal Harimau Lampung Logo kopi bubuk Harimau Lampung sudah memiliki karakter yang kuat ibarat ‘bahasa ibu’. Khas, unik, berkepribadian, berkarakter, personal taste, dan legendaric taste. Namun logo Harimau Lampung belum mencerminkan sebuah logo yang mudah diingat, visibilitas masih rendah, tidak fleksibel, out of date, konservatif, tidak simple, belum mencerminkan aspirasi brand-nya. 4.1.3.3 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Seorang desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki peluang untuk mengontrol setiap keputusan kreatif yang dapat memperkuat efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada penerima.
70
Pemilihan huruf harus berkesan kokoh dan gagah, namun tetap terlihat fun sehingga bisa memberikan visual voice terhadap pesan yang diciptakan dan memberikan korelasi terhadap karakter visual dan fotografi yang ditampilkan. Menurut Sihombing, legibility merupakan kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaannya ini tergantung pada penampilan fisik huruf, ukuran, dan penataannya dalam sebuah naskah. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb : 1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. 2. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. 3. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
4. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
71
4.1.3.4 Teori Illustrasi
4.1.3.4.1 Victorian Latar Belakang Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia pada zaman itu semakin berkembang. Muncul kebutuhan untuk mempromosikan dan menginformasikan sesuatu dari seseorang ke publik umum. Teknologi cetak pun semakin berkembang, hingga muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam bidang marketing, diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan iklan, bagaimana mempercantik sebuah kemasan produk, bagaimana menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang semakin maju dan kompleks. Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar, pose-pose ekstrem misalnya menggunakan sudut pandang mata kodok sangat sulit diterima pada zaman ini. Ciri-ciri style : • • • • •
Ilustrasi secara realisme dan sentimental serta mengutamakan keindahan. Penggambaran karakter perempuan yang berbadan subur. Framing berupa ornamen-ornamen. Banyak ditemui karya-karya yang sifatnya simetris. Tipografi dengan menggunakan fonts jenis Sans Serif banyak ditemui, dalam satu karya menggunakan berbagai variasi font.
72
4.1.3.4.2 Arts and Crafs Latar belakang Arts and Craft muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian yang dianggap sudah terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu Victorian juga miskin nilai-nilai estetis karena sifat-sifatnya yang natural dan apa adanya. Maka Arts and Craft muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi. Ciri-ciri style : • • • • •
Sudah memiliki prinsip proporsi dan fungsi-fungsi bentukan Memiliki nilai estetis dan craftmenship yang sangat tinggi Border berupa seni ornament yang mayoritas berupa sulur-sulur atau tetumbuhan yang padat dan rumit Dipengeruhi oleh gaya ilustrasi Gothic Bila dibandingkan dengan gaya ilustrasi sebelumnya yaitu Victorian, Arts and Crafts jauh terlihat lebih bagus dan inovatif.
4.1.3.4.3 Art Nouveau Latar belakang Sama halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau juga muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Art Nouveau dianggap sebagai gaya ilustrasi yang pertama kali di dalam dunia desain secara internasional. Seorang kritikus berpendapat mengenai Art Nouveau, “one of the most imaginative innovation in the history of design”.
73
Ciri-ciri style : • • • •
Dekoratif, tetapi jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan Arts and Craft Pewarnaan yang flat Sudah memiliki prinsip penataan secara geometris Umumnya asimetris, gambar dan tulisan saling mengimbangi
4.1.3.4.4 Art Deco Latar belakang Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat ‘Exposition International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes’ di Paris, 1925. Sebuah karya Art Deco mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin. Ciri-ciri style : •
• •
Mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain
74
4.1.3.4.5
Kitsch Latar belakang Kitsch dalam bahasa Jerman bermakna ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu. Gaya ilustrasi Kitsch tidak termasuk dalam perkembangan Sejarah Desain Grafis karena aliran ini dianggap sebagai ‘outsider arts’. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan di dalam dunia pendidikan Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Ciri-ciri style :
•
• • • •
4.1.3.4.6
Realisme dan sering dijumpai menggunakan teknikteknik pencampuran dengan teknik lain seperti fotografi dan kolase. Telah mengenal prinsip title dan sub tilte. Penggunaan warna-warna yang lebih menarik dan bervariasi. Over Sentimental Vulgar
Latemodern Latar belakang Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Muncullah karya-karya yang menjunjung simplicity dan nondecorative. Pada masa inilah bidang periklanan mengalami zaman keemasannya.
75
Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain. Salah satunya yaitu teknik gunting-tempel yang muncul sebagai inovasi pada masa ini. Ciri-ciri style : • • •
4.1.3.4.7
Berprinsip simplicity Komunikasi yang terkonsep Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing
Swiss Latar belakang Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain garfish selama lebih dari dua decade. Terutama dalam area desain corporate identity. Para desainer Swiss adalah para desainer yang sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Desain yang simetris dan simetris didapatkan dari pemanfaatan grid-grid untuk mengorganisir elemenelemen grafis dalam sebuah karya. Ciri-ciri style : • • • •
Asimertris dan simetris Penggunaan grid dalam proses desain Minimalis Mayoritas Menggunakan jenis fonts Sans Serif
76
4.1.3.4.8
Psychedelia Latar belakang Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 60-an di daerah Haight Ashbury, San Fransisco. Nama psychedelic berkaitan erat dengan psychedelic drugs yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu, terutama seringkali ditemui penggunaannya pada konser-konser music rock. Poster srtis berusaha untuk menangkap kesan visual penglihatan para pengguna drugs pada saat sedang ‘fly’. Gaya-gaya tipografi pada Psychedelic terpengaruh oleh Art Nouveau, tetapi terdapat pemadatan. Pada pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Ciri-ciri style : • • • •
4.1.3.4.9
Penggunaan warna-warna yang mencolok dan ramai Tipografi handwriting dan curvilinear shapes Keterbacaan tipografi rendah Font yang unik dan khas
Contemporary Latar belakang Contemporary tidaklah termasuk dalam perkembangan Desain Grafis, karena ini adalah kumpulan dari berbagai macam aliran-aliran desain yang sedang berkembang pada sekitar tahun `1965 hingga sekarang.
77
Ciri-ciri style •
4.2
Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari image.
Strategi Kreatif
Berdasarkan data, survey, analisa masalah dan tujuan yang telah didadarkan dalam bab ke-2 dan ke-3 serta fakta-fakta bahwa Kopi Bubuk Harimau Lampung memiliki potensi besar untuk merebut hati masyarakat dari segi cita-rasa, tetapi belum diimbangi oleh desain kemasan yang menarik dan memenuhi fungsi dasar kemasan, sehingga pada tahapan akhir consumer membeli produk Harimau Lampung tertahan pada saat memilih kemasan yang menarik. Maka disimpulkan untuk merancang ulang kemasan kopi Harimau Lampung dengan strategi-strategi sebagai berikut : 4.2.1
Strategi Komunikasi
4.2.1.1
Fakta Kunci • •
•
•
Harimau Lampung merupakan kopi jenis robusta dengan banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Kemasan olahan kopi bubuk dikemas dalam bahan kaleng dengan kandungan alumunium 7-10 micron. Selain itu bisa menggunakan bahan metalize atau plastic atau kertas. Masyarakat Indonesia tidak bangga terhadap produk lokal. Dibuktikan dengan brand-brand impor yang menggempur pasar dalam negri, jika masyarakat Indonesia bangga terhadap produk lokal, maka brand impor tidak akan tumbuh subur di Indonesia. Pengusaha kopi Harimau Lampung yang tidak beranggapan baik mengenai sebuah identitas jangka panjang, mereka cenderung berpikir “ Yang penting produk kami sekarang laku “ alias hanya berpikir identitas perusahaan berjangka pendek.
78
•
4.2.1.2
Masyarakat Indonesia mengedepankan gaya hidup skala modern sehingga mereka menganggap produk lokal belum mengedepankan sebuah gaya hidup sesuai perubahan dan pergeseran zaman.
Masalah Yang Dikomunikasikan
Penyelesaian masalah dilakukan dengan strategi perancangan ulang kemasan untuk menampilkan nilai-nilai yang terkandung dari perusahaan kopi bubuk Harimau Lampung secara kreatif dan inovatif yang terbagi menjadi 3 kemasan, yaitu: 1. Kemasan kopi Harimau Lampung varian Black Coffee/ Original 2. Kemasan kopi Harimau Lampung varian Brown Coffee 3. Kemasan kopi Harimau Lampung varian Freeze Dried Coffee Beserta dengan item-item pendukung lain yang menunjang dalam menyelesaikan masalah yang dikomunikasikan.
4.2.1.3
Tujuan Komunikasi
Tujuan dari perancangan ulang kemasan kopi Harimau Lampung terdiri atas 3 sasaran utama, yaitu : •
•
Memperkenalkan nilai-nilai yang terkandung baik secara komunikasi brand maupun visual sebagai langkah awal untuk menciptakan rasa bangga terhadap produk lokal. Memberikan gambaran mengenai brand essence produk ke masyarakat untuk bisa menjadi ciri khas dibanding produk impor.
79
4.2.1.4
•
Memberikan benefit tidak hanya kepada pihak produsen, namun kepada pihak konsumen juga, karena sebuah brand essence menciptakan sebuah komunitas untuk saling memunculkan benefit. (Bukan hanya kepentingan komersil semata).
•
Menyebarkan ‘virus grafis’ kepada masyarakat produsen bahwa desain kemasan memiliki andil yang besar dalam keputusan konsumen membeli dan mencoba sebuah produk.
Profil Target Komunikasi
4.2.1.4.1
Demografi Status Usia Gender Pendidikan Penghasilan Strata
4.2.1.4.2
Dewasa 25 – 35 tahun Pria dan Wanita SMU- Sarjana Rp 5-7 juta/ bulan B+
Geografi
Domisili Rumah 4.2.1.4.3
: : : : : :
: Jabodetabek : Taman Kedoya/ Tebet/ Depok
Psikografi Gambaran Gaya Hidup : Majalah Kendaraan Tabungan Credit Card Rumah
: : : : :
TEMPO, AutoExpert, GATRA Kijang Innova BCA, Citybank Visa BNI/ Master Taman Kedoya/ Tebet Mas
80
Makan siang Ps.Swalayan Musik Arloji Jeans
4.2.1.4.4
: : : : :
McDonald/ KFC/ Wendy’s Carrefour/ Hero/ Kem Chic’ Westlife/ Rod Steward Tag Heuer TIRA/ Calvin Clein
Kepribadian Aktif, Dinamis, Mininalis, Sibuk, Suka tantangan, Suka sesuatu yang sangat spesial, Golongan 13P ( Pergi, Pagi, Pulang, Petang, Pala Pusing-Pusing, Pantat Pegal-Pegal, Penghasilan Pas-Pasan).
4.2.1.5
USP (Unique Selling Preposition)
Hasil re-package kemasan Harimau Lampung tidak ‘melulu’ memasukan unsur visual biji kopi, hitam, bubuk kopi, cangkir kopi. Harimau Lampung menggunakan visual yang bersemangat, Pride of activity, fresh, cerdas ( Tidak terkesan serius seperti visual kemasan kopi pada umumnya), yaitu dengan memadukan unsur kesangaran harimau : harimau identik dengan sebuah keganasan, dengan keganasan harimau tersebut memancarkan sebuah kegaharan cita rasa kopi yang ‘sangar’ alias membuat mata dan konsentrasi terjaga layaknya sebuah harimau yang dipadukan dengan strategi big idea sebagai sebuah solusi kemasan. Memadukan dua unsur kreatif dengan menciptakan struktur kemasan baru yang tidak lagi berbentuk kemasan standar yang sudah beredar di pasaran, namun berbentuk advanced simetrical packaging sesuai target market sebagai bentuk unsur fresh for happiness.
81 4.2.1.6
Positioning Kemasan kopi Harimau Lampung merupakan satu-satunya kemasan kopi lokal yang berani menerapkan ‘crossing concept’ dimana tidak terdapat lagi visual-visual yang sudah ada pada kemasan umumnya seperti visual biji kopi, cangkir kopi, bubuk kopi yang dianggap out of date visual. Harimau Lampung menciptakan sebuah gebrakan baru untuk lebih bangga (pride) dengan visual berkarakter harimau dimana sebuah kebanggaan jika konsumen bisa berkreasi dan terus melakukan aktivitasnya tanpa ‘dihantui’ rasa jenuh, ngantuk, berat. Dengan sebuah penanaman brand: Teruskan Aktivitasmu! Sehingga yang tertanam di benak masyarakat adalah bahwa Harimau Lampung adalah kopi yang bisa menjaga rasa sadar layaknya keganasan seekor harimau yang selalu terjaga dan terus terjaga, karena berdasarkan big idea dimana target market selalu didera rutinitas sehari-hari yang sibuk, berat, dan pusing.
4.2.1.7
Keyword Pride of activity, Segar, Terjaga, Ganas/ Sangar/ Gahar, Harimau.
4.2.1.8
Big Idea Aktivitas terjaga layaknya harimau!
4.2.1.9
Pendekatan Rasional dan Emosional Pendekatan rasional dicapai melalui pemberian pengetahuan strategi marketing mengenai nilai-nilai sebuah brand essence dan mengenai fungsi sebuah kemasan dalam mencapai kesempurnaan produk hingga tangan konsumen.
82
Pendekatan emosional ditempuh dengan penggunaan berbagai elemen visual yang berbeda dari strategi visual kemasan kopi pada umumnya, yaitu pendekatan emosional yang berkarakter, fresh lewat visual berkarakter dan kegaharan harimau yang selalu terjaga sekalipun tertidur, namun dengan kesangaran lewat kopi Harimau Lampung kegaharan beraktivitas terus bisa dilakukan tanpa henti, bertujuan untuk memberikan kesan emosional yang bersemangat, gahar, fresh dan menimbulkan kesenangan beraktivitas ditengah-tengah rutinitas sehingga bermuara pada konsumen bisa merasakan benefit sesungguhnya.
4.2.2
Strategi Desain
4.2.2.1
Tone and manner Kesan yang ingin ditampilkan adalah fresh, pride of activity, berkarakter gahar dan sangar disajikan dengan cara yang menyenangkan sesuai kebutuhan target market. Unsur gahar dan keterjagaan dicapai melalui ilustrasi visual yang eyecatching seperti visualisasi harimau yang sangar dipadu tipografi karakter pada setiap masing-masing setting visual.
4.2.2.2
Strategi Verbal Gaya bahasa yang digunakan bersifat formal yang sarat dengan informasi content kemasan serta memungkinkan terdapatnya sejumlah content bahasa daerah khas Lampung dalam aplikasi konteks lokal Harimau Lampung. Hal tersebut dimaksudkan untuk memasukan kesan produk lokal Indonesia.
83
4.2.2.3
Strategi Visual Unsur dan elemen-elemen visual yang digunakan dengan pertimbangan dasar konsep big idea, target market, strata sosial, pendekatan emosional dan rasional. yakni : • Pemilihan warna yang fresh untuk setiap varian untuk menunjang konsep terjaga dalam beraktivitas. Pemilihan warna yang fresh dibuat berbeda pada masing-masing varian sebagaimana mood dan karakter pada masingmasing varian black coffee, brown coffee, dan freeze dried coffee. • Penggunaan karakter yang sudah kuat yaitu karakter harimau atau macan sebagai bentuk mascot dari kemasan sebagai bentuk visualisasi yang fresh, semangat beraktivitas dan tetap terjaga.
4. 3
Pemilihan Item
1.
Kemasan Harimau Lampung : Varian Black Coffee ( 500gr )
2.
Kemasan Harimau Lampung : Varian Brown Coffee ( 500gr )
3.
Kemasan Harimau Lampung : Varian Freeze Dried Coffee ( 500gr )
4.
Kemasan Harimau Lampung : Varian Black Coffee ( 250gr)
5.
Kemasan Harimau Lampung : Varian Brown Coffee ( 250gr )
6.
Kemasan Harimau Lampung : Varian Freeze Dried Coffee ( 250gr)
7.
Kemasan Sachet Harimau Lampung : Varian Black Coffee ( 25gr)
8.
Kemasan Sachet Harimau Lampung : Varian Brown Coffee ( 25gr)
9.
Kemasan Sachet Harimau Lampung : Varian Freeze Dried Coffee ( 25gr)
84
10.
Thumblr varian Black Coffee
11.
Thumblr varian Brown Coffee
12.
Thumblr varian Freeze Dried Coffee
13.
Multi-pack untuk Black Coffee
14.
Multi-pack untuk Brown Coffee
15.
Multi-pack untuk Freeze Dried Coffee
16.
Paper bag
17.
Poster/ Mini-banner
18.
Elemen pendukung display