40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Yayasan Muslim Al-Azhar BSD Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai yang menaungi Perguruan Islam Al-Azhar BSD menyadari dengan sepenuh hati, bahwa tantangan dunia pendidikan di negeri ini sungguh sangat besar. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, Dewan pendiri Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai telah berinisiatif membangun Perguruan Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai yang tercermin dalam akta Notaris Pembangunan fisik sekolah TK, SD, SMP, dan SMU Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai serta Masjid As-Syarif merupakan wujud nyata dalam upaya tersebut. Penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai diarahkan pada terbentuknya kualitas generasi muda yang berilmu pengetahuan, berwawasan luas, memiliki kepribadian dan mental spiritual yang tinggi. Untuk tujuan tersebut, secara teknis pada awal penyelenggaraan sekolah, Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai bekerja sama dengan Yayasan Syifa Budi pengelola Perguruan Islam Al-Azhar Kemang Jakarta pimpinan Bapak H. Maulwi Saelan. Pada tanggal 23 Juni 1992 bertempat di Hotel Horisson Jakarta, kedua Yayasan manandatangani surat perjanjian kesepakatan dan
40
41
kesepahaman kerja sama antara Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai dengan Yayasan Syifa Budi dalam penandatanganan. Dengan bekal semangat dan dukungan Dewan Pendiri Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai serta PT. Bumi Serpong Damai di bawah bimbingan Al-Azhar Kemang pada tanggal 20 juli 1992 diresmikan pembukaan sekolah Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai filial Al-Azhar Kemang Jakarta. Pada periode berikutnya seiring dengan selesainya siswa TK untuk menyelesaikan pendidikannya, maka dimulai berdirinya SD Islam AlAzhar BSD menggunakan tiga kurikulum yaitu, Kurikulum Dikbud, Depag, dan Al-Azhar sendiri. Dari tiga pijakan ini kemudian dikaji secara mendalam maka lahirlah kurikulum yang dipakai Al-Azhar BSD. Ketika pemerintah mencoba membuat perubahan pendidikan, khususnya kurikulum KBK tepatnya tahun 2001, SD Islam Al-Azhar BSD ditunjuk oleh pusat kurikulum untuk menerapkan kurikulum 2004, sebagai mini piloting sampai sekarang. Sekolah Dasar Islam Al-Azhar BSD sebagai lembaga pendidikan formal terobsesi berupaya mendekati dan menjawab harapan diatas, karenanya lembaga ini selalu merespons dan menyikapi perubahan-perubahan sosial atau perkembangan pendidikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Secara aplikatif sikap yang diterapkan SD Al-Azhar BSD ialah memberdayakan kelas secara maksimal, sehingga mengedepankan interaksi guru dan murid yang
42
bermutu menjadi perhatian utama, disamping pembinaan SDM secara terprogram dan kelengkapan alat-alat KBM. Dalam kesempatan berikutnya, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat No: 862/102/Kep/E/94 tanggal 09 November 1994, SMP Islam Al-Azhar BSD mulai menyelenggarakan pendidikannya pada tahun pelajaran 1993/1994, dan pada tahun pelajaran 1996/1997 SMP Islam AlAzhar BSD telah diakreditasi oleh Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat dengan hasil nilai penyetaraan ”DISAMAKAN”. SMA Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai didirikan oleh Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai dengan Surat Keputusan No. SK05/YMBSD/VI/1996 tanggal 01 Juli 1996, dan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Barat No. 34/102.1/Kep/OT/1998. Tepatnya tanggal 15 Januari 1998 dengan dibukanya SMA Islam Al-Azhar BSD, maka Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai genap menyelenggarakan paket pendidikan mulai dari pra sekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.. Pada tahun 2000 dengan dikeluarkannya SK Kanwil Diknas Jawa Barat No. 27/102.7g/MN/2000 tanggal 26 Januari 2000, lembaga dibawah Depdiknas tersebut memberi status DISAMAKAN pada sekolah ini dan pada periode berikutnya. SMA Islam Al-Azhar BSD menambah kualifikasinya dengan terakreditasinya lembaga ini oleh Badan Akreditasi Sekolah
Propinsi
Banten,
berdasarkan
Surat
Keputusan
43
No.02/BAS/MN/IV/2005 dengan hasil ”TERAKREDITASI A”, dalam akreditasi tahap kedua tanggal 18 April 2005. Dengan
masing-masing
unit
TK,
SD,
SMP
serta
SMA
mendapatkan kualifikasi terbaik pada jenjang dan tingkatannya, maka akan menjadi modal sekaligus tantangan untuk menghasilkan implikasi pendidikan, sosial kemasyarakatan, serta tujuan lain yang diharapkan bagi sebuah lembaga pendidikan seperti Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Adapun proses pendidikan yang dijalankan di Perguruan Islam Al-Azhar BSD, disamping merujuk pada konsep dan prinsip-prinsip pendidikan Islam (al-tarbiyyah, al-islamiyyah), juga mengacu kepada empat pilar pendidikan yang dicanangkan UNESCO, yaitu: learing to know (belajar untuk mengetahui); learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu); learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri); dan learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). Keempat pilar ini hanya akan terwujud jika semua komponen pendidikan yang terlibat baik pemerintah, masyarakat, dan pelaku pendidikan, menjalankan fungsinya secara tepat dan proporsional. Untuk mewujudkan cita utama pendidikan yang dicanangkan Perguruan
Islam
Al-Azhar
BSD,
diperlukan
perangkat-perangkat
pendukung, antara lain aspek kurikulum. Al-Azhar BSD memadukan Kurikulum Depdiknas yaitu kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan mengintegrasikan nilai-nilai ke-Islaman pada setiap mata
44
pelajaran yang diajarkan di kelas melalui program 8 jalur pembinaan keagamaan Al-Azhar Bumi Serpong Damai dengan uraian sebagai berikut: 1. Jalur Mata Pelajaran Agama Islam 2. Jalur Internalisasi Nilai-Nilai Islam setiap Mata Pelajaran 3. Jalur Tadarus dan Kehataman Al-Qur’an 4. Jalur Peringatan Hari Besar Islam 5. Jalur Pesantren Latihan 6. Jalur Standar Kompetensi Agama Islam 7. Jalur Peribadatan (Sholat Berjamaah) 8. Jalur Budaya dan Iklim Sekolah.41
4.1.2 Logo Yayasan
Logo yang dimiliki oleh Yayasan Muslim Al-Azhar memiliki arti dan makna . Logo Yayasan Muslim Al-Azhar menggambarkan bangunan yang terdiri dari enam pilar dimana terbagi menjadi tiga pilar dalam satu bagian yang memiliki makna :
41
Company Profile Yayasan Muslim Al-Azhar BSD
45
1. Tiga baris pertama melambangkan iman, islam, dan ikhsan. 2. Tiga baris ke dua melambangkan kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam logo tersebut mengandung makna bahwa Yayasan Muslim Al-Azhar sebagai institusi pendidikan ingin mendidik siswa siswi mereka bukan hanya menjadi insan yang pandai berkualitas dan mampu bersaing tetapi juga mempunyai akhlakul karimah yang baik. 4.1.3 Visi dan Misi Yayasan 4.1.3.1 Visi Menjadikan Perguruan Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai sebagai lembaga pendidikan yang istiqomah dalam pembinaan moral, konsisten dalam menginternalisasikan nilai-nilai Islam di dalam materi setiap pembelajaran, berwawasan global, siap bersaing (kompetitif) dengan lembaga pendidikan setaraf nasional maupun internasional.42 4.1.3.2 Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan dari tingkat TK sampai SMA bertaraf nasional plus (berwawasan internasional) yang dikembangkan dengan melakukan sister school (sekolah rujukan)
yang
bertaraf
internasional
dan
melakukan
pembelajaran akselarasi melalui Sistem Kredit Semester (SKS). 2. Melaksanakn kurikulum yang dibangun oleh pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) yang
42
Sejarah Al-Azhar “15 Tahun Al-Azhar BSD”
46
diolah oleh sekolah melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2007 dan mengembangkannya dengan mengadopsi bidang-bidang studi tertentu yang secara umum dipelajari di tingkat global. 3. Membangun media pembelajaran berbasis teknologi informasi (ICT) yang dikembangkan melalui peningkatan praktikum. 4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan SDM secara terus menerus dan terpadu, menuju SDM yang mampu bersaing secara global. 5. Mengintegrasikan bidang-bidang studi yang diajarkan dengan sumber nilai-nilai agama islam. 6. Melaksanakan ibadah dan sholat berjamaah selama berada di kampus dan selama kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah. 7. Meningkatkan intensitas penggunaan perpustakaan dari pagi sampai malam hari dan melengkapi dengan system informasi networking. 8. Menyelenggarakan sistem manajemen sekolah berbasis (ICT). 9. Menyelenggarakan sistem informasi yang mudah di akses oleh masyarakat. 10. Menyelenggarakan manajemen mutu dan pembelajaran yang menekankan pada quality control.43
43
Sejarah Al-Azhar “15 Tahun Al-Azhar BSD”
47
4.1.3.3 Tujuan Pendidikan Perguruan Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai bertujuan memberikan kemampuan pengetahuan serta keterampilan dasar dan lanjutan sesuai tingkat perkembangannya sebagai calon cendekiawan muslim yang bertauhid, berakhlak, cakap dan terampil, percaya pada diri sendiri, dan berguna bagi agama, masyarakat dan Negara Republik Indonesia serta mampu menerapkan agama islam dan Ilmu Pengetahuan dalam dan meningkatkan martabat dan bangsa.44
44
Sejarah Al-Azhar “15 Tahun Al-Azhar BSD”
48
4.1.4. Struktur Organisasi Yayasan Muslim Al-Azhar
YAYASAN MUSLIM
PELAKSANA HARIAN
MAJELIS
BAGIAN KURIKULUM
Sie. Kurikulum
IQC
BAGIAN SDM
BAGIAN KEUANGAN
Sie. Intrakurikuler
Sie. Keuangan
Sie. Urusan Dalam
Sie. Ekstrakurikuler
Sie. Akunting
Sie. Usaha
Sie. Personalia
TK
BAGIAN UMUM
SD
Sie. Kesekretariatan
SMP
SISWA – SISWI AL-AZHAR BSD
SMA
KESEKRETARIATAN HUMAS
Sie. Humas
49
4.1.5 Struktur Organisasi Humas Yayasan Muslim Al-Azhar
Kepala Bagian Humas Drs. H.Y.H. Mustopa
Wakil Kepala Bag. Humas Drs. H. Chendra Kusuma
Protokol & Pelayanan Masyarakat
Publikasi & Promosi Publik
Media Cetak Humas
Media Audio Visual
Nanda Indah V.S.Sos
Drs. Agus Kusnaedi
Ivan Rivani ST
Asep Kurniawan S.Komp.
4.2
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara antara penulis akan menjelaskan dan
menguraikan hasil penelitian mencakup : 1. Pengenalan situasi tentang corporate identity Yayasan Muslim Al-Azhar BSD Salah satu bentuk program humas dalam memperkenalkan sebuah perusahaan harus memahami terlebih dahulu bagaiamana dengan perusahaan yang ingin ditampilkan kepada masyarakat. Keberadaan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD merupakan institusi pendidikan yang berlandaskan ajaran islam dalam metode pengajarannya yang memiliki tenaga pengajar profesional dan fasilitas pendidikan yang lengkap.
50
Letak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD berada dipinggir jalan besar dan dekat dengan perumahan BSD Tangerang. Sebagai sebuah institusi yang belum begitu lama berdiri sangat diperlukan berbagai cara untuk memperkenalkan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD kepada masyarakat sekitar. Pengenalan situasi corporate identity Yayasan Muslim Al-Azhar BSD telah dilakukan secara seksama dan terorganisir oleh komponen-komponen internal Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Pengenalan ini dilakukan dengan berbagai cara seperti yang telah di ungkapkan oleh Bp. Yosep selaku Humas: “Pengenalan situasi corporate identity Yayasan Muslim Al-Azhar BSD telah kita lakukan melalui berbagai program dan media, antara lain: a. Pembuatan spanduk: informasi kegiatan; b. Mengadakan pameran: informasi kegiatan, visi & misi ; c. Membuat CD profile: informasi kegiatan (SDM,KURIKULUM), visi & misi.”45 Berbagai macam cara dilakukan Humas Yayasan Muslim Al-Azhar BSD untuk memperkenalkan dan menginformasikan kegiatan kepada masyarakat. Pembuatan spanduk biasanya dilakukan pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD untuk menyampaikan beberapa informasi atau kegiatan yang akan dilaksanakan pihak sekolah diantaranya infromasi penerimaan siswa/siswi baru atau pameran pendidikan. Pemasangan spanduk ini ditempatkan dilokasi-lokasi strategis yang mudah dan banyak dilalui orang. Hal ini seperti diungkapkan oleh Bp. Yosep selaku Humas : “Pembuatan spanduk memang satu cara yang dilakukan humas Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Ini biasanya dilakukan pada saat kita ingin menginformasikan sesuatu kepada masyarakat misalnya saat tahun ajaran baru penerimaan muid baru atau kalau ada acara pameran pendidikan. Pemasangan spanduk ini tentu saja menjadi perhatian bagi kita, harus 45
Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
51
dipasang ditempat-tempat yang banyak dilalui orang terus mudah dilihatnya”.46
Program pengenalan situasi tentang corporate identity ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan daya jual Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dimata konsumen. Pengenalan yang baik akan meningkatan citra Yayasan Muslim AlAzhar BSD dimata masyarakat. Hal ini sangat penting dicapai, seperti pernyataan Bp.Yosep : “Citra positif sangat penting karena untuk menambah dan minat para konsumen untuk menyekolahan anaknya di Yayasan Muslim Al-Azhar BSD ini.”47 Selain itu Bp. Agus selaku salah satu karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD juga menambahkan: “Corporate identity sangat berperan dalam membangun citra lembaga dan menjadi media publikasi, promosi.”48 Citra inilah yang menjadi salah satu alasan utama mengapa Ibu Nandha memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Sepeti pernyataan beliau berikut ini: ”Sebagai sekolah swasta islam, Al-Azhar BSD sudah memiliki citra yang baik, mulai dari kurikulum pendidikan, metode pembelajarannya dan para pengajarnya sehingga saya mempercayakan pendidikan anak saya di AlAzhar BSD.”49 Citra pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu citra positif dan citra yang negative. Citra positif akan berdampak positif sedangkan citra negative
46
Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 48 Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 49 Wawancara Dengan Nandha selaku Wali Murid Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 31 Mei 2011 47
52
akan mendatangkan dampak yang negative bagi suatu lembaga ataupun yayasan. Citra Yayasan Muslim Al-Azhar BSD yang sudah terbentuk didalam masyarkat saat ini memiliki citra positif dan negative tersebut, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bp. Agus: “- Untuk Citra positif, Al Azhar BSD dipandang sebagai salah satu lembaga pendidikan bercirikan keagamaan yang memiliki segmen pasar kalangan menengah ke atas, dengan output maupun outcomenya kompetitif secara akademik dan memiliki fundamental agama yang baik. - Sementara untuk Citra negative, Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dipandang eksklusif dan mahal.”50 Hal ini juga sejalan dengan penjelasan dari Bp. Yosep: ”-Citra Postitif: bahwa al-azhar merupakan pendidikan yang mengedepankan pendidikan agama, selalu berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik, memiliki manajemen yang teratur, memiliki fasilitas yang memadai. - Citra Negatif: biaya yang mahal, terkesan tidak disiplin.”51 Sistem pengelolaan yang baik dan terorganisir akan mewujudkan suatu citra yang ideal bagi yayasan. Dengan demikian dibutuhkan suatu target pencapaian yang berupa suatu citra yang ideal bagi Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, dimana citra yang tadinya negative berubah menjadi citra positif dimata masyarakat. Hal ini sepeti yang diungkapkan Bp. Agus: “Citra positif yang dianggap ideal bagi Yayasan Al Azhar adalah sebagai sekolah umum bercirikan keagamaan, unggul secara akademik, menerapkan nilai-nilai syariat islam dalam berbagai aktivitas pendidikan baik conten bahan ajar maupun iklim dan culture sekolah, terjangkau semua kalangan secara financial.”52
50
Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 51 Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 52 Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
53
Citra positif tersebut akan membentuk suatu ciri khusus yang akan membedakan Yayasan Al Azhar sebagai lembaga pendidikan dengan yayasan yang lainnya. Seperti yang di ungkapkan Bp. Yosep: “Ciri khas yang menempel pada Yayasan kami terdiri dari 3 poin, yaitu: 1.Yayasan Muslim Al-Azhar BSD merupakan Yayasan pendidikan yang menggunakan kurikulum depdiknas dan agama; 2.Sekolah yang mengembangkan 8 jalur keagamaan; 3.Mengembangkan keterampilan amaliah dan ibadah, IT dan bilingual.”53 Ciri khas tersebut merupakan fokus utama bagi pengelola yayasan untuk dapat mengkomunikasikannya dengan masyarakat selaku konsumen mereka. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Bp. Agus: “ Ciri khas yang dikomunikasikan kepada masyarakat adalah sebagai berikut : - Lembaga pendidikan bercirikan agama - Mengimplementasikan kurikulum Depdiknas dan Depag - Dikelola secara professional. “54 Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dikembangkan dengan menggunakan pendekatan dan kurikulum yang berbeda dengan lembaga pendidikan yang lainnya, hal ini dikarenakan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD merupakan sekolah umum yang berlandaskan ajaran agama, hal inilah yang diungkapkan oleh Bp. Yosep mendukung penjelasan beliau sebelumnya. Hal ini juga disetujui oleh konsumen, dalam hal ini diwakili oleh pernyataan salah seorang wali murid, Ibu Nandha: “Menurut saya, porsi pendidikan akademik anak diseimbangkan dengan pendidikan keagamaan.”55
53
Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 Agus, op cit 55 Wawancara Dengan Nandha selaku Wali Murid Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 31 Mei 2011 54
54
Saat ini Yayasan Muslim Al-Azhar BSD menaungi 4 tingkat pendidikan yang berbeda yaitu Program untuk TK, SD, SMP, maupun SMA. Hal ini tentu saja menuntut pihak pengelola yayasan untuk menyiapkan langkah-langkah khusus serta program-program terarah agar visi dan misi yang diusung dapat terlaksana dengan tepat dan sesuai. Untuk itu beberapa langkah-langkah startegis telah diambil oleh pengurus dan pengelola Yayasan untuk menyiasati hal tersebut. Beberapa langkah strategis yang telah diambil oleh pengurus tersebut dijelaskan oleh Bp. Yosep : "Kami telah mengambil langkah-langkah penting untuk mencapai visi dan misi Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, antara lain: - Melakukan rapat koordinasi; - Menentukan skala prioritas kegiatan; - Mengatur waktu berdasarkan kegiatan yang memperioritaskan akademik."56 Pada akhirnya program pengenalan situasi corporate identity Yayasan Muslim Al-Azhar BSD kepada masyarakat luas harus didukung oleh semua komponen Yayasan. Agar citra positif yang terbentuk di mata masyarakat dapat menstimulasi mereka untuk memilih Yayasan Muslim Al-Azhar BSD sebagai pilihan utama sebagai lembaga pendidikan yang ingin dituju.
2. Penetapan tujuan program komunikasi Setiap program yang akan dijalankan pada dasarnya memiliki suatu tujuan tertentu.
Demikian
juga
halnya dengan
program komunikasi yang
dilaksanakan oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Adapun tujuan yang
56
Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
55
diharapkan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dari program komunikasi ini memiliki beberapa poin utama seperti yang di ungkapkan Bp. Yosep: “Tujuan dari program komunikasi yang ingin kami capai terdiri dari 2 sasaran utama, yaitu: 1. Agar kegiatan program sekolah dapat diketahui oleh stakeholders; 2. Sosialisasi kepada orang tua siswa, masyarakat, dan depdiknas.”57 Selain itu beliau juga menambahkan bahwa tujuan lainnya yang ingin dicapai dari program komunikasi ini adalah Yayasan Muslim Al-Azhar BSD akan lebih dikenal dan tentunya dapat meningkatkan citra positif dimata masyarakat selaku konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan pendekatan-pendekatan yang menyeluruh terhadap masyarakat selaku objek penyampain tujuan tersebut. Bp. Agus merincikan beberapa alternative pendekatan yang dapat dilakukan oleh pengelola
dan
pengurus
Yayasan
Muslim
Al-Azhar
BSD
untuk
mengkomunikasikan corporate identity kepada masyarakat luas, pendekatan yang akan dilakukan tersebut haruslah jelas, lugas, menyeluruh dan mudah diperoleh. Melalui program pendekatan tersebut diharapkan tujuan program komunikasi tersebut dapat tercapai. Hal ini seperti yang diungkapan oleh Bp. Agus : “Yayasan Muslim Al-Azhar BSD akan lebih dikenal secara luas bukan saja nasional bahkan regional kepada seluruh masyarakat luas khusunya steakholder lembaga.”58
57
Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 58
56
3. Khalayak / sasaran program komunikasi Sebesar apapun organisasi atau perusahaan tidak dapat menarik semua orang. Setiap organisasi atau perusahaan harus dapat menentukan khalayak yang akan menjadi sasaran dalam memperkenalkan produknya. Begitu juga dengan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, memiliki target yang ingin dicapai. Di awal berdirinya Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, institusi pendidikan ini mempunyai visi misi menjadi sekolah berkualitas dengan memadukan kurikulum pendidikan umum disertai dengan ajaran agama dimana semua itu diajarkan oleh tenaga pengajar profesional dan kompeten di bidangnya. Berbagai fasilitas pun dibangun untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dipandang sebagai sekolah yang terbilang mahal dan mewah. Melihat kondisi tersebut, target yang menjadi sasaran Yayasan Muslim AlAzhar merupakan masyarakat menengah atas. Lokasi Yayasan Muslim Al-Azhar BSD yang berada dekat dengan kawasan perumahan BSD dimana masyarakatnya berpendapatan diatas rata-rata. Maka dari itu, pihak Humas Yayasan Muslim AlAzhar berusaha agar target yang dituju berminat menyekolahkan anak mereka di Al-Azhar seperti yang diungkapkan Bp Yosep selaku humas sebagai berikut: “Untuk khalayak yang menjadi target tentunya kami ingin semua kalangan bisa menjadi target kami tapi rasanya tidak mungkin. Maka dari itu kami memilih target kalangan menengah atas. Hal ini sesuai dengan kulaitas pendidikan yang kami tawarkan kepada masyarakat”59 Sebagai
suatu
lembaga
pendidikan,
program
komunikasi
yang
disampaikan pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD memiliki sasaran dan target 59
Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
57
yang ingin diraih. Sasaran capaian yang ingin dituju ini diungkapkan oleh Bp. Agus selaku salah seorang karyawan: “Target dalam artian populasi terjangkau seluruh siswa dan orangtua siswa, dan calon siswa/orangtua siswa sesuai daya tampung setiap tahunnya. Alhamdulillah angka realisasi hampir setiap tahun terlampaui.”60 Pernyatan tersebut menegaskan bahwa tujuan dari program komunikasi yang telah dilaksanakan sudah dapat dikategorikan berhasil, karena target dalam hal ini masyarkat semakin banyak yang memilih Yayasan Muslim Al-Azhar BSD sebagai lembaga pendidikan tujuan utama.
4. Media dan teknik- teknik humas yang digunakan untuk program komunikasi Untuk menunjang kegiatan program komunikasi yang dijalankan oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD tersebut, pihak pengelola dan pengurus telah menyiapkan beberapa media pendukung seperti yang di ugkapkan Bp. Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. “Kami melakukan program komunikasi tersebut melalui beberapa media, antara lain: Majalah yang kami terbitkan dua kali dalam setahun dan Website resmi yayasan.”61 Humas Yayasan Muslim Al-Azhar memilih salah satu media pendukung seperti majalah untuk menjalankan program komunikasi yang telah dibuat. Pembuatan majalah ini sangat penting untuk memberikan segala macam informasi tentang berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan oleh para siswa Yayasan
60
Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 61 Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
58
Muslim Al-Azhar. Salah satu keunikan dari majalah ini adalah pembuatannya sendiri dilakukan oleh siswa – siswi Yayasan Muslim Al-Azhar dalam wadah OSIS tingkat SMP dan SMA. Hal ini seperti diungkapkan oleh Bp Yosep selaku humas sebagai berikut :
“ Untuk pembuatan majalah memang menjadi salah satu program humas kami,namun uniknya ini tidak dibuat langsung oleh kami sebagai humas. Kami hanya menjadi pengawas dan pembimbingnya saja,semuanya dilakukan oleh siswa-siswi Al-Azhar dalam wadah OSIS baik itu SMP maupun SMA.”62 Majalah ini diberi nama IKRAR dan terbit setiap enam bulan sekali. Majalah ini tidak dijual secara umum dan hanya diberikan oleh orang tua wali murid ketika pembagian rapot siswa – siswi Al-Azhar. Diharapkan dengan adanya majalah ini para orang tua wali murid mendapatkan berbagai macam informasi mengenai semua kegiatan yang terjadi di Yayasan Muslim Al-Azhar. Hal ini seperti yang diungkapkan Bp. Agus selaku karyawan sebagai berikut : “Yayasan Muslim Al-Azhar memang membuat majalah untuk media publikasi. Kami beri nama majalah ini IKRAR, majalah ini tidak dijual diberikan secara gratis kepada para orang tua wali murid pada saat pembagian rapot anak-anak mereka. Majalah ini berisi segala kegiatan yang dilakukan Al-Azhar.63 Respon yang diberikan oleh para orang tua wali murid pun mengenai majalah ini sangat bagus. Melalui majalah ini para orang tua wali murid dapat mengetahui berbagai macam informasi kegiatan yang telah dilakukan oleh para siswa-siswi Yayasan Muslim Al-Azhar diantaranya seperti kegiatan study banding ke Bangkok-Thailand yang dilakukan oleh siswa-siswi SMP Al-Azhar, kegiatan 62
Wawancara Dengan Yosep selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 63 Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
59
water rocket, ataupun lomba Golf Tingkat ASEAN yang dilaksanakan di Thailand dimana Al-Azhar mendapat juara pertama. Terlebih lagi majalah ini dibuat sendiri oleh siswa-siswi Al-Azhar sendiri membuat mereka sangat bangga. Hal ini diungkapkan oleh ibu Nadha selaku orang tua wali murid : “ Majalah ini sangat bagus ya, dengan majalah ini saya bisa mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilakukan Al-Azhar. Walaupun majalah ini hanya diberikan selama pembagian rapot saja tapi saya bangga karena yang membuatnya siswa Al-Azhar sendiri.”64 Selain itu juga pihak pengelola juga melakukan proses komunikasi terpadu untuk mendukung agar proses kumunikasi dapat berjalan dengan lancar. Program terpadu tersebut diantaranya dengan menggunakan media melalui pembuatan dan penyebaran brosur dan spanduk, menggunakan teknik-teknik kehumasan misalnya melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah, mengadakan seminar serta membuat CD profile. Selain itu Bp. Agus juga menambahkan : “Media yang kami gunakan antara lain melalui web (internet), media cetak, media publikasi lainnya (madding sekolah) dan even-even yang mengundang massa serta melakukan kerjasama dengan komite sekolah.”65 Pembuatan website yayasan dilakukan oleh pihak humas Yayasan Muslim AlAzhar BSD. Website yayasan ini dibuat untuk memberikan informasi yang selengkapnya kepada masyarakat dalam media online. Website ini berisi profile lengkap mengenai profile Yayasan Muslim Al-Azhar BSD secara lengkap. Selain itu juga ada profile mengenai tenaga-tenaga pengajar, pembahasan tentang kurikulum pendidikan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Yayasan Muslim 64
Wawancara Dengan Nadha Selaku Wali Murid Yayasan Muslim Al-Azhar pada 31 Mei 2011 Wawancara Dengan Agus Selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 65
60
Al-Azhar BSD. Hal ini seperti diungkapkan oleh Bp Yosep selaku humas Yayasan Muslim Al-Azhar BSD : “Untuk Website Yayasan pihak humas yang membuatnya. Website ini berisi profile mengenai Yayasan Muslim Al-Azhar baik kurikulum pendidikannya,profile tenaga pengajarnya dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD.”66 Untuk mengkomunikasikan corporate identity Yayasan Muslim Al-Azhar, selain melalui cara-cara diatas, Yayasan Muslim Al-Azhar BSD juga pernah melakukan penayangan iklan melalui televisi, seperti yang diungkapkan Bp. Yosep: “Kami juga pernah melakukan komunikasi corporate identity Yayasan melalui media online, yang kami beri nama program PPDB (penerimaan peserta didik baru). Hasil yang dicapai adalah cukup baik, dimana masyarakat merespons dengan baik karena dapat menghemat waktu oleh karena tidak perlu datang secara langsung.”67 Setidaknya keberhasilan tersebut dapat dilihat dari pernyataan Ibu Nandha sebagai salah seorang wali murid, beliau menyatakan bahwa beliau pertama kali mengetahui Yayasan Muslim Al-Azhar BSD melalui internet dan informasi dari tetangga beliau. Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait agar program yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik, pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD juga melakukan pendekatan secara langsung kepada konsumen seperti yang diungkapkan Bp. Yosep: “Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait, kami juga sering melakukan kegiatan bakti social, mengikuti lomba akademik & non akademik dan mengadakan pameran pendidikan.”68
66
Wawancara Dengan Yosep selaku humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 68 Wawancara Dengan Yosep selaku Humas Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 67
61
Program kegiatan langsung ini juga melibatkan wali murid, seperti yang dirasakan Ibu Nandha. Beliau pernah menghadiri program kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dan merasakan bahwa program tersebut sangat bermanfaat sekali. Beliau mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pihak Yayasan tersebut memang khusus diadakan untuk para wali murid dan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Seminar, kegiatan keagamaan, pentas kreasi siswa, kegiatan yang melibatkan pimpinan, guru, dan karyawan YMBSD. Semuanya sangat bermanfaat, selain tentunya menambah wawasan dan pengetahuan, silaturahmi antara orang tua dan pihak sekolah tetap terjalin.”69 Program-program langsung seperti itu memang sangat diperlukan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait agar program yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Sebagai salah seorang karyawan, Bp Agus memberikan beberapa penjelasan, “Meningkatkan kerjasama yang sudah terjalin, berkoordinasi secara simultan, dilakukan oleh bagian yang memiliki integritas dan kompetensi dalam bidangnya.”70 Selain itu beliau juga menambahkan bahwa untuk mengkomunikasikan coorporate identity kepada masyarakat, pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD telah berusaha memaksimalkan semua media yang ada, dan hasil yang diperoleh adalah adanya umpan balik yang disalurkan melalui komite sekolah atau surat tertulis yang ditujukan langsung kepada pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD.
69
Wawancara Dengan Nandha selaku Wali Murid Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 31 Mei 2011 70 Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
62
Umpan balik ini sangat penting bagi pihak yayasan, yaitu sebagai media ukur keberhasilan program komunikasi yang dilaksanakan. Sebagai salah satu komponen stakeholder, Ibu Nandha juga memberi masukan bahwa untuk mempertahankan citra positif yang telah terbentuk dimata masyarakat, pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD harus mempertahankan dan terus meningkatkan prestasi yang telah ada. Selain itu beliau juga memberikan beberapa masukan mengenai program komunikasi yang dilakukan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD kepada masyarakat luas agar dapat tercapai dengan baik yaitu dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang menampilkan bakat siswa baik ditingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian prestasi yang dicapai oleh siswa-siswi Yayasan Muslim Al-Azhar BSD akan berdampak positif terhadap citra Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dimata masyarakat luas. Pada akhirnya Ibu Nandha menilai bahwa metode pendidikan yang diterapkan di Yayasan Muslim Al-Azhar BSD sudah sangat bagus, seperti pernyataan belaiu berikut ini: “Metode pendidikan yang dimiliki Yayasan Muslim Al-Azhar BSD Telah sesuai dengan standar pendidikan nasional dan mulai berkembang kearah standar pendidikan internasional.”71
5. Pengukuran hasil program komunikasi Evaluasi program yang telah dilaksanakan dalam hal ini berupa pengukuran hasil dari program komunikasi yang dilaksanakan oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
71
Wawancara Dengan Nandha selaku Wali Murid Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 31 Mei 2011
63
melalui survey kepuasan pelanggan seperti yang diungkapkan oleh Bp. Yosep. Melalui survey kepuasan pelanggan, akan dapat diketahui apakah pelanggan dalam hal ini komsumen yayasan apakah sudah merasa puas dengan kinerja Yayasan Muslim Al-Azhar BSD atau belum. Selain itu juga dapat diketahui apakah program komunikasi yang telah dilaksanakan telah berjalan secara efektif atau tidak. Tercapainya tujuan program komunikasi tersebut merupakan prioritas semua pihak dalam wadah Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, oleh karena itu perlu dilakukan persiapan sejak dini untuk medukung tujuan tersebut, seandainya ditemukan indikasi bahwa program yang dijalankan tidak dapat tercapai dengan baik, maka beberapa pihak yayasan telah menyiapkan beberapa langkah-langkah strategis seperti yang di ungkapkan oleh Bp. Agus: “Jika citra positif yang kami dapat tidak sesuai dengan yang kami harapkan, maka kami akan melakukan koreksi dan evaluasi serta mengkomunikasikan terhadap berbagai elemen /komponen yang ada.”72 Keberhasilan pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh pihak Yayasan Muslim Al-Azhar BSD juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yayasan. Faktor internal tersebut salah satunya adalah peran SDM/ karyawan yang dimiliki oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, seperti yang diungkapkan oleh Bp. Agus: “SDM ( Sumber Daya Manusia ) sangat berperan baik dalam fungsi sebagai sumber informasi, pengelola informasi maupun pengguna informasi.”73
72
Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011 73 Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
64
Mungkin hal ini yang dirasakan oleh Ibu Nandha, beliau menyatakan bahwa kualitas pengajar yang dimiliki oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD sudah baik, demikian juga dengan sarana fasilitas penunjang yang disediakan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD Muslim Al-Azhar untuk para siswa sudah sangat lengkap dan sangat membantu kebutuhan siswa. Selain itu, program ektrakurikuler yang disediakan Yayasan Muslim Al-Azhar BSD sangat variatif dan cukup baik dalam mengembangkan bakat yang dimiliki setiap siswa. Ibu Nandha telah merasakan dampak positif setelah anak beliau bersekolah di Yayasan Muslim Al-Azhar BSD, yaitu nilai pelajaran meningkat dan pengetahuan agama semakin bertambah. Oleh karena itu beliau bersedia untuk
merekomendasikannya
kepada
orang
tua
murid
lainnya
agar
menyekolahkan anak mereka di Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Melalui program komunikasi yang fokus, Yayasan Muslim Al-Azhar BSD telah mencapai beberapa hasil positif seperti yang dijelaskan oleh Bp. Agus: Sepeti kata Bp. Agus: “Kegiatan yang kami lakukan adalah penjaringan calon peserta didik, SDM dan program pendidikan unit. Hasil yang kami dapat adalah sesuai denan target, program tercapai sasuai denan rencana dan lembaga terpublikasi kepada masyarakat luas.”74 Namun demikian, secara keseluruhan Bp. Agus belum merasa puas dengan hasil dan usaha yang telah dicapai saat ini dalam membangun citra positif Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Beliau berpendapat bahwa masih perlu dilakukannya peningkatan, baik sarana yang ada, kerjasama dengan instansi yang relevan serta menyediakan jasa komunikasi baik media massa maupun elektronik. 74
Wawancara Dengan Agus selaku Karyawan Yayasan Muslim Al-Azhar pada tanggal 1 Juli 2011
65
Pada akhirnya Ibu Nandha, selaku wali murid menyampaikan bahwa Yayasan Muslim Al-Azhar BSD harus tetap berorientasi pada kepentingan siswa secara akademis, agar jangan sampai mengecewakan para wali murid yang telah mempercayakan anaknya untuk dididik di Yayasan Muslim Al-Azhar BSD.
4.3
Analisa dan Pembahasan Sub bab ini akan membahas hasil penelitian yang diperoleh dari
wawancara mendalam dan data-data pendukung lain sehingga dapat memberikan gambaran mengenai Program Humas Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dalam Mengkomunikasikan Corporate Identity. Kehadiran Yayasan Muslim Al-Azhar BSD sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berciri khas keagamaan, diharapkan mampu melahirkan kader – kader bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga memiliki kecerdasan serta kesalihan spiritual dan sosial. Yayasan Muslim Al-Azhar muncul dengan ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan insititusi pendidikan lainnya, dimana Yayasan Muslim Al-Azhar sebagai sebuah lembaga pendidikan bukan hanya memberikan pengajaran pendidikan umum saja tetapi juga memberikan pendidikan agama islam secara mendalam dalam proses belajar mengajarnya. Selain itu Yayasan Muslim AlAzhar BSD juga mengedepankan tenaga-tenaga pengajar yang professional berkualitas. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berkualitias Yayasan Muslim Al-Azhar memiliki visi dan misi yang jelas dan terencana sehingga diperlukan
66
suatu program yang terencana agar tujuan yang diinginkan tercapai. Untuk hal ini diperlukan divisi ( tim ) yang dapat menjembatani komunikasi antara Yayasan Muslim Al-Azhar dengan masyarakat sekitar yaitu divisi humas. Humas atau Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Dengan kata lain, humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.75 Humas
Yayasan
Al-Azhar
BSD
merencanakan
program
humas
menggunakan salah satu model perencanaan humas adalah apa yang disebut sebagai
“model enam langkah”. Adapun keenam tahapannya yaitu sebagai
berikut:76 Tahap pertama adalah tahap pengenalan situasi. Tahap pengenalan situasi merupakan Pengenalan situasi merupakan tumpuan perencanaan logis. Artinya, segenap prosedur penyusunan rencana harus didasarkan pada tujuan. Tentu saja, keberhasilan
akhir
tidaklah
ditentukan
semata-mata
oleh
baik-tidaknya
perencanaan, melainkan juga pada keahlian dan efisiesi proses pelaksanaannya.
75
Anggoro M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, PT.Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 2 76 Ibid
67
Kunci pertama dalam menyusun suatu rencana secara logis adalah pemahaman terhadap situasi yang ada.77 Pengenalan situasi corporate identity yang dilakukan oleh humas Yayasan Humas Al-Azhar BSD dijalankan dengan terorganisir dan terarah. Identitas Perusahaan ( coorpoorate identity) adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaanperusahaan lainnya. Identitas perusahaan tersebut harus diciptakan melalui suatu rancangan design khusus yang meliputi segala hal khas atau unik berkenaan dengan perusahaaan yang bersangkutan secara fisik. Desain itu memiliki wujud yang sedemikian rupa sehingga dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tertentu.78 Untuk mengkomunikasikan corporate identity kepada masyarakat luas Humas Yayasan Al-Azhar BSD melakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan pembuatan spanduk. Pembuatan spanduk ini biasanya dilakukan untuk menginformasikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh Yayasan Muslim AlAzhar BSD. Spanduk merupakan salah satu cara yang efektif dalam penyampaian informasi mengenai kegiatan yang akan berlangsung. Selain pembuatan spanduk, Yayasan Muslim Al-Azhar juga sering mengadakan pameran. Acara ini berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para siswa Yayasan Muslim Al-Azhar. Pembuatan cd profile mengenai Yayasan Muslim Al-Azhar juga dilakukan. Ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara utuh apa sebenarnya Yayasan Muslim Al-Azhar itu kepada masyarakat umum. 77 78
Ibid Ibid, hal 280
68
Pengenalan situasi akan corporate identity akan berpengaruh terhadap citra yang dimiliki oleh Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Pengenalan yang baik dari masyarakat akan memberikan citra yang positif bagi Yayasan Muslim Al-Azhar BSD. Tentu saja setiap perusahaan atau lembaga menginginkan citra positf yang melekat pada perusahaan atau lembaga mereka. Namun terkadang tidak dapat dihindari citra negativ yang sudah terlanjur melekat. Begitu juga dengan Yayasan Muslim Al-Azhar, di mata masyarakat Yayasan Muslim Al-Azhar BSD dipandang sebagai institusi pendidikan yang mahal dan terlalu eksklusif. Namun dengan program humas yang terencana dan dikelola dengan baik Yayasan Muslim Al-Azhar juga mendapatkan citra positif yang dipandang sebagai lembaga pendidikan yang bercirikan keagamaan dimana memiliki segmen pasar kelas menengah ke atas dengan tenaga pengajar yang profesional dibidangnya, memiliki sarana dan prasarana yang lengkap sehingga menghasilkan siswa yang berprestasi baik dari bidang akademik maupun non akademik. Citra positif yang melekat pada Yayasan Muslim Al-Azhar memberikan ciri khusus yang membuat lembaga pendidikan ini memiliki keunggulan dibanding dengan lembaga pendidikan lainnya, dimana Yayasan Muslim AlAzhar merupakan yayasan pendidikan yang menggunakan kurikulum depdiknas dan agama, mengembangkan delapan jalur keagamaan, serta mengembangkan keterampilan amaliah dan ibadah, IT dan bilingual. Tahap kedua adalah penetapan tujuan. Setiap tujuan organisasi dalam pengertian yang luas
akan jauh lebih mudah dijangkau apabila usaha
69
mencapainya juga disertai dengan kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh unit/departemen humas internal maupun lembaga konsultasi humas eksternal. Terpilihnya suatu tujuan tidak hanya ditentukan oleh keterbatasan sumber daya tapi juga oleh hal-hal lain. Oleh karena itu, manajer atau konsultan humas selalu dituntut untuk bekerja keras dalam berusaha mengeksploitasi, mendorong serta mengintegrasikan sumber-sumber daya komunikasi yang ada dalam suatu perusahaan, ttermasuk berbagai hal yang harus diperhatikan dalam penetapan skala prioritas.79 Program komunikasi yang dilakukan oleh Humas Yayasan Al-Azhar memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah agar program humas mengenai kegiatan-kegiatan sekolah dapat diketahui oleh stakeholder dan dapat mensosialisasikan kepada orang tua wali murid, masyarakat maupun depdiknas. Selain itu tujuan yang ingin dicapai agar Yayasan Muslim AlAzhar lebih dikenal secara luas bukan saja nasional bahkan regional kepada seluruh masyarakat luas khusunya steakholder lembaga dan semakin mendapatkan citra yang positif sehingga banyak orang tua yang mau menyekolahkan anaknya di Yayasan Muslim Al-Azhar. Tahap ketiga adalah definisi khalayak. Sebesar apa pun suatu organisasi ia tidak mungkin menjangkau semua
orang. Ia harus menentukan sebagian di
antaranya yang sekiranya paling sesuai atau yang paling dibutuhkannya. Dengan jenis dan jumlah khalayak yang lebih terbatas, suatu organisasi akan lebih efisien
79
Ibid
70
dalam menggarapnya, apalagi jika ini dikaitkan dengan kelangkaan sumber daya.80 Setiap perusahaan pasti telah menetapkan khalayak yang akan menjadi target. Setiap perusahaan tidak akan mungkin dapat menjangkau semua kalangan untuk menjadi terget. Begitu juga dengan Yayasan Muslim Al-Azhar, citra yang terlanjur melekat pada lembaga pendidikan ini dimana terlalu eksklusif dan mahal membuat divisi humas fokus pada masyarakat kelas menengah ke atas sebagai targetnya. Hal ini didukung dengan letak keberdaan Yayasan Muslim Al-Azhar yang berada dekat perumahan BSD Serpong yang kebanyakan masyarakatnya berpendapatan diatas rata-rata. Dengan program humas yang dilakukan Yayasan Humas Al-Azhar target yang dicapai tiap tahun akhirnya tercapai. Tahap keempat adalah pemilihan media dan teknik-teknik humas. Hal ini diperlukan untuk mempublikasikan segala macam kegiatan yang dilakukan Yayasan Muslim Al-Azhar. Berbagai macam media dimanfaatkan oleh Humas Yayasan Muslim Al-Azhar diantaranya penerbitan majalah yang dilakukan dalam dua tahun sekali dan menerbitkan bulletin yang dilakukan dua bulan sekali. Selain menggunakan media cetak, Yayasan Muslim Al-Azhar memilih media online. Yayasan Muslim Al-Azhar memiliki website resmi yayasan, semua profile dan kegiatan Yayasan Muslim Al-Azhar tersedia di website tersebut. Dalam media online Yayasan Muslim Al-Azhar pernah melakukan program PPDB (penerimaan peserta didik baru). Hasil yang dicapai adalah cukup baik, dimana masyarakat
80
Ibid
71
merespons dengan baik karena dapat menghemat waktu oleh karena tidak perlu datang secara langsung Dalam memaksimalkan program humas yang sudah ditetapkan, humas Yayasan Muslim Al-Azhar BSD memanfaatkan segala macam media yang ada baik media cetak, internet, media publikasi seperti mading, ataupun even-even yang mengundang massa dan kerja sama dengan komite sekolah. Selain menggunakan media dalam memperkenalkan corporate identity kepada masyarakat, humas Yayasan Muslim Al-Azhar juga melakukan pendekatan secara langsung diantanya dengan menggelar kegiatan bakti sosial, pameran pendidikan, serta mengikutsertakan dalam perlombaan akademik dan non akademik. Humas Yayasan Muslim Al-Azhar juga mengadakan kegiatan untuk memperat hubungan antara wali murid dengan pihak sekolah. Seminar, kegiatan keagamaan, pentas kreasi siswa, kegiatan yang melibatkan pimpinan, guru, dan karyawan YMBSD, semuanya sangat bermanfaat, selain tentunya menambah wawasan dan pengetahuan, silaturahmi antara orang tua dan pihak sekolah tetap terjalin. Dan yang terakhir adalah tahap pengukuran hasil kegiatan humas. Humas Yayasan Muslim Al-Azhar punya cara tersendiri untuk mengukur seberapa berhasilnya kegiatan humas yang dilakukan. Salah satunya dengan cara melalui survey kepuasan pelanggan. Melalui survey pelanggan, pihak Yayasan Muslim Al-Azhar dapat mengetahui apakah mereka puas atau tidak. Jika ada ketidakpuasan ataupun program humas yang dijalankan tidak berjalan efektif
72
maka pihak Yayasan Al-Azhar akan melakukan evaluasi. Yayasan Muslim AlAzhar akan secepatnya mengadakan rapat membahas kegagalan tersebut dengan segala elemen yang terlibat.