BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV/A di SD Negeri 1 Somogede sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV/B SD Negeri 1 Somogede sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 60 siswa. Pemberian perlakukan dilaksanakan pada hariselasa tanggal 20 Maret 2012 dan hari rabu 21 Maret 2012, pukul 07.00 - 08.10 WIB untuk kelas eksperimen dan pukul 09.00 10.10 untuk kelas kontrol. Pelaksanaan Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian pada tanggal 10 Maret 2012. Penelitian keseluruhan dilaksanakan pada tanggal 19 Maret - 22 Maret 2012. Pengambilan data dilaksanakan dua kali yaitu Tes 1 dilaksanakan pada hari senin 19 Maret 2012 pukul 07.00-08.45 WIB sedangkan Tes 2 pada hari kamis tanggal 22 Maret 2012 pukul 07.00-08.45 WIB di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Pada pelaksanaan Tes 1 dan Tes 2 setiap individu melaksanakan tesformatif hasil belajar dalam bentuk tespilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas IV pokok bahasan tentang gaya. Dalam pelaksanaan Tes 1 dan Tes 2 dibantu oleh 2 orang testor. Adapun daftar unit penelitian dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawahini: Tabel4.1 Distribusi Unit Penelitian Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol SDN 1 SomogedeKecamatanWadaslintangKabupatenWonosobo
I II
Kelompok Eksperimen Kontrol Jumlah
Jumlah 30 orang 30 orang 60 orang
38
39
4.2 Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi dan tes formatif. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan meliputi observasi penilaian proses. Observasi dilakukan dalam setiap pertemuan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua kali pertemuan. Hasil Penelitian Penilaian Produk Atau Hasil Hasil penelitian produk atau hasil dapat diketahui dengan cara melakukan analisis data terhadap data-data mentah yang diperoleh dari penelitian. Data yang diperoleh berupa skor tes 1 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, skor tes 2 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam metode analisis data ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain yaitu analisis deskriptif, uji normalitas data dan uji hipotesis. Kualifikasi data dan uji prasyarat analisis data berarti menterjemahkan data dalam bentuk angka, sedangkan uji prasyarat analisis berarti sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Prasyarat analisis data dengan menggunakan statistik nonparametric adalah skor yang diperoleh berdasarkan distribusi normal. Oleh karena itu, sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas kolmogrov-smirnov , dengan menggunakan komputer melalui program Statistik Product and Service Solution (SPSS) versi 19.0 dan uji t-tets. Hasil penelitian penilaian produk diketahui dengan cara melakukan analisis data. Analisis data yang digunakan yaitu uji t-test. Sebelum dilakukan analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang maka harus dilakukan uji deskriptif dan uji normalitas terlebih dahulu. Dengan uji normalitas dapat dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang digunakan dalam penelitian harus normal.Berikut disajikan hasil analisis deskriptif dan normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Skor Tes 1 Kelompok Eksperimen Pada tes 1 kelompok eksperimen yang diperoleh sebanyak 1 siswa yang mendapat skor 84, 1 orang siswa yang mendapatkan skor 80, 7 siswa yang
40
mendapatkan skor 76, 4 orang siswa yang mendapatkan skor 72, 1 siswa yang mendapatkan skor 68, 1 orang siswa yang mendapatkan skor 64, 3orang siswa yang mendapatkan skor 60, 6 orang siswa yang mendapatkan skor 56, 1 orang siswa yang mendapatkan skor 52, 4 orang siswa yang mendapatkan skor 48, 1 orang siswa yang mendapatkan skor 44. Untuk tes 1 yang diperoleh pada kelompok eksperimen untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Tes 1 Kelompok Eksperimen Tes 1 Kelompok Eksperimen Nilai % Frekuensi 84 1 3,33 80 1 3,33 76 7 23,33 72 4 13,33 68 1 3,33 64 1 3,33 60 3 10 56 6 20 52 1 3,33 48 4 13,33 44 1 3,33 Pada tes 1 kelompok eksperimen sebanyak 13 siswa melampaui KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 43% dan sebanyak 17 siswa belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 57%.
Skor Tes 1 Kelompok Kontrol Pada tes 1 kelompok kontrol yang diperoleh sebanyak 1 orang siswa yang mendapatkan skor 80, 4 orang siswa yang mendapatkan skor 72, 4 siswa yang mendapatkan skor 68, 3 orang siswa yang mendapatkan skor 64, 6orang siswa yang mendapatkan skor 60, 2 orang siswa yang mendapatkan skor 56, 5 orang siswa yang mendapatkan skor 52, 2 orang siswa yang mendapatkan skor 48, 3 orang siswa yang mendapatkan skor 44. Untuk tes 1 yang diperoleh pada kelompok eksperimen untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam tabel 4.3
41
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tes 1 Kelompok Kontrol Tes 1 Kelompok Eksperimen Nilai % Frekuensi 80 1 3,33 76 72 4 13,33 68 4 13,33 64 3 10 60 6 20 56 2 6,67 52 5 16,67 48 2 6,67 44 2 6,67 40 1 33,3 Dari tabel 4.3 diketahui hasil tes 1 kelompok eksperimen sebanyak 5 siswa melampaui KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 16,67% dan sebanyak 25 siswa belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 83,33%.
Skor Tes 2 Kelompok Eksperimen Hasil penelitian penilaian produk yang ke tiga yakni hasil skor tes 2 kelompok eksperimen. Pada tes 2 kelompok eksperimen memperoleh skor maksimal 93,6 sedangkan skor minimal 73,2 dengan rata-rata skor 85,92 dan standar deviasi 5,98 serta jumlah semua skor siswa 2577,60. 100% siswa tuntas mencapai KKM 70 pada tes 2. Secara lebih rinci data nilai siswa pada tes 2 dapat dilihat pada lampiran 13.
Skor Tes 2 Kelompok Kontrol Hasil penelitian penilaian produk yang ke tiga yakni hasil skor tes 2 kelompok kontrol. Pada tes 2 kelompok eksperimen memperoleh skor maksimal 88 sedangkan skor minimal 60 dengan rata-rata skor 70,9 dan standar deviasi 8,27 serta jumlah semua skor siswa 2128. Terdapat 40% siswa pada kelompok
42
kontrol yang belum tuntas mencapai KKM 70, sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 60%. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Tes 2 Kelompok Kontrol Frekuensi (f)
Persentase (%)
Keterangan
< 70
12
40%
Tidak Tuntas
≥ 70
18
60%
Tuntas
Secara lebih jelas berikut ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran skor tes 2 kelompok kontrol.
Gambar
4.1
Diagram
Lingkaran
Distribusi
Frekuensi
Skor
Ketuntasan Hasil Tes 2 Kelompok Kontrol Data skor tes 2 kelompok Kontrol secara lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 14.
Hasil Penelitian Penilaian Proses Hasil penelitian yang ke dua yakni hasil penelitian penilaian proses. Selain melakukan analisis deskriptif penilaian produk, peneliti juga melakukan analisis deskriptif penilaian proses. Penilaian proses hanya diberikan pada kelompok eksperimen karena pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran CD interaktif. Penilaian proses dilakukan pada saat kegiatan diskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan rubrik penilaian sesuai dengan RPP yang telah terlebih dahulu dibuat (rubrik penskoran terlampir pada RPP lampiran 3).
43
Hasil Penilaian Kegiatan Diskusi Penilaian proses pertama yakni penilaian diskusi. Sesuai dengan rubrik penilaian yang terdapat pada RPP kelompok eksperimen, penilaian diskusi terdiri dari 3 indikator. Indikator pertama yakni jumlah pendapat yang disampaikan siswa. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan 3 pendapat saat diskusi. Jumlah siswa yang mendapat skor 3 yakni 17 siswa. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa menyampaikan 4 pendapat saat diskusi. Jumlah siswa yang mendapat skor 4 sama dengan jumlah siswa yang mendapat skor 3 yakni 13 siswa. Indikator ke dua adalah kejelasan siswa dalam menyampaikan substansi. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan substansi dengan jelas. Jumlah siswa yang memperoleh skor 3 yaitu 21 siswa. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa menyampaikan substansi dengan sangat jelas. Jumlah siswa yang memperoleh skor 4 sebanyak 9 siswa. Indikator ke tiga pada penilaian diskusi yakni waktu yang digunakan siswa dalam diskusi. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa berdiskusi selama 7 menit. Jumlah siswa yang memperoleh skor 3 yaitu 16 siswa. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa berdiskusi selama 10 menit. Jumlah siswa yang memperoleh skor 4 yaitu 14 siswa. Berdasarkan hasil observasi tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah baik dalam melakukan kegiatan diskusi. Hasil Penilaian Kegiatan Presentasi Penilaian proses ke dua yakni penilaian presentasi. Sesuai dengan rubrik penilaian presentasi pada RPP kelompok eksperimen terdapat 4 indikator. Skor penilaian yakni 1, 2, 3 dan 4. Setelah dilakukan observasi tidak ada siswa yang memperoleh skor penskoran 1 dan 2, skor perolehan siswa yakni 3 dan 4. Pada indikator 1 keberanian siswa dalam menyampaikan hasil diskusi. Sebanyak 5 siswa yang hasil diskusinya hanya disampaikan oleh 1 orang saja dalam kelompoknya. Siswa yang memperoleh skor 4 yakni 25 siswa artinya setiap siswa dari masing-masing kelompok sudah berani menyampaikan hasil diskusinya. Indikator ke dua rasa percaya diri. Sebanyak 12 siswa memperoleh skor 3 , siswa yang memperoleh skor 3 memang sudah tegas dalam menyampaikan hasil
44
diskusi, tetapi mereka belum berani menatap audience saat presentasi. Siswa yang memperoleh skor 4 adalah siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi, tegas, serta berani menatap audience saat presentasi. Siswa yang memperoleh skor 4 sebanyak 18 siswa. Indikator ke tiga yaitu keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa berani menjawab 1 pertanyaan dari kelompok lain dengan jawaban yang tepat. Jumlah siswa yang memperoleh skor 3 yakni 10 siswa. Siswa yang memperoleh skor 4 yaitu siswa yang berani menjawab 2 pertanyaan dari kelompok lain dengan jawaban yang tepat. Jumlah siswa yang memperoleh skor 4 yaitu 20 siswa. Indikator ke empat yakni penggunaan bahasa dalam presentasi. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan presentasi dengan bahasa yang kurang tepat dan kurang komunikatif. Jumlah siswa yang memperoleh 3
yaitu
22 siswa. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa menyampaikan presentasi dengan bahasa yang tepat dan komunikatif. Jumlah siswa yang mendapat skor 4 lebih sedikit daripada siswa yang mendapat skor 3 yaitu 8 siswa. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa siswa sudah cukup baik dalam melakukan kegiatan presentasi. 4.3 Hasil Uji Prasyarat 4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data Sebelum dilakukan analisis uji t, terlebih dahulu dilakukan analisis uji normalitas data dari skor tes 1 dan tes 2 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas dapat dilakukan uji t menggunakan skor tes 2 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji normalitas variabel penggunaan lingkungan alam menggunakan teknik One sample Kolmogrov-Smirnov Test, perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0.Uji normalitas data terdiri dari dari uji normalitas Skor tes 1 dan uji normalitas skor tes 2.
45
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Tes 1 Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Nilai Tes 1 Eksperimen 30
Nilai Tes 1 Kontrol 30
63,8667
59,7333
11,76709
9,68089
Absolute
,189
,121
Positive
,148
,121
Std. Deviation
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-,189
-,111
1,033
,663
,236
,771
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 4.5 tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil tes 1 kelompok eksperimennormal yaitu sebesar 1,033 dengan probabilitas signifikan 0,236. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran pada skor tes 1 kelompok eksperimen normal. Hasil tes 1 kelompok kontrol normal yaitu sebesar 0,663 dengan probabilitas signifikan 0,771. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran pada skor tes 1 kelompok kontrol
normal. Gambaran visual
kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Grafik hasil uji normalitas tes 1 kelompok eksperimen dan kontrol
46
4.3.2 Hasil Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians-varians tersebut homogen atau tidak. Kedua kelompok dikatakan homogen jika skor signifikansi > 0.05. Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 ( 5 %) maka hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 ( 5%) maka tidak homogen. Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 19.0. Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010:99) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (varian sama) dan jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (varian berbeda). Hasil uji homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Skor Tes 2 Levene Statistic
df1
df2
Sig.
2,44
1
66
,623
4.4 Hasil Uji Beda Setelah dipastikan data dalam keadaan berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilakukan uji beda. Untuk menguji signifikansi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test skor tes 2 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
47
Tabel 4.7 Hasil Uji Beda Skor Tes 2 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means Std. Sig. (2-
F
Sig.
t
df
Error Mean
tailed) Difference
Differe nce
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Nilai Equal Tes 2 variances
.244
.623 8.831
58
.000
14.98667 1.69711 11.58953 18.38380
8.831 56.311
.000
14.98667 1.69711 11.58736 18.38597
assumed Equal variances not assumed
Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat hasil F hitung levene test sebesar 2,44 dengan probabilitas 0,623 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel memiliki varian sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil uji t sebesar 8,831 dengan probabilitas signifikansi 0,000 <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media CD pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil Uji Hipotesis Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil uji beda maka analisis hipotesisnya adalah: Ada pengaruh positif signifikan penggunaan media pembelajaran CD interaktif pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Pada Semester 2 Tahun 2011/2012.
48
Berdasarkan analisis uji hipotesis, hipotesis ditolak jika signifikansi > 0,05 (H > 0,05) dan hipotesis diterima jika signifikansi < 0,05 (H < 0,05). Dari hasil signifikansi diperoleh skor signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Pada Semester 2 Tahun 2011/2012, terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas IV A sebagai kelompok eksperimen
dengan
diberikan
perlakuan
dengan
menggunakan
media
pembelajaran CD interaktif lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas IV A (kelompok kontrol) yang pembelajarannya dilakukan secara konvensional. Hasil skor rata-rata tes 2 kelompok eksperimen mencapai 85,92 sedangkan rata-rata skor tes 2 kelompok kontrol mencapai hasil 70,93. Perbedaan rataratanya 14,99. Ketuntasan belajar kelompok eksperimen sebesar 100% sedangkan kelompok kontrol baru mencapai 60% dari KKM 70. Perbandingan siswa yang tuntas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sangat besar. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran konvensional memberikan sedikit pengaruh peningkatan pada hasil belajar siswa. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran CD interaktif memiliki pengaruh positif signifikan dalam pembelajaran IPA kelas IV pada khususnya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurmawan bekti wibowo (2011) yang menyatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan pemanfaatan media pembelajaran CD interaktif dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Purtiana Septi (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap prestasi belajar dan motivasi belajar siswa kelas X SMA. Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol salah satunya disebabkan adanya penggunaan media pembelajaran CD interaktif sebagai media pembelajaran baru berbasis teknologi computer. Siswa lebih semangat dan termotivasi belajar. Pembelajaran yang
49
didesain secara berkelompok juga cukup mendukung siswa dalam belajar. Dimana keterampilan sosial siswa juga dilatih, salah satunya yaitu dari kegiatan diskusi dan presentasi. Siswa didorong untuk menjalin kerja sama dalam kelompok, bertukar pikiran serta menyajikan hasil diskusinya dalam bentuk lisan dan tulisan. Secara umum terjadinya perbedaan hasil belajar siswa dimungkinkan karena dalam penggunaan media pembelajaran CD interaktif siswa belajar dengan lebih semangat karena tertarik dengan pembelajaran yang didesain secara menarik, sehingga motivasi dan daya ingat siswa jauh lebih kuat serta hasil belajarnya jauh lebih baik dan meningkat.