BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum PT. BCA, Tbk 1.1.1 Profil PT. BCA dan Biro Promosi dan Komunikasi Bank Central Asia secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Cetral Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan system perbankan Indonesia. Namun secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka di bank. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia yakni Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.1 Berkat kebijaksanaan dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ketiga telah kembali ke masa sebelum krisis. Asset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih dan BCA diserahkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) ke bank Indonesia di tahun 2000. Selanjutnya BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik, penawaran saham perdana berlangsung di tahun 2000 dengan menjual 1
Laporan Tahunan BCA tahun 2012
55
56
saham sebesar 22.55% yang berasal dari diovestasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setelah penawaran tersebut, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) masih menguasai 70.30% dari seluruh saham BCA dan pada penawaran
kedua
Badan
Penyehatan
Perbankan
Nasional
(BPPN)
menginvestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA. Di usianya sekarang, BCA bertumbuh semakin matang. Karena semangat dan pantang menyerah dari seluruh karyawan dalam menghadapi segala tantangan yang menghadapi didepan. Peran nasabah yang memilih BCA sebagai tempat menuju kesuksesan bersama juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan BCA. Untuk itu, prinsip Enhanced Relationship and Quality Growth harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam melayani nasabah setia BCA dengan diiringi peningkatan kualitas dalam diri BCA. Prioritas utama BCA adalah tetap mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia. Layanan perbankan yang nyaman, aman, dan andal merupakan factor penting dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperjuat posisi BCA sebagai bank transaksi. Setelah
menetapkan
acuan,
BCA
berupaya
tanpa
henti
untuk
mengembangkan bisnis di bidang perbankan transaksi melalui pengembangan jaringan cabang dan beragam jaringan layanan transaksi elektronik berskala nasional. Pada akhit tahun 2012, BCA mengelola lebih dari 11 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi per hari untuk melayani kebutuhan
57
nasabah, baik nasabah bisnis maupun individu melalui beragam produk dan layanannya. Jaringan distribusi BCA meliputi 1.011 kantor cabang di seluruh Indonesia yang terintegrasi dengan 12.026 ATM dan ratusan ribu EDC. Internet dan mobile banking memberikan layanan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran individu maupun bisnis selama 24/7, dimanapun nasabah berada. BCA berupaya terus menciptakan layanan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan segmen nasabah yang berbeda.2
4.1.2 Visi dan Misi serta Tata Nilai Bank Central Asia Tbk Visi BCA Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar perekonomian Indonesia. Misi BCA a. Membangun
institusi
yang
unggul
dibidang
penyelesaian
pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan b. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansila yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah
2
Laporan Tahunan BCA tahun 2012
58
c. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA Tata Nilai a. Fokus pada nasabah b. Integritas c. Kerja sama tim d. Berusaha mencapai yang terbaik 1.1.3
Struktur Organisasi Biro Promosi dan Komunikasi Gambar 4.1 Susunan Biro Promosi dan Komunikasi
Kepala Biro Promosi dan Komunikasi
Anna Rachmat Senior Officer
Belinda Ganda Officer
Otriana Karyawan Kontrak
Adrianus Tonny Irawan Senior Officer
Hilda Novianti Officer
Micka Karyawan Kontrak
Novi Associate Officer
Indah Sari Karyawan Kontrak
Idawati Karyawan Kontrak
Tari Karyawan Kontrak
59
Berdasarkan susunan organisasi Biro Promosi dan Komunikasi, Kepala Biro bertanggung jawab secara struktural, manajerial, dan komunikasi terhadap karyawan-karyawan yang dibawahinya, yaitu Senior Officer Promosi dan Komunikasi (Anna Rachmat dan Adrianus Tonny Irawan).
4.1.4 Tugas Biro Promosi dan Komunikasi Berikut uraian tugas biro Promosi dan Komunikasi di Bank Central Asia Tbk :3 a) Mengatur segala bentuk kegiatan bidang Promosi baik eksternal maupun internal yang bekerjasama dengan pihak terkait. (Contoh: Bekerjasama dengan Pihak MAP Group, Majalah, Surat kabar, dll) b) Mengupdate dan mempublikasi segala hal terkait promosi perusahaan dalam berbagai bentuk . c) Memelihara hubungan baik dengan Pemegang Kartu Kredit BCA melalui jejaring sosial seperti twitter, facebook dan sosial media lainnya. d) Membuat event terkait promosi
1.2 Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai sejak bulan Juni hingga November 2013. Kendala yang peneliti hadapi dalam penyusunan penelitian ini adalah keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti dalam melakukan penelitian dan padatnya jadwal kegiatan
3
Arsip Humas: Data Karyawan PT Bank Central Asia, Tbk. Tahun 1997
60
informan. Sehingga sulit ditemui untuk wawancara dengan peneliti. Namun, hal tersebut tidak mempengaruhi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Salah satu solusi untuk menghadapi kendala tersebut, peneliti mengambil waktu di selasela jam kerja untuk melakukan dan menyusun penelitian ini. Selain itu, peneliti juga selalu mengingatkan key informan untuk menyediakan waktu melakukan wawancara dengan peneliti. Setelah peneliti mencari data dan informasi yang dibutuhkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang telah di tetapkan, maka selanjutnya peneliti menganalisis hasil-hasil wawancara yang akan dijabarkan dalam sub-sub bab pada sub hasil penelitian ini. Dalam tahap pengumpulan data, peneliti tidak cukup mewawancarai key informan dan informan satu kali. Hal itu, dikarenakan kebutuhan data yang belum tercukupi. Informan tersebut adalah orang yang dapat memberikan informasi terkait dengan kasus yang di teliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, maka informan adalah orang-orang yang mempunyai informasi dan mengetahui tentang perusahaan yang terkait dengan permaslahan yang dibahas dalam penelitian tentang Komunikasi Internal di biro Promosi dan Komunikasi PT. Bank Central Asia, Tbk. Dalam hal ini key infoman tersebut adalah Anna Rachmat (Deputy Manager), sedangkan informan terdiri dari Adrianus Tonny Irawan (Deputy Manager), Belinda Ganda (Officer) dan Indah Sari (Karyawan Kontrak). Proses wawancara dilakukan dengan cara mencatat dan merekam pembicaraan. Draft
61
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti telampir. Berikut ini adalah hasil wawancara yang peneliti jabarkan dalam sub bab-sub bab selanjutnya.
4.2.1 Komunikasi Internal Biro Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk Seperti yang sudah disebutkan dalam profil perusahaan, tugas pokok Biro promosi dan komunikasi PT. BCA, Tbk adalah mengatur segala bentuk kegiatan promosi baik eksternal maupun internal. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan pihak terkait, (Contoh: bekerjasama dengan Pihak MAP Group, Kawan Lama Group, surat kabar, dll). Kegiatan Biro Promosi dan Komunikasi lainnya adalah mengupdate dan mempublikasi segala hal terkait promosi perusahaan dalam berbagai bentuk, memelihara hubungan baik dengan pemegang Kartu Kredit BCA melalui jejaring sosial seperti twitter, facebook dan sosial media lainnya serta membuat event terkait promosi. Berdasarkan tugas pokok tersebut, peneliti tertarik melihat dan mendeskripsikan permasalahan lebih dalam tentang bagaimana komunikasi organisasi di dalam bidang Promosi dan Komunikasi.Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui siapa saja pelaku komunikasi di dalamnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Anna Rachmat selaku Deputy Manager bidang promosi dan komunikasi, proses komunikasi internal di bidang promosi dan komunikasi dilakukan oleh Kepala Biro, Deputy Manager dan staff
62
karyawan bidang promosi dan komunikasi lainnya. Namun, pada periode Februari 2013 hingga sekarang biro ini tidak diduduki oleh seorang kepala. Namun demikian, kondisi kosongnya posisi kepala biro tersebut tidak menggangu aktivitas dalam penyampaian komunikasi internal di biro promosi dan komunikasi. Hal ini di ungkapkan oleh Anna Rachmat selaku Deputy Manager “Sebenarnya untuk kendala itu sendiri tidak mungkin tidak ada dalam suatu komunikasi. Tapi, hal yang bisa dilakukan adalah dalam suatu tim kita harus bekerja sama untuk menjadikan satu informasi itu bisa di sampaikan dan diterima dengan baik oleh karyawan di biro Promosi dan Komunikasi. Namun, hal tersebut tidak sampai mempengaruhi kondisi komunikasi di biro Promosi dan Komunikasi. Karna untuk sementara posisi Kepala Biro di gantikan oleh ibu Mira Wibowo”.4
Hal ini juga di ungkapkan oleh Bapak Adrianus Tonny irawan : “Selama ini tidak ada masalah dengan kekosongan jabatan di Kepala Biro. Karna untuk sementara waktu posisi tersebut di gantikan oleh ibu Mira Wibowo yang juga menjabat sebagai Kepala Group Pemasaran Consumer Card. Jadi hal yang demikian tidak mempengaruhi kondisi komunikasi di bidang Promosi dan Komunikasi”.5
Dalam membina hubungan yang baik dengan karyawan komunikasi internal sangat penting. Secara pribadi Anna Rachmat Deputy Manager bidang promosi dan komunikasi mengatakan bahwa : “Komunikasi sangat penting bagi saya. Karna tanpa komunikasi, antara satu dengan yang lain tidak mencapai informasi yang kita maksud, jadi
4
Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 WIB 5 Wawancara dengan Bpk A. Tonny Irawan (Deputy Manager), pada hari Jum’at, 27 September 2013, pukul 16.38 WIB
63
komunikasi sangat penting bagi saya. Selain untuk mencapai informasi apa yang kita maksud, juga untuk membina hubungan baik antar karyawan”6
Berdasarkan petikan wawancara tersebut sudah sangat jelas bahwa dengan adanya kekosongan jabatan di posisi Kepala Biro bidang Promosi dan Komunikasi tidak menganggu kondisi komunikasi di bidang promosi dan komunikasi itu sendiri. Selain itu, komunikasi internal sangat dibutuhkan demi kelangsungan hidup bidang promosi dan komunikasi PT. Bank Central Asia Tbk. Hal itu didukung oleh berbagai yang menyebutkan bahwa riset perusahaanperusahaan yang menerapkan komunikasi internal yang baik akan menikmati kesuksesan yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat dimengerti karena mengingat perusahaan digerakkan oleh tenaga manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hati dan rasa, bukan mesin yang hanya butuh oil dan maintenance teknis. Dalam membina hubungan komunikasi internal, perusahaan membutuhkan adanya
peran
Public
Relations
untuk
mampu
mempertemukan
atau
menyampaikan tujuan dan keinginan dari atasan ke bawahan, begitupun sebaliknya. Adapun bentuk komunikasi internal dalam organisasi tersebut terbentuk oleh beberapa jalur yakni secara vertikal, horizontal dan diagonal. Namun, dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada komunikasi vertikal dan horizontal. Pada sub bab berikutnya peneliti akan membahas tentang komunikasi vertikal. 6
Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 WIB
64
4.2.2 Komunikasi Vertikal Ke atas di Biro Promosi dan Komunikasi Komunikasi ke atas meliputi prestasi kerja, kemajuan pekerjaan, rencanarencana mendatang, pemecahan persoalan kerja, media penyalur aspirasi, saran/gagasan perbaikan, frekuensi komunikasi.7 Secara umum, bawahan diberikan kesempatan untuk mengkonsultasikan permasalahan ke atasan dan memberikan informasi. Sebaiknya bawahan di berikan petunjuk mengenai pekerjaan dan penyelesaian tugas yang sebelumnya belum pernah dikerjakan oleh bawahan tersebut. Hal tersebut mampu membuat narasumber, dalam hal ini adalah Belinda Ganda yang bekerja sebagai staff bidang promosi dan komunikasi tersebut hingga saat ini sudah mencapai masa kerja tiga tahun. Kalau kita ada masalah, atasan juga memberi solusi, dan untuk antar karyawan bidang Promosi & Komunikasi juga saling memback-up kalau ada yang tidak masuk, tutur Belinda.8
Juga serupa di sampaikan oleh Anna Rachmat yang mengatakan : “Sesuai Biro saya yakni Promosi dan Komunikasi, maka kita harus benarbenar memiliki informasi atau berkomunikasi satu dengan yang lain. Agar selama bekerja kita dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik dan mudah”.9
7
Neni Yulianita. Dasar-dasar Public Relations.Bandung : LPPM UNISBA, 2007. Hal. 93 Wawancara dengan Ibu Belinda Ganda (Officer), pada hari Senin, 23 September 2013, pukul 17.28 WIB 9 Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 WIB 8
65
Dari hasil wawancara di atas diketahui komunikasi ke atas berjalan dengan baik. Sehingga mendorong karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Namun,
dalam hal
kedekatan
antara atasan dengan
bawahan,
belum
memperlihatkan hubungan yang baik, dimana terdapat gap atau jarak satu dengan yang lain. Hal ini di sampaikan oleh Indah Sari (Karyawan Kontrak) : “Hubungan antara atasan sejauh ini ada semacam rasa takut. Takut akan teguran, kesalahan pada pekerjaan, takut tidak suka dengan hasil kerja kita. So far, hubungan dengan atasaan tidak bisa dekat”10
Di tambahkan lagi oleh Indah Sari bahwa faktor adanya rasa takut dikarenakan, Mungkin karna beda level, beda kelas antara atasan dengan bawahan. Kita berusaha masuk ke dunia dia dengan cara mendekati dia, tapi takutnya malah jadi minder. Terbukti, walaupun saya sudah lama bekerja tetap saja ada jarak, tuturnya.11
Hal ini juga turut di ungkapkan oleh Anna Rachmat Deputy Manager bidang promosi dan komunikasi : “Sebenarnya saya tidak pernah memberi jarak/gap pada bawahan saya. Tapi, dengan yang saya pahami mungkin karna adanya perbedaan status atau level diantara kita. Jadi dengan sendirinya memberikan jarak kepada bawahan. Tapi hubungannya sih berjalan dengan baik dan komunikasi tetap lancar”12
10
Wawancara dengan Indah Sari (Karyawan Kontrak), pada hari Jumat, 8 November 2013, pukul 16.46 WIB 11 Wawancara dengan Indah Sari (Karyawan Kontrak), pada hari Jumat, 8 November 2013, pukul 16.46 WIB 12 Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 WIB
66
Di tambahkan lagi oleh Anna Rachmat, apabila memang sudah terjadi gap atau jarak, maka saya akan membuka diri kepada bawahan, jika ada yang mereka tanyakan atau mereka sampaikan kepada saya.13 Dari hasil wawancara di atas diketahui komunikasi ke atas berjalan dengan baik. Namun, hal itu masih belum bisa menghilangkan gap atau jarak antara atasan dengan bawahan. Hal ini dikarenakan perbedaan status atau level satu dengan yang lain. 4.2.3 Komunikasi Vertikal ke bawah di Promosi dan Komunikasi Hubungan kerja antara atasan dan bawahan adalah mitra kerja yang saling mendukung, sehingga dalam bekerja pasti akan membutuhkan komunikasi yang efektif. Suatu pekerjaan yang melibatkan tim kerja, komunikasi yang di lakukan antara atasan dan bawahan pun semakin intesif. Seperti yang disampaikan oleh Adrianus Tonny Irawan (Deputy Manager) sebagai berikut : “Hubungannya (atasan ke bawahan ) sejauh ini baik. Namun ada kalanya bersitegang, bergurau, bercanda. Tapi disini tetap pada arah dimana hubungan dijalin dengan baik.” 14
Masih mengenai kerja tim, dalam melakukan suatu pekerjaan yang melibatkan tim kerja, dibutuhkan kekompakan serta komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan. Hal ini seperti di katakan oleh Anna Rachmat (Deputy Manager) sebagai berikut : 13
Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 14 Wawancara dengan Bpk A. Tonny Irawan (Deputy Manager), pada hari Jum’at, 27 September 2013, pukul 16.38 WIB
67
“Komunikasi dan kekompakan harus terus terjaga, baik dalam pekerjaan tim maupun pekerjaan yang dilakukan secara individual. Sebagai contoh ketika di luncurkannya Kartu Kredit Platinum Batik beberapa waktu lalu, tanpa adanya komunikasi dan kekompakkan satu sama lain, acara tersebut tidak berjalan dengan baik .” 15
Ditambahkan lagi oleh Anna Rachmat, baik atasan maupun bawahan memiliki peran masing-masing dalam keberhasilan launching Kartu Kredit BCA Platinum Batik. Misalnya, mereka bekerja sesuai porsi dan Jobdesk masing-masing dengan baik dalam acara launching tersebut.16 Setiap akan memulai pekerjaan atasan melakukan penjelasan akan pekerjaan dan kegiatan yang akan dilakukan sehingga sebagai bawahan akan lebih mudah untuk melakukan pekerjaan dan kegiatan tersebut. Dalam melakukan pekerjaan, bawahan diberikan petunjuk kerja secara jelas dan rinci. Hal ini di lakukan dalam hal semata-mata untuk menghindari kesalahan pekerjaan oleh bawahan. Setiap melakukan instruksi sebagai atasan selalu memberikannya secara jelas kepada bawahan. Seperti kutipan ibu Anna rachmat : “Untuk di bidang Promosi dan Komunikasi Human Eror sangat kecil, namun tidak menutup kemungkinan itu bisa teratasi. Tetapi dengan adanya briefing di setiap hari rabu dalam dua Minggu sekali, saya selalu menerapkan pada staf-staf saya untuk selalu aware dan detail.”17
15
Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 16 Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 17 Wawancara dengan Ibu Anna Rachmat (Deputy Manager), pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, pukul 17.19 WIB
68
Hal itu juga di pertegas oleh Belinda Ganda selaku Officer Promosi dan Komunikasi : “Sejauh ini, informasi yang selama ini sudah saya terima mendukung dalam melaksanakan tugas dan fungsi saya selama bekerja, tutur belinda.”18
Dari hasil wawancara di atas disimpulkan komunikasi ke bawah berjalan dengan baik. Dalam hal melakukan pekerjaan, atasan selalu membantu jika ada kesulitan sehingga hal ini dapat membantu bawahan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
4.2.4 Komunikasi Horizontal Komunikasi sering dilakukan dengan teman kerja sejawat untuk lebih mengkoordinasikan pekerjaan dan mempererat kebersamaan, dan dalam bekerja sebagai karyawan tentunya sering menyisipkan humor-humor kecil, jelaslah tujuannya adalah untuk menghilangkan kejenuhan dalam bekerja. Terbukti dari wawancara yang dilakukan dengan informan Indah Sari : “Kalau dengan rekan-rekan bidang Promosi dan Komunikasi itu berjalan dengan baik. Kita bisa mengenal jauh ke personal masing-masing. Kita bisa tahu hobi dia, bisa tahu sifat, dll. Di luar pekerjaan pun kita semakin dekat, kita bisa pergi bersama, makan bersama dan komunikasinya pun berjalan dengan baik.”19
18
Wawancara dengan Ibu Belinda Ganda (Officer), pada hari Senin, 23 September 2013, pukul 17.28 WIB 19 Wawancara dengan Indah Sari (Karyawan Kontrak), pada hari Jumat, 8 November 2013, pukul 16.46 WIB
69
Senada dengan jawaban Indah Sari, Adrianus Tonny Irawan memberikan pernyataan sebagai berikut : “Perlu diketahui, di bidang Promosi dan Komunikasi ada dua orang yang menjabat sebagai Senior Officer atau Deputy Manager yaitu saya sendiri dan Ibu Anna rachmat. Namun yang membedakan adalah ibu Anna Rachmat di tunjuk langsung oleh manajemen dalam pengambilan keputusan di bidang Promosi dan Komunikasi. Tapi kita berdua bekerja sama satu dengan yang lain demi kesuksesan bidang Promosi dan Komunikasi. Hal ini terlihat hubungan saya dengan ibu Anna Rachmat terbina dengan baik.”20
Di antara para karyawan sering melakukan koordinasi-koordinasi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan berkoordinasi segala sesuatu pekerjaan akan lebih mudah di kerjakan dan juga kita mengetahui di mana letak pekerjaan dan tanggung jawab kita sehingga tidak ada tumpang tindih pekerjaan tersebut. Seperti di ungkapkan oleh informan Adrianus Tonny Irawan : “Karna didalam bidang promosi dan komunikasi terdapat dua Senior Officer atau Deputy Manager kita saling membantu. Semisalnya ibu Anna sedang tidak ada di tempat atau tidak masuk, maka saya akan mewakilkannya. Karna pada prinsipnya di bidang promosi dan komunikasi semua pekerjaan harus terus tetap berjalan dan tidak bisa terpending.”21
Pemahaman bersama lebih cepat tercipta dengan adanya komunikasi antara rekan sejawat karena tidak adanya jarak yang memisahkan antara teman sejawat. Dalam hal ini karyawan merasa bahwa dengan adanya komunikasi yang dibangun dengan baik, maka akan lebih baik mudah menciptakan kebersamaan
20
Wawancara dengan Bpk A. Tonny Irawan (Deputy Manager), pada hari Jum’at, 27 September 2013, pukul 16.38 WIB 21 Wawancara dengan Bpk A. Tonny Irawan (Deputy Manager), pada hari Jum’at, 27 September 2013, pukul 16.38 WIB
70
dan kesatuan arah dalam bekerja yang pada akhirnya akan menciptakan terciptanya tujuan organisasi sesuai dengan sasaran yang telah di tetapkan. Dari wawancara diatas diketahui perlunya komunikasi antara sesama karyawan bahkan pada level top manajemen dengan sesamanya, agar koordinasi yang diciptakan menumbuhkan rasa kebersamaan. 4.3 Pembahasan Pada bagian ini peneliti memasuki tahapan pembahasan hasil penelitian. Peneliti akan membahas sesuai dengan fokus penelitian yang dikaitkan dengan teori-teori yang peneliti kemukakan pada bab sebelumnya. Menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi dimana seluruh kegiatan didalamnya menggunakan komunikasi, biro Promosi dan Komunikasi PT. Bank Central Asia, TBk berusaha menata dan mengkondisikan komunikasi organisasinya agar dapat seefektif mungkin dalam mempermudah tujuan-tujuannya. Meskipun komunikasi yang terjadi diantara karyawan bisa saja di luar kendali atasan, namun setidaknya ada usaha pengkondisian yang kondusif baik secara fisik maupun non fisik untuk menjadikan komunikasi organisasi sesuai tujuan organisasi. Sebagai sebuah organisasi, biro Promosi dan Komunikasi PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki pola komunikasi yang berlaku secara umum, yaitu komunikasi formal baik ke bawah, ke atas maupun horizontal. Pola tersebut
71
dipergunakan untuk saling menyampaikan informasi dalam membangun hubungan demi kelancaran tujuan organisasi. Penelitian ini mengambil objek penelitian mengenai pelaksanaan komunikasi imternal yang berlangsung di Promosi dan Komunikasi PT. Bank Central Asia, Tbk yang terletak di Menara BCA-Grand Indonesia, Jl. MH. Thamrin No.10, Jakarta 10310. 4.3.1 Komunikasi Organisasi dalam Bidang Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk Dalam setiap organisasi, komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi adalah alat untuk meningkatkan kerjasama, kepercayaan, tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. Melalui komunikasi para anggota organisasi akan mengerti dan memahami apa yang diinginkan oleh organisasi dimana mereka bernaung. Sebaliknya, organisasi juga akan mengerti dan memahami apa yang diharapkan para anggota organisasi sehingga mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya. Komunikasi sangat penting dalam mengendalikan tindakan anggota organisasi yang tidak sesuai dengan keinginan organisasi. Komunikasi organisasi dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
Sesuai dengan Veithzal Rivai (2004:377) yang
menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi
72
atau masyakarat. Proses komunikasi dalam structural formal tersebut pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dimensi vertical, horizontal. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melihat permasalahan lebih dalam tentang bagaimana komunikasi organisasi di dalam bidang promosi dan komunikasi dan lebih mendalam lagi mengenai komunikasi internal.
4.3.2 Komunikasi Internal Biro Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menganalisis bahwa kesuksesan bidang Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk yang didapat dari komunikasi internal yang cukup baik selama ini. Dalam komunikasi internal di biro promosi dan komunikasi telah terjadi pertukaran pesan antar Deputy Manager, staf officer dan karyawan kontrak. Hal tersebut sesuai dengan yang di kemukakan Moore, (2005:86) bahwa komunikasi internal yang didalam perusahaan menunjukkan pertukaran informasi antara manajemen organisasi atau perusahaan dengan publik internalnya. Komunikasi internal ini juga mencakup untuk melakukan upaya-upaya yang dapat memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahan, mengadakan komunikasi teratur dan tepat dalam perusahaan secara vertical maupun horizontal, dan meningkatkan SDM dengan berbagai program kegiatan internal yang sudah ada di tingkatkan kembali untuk menjaga lingkungan
73
internal perusahaan terutama para karyawan. Komunikasi internal merupakan kegiatan penyampaian informasi dan pertukaran gagasan didalam perusahaan, yang melibatkan atasan dan karyawan. Berdasarkan dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal, Onong Uchjana (2005: 122) . maka penelitian ini memfokuskan pada komunikasi vertical dan komunikasi horizontal. Hal ini terlihat dari jawaban-jawaban narasumber yang akan di bahas pada sub bab selanjutnya. A. Komunikasi Vertikal Ke atas Hasil penelitian berkenaan dengan variabel komunikasi ke atas yang terdiri dari dimensi, prestasi kerja, kemajuan pekerjaan, rencana-rencana mendatang, pemecahan persoalan kerja, media penyalur aspirasi, saran atau gagasan perbaikan, frekuensi komunikasi. Variable komunikasi ke bawah yang terdiri dari dimensi, informasi bagaimana melakukan pekerjaan, instruksi atau perintah melakukan pekerjaan, informasi kebijakan atau aturan organisasi, kinerja pegawai, pengembangan rasa memiliki tugas, frekuensi komunikasi. Variable komunikasi horizontal meliputi dimensi koordinasi penugasan kerja, berbagai informasi dalam hubungan kerja, pemecahan masalah, pemahaman bersama, menengahi masalah, dukungan antar person, dan media komunikasi. Hampir keseluruhan komunikasi dilakukan secara terbuka antara karyawan di Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk. Komunikasi ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan dan juga mempererat kerjasama antara karyawan.
74
Apa yang terjadi dalam komunikasi internal biro promosi dan komunikasi sesuai dengan pendapat pakar komunikasi Arni Muhammad (2004:117), ia mengemukakan bahwa komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan umpan balik, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Berdasarkan hasil wawancara juga dapat diketahui bahwa komunikasi ke atas telah dijalankan Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk untuk melaporkan segala saran dan kritik sehingga sudah sesuai dengan apa yang di ungkapkan oleh Arni Muhammad. B. Komunikasi Vertikal Ke Bawah Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bidang Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk, maka dapat diketahui bahwa hubungan kerja antara atasan dengan bawahan adalah mitra sejajar. Sehingga dalam bekerja pasti akan terjadi komunikasi yang aktif bahkan komunikasi yang dilakukan diluar dari masalah pekerjaan. Tujuan komunikasi tersebut agar tercipta pendekatan moral antara atasan dengan bawahan. Salah satu contoh implementasi yang dikemukakan narasumber adalah pada setiap Rabu, dalam dua minggu sekali, diadakan briefing. Hal ini dilakukan untuk mempererat dan membina hubungan satu dengan yang lain. Hal ini sudah sesuai dengan Katz dan Kahn yang di tulis oleh R. Wayne Pace (2000:185) ada lima jenis informasi yang bisa di komunikasikan dari atas ke bawahan yaitu, informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi
75
mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktek-praktek organisasi, informasi mengenai kinerja karyawan, informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas. Hubungan antara atasan dengan bawahan adalah mitra sejajar dan bekerja secara bersama-sama, seiring dan sejalan menuangkan ide, pikiran, kreasi dan inovasinya untuk kemajuan Perusahaan. Tidak ada unsur tekanan dan paksaan yang di terapkan oleh atasan, ketika menyuruh bawahan melakukan sesuatu pekerjaan. Komunikasi yang digunakan atasan untuk penyampaian kebijakan, peraturan dan instruksi. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa komunikasi ke bawah telah dilaksanakan dengan efektif antara atasan dengan bawahan. C. Komunikasi Horizontal Sesuai dengan hasil wawancara dengan informan bidang Promosi dan Komunikasi bahwa hubungan antar karyawan di Promosi dan Komunikasi berjalan dengan baik, dalam hal penyelesaian pekerjaan antar karyawan saling bahu membahu atau memback up jika ada salah satu diantaranya tidak ada yang hadir. Hal ini sudah sesuai menurut R. Wayne & Faules (2005:195), komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang dalam kedudukan atau bagian yang sama tingkatan otoritasnya didalam organisasi. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, penyelesaian masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi.
76
Arus komunikasi internal terjadi antara rekan sejawat. Pegawai saling berinteraksi untuk berkoordinasi dalam rangka penyelesaian tugas-tugasnya. Tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan, media yang dipergunakan dapat berupa rapat koordinasi, diskusi dan perbincangan di situs informal. Dalam menata dan mengani komunikasi yang terjadi, Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk memberikan informasi kepada karyawan dibawah naungan biro Promosi dan Komunikasi terkait program-program apa saja yang sedang berjalan di biro Promosi dan Komunikasi.
4.3.3 Fungsi Public Relations dalam bidang Promosi dan Komunikasi PT. BCA, Tbk Aspek terpenting bagi kesuksesan perusahaan adalah karyawan. Sebelum manajemen memperhatikan hubungan dengan stakeholder lain, hendaknya manajemen harus lebih dahulu memperhatikan orang-orang yang bekerja dengan perusahaan, yaitu karyawan. Oleh sebab itu salah satu peran Public Relations dalam hal ini biro promosi dan komunikasi yang menjalankan peran tersebut guna untuk membina dan memelihara hubungan internal yang baik di biro promosi dan komunikasi. Komunikasi juga merupakan bagian penting dalam kegiatan Public Relations. Sesuai dengan Cutlip & Center dalam bukunya Effective Public Relations (2008:6) mengemukakan bahwa Humas atau PR adalah suatu kegiatan
77
komunikasi dan penafsiran serta komunikasi dan dari suatu lembaga kepada publiknya dan pengkomunikasian info, gagasan–gagasan serta pendapat publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat terciptanya suatu penyesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya. Sebuah proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar apabila ada peranan Public Relations. Dalam hal ini, PR yang dijalankan oleh biro promosi dan komunikasi bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu karyawan dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh karyawan. Di pihak lain, PR juga di tuntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan perusahaan kepada karyawan. Dari penjelasan diatas peneliti melihat bahwa biro promosi dan komunikasi lebih banyak melakukan perananya sebagai fasilitator komunikasi. Adanya briefing yang diadakan dua Minggu sekali di setiap Rabu nya merupakan salah satu untuk membina hubungan baik dengan karyawan juga untuk membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan jika ada kendala dalam melakukan pekerjaan. Hal ini juga di pertegas oleh Cutlip yang di tulis oleh Rosady Ruslan (2005:8) menyatakan bahwa penerapan fungsi PR dalam menajemen diharapkan dapat menunjang aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya. Aktivitas yang di terapkan antara lain, menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan bersama, membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan
78
pihak publiknya sebagai khalayak sasarannya, mengidentifikasikan hal-hal yang menyangkut opini persepsi, tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya, dan melayani keinginan publiknya dengan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama, dan menciptakan komunikasi dua arah timbal balik serta mengatur arus informasi. Melihat dari paparan yang disampaikan oleh Cutlip, bahwa Biro Promosi dan Komunikasi sejauh ini sudah melakukan fungsi PR guna untuk menunjang aktivitas organisasi dimana aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan bersama. Diantaranya yg sudah peneliti mengemukakan adalah brifieng yang dilakukan setiap Rabu, selain itu juga adanya kegiatan yang mempererat hubungan antar karyawan seperti makan bersama, outing, merayakan ulang tahun bersama, dll.