BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi data hasil penelitian. 1.1 Penyusunan program pengawasan Kegiatan pengawasan sekolah pasti harus diawali dengan penyusunan program kerja. Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran serta target yang jelas. Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini sekaligus menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun program pengawasan dengan baik, seorang pengawas perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai lingkup tugasnya, menguasai prosedur penyusunan program kerja, serta kemampuan berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehinggar produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Evaluasi penyusunan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1 : hasil evaluasi penyusunan program pengawasan NO 1 2 3 4 5 6 7 8
INDIKATOR Menyusun program pengawasan tahunan Matriks program pembinaan guru Matriks program pembinaan kepala sekolah Matriks program pemantauan pelaksanaan SNP Matriks program penilaian kinerja guru Matriks penilaian kinerja kepala sekolah Menyusun program pengawasan semesteran Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM)
Dari tabel diatas digambarkan bahwa
SKOR CAPAIAN 16
%
KESIMPULAN
100
Sangat baik
12
75
baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
komponen penyusunan program
pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, menyusun program pengawasan, matriks program pembinaan guru, matriks program pembinaan kepala sekolah, matriks program pemantauan SNP, matriks program penilaian kinerja guru, matriks penilaian kepala sekolah, menyusun program pengawasan semesteran, Menyusun Rencana
Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana
Pengawasan
Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa menyusun program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan
kesimpulan sangat baik. matriks program pembinaan guru memenuhi memperoleh skor capaian 12 dengan persentase 75 % dangan kesimpulan baik, matriks program pembinaan kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, matriks pe\rogram pemantauan SNP memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, matriks penilaian kinerja guru memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, matriks penilaian kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, menyusun program semesteran memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik dan Menyusun Rencana
Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana
Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah inI:
Tabel 2 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen penyusunan program pengawasan. No
4
3
2
1
Skor
%
Soal
F
x
%
F
X
%
f
X
%
F
x
%
1
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
2
-
-
-
4
12
75
-
-
-
-
-
-
12
75
3
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
4
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
5
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
6
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
7
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
8
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
124
96.87
Jumlah keseluruhan
KS
capaian
Untuk butir indikator menyusun program pengawasan, seluruh informan menjawab dengan memberi skor empat, dengan jumlah keseluruhan skor yang dicapai sebesar 16 dengan persentase capaian 100% dengan kesimpulan sangat baik. Selanjutnya untuk butir indikator
matriks program pembinaan guru keseluruhan
informan menjwab dengan memberi skor tiga, dengan jumlah keseluruhan skor yang
dicapai 12 dengan persentase capaiaan 75% dengan kesimpulan baik. Kemudian untuk butir indikator matriks program pembinaan kepala sekolah, , matriks program pemantauan SNP, matriks program penilaian kinerja guru, matriks penilaian kepala sekolah,
menyusun
program
pengawasan
semesteran,
Menyusun
Rencana
Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) semua informan menjawab dengan memberikan skor empat dengan jumlah keseluruhan skor yang dicapai untuk masing masing indikator 16 dengan persentase 100% untuk masing masing indikator. Secara keseluruhan komponen penyusunan program pengawasan memperoleh skor capaian sebesar 124 dari empat orang responden, dengan persentase 96.87% dengan kesimpulan sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh penjelasan tentang penyusunan program pengawasan. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a.
Menyusun program pengawasan tahunan Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh
penjelasan sebagai berikut : Penyusunan Program pengawasan tahunan merupakan pedoman bagi pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Program pengawasan tahunan hendaknya disusun selaras dengan visi, misi dan tujuan pendidikan di
sekolah binaan. Program yang disusun diarahkan pada layanan profesional pengawas sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut : Penyusunan program pengawasan tahunan dikembangkan atas dasar hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam hal ini diterapkan prinsip peningkatan mutu berkelanjutan (continous quality improvement). Walaupun terjadi pergantian pengawas, pengawas sekolah yang baru harus tetap memperhatikan apa yang telah dilaksanakan serta dicapai oleh pengawas sebelumnya. Kegiatan pengawasan sekolah mengacu pada kebijakan pendidikan, baik itu kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) di tingkat pusat ataupun Dinas Pendidikan setempat (kabupaten/kota). Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan perlu disusun Program Kepengawasan dalam jangka waktu satu tahun pelajaran yang selanjutnya dikenal dengan Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Untuk menyusun program pengawasan tahunan seorang pengawas harus memiliki pemahaman tentang ruang lingkup tugas, menguasai prosedur program kerja serta kemampuan berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Dari hasil wawancara yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa menyusun program pengawasan tahunan merupakan pedoman bagi pengawas sekolah
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam waktu jangka menengah (1 tahun). Program pengawasan dikembangkan atas dasar hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan. Untuk menyusun program tersebut seorang pengawas harus memiliki pemahaman dan menguasai prosedur penyusunan program. b. Matrisk program pembinaan guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Aspek pembinaan terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial). Program pembinaan guru berisikan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Pembinaan ,yaitu suatu usaha untuk mempertinggi kecakapan guru dalam pengembangan profesinya. Oleh sebab itu, kemampuan mengajar guru perlu memperoleh pembinaan supaya mereka memiliki kewenangan mengajar sesuai dengan tuntunan zaman Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut: Pembinaan guru dilakukan kerena guru dituntut lebih kritis dan aktif dalam menjalankan tugasnya , pembinaan terhadap mereka menjadikan guru bukan sekedar pelaksana teknis, melainkan seorang petugas profesional yang mengerti dan memahami bagaimana seharusnya memberi layanan belajar kepada peserta didiknya.
Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Pembinaan guru merupakan salah satu bentuk usaha guna meningkatkan kompetensi profesional guru dalam jangka mencapai kualitas pembelajaran yang sudah ditetapkan. Pembinaan guru meliputi pembinaan kompetensi yang dimiliki guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Pembinaan guru pada prisipnya merupakan kegiatan membantu dan melayani guru agar diperoleh guru yang selanjutnya diharapkan dapat menciptakan situasi atau proses belajar mengajar lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pembinaan guru merupakan suatu keharusan untuk mengatasi permasalah guru dilapangan. Dari hasil wawancara yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa, Aspek pembinaan terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial). Pembinaan guru dilakukan kerena guru dituntut lebih kritis dan aktif dalam menjalankan tugasnya Pembinaan guru merupakan suatu keharusan untuk mengatasi permasalah guru dilapangan c. Matriks program pembinaan kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk menilai kompetensi kepala sekolah, yaitu kompotensi: kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran.
Pembinaan ini dilakukan untuk mempertimbangkan hasil kinerja kepala sekolah dan kepala sekolah yang dibina harus memenuhi beban kerja minimal. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut: Pembinaan dilakukan berdasarkan hasil pertimbangan kinerja kepala sekolah. Pembinaan kepala sekolah meliputi kompetensi yang dimiliki kepala sekolah. Pembinaan harus dilakukan dengan mengarah kepada peningkatan kinerja dan kompetensi yang dimiliki kepala sekolah. Untuk itu pembinaan harus dilakukan secara berkesinambungan. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Pembinaan harus dilakukan untuk kepentingan peningkatan pemehaman kepala sekolah terhadap tugas tugasnya, dan juga untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan. Selanjutanya kepala sekolah juga dapat memahami pemecahan masalah yang dihadapi melalui kegiatan yang dilakukan oleh pengawas. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Pembinaan dilakukan tidak hanya untuk memperkaya pemahaman kepala sekolah tentang kompetensinya, akan tetapi pembinaan harus bermuara pada kesadaran kepala sekolah akan fungsi tugasnya sebagai kepala sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk menilai kompetensi kepala sekolah, yaitu kompotensi: kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah,
manajemen sumber daya,
kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran.
Pembinaan dilakukan tidak hanya untuk memperkaya pemahaman kepala sekolah
tentang kompetensinya, akan tetapi pembinaan harus bermuara pada kesadaran kepala sekolah akan fungsi tugasnya sebagai kepala sekolah. d. Matriks program pemantauan pelaksanaan SNP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk mendorong sekolah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria sesuai standar nasional. Disamping itu pengawas memberikan arahan dalam melakukan pembaharuan sekolah untuk memenuhi standar nasional pendidikan serta memiliki keunggulan. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut: Program pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk memberikan pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkannya melalui SNP. Pemantauan dilakukan untuk mendorong cita cita pendidikan nasional yang tertuang dalam SNP. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan oleh pengawas untuk melihat sejauh mana pemenuhan SNP dilakukan oleh guru dan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional dan cita cita pendidikan nasional. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan yusuf diperoleh penjelasan berikut: Pelaksanaan pemantauan SNP dilakukan meliputi delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan dan standar sarana.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk mendorong sekolah, untuk dapat menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria sesuai standar nasional. Program pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk memberikan pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkannya melalui SNP. e. Matriks program penilaian kinerja guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Proram penilaian kinerja guru meliputi penilaian yang terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial dan juga penilaian beban kerja guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebu Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut : Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Penilaian kinerja guru untuk Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Penilaian kinerja guru Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, bimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program penilaian kinerja guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Program penilaian kinerja guru meliputi penilaian yang terdiri dari
empat kompetensi (pedagogik, profesional,
kepribadian dan sosial dan juga penilaian beban kerja guru.
f. Matriks penilaian kinerja kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan funsgsi dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. Penilaian juga untuk melihat sejauh mana kompetensi kepala sekolah terlaksana. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut
Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil kerja kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah. Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang dipimpinnya Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. penilaian kinerja kepala sekolah ada-lah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya seba-gai kepala sekolah. Penilaian dilakukan untuk Memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Penilaian kinerja kepala sekolah untuk Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah dan Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan kepadanya. Hasil penilaian kepala sekolah bermanfaat bagi pengawas untuk dapat dijadikan dasar dalam menyusun program pengawasan khususnya dalam membina kemampuan profesional kepala sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan funsgsi dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. penilaian kinerja kepala sekolah adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya seba-gai kepala sekolah. g. Menyusun program pengawasan semesteran
Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Menyususn program semeste dilakukan dengan menyesuaikan format penyususnan yang berupa identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan deskripsi kegiatan. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Penyusunan program pengawasan semesteran merupakan program yang natinya akan dilaksanakan dalan jangka pendek, yaitu satu semester. Penyusunan dilakukan dengan melampirkan secara jelas identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan deskripsi kegiatan. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Dalam menyusun program pengawasan semesteran, pengawas sudah memiliki petunjuk tentang bagaimana menyusun program tersebut, adpun petunjuk tersebut seperti, identitas sekolah harus jelas, visi misi, identifikasi masalah, dan deskripsi kegiatan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Program pengawasan yang akan dilakukan pengawas dalam jangka satu semester harus disusun dan dituliskan dalam program pengawasan semesteran dengan mengacu pada sistematika penulisan program pengawasan yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Menyusun program
pengawasan
semesteran
dilakukan
dengan
menyesuaikan
format
penyususnan yang berupa identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan
deskripsi kegiatan. Penyusunan program pengawasan semesteran merupakan program yang natinya akan dilaksanakan dalan jangka pendek, yaitu satu semester. h. Menyusun
Rencana
Pengawasan
Akademik
(RPA)/
Rencana
Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Rencana pengawasan Manajerial (RPM), Rencana pengawasan Akademik (RPA) dan Rencana pengawasan bimbingan konseling (RPBK) merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervise dan denga memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) meliputi kegiatan monitoring, supervisi, penilaian, pembinaan/ pengembangan dan pelaporan tindak lanjut dengan memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Penyusunan RPA, RPM dan RPBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu. Kegiatan supervisi akademik dan kegiatan supervisi manajerial yang meliputi
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas satuan pendidikan dengan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dengan memuat aspek berikut, sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) harus memuat aspek Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Menyusun RPA, RPBK dan RPM merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervise dan dengan memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Penyusunan RPA, RPM dan RPBK meliputi kegiatan monitoring, supervisi, penilaian, pembinaan/ pengembangan dan pelaporan tindak lanjut dengan memuat aspek
sekolah/sasaran,
pembinaan,
tujuan,
indikator
keberhasilan,
Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. 1.2 Pelaksanaan program pengawasan
Pelaksanaan program pengawasan emilputi kegiatan pembinaan, pembinaan dimaksud adalah pembinaan guru dan kepala sekolah. Disamping itu pelaksanaan merupakan kegiatan memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan (SNP) dan melaksanakan penilaian, baik penilaian terhadap guru dan juga penilaian terhadap kepala sekolah. Evaluasi penyusunan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3 : hasil evaluasi pelaksanaan program pengawasan NO 1 2 3 4 5 6
INDIKATOR Melaksanakan pembinaan guru Melaksanakan pembinaan kepala sekolah Memantau pelaksanaan delapan SNP Melaksanakan penilaian kinerja guru Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah Melaksanakan Penelitian Pengembangan
SKOR CAPAIAN 16 16
%
KESIMPULAN
100 100
Sangat baik Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
12
75
baik
Dari tabel diatas digambarkan bahwa
komponen pelaksanaan program
pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, melaksanakan pembinaan guru, melaksanakan pembinaan kepala sekolah, memantau pelaksanaan
SNP, melaksanakan penilaian kinerja guru, melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah,melaksanakan penelitian pengembaangan yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa melaksanakan pembinaan guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik. melaksanakan pembinaan kepala sekolah memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100% dangan kesimpulan baik, memantau pelaksanaan SNP memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, melaksanakan penilaian kinerja guru memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, melaksanakan penelitian pengembangan memperoleh skor capain 12 dengan persentase 75%, dengan kesimpulan baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen pelaksanaan program pengawasan. No
4
3
Soal F
X
%
1
4
16
2
4
3
2
1
Skor
%
X
%
f
X
%
F
X
%
capaian
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
12
75
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
4
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
5
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
6
-
-
-
12
75
-
-
-
-
-
-
16
100
92
95.83
F
4
Jumlah keseluruhan
KS
Untuk butir indikator melaksanakan pembinaan guru seluruh informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% yang berati sangat baik. untuk indikator berikutnya yaitu melaksanakan pembinaan kepala sekolah semua informan menjawab dengan skor empat dan skor capaian semua informan yaitu 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikunya adalah memantau pelaksanaan SNP . pada indikator ini semua informan juga menjawab dengan skor empat dan jumlah skor capaian
semuan unforman adalah 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikut adalah melaksanakan penilaian kinerja guru, untuk indikator ini semua informan menjwab dengan skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% atau sangat baik. selanjutnya indikator melaksanakan penilaian kinerja keoala sekolah juga semua informan menjawab dengan memberi skor empat atau sama dengan 16 dan persentase 100% yang berarti sangat baik. sementara untuk indikator terakhir dalam komponen pelaksanaan pengawasan adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan, pada indikator ini semua informan menjawab dengan memberi skor tiga atau sama dengan 12 dan persentase 75% yang berarti baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh penjelasan tentang pelaksanaan program pengawasan. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a. Melaksanakan pembinaan guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Guru merupakan bagian paling penting utnuk mewujudkan tujuan pendidikan, untuk itu perlu dilakukan pembinaan. Pembinaan guru meliputi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan social. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut
Bentuk pembinaan guru sangat erat kaitannya dengan peningkatan tugas pokok guru yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih pserta didik. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Pembinaan dilakukan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru. Adapun masalh tersebut berupa masalah yang meliputi kompetensi guru dan tugas pokok guru yaitu merencanakan, membimbing dan menilaipeserta didik. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Untuk melaksanakan pembinaan guru diakukan harus dilengkapi dengan surat keterangan, daftar hadir dan jadwal pembinaan guru, tindak lanjut hasil pembinaan guru dan materi pembinaan yaitu Materi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan social Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa melaksanakan pembinaan guru dilakukan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru. Adapun masalah tersebut berupa masalah yang meliputi kompetensi guru dan tugas pokok guru yaitu merencanakan, membimbing dan menilai peserta didik. Untuk melaksanakan pembinaan guru diakukan harus dilengkapi dengan surat keterangan, daftar hadir dan jadwal pembinaan guru, tindak lanjut hasil pembinaan guru dan materi pembinaan yaitu Materi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan social. b. Melaksanakan pembinaan kepala sekolah
Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk meminimalisit tingkat kesalah yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah. Materi pembinaan yaitu tentang kompetensi kepala sekolah. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Dalam melaksanakan pembinaan kepala sekolah seorang pengawas harus melengkapi dokumen dokumen tertentu untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembinaan. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Melaksanakan pembinaan harus memuat surat keterangan, daftar hadir, jadwal, kesimpulan hasil pembinaan, tundak lanjut hasil pembinaan dan materi pembinaan.
Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Materi pembinaan kepala sekolah meliputi kopetensi kompetensi kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Melaksanakan pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk meminimalisit tingkat kesalah yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah.
Dalam melaksanakan pembinaan kepala sekolah seorang pengawas harus melengkapi dokumen dokumen tertentu untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembinaan. c. Memantau pelaksanaan delapan SNP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: SNP atau standar nasional pendidikan berisi delapan standar yaitu, standar isi, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar penilaian, standar sapras proses dan standar pembiayaan.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Memantau pelaksanaan delapan SNP berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. SNP atau standar nasional pendidikan berisi delapan standar yaitu, 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 4) standar pengelolaan, 5) standar penilaian, 6) standar proses, 7) standar pembiayaan dan 8) standar sarana. a. Melaksanakan penilaian kinerja guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap-tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Penilaian kinerja guru merupakan penghargaan atas prestasi kerja guru, sehingga dikaitkan dengan peningkatan dan pengembangan karir guru Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Penilaian kinerja guru dilaksanakan untuk menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru adalah berkualitas Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut:
Penilaian kinerja guru dilakukan untuk mejamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara professional dan terkait langsung dengan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa melaksanakan penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap-tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Penilaian kinerja guru dilakukan untuk mejamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara professional dan terkait langsung dengan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran. b. Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun; Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Guru Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah perlu senantiasa meningkatkan kemampuan, pengabdian dan kreativitasnya, agar dapat melaksanakan tugas secara profesional. Untuk itu perlu dilakukan penilaian secara berkala. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah meimipin dan meyelenggarakan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Penilaian kepala sekolah juga harus dilengkapi dengan dokumen dokumen sebagai syarat administrarif dan juga materi penilaian meliputu komptensi kepala sekolah dan fungsi kepala sekoalah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah meimipin dan meyelenggarakan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun. c. Melaksanakan Penelitian Pengembangan Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut Untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan seorang pengawas harus mampu Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan dan Menentukan masalah kepengawasan yang penting untuk diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan, pemecahan masalah pendidikan, dan pengembangan profesi. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut “penelitian dan pengembangan dilakukan yaitu masalah kepengawasan yang penting guna pengembangan dilakukan baik untuk keperluan pengembangan karirnya sebagai pengawas serta terhadap masalah kepengawasan.”
merupakan proses menentukan untuk diteliti. Penelitian dan tugas pengawas maupun untuk untuk menawarkan solusi-solusi
Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut “penelitian dan pengembangan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas,dalam tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan berdasarkan surat keterangan melakukan penelitian penelitian pengembangan, melakukan pengembangan, melakukan uji coba terbatas, melakukan analisis uji coba model, melakukan uji coba meluas, dan melakukan analisis uji coba meluas.” Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: “penelitian dan pengembangan adalah salah satu bagian penting yang harus dimiliki oleh seorang pengawas karena kedua faktor tersebut merupakan faktor pendukung dalam diri seorang pengawas.” Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas,dalam tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut 1) surat keterangan melakukan penelitian penelitian pengembangan, 2) melakukan pengembangan, 3) melakukan uji coba terbatas, 4) melakukan analisis uji coba model, 5) melakukan uji coba meluas, dan 6) melakukan analisis uji coba meluas. Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menentukan masalah kepengawasan yang penting guna untuk diteliti. 1.3 Evaluasi program pengawasan Evaluasi program kepengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membimbing, menilai guru dan kepala sekolah dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai dalam pembelajaran dan melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagai guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Disamping itu evaluasi program pengawasan dilakukan untuk memantau pelaksanaan pembelajaran dan membina guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Evaluasi program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5 : hasil evaluasi program pengawasan NO 1 2
3
4
INDIKATOR Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP Mengevaluasi hasil pelaksanaan
SKOR CAPAIAN 16
%
KESIMPULAN
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
5
6
7
program penilaian kinerja guru Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasn tingkat kabupaten/kota/provinsi Membuat laporan pengawasan tahunan
Dari tabel diatas digambarkan bahwa
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
16
100
Sangat baik
komponen evaluasi program
pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru,Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru, Mengevaluasi
hasil
sekolah,Mengevaluasi
pelaksanaan hasil
program
pelaksanaan
kabupaten/kota/provinsi, Membuat
penilaian
program
kinerja
kepala
pengawasn
tingkat
laporan pengawasan tahunan yang dibuatkan
pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100% dangan kesimpulan baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat
baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala
sekolah
memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik,
Mengevaluasi
hasil
pelaksanaan
program
pengawasn
tingkat
kabupaten/kota/provinsi memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100 %, dengan kesimpulan baik dan Membuat laporan pengawasan tahunan memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100 %, dengan kesimpulan baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen evaluasiprogram pengawasan. No
4
3
Soal F
x
%
1
4
16
2
4
3 4
2
1
Skor
%
X
%
f
X
%
F
X
%
capaian
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
F
KS
5
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
6
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
7
4
16
100 -
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
124
96.87
Jumlah keseluruhan
Untuk butir indikator Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru seluruh informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% yang berati sangat baik. untuk indikator berikutnya yaitu Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah semua informan menjawab dengan skor empat dan skor capaian semua informan yaitu 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikunya adalah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP, pada indikator ini semua informan juga menjawab dengan skor empat dan jumlah skor capaian semuan unforman adalah 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikut adalah mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru, untuk indikator ini semua informan menjwab dengan skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% atau sangat baik. selanjutnya indikator mengevaluasi hasil pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah juga semua informan menjawab dengan memberi skor empat atau sama dengan 16 dan persentase 100% yang berarti sangat baik.sedangkan untuk indikator berikutnya yaitu mengevaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan tingkat kabupaten kota dan provinsi, semua informan menjwab dengan skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% atau sangat baik. sementara untuk indikator terakhir dalam komponen pelaksanaan pengawasan adalah membuat laporan pengawasan tahunan, pada indikator ini semua informan menjawab dengan memberi skor empat atau sama dengan 16 dan persentase 100% yang berarti sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh penjelasan tentang evaluasi program pengawasan. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut “mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru dilaksanakan dengan melihat data hasil penilaian sebagai acuan dalam menentukan keputusan untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut dilakukan dalam bentuk pembimbingan pada guru atau kepala sekolah terhadap masalah-masalah yang dialami. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut “Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru dilakukan untuk melihat sejauh mana kompetensi yanng dimiliki guru. Kemudian evaluasi dilanjutkan dengan tindakanberupa bimbingan kepada guru.
Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Evaluasi pelaksanaan program pembinaan guru harus berdasarkan data hasil pembinaan guru. Data hasil pembinaan tersebut kemudian dianalisis untuk ditindak lanjuti. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Tindak lanjut hasil evaluasi biasanya dalam bentuk kegiatan bimbingan dan pelatihan yang terkait dengan masalah yang disimpulkan berdasarkan data hasil pembinaan. Berdasarkan
hasil
wawancara
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
untuk
mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru dilaksanakan berdasarkan laporan hasil penelitian dan hasil analisis pembinaan guru untuk kemudian disimpulkan dan ditindak lanjuti. b. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah sama halnya dengan evaluaasi pembinaan guru yaitu harus ada laporan data hasil penelitian dan hasil analisis.stelah itu disimpulkan dan ditindak lanjuti. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut
Data hasil pembinaan merupakan dokumen penting untuk melksanakan evaluasi, dan dari data hasil pembinaan tersebut dapat disimmpulkan apakah pembinaan berjalan lancar atau tidak. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana dampak pembinaan dilakukan terhadap kepala sekolah. Hal teersebut dapat dilihat pada data hasil penelitian. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi pembinaan kepala sekolah dilaakukan dengan menganalisis data pembinaan kepalasekolah untuk kemudian ditindak lanjuti. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa megevaluasi hasi program pembinaan kepala sekolah dilakukan dengan melihat laporan data hasil penelitian
dan kemudian dianalisis untuk disimpulkan. Stelah dismpulkan maka
ditindal lanjuti. c. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : “untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP berdasarkan yaitu data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut :
Data hasil pelaksanaan SNP merupakan dasar penilaian dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP. Kemudian dilanjutkan dengan analisis hasil dan kesimpulan serta tindak lanjut. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut : pelaksanaan program pemantauan delapan SNP merupakan hasil evaluasi dari data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut. Data hasil pelaksanaan SNP merupakan dasar penilaian dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP merupakan hasil penilaian berdasarkan data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP ditunjukkan dengan empat bukti yaitu 1) data hasil pemantauan delapan SNP, 2) hasil analisis, 3) kesimpulan, dan 4) tindak lanjut. d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : “Untuk Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja harus Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru.
Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja guru, hasil analisis kesimpulan dan tindak lanjut tindakan. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut : Data hasil penilaian kinerja guru merupakan data yang dijadikan rujukan untuk menganalisis hasil evaluasi dan tindak lanjut pasca evaluasi dilaksanakan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kegiatan pelaksanaan kinerja guru terlaksana. Berdasarkan hasil wawancara diata dapa disimpulkan bahwa, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru dilaksanakan berdasrkan laporan penilaian kinerja guru yang ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja guru, hasil analisis kesimpulan dan tidak lanjut. e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : “Untuk Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja harus Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah.
Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, hasil analisis kesimpulan dan tindak lanjut tindakan. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Data hasil penilaian kinerja kepala sekolah merupakan data yang dijadikan rujukan untuk menganalisis hasil evaluasi dan tindak lanjut pasca evaluasi dilaksanakan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kegiatan pelaksanaan kinerja kepala sekolah terlaksana. Berdasarkan hasil wawancara diata dapa disimpulkan bahwa, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasrkan laporan penilaian kinerja guru yang ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja guru, hasil analisis kesimpulan dan tidak lanjut. f. Mengevaluasi
hasil
pelaksanaan
program
pengawasn
tingkat
kabupaten/kota/provinsi Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut :
Evaluasi program pengawasan tingkat kabupate/ kota/ provinsi harus disertai dengan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Program pengawasan ditingkat kabupaten/kota/provinsi Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Selain harus disertai dengan laporan pelaksanaan Program pengawasan ditingkat kabupaten/kota/provinsi juga harus disertai dengan hasil analisis pelaksanaanprogram pengawasan. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Kesimpulan dalam evaluasi program pengawasan adalah hasil kesimpulan dari data hasil pelaksanaan dan analisis hasil pelaksanaan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi ini dilakukan ditingkatan kabupaten kota dan provinsi berdasarkkan laporan dari pelaksanaan pembinaan yang dilakukan. Berdarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, Evaluasi program pengawasan tingkat kabupate/ kota/ provinsi harus disertai dengan laporan npelaksanaan Program pengawasan ditingkat kabupaten/kota/provinsi juga harus disertai dengan hasil analisis pelaksanaanprogram pengawasan. g. Membuat laporan pengawasan tahunan Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut :
Laporan pengawasan tahuna dilakukan dalam kurun waktu satu tahun satu kali yang disusun berdasrkan sistmatika yang sudah di tetapkan Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Sistematika laporan yaitu terdiri atas, Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi), Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, tugas pokok/ruang lingkup), Kerangka pikir pemecahan masalah, Kerangka pikir pemecahan masalah Hasil pengawasan pada sekolah binaan (pembinaan guru dan kepala sekolah, pemantauan SNP, penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah) Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen hasil pengawasan). Berdasarkan hasil wawancara diatas dapa disimpulkan bahwa, Laporan pengawasan tahuna dilakukan dalam kurun waktu satu tahun satu kali yang disusun berdasrkan sistmatika yang sudah di tetapkan. Sistematika laporan yaitu terdiri atas, Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi), Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, tugas pokok/ruang lingkup), Kerangka pikir pemecahan masalah, Kerangka pikir pemecahan masalah Hasil pengawasan pada sekolah binaan (pembinaan guru dan kepala sekolah, pemantauan SNP, penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah) Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen hasil pengawasan). 1.4 pembimbinagan dan Pelatihan Profesional guru
Pembimbinagn dan pelatihan profesiaonal guru yang dituangkan dalam beberapa indikator dapa dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 7 :hasil evaluasi pembimbingan dan pelatihan profesional guru NO 1
2
3
INDIKATOR Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG/MGP
SKOR CAPAIAN 8
%
KESIMPULAN
50
cukupt baik
12
75
baik
16
100
Sangat baik
Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen evaluasi pembimbinagan dan Pelatihan Profesional guru yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP, Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP, Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG/MGP,
yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi
bahwa, Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP memperoleh skor capaian 8 dengan persentase 50%, dengan kesimpulan cukup baik, beriktnya untuk indikator Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP memperoleh skor capaian 12 dengan persentase 75%, dengan kesimpulan baik, dan indikator Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG/MGP memperoleh skor 16 dengan persentase 100% dan kasimpulan sangat baik.
Adapun hasil perolehan jawaban informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini . Tabel 8 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen pembimbingan dan pelatihan profesional guru No
4
3
2
1
Skor
%
Soal
F
x
%
F
X
%
f
X
%
F
X
%
capaian
1
-
-
-
-
-
-
4
8
50
-
-
-
8
50
2
-
-
-
4
12
75
-
-
-
-
-
-
12
75
3
4
16
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
100
KS
Untuk butir indikator Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP seluruh informan menjawab dengan memberi skor dua dengan jumlah skor capaian 8 dan persentase 50 % yang berati cukup baik. untuk indikator berikutnya yaitu Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP semua informan menjawab dengan skor tiga dan skor capaian semua informan yaitu 12 dengan persentase 75 % atau sangat
baik.
indikator
berikunya
adalah
Mengevaluasi
hasil
pelaksanaan
pembimbingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG/MGP, pada indikator ini semua informan juga menjawab dengan skor empat dan jumlah skor capaian semuan unforman adalah 16 dengan persentase 100 % atau sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh
penjelasan tentang pembimbinagan dan Pelatihan Profesional guru. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Publikasi ilmiah dalam pembimbingan dan pelatihan MGMP/KKG belum terlaksana karena belum ada guru yang mengadakan penelitian tentang permasalahan dalam kelas. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru itu memuat empat aspek, yaitu penguasaan kompetensi guru, pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut: Aspek pembimbingan dan pelatihan profesional guru meliputi empat, akan tetapi yang terlaksana baru tiga. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Aspek yang belum terlaksana dari keempat aspek tersebut adalah aspek publikasi ilmiah. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG/MGP hanya
meliputi aspek aspek penguasaan kompetensi guru, pengembangan diri, karya inovatif. Untuk publikasi ilmiah belum terlaksana karena belum ada guru yang melakukan penelitian tentang permasalahan yang ada dalam kelas. b. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG /MGP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Dalam pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru materi yang diberikan meliputi pengembangan diri publikasi ilmiah karya inovatif. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dilaksanakan dengan bukti surat keterangan, daftar hadir, jadwal pelaksanaan, materi, kesimpulan dan tindak lanjut. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut materi yang diberikan sebagian besar hanya meliputi pengembangan diri. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dalam bentuk kegiatan MGMP/KKG/ danMGP.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, Dalam pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru materi yang diberikan meliputi pengembangan diri publikasi ilmiah karya inovatif. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dalam bentuk kegiatan MGMP/KKG/ dan MGP. c. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembimb ingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG dan MGP. Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Dalam proses evaluasi, diperlukan laporan dari kegiatan hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Laporan tersebut berupa data hasil pembimbingan dan pelatihan, hasil analisis.kesimpulan dan tindak lanjut. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Laporan merupakan bagian utama dan pokok dalam melaksanakan evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut:
MGMP/KKG dan MGP merupakan kegiatan penting, untuk itu pelu dilakukan evaluasi secara terstruktur. Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, mengevaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG dan MGP ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembimbingan yaitu ditunjukan dengan bukti berupa data hasil pembimbingan dan pelatihan, hasil analisis, kesimpulan dan tindak lanjut. 1.5 Temuan lapangan Aspek temuan lapangan pada penelitian ini dapat di kemukakan sebagai berikut : 1. Penyusunan program pengawasan menyusun program pengawasan tahunan merupakan pedoman bagi pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam waktu jangka menengah (1 tahun). Program pengawasan dikembangkan atas dasar hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan. Aspek pembinaan terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial). Pembinaan guru dilakukan kerena guru dituntut lebih kritis dan aktif dalam menjalankan tugasnya 2. Pelaksanaan program pengawasan
Pelaksanaan program pengawasan emilputi kegiatan pembinaan, pembinaan dimaksud adalah pembinaan guru dan kepala sekolah. Disamping itu pelaksanaan merupakan kegiatan memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan (SNP) dan melaksanakan penilaian, baik penilaian terhadap guru dan juga penilaian terhadap kepala sekolah. 3. Evaluasi pelasanaan program pengawasan Evaluasi dilakukan untuk membimbing, menilai guru dan kepala sekolah dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran dan melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagai guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Disamping itu evaluasi program pengawasan dilakukan untuk memantau pelaksanaan pembelajaran dan membina guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
4. Pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru materi yang diberikan meliputi pengembangan diri publikasi ilmiah karya inovatif. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dalam bentuk kegiatan MGMP/KKG/ dan MGP. B. Pembahasan
Dari temuan lapangan yang telah dijelaskan diatas disimpulkan bahwa secaraa keseluruhan kinerja pengawas sekolah dasar di dinas pendidikan bone bolango saudah sangat baik.hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor atas kriteria evaluasi yaitu sebesar 364 sacara keseluruhan dari skor ideal keseluruhan yaitu 384. Setelah dipersentasekan maka mendapatkan hasil 94.79%atau sama artinya dengan sangat baik. hal ini di dukung dengan capaian skor yang diperoleh dari masing masing komponen yaitu, komponen pertama penyusunan program pengawasan sudah berjalan dengan sangat baik. hal tersebut di dukung dengan perolehan persentase yang diperoleh pada komponen tersebut yaitu sebesar 96.87%. Kompenen berikunya yaitu pelksanaan program pengawasan juga sudah berjalan dengan sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan hasil evaluasi yang dilakukan mendapatkan hasil persentase pelaksanaan program pengawasan sebesar 95.83% atau sangat baik. komponen berikutnya adalah evaluasi program pengawasan dilaksanakan dengan sangat baik. hal ini dibuktukan denga hasil penelitian bahwa semua semua aspek indikator dalam komponen ini dijawab oleh informan dengan persentase 100%. Dan terakhir untuk komponen pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru juga berjalan dengan baik. hal ini didukung dengan hasil evaluasi yang dilakukan yaitu memperoleh persentase sebesar 75%.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan oleh adanya kekurangan dari dalam diri penulis maupun keterbatasan dari aspek yang lain. Kekurangan-kekurangan itu antara lain: 1. Kurangnya buku-buku referensi yang didapatkan penulis untuk dijadikan rujukan dalam penulisan skripsi ini. 2. Kurangnya kemampuan peneliti dalam menggali data-data dan informasi pada saat melakukan wawancara. 3. Waktu informan yang tersedia untuk wawancara sangat terbatas karena kesibukan informan. 4. Kurangnya pengetahuan peneliti dalam mendeskripsikan informasi secara lengkap.