34
BAB IV
HASIL YANG DIHARAPKAN
4.1
PERFORMANSI LINK BACKHAUL
Dalam studi kasus ini, link backhaul dari jaringan MPLS VPN IP mempunyai 2 link backhaul yaitu main link backhaul dan backup link backhaul. Sehingga apabila terjadi gangguan pada main link backhaul, konektifitas jaringan komunikasi data dalam proses pengiriman data kependudukan akan tetap berlangsung secara real-time dengan melewati jalur backup link backhaul yang selalu standby. Konfigurasi routing pada router main link backhaul dan backup link backhaul dibuat sama persis dan membuat waktu sekitar 30 detik untuk proses peralihan dari jalur main link backhaul ke jalur backup link backhaul, sehingga ketika terjadi gangguan pada main link backhaul proses pengiriman data kependudukan tidak terganggu karena akan secara otomatis jalur proses pengiriman data kependudukan akan berpindah ke jalur backup link backhaulnya.
4.1.1
Link Backhaul pada saat kondisi normal
Dalam penelitian ini, penulis mengambil studi kasus pada main link backhaul Data Center MMU. Pada kasus ini, untuk konektifitas jaringan komunikasi data E-KTP paket informasi data yang dikirimkan dari setiap daerah menuju data center yang dipusat akan melewati jalur router BH Backhaul Main Link lalu paket akan diteruskan ke router CE CORE_LAN dan diteruskan lagi menuju ke server E-KTP maupun server SIAK oleh router CE CORE_LAN. Berikut ini gambar konfigurasi topologi pada saat link backhaul dalam kondisi normal dengan menggunakan software GNS3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
Gambar 4.1 Topologi link backhaul pada saat normal
Untuk membuktikannya kita dapat mentraceroute IP server E-KTP dari salah satu router yang ada di daerah. Dimana IP server E-KTP menggunakan IP 192.168.100.1, kemudian router CORE_LAN menggunakan IP 192.168.10.1 dan router BH backhaul main linknya menggungkan IP 172.16.10.2.
Gambar 4.2 Hasil traceroute ke IP server E-KTP melewati router BH main link
4.1.2
Link backhaul pada saat terjadi gangguan
Pada kasus ini, apabila main link backhaul jaringan komunikasi data terjadi gangguan, maka akan secara otomatis proses pengiriman paket informasi data akan langsung dialihkan ke router backup link backhaul sehingga proses pengiriman paket informasi data dari router CE yang ada disetiap daerah menuju ke server E-KTP akan tetap terkirim ke server E-KTP maupun ke server SIAK dengan melewati jalur backup link
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
backhaul. Pada gambar 4.3 akan menjelaskan tentang topologi jaringan MPLS VPN IP ketika melewati jalur backup link backhaul, proses pengiriman paket informasi data akan melalui router BU_BH backup link backhaul dan akan diteruskan menuju router CE CORE_LAN dan dikirimkan kembali menuju server E-KTP maupun server SIAK.
Gambar 4.3 Jalur topologi backup link backhaul
Untuk membuktikannya kita dapat mentraceroute IP server E-KTP dari salah satu router yang ada didaerah. Dimana server E-KTP menggunakan IP 192.168.100.1, kemudian router CORE_LAN menggunakan IP 192.168.30.1 dan router BU_BH menggunakan IP 172.16.30.2.
Gambar 4.4 Hasil traceroute ke IP server melewati router BU_BH backup link
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
4.2
ANALISIS GANGGUAN LINK BACKHAUL
Dalam melakukan analisis gangguan pada link backhaul jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik, penulis menggunakan beberapa parameter yang digunakan sebagai acuan dalam proses analisis gangguan link backhaul dalam jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik, diantaranya : throughput, packet loss, jitter, dan latency. Secara garis besar, gangguan layanan MPLS VPN IP KTP Elektronik dibagi menjadi 2 yaitu gangguan secara fisik dan gangguan secara logic.
4.2.1
Perbandingan gangguan fisik dan logic dengan parameter througput
Pada studi kasus ini, penulis menggunakan IPERF3 untuk mengetahui besaran bandwidth yang didapatkan. Hasil pengetesan bandwidth link backhaul yang dilakukan dengan menggunakan tes iperf3 dalam teknologi jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik menunjukan bahwa bandwidth yang didapatkan sudah sesuai dengan besaran bandwidth yang sudah di setting di sisi router PE.
Gambar 4.5 Hasil tes bandwitdh dengan menggunakan Iperf
Bandwidth yang disetting di router PE menggunakan besaran bandwidth 95,10 Mbps dan ketika penulis mengetes bandwidth dengan menggunakan iperf3 hasil yang didapatkan oleh penulis sudah sesuai dengan besaran bandwidth yang di setting di sisi router PE.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38
Apabila bandwidth yang didapatkan setelah melakukan tes iperf3 tidak sesuai dengan besaran bandwidth yang sudah di setting di router PE, perlu dilakukan langkahlangkah pengecekan untuk mengidentifikasi jenis gangguannya. Sebelum melakukan pengecekan fisik, sebaiknya kita melakukan pengecekan terlebih dahulu disisi logicnya. Jika pada sisi logic tidak terjadi masalah, maka langkah selanjutnya adalah pengecekan fisik pada media transmisinya. Jika hasil analisa gangguan menunjukan indikasi pada fisik media transmisinya, perlu dilakukan pengecekan pada jalur instalansi media transmisi kabel fiber optiknya. Berikut adalah langkah pengecekan dan perbaikan pada jalur instalansi media transmisinya: 1. Memeriksa kondisi perangkat pelanggan seperti modem ataupun Switch layer 2. Hasil pengecekan modem ataupun switch layer 2 menyala merah dan tidak mendapatkan redaman yang layak, pada instalasi kabel gedung tidak ditemukan kabel putus. 2. Selanjutnya dilakukan pengecekan redaman menggunakan OPM (optical power meter) pada OTB (optical terminal box). Berikut hasilnya pengukurannya:
Gambar 4.6 hasil pengecekan di OTB
Pada gambar 4.6 menunjukan bahwa pengecekan pada OTB menunjukan bahwa redaman tidak sesuai standart yaitu -33,75 dBm. 3. Memeriksa kondisi passive splitter, redaman kabel fiber optik dari OTB ke switch layer 2. 4. Dari hasil pengecekan, kondisi kabel fiber optik dan port passive splitter rusak. 5. Selanjutnya melakukan pergantian kabel fiber optik dan change port pada OTB.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
4.2.2
Analisis gangguan utilitas link backhaul dengan menggunakan parameter
Jitter
Pada kasus ini penulis menggunakan aplikasi sistem NMS (Network Management System) untuk melakukan analisa gangguan dengan menggunakan parameter jitter pada utilisasi jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik. Dengan menggunakan aplikasi sistem ini, penulis dapat memonitor dan mengukur kapasitas trafik pada jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik secara real time dan kontinyu, sehingga dengan demikian gangguan dapat diketahui dengan cepat untuk segera dilakukan perbaikan.
Gambar 4.7 MRTG link Backhaul Data Center Kalibata (Main)
Pada gambar 4.7 menunjukan bahwa kondisi jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik dalam kondisi normal.
4.2.3
Analisis gangguan pada link backhaul dengan menggunakan parameter
Latency
Pada kasus ini, penulis juga menggunakan aplikasi sistem NMS (Network Management System) untuk melakukan analisa gangguan dengan menggunakan parameter latency dalam layanan MPLS VPN IP KTP Elektronik. Berikut ini adalah hasil dokumentasi dari tampilan aplikasi sistem NMS untuk proses analisa gangguan dengan menggunakan parameter Latency pada jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
40
Gambar 4.8 MRTG Link Data Center MMU
Dengan menggunakan aplikasi sistem ini, penulis dapat memonitor dan mengukur renggang waktu yang dihasilkan dalam proses pengiriman data kependudukan pada jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik secara real time dan kontinyu, sehingga dengan demikian gangguan dapat diketahui dengan cepat untuk segera dilakukan perbaikan. Pada gambar 4.8 menunjukan bahwa kondisi renggang waktu dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik dalam kondisi normal.
4.2.4 Analisis gangguan pada link backhaul dengan menggunakan parameter Packet Loss
Pada kasus ini, penulis juga menggunakan aplikasi sistem NMS (Network Management System) untuk melakukan analisa gangguan dengan menggunakan parameter Packet Loss dalam layanan MPLS VPN IP KTP Elektronik. Berikut ini adalah hasil dokumentasi dari tampilan aplikasi sistem NMS untuk proses analisa gangguan dengan menggunakan parameter packet loss pada jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
41
Gambar 4.9 Capture NMS Solarwinds Backup Link Backhaul MMU
Dengan menggunakan aplikasi sistem ini, penulis dapat memonitor dan mengukur packet loss yang dihasilkan dalam proses pengiriman data kependudukan pada jaringan MPLS VPN IP KTP Elektronik secara real time dan kontinyu, sehingga dengan demikian gangguan dapat diketahui dengan cepat untuk segera dilakukan perbaikan. Pada gambar 4.9 menunjukan bahwa kondisi link backup link backhaul MMU dalam kondisi sedang terjadi gangguan, karena pada link backup backhaul sedang dilakukan proses maintenance disisi server E-KTP nya sehingga tampilan pada NMS Solarwinds terpantau down dan muncul adanya packet loss.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z