BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Dalam bab IV ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, yaitu kohesi gramatikal yang terdiri atas
(1) penggunaan kohesi
referensi endofora dan eksofora, (2) penggunaan kohesi subsitusi, (3) penggunaan kohesi elipsis, (4) dan penggunaan kohesi konjungsi. Uraian selengkapnya dipaparkan sebagai berikut. 4.1.1
Penggunaan Kohesi Referensi Endofora dan Eksofora
4.1.1.1 Penggunaan Kohesi Endofora Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan penggunaan referensi endofora pada novel autobiografi Habibie dan Ainun karya Bacharuddin Jusuf Habibie, pada bab 1-37. Kohesi referensi yang ditemukan dalam novel tersebut ada bebrbagai jenis. Beberapa jenis referensi endofora, yaitu (1) anafora (2) katafora, baik kedua itu menggunakan juga alat pengganti kohesi seperti pronomina persona, demonstrativ, dan komparatif. Lebih jelasnya di bawah ini dipaparkan data yang mengandung kohesi tersebut berdasarkan jenis dan alat pengganti kohesi. Terakhir saya berkunjung ke Keluarga Besari pada tahun 1954 di Rumah mereka di Ciumbuleuit Bandung. Pada waktu itu saya pertama kalinya melihat tanaman salak di kebun mereka.(hal.1, kalimat ke dua)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga majemuk yang ditandai dengan kata mereka terdapat dua kali mengacu pada keluarga besari secara anafora. Terkenang tujuh tahun yang lalu ketika Ainun sedang duduk bersam beberapa wanita di kelasnya menikmati sarapan pagi bersama, tiba-tiba saya datang mengucapkan kepada Ainun:,, Mengapa kamu begitu hitam dan gemuk?” Ainun pada waktu itu hanya kaget saya datangi dan mengucapkan pertanyaan yang tidak sopan itu. Ia dan kawan-kawannya hanya tersenyum dan menggeleng kepala saja.(hal.2, alinea 4 kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona enklitik-nya pada data di atas kata kelasnya mengacu pada Ainun, begitu juga, pada Pronomina persona kamu dan ia yang sama-sama mengacu pada Ainun secara anafora. Keluarga Besari dari yang paling bungsu Melok sampai bapak Besari hadir, kecuali Sahari yang sedang mengambil kuliah untuk mendapatkan master di universita cornell di usa. Mereka semua mencerminkan suasana keterbukaa, kesetaraan dan telah memberi perasaan kekeluargaan yang hangat pada diri saya.(hal. 5, paragraf 3 kalimat kedua)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini diltandai pada penggunaan pronomina persona ketiga terdapat pada kata mereka. Hal itu mengacu pada keluarga besari secara anafora. Rudy, kamu mau jadikan Ainun pacarmu? Kamu harus tahu diri! Kamu sadar Ainun itu siapa? Sainganmu anggota keluarga terkemuka di Indonesia, berpendidikan tinggi lebih tinggi dari kamu, kaya, ganteng dan lebih besar dari kamu! Kamu siapa? Sepeda motor saja kamu tidak miliki. Paling banter naik becak harus realistis! Jangan berkhayal dan mimpi.(hal. 6, paragraf dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona kedua terdapat pada kata kamu muncul empat kali begitu juga dengan enklitikmu pada kata sainganmu yang semuanya itu mengacu pada Rudy secara anafora. Ainun maafkan sebelumnya, jikalau saya mengajukan pertanyaan yang mungkin dapat menyinggung perasaanmu. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu rencana masa depanmu.(hal.7, paragraf empat, kalimat pertama )
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini dilihat pada penggunaan pronomina persona enklitikmu pada kata perasaanmu dan depanmu muncul dua kali yang mengacu pada Ainun secara anafora pada paragraf pertama. Berbahasa jerman pun waktu itu kurang disukai, bahasa jerman ex-SMA ternyata tidak begitu menolong. Yang ada hanya suami hanya tetapi suami pun pulang larut malam. Ia harus bekerja, ia harus menyelesaikna promosinya (hal.18, paragraf tujuh, kalimat ketiga)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga ia muncul dua kali dan enklitik-nya yang semuanya mengacu pada kata suami pada paragraf pertama. Jadi data di atas memiliki keterkaitan anatara paragraf pertama dengan paragraf berikutnya. Apa maksud Ainun? saya menjawab: ,, senyuman manis dan pandangan matamu yang selalu memukau dan merindu”(1). Ainun segera menjawab itu semua milikmu dan kuberikan untukmu sepanjang masa sejak malam takbiran tanggal 7 maret yang lalu(2). Melihat mata saya, Ainun berkata :,, supaya kamu tidak terlalu lama menerka, saya sampaikan saja(3). Yang kamu berikan kepada saya adalah titipan Allah untuk kami bersua(4). Saya mengandung bayimu, anakmu dan keturunanmu itu yang paling indah dan titipan Allah itu harus kami syukuri!’’ saya memeluknya sambil memanjatkan doa bersama membaca Al Fatihah(5).(hal.20, paragraf empat pada kalimat empat)
Data di atas, ada lima
kalimat. Penggunaan pronomina persona mu
muncul enam kali, yang semuanya itu mengacu pada saya dalam hal ini mengacu pada Habibie. Jadi termasuk anafora beracuan tetap, begitu pula dengan pronomina persona kamu yang muncul dua kali yang mengacu pada saya (Habibie). Pronomina persona saya muncul lima kali(pada kalimat ke-1, 2,3,4 dan ke-5), kata saya pada kalimat (1), (2) dan (5)bukan sebagai unsur yang mengacu melainkan unsur yang diacu, yakni Habibie, sedangkan kata saya pada kalimat (3), (4), dan (5) merupakan pronomina persona pertama sebagai unsur yang
mengacu pada (Ainun). Jadi termasuk anafora beracuan tidak tetap. Dan yang terkhir pada kalimat (5) terdapat enklitik-Nya yang mengacu pada (Ainun). Semua unsur yang terdapat pada kalimat di atas termasuk anafora, sebab unsur yang diacu terdapat lebih dahulu dari pada unsur yang mengacu. Jadi setiapa sistem yang diacuh maupun yang mengacu ada keterkaitan pada setiap paragraf. Ainun sangat memperhatikan kesehatan saya. Ia tidak pernah mengeluh karena tidak kebagian waktu. Ia mengisi waktunya dengan menjahit, untuk anak kami yang sedang dalam kandung. Memperhatikan gizi, vitamin, dsb. Baik untuk saya, bayi yang dikandung dan dirinya.(hal. 25-26, paragraf tiga kalimat dua)
Data
di
denganparagraf
atas
memiliki
keterkaitan
anatara
paragraf
pertama
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya Penggunaan
pronomina persona ketiga ia yang muncul sebanyak dua kali dan pronomina enklitik-nya satu kali, yang semuanya itu mengacu pada Ainun atau masih kohesif dengan kalimat pertama. Mengatur menu murah tetapi sehat, membersihkan rumah, menjahit pakaian, melakukan permainan edukatif dengan anak, menjaga suami, membuat suasana rumah yang nyaman pendeknya semuanya yang harus dilakukan agar suami dapat memusatkan perhatiannya pada tugas-tugasnya. Saya belajar tidak mengaggu kosentrasinya dengan persoalan-persoalan di rumah.(hal .26, paragraf tiga, kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya .hal ini ditandai pada Penggunaan pronomina persona ketiga enklitiknya muncul tiga kali yang semuanya mengacu pada kata suami yang masih kohesif dengan kalimat pertama. Bersama satu Tim Inssinyur perusahaan Talbot yang diperbantukan pada saya, kami merekayasa , membuat prototipe Gerbong Ruang Luas yang dites di Balai Percobaan dan Penelitian Perusahaan KA Jerman Deutsche Bundesbahn di kota Minden.(hal.26)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona pertama jamak kami yang muncul hanya satu kali mengacu pada Tim Inssinyur Perusahan Talbot beserta kata saya pada kalimat pertama sehingga kalimat tersebut menjadi kohesif . Bersama dengan Dipl.-Ing. Makosch dan Dipl.-Ing. Weckman saya berangkat naik mobil kantor ke Minden. Di Minden saya diperkenalkan dengan pimpinan dan tokoh Industri KA dan pakar yang bekerja di Balai Percobaan dan pengujian KA di Minden. Mereka semuanya ingin melihat dan meyaksikan penyaluran 200 ton gaya horizontal yang pertamakalinya tidak disalurkan melalui batang profil yang letaknya horizontal pada platform KA, namun melalui seluruh,,badan wagon termasuk atap pintu dan jendela.(hal.27, paragraf dua kalimat pertama).
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona ketiga jamak “mereka” yang muncul hanya satu kali yang mengacu pada Dipl.-Ing. Makosch dan Dipl.-Ing secara anafora. Ainun tidak pernah merubah letak bahan riset saya yang sering letaknya terseb di mana-mana. Ia membiarkan saya bergerak bebas dan tidak pernah menganggu. Yang ia perhatikan hanya kesehatan saya dan jikalau ada kesempatan diberikan, ia selalu memberikan senyuman.(hal.28, paragraf tiga kalimat tiga)
Penggunaan pronomina persona ketiga tunggal ia, muncul tiga kali yang semuanya mengacu pada Ainun. Terlihat pula unsur yang diacu terdapat sebelum unsur yang mengacu. Hal ini dinanamkan sistem rujukan anafora Disamping itu beliau minta metoda perthitungan saya diterapkan pada sayap atau sirip yang memiliki hasil percobaan dan dapat dilaksanakan oleh institut turbin Uap dan Gas bagian peroketan. Mereka akan menerapkan dan mengecek metode saya dibawah pimpinan professor Dr.-Ing.(hal. 35, paragraf dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya Penggunaan pronomina
persona ketiga mereka, yang mengacu pada institut turbin Uap dan Gas bagian peroketan, secara anafora pada kalimat pertama. Ainun datang dan sambil mencium pipi dan dahi saya dan berkata (1).:”Saya yakin bahwa semua yang dipikirkan dan dikembangkan Rudy itu sudah benar dan tepat (2). Mungkin ada kesalahan pada angka masukan yang begitu banyak (3). Mengenal kemampuanmu saya sangat yakin akan keunggulanmu(4).
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona pertama tunggal saya unsur yang mengacu muncul 3 kali yang masingmasing terdapat pada kalimat ke satu mengacu pada Rudi. Pada bagian ini unsur yang diacu terdapat di belakang dari pada unsur yang mengacu, jadi unsur tersebut katafora. Pronomina persona pertama tunggal saya pada Kalimat ke-2 dan 4 yang mengacu pada Ainun. Pada bagian ini unsur yang diacu terdapat di depan dari pada unsur yang mengacu, jadi unsur anafora, sedangkan pada kalimat ke-4
terdapat
pronomina
kedua
enklitikmu
pada
kemampuanmu
dan
keunggulanmu yang mengacu pada Rudi Secara anafora. Kepada Professor Dr. Dettmering maupun Professor Dr. Muller saya harus sering jelaskan mengenai pemikiran dan perhitungan dalam bentuk persamaan ilmu pasti tinggi dan canggih. Setelah beberapa kali pertemuan, mereka memberi beberapa usul dan pertanyaan yang harus saya perhatikan dan laksanakan. Mereka memang tokoh dan pakar dalam bidangnya masing-masing yang sangat berpengalaman dan saya bersyukur dapat banyak belajar dari pertanyaan, saran dan pemerikan mereka. Dilain pihak kedua Profesor tersebut menikmati pula melihat saya sebagai generasan penerus yang berusaha menekuni bidang mereka.(hal.37 paragraf satu, kalimat tiga)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga jamak mereka muncul tiga kali, yang semuanya itu mengacu pada Professor Dr. Dettmering maupun Professor Dr. Muller pada kalimat pertama. Sangat menarik pertemuan saya dengan Herr Wocke yang didampingi Dr. Studer kepala proyek Hansajet HFB 320 dan Asisten Herr Wocke adalah Herr Beckman yang semuannya usiannya hampid dua kali usia saya. Mereka sudah memiliki datra mengenai pendidikan dan pengalaman saya dan memperhatikan saya ketika masuk ke dalam ruang kerja.(hal. 42 paragraf satu, kalimat satu).
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga jamak mereka yang mengacu pada Herr Wocke, Dr. Studer, dan Asisten Herr Wocke adalah Herr Beckman secara anafora dikalimat pertama. Ainun tidak pernah mengeluh dan melaksanakan tugasnya dengan kesabaran sebaik mungkin. Ia tetap segar dan cerah jikalau saya pulang, senyumannya terus memberi ketenangan dan mencerminkan kebahagiaan.(hal.47, paragraf tiga, kalimat dua)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya terdapat pronomina persona ketiga tunggal ia dan enklitik-nya pada kata tugasnya dan senyumannya yang semuanya itu mengacu pada Ainun . (a)Ainun tidak pernah mengeluh dan tidak memberi informaasi mengenai masalah yang ia hadapi karena dapat mengganggu pekerjaan saya.(b) Wajahnya selalu cerah, tentram, memukau dan mengilhami saya walaupun ia lelah dan sakit(c).(hal. 52, paragraf satu, kalimat enam)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona ketiga jamak ia yang muncul dua kali (kalimat (a) dan (c) dan pronominal enklitik-nya pada kata wajahnya (kalimat b), semuanya mengacu pada Ainun. Kalimat di atas adalah unsur anafora, karena dilihat kata Ainun yang merupakan unsur yang diacu terdapat di depan sedangkan pronominal ia dan enklitik-nya merupakan unsur yang mengacu, berada di belakang. Walaupun kerja lembur dibiayai secara progresif, namun yang menjdi korban adalah Ainun, Ilham dan Thareq. Mereka hampir tidak mendapat waktu dari saya yang tidak mungkin diganti dengan uang.(hal. 58, paragraf satu, kalimat dua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara paragraf pertama dengan paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya pronomina persona ketiga jamak mereka mengacu pada Ainun, Ilham dan Thareq secara anafora terdapat pada kalimat pertama.
Inilah pertama kali saya bertemu Pak Harto setelah beliau menjadi Presiden. Setelah menjabat tangannya beliau tersenyum dan mempersilahkan saya duduk. Ia bertanya mengenai Ainun, Ilham dan Thareq.(hal. 60, paragraf tiga kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga enklitik-nya
pada kata tangannya dan
yang mengacu pada
kalimat pertama kata Pak Harto secara anafora. Thareq lahir waktu kami di Hamburg. Anak-anak tumbuh dengan cepat. Musimpun berganti: pakaian anak harus diperbarui setiap musim. Mereka harus sekolah. keluarga bertambah. Biaya asuransi meningkat. Timbul kebutuhan baru: membeli rumah; kami tidak tahu berapa lama kami masih harus hidup merantau. (hal.62, paragraf dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya pronomina persona ketiga jamak yang terdapat pada kalimat di atas adalah kata mereka yang mengacu pada kalimat pertama anak-anak. Di sini Ainun menghadapi masalah pribadi. ia haris merawat orang lain sedangkan anak kandungnya tidak dirawatnya sendiri.(hal. 62, paragraf pertama, kalimat kedua)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga tunggal kata ia dan enklitik-nya yang mengacu pada Ainun yang terdapat pada kalimat pertama. Ainun, Ilham dan Thareq hanya semnyum saja sambil menggelengkan kepala mereka setelah mendengarkan janji saya sebagai suatu kenyataan. (hal.69, paragraph dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga jamak mereka yang mengacu pada Ainun, Ilham dan Thareq yang terdapat pada kalimat pertama.
Ini semua informasi mengenai Dr. Habibie lengkap mengenai pekerjaanmu, kehidupanmu dan perjuanganmu di rantau.(hal.82, paragraf kedua kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya Penggunaan pronomina
persona
ke dua enklitik-mu muncul tiga kali pada kata pekerjaanmu,
kehidupanmu dan perjuanganmu yang semuanya mengacu pada Dr. Habibie yang terdapat pada kalimat pertama. Dilain pihak, bagaimana reaksi para pakar indonesia di dalam maupun luar negeri nanti? Dapatkah mereka menerima saya sebagai pimpinan mereka? adalah wajar dan manusiawi jikalau saya mendapat rintangan dan tantangan bahkan mungkin ejekan dari mereka yang tidak mengenal saya, bahkan mereka yang lebih senior dan lebih berpengalaman, tidak harus begitu saja menerima keputusan Presiden.(hal. 91, kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona ketiga jamak mereka muncul tiga kali yang semuanya itu mengacu pada para pakar indonesia dikalimat pertama. Presiden Marcos mungkin melihat saya kebingungan, ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.(hal.103, paragraf dua kalimat kedua)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya Penggunaa pronomina
persona ketiga tunggal ia dan enklitik-nya pada kata tangannya muncul tiga kali, yang semuanya itu mengacu pada Presiden Marcos pada kalimat pertama. Hanya seorang di luar tim HFB yang dengan spontan ajakan saya untuk bergabung. Ia adalah Ir. Sulaiman Wiriadijaya. (hal.108, alinea lima kalimatkedua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan
pronomina persona
ketiga tungal ia mengacu pada Ir. Sulaiman Wiriadijaya. data ini beracuan katafora.
Kesempatan ini saya manfaatkan bersama Ainun dan anak-anak berlibur di Indonesia. Kami sekeluarga tiba di Jakarta pada hari Sabtu tanggal 11 Maret.(hal.119, paragraf dua kalimat dua)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona pertama jamak kami mengacu pada Ainun dan anak-anak pada kalimat pertama. Ainun selalu mandiri dan tidak pernah mengeluh dan mengganggu pada pekerjaan saya. Seberat apapun pekerjaanya ia selalu memberi senyumannya yang menenangkan saya dan selalu kurindukan sepanjang masa. Seberat apa pun pekerjaan yang ia hadapi, semua dilaksanakan rapi, rinci dan terus dikonsultasikan dengan saya dimanapun kami berada.(hal. 120, paragraf empat kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga enklitik-nya (sebanyak dua kali) dan pronomina persona tiga tunggal ia (sebanyak dua kali) mengacu pada Ainun dan anak-anak
pada
kalimat pertama. Setelah ilham, Thareq dan anggota keluarga lainnya keluar ruangan, tinggal saya bedua Ainun. Kami berdiskusi sampai jauh malam, kemudian mengambil kesimpulan untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan, meningkatkan kualitas kehidupan dan produktivitas SDM bagi seluruh masyarakat di Bumi Indonesia. Akumulasi pengalaman kami berdua hidup di rantau akan menjadi bekal kami.(hal.121, paragraf dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona pertama jamak kami (sebanyak tiga kali) yang mengacu pada Ainun (orang yang diceritakan) dan kata saya (orang bercerita). Ainun terus bertanya dan kembangkan cara dan metode terbaik padam pelaksanaan proyek sosial yang sedang ia laksanakan atau rencanakan. Dengan latar belakang pendidikan sebagai dokter dan pengalaman membangun keluarga, ia terus berkarya berdasarkan keyakinannya, dedikasinya, tanpa mengenal lelah dan menyerah. (hal.129, paragraf satu kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya Data di atas terda
penggunaan pronomina persona enklitik-nya (sebanyak dua kali) dan pronomina ketiga tunggal ia (sebanyak dua kali) mengacu pada Ainun yang terdapat pada kalimat pertama BBKR merupakan wadah pendidikan dan latihan, untuk menampung tuna wisma dan tuna karya(gelandangan dan pengemis). Mereka dibekali pengetahuan praktis dan keterampilan yang dibutuhkan, agar siap ditransmigrasikan ke wilayah-wilayah baru di selurh pelosok Nusantara.(hal.126, paragraf pertama, kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona ketiga jamak mereka mengacu pada BBKR
Kalimat ini beracuan
anafora, karena unsur yang diacu terdapat lebih dahulu dari unsur yang mengacu. Ketika saya selesai melaksanakan sholat jumat di lantai 9 Gedung BPPT Jalan Thamrin dan melalui lift mau turun ke ruang kerja saya lantai 3, di depan lift saya bertemu dengan 6 pemuda berumur sekitar antara 18 dan 21 tahun dipimpin Erik Salman. Ternyata mereka adalah mahasiswa dan Universitas Brawijaya yang telah beberapa kali berusaha bertemu dengan saya. Atas anjuran Bapak Alamsyah Rtuperwiranegara dan Bapak Achmad Tirtosodiro, mereka menantikan saya di depan lift pada hari jumat tanggal 6 Juli 1990 sekitar pukul 13.00. mereka secara halus dan berbudaya mendesak untuk bersilaturahmi.(hal.137, paragraf pertama, kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga jamak mereka mengacu pada 6 pemuda pada kalimat pertama. Ainun bukan ingin mencampuri urusan kantor, tetapi ia mencintai saya dan ia ingin saya tetap selalu sehat.(hal.156)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona ia (sebanyak dua kali) mengacu pada Ainun yang terdpat pada kalimat pertama.
Inilah hasil karya generasi penerus yang dipersembahkan untuk ulang tahun emas, ulang tahun ke-50, Republik Indonesia. Generasi penerus yang ada di IPTN telah mencurahkan pikiran dan tenaga. Mereka dengan tekun bekerja keras, hampir tak mengenal waktu istirahat, untuk melahirkan pesawat N-250 Mereka patut dibanggakan.(hal.162, paragraf kedua kalimat pertama)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
mereka muncul dua kali mengacu pada Generasi penerus yang ada di IPTN yang terdapat pada kalimat pertama. Menjelang usia Ainun dan saya mendekati 60 tahun, kami merasa akumulasi pengalaman pasang surut kehidupan tercermin pada kualitas kemampuan kami berkomunikasi tanpa berbicara makin sempurna. Pengertian, toleransi dan kepercayaan diri kami meningkat yang berakar pada keyakinan atas cinta sempurna, sejati abadi yang kami miliki, sebagai rahmat Allah SWT.(hal 177, paragraf pertama, kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina kami muncul empat kali mengacu pada kata Ainun dan saya yang terdapat pada kalimat pertama. Kalimat ini beracuan anafora. Dengan demikian, anak-anak berbakat Indonesia di luar negeri memiliki wahana. Mereka bisa aktif menjadi anggota IIFTIHAR untuk meningkatkan iman dan takwanya sekaligus untuk saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Mereka dapat mendiskusikan bagaimana kondisi perkembangan bangsa Indonesia sehari-hari. Mereka sadar bahwa mereka itu tidak ada bedanya dengan orang Eropa atau orang di bagian dunia lainnya. Mereka ada yang S1, S 2 dan bahkan sudah S3.(hal. 195 paragraf tiga kalimat kedua)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
ketiga jamak mereka muncul lima kali mengacu pada kata anak-anak. Hal ini beracuan anafora, karena unsur yang diacu terdapat lebih dahulu dari unsur yang mengacu. Namun suatu saat, saya merasa terguncang karena Ainun mendapat masalah pada jantungnya. Ia sering merasa lelah dan sesak nafas.(hal.206)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina ketiga jamak ia dan enklitik-nya pada kata jantungnya (kepemilikan) mengacu pada kata Ainun yang terdapat pada kalimat pertama. Pukul 20.00 setelah makan malam di kamar darurat, Professor Koerfer lengkap dengan para asistennya berkunjung ke kamar dan memeriksa dan mendengar denyutan jantung Ainun. Ia berkata”mengapa menginap di sini yang fasilitasnya sangat sederhan? Menunggu di hotel lebih pantas. Keadaan ibu Ainun yang jantungnya sedang mengalami dekompesasi biasa saja. Besok pagi akan kami lebih intensif memeriksa Ibu! Maafkan kami tidak dapat menyediakan kamar yang lebih pantas. Selamat pagi dan sampai besok pagi. (hal.209, paragraph pertama kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina kami mengacu pada Professor Koerfer lengkap dengan para asistennya, Ainun dan saya yang terletak pada kalimat pertama. hal ini beracuan anafora, karena unsur yang diacu terdapat lebih dahulu dari unsur yang mengacu. Dengan pesawat Gulfstream G4 tepat pukul 16.00 hari jumat tanggal 8 November 1996, saya, Ainun bersama tim Dokter Prof. Nurhay, Prof Sularto, Ibu Dr.Arlis dan Hendro Gunarto bernagkat dari bandara Halim ke Hamburg. Setelah beristirahat dirumah kami di desa kecil Kakerbeck dekat Hamburg, hari senin pagi tanggal 11 November kami berangkat ke pusat keunggulan Badan Jantung “Herz Zentrum Nord Rhein Westfahlen”di Bad Oeynhausen. (hal.208 paragraf kedua kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina pertama jamak kami mengacu pada saya, Ainun bersama tim Dokter Prof pada kalimat pertama. Professor Koerfer senyum dan sambil mengulurkan tangannya ia berkata: saya paham. Selamat tidor dan sampai besok pagi . selamat malam”, kata professor koerfer lagi, kemudian ia bersama timnya meninggalkan kami berdua di kamar darurat disebelah ruang Operasi Pusat Keunggulan Bedah Jantung Jerman.(hal.209 paragraf tiga kalimat peratama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina ketiga tunggal ia (muncul dua kali) dan enklitik-nya pada kata timnya (kepemilikan) mengacu pada kata Professor Koerfer yang terdapat pada kalimat pertama. a)Saya pasrah saja dan yakin bahwa Mas Rudy dapat mengatasi semua. (b)Mengenai kesehatan saya semuanya di tangan Allah SWT.(c) Saya selalu bersamamu, disampingmu, di manapun dan dalam keadaan apapun saya akan selalu akan disampingmu.(d) Tuhan YME, Allah SWT selalu bersama kita”. (e)Wajah, mata Ainun terus menemukan dan member semangat pada saya.(hal.218, alinea 6 kalimat tiga)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan penggunaan pronomina persona pertama tuggal saya sebanyak empat kali (kalimat a, b, dan c,) mengacu pada Ainun (kalimat e) secara katafora. Saya pasrah saja dan yakin bahwa Mas Rudy dapat mengatasi semua. Mengenai kesehatan saya semuanya di tangan Allah SWT. Saya selalu bersamamu, disampingmu, di manapun dan dalam keadaan apapun saya akan selalu akan disampingmu. Tuhan YME, Allah SWT selalu bersama kita”. Wajah, mata Ainun terus menemukan dan member semangat pada saya.(hal.219 paragraf pertama kalimat kedua)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona mu sebanyak tiga kali mengacu pada Kata. Ainun menyampaikan bahwa ia ada masalah pada buang air besarnya dan apa yang terjadi disampaikannya dengan rinci.(hal.264)
Data di atas memiliki paragraf
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina
persona ketiga tunggal, yaitu ia dan enklitik-nya yang mengacu pada Ainun yang terletak pada kalimat pertama.
Mendengar itu semua Ainun diam dan pasra menerimanya dan bibirnya gemetar memanjatkan doa sambil membaca ayat Alquran yang hampir semau ia hafal dan maklumi.(hal.274 paragraf empat kalimat pertama)
Data di atas memiliki
keterkaitan anatara paragraf pertama dengan
paragraf berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina pronominal ketiga enklitik-nya dan pronomina persona ketiga tunggal ia yang mengacu pada Ainun pada kalimat pertama. Waktu itu wajah Ainun sedih dan memprihatinkan. Ia tidak dapat makan. Tiap kali Ainun makan ia mau muntah dan ia tidak ada gairah utnuk makan. Wajahnya sedih dan lelah.(hal.276, paragraf tiga kalimat tiga)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona ketiga tunggal ia yang muncul sebanyak tiga dan enklitik-nya satu kali yang mengacu pada Ainun pada kaliamat pertama. Setelah selesai dan sholat bersama, Ainun bertanya apakah mungkin ia menulis email dari sini? Saya menjawab: sudah saya perkirakan keinginanmu(hal.277, paragraf tiga kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan
pronomina persona
tunggal ia yang mengacu pada Ainun. Selama saya duduk memnajatkan doa, fanny, yaju dan Muchsin memperhatikan saya. Setelah saya berdoa, mereka membenarkan apa yang saya lakukan.(hal. 283 paragraf empat kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona tiga jamak mereka mengacu pada fanny, yaju dan Muchsin secara anafora.. Saya yakin Allah SWT hanya mengerti bahasa nurani yang tulus. Saya mulai dan jikalau Ainun setuju anggukkan kepalamu dan jika tidak setuju gelengkan kepalamu.(hal.290, paragraf kedua kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina persona kedua enklitikmu muncul dua kali mengacu pada Ainun secara anafora. Dibawah ini akan diuraikan data kohesi referensi endofora yang mengandung pronomina demonstrative yang terdapat dalam novel autobiografi Habibie dan Ainun. Malam takbiran hari rabu tanggal 7 maret 1962 itu ternyata menjadi kenangan manis sepanjang masa untuk saya dan Ainun.(hal.5, paragraph tiga kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatar kalimat. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal itu yang mengacu pada malam takbiran secara katafora Tanpa saya sadari padangan mata semalam dengan Ainun telah menimbulkan perasaan rindu untuk berpandangan lagi. Saya berusaha melupakan perasaan itu, karena telah memahami dan mengerti pesan kawan-kawan di Imam bonjol.(hal.7, paragraf kedua kaliamt kedua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal itu yang mengacu pada perasaan rindu secara anafora. “Keesokan harinya, pada tanggal 13 Mei 1962 di Hotel Preanger, resepsi menurut budaya Gorontalo dilaksanakn Ainun berbusana Gorontalo dengan hiasan rambut yang sangat ketat dan berat. Menurut tradisi ini adalah ujian bagi pengantin wanita apakah tetap anggun dan tidak mengeluh, tegak, tersenyum, walaupun rambut dan kepalanya sakit.(hal.13, paragra lima kalimat pertama).
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan promina demonstrasi tunggal ini yang mengacu pada budaya Gorontalo secara anafora. (a)Ainun datang dan sambil mencium pipi dan dahi saya dan berkata”Saya yakin bahwa semua yang dipikirkan dan dikembangkan Rudy itu sudah benar dan tepat mungkin ada kesalahan pada angka masukan yang begitu banyak . mengenal kemampuanmu saya sangat yakin akan keunggulanmu”. (b)Kata-kata itu
disampaikan dengan senyuman yang menyenangkan.(hal.34, paragraph dua kalimat kedua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan penggunaan demonstrasi tunggal itu pada kalimat (b) mengacu pada anteseden perkataan Ainun yang terdapat pada kalimat(a) secara anafora. Tahun 1965 ia Dr.-Ing. Tahun itu juga memperoleh pekerjaan di Hamburg. Gaji bertambah dan impian kami selama bertahun-tahun terwujud.(hal. 39, paragraf empat kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan penggunaan demonstrasi itu yang mengacu pada
anteseden tahun 1965 yang terdapat pada kalimat
sebelumnya. Dilihat dari segi acuannya, maka anatara paragraf pertama dengan paragraf berikutnya menjadi kohesif. Tawaran Professor Ebner sangat menarik dan merupakan tantangan tersendiri. Menjadi Guru Besar atau profesor di RWTH-Aachan pada usia antara 30 dan 31 tahun adalah suatu kesempatan yang patut dipertimbangkan. Apakah tawaran ini saya terima? Saya harus diskusikan dengan Ainun. ini sangat akan mempengaruhi masa depan kami dan tidak saya benarkan untuk memutuskan sendiri tanpa pengetahuan Ainun.(hal. 40, paragraf dua kalimat pertama)
Dilihat dari segi acuannya, maka anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya terdapat kohesif antar kalimat. Penggunaan Pronomina demonstrasi tunggal ini mengacu pada anteseden tawaran Professor Ebner yang terdapat pada kalimat sebelumnya secara anafora. Dua bulan kemudian saya diikut setakan dalam pertemuan khusus yang langsung dipimpin oleh Direktur Teknik membicarakan beberapa masalah kontruksi pesawat Fokker F28 dan Hansajet 320 yang sedang dihadapi. Gantungan motor Jet kedua jenis pesawat itu yang bermaslah.(hal.47, paragraf dua kalimat pertama)
Dilihat dari segi acuannya maka anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya terdapat kohesif antar kalimat penggunaan pronomina demonstrasi
tunggal itu mengacu pada anteseden Fokker F28 dan Hansajet 320 secara anafora. Bulan Desember 1966, saya menerima undangan untuk menghadiri resepsi dan jamuan makan malam yang diadakan oleh pemerintah daerah Bremen dalam rangka menghormati kunjungan resmi Mentri Luar Negeri bapak Adam Malik, bersama dengan undangan ini disampaikan dengan pesan khusus pak Adam Malik untuk dapat bersilaturahmi. ( hal. 53, paragraf lima kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan penggunaan pronomina demonstratif tunggal ini yang mengacu secara anafora terhadap anteseden resepsi dan jamuan makan malam. Kantor Direktur utama Pertamina di Jalan Perwira itu adalah “Rumah kecil” yang berlantai dua.(hal. 76, alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstratif tunggal itu pada data di atas mengacu ke antiseden rumah kecil secara katafora. Data ini beracuan katafora. Sekitar pukul 19.00 saya sudah berada di Jalan Cendana 8, di sana saya dipersilahkan masuk ke kamar tunggu para tamu yang dijadwalkan akan diterima Presiden Soeharto.(hal.78, alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan dalam kalimat. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstratif gabungan di sana pada data di atas mengacu ke tempat yang jauh Jalan Cendana 8. Acuan pada data ini adalah anafora. Insya Allah sepuluh tahun lagi tanggal 28 Januari 1984 di ruang yang sama ini, akan saya sampaikan undangan kepada bapak Presiden Republik Indonesia untuk menyaksikan terbang perdana pesawat rekayasa bangsa Indonesia.(hal.82, alinea empat kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi
tunggal ini pada data di atas mengacu ke tempat yang dekat yaitu pada kata ruang secara anafora. Di mana Dr. Habibie?” ketika mendengar pertanyaan tersebut, langsung saya jawab dan maju sambil berkata:”saya Dr. Habibie dan ini kawan saya Herr Kurt Pfleiderer.(hal. 101, alinea ketiga kalimat pertama )
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya pronomina demonstrasi tunggal ini mengacu pada seseorang yang dekat yaitu
pada Herr Kurt Pfleiderer secara
katafora. Waktu itu beliau menjabat Mentri Perindustrian. Ketika sampai di Departemen Perindustrian, saya diminta masuk ke ruang menteri. Di dalam ruangan itu, hadir juga Ir. Suhartoyo.(hal. 116, alinea dua kalimat kedua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal ini pada data di atas mengacu pada suatu tempat yang jauh yaitu ruangan menteri. Pada tanggal 26 April 1978 dihadapan Notaris Soeleman Ardjasasmita SH, Yayasan Karya Bhakti RIA. Pembangunan didirikan oleh Ibu Siti Hartinah oleh Ibu siti Hartina Soeharto, Ibu Nelli Adam Malik, dan Ibu Soehartati Oemar Senoadji. Yayasan ini didirikan untuk mengembangkan proyek-proyek sosia.(hal.125, alinea dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal ini pada data di atas mengacu pada Yayasan Karya Bhakti RIA pada kalimat pertama secara anafora. Pemerintah R.I melalui Menteri Kesehaatan, tanggal 24 Juli 1967 menyatakan”kebutaan di Indonesia merupakan Bencana Nasional. Beradasarkan pernyataan ini, tanggal 10 Maret 1968.(hal.127, alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi
tunggal ini pada data di atas mengacu pada kata yang memiliki keterangan yang dekat, yaitu pernyataan pada kalimat pertama. Pemerintah dan wakil rakyat wajar membuat produk hukum yang yang membantu peningkatan daya asing industri manufaktur dan mengamankan pasar domestik untuk produk buatan dalam negeri. Ini bukan proteksionisme namun tidak lain untuk memperbaiki neraca jam kerja atau menciptakan kerja. (hal.131, alinea dua kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal ini pada data di atas mengacu pada produk hukum secara anafora. Tanpa menemui kendala yang berarti, seminar SDM bertema”Pembangunan Masyarakat Indonesia Abad 21” dan pembentukan Ikatan Cendikiawan Muslim seIndonesia(ICMI), akhirnya terlaksana pada Muktamar Acara ini dibuka oleh Presiden Soeharto dan ditutup Wapres Soedharmono keesokan harinya.(hal. 142, alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi dekat ini pada data di atas mengacu pada seminar SDM secara anafora. Dalam bidang pendidikan murid sekolah menengah atas, ICMI mendirikan sekolah Insan Cendikia di Serpong Jawa Barat dan Gorontalo didukung oleh Departemen Agama. Lulusan sekolah ini unggul dan bekualitas dengan dasar imtak yang ditanamkan kepada siswanya. Sistem pendidikan yang diterapkan disekolah ini, diadopsi oleh beberapa lembaga pendidikan swasta sejenis.(hal.146, alinea ketiga kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal ini pada data di atas mengacu pada sekolah Insan Cendikia secara anafora. Kelahiran dan penggagas ICMI tumbuh dari bawah, bahkan dari kalangan mahasiswa. itu kenyataan, tetapi ketika ICMI diresmikan di Malang tahun 1990, di mana senua elit kekuasaan hadir termasuk Presiden dan Wakil Presiden serta sejumlah menteri.(hal.145, alinea ketiga kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi
tunggal itu pada data di atas mengacu pada kalimat sebelumnya, yaitu kelahiran dan penggegas ICMI pada kalimat sebelumnya secara anafora. Menjelang pendiri ICMI, muncul berbagai saran dan usul mengenai defenisi Orangorang yang memanfaatkan nilai-nilai moral berdasarkan Alquran dan sangat peduli kepada kehidupan lingkungannya. Orang semacam itu, bagi saya adalah Cendikiawan sejati.(hal 149 alinea 6, kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal itu pada data di atas mengacu pada Orang-orang yang memanfaatkan nilai-nilai moral berdasarkan Alquran dan sangat peduli kepada kehidupan lingkungannya pada kalimat sebelumnya secara anafora. Kamis 10 Agustus 1995, adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari itu menandai kesuksesan putra-putri Indonesia menghadirkan teknologi canggih Bumi Pertiwi.(hal.162)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrativ tunggal itu pada data di atas mengacu pada hari bersejarah secara anafora. Dalam industry penerbangan, teknologi FBW baru dikembangkan pada tahun 1990an. Teknologi ini dinilai mampu diberikan jaminan keamanan lebih terbaik. Dengan FBW, computer bisa sewaktu-waktu mengambil alih kemudi pesawat jika pilot lengah.(hal.171, alinea pertama kalimat pertama).
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan Pronomina demonstrasi tunggal ini pada data di atas mengacu pada teknologi FBW secara anafora. Pukul 20.00 setelah makan malam di kamar darurat, professor Koerfer lengkap dengan para asistennya berkunjung ke kamar dan memeriksa dan mendengar denyutan jantung Ainun. Ia berkata”mengapa menginap di sini yang fasilitasnya sangat sederhan? Menunggu di hotel lebih pantas.(hal.209, alinea pertama klimta pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi
gabungan di sini pada data di atas mengacu pada suatu tempat yaitu kamar darurat secara anafora. Hari sabtu tanggal 24 januari 1998 sekitar pukul 13.00 pak Daud ajudan saya masuk ke ruang kerja saya melaporkan bahwa pangab dari Cendana dalam perjalanan ke Kuningan mohon diterima.”Di mana Pak mau diterima, di pendopo atau diruang kerja?”di sini saja kata saya.(hal.220)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstratif gabungan di sini pada data di atas mengacu ke tempat yang dekat, yaitu ruang kerja secara anafora. Mengenai semua ini saya telah menulis di buku saya yang diterbitkan pada bulan September tahun 2006, berjudul “ Detik-detik yang Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi:. Apa yang saya tulis di sini hanya membantu memberi gambaran mengenai keadaan Indonesia pada waktu itu.(hal.231, alinea ketiga kalimat kedua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstratif gabungan di sini pada datadi atas mengacu pada nama endat yang dekat, yaitu buku secara anafora. (a)Kami secara teratur tinggal sanatorium di pegunungan Austria dekat kota Salzburg tempat kelahiran komponis Mozart.(b) Di sini Presiden Abdurahman Wahid menjenguk kami dan membawa kenangan khusus dari Tanah Air.(hal.253, alinea pertama kalimat kedua)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi gabungan di sini pada kalimat (b) mengacu pada di pegunungan Austria dekat kota Salzburg di kalimat (a) secara anafora. Mendengar penjelasan saya, kami pelan berjalan ke kamar mandi dan di sana rencana dan keinginan Ainun kami laksanakan.(hal.277, alinea kedua, kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstratif gabungan di sana mengacu ke tempat yang dekat kamar mandi secara anafora. Kita hadir di tempat ini di taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan.(hal.304, alinea empat kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal ini yang mengacu pada taman makam pahlawan kalibata secara katafoara. Perwira muda yang mendampinginya juga diperkenalkan “ini kolonel Ramos, silakan duduk!”. (hal.101-102, alinea enam kalimat pertama)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan pronomina demonstrasi tunggal ini mengacu pada seseorang yang dekat, yaitu Ramos, secara katafora. Sekilas, tidak satupun saya kenal, kecuali seorang yang mirip dengan pemuda yang saya kenal dari zaman mahasiswa pada tahun 1955 sampai 1958 di Bonn.(hal. 69, alinea kedua kalimat ketiga)
Data di atas memiliki keterkaitan anatara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan kata mirip pada data di atas pronomina komparatif, yang mengacu pada pemuda yang saya kenal dari zaman mahasiswa pada tahun 1955 sampai 1958 di Bonn. 1.1.1.2 Penggunaan Referensi Eksofora Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan penggunaan referensi eksofora pada novel autobiografi habibie dan ainun karya Bacharuddin Jusuf Habibie, pada bab 1-37. Untuk lebih jelasnya di bawah ini dipaparkan data yang mengandung kohesi tersebut berdasarkan jenis dan alat pengganti kohesi.
Ada satu ucapannya yang tak pernah saya lupakan ,,He, kenapa sih kamu kok gendut dan hitam? Kami gadis-gadis semuanya kaget:,, eh kok begitu. Mau apa dia. (hal.2, alinea lima kalimat pertama)
Penggunaan pronomina persona
ketiga enklitik-nya, mengacu pada
seseorang yang tak ada dalam teks, selanjutnya terdapat pronomina persona kedua kamu yang mengacu pada si pengujar dan persona ketiga dia yang mengacu pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam teks tersebut namun belum diketahui keterangan siapa orang tersebut. Pada data di atas baik si pengujar maupun yang dibicarakan sama-sama tidak memiliki acuan dalam teks. Jadi, baik si pengujar maupun yang dibicarakan mengacu pada acuan situasional atau eksofora. kegiatan. Namun dapat dikatakan bahwa kami baru saling memperhatikan di SMA Kristen di jalan Dago, bagaimana tidak. Karena kita dua-duanya sama kecil dan sama-sama paling muda di kelas masing-masing, kita selalu dijodoh-jodohkan oleh pak guru:,, itu lho yang cocok buat kamu.” Dia setahun lebih tua dan selalu satu kelas lebih tinggi.(hal. 3, alinea satu, kalimat pertama)
Penggunaan pronomina persona pertama jamak kami mengacu pada si penutur dan orang yang dibicarakan, namun tidak ada keterangan yang jelas dalam teks. Begitu pula pronomina persona pertama jamak kita yang muncul dua kali, mengacu pada si penutur dan yang dibicarakan. Pronominal persona ke dua tunggal kamu dan pronomina ke tiga tunggal dia mengacu pada orang yang dibicarakan. Selain pronominal persona terdapat pula pronominal demonstrasi tunggal itu yang memberi petunjuk yang jauh, hal ini mengacu pada kata kamu. Pada data di atas baik si pengujar maupun yang dibicarakan sama-sama tidak memiliki acuan dalam teks. Jadi, baik si pengujar maupun yang dibicarakan mengacu pada acuan situasional atau eksofora. Namun dapat dikatakan bahwa kami baru saling memperhatikan di SMA Kristen di jalan Dago. Bagaimana tidak. Tetapi kami tidak pernah berpacaran. Malah Fanny,
Adiknya lebih akrab dengan saya. Fanny kuanggap “konco”, dia sendiri teman biasa. Ia banyak disenangi gadis-gadis yang sedikit lebih tua. Saya ingat ia suka bersepatu roda. Saya sendiri suka berolah-raga: softball, volly, berenang. Juga suka makan. Jadi kulit memang agak hitam; badan memang berisi. Bukan dia satu-satunya lelaki yang menjadi perhatian saya ; buat anak gadis umur 16 tahun para mahasiswa yang hebathebat dan gagah-gagah memakai sepeda Motor Harley Davidson tentu lebih menarik. Dia masih bersepeda waktu itu. Apakah ia minta lebih kuperhatikan lebih banyak? Tidak tahulah”.(hlm.2-3 alinea 2)
Penggunaan pronomina persona ketiga pada enklitik-nya, dia (muncul tiga kali) dan ia (muncul tiga kali) yang mengacu pada seseorang yang dibicarakan, namun orang tersebut berada di luar teks karena tidak ada keterangan jelas tentang orang tersebut. Selain itu juga terdapat pronomina persona pertama tunggal saya (muncul empat kali) dan enklitik-ku yang mengacu pada si pengujar, keterangan pengujar di sini tidak mempunyai acuan. Untuk itu baik si pengujar maupun yang dibicarakan mengacu pada acuan situasional atau acuan eksofora. (a)Memang tuntutannya banyak. (b)Terhadap istri terhadap anak, terhadap anak buahnya.(c) Ia ingin mencapainya yang setinggi-tingginya.(d) Dia memberikan segalanya dan menuntut segalanya.(e) Dia memberi dan menuntut secara mutlak. Begitulah sifatnya. (f)Itulah yang membuat hidup dengannya tidak mudah.(g)Tetapi ia juga memberi secara mutlak, semua yang ada padanya diberiknnya pada anakistrinya: impian-impiannya, kepandaiannya, kesehatannya, pengorbanannya.(h) Di dalam segala kehebatannya ia sangat peka perhatian kami, pengertian kami, dukungan kami, baginya segala-galanya.(i) Itulah yang yang membuat semuannya ada gunanya. (hal. 64)
Penggunaan pronomina persona ketiga tunggal ia muncul 3 kali (pada kalimat ©, (g) dan (h), pronomina persona enklitik-nya muncul sebelas kali (pada kalimat (a), (c, dua kali), (c ), (e), (f), (g), dan (h) dan persona ketiga jamak dia muncul dua kali mengacu pada seseorang yang tidak di sebutkan dalam teks, atau seseorang yang belum tau keterangan yang jelas dalam data di atas. Jadi acuannya bersifat situasional atau referensi eksofora. Hasil data yang telah dianalisis pada penggunaan kohesi referensi yang telah diuraikan di atas
telah ditemukan
berbagai macam jenis pengguna kohesi referensi. Referensi yang dimaksud disini
terbagi menjadi dua, yaitu referensi endofora dan referensi eksofora. Pada referensi endofora ada dua sistem acuan yaitu katafora dan anafora, yang semuanya masing-masing telah dijelaskan pada bagian bab II pada landasan teori. Selain itu terdapat pula alat kohesi seperti kata pengganti atau pronomina. 1.1.2
Penggunaan Kohesi Subsitusi Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan penggunaan kohesi subsitusi pada
novel autobiografi Habibie dan Ainun karya bacharuddin Jusuf Habibie, pada bab 1-37. Lebih jelasnya di bawah ini dipaparkan data yang mengandung kohesi tersebut. Perilaku saya waktu itu, mungkin disebabkan karena Ainun yang adik kelas saya mendapat perhatian khusus dari guru ilmu pasti kami Bapak Gow Keh Hong, karena keunggulannya dalam bidang ilmu pasti dan demikian pula halnya dengan saya. Sering guru tersebut mengatakan bahwa sebaiknya wanita yang lain mengikuti jejak Ainun. (hal.4, alinea empat, kalimat pertama)
Kata demikian merupakan subsitusi, yang merupakan
kata ganti hal
menggantikan seluruh proposisi yang telah disebutkan sebelumnya. Pronomina ini digunakan untuk menghindari terjadinya pengulangan kata. Sejak tanggal 1 September 1965 saya mulai bekerja di perusahaan Hamburger Flugzeubau HFB dan Ainun sibuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Kami pindah dari desa oberforstbach dekat Aachan ke hamburg kota terbesar di Jerman barat, dengan prasarana jauh lebih baik sempurnah, membutuhkan waktu untuk penyesuainnya. Demikian pula halnya dengan lingkungan pekerjaan saya yang berubah suasana dari perguruan tinggi ke suasana Industri.(hal. 45, alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas kata demikian merupakan subsitusi, yang merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh proposisi yang telah disebutkan sebelumnya. Pronomina ini digunakan untuk menghindari terjadinya pengulangan kata. Hari senin tanggal 11 Maret liburan paskah sekolah dimulai dan berakhir pada Hari Sabtu tanggal 30 Maret yang akan datang.”ucap Ainun sambil melihat wajah Ilham dan Thareq. Kalu demikian, kita Insaya Allah kita akan berangkat hari jumat pada
tanggal 8 Maret 1974 dan kembali ke Hamburg hari sabtu 30 Maret.(hal.92, alinea tiga kalimat pertama)
Kata demikian pada data di atas merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh proposisi yang telah disebutkan sebelumnya yang dianggap terlalu panjang dan menghindari terjadinya pengulangan kata. “selamat datang diantara bangsamu Dr. Habibie atau Welcome back to your people, Dr. Habibie!”. saya kaget mendengar ucapan demikian dan menjadi bingung.(hal.103,alinea pertama, kalimat pertama)
Kata demikian pada datadi atas merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh proposisi yang telah disebutkan sebelumnya. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Hal ini juga digunakan untuk menghindari terjadinya pengulangan kata. “Banyak sekali yang menandatangani”, demikian ucapan saya setelah membaca surat mereka.(hal.139, alinea pertama, kalimat pertama)
Kata demikian pada data di atas merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh proposisi yang disebutkan sebelumnya. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Selain itu juga agar dapt menghindari pengulangan kata. Kemudian, sudah menjadi kenyataan pula bahwa ketua Umum ICMI adalah Presiden Republik Indonesia ke-3. Begitu juga pada sejumlah jabatan penting kenegaran linnya.(hal.145, alinea lima kalimat pertama)
Kata begitu pada data di atas merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh proposisi yang telah disebutkan sebelumnya. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti begitu. Kata ganti begitu digunakan untuk menghindari pengulangan. Pak Harto terlihat beberapa kali menyapu wajahnya, membersihkan aliran air mata dengan sapu tangan putih. Bahkan Ibu Tien dengan spontan memeluk dan menjabat tangan saya mengucapkan selamat. Begitu pula dengan para undangan lainnya.(hal.164, alinea empat kalimat pertama)
Kata begitu dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti begitu. Kata ganti begitu digunakan untuk menghindari pengulangan. Di Eropa atau di Amerika, kanada ada IIFTIHAR. Begitu pula di Malaysia.(hal. 195, alinea tiga kalimat kedua)
Kata begitu dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti begitu. Kata ganti begitu digunakan untuk menghindari pengulangan. Sebagai strategi memasarkan untuk membuat jaringan purna jual dan pusat keunggulan produksi dan perkaitan N-250, didirikanllah perusahaan Amerucan regional Aircraft Industri(AMRAI) dengan pusat perakitan N-250 di Albama, setelah puluhan Negara bagian di Amerika Serikat berebut dan mengirimkan surat kepada saya menawarkan tempat perakitan N-250 di AS. Ini semua menjadi langkah nyata untuk memasarkan produk N-250 di benua Amerika. Demikian pula pendirian European Regional Aircraft Industry (EURAI)di Baden Wuertenberg dekat kota struttgart untuk pasar Eropa dan timur tengah.(hal.199, alinea pertama, kalimat pertama)
Kata demikian dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Kata ganti tersebut digunakan untuk menghindari pengulangan. Pesawat tempur sukhoi Su27, su30 dan Ilyusin IL-76 andalan angkatan udara Federasi Rusia mendemonstrasikan keunggulannya. Demikian pula pesawat tempur Mikoyan MAPO MiG29 dari angkatan Udara Kerajaan Malaysia.(hal.201, alinea pertama kalimat pertama)
Kata demikian dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Kata ganti tersebut digunakan untuk menghindari pengulangan.
Adanya pasar domestic yang cukup besar dan potensial di wilayah”benua Maritim Indonesia “yang luas pula sebagai pendorong atau penggerak utama pembangunan, dengan pasaran yang sudah dimiliki, menggarisbawahi kemampuan SDM Indonesia dapat berperan di Asia-Pasific bahkan di dunia, bukan suatu impian, tetapi suatu kenyataan yang mengagumkan. Demikian pandangan, pendapat dari pakar dan tokoh yang objektif disampaikan kepada saya.(hal.203, alinea empat, kalimat pertama)
Kata demikian dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Kata ganti demikian digunakan untuk menghindari pengulangan. Pangab kemudian melanjutkan.”setelah Presiden Soeharto member penjelasan dan alas an panjang lebar, beliau menyebut nama Pak Habibie ! karena itu saya segera meminta waktu untuk bertemu dengan bapak. Pak Soeharto mengetahui bahwa saya sekarang berada di kuningan. Kami mohon Bapak tidak member informasi kepada siapa saja, termasuk ibu Ainun dan keluarga!”, demikian informasi yang diberikan oleh pangab.(hal. 220, alinea empat kalimat pertama)
Kata demikian merupakan subsitusi yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Kata ganti tersebut digunakan untuk menghindari pengulangan. Beruntung saya punya pengalaman yang tidak ternilai, berada dalam cabinet pembangunan lebih dari dua puluh tahun. Saya mengenal makro dan mikro persoalan tersebut. Saya kemudian membuat keputusan. Teori itu saya kembangkan sendiri. Teori itu ada persamaannya dengan teori elastisitas dan teori-teori yang berkaitan dengan structural mechanics. Kalau kita melihat suatu elastisitas, sama dengan persamaan itu. Hal ini juga sama dengan persamaan thermodinamika. Jadi saya melihat dari kacamata yang sangat engineering dalam kaitan fenomena ekonomi itu.(hal.240 alinea pertama kalimat pertama)
Kata hal ini dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti hal ini Pronomina penunjuk ini merupakan petunjuk pada kalimat sebelumnya. Kata ganti tersebut digunakan untuk menghindari pengulangan.
Saya jawab bahwa saya akan mendirikan sebuah LSM atau lembaga kajian yang sya namakan The Habibie Center . Itulah pertam kali di depan public saya menyatakan berdirinya the habibie center.(hal.245, alinea kedua kalimat dua)
Kata itulah dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. kata itu menggantikan hal yang telah disebutkan lebih dulu. Pronomina penunjuk itu yang diikuti partikel lah merupakan bentuk linguistic yang merupakan subsitusi dari kalimat yang telah ada sebelumnya. kedua kata itu menggantikan hal yang telah disebutkan lebih dulu. Selain kajian demokrasi dan hak asasi manusia, yang juga menjadi perhatian, the habibie center adalah berkaitan dengan pemantauan media. Hal ini pun sesungguhnya menjadi core dari nilai-nilai HAM dan demokrasi.(hal.247, alinea empat kalimat pertama)
Kata hal ini dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Kata hal merupakan isi dari kalimat sebelumnya sedangkan Pronomina penunjuk ini merupakan keterangan untuk menunjukkan pososi yang dekat. Kedua kata itu menggantikan hal yang telah disebutkan lebih dulu. Setelah secara intensif diperiksa dan keadaan Ainun akan dioprasi pada hari Rabu tanggal 7 April 2010 oleh Professor Dr. Burgess ahli bedah kusus untuk kandungan. Rencananya ainun dioprasi, setelah itu ia harus melalui proses penyembuhan dan akhirnya dikhemoterapi yang mengambil waktu beberapa bulan. Diperkirakan baru awal tahun 2011, akan selesai proses “penyembuhan”. Demikian rencana dan usul tim dokter yang disampaikan Ainun dan saya.(hal.275, alinaea empat kalimat pertama)
Kata demikian dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Kata ganti tersebut digunakan untuk menghindari pengulangan. Seluruh keluarga dan kawan di manapun mereka berada akan memanjatkan doa agar Allah SWT memberikan kekuatan dan jalan yang benar untuk mengatasi semua cobaan ini. Demikian saya sampaikan kepada Ainun.(hal.276)
Kata demikian dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Uraian yang panjang dapat disingkat dengan menggunakan kata ganti demikian. Kata ganti begitu digunakan untuk menghindari pengulangan. Mudah-mudahan mulai tahun 2010 pergantian tahun kami selalu merayakan bersama keluarga, kawan dan masyarakat Indonesia di Jakarta. Demikian harapan Ainun, namun tidak demikian takdir Allah SWT.(hal.263 alinea kedua kalimat keempat)
Kata demikian pada wacana di atas merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh proposisi yang disebutkan sebelumnya. Saya akhiri buku saya ini dengan doa khusus untuk Ainun dan saya, yang saya panjatkan tiap saat setelah saya sholat shubuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya dan tahajud, saya mohonkan agar ganjaran dan dampak positifnya menyentuh kami berdua-saya dan ainun. Hal itu saya lakukan berdasrkan bahwa kami menunggal karena direkat oleh cinta murni, suci, sejati sempurna dan abadi yang ditanam pada hati nurani kami oleh Allah SWT.(hal.320 alinea pertama kalimat pertama)
Kata hal itu dapat menggantikan sebagian atau seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Kata hal merupakan isi dari kalimat sebelumnya sedangkan Pronomina penunjuk itu merupakan keterangan untuk menunjukkan pososi yang dekat 4.1.3 Penggunaan Kohesi Elipsis Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan penggunaan elipsis pada novel autobiografi habibie dan ainun karya bacharuddin Jusuf Habibie, pada bab 1-37. Lebih jelasnya di bawah ini dipaparkan data yang mengandung kohesi tersebut. Putra-putri Keluarga Besari bersekolah di SMA-Kristen di jalan Dago. Ɵ Di mana saya juga bersekolah.(hal.1 alinea pertama kalimat ke lima)
Data ini terdapat dua kalimat. Kalimat ke dua tidak lengkap. Terasa ada kekosongan yang perlu untuk diisi. Seharusnya kalimat itu berbunyi” di mana saya juga bersekolah di SMA-Kristen tersebut. Keterangan ini didapat dari kalimat pertama. Saya tidak menyangka bertemu dengan Ainun dan tampaknya. Ɵ Demikian pula Ainun.(hal. 2, alinea dua kalimat pertama)
Data ini
terdapat dua kalimat, kalimat ke dua tidak lengkap, terasa ada
kekosongan pada kalimat itu dan perlu untuk dilengkapi, seharusnya kalimat tersebut berbunyi “demikian pula Ainun yang tidak menyangka bertemu dengan saya”keterangan ini didapat dari kalimat pertama. sejak itu saya secara batin tidak pernah berpisah dengan Ainun dan, Ɵ demikian pula Ainun dengan saya.(hal.8,alinea kedua kalimat tiga)
Data ini terdapat dua klausa. Klausa yang ke dua juga tidak lengkap, ada kekosongan
di dalamnya yang harus diisi biar terasa lengkap dan jelas.
Sebenarnya klausa itu adalah”demikian pula Ainun dengan saya tidak pernah berpisah”. Keterangan ini didapat dari klausa pertama Semua acara dapat dilaksanakan tanpa membebani pemerintah Indonesia, halal dan mandiri diilhami oleh wajah senyuman Ainun dan dilindungan Allah SWT. ƟTerima kasih. (hal. 57, alinea terakhir kalimat pertama)
Kalimat di atas terdiri dari dua kalimat. Kalimat ke dua juga tidak lengkap, ada suatu kekosongan di dalamnya. Sebenarnya kalimat itu adalah saya mengucapkan terima kasih. Keterangan ini didapat dari klausa pertama. A:“ini yang pernah kamu jelaskan kepada saya?” tanya Pak Harto B:Ɵ“iya. Pak”(hal.117, alinea tiga kalimat pertama)
Data ini terdiri dua kalimat, kalimat kedua tidak lengkap, ada kekosongan dalam kalimat tersebut yang harus di isi, kalimat tersebut seharusnya “iya Pak
itulah yang pernah saya jelaskan kepada Bapak” keterangan ini didapat dari penjelasan kalimat sebelumnya yang dianggap sumber informasi Beliau buka dokumen itu. Beliau bulak-balik. Lalu, dikembalikan kepada saya:”sudah jangan diberikan kepada siapa-siapa. Pegang…”(hal.117, alinea empat kalimat pertama)
Data ini jika dilihat pada pernyataan yang paling akhir kalimat ini terasa tidak lengkap, ada kekosongan dalam kalimat tersebut yang harus di isi, kalimat tersebut seharusnya “pegang dokumen ini” keterangan ini di dapat dari penjelasan kalimat sebelumnya yang dianggap sumber informasi. Ternyata sejak itu, penyakit Ainun mulai terlihat, ia kehilangan imunitas. Sejak itu, ainun terpaksa mengadakan terapi dan perawatan di Jerman. ƟTerima kasih Allah.(hal.241, alinea tiga kalimat dua)
Data di atas terdapat tiga kalimat. Kalimat ke tiga tidak lengkap. ada kekosongan dalam kalimat tersebut yang harus di isi. Seharusnya kalimat itu berbunyi” saya mengucapkan terima kasih ya Allah. Keterangan ini didapat dari kalimat pertama. 1.1.3
Penggunaan Kohesi Konjungsi Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan penggunaan konjungsi pada novel
autobiografi habibie dan ainun karya bacharuddin Jusuf Habibie, pada bab 1-37. Kohesi konjungsi di klasifikasikan berdasarkan hubungan proposisi yang diwujudkan dalam dua kalimat. Pengklasifikasian piranti kohesi tersebut didasrkan jenis hubungan yang diciptakan. Lebih lengkapnya di bawah ini dipaparkan data yang mengandung kohesi tersebut berdasarkan jenis dan alat pengganti kohesi
4.2.4.1 Piranti Tambahan Baik ainun maupun saya bekerja keras dengan keyakinan apa saja yang kami laksanakan adalah adalah bagian dari sumbangan nyata.(hal. 131, alinea empat kalimat pertama)
Data ini menggunakan kata baik dan maupun yang merupakan hubungan penambahan disertai penegasan. Penggunaan subsitusi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat. Sebelumnya juga telah dilakukan berbagi uji Fungsional seperti uji APU (auxiliary power unit) beserta system pembangkit daya pneumatik, uji fungsional engine dan propeller, uji system kendali, uji system kemudi, serta uji prestasi gerak. Selain itu juga telah dilakukan uji keandalan keselamtan terbang yang meliputi uji kekuatan struktur, uji ketahanan struktur terhadap sambarab petir, uji getar struktur terhadap beban.(hal.169, alinea tiga kalimat pertama)
Kata (selain itu) pada data di atas merupakan piranti tambahan. Proposisi yang mengikuti penjelasan memberikan keterangan tambahan proposisi sebelumnya. Proposisi-proposisi yang dihubungkan dengan piranti tambahan tersebut pada umumnya bersifat setara, bahkan proposisi-proposisi itu dapat saling menggantikan. Untuk itu diperlukan suatu konsep pembangunan(termasuk teknologi dan industri) yang tidak tergantung pada pembangunan Negara-negara tersebut. Selain itu, keuntungsn lain dengan kemampuan memproduksi pesawat sendiri akan menaikkan bargaining position Indonesia di mata Negara-negara lain, khususnya Negara-negara maju.(hal.172, alinea kedua kalimat pertama)
Kata (selain itu) pada data di atas merupakan piranti tambahan. Proposisi yang mengikuti penjelasan memberikan keterangan tambahan proposisi sebelumnya. Proposisi-proposisi yang dihubungkan dengan piranti tambahan tersebut pada umumnya bersifat setara, bahkan proposisi-proposisi itu dapat saling menggantikan. Baik ISATI’86 maupun ISATI’96 dilaksanakan oleh “Institut Aeronautuka dan Astronotika Indonesia atau IAAI” bekerjasama dengan “internasional Council of Aeronautical sciences atau ICAS.(hal 202, alinea 4, kalimat pertama)
Kata baik dan maupun menunjukkan hubungan penambahan yang disertai dengan penegasan. Piranti ini menghubungkan kalimat agar menjadi jelas dan memiliki hubungan antara kalimat yang sebelum dan sesudahnya. Waktu itu, pak Harto jelas tidaak membicarakan masalah globalisasi atau krisis moneter. Peristiwa bersejarah bagi sayaini, telah saya tulis dalam buku, maupun pada wawancara saya kepada berbagai media.(hal. 221, alinea tiga kalimat pertama)
Penggunaan
kata maupun yang merupakan piranti tambahan untuk
menghubungkan kalimat agar menjadi lebih jelas. Saya biasa ditanya oleh wartawan, baik nasional maupun wartawan media asing:”apakah anda yang dikehendaki menjadi wakil presiden?.(hal.224 alinea pertama kalimat pertama)
Data ini menunjukkan hubungan penambahan baik disertai penegasan maupun untuk menghubungkan kalimat yang bersifat menambahkan informasi, piranti ini digunakan untuk merangkaikan dua proposisi atau lebih. Baik di madame butterfly maupun di La Boheme lagunya indah.(hal. 261, alinea kedua kalimat pertama)
Data ini menunjukkan hubungan penambahan baik disertai penegasan maupun untuk menghubungkan kalimat yang bersifat menambahkan informasi, piranti ini digunakan untuk merangkaikan dua proposisi atau lebih. Beberapa surat pribadi juga saya terima baik dari orang yang kami kenal maupun tidak, menyampaikan duka cita yang dalam atas kepergian Ainun.(hal.309, alinea ketiga kalimat pertama)
Data ini menunjukkan hubungan penambahan baik disertai penegasan maupun untuk menghubungkan kalimat yang bersifat menambahkan informasi, piranti ini digunakan untuk merangkaikan dua proposisi atau lebih. 1.1.3.2 Piranti Penegasan Saya bersyukur bahwa ainun sudah berhasil melaksanakan fungsinya sebagai ibu yang menciptakan keluarga yang sakinah dan sejahtera, selain menunjukkan
pembelaannya atas peninkatan terus menerus kodrat wanita Indonesia bahkan untuk seluruh masyarakat dan bangsanya.(hal.156, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan. Namun diantara semuanya, yang paling banyak menjadi perhatian Ainun, apalagi setelah saya tidak sibuk lagi dalam tugas pemerintahan, adalah Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orbit yang merupakan wahana pengembangan program peningkatan kualitas SDM dari organisasi ICMI pusat dalam pemberian bantuan beasiswa yang dilaksanakn sejak 10 juli 1993.(hal.159, alinea keempat kalimat pertama)
Kata apalagi digunakan untuk menyatakan suatu penegasan. Proposisi yang mengikuti kata itu menunjukkan suatu hal yang lebih dari yang disebutkan lebih dahulu. Tidak hanya Asiaweek, bahkan sejumlah besar media massa luar negeri memberikan N-250 dengan muatan politis.(hal.166, alinea keenam kalimat pertama)
Penggunaan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan pada pernyataan sebelumnya. Pengujian yang professional berdasarkan standar yang lazim dilakukan standar industry pesawat terbang. Bahkan untuk N-250 dilakukan persiapan yang lebih berat lagi. Sebelum melakukan terbang perdana, N-250 melakukan serangkaian kegiatan persiapan atau percobaan untuk terbang.(hal.168, alinea pertama kalimat ketiga)
Penggunaan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan pada pernyataan sebelumnya. Pada malam-malam yang mencengkam tersebut, pada saat otak saya berputar memikirkan penyelesaian ruangan lain, seperti biasa saya mendengar suara Ainun tidak henti-hentinya mengalunkan bacaan ayat-ayat suci alquran. Suaranya yang lembut, telah membuat saya kembali segar. Saya serasa mendapat energy baru, bukan phisik tetapi energy spiritual yang dahsyat. Bahkan memberikan keyakinan kepada saya bahwa tidak ada yang salah yang telah saya lakukan.(hal.184, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan pernyataan yang berikutnya. Pemilu kali ini diwarnai banyak protes. Proses terhadap kecurangan terjadi di banyak daerah. Bahkan di Kabupaten sampan, Madura, puluhan kotak suara dibakar massa karena kecurangan perhitungan suara dianggap keterlaluan.(hal. 215 alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan. Kami dapat bersilaturahmi dengan beberapa kawan lama orang jerman, bahkan dua kali Ainun dan saya dapat menonton Opera di Munchen.(hal.256, alineaalinea pertam kalimat ketiga)
Data di atas menggunakan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan. Proposisi yang telah disebutkan perlu ditegaskan lagi agar dapat segera dipahami dan diresapi Sering Ainun dan saya saling memberi dan menerima informasi tanpa berbicara, cukup dengan tatapan mata saja. Bahkan jikalau kami sedang tidak berada dalam satu lokasi, tetap dapat berkomonikasi melalui hubungan batin.(hal.266 alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas menggunakan kata bahkan digunakan sebagai piranti yang menyatakan penegasan yang menyangatkan. Ide yang digunakan kata itu mengandung arti lebih menguatkan. Proposisi yang telah disebutkan perlu ditegaskan lagi agar dapat segera dipahami dan diresapi 1.1.3.3 Piranti Pertentangan Dengan mengunakan mobil ibu, saya dan Fany berangkat menuju rumah keluarga besari. Ternyata rumah Keluarga Besari yang kami tuju, tidak lagi di Ciumbuleuit tetapi sudah pindah ke jalan Rangga Malela no. 11B, yang hanya sekitar 15 menit dari rumah kami.(hal. 1-2, alinea kedua kalimat kedua)
Penggunaan piranti transisi pertentangan tetapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya. Konjungsi ini berfungsi untuk menyambungkan kalimat yang dianggap bertentangan sehingga kalimat tersebut jelas dan nyambung antara kalimat yang dipertentangkan. Persiapan dan pelaksanaan akad nikah secara adat dan budaya jawa hari rabu tanggal 12 Mei 1962 di rangga Malela, diserahkan kepada keluarga Besari. Sedangkan resepsi dengan adat dan budaya Gorontalo, pada keesokannya hari tanggal 13 Mei 1962 di hotel preanger, diserahkan kepada keluarga Habibie. disepakati pula agar dalam waktu sesingkat-singkatnya pertunangan kami, di rumah orang tua Ainun di jalan Rangga Malela dapat dilaksanakan.(hal.11, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti pertentangan sedangkan untuk mempertentangkan kalimat sebelumnya yang megenai akad nikah budaya jawa dan budaya gorontalo. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. “Walaupun proses izin ke luar negeri, paspor, visa, pembelian tiket pesawat dsb. Sangat sulit diperoleh, ternyata semuanya berjalan lancar..(hal.12, alinea keempat kalimat pertama).
Penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengontraskan kalimat berikutnya tentang pembelian tiket pesawat sanagat sulit diperoleh namun bisa berjalan dengan lancar. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Peran Ibu kandung saya sangat besar dalam melaksanakn perubahan ini. Beliau tidak saja mendorong saya tetapi juga menyanggupi membiayai proses pendidikan dan kemandirian saya(hal.15 alinea pertam kalimat pertama)
Penggunaan piranti pertentangan “tetapi” untuk mengontraskan peran ibu yang bukan mendorong anaknya tetapi sekaligus membiayainya. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Hidup benar-benar keras. Tetapi ada hikmahnya. Di masa-masa inilah saya belajar untuk hidup berdikari(hal. 21alinea pertama kalimat kedua)
Penggunaan piranti pertentangan “tetapi” untuk mengontraskan kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Yaitu menentangkan tentang kehidupan yang begitu keras
tapi ada hikmahnya. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk
menghubungkan kalimat yang mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Dengan perkataan lain Ainun bertindak tidak saja sebagai istri namun juga sebagai dokter pribadi. Jika saya lelah, ainun selalu menyapa dengan senyuman dan pandangan mata yang memukau dan saya rindukan selalu.(hal. 23 alinea pertama kalimat keempat)
Penggunaan
piranti pertentangan “namun” untuk mengontraskan
tindakan Ainun yang bukan hanya sebagai istri namun sebagai dokter pribadi. Konjungsi
tersebut,
berfungsi
untuk
menghubungkan
kalimat
yang
mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Dipandang dari sudut teknologi , tawaran Dipl. Ing. Makosch menarik, namun kendala utama saya adalah waktu.(hal. 29, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti pertentangan namun untuk mengkontraskan tawaran dipl. Ing. Makosch dengan kendalanya. Tujuan dari piranti pertentangan namun ini agar kalimat menjadi kohesif. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Walaupun ainun sudah mengandung 7 bulan, ia tetap muntah, meludah dan sering susah makan.(hal.31alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan
piranti pertentangan “walaupun” untuk mengontraskan
klausa pertama dengan klausa berikutnya. Yaitu dikontraskan pengandungan Ainun yang sudah 7 bulan. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Ainun memilih nama Nadia Fitri sedangkan saya memberi nama Ilham Akbar.(hal.31, alinea kedua kalimat kedua)
Penggunaan
piranti pertentangan “sedangkan” untuk mengkontraskan
pemilihan nama dari Ainun dan Habibie. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Dengan semangat, motivasi dan diilhami oleh Ainun produktivitas kerja saya terus meningkat dan semua berjalan lancar. Saya sangat memahami dan mengerti baik keunggulan dan kelemahan perhitungan kedua tim Broglio dan Santini yang hanya dapat menghitung bagian ujung sayap atau sirip tanpa memperhatikan pangkalnya, sedangkan metode perhitungan tim Heldenfels cs., sebaliknya hanya dapat menghitung tegangan akibat pemanasan kinetik pada pangkal tanpa memperhitungkan kendala ujung sayap atau sirip.(hal. 33 alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan
piranti pertentangan “sedangkan” untuk mengkontraskan
perhitungan kedua tim Broglio dan Santini dan perhitungan tim Heldenfels cs. Konjungsi
tersebut,
berfungsi
untuk
menghubungkan
kalimat
yang
mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Kami mengharapkan bayi pertama kami akan lahir pada tanggal 12 Mei 1963, bersamaan dengan HUT satu tahun pernikahan kami. Namun manusia berencana tetapi allah menentukan. Tanggal 15 Mei 1963 pukul 20.00 Ainun merasa tandatanda bayi kami akan lahir.( hal 45, alinea pertama kalimat kedua)
Penggunaan
piranti pertentangan “namun” untuk mengkontraskan
kenyataan tidak sesuai dengan sebuah harapan. Konjungsi tersebut, berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang mengkontraskan dua buah ide atau proposisi. Bukan saja kemampuan menghitung kekuatan statik dan dinamik suatu suatu benda yang bergerak harus dimiliki, namun yang tidak kala pentinnya adalah tersediannya bahan material yang kuat, ringan, harga terjangkau dan dengan teknologi produksi tepatguna.(hal.50, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kesibukannya dam kegigihannya. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Saya didampingi oleh ainun yang tidak pernah meninggalkan saya. Pada kunjungan saya pertama kalinya USA, Ainun sebagai Maskot atau Lucky Angel Bacharuddin
Jusuf Habibie. sedangkan Ilham dan Thareq tinggal di rumah, di asuh oleh Bapak dan Ibu Paramayuda. (hal.50 alinea ke lima kalimat kelima)
Penggunaan piranti transisi pertentangan, yang ditandai pada kata yang dicetak miring sedangkan untuk mengontraskan kalimat yang sebelumnya yang dipertentangkan dengan kalimat sesudahnya. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Pada tahun 1966, banyak perubahan yang terjadi bukan saja kesibukan di kantor meningkat tetapi kesebukan di rumah tangga juga meningkat pula.(hal. 54, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan yang ditandai dengan kata yang dicetak miring dan tebal tetapi untuk mengontraskan kesibukan di kantor dan kesibukan di rumah. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Ruang pak Harto biasa saja, tidak istimewa untuk seorang Presiden tetapi memberi kesan sederhan, rapi, bersih dan buku-buku, bahan dokumen, tas dsb. Semua diatur letaknya di tempatnya masing-masing.(hal.79 alinea keempat kalimat pertama)
Penggunaan
piranti transisi pertentangan tetapi untuk mengontraskan
ruangan pak Harto. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Lapangan kerja di industri pertanian dan industri pertambangan tidak mampu menyediakan yang kita butuhkan, walaupun program keluarga Berencana Bapak berjalan lancar.(hal. 81, alinea pertama klimat kedua)
Penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengkontraskan lapangan kerja dengan program keluarga berencana. Konjungsi ini berfungsi
untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Saya akan berusaha menanggapi pertanyaan saudara semua. Namun saya tidak mungkin membaca atau mengetahui isi hati serta niat Pak Harto.(hal.99, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Ada juga beberapa orang yang datang ke Indonesia untuk melihat-lihat keadaan. Tetapi, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di luar negeri setelah melakukan perhitungan –perhitungan.(hal 108, alinea keenam kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan tetapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Dr. Habibie semuanya yang diceramahkan menarik, namun mengapa justru Dr, habibie dipilih menjadi penasehat presiden? Apa yang dicapai di Jerman itu biasa saja. di Jerman semuanya serba lengkap. Tetapi di Indonesia tidak. Apa yang Dr. Habibie capai di Jerman belum tentu dapat dicapai di Indonesia. Kami di sini susah membangun karena semua tidak lengkap. (hal. 114, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan sekaligus penegasan namun dan tetapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Lalu saya memberikan alasan seperti yang telah saya jelaskan kepada Pak Jusuf. Namun, Pak Harto tak mau tahu. Beliau juga marah besar. Dengan suara tinggi ia berkata: “Dia itu pembantu saya”.(hal.117, alinea kedua kalimat pertama )
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Yang diperhatikan bukan hanya neraca perdagangan dan neraca pembayaran namun juga neraca jam kerja khususnya dalam proses globalisasi.(hal.130, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Saya langsung menambahkan kata “se” untuk menggaris bawahi bahwa ini satusatunya organisasi Cendikiawan di Indonesia namun, tidak mungkin seorang menteri memimpin suatu organisasi tanpa persetujuan Presiden.(hal.138, alinea pertama kalimat kedua)
Penggunaan piranti pertentangan namun untuk mengkontraskan kalimat sebelumnya. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. “masih banyak ingin ikut mendatangani, namun kendala memungkinkan”, sambut Erik Salman dengan selamat.(hal.139)
Penggunaan piranti transisi pertentangan
waktu
tidak
namun digunakan untuk
mempertentangkan dua buah ide. Ide yang dikontraskan pada kalimat di atas adalah kendala waktu. Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Saya bukan orangnya untuk memimpin mereka. Saya sudah sangat sibuk dan hampir tidak memiliki waktu lagi untuk keluarga dan saya sendiri. Saya sependapat dengan Bapak bahwa ini penting, namun sebaiknya diserahkan kepada anggota cabinet yang lain, seperti Menteri urusan Pemuda, Menteri Agama, Menteri Pendidikan atau tokoh yang lain.(hal.139-140, alinea keenam kalimat pertama)
Penggunaa piranti transisi pertenatnagan namun untuk mengkontraskan kalimat
sebelumnya
dan
sesudahnya.
Konjungsi
ini
berfungsi
untuk
menghubungkan kalimat yang sebelumnya yang menunjukkan kekontrasan terhadap kalimat tersebut. Sukarelawan adalah pemisah antara”kekuasaan dan pengaruh” agama denga pemerintahan. Sedangkan sekuler plus adalah pertanggung jawaban akhirat dan pertanggung jawaban duniawi dipisahkan “pertanggung jawaban akhirat nanti setelah hari akhir. Sedangkan pertanggung jawaban duniawi bisa dilaksanakan misalnya DPRD, DPR, atau MPR.(hal.144, alinea keempat kalimat pertama)
Data di atas menggunakan piranti transisi pertentangan sedangkan muncul dua kali untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Kata sedangkan pertama mengkontraskan
sukarelawan dan sekuler plus, kata
sedangkan yang kedua mengkontraskan pertanggung jawaban akhirat dan pertanggung jawab duniawi. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Namun saya tahu Ainun menyadari bahwa apa yang selalu saya sampaikan seperti itu, adalah pertanyaan saya yang bukan sekedar basi-basi, tetapi selalu tulus keluar dari lubuk hati saya yang dalam.(hal.156, )
Penggunaan piranti transisi pertentangan tetapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Namun saya tahu Ainun menyadari bahwa apa yang selalu saya sampaikan seperti itu, adalah pertanyaan saya yang bukan sekedar basi-basi, tetapi selalu tulus keluar dari lubuk hati saya yang dalam.(hal.155, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan dengan menggunakan kata tetapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya yang emnjadi pertentangan pada kalimat yang sesudahnya. Lulusan taman kanak-kanak ini sekarang sudah banyak yang menadi sarjana, mulai strata satu, strata dua, mungkin juga aka nada yang menjadi doktor. Sampai sekarang Teka tersebut masih berfungsi. Namun karena anak-anak karyawan penghuni
kompleks, sudah dewasa semua bahkan sudah ada yang berkeluarga.(hal.158 alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Puluhan ribu pasang mata, seperti menahan nafas menanti detik-detik N-250 Gatotkoco lepas landas. Meskipun sudah melewati berbagai pengujian, namun tak sedikit karyawan dan teknis yang berdebar-debar mengingat N-250 itu merupakan pesawat baru lahir dan belum pernah terbang.(hal.163 alinea kedua klimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan meskipun dan diikuti namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan kalimat sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Mereka satu per satu mengucapkan selamat pada Ainun dan saya. Namun, saya sendiri saat itu tak menyadari semua ucapan selamat itu.(hal.164 alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan dua buah ide yang dianggap bertentangan. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Sebuah semangat yang bergelora dalam diri saya untuk bias tampil mempersembahkan pengabdian kepada Ibu Pertiwi. Tapi apa bisa?dan bagaimana? Sebab saya tak berdaya, terbaring di Rumah Sakit. Namun, saya tiba-tiba tergerak untuk menyampaikan sumpah yang saya tulis dalam sebuah puisi yang berjudul “sumpahku”(hal.165 alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya yang dianggap bertentangan. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Namun demikian yang penting untuk dikejar sesungguhnya bukan teknologi itu sendiri. Tapi yang lebih penting untuk dikejar adalah pembangunan sumber daya manusia yang terampila dan tangguh yang mampuh menguasai, mengendalikan dan mengembangkan teknologi ke arah yang lebih majudemi peningkatan kesejahteraan bangsa.(hal.172, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan
piranti transisi pertentangagan namun disertai dengan
penegasan tapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. engan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Organisasi multilateral seperti, Bank Dunia, IMF dsb. Didirikan untuk membantu terciptanya dunia yang tentram. Namun sangat disayangi sering kebijakan yang diambil memanfaatkan “standar ganda” yang disalahgunakan oleh aliran politik sesaat kelompok kecil saja antar Negara yang tidak menguntungkan sesame manusia yang makin erat ketergantungannya.(hal.174, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Sebenarnya saya harus beristirahat. Namun mengizinkan(hal.178alinea kedua kalimat pertama)
tugas
dan
pekerjaan
tidak
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya yang mengalami pertentangan . Denganadanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Organisasi dengan pendekatan structural seperti bank dunia dsb. Atau cultural seperti Bank Pembangunan Islam dari IDB dsb. Sudah berperan aktif. Tetapi, alangkah baiknya jikalau Bank Dunia maupun Bank Pembangunan Islam dibantu oleh suatu organisasi yang dapat memanfaatkan pakar umat Islam dari masyarakat/ Negara maju berperan aktif mentransfer teknologi kepada SDM Islam di Negara penerima bantuan untuk pembangunan.(hal.188, alinea kedua, klaimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan tetapi untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya yang dianggap bertentangan. Adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Industry badan Usaha MilikSwasta (BUMS) yang bukan manufaktur sebagai inti penyebab krisis tersebut, dibantu dengan memanfaatkan dana masyarakat. Sedangkan pasar domestic sebagai penggerak utama produk industry manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), diberikan kepada Industri Manufaktur Luar Negeri(IMLN).(hal. 192 alinea keempat kalimat pertama )
Penggunaan
piranti
transisi
pertentangagan
sedangkan
untuk
mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya yang bertentangan. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Ainun yang mengikuti pembicaraan saya ini mengusulkan agar mengikuti saran Dr. Budiman saja. Beliau rasanya biasa saja dan sementara tunggu di hotel sambil beristirahat adalah wajar. Jangan saya paksakan. Namun perasaan saya aneh dan saya paksa untuk masuk rumah sakit. Saya sampaikan akan langsung ke rumah sakit. Saya sampaikan akan langsung ke rumah sakit dan tidak singgah di hotel.(hal.208, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan namun untuk mengontraskan kalimat yang bertentangan. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Pemungutan suara diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 29 Mei 1997. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah pada pemilu 1992 Golkar mengalami kemerosotan, tetapi kali ini Golkar kemb ali merbut suara pendukung.(hal.214, alinea keempat kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan namun untuk mengontraskan kalimat yang bertentangan. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Perolehan suara Golkar mencapai 74,51 persen, atau naik 6,41 persen. Sedangkan perolehan kursinya meningkat menjadi 325 kursi, atau bertambah 43 kursi dari hasil pemilu sebelumnya.(hal.214, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan
piranti
transisi
pertentangagan
sedangkan
untuk
mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Setelah pemilu selesai, Ainun saya diperiksa oleh tim Dokter Indonesia. Keadaan kami syukur Alhamdulillah dinyatrakan baik. Namun kami tidak dibenarkan terlalu dibebani banyak pekerjaan. Kami, tidak dibenarkan terlalu dibebani banyak pekerjaan. Kami, harus masi banyak beristirahat dan tidak boleh berlebihan bekerja.(hal.215, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Rapat dan pertemuan terbatas saya pimpin di rumah saya di Kuningan, sedangkan rapat paripurna 3 jalur ABG atau ABRI-biokrat-Golkar di Kantor Jl.Teunku Umar.(hal.220 alinea pertama kalimat kedua)
Penggunaa piranti transisi pertentangan sedangkan untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Politik adalah penting tetapi yang lebih penting tetapi yang lebih adalah manusia yang memiliki wawasan teknis dalam bidangnya masing-masing untuk membangun dengan karya-karya nyata. Waktu itu- Januari 1974 usia saya baru 37 tahun atau baru menjelang 38 tahun, karena akan berulang tahun ke-38 pada bulan juni. Sedangkan para senior saya yang anggap tepat untuk diberikan kepercayaan oleh Presiden Soeharto, sepuluh tahun lebih tua dibandingkan saya, tidak disebut.(hal.222, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangan sedangkan untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Untuk member pengertian pada para pendemo, tanggal 18 April 1998, Menteri Pertahanan dan keamanan/panglima ABRI Jenderal Wiranto dan 14 menteri Kabinet pembangunan VII, mengadakan dialog dengan mahasiswa di pecan Raya Jakarta, namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.(hal.229, alinea keempat kalimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Permintaan tersebut ditolak. Ia lalu mengajukan pembentukan komite Reformasi. Pada saat itu presiden Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi presiden. Namun pernyataan itu tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke gedung MPR untuk berunjukrasa semakin banyak.(hal.231, alinea ketiga klimat pertama)
Penggunaan piranti transisi pertentangagan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Secara medis, saya dianggap tidak punya harapan untuk bertahan hidup. Namun semangat saya tidak padam, dalam ketidakberdayaan, jiwa saya memberontak ingin tetap hidup dan member pengabdian kepada rakyat dan bangsa saya.(hal.233, alinea ketiga kalimat pertama).
Penggunaan piranti transisi pertentangan namun untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Ketika saya memutuskan bahwa kita harus pulang ke Tanah Air, meninggalkan jabatan dan menteri seberharga apapun di rantau. Ainun tanpa berpikir panjang dan tulus mengatakan “ya”. Walaupun saya tahu, bahwa semua itu adalah pengorbanan bagi ainun dan bagi anak-anak.(hal.234, alinea pertama kalimat pertama).
Penggunaan
piranti
transisi
pertentangagan
walaupun
untuk
mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. Walaupun nilai-nilai demokrasi bersifat universal, tetapi dalam penerapannya diperlukan penyerapan terhadap budaya masyarakat yang ada, agar demokrasi dapat terlaksana dengan baik.(hal.243, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan
piranti
pertentangan
walaupun
dan
tetapi
untuk
mengontraskan kalimat berikutnya tentang nilai-nilai demokrasi. Kemudian kami berbicara tentang beberapa mantan presiden yang terus berbuat untuk bangsanya, walaupun sudah tidak menjabat lagi.(hal.243, alinea keempat, kalimat pertama)
Penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengontraskan dua buah idea tau proposisi. Ainun selalu setia mendampingi dan membantu saya dalam melaksanakan tugas berat, walaupun keadaan Ainun tidak begitu sehat.(hal.251alinea pertama kalimat pertama)
Kalimat di atas terdapat penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengontraskan dua buah idea tau proposisi. Ainun selalu setia mendampingi dan membantu saya dalam melaksanakan tugas berat, walaupun keadaan Ainun tidak begitu sehat.(hal.251, alinea pertama kalimta pertama)
Penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengontraskan dua buah idea tau proposisi. Wajahnya cerah walaupun kadang-kadang merasa terganggu karena sering harus minum obat karena perutnya sakit atau mules.(hal.263 alinea dua kalimat kedua)
Penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengontraskan dua buah idea tau proposisi. Ini terjadi tiap malam selama 40 hari, tidak mengenal hujan. Walaupun mereka tetap terakomodasi dan mendapat perhatian kami, tetapi semua itu saya anggap berkah untuk melampangkan perjalanan Ainun menghadap sang khalik.(hal.309, alinea kedua klimat pertama)
Penggunaan piranti pertentangan walaupun untuk mengontraskan dua buah ide atau proposisi. Jiwa, roh, batin dan nurani atau software manusia adalah super intelligent sedangkan software mesin adalah sangat primitive.(hal.316, alinea keempat kalimat kedua)
Penggunaan pertentangan sedeangkan untuk mengontraskan kalimat sebelumnya dengan sesudahnya. Dengan adanya piranti tersebut kalimat menjadi kohesif. 1.1.3.4 Piranti Waktu Saya lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah. Sewaktu saya memasuki ruang makan, ternyata Ainun Putri Bapak Besari duduk seorang diri, ia sedang menjahit dan bercelana panjang”blue jeans”.(hal.2, alinea kedua, kalimat ketiga)
Kata lalu dan sewaktu pada data di atas menunjukkan hubungan piranti waktu, yang digunakan untuk keterangan waktu. Kata lalu menunjukkan suatu
peristiwa yang akan berlanjut, sedangkan kata sewaktu merupakan hubungan waktu yang terjadi pada saat itu. Fungsi konjungsi untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya. Sebelum malam takbir itu diakhiri, saya sempat mengajak Ainun untuk bertemu besok setelah sholat Maghrib di Ragga Malela no. 11 B.(hal. 5-6, alinea ketiga kalimat ketiga)
Kata sebelum dan setelah pada data di atas menunjukkan hubungan piranti waktu, yang digunakan untuk keterangan waktu. Kata sebelum member keterangan suatu peristiwa yang belum dimulai atau belum terjadi, sedangkan kata setelah merupakan hubungan waktu yang sudah terjadi, kedua hubungan ini dikatakan urutan waktu. Fungsi konjungsi untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya. Ternyata sewaktu saya tiba di rumah jalan Imam Bonjol beberapa kawan dan mahasiswa yang tinggal di rumah Ibu saya menanti kedatangan saya setelah kunjungan ke rumah Ainun. banyak pertanyaan yang dilontarkan yang saya jawab apa adanya.(hal.6, alinea pertama kalimat)
Kata sewaktu dan setelah pada data di atas menunjukkan hubungan piranti waktu, yang digunakan untuk keterangan waktu. Kata sewaktu menunjukkan suatu peristiwa yang terjadi pada saat itu, sedangkan kata setelah merupakan hubungan waktu yang sudah terjadi, kedua hubungan ini dikatakan hubungan urutan waktu. Beberapa hari setelah iklan pertunangan Ainun dengan saya diumumkan, kami mengalami suatu kejadian yang sangat menarik. Kejadian tersebut terjadi ketika saya sedang berjalan bersama Ainun menuju bagian anak di RSCM.(hal.12, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah, dan ketika.
Kata setelah
yang
menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain. Dan
disambung dengan piranti waktu ketika menunjukkan hubungan waktu yang bersamaan. Selanjutnya kami berdua dipangku oleh ayah kandung Ainun dan dalam bahasa jawa ibu yang melahirkan Ainun bertanya kepada Bapak Besari:”siapa yang berat?” dijawab jawab dalam bahasa jawa pula” sama beratnya!”. Ini berarti mertua dan orang tua kami tidak memihak dan menerima kami berdua sebagai anggota keluarga yang mendapatkan hak dan kewajiban yang sama. Akhirnya, saya menumpahkan sebungkus uang logam, beras bunga dsb. Di atas pangkuan Ainun dengan ucapan:,, Terimalah pendapatan saya ini’’, mencerminkan transparansi pendapatan kami yang diserahkan kepada istri untuk dimanfaatkan dan dikelola. Semuanya itu dilaksanakan dengan alunan gamelang budaya Jawa.(hal 13, alinea ketiga)
Penggunaan piranti waktu selanjutnya, dan akhirnya merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata selanjutnya yang menunjukkan suatu peristiwa yang akan terjadi dikemudiannya. Sedangkan penggunaan piranti waktu akhirnya menunjukkan hubnungan waktu yang terjadi dalam suatu peristiwa pada akhir cerita. Jadi kedua hubungan piranti ini bisa saja disebut hubungan urutan waktu. Sementara itu, saya kirim telegram kepada kawan-kawan di Aachan mengenai jadwal kedatangan ainun dan saya di dusseldor(hal.16, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sementara itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata sementara biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya Di Aachan kami mula-mula menyewa suatu pavilium tiga kamar, pada permulaannya hidup tidak berat; saya dibantu seseorang pembersih rumah. Setelah pembersih rumah tidak ada pun hidup tidak terasa berat karena dari kecil saya sudah diajari mengurus rumah tangga; memasak, mencuci, membersihkan dsbnya.(hal.18, alinea ke dua kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu mula-mula merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa Kata mula-mula merupakan hubungan waktu yang menunjukkan berawalnya suatu cerita atau peristiwa, kemudian dilanjutkan dengan kata setelah yang merupan hubungan waktu yang menunjukkan suatu peristiwa yang telah terjadi. Kedua hubungan ini dikatakan hubungan urutan waktu. Beberapa hari kemudian ainun datang dengan membawa cangkir tempat ia meludah. Saya bertanya:,, megapa? Sakit? Ainun menjelaskan ini pertanda bahwa bayi dalam kandungannya sudah melekat pada rahim.(hal.21, alinea kedua, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu kemudian merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Penggunaan piranti waktu kemudian menunjukkan suatu peristiwa yang terjadi pada peristiwa yang terjadi selanjutnya. Setelah saya melaksanakan kuliah umum karya S3 dan dinyatakan lulus denga nilai”Sher Gut” atau “ sangat baik” saya melamar dibeberapa industri penmbuat pesawat terbang. Ketika itu pesawat supersonic Concord buatan inggris dan prancis sedang mendapatkan perhatian besar perusahan Amerika Boeing telah mengumumkan pembuatan supersonic Transporter yang akan lebih unggul dari pesawat Concord.(hal.40, alinea keempat, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah, dan ketika merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata setelah yang menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain sedangkan kata ketika menampilkan kedua peristiwa berlangsung bersaman. Sejak tahun 1960 serat boron dengan kekakuan dan kekuatan tinggi mendapat perhatian khususnya untuk merekayasa pesawat terbang tempur.(hal. 50, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sejak merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa
kata sejak menunjukkan suatu peristiwa terjadi selama peristiwa yang lain berlangsung atau menunjukkan durasi. Kami merencanakan selam tim kami dari Jerman keliling jawa untuk melihat aset nasional yang dapat dimafaatkan sebagai cikal bakal Industri Dirgantara, semantara itu Ainun, Ilham dan Thareq akan memanfatkan waktu yang ada untuk bertemu dengan keluarga dan kawan-kawan di Jakarta dan Bandung.(hal. 55, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sementara itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata sementara biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya. Lalu saya tugaskan Frau Kalleicher menelpon istri saya dahulu dan setelah itu baru Bapak Achmad Tritosudiro. (hal. 67 alinea keempat, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu lalu, dan setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa lain. Kata lalu dan setelah pada data di atas digunakan untuk menghubungkan kalimat agar menjadi kohesif. Kata lalu memberi keterangan suatu peristiwa yang akan berlanjut, sedangkan kata setelah merupakan hubungan waktu yang sudah terjadi, kedua hubungan ini dikatakan urutan waktu karena saling berkesinambungan. Ketika telepon tersambung ke rumah, Ainun menyampaikan pesan Pak Achmad Tirtosudiro agar hal ini, jam berapapun saya diminta menelpon Bapak Ahmad Tirtosudiro di Bonn.(hal. 67 alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu ketika
merupakan konjungsi untuk kalimat
yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lainnya. Kata ketika pada data di atas
menunjukkan hubungan waktu yang bersamaan. Penggunaan piranti waktu ini untuk menghubungkan kalimat agar menjadi kohesif. Ketika kami semua lengkap berada di ruang tamu, Pak Ibnu Sutowo selesai berpakaian dan memberi petunjuk kepada Dr. Erick sanger.(hal. 72,alinea ketiga, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu ketika
merupakan konjungsi untuk kalimat
yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata ketika pada data di atas menunjukkan hubungan waktu yang bersamaan atau member keterangan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu yang bersamaan. Setelah Bapak Dr. Ibnu Sutowo beserta rombongan meninggalkan hotel dikawal oleh polisi Jerman dalam protokoler resmi, saya segera kembali ke kamar menelpon Ainun untukmenceritakan pengalaman dan kesan pertemuan pertama saya dengan tokoh kharismatik Dr. Ibnu Sutowo.(hal. 74alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Data di atas terdapat penggunaan piranti waktu yang ditandai dengan kata yang dicetak miring dan tebal setelah, yang menunjukkan suatu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain. Sementara itu masuk ke ruang tamu seorang perwira menengah Kolonel angkatan Darat yang berpenampilan sopan, rapi, menyenangkan dengan wajah yang cerah memperkenalkan diri sebagai ajudan Presiden.(hal. 78, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sementara itu
merupakan konjungsi untuk
kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata sementara biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya.
Setelah menyampaikan butir-butir tersebut, Pak Harto bersikap rileks dan santai, seakan-akan melepaskan beban kepada generasi yang akan datang. (hal. 87, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu selanjutnya merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lain. data di atas terdapat penggunaan piranti waktu setelah, yang menunjukkan suatu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain yang lain. Sementara itu masuk ke ruang tamu seorang perwira menengah Kolonel angkatan Darat yang berpenampilan sopan, rapi, menyenangkan dengan wajah yang cerah memperkenalkan diri sebagai ajudan Presiden.(hal. 78)
Penggunaan piranti waktu sementara itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa Konjungsi yang digunakan untuk menunjukkan urutan waktu menggunakan sementara itu. Kata sementara
biasanya menampilkan suatu
peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anaphora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anaphora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya. Setelah menyampaikan butir-butir tersebut, Pak Harto bersikap rileks dan santai, seakan-akan melepaskan beban kepada generasi yang akan datang. (hal. 87, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa berikutnya. piranti waktu setelah menunjukkan suatu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain. Setelah berhenti sejenak, kemudian Dr. Bӧ lkow melanjutkan: seperti halnya cara perhitungan merambatnya retak pada sayap pesawat apa pun, yang disebabkan oleh beban yang bersifat acak, yang dikembangkan oleh Dr. Habibie, telah dapat
diterapkan untuk membantu mencegah jatuhnya pesawat tempur Lockheed F-104 G Starfighter milik angkatan udara Jerman. (hal. 94, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah, dan setelah
merupakan konjungsi
untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata setelah yang menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain. Disambung dengan piranti waktu kemudian menunjukkan hubungan waktu yang yang akan terjadi. Setelah tiba di rumah dan semua pesanan dan titipan dicek, saya menjawab semua pertanyaan Ainun mengenai keadaan keluarga besar Habibie dan Besari. (hal. 90, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang berikutnya. Penggunaan piranti waktu setelah menunjukkan suatu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain. Setelah berhenti sejenak, kemudian Dr. Bӧ lkow melanjutkan: seperti halnya cara perhitungan merambatnya retak pada sayap pesawat apa pun, yang disebabkan oleh beban yang bersifat acak, yang dikembangkan oleh Dr. Habibie, telah dapat diterapkan untuk membantu mencegah jatuhnya pesawat tempur Lockheed F-104 G Starfighter milik angkatan udara Jerman. (hal. 94, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu selanjutnya, dan akhirnya merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata setelah
yang menunjukkan satu
peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain. Piranti waktu kemudian menunjukkan hubungan waktu yang yang akan terjadi. Kami tiba di lapangan udara Manila sesuai jadwal. Ketika kami berdua siap untuk keluar dari pesawat, tiba-tiba nama saya disebut oleh seorang perwira muda Angkatan Bersenjata Philipina yang menanyakan kepada pramugari. (hal. 101, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu selanjutnya, dan akhirnya merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau
mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lain. Penggunaan piranti waktu ketika pada data tersebut menunjukkan hubunganan waktu yang bersamaan. Dengan adanya hubungan waktu ini kalimat tersebut menjadi kohesif. Selanjutnya presiden Ferdinand marcos mengatakan.”saya beberap bulan yang lalu bertemu dengan Dr. Ludwig Bӧ lkow Direktur Utama MBB dan berdiskusi mengenai teknologi canggih dan penerapannya. (hal. 103, alinea keenam, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu selanjutnya merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata selanjutnya pada data di atas yang menunjukkan suatu peristiwa yang akan terjadi dikemudiannya. Beberapa hari kemudian, saya dipanggil Pak Harto.” Saya dengar presentasi kamu bagus, ya,” Pak Harto membuka percakapan.”semua positif, hankam positif, bappenas positif CSIS positif.(hal.115, alinea kelima, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu kemudian merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa berikutnya. Kata kemudian
yang menunjukkan
sesuatu peristiwa yang terjadi pada waktu. Karya putra-putri Indonesia mendapat perhatian masyarakat dunia pertama kalinya ketika saya didampingi Ainun, harus memberi”Theodor Von Karman Lecture” yang ke-6 di Konggres ICAS ke 18, yang berlangsung pada tanggal 20-25 september 1992, di beijing RRC. Setelah itu, saya menerima”ICAS-von Karman Award for International Cooperation in Aeronautics” untuk 1992 sebagai penghargaan prestasi SDM Indonesi dan Spanyol yang tidak berhasil mengembangkan pesawat CN-235-Tetuko.(hal. 135, alinea kelima, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu ketika dan setelah dengan merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa lainnya. Data
di atas
menggunakan kata ketika dan setelah itu. Kata ketika menunjukkan hubugan waktu yang bersamaan, sedangkan kata setelah itu merupakan kunjungsi yang
digunakan untuk menunjukkan urutan waktu. Kata setelah biasanya menunjukkan bahwa proposisi yang mengikuti kata itu sebagai proposisi selanjutnya. Proposisi yang mengikuti kata itu tidak dapat diletakkan di awal. Kata setelah biasanya digunakan untuk piranti intrakalimat. Namun, jika kata setelah dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya, kata itu dapat digunakan sebagai piranti kohesi antarkalimat. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frasa setelah itu merujuk proposisi sebelumnya. Setelah ICMI resmi terbentuk, saya sadar masih ada sebagian kalangan termasuk kalangan umat Islam yang tidak antusias menyambut berdirinya ICMI.(hal.142, alinea ketiga, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lain. Kata setelah pada data di atas menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain. Kata ini menunjukkan piranti waktu. Setelah kami mengambil wudhu,saya mengajak mereka semua shalat dan tahajud, kemudian memanjatkan doa kepada Allah SWT.(hal.182, alinea kelima, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah, dan kemudian merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lain. Kata setelah menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari peristiwa yang lain. Kata kemudian menunjukkan suatu peristiwa yang akan diceritakan pada waktu selanjutnya. Jadi kedua kata ini menunjukkan hubungan urutan waktu dalam satu kalimat. Sesuai jadwal pada tanggal 10 Agustus 1995, duhadapan mata seluruh dunia penerbangan N-250 Gatotkoco terbang mendemonstrasikan keunggulannya. Sejak itu Industri dirgantara Indonesia menjadi sangat kredibel dan harus diperhitungkan.(hal.198, alinea ketiga, kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sejak itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lian. Kata sejak biasanya satu peristiwa terjadi selama peristiwa yang lain berlangsung atau menunjukkan durasi. Kata sejak dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya, kata itu dapat digunakan sebagai piranti kohesi antarkalimat. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sejak itu merujuk pada proposisi sebelumnya. Setelah berkonsultasi dengan Professor Koerfer, ahli jantung dan Direktur pusat keunggulan Operasi Jantung Jerman di Ainun masuk rumah sakit di Bad Oeynhausen untuk diperiksa.(hal.207, alinea keempat, klaimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa yang lain. Penggunaan piranti waktu setelah yang menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain. Setelah mendengar keputusan saya, Professor Koerfer segera ke ruang bedah di mana ainun sedang berbaring dan sudah disambung dengan mesin pernafasan dan semua prasarana penunjang siap untuk melaksanakan bedah jantung.(hal. 211, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa lainnya. Penggunaan piranti waktu setelah yang menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain. Sementara itu Tim dokter Indonesia tiba dari hotel menemani saya di luar ruang bedah yang tidak berhenti memanjatkan doa dan bersyukur kepada Allah SWT.
Penggunaan piranti waktu sementara itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian
peristiwa dengan peristiwa lain. Kata sementara biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya. Harus dipertanyakan akankah pemimpin bangsa ini memerlukan persyaratan khusus, supaya bisa menjawab tantangan-tantangan mendatang memasuki abad ke 217. Dari situ akan dicari orang yang terbaik. Dan caranya perlu ditetapkan dulu kriteriannya, setelah itu cari mana yang memenuhi, dibuat rangkingnya, baru dilihat lapislapisnya.(hal.216, aline ketujuh kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa dengan peristiwa lain. Kata setelah biasanya menunjukkan bahwa proposisi yang mengikuti kata itu sebagai proposisi selanjutnya. Proposisi yang mengikuti kata itu tidak dapat diletakkan di awal. Kata setelah biasanya digunakan untuk piranti intrakalimat. Namun, jika kata setelah dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya, kata itu dapat digunakan sebagai piranti kohesi antarkalimat. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frasa setela itu merujuk proposisi sebelumnya. Kenapa saya dipertemukan kembali dengan Ainun yang kemudian menjadi istri dan yang sangat menentukan perjalanan hidup saya dan juga perjalanan hidupnya.(hal.232, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu kemudian merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa yang satu dengan peristwa lainnya. Kata ini menunjukkan konjungsi piranti waktu untuk digunakan pada keterangan waktu. Tidak secara kebutulan pula, ketika saya belajar di luar negeri, usia kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia masih sangat muda, bangsa Indonesia baru lepas dari
cengkraman penjajahan untuk menjadi bangsa dan Negara yang mandiri.(hal.232, alinea keempat kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu ketika
merupakan konjungsi untuk kalimat
yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata ketika menunjukkan suatu penampilan kedua peristiwa berlangsung bersamaan, hal ini menunjukkan hubungan piranti waktu dalam kalimat di atas. Sementara itu, Ainun tetap aktif melaksanakan dan memimpin banyak pertemuan dan rapat, juga aktivitas sosialnya. (hal.265,alinea keyiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sementara
merupakan konjungsi untuk
kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata sementara biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya. Penuh dengan perasaan prihatin dan bingung saya berangkat ke upacara pernikahan. Setelah upacara selesai, saya minta bertemu dengan ibu Prof. Dr. Nila Moeloek dan menyampaikan keprihatinan saya mengenai Ainun.(hal.169 alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Piranti waktu setelah menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain. Melalui handi, saya menelpon ketua iiftihar eropa dr.ibrahim el zayat yang sedang berada di istambul-turki, untuk mendapat alamat perusahaan di muenchen yang lazim mengawetkan dan memandikan jenaza secara islam. sementara itu, waktu sudah berlalu 3 jam semenjak ainun berada di dimensi dan alam baru.(hal.297, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu sementara itu merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata sementara biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat itu. Kata sementara dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anafora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase sementara itu merujuk pada proposisi sebelumnya. saya mematikan handy, sehingga dapat kosentrasi berdoa untuk ainun bersama dengan keluarga yang sudah datang, dan membaca surat yasin di kamar iccu ainun. jenazah ainun diperkenankan dibaringkan di kamar iccu sampai pukul 5 pagi. setelah itu ainun harus dipindahkan ke kamar jenazah.(hal.298, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti waktu setelah itu
merupakan konjungsi untuk
kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata setelah
biasanya menampilkan suatu peristiwa yang sedang
berlangsung saat itu. Kata setelah dirangkai dengan anaphora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Anaphora yang dimaksud adalah kata itu. Kata itu pada frase setelah itu merujuk pada proposisi sebelumnya. Setelah sambutan selesai disampaikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian sang saka merah putih diserahkan kepada saya.(hal.304)
Penggunaan piranti waktu setelah dan kemudian merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata setelah menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain. Kata kemudian menunjukkan suatu peristiwa yang akan diceritakan pada berikutnya. Jadi kedua kata ini menunjukkan hubungan urutan waktu dalam satu kalimat. saya langsung tahajud dan berdoa untuk Ainun sebelum sholat subuh, kemudian menulis doa yang selesai pukul 04.11pagi, untuk menenangkan dan mengurangi
kegelisahan saya dan setelah itu melaksanakn sholat subuh.(hal.321-322,alinea ketuju kalimat pertama )
Penggunaan piranti waktu selanjutnya, dan akhirnya merupakan konjungsi untuk kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain, atau mengaitkan suatu rangkian peristiwa. Kata kemudian menunjukkan suatu peristiwa yang akan diceritakan pada berikutnya atau kejadian yang akan terjadi selanjutnya. Kata setelah menunjukkan satu peristiwa berlangsung lebih dahulu dari yang lain sedangkan kata itu merupakan keterangan untuk penunjuk yang jauh, jadi kata setelah itu merupakan konjungsi waktu yang memberi keterangan sebelumnya dan akan dilanjutkan dengan peristiwa berikutnya. Kedua kata ini menunjukkan hubungan urutan waktu dalam satu kalimat. 1.1.3.5 Piranti Syarat Kendaraan yang paling murah dan cepat digunakan untuk menghubungi Asrama Wanita, RSCM dan rumah di mana saya tinggal adalah becak. Jikalau cuaca dan waktu mengizinkan, saya berjalan kaki antara tiga alamat tersebut.(hal.9, alinea pertama kalimat keenam)
Penggunaan piranti syarat “jikalau” untuk menghubungkan kalimat sebelumnya yang memberi syarat pada kalimat selanjutnya, yaitu pada kalimat “mereka akan berjalan kaki dengan syarat tidak hujan” maka digunakan kata jikalau untuk menghubungkan kalimat tersebut agar menjadi kohesif. Jika protipe tersebut dapat mengatasi percobaan, maka pemenang diberi order yang cukup besar.(hal. 22, alinea tiga kalimat ketiga)
Penggunaan kata “jika” untuk menghubungkan klausa yang ke duanya. Penggunaan piranti ini menghubungkan kedua klausa pada kalimat di atas agar menjadi kohesif.
Lain halnya dengan Thareq kelasnya masih setingkat kelas satu SMP. Oleh karena itu, pada bulan Agustus, jika tahun pelajaran sekolah Jerman dan Indonesia dimulai, Ainun dan Thareq kembali ke Jakarta.(hal.120, alinea kedua kalimat ketiga)
Penggunaan
piranti syarat jika untuk menghubungkan kalimat
sebelumnya yang menjadi persyaratan. Penggunaan piranti ini menghubungkan kedua klausa pada kalimat di atas agar menjadi kohesif. 1.1.3.6 Piranti Misalan atau Contohan (a)Kita harus mengembangkan industri manufaktur dari tekstil sampai apa saja yang memiliki pasar domestik nasional dan domestik regional dan kelak pasar internasional. (b)Misalnya alat transportasi, semua produk yang dibutuhkan untuk mengembangkan prasarana ekonomi dsb.(hal.81alinea ketiga, kalimat pertama)
Data ini terdapat piranti misalan atau contohan pada kata misalnya digunakan untuk mengkonkritkan uraian yang dirasa masih terlalu umum atau abstrak, dengan tujuan untuk memperjelas kalimat (a). Piranti misalan atau contohan berguna untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian lain yang menunjukkan contoh atau misalan. saya pernah merenungkan keberadaan seseorang dengan segala keterampilan dan keungulan masing-masing, jika dianalisis dengan memanfaatkan probability theory bagaimana hasilnya? Misalnya penilaiannya harus diambil dari beberapa data yang menentukan perilaku dan potensi keunggulan orang tersebut. Misalnya data masukan mengenai ayah atau ibunya. (hal.95, alinea ketiga kalimat kedua)
Data di atas terdapat kata misalnya muncul dua kali digunakan untuk mengkonkritkan uraian sebelumnya yang masih belum jelas, sehingga dengan adanya piranti misalan ini kalimat menjadi jelas dan kohesif. Piranti misalan atau contohan berguna untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian lain yang menunjukkan contoh atau misalan. sebelum ICMI didirikan, memang saya mengetahui dan mendengar beberapa kejedian tidak kondusif yang telah dialami sejumlah tokoh dan Umat Islam di Indonesi, umat Islam merasa tersudutkan. Misalnya ada yang membuat dikotomi Islam dan pancasila, Islam sebagai golongan”ekstrim kanan”dan idiologi komunis sebagai”ekstrim kiri”, semua itu adalah daya upaya mendiskriminasikan umat islam dalam bidang politik.(hal. 145, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan
kata
misalnya
muncul
dua
kali
digunakan
untuk
mengkonkritkan uraian sebelumnya yang masih belum jelas, sehingga dengan adanya piranti misalan ini kalimat menjadi jelas dan kohesif. Tetapi Ainun juga aktif bergabung dengan istri pejabat lainnya, menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Misalnya salam Ria Pembangunan bersama istri-istri Manteri Kabinet Pembangunan.(hal. 156, alinea lima kalimat)
Penggunaan
kata misalnya digunakan untuk mengkonkritkan uraian
sebelumnya yang masih belum jelas, sehingga dengan adanya piranti misalan ini kalimat menjadi jelas dapat menghadirkan fakta. Piranti misalan atau contohan berguna untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian lain yang menunjukkan contoh atau misalan. Demonstrasi itu berubah menjadi kerusuhan saat para demonstrasi terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Di Universitas pasundan Bandung, misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan.(hal.230, alinea kedua kalimat kedua)
Penggunaan
kata misalnya digunakan untuk mengkonkritkan uraian
sebelumnya yang masih belum jelas, sehingga dengan adanya piranti misalan ini kalimat menjadi jelas dan dapat menghadirkan fakta. Piranti misalan atau contohan berguna untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian lain yang menunjukkan contoh atau misalan. Tiap manusia memiliki pancaindera. Misalnya, telinga dapat menagkap suara yang merambat dengan kecepatan 1.000 km sejam, sedangkan mata dapat menagkap informasi dengan kecepatan 1.080.000.000 km sejam.(hal.265alinea keenam kalimat pertama)
Penggunaan kata misalnya digunakan untuk mengkonkritkan uraian sebelumnya yang masih belum jelas, sehingga dengan adanya piranti misalan ini kalimat menjadi jelas dapat menghadirkan fakta. Piranti misalan atau contohan berguna untuk menghubungkan bagian yang satu dengan bagian lain yang menunjukkan contoh atau misalan.
1.1.3.7 Piranti Tujuan Keyakinan kami untuk menikah sebelum cuti saya berakhir disambut dengan baik oleh kedua keluarga Besar Besari dan Habibie. kami ditugaskan untuk mengurus paspor, tiket dan izin ainun untuk dapat menyertai suami ke jerman atas beban pribadi.(hal.11, alinea ketiga kalimat)
Penggunan piranti tujuan yang ditandai pada kata yang bergaris miring dan tebal oleh, dan untuk. Kata ini digunakan untuk menghubungkan kalimat agar kalimat tersebut menjadi kohesif. Piranti tujuan terjadi sebagai pewujudan untuk menyatakan tujuan yang ingin dicapai. Setelah kami renungkan bersama, tawaran Boeing kami tolak dan kami memutuskan agar saya melamar pada perusahan kecil di Hamburg dengan karyawan sekitar 4000 orang bernama” Hamburger Flugzeug Bau atau HFB” saham terbesar HFB memilikik keluarga BLOHM.(hal.42,alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan piranti tujuan “agar” untuk menghubungkan maksud kalimat sebelumnya dengan memperjelas kalimat berikutnya agar menjadi kohesif. Piranti tujuan terjadi sebagai pewujudan untuk menyatakan tujuan yang ingin dicapai. Rencana riset yang ajukan diterima dan kami memenangkan tender untuk menemukan metode perhitungan kecepatan suatu rtakan berjalar, pada bahan elastoplastik. (hal.49, alinea keenam kalimat pertama)
Penggunaan
piranti tujuan “untuk” agar memperjelas
kalimat
sebelumnya dengan kalimat berikutnya menjadi kohesif. Piranti tujuan terjadi sebagai pewujudan untuk menyatakan tujuan yang ingin dicapai.
1.1.3.8 Piranti Konsesif : Memang Setelah thareq agak besar, sudah berumur 4 tahun, saya memberanikan diri bekerja. Memang terasa suatu keputusan tersendiri. Saya mandiri. Penghasilan pun lebih dari cukup: hampir mengimbangi penghasilan suami. Saya bisa membantu suami membeli tanah dan rumah di kakerbeck. Juga di desa. Juga jauh dari kota. (hal. 62, alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan piranti konsesif yang ditandai pada kata yang dicetak miring dan tebal memang menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari.
Memang di negara maju manapun termasuk yang memiliki Sumber daya alam adalah sumber daya manusia yang terampil dan terbarukan itulah yang selalu diandalkan.(hal. 80, alinea keempat kalimat keempat)
Penggunaan kata memang yang merupakan salah satu konjungsi dari piranti konsesif, untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi atau menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. Memang waktu itu kami tidak punya banyak. Tetapi kami memiliki masingmasing.(hal.132, alinea keempat kalimat pertama)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi. Besarnya dan pengembangan ini sempat menimbulkan perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa kita lebih baik membeli saja pesawat dari Negara lain. Memang dalam batas jumlah tertentu, pembelian langsung tergolong sangat menguntungkan. Namun melihat potensi pasar dalam negeri saja, Indonesia akan lebih banyak membutuhkan pesawat.(hal.172, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi. Ketika saya sudah tidak menjabat lagi sebagai presiden, untuk beberapa waktu, memang kami harus bermukim di luar negeri. Ini kami lakukan untuk terapi pengobatan penyakit Ainun, diberbagai sanatorium dan rumah sakit.(hal.185, alinea tiga kalimat pertama)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi atau menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. Memang semuanya harus berorientasi kepada kebutuhan pasar. Ternyata, pengandalan pada kebutuhan lapangan kerja bidang pertanian, perkebunan, jasa perikanan, pertambangan, energi, perminyakan, jasa perbankan, jasa swasta dan pemerintah saja, tidak dapat menutupi kebutuhan.(hal.191, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi atau menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. Mengapa harus begini? Apakah karya nyata kita tidak meninggalkan jejak yang meyakinkan dan menguntungkan?apakah hanya akibat ketidakmengertian? Atau memang tida mengerti? Atau akibat interpretasi terlalu politis? Apakah kita terlalu perduli pendapat, pujian, pandangan dan karya sendiri kita remehkan? Memang kita seharusnya belajar dari kesalahan orang lain dan tidak melupakan dan tidak mengulangi kesalahan orang lain dan tidak melupakan dan mengulangi kesalahan sendiri! Sayangnya, bangsa indonesi hanya isap jari.(hal.196, alinea pertama kalimat pertama)
Data di atas menggunakan kata memang
untuk menyatakan suatu
pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi. Dalam memberikan penjelasan, adakalanya, pengirim pesan mengakui sesuatu kelemahan atau kekurangan yang terjadi di luar jalur yang dibicarakan. Pada” Pameran dirgantara Indonesia 1986 atau Indonesian Airshow 1986, IAS’86” sepuluh tahun yang lalu, CN-235 tetuko, produk canggih hasil rekayasa dan rancangbangun kerjasama putra-putri Indonesia dan Spanyol telah mendemonstrasikan keunggulannya. Memang pada “IAS’86” di kemayoran Jakarta N-250 sudah diperkenalkan, namun tidak dianggap serius baik dari kalangan internasional maupun nasional.(hal.198, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjad atau menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. Ainun Segera Harus Lebih Banyak Istirahat. Seperti Biasanya Ainun Lebih Banyak Memperhatikan Saya Daripada Dirinya Sendiri. Memang Ainun Selalu Lebih Memperhatikan Orang Lain Dari Dirinya Sendiri. Ini Memang Sifat Ainun.(hal.252, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi atau menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. Ainun Segera Harus Lebih Banyak Istirahat. Seperti Biasanya Ainun Lebih Banyak Memperhatikan Saya Daripada Dirinya Sendiri. Memang Ainun Selalu Lebih
Memperhatikan Orang Lain Dari Dirinya Sendiri. Ini Memang Sifat Ainun.(hal.252 alinea kalimat pertama)
Data di atas menggunakan kata memang
untuk menyatakan suatu
pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi atau menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. Hasilnya sama seperti hasil pemeriksaan di RS Abdi Waluyo. Jantung, paru-paru, dan rahim ainun tidak memperlihatkan kanker positif. Memang ada cairan baik didinfing perut maupun diselaput paru-paru.(hal.270,alinea ketiga kalimat kedua)
Penggunaan kata memang untuk menyatakan suatu pengakuan terhadap suatu realita yang terjadi menyatakan suatu pengakuan terhadap sesuatu peristiwa atau hal yang disadari. 1.1.3.9 Piranti Pemiripan Kata yang digunakan yaitu: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( Zaimar dan Harapan, 2009:236). Apa masalahnya Prof? Saya bertanya. Professor Ebner menyampaikan bahwa ia berhasil mengkoreksi gaji sesuai dengan standar pendidikan dan pengalaman saya disepakati menjadi DM 2.500.-- tiap bulan dinaikan 67% seperti berlaku di Industri Jerman jumlah gaji hanya dilaporkan departemen keuangan dan harus dirahasiakan.(hal. 44, alinea satu kalimat pertama )
Penggunaan piranti pemiripan yang ditandai pada kata “seperti” untuk menghubungkan atau menggabungkan dua kalimat yang diagap sama pada kalimat sebelumnya, yang menerangkan suatu kejadian yang dianggap sama. Seperti pada masa kehamilan pertama, Ainun bulan Oktober 1965 mulai muntah dan meludah lagi.(hal.47, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan piranti pemiripan yang ditandai denga kata yang dicetak miring dan tebal. seperti yang menghubungkan dengan pemiripan klausa yang kedua.
Seperti pada pemilu 1982, 1987 dan 1992, untuk keempatkalinya pada pemilu 1997 Ainun dan saya bersama aktif bergerak dilapangan.(hal.213, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan piranti pemiripan seperti
untuk menghubungkan suatu
peristiwa yang dianggap sama atau mirip. Ainun yang memiliki kontak batin yang selalu sama dengan saya, isi jiwa kami selalu sama, bagaikan sebuah aransemen lagu yang sangat indah dan harmonis.(hal.233, alinea enam kalimat pertama)
Kalimat di atas menggunakan piranti pemiripan bagaikan untuk menghubungkan sesuatu yang dianggap sama atau mirip. 1.1.3.10
Piranti Sebab/Akibat Karena latar belakang Bapak Besari sebagai dosen bidang perairan dan hidrodinamika dan perhatian beliau sangat besar dalam segala bidang teknologi, maka banyak pertanyaan yang rinci dan kritis diajukan dalam bahasa Belanda.(hal.5, alinea kedua kaliamat kedua)
Penggunaan kata karena yang menjadi sebab dari suatu kondisi sedangkan kata maka menunjukkan akibat dari kalimat yang menjadi penyebabnya. Hal ini menunjukkan adanya kohesif sebab-akibat karena salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya sutau kondisi yang merupakan akibat atau sebaliknya. “Karena ayah saya sudah meninggal pada tahun 1950, ketika beliau sedang memimpin shalat Isya di atas sajadah, tiba-tiba mendapat serangan jantung, 12 tahun yang lalu, maka saya harus nyekar ke makamnya di Makassar. Semuanya membutuhkan persiapan dengan prasarana, dan dan waktu yang terbatas”.(hal.11, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan
kata karena yang menjadi sebab dari suatu kondisi
sedangkan kata maka menunjukkan akibat dari kalimat yang menjadi penyebabnya. Hal ini mennunjukkan adanya kohesif sebab-akibat karena salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya sutau kondisi yang merupakan akibat atau sebaliknya.
Ainun selalu mendampingi dan mengilhami saya. Ainun itu sangat berbakat dalam bidang ilmu eksakta dan fisika, karena Ayah dan kakak kandung ainun berpendidikan ilmu rekayasa, sehingga lingkungan kehidupan Ainun sangat dipengaruhi oleh bidang eksakta.(hal.25, alinea kedua kalimat pertama)
Data di atas terdapat hubungan sebab “karena” dan hubungan akibat “sehingga” yang menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas. Hal ini mennunjukkan adanya kohesif sebab-akibat karena salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya sutau kondisi yang merupakan akibat atau sebaliknya. Apresiasi perusahaan KA Jerman DB atas hasil tes dan percobaan gerbong ruang Luas atau groβraumwagen dengan memanfaatkan Teknologi Kontruksi Ringan sangat baik. Oleh karena itu Dipl.-Ing. Makosch mengajak saya ikut merekayasa dan memenangkan tender yang sebentar lagi akan diumumkan.(hal. 29, alinea pertama kalimat kedua)
Penggunaan piranti sebab-akibat” oleh karena itu” untuk memperjelas penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Piranti sebab-akibat oleh karena itu digunakan untuk penyebab dari apresiasi perusahaan sangat baik dan akibat dari itu Dipl. Ing. Mengikutsertakan Habibie memenangkan tender. Hal ini mennunjukkan adanya kohesif sebab-akibat karena salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya sutau kondisi yang merupakan akibat atau sebaliknya. Kami berdua bekerja keras dan menikmati tiap detik yang diberikan oleh Allah SWT dengan meletakkan jejak yang indah dengan perasaan khusus yang dikalbui oleh cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi. Sehingga semua yang tidak mungkin menjadi mungkin.(hal.55, alinea tiga kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat sehingga yang mempunyai hubungan dengan penyebab dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat Terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya.
Hasil pekerjaan saya sesuai target dan berkualitas. Kuliah yang saya berikan untuk meningkatkan kemempuan beberapa karyawan di HFB tetap dikagumi, sehingga kredibilitas saya meningkat.(hal. 55, )
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai pada kata yang dicetak miring dan tebal sehingga, yang merupakan keterangan akibat dari kalimat sebelumnya yang merupakan penyebab dari sebuah peristiwa. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Dapat diperkirakan selama tiga minggu di Indonesia nanti saya akan memperoleh masukan baru, sehingga rencana Implementasi permintaan Pak Harto akan menjadi lebih konkrit lagi. (hal. 92, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan
piranti sebab-akibat sehingga, untuk menghubungkan
kalimat sebelumnya yang menjadi penyebab dari suatu peristiwa tersebut. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Sebagai seorang yang menekuni pengembangan dan penerapan iptek canggih, cara berpikir selalu langsung dan radikal. Sehingga perilaku dan sifat menjadi radikal pula, langsung ke inti permaslahan tanpa memperhatikaan liku-liku yang memang tidak perlu diperhatikan.(hal. 100, alinea kedua kalimat kedua )
Penggunaan piranti sebab-akibat sehingga, untuk menghubungkan kalimat sebelumnya yang menjadi penyebab dari suatu peristiwa tersebut. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Akhirnya Pemimpin MBB mengizinkan saya meninggalkan perusahaan dengan catatan, karena jabatan dan tanggung jawab tidak begitu saja dilepaskan, maka harus mempersiapkan pengganti, sambil sedikit demi sedikit melepaskan tanggung jawab.(hal.108, alinea kedua, kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi karena dan maka untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu
proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Namun dipandang dari sudut biaya atau produktivitas, penyakit mata atau buta akan meningkatkan biaya dan menurunkan produktivitas, karena orang buta sangat tergantung dari orang lain sehingga membutuhkan biaya tambahan yang berdampak menurunkan produktivitas.(hal. 126, alinea kelima kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi karena dan sehingga untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, semua anggota Kabinet Pembagunaan diharuskan pindah ke Perumahan kompleks para menteri. Karena kami sebelumnya sudah tinggal di rumah milik Pertamina di Jl. Patra Kuningan XII/No 1-3 diperbolehkan menyicil beli rumah tersebut, maka kami mengajukan permohonan untuk tidak pindah ke kompleks perumahan manteri.(hal.124, alinea pertama kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi karena dan maka untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Industri dirgantara adalah salah satu industri manufaktur secanggih apapun. Industri”ujung tombak”tekknologi canggih. Karena itu industri dirgantara(dahulu PT Nurtanio, selanjutnya PT IPTN dan sekarang PT DI).(hal 133, alinea dua kalimat kedua)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi karena itu untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab -akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya
Karena industry pertanian, perkebunan, pertambangan, pertenakan, perikanan dan industry bangunan, perhubungan, jasa, perbankan, perdagangan, tidak sangat dibutuhkan, maka kita harus member perhatian khusus pada industry manufaktur baik mikro, kecil, menengah maupun besar.(hal. 130, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi karena dan maka untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena agenda acara saya baru mulai pukul 14.00, maka saya persilahkan mereka ikut masuk ke ruang rapat di Lanatai 3 yang penuh dengan model pesawat dan produk teknologi canggih.(hal. 137 alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi karena dan maka untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Oleh karena kemenangan Golkar pada pemilu sangat memngaruhi sikap pendapat Keluarga Besar Golkar, maka Sembilan kriterria menggarisbawahi secara tidak langsung siapa yang akan dipilih menjadi Presiden untuk masa 1998 sampai 2003 nanti.(hal.217, alinea kedua, kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi oleh karena dan maka untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena reaksi yang tidak menguntungkan stabilitas politik yang berdampak negative pada ketidakpastian, maka pernyataan tanggal 1 Mey 1998 keesokan harinya, itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Presiden Soeharto mengatakan reformpasi bisa dilakukan sejak sekarang tahun 1998.(hal.230, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat yang ditandai dengan kehadiran konjungsi oleh karena dan maka untuk menghubungkan kalimat yang menjadi sebab dan diikuti oleh akibat dari kalimat sebelumnya. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena ilmu yang saya wakili dan kausal adalah ilmu rekayasa, teknologi, lebih khusus konstruksi pesawat terbang karena itu kesanlah tugas-tugas yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia yang saya anggap sebagai Mandataris MPR mewakili sekian juta rakyat Indonesia.(hal.234)
Penggunaan sebab “karena” dan hubungan akibat “sehingga” yang menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Tim Dokter di Jerman menyarankan sedapat mungkin membawa Ainun ke daerah di mana ia bisa menikmati angin laut. Karena itu, kami mulai secara teratur berlayar dengan kapal samudera atau ocean liners dari perusahaan pelayaran cunard.(hal. 254, alinea kedua kalimat pertama)
Penggunaan sebab-akibat” karena itu” untuk memperjelas penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Piranti sebab-akibat karena itu digunakan untuk penyebab dari apresiasi perusahaan sangat baik dan akibat dari itu Dipl. Ing. Mengikutsertakan habibie memenangkan tender. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena kesehatan Ainun prima dan tidak mendapat gangguan yang krisis selama 4 bulan di wilayah tropis, maka merencanakan untuk tahun 2010 tinggal di Indonesia tujuh bulan.(hal. 261 alinea ketiga kalimat pertama)
Penggunaan sebab “karena” dan hubungan akibat “maka” yang menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Ainun dan saya walaupun berbeda latar belakang pendidikan tetapi kami memiliki hobi yang sama.(hal. 261, alinea keempat kalimat pertama)
Penggunaan sebab “walaupun” dan hubungan akibat “tetapi” yang menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Kepengurusan PPMTI periode 1995-2000 telah berhasil membangun gedung PPMTI P4K di Bogor; namun karena berbagai kendala maka gedung tersebut selama ini relatif terbengkalai, sehingga tidak berperanserta mengentaskan masalah kebutaan di Indonesia. (hal. 266, alinea ketiga kalimat pertama).
Penggunaan
sebab “karena” dan hubungan akibat “sehingga” yang
menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena sesuai rencana, Bapak dan ibu baru akhir April akan tiba di Hamburg, maka visi mereka untuk 3 bulan di Eropa disesuaikan.(hal.272, alinea ketiga kalimat ketiga)
Pengggunaan sebab “karena” dan hubungan akibat “maka yang menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena software manusia ini mencerminkan kepribadian manusia, maka kemungkinan besar jiwa, roh, batin dan nurani tetap menyatu karena merupakan identitas seseorang.(hal.317, alinea keenam kalimat pertama)
Penggunaan sebab “karena” dan hubungan akibat “maka” yang menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Karena software manusia yang super intelligent tidak terikat pada suatu raga atau tubuh, maka kemungkinan besar ia terus harus bergerak kearah sesuatu secara translatoris atau bergerak di tempat.(hal. 318, alinea pertama, kalimat pertama)
Penggunaan
sebab “karena” dan hubungan akibat “maka” yang
menghubungkan klausa pertama dengan klausa yang berikutnya agar kalimat tersebut menjadi kohesif, dan terlihat jelas kalimat yang mengandung unsur sebab dan akibat. Piranti sebab akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya.
1.1.3.11
Penggunaan Piranti Ringkasan atau Simpulan Saya belajar menggunakan waktu secara maksimal sehingga semuanya dapat terselesaikan dengan baik mengatur menumursh tetapi sehat, membersihkan rumah, menjahit pakaian, melakukan permainan edukatif dengan anak, menjaga suami, membuat suasana rumah yang nyaman: pendeknya semuanya yang harus dilakukan agar suamidapat memusatkan perhatiannya pada tugas-tugasnya, saya belajar tidak mengganggu kosentrasinya dengan persoalan-persoalan di rumah.(hal. 38, alinea pertama kalimat pertama)
Piranti transisi simpulan wacana di atas adalah kata pendeknya yang di tempatkan pada akhir kalimat. Kata itu menunjukkan suatu ringkasan beberapa proposisi yang disebutkan sebelumnya. Setelah mempelajari semua laporan yang ada mengenai jatuhnya F-104 G Starfighter, maka saya mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan jatuhnya F-104 G disebabkan karena akumulasi kerusakan yang terjadi sayap F-105 G. Saya berkesimpulan’’ di sayap’’ karena yang jatuh hanya di Jerman dan tidak di negara lain. Perbedaan dengan pesawat yang terbang di Jerman denganyang lain terletak pada maneuvre yang berbeda.(hal. 48, alinea keempat kalimat pertama)
Transasi simpulan wacana di atas adalah kata berkesimpulan yang di tempatkan pertengahan kalimat. Kata itu menunjukkan suatu kesimpulan dari beberapa hasil riset yang disebutkan sebelumnya. Di tengah upaya untuk membangun industry pesawat terbang, tiba-tiba pertamina, sebagai penyandang dana, mengalami kesulitan keuangan. Kemudian dibentuklah sebuah untuk menyalamatkan pertamina dari kebangkrutan dan mengembalikan pertamina kepada fungsi utamanya, yaitu untuk mengurusi indusri perminyakan di Indonesia. Kesimpulan dari kondisi ini adalah pertamina harus menunda atau bahkan menghentikan sejumlah proyek yang ditangani perusahaan, termasuk meninjau kembali fungsi Divisi ATP dan proyek-proyeknya.(hal.110, alinea ketiga kalimat pertama)
Transasi simpulan wacana di atas adalah kata kesimpulan yang di tempatkan diakhir kalimat. Kata itu menunjukkan suatu ringkasan dari kalimat sebelumnya yang dianggap terlalu panjang. 1.1.3.12
Penggunaan Piranti Ragu-Ragu Tanpa disadari hari mendekati shalat ashar. Ainun yang duduk bersama anggota keluarga yang lain kadang-kadang mengajukan pertanyaan dan pandangan mengenai budaya dan perilaku orang Jerman. Mungkin karena Bapak besari belum puas dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan teknis yang beliau ajukan, beliau mengajak saya ikut dengan keluarga beasri merayakan takbiran. Ajakan Bapak Besari saya
terima dan menyanggupi untuk datang setelah sholat Maghrib.(hal.5, alinea kedua kalimat ketiga)
Penggunaan kata mungkin untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan. Kata itu menunjukkan suatu ketidakpastian. Penulis terasa ragu-ragu dalam membuat pernyataan atau perkiraan. Melihat itu, Ainun datang dan sambil memeluk dan mencium pipi dan dahi saya ia berkata : saya yakin bahwa semua yang dipikirkan dan dikembangkan Rudy itu sudah benar dan tepat. Mungkin ada kesalahan pada angka masukan angka yang begitu banyak.(hal. 34, alinea kedua kalimat)
Penggunaan kata mungkin pada kalimat di atas untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan. Kata itu menunjukkan suatu ketidakpastian Ainun untuk menyalahkan Rudi. Mendengar argumentasi saya, Ainun senyum dan menampilkan wajah seorang yang bahagia dengan apa adanya dan bersyukur kepada Allah SWT atas pemberian dan perhatiannya kepada kami yang sebentar lagi akan dititipkan seorang anggota keluarga yang mungkin namanya”Nadia Fitri” atau “ilham Akbar”.(hal.34, alinea empat)
Penggunaan kata mungkin pada data tersebut untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan. Kata itu menunjukkan suatu ketidakpastian nama bayi mereka yang belum lahir. Analisis ini disesuaikan dengan pengertian piranti tersebut, yaitu Piranti tersebut digunakan untuk mengantarkan bagian yang masih menimbulkan keraguan. Mungkin saja ketetapan MPR dirubah atau diganti dengan yang lebih sesuai. Namun harus dikaji lebih mendalam dan disesuaikan dengan iklim politik.(hal.216, alinea kedelapan kalimat pertama)
Penggunaan kata mungkin untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan. Kata itu menunjukkan suatu ketidakpastian. Pernyataan tersebut masih ragu-ragu dalam menetapkan ketetapan MPR. Pemeriksaan Selanjutnya Akan Ainun Laksanakan Setibanya Di Hamburg Dan Muenchen Bualan April. Mungkin Karena Ainun sendiri dokter dan tidak bermaksud membingungkan saya.(hal.269, alinea tiga kalimat pertama)
Penggunaan kata mungkin untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan. Kata itu menunjukkan suatu ketidakpastian. Pernyataan tersebut masih ragu-ragu dalam menetapkan ketetapan MPR. Dari pemikiran dan analisis yang saya telah lakukan, mungkin variabel-variabel kecepatan dan kuantum energy berperan untuk mendapatkan kejelasan dan jawaban atas pertanyaan keberadaan jiwa,roh dan nurani kita abadi ini, setelah raga yang bersangkutan tidak berfungsi lagi.(hal.318 alinea keempat, kalimat pertama)
Penggunaan kata mungkin untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan. Kata itu menunjukkan suatu ketidakpastian. Pernyataan tersebut masih ragu-ragu dalam dalam pemikiran beranalisis. 1.2
Pembahasan Berdasarkan temuan hasil penelitian yang dipaparkan pada bagian 4.1
tentang analisis kohesi gramatikal yang terdapat dalam teks novel Habibie dan Ainun, terdapat empat jenis kohesi yang ditemukan, yaitu referensi, subsitusi, elipsis dan konjungsi yang dimaknai sebagai berikut 1.2.1
Penggunaan Kohesi Referensi Berdasarkan temuan yang dipaparkan pada bagian 4.1 dapat dimaknai
bahwa penggunaan kohesi referensi pada novel Habibie dan Ainun berfungsi memperjelas makna pada setiap kalimat. Referensi merupakan suatu alat yang digunakan untuk menjadikan acuan untuk mengacu pada anteseden yang lainnya. Piranti kohesi referensi yang ditemukan pada data hasil penelitan terdapat dua jenis kohesi referensi yaitu kohesi referensi endofora dan kohesi referensi. Kedua jenis kohesi referensi tersebut ternyata ditemukan penggunaan kata penggganti atau pronomina yang menggantikan acuan sebelumnya atau
sesudahnya.
Ada tiga pronomina yang ditemukan dalam novel autobiografi
Habibie dan Ainun yaitu pronomina persona, pronomina demonstratif dan pronomina komparatif. Penggunaan Pronomina yang terdapat pada kohesi referensi endofora memiliki dua bentuk acuan yaitu acuan anafora maupun katafora. Semua penggunaan kohesi referensi yang ditemukan merupkan unsur yang dapat membangun suatu kalimat agar menjadi kohesif atau menjadi keterkaitan anatar kalimat. Penggunaan
Kohesi referensi yang ditemukan pada hasil
penelitian yaitu penggunaan kohesi referensi endofora berjumlah 78 data yang setiap data tersebut terdapat 94 kata pronomina persona secara anafora, 4 kata pronomina persona secara katafora, 23 kata pronomina demonstratif secara anafora, 4 kata pronomina demonstratif secara katafora,
dan 1 pronomina
komparatif secara katafora. Penggunaan referensi eksofora terdapat 7 data, yang masing-masing data tersebut terdapat 20 pronomina persona. Berdasarkan jumlah temuan, jika dibandingkan dengan penggunaan eksofora, penggunaan endofora banyak dijumpai dalam teks ini, sebab acuan yang terdapat pada novel ini banyak yang mengacu dalam teks itu sendiri sedangkan eksofora kadang dijumpai dalam novel ini. Hal ini disebabkan gaya penulisan pengarang terhadap sistem acuan lebih condong ke dalam teks sedangkan eksofora jarang ditemukan, kerena pengguna eksofora ini hanya ditemukan pada halaman-halaman yang berisi tentang buku harian Ainun. Halaman tersebut Ainun banyak menggunakan sistem acuan yang berada di luar teks seperti untuk menerangkan siapa orang yang dikagumi selama sekolah, Ainun menggunakan
pronomina persona seperti dia, ia, enklitk-nya dan mu dll untuk merahasiakan siapa orang dibicarakan. Jadi untuk mengetahui siapa yang diacu itu belum jelas. Keterkaitan kalimat antara unsur satu dengan unsur lainnya dalam hal ini referensi baik endofora maupun eksofora bertujuan untuk menghindari pengulangan unsur yang sama sehingga menggunakan pronomina untuk menyebut nomina yang dimaksud. Penggunaan referensi itu berfungsi untuk memberi makna terhadap suatu kalimat yang kadang-kadang dalam kalimat itu belum jelas serta agar kalimat tersebut menjadi bervariasi dan tidak membosankan. Suatu teks bisa dikatakan teks ketika teks tersebut memiliki makna sehingga menjadi keterjalinan kalimat. Referensi ini sangat dibutuhkan dalam unsur teks agar dapat memberi makna pada teks tersebut. Untuk itu dengan menggunakan penggunaan referensi ini membuat kalimat-kalimat dalam novel tersebut menjadi kohesif. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari pakar bahasa, yaitu Brown dan Yule (dalam Rani, dkk, 2006:87) yang menyatakan bahwa unsur pembentuk teks itulah yang membedakan sebuah rangkaian kalimat itu sebagai sebuah teks atau bukan teks. Hal tersebut juga diperkuat lagi dengan pendapat Moeliono (dalam Sumarlam, dkk, 2009:173) bahwa kohesi merupakan hubungan semantik atau hubungan makna antara unsur-unsur di dalam teks dan unsur-unsur lain yang penting untuk menafsirkan atau menginterpretasikan teks; pertautan logis antar kejadian atau makna-makna di dalamnya; keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik.
4.2.2
Penggunaan Kohesi Subsitusi
Berdasarkan temuan yang dipaparkan pada bagian 4.1 dapat dimaknai bahwa penggunaan kohesi subsitusi pada novel Habibie dan Ainun merupakan salah satu unsur kohesi gramatikal untuk membangun paragraf atau kalimat menjdi kohesif sehingga ada keterkaitan antar setiap kalimat atau paragraf yang terdapat dalam novel autobiografi Habibie dan Ainun tersebut. Adanya penggunaan kohesi subsitusi pada novel ini karena untuk menghindari terjadinya pengulangan kata. Penggunaan kohesi subsitusi ini merupakan salah satu unsur kohesi gramatikal untuk membangun paragraf atau kalimat menjdi kohesif sehingga ada keterkaitan antar setiap kalimat atau paragraf yang terdapat dalam novel autobiografi Habibie dan Ainun tersebut. Suatu unsur teks seringkali diulang-ulang untuk memperjelaskan makna. Itulah sebabnya diperlukan bahasa yang lain untuk menggantikan pengulangan kata, antara lain dengan menggunakan unsur kebahasaan agar wacana akan tampak bervariasi. Hal ini sebagaimana dilihat dari pengertian subsitusi itu sendiri yang dijelskan oleh Halliday dan Hasan 1978, subsitusi adalah penyulihan suatu unsur wacana dengan unsur lain yang acuannya tetap sama. Dalam hubungan antarbentuk kata atau bentuk lain yang lebih besar daripada kata, seperti frase atau klausa Suatu wacana atau kalimat terdapat penjelasan yang begitu panjang, ketika hal itu diulangi lagi pada bagian kalimat berikutnya, untuk memperjelas kalimat sebelumnya, akan mengalami pengulangan kata dan kalimat tersebut akan menjadi lebih panjang lagi sehingga membuat kalimat tersebut kuarang enak untuk didengar. Hal seperti itu terdapat pula dalam novel Habibie dan Ainun
kalimat yang terlalu panjang kadang diulang-ulangi karena untuk memperjelas kalimat tersebut, namun karena adanya peran subsitusi yang menggantikan kalimat-kalimat yang mengalami penegulangan maka kalimat tersebut menjadi kohesif dan tidak terjadi pengulangan kata. Pengarang sengaja menggunakan kohesi tersebut agar kalimat menjadi kohesif 4.2.3
Penggunaan Kohesi Elipsis Berdasarkan temuan yang dipaparkan pada bagian 4.1 dapat dimaknai
bahwa penggunaan kohesi elipsis pada novel Habibie dan Ainun adalah salah satu unsur kohesi gramatikal untuk membangun paragraf atau kalimat menjdi kohesif sehingga ada keterkaitan antar setiap kalimat atau paragraf yang terdapat dalam novel autobiografi Habibie dan Ainun tersebut. Kohesi elipsis adalah Pelesapan atau penghilangan oleh bahasa lain. Penggunaan kohesi pada novel Habibie dan Ainun ini ditemukan ada 7 kalimat yang mengalami pelesapan. Pelesapan dimksudkan agar menghindari pengulangan kata atau kalimat pada wacana teks novel tersebut. Kohesi ini juga berfungsi untuk menghemat kata-kata, namun pelesapan yang dilakukan tidak mengubah makna sebenarnya, meskipun ada kekosongan dalam kalimat tersebut, namun masih bisa dimengerti oleh pembaca. Jika dilihat dari penggunaanya, elipsis mirip dengan subsitusi, hanya saja jika pada subsitusi ada unsur yang menggantikan, pada elipsis tidak ada sama sekali, teks itu akan dimengerti melalui kalimat sebelumnya yang menjadi keterangan dari elipsis tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan oleh pakar yang menjelaskan tentang pengertian elipsis, yaitu Yayat Sudaryat (2008:155) mengatakan elipsis merupakan penghilangan satu
bagian dari unsur kalimat. Sebenarnya elipsis sama dengan subtitusi, tetapi elipsis disubtitusi oleh sesuatu yang kosong. Elipsis biasanya dilakuakan dengan menghilangkan unsur-unsur wacana yang telah disebutkan sebelumnya. 4.2.4 Penggunaan Kohesi Konjungsi Penggunaan kohesi konjungsi dalam novel Habibie dan Ainun adalah kata yang digunakan untuk penghubung
antarkalimat. Salah satu unsur kohesi
gramatikal untuk membangun paragraf atau kalimat menjdi kohesif sehingga ada keterkaitan antar setiap kalimat atau paragraf yang terdapat dalam novel autobiografi Habibie dan Ainun tersebut. Penggunaan perangkaian pada setiap kutipan wacana novel Habibibe dan Ainun menjadikan wacana tersebut kohesif, karena dengan adanya penggunaan konjungsi kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana cerpen berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan konjungsi pada wacana novel tersebut menjadi kohesif dan jelas untuk mengetahui makna dari kalalimat tersebut. Penggunaan kohesi konjungsi dalam novel Habibie dan Ainun berfungsi untuk menghubungkan satu unsur ide dengan unsur ide lain. Konjungsi berperan untuk menandai hubungan antarbagian dari sebuah teks sehingga teks yang ada dalam novel tersebut dapat dipahami sepenuhnya. Sama halnya yang dikatakan Kridalaksana Konjungsi berfungsi untuk merangkaikan atau mengikat beberapa proposisi dalam wacana agar perpindahan ide di dalam wacana itu terasa lembut. Berbeda dengan kohesi lainnya, konjungsi tidak berpacu kepada faktor anafora dan katafora dalam teks sebelum atau sesudahnya. Penempatan konjungsi hanya berdasrkan kesinambungan satu unsur ide dengan unsur ide yang lain.
Kohesi konjungsi yang digunakan dalam novel ini berjumlah 225 data pengguna. Dibandingkan dengan penggunaan kohesi yang lainnya, kohesi inilah yang banyak digunakan pada teks novel tersebut. Hal ini berarti banyaknya unsurunsur kalimat yang membutuhkan peran konjungsi untuk membuat suatu teks novel menjadi padu dengan menggunakan kata sambung tersebut.