BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Dapur Film Production 4.1.1 Sejarah Singkat Dapur Film Production Dapur Film adalah rumah produksi lokal yang berdiri pada tahun 1997 yang dipimpin oleh Hanung Bramantyo.Awalnya Dapur Film hanya memproduksi film-film televisi dan documenter dan juga menjadi wadah pelatihan bagi sineas-sineas muda yang ingin membuat video music dan iklan untuk TV. Nama Dapur Film menjadi terkenal setelah memproduksi tv seri yang berjudul Jomblo The Series, Sayekti dan Hanafi, dan Ariyah. Film layar lebar pertama produksi Dapur Film adalah film Brownies pada tahun 2005. Film ini bertema romantis yang dibintangi oleh Marcella Zalianty, bucek Depp, dan Luna Maya dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film Brownies mendapat penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2005 dikategori pemeran wanita terbaik, sutradara terbaik, dan tata suara terbaik. Tahun 2006 Dapur Film memproduksi film yang bergenre drama komedi berjudul JOMBLO yang diadaptasi dari novel karya Adithya Mulya.Tahun 2007 Dapur Film kembali memproduksi film drama komedi yang berjudul Get Married.Film ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Aming, Desta, Ringgo Agus Rahman, Jaja Miharja.Film Get Married sukses dalam penyelenggaraannya dan dibuat sekuelnya hingga Get Married 4 yang dirilis tahun 2013 ini. Dapur Film Productions setiap tahun memproduksi film dari berbagai genre diantaranya adalah Ayat-Ayat Cinta (2008) film religi romantis yang mengadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy dan dibintangi oleh Fredi Nuril dan Carissa Puteri serta Rianti
Cartwright, Get Married 2 (2009), Tarix Jabrix 1 dan 2 dibintangi oleh grup band The Cangcuters, Queen Bee (2009), Perempuan Berkalung Sorban (2009) dibintangi oleh Revalina S. Temat, Sang Pencerah (2010) yang dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai KH. Ahmad Dahlan. Dipenghujung tahun 2011 Dapur Film Production menmproduksi film kontroversial yang berjudul Tanda Tanya.Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini mengangkat tema tentang keberagaman dan toleransi beragama serta keberagaman suku dan bangsa di Indonesia. Film ini menceritakan tentang kehidupan beberapa keluarga dan individu yang berada di wilayah kota tua di Jawa Tengah. Film Tanda Tanda Tanya ini diberitakan sempat memperoleh penonton sebanyak 30 ribu penontol dalam 7 hari sejak pemutaran perdana.Selain itu film ini juga meraih penghargaan Piala Citra.
4.2 Deskripsi Film Tanda Tanya
Sutradara
Hanung Bramantyo
Produser
Celerina Judisari Hanung Bramantyo
Penulis
Titien Wattimena
Pemeran
Reza Rahadian Revalina S. Temat Agus Kuncoro Endhita Rio Dewanto Hengky Solaiman Deddy Sutomo
Gambar 1.1
Film Tanda Tanya merupakan film garapan sutradara Hanung Bramantyo yang dirilis tahun 2011. Film Tanda Tanya adalah sebuah film yang mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan yang terjadi disebuah area dekat Pasar Baru, dimana terdapat Masjid, Gereja, dan Klenteng yang letaknya tidak berjauhan dan para penganutnya memiliki hubungan satu sama lain.
Kisah film berputar di sekitar keluarga yang tinggal di sebuah wilayah tua kota di Jawa Tengah. Tan Kat Sun, pemeluk Konghucu dan pemilik restoran masakan Cina yang sudah sakitsakitan, sangat sadar lingkungan, hingga cara masak dan peralatan masak dipisah secara tajam antara yang halal dan haram. Ia bermasalah dengan anaknya, Ping Hen alias Hendra, yang berwatak keras dan memiliki visi tersendiri untuk masa depan restoran yang dikelola ayahnya. Soleh pemeluk Islam dan pengangguran yang rajin menjalankan ibadah, selalu gundah akan keadaan dirinya yang belum mendapat pekerjaan, sementara istrinya, Menuk, yang berjilbab bekerja di restoran Tan Kat Sun yang notabene menyajikan makanan dengan daging babi. Menuk menjadi tiang keluarga, sabar menghadapi ancaman cerai dari Soleh dan tampil sebagai istri teladan. Rika janda berputra tunggal, meneruskan usaha keluarga toko buku. Atas pilihannya sendiri, ia belajar agama Katolik dan ingin dibaptis, sementara mendorong putranya untuk memperdalam agama Islam di mesjid setempat. Ia juga bersahabat dengan Surya seorang aktor figuran yang bercita-cita menjadi aktor hebat tapi bernasib masih mendapat kesempatan peranperan kecil. Saking tidak punya uang, ia menginap di mesjid.
4.2.1
Pemeran Film Tanda Tanya
1. Rio Dewanto sebagai Ping Hen/Hendra Ping Hen/Hendra adalah anak pemilik restoran Tan Kat Sun yang suka berfoya-foya dan berpesta dengan teman-temannya serta berniat untuk menjual restoran ayahnya kepada seorang investor.Ia selalu bertentangan dengan kedua orang tuanya. Ia pernah menjalin hubungan dengan Menuk sebelum Menuk menikah dengan Soleh. 2. Agus Kuncoro sebagai Surya Surya merupakan seorang pemain figuran yang bercita-cita menjadi pemeran utama dalam sebuah film.Ia kemudian ditawari peran utama oleh Rika untuk menjadi Yesus dalam pementasan drama Kisah Sengsara Yesus saat masa Pra Paskah. 3. Reza Rahadian sebagai Soleh Soleh
merupakan
seorang
lelaki
yang
taat
beragama
tetapi
menjadi
pengangguran.Mempunyai seorang isteri bernama Menuk.Dirinya bercita-cita mendapat pekerjaan yang sesuai dengan ajaran agamanya dan diterima oleh Banser NU. 4. Revalina S. Temat sebagai Menuk Menuk merupakan isteri dari Soleh yang bekerja di restoran Tan Kat Sun. Menuk merupakan seorang muslim yang taat dan sabar dalam menghadapi segala masalah yang menimpa dirinya maupun keluarganya. Menuk juga pernah menjalin hubungan dengan Hendra sebelum menikah dengan Soleh. 5. Endhita sebagai Rika Rika adalah janda berputera satu yang ingin berpindah keyakinan agar dirinya tidak tersakiti lagi. Rika setelah bercerai memutuskan mengelola sebuah took buku. Rika sering
mendapatkan cemoohan dari masyarakat sekitar lantaran dirinya yang berpindah agama dari Islam ke Katolik.Rika juga menjalin hubungan dengan Surya. 6. Hengky Soelaiman sebagai Tan Kat Sun Seorang Tionghoa yang beragama Konghuchu dan pemilik restoran cina yang sangat bertoleran dengan masyarakat yang berbeda suku maupun agama.Memiliki satu anak yaitu Ping Hen/Hendra. 7. Dede Soetomo sebagai Romo Merupakan seorang Pastur yang bijak menghadapi persoalan di gereja. Dengan pesan sejarah telah membuktikan bahwa kebodohanlah yang merusak iman dan agama, karena itu jangan sekali-sekali bertindak bodoh atas nama iman dan agama. Iman dan agama tidak akan ternoda hanya karena sebuah adegan drama. 8. Glen Fredly sebagai Doni Doni adalah seorang pemuda Katolik yang baru dibaptis setelah kecelakaan dan mendapatkan sebuah mukjizat.Ia baru dibaptis saat dewasa lantaran orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa untuk membaptis dia.
9. David Chalik sebagai Ustadz Ustadz selalu memberikan pesan dan motivasi kepada Surya yang dilemma dengan peran yang diterimanya sebagai Yesus saat pentas drama Kisah Sengsara Yesus pada masa Pra Paskah. 4.2.2
Kontroversi mengenai film Tanda Tanya Hanung Bramantyo adalah sutradara berbakat Indonesia yang tak lepas oleh
kontroversi.Banyak dari karya-karya film layar lebarnya yang menuai kontroversi dan mendapat penolakan dari kelompok-kelompok masyarakat pada saat penayangan perdana film-filmnya. Contoh karya-karya dari Hanung Bramantyo yang menuai kontroversi adalah film Perempuan Berkalung Sorban yang menuai kontroversi lantaran menunjukkan bahwa Islam itu merupakan agama yang tidak adil kepada umatnya. Film lain besutan Hanung Bramantyo yang menuai kontroversi adalah Sang Pencerah yang merupakan film biografi dari pendiri Muhammadyah, KH. Ahmad Dahlan. Film Sang Pencerah menuai kontroversi karena ada beberapa hal dalam film tersebut yang tidak sesuai dengan kenyataan. Film Tanda Tanya pun tak luput dari kontroversi.Kontroversi muncul dari pendapat dari perorangan maupun dari kalangan ormas-ormas di Indonesia. Berikut adalah kontroversi dari film Tanda Tanya: a. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menilai film ini menyebarkan faham Pluralisme Agama yang telah difatwa haram. "Film ini mencampuradukkan dan mengacaukan konsep toleransi dan kerukunan dengan konsep "Pluralisme" dalam hal teologis," "Toleransi tetap bisa terjalin tanpa harus mengorbankan keyakinan keagamaan masing-masing, karena kerukunan umat beragama dapat terwujud bila masing-masing pemeluk agama tetap dengan klaim
kebenarannya masing-masing " - KH A. Cholil Ridwan, Ketua MUI Pusat Bidang Budaya.1 b. FPI Jabar Minta Bioskop di Bandung Tarik Film '?' Front Pembela Islam Jawa Barat meminta bioskop menarik film Tanda Tanya dari peredaran karena menyebarkan paham pluralisme dan menganggap film tersebut menyesatkan penonton.2 Meskipun menuai kontroversi dari ormas-ormasislam, film Tanda Tanya ini juga menuai pujian dari tokoh-tokoh yang menonton film tersebut. Berikut adalah tokoh – tokoh yang memuji film Tanda Tanya: a. Yenny Wahid - "Saya senang sekali ada anak bangsa yang bisa menciptakan film seperti ini. Kompleksitas dari pluralisme di Indonesia sangat tercermin di film Hanung yang satu ini. Saya menangis ketika si Soleh meninggal karena mencoba menyelamatkan orang-orang dan gereja, dia membawa bom keluar dan meninggal dunia," b. Jero Wacik – “film karya Hanung Bramantyo tersebut, menyimpan sejuta makna lantaran sarat dengan menampilkan perbedaan agama dan budaya di Tanah Air. “3 4.3 Hasil Penelitian
1
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/07/14030/mui-film-tanda-tanya-hanungsebarkan-faham-haram-dan-sesat/ (diakses tanggal 29 oktober 2013 pukuk 20.35 WIB) 2
http://www.tempo.co/read/news/2011/08/29/173354014/Soal-Film--FPI-Ingin-Dialog-dengan-Hanung160 (diakses tanggal 29 oktober 2013 pukul 20. 54 WIB) 3
http://showbiz.liputan6.com/read/328504/yenny-wahid-pun-puji-tanda-tanya (diakses 30 Oktober 2013 pukul 07.32 WIB)
Dalam film Tanda Tanya terdapat kontroversi-kontroversi yang bersinggungan antara suku dan agama. Kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya berupa kata-kata, perbuatan, sikap, dan perilaku yang terjadi di film Tanda Tanya. Berikut adalah penafsiran remaja katolik terhadap kontroversi yang terdapat dalam film Tanda Tanya.
1. Nama: Dionysius Hadipurnawan Umur: 17 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 28 April 1996 Jenis Kelamin: Laki-laki Dionysius Hadipurnawan biasa dipanggil Dion, berusia 17 tahun dan bersekolah di SMA Katolik. Untuk kalangan remaja, Dion sering sekali menonton film layar lebar di bioskop. Untuk satu bulan ia bisa menonton 2-3 film. Dion merupakan remaja yang supel dan pandai bergaul serta senang berinteraksi dengan teman-temannya. Untuk usia remaja, Dion mampu memahami film Tanda Tanya yang notabene menampilkan banyak kontroversi dan merupakan film yang cukup berbobot dan ia hanya pernah mendengar tengang film Tanda Tanya beberapa kali saja. Dion dapat mengerti bahwa dalam film Tanda Tanya ini terdapat beberapa kontroversi. Akan tetapi Dion kurang tahu tentang kontroversi yang ada di masyarakat tentang film ini karena ia jarang menonton film dirumah. Dari observasi yang peneliti lakukan terhadap Dion, terlihat bahwa Dion cukup menyukai film Tanda Tanya ini dan dapat memahami kontroversi – kontroversi yang terjadi didalamnya. Dion sangat serius saat menonton film Tanda Tanya. Ia juga mengaku cukup terharu dengan film ini pada saat tokoh Tan Kat Sun meninggal dan saat adegan anak kecil yang sakit keras ingin meninggal agar tidak menyusahkan kedua orang tuanya. Dalam film Tanda Tanya,
Dion memilih adegan dimana restoran cina yang diserang oleh sekelompok umat Islam sebagai adegan yang paling disukainya karena dalam adegan tersebut semua tokoh hadir dan tercipta kebersamaan untuk saling membantu satu sama lain. Dion dapat memahami kontroversi yang ada dalam adegan tersebut dengan pemahaman bahwa adegan tersebut dapat membuat masyarakat yang beragama Islam marah dan tersinggung.Untuk sikap dari tokoh yang menarik, Dion memilih sikap dari tokoh bernama Rika yang berpindah agama dari Islam ke Katolik. Dion yang juga beragama Katolik memahami sikap dari tokoh Rika tersebut yang walaupun berpindah agama tetapi tidak memaksakan anaknya untuk memeluk agama Katolik juga dan Dion mampu mengerti alasan tokoh Rika berpindah agama yaitu karena Tuhan berjanji akan menyembuhkan Rika. Kata – kata yang mengandung kontroversi banyak sekali terdapat dalam film Tanda Tanya ini tetapi Dion kurang menangkap kata – kata yang dapat memicu kontroversi didalamnya tetapi dapat mengingat beberapa perkataan dari tokoh – tokoh dalam film tersebut. Sedangkan tentang karakter yang ia sukai, Dion menyukai karakter Hendra. Remaja seusia Dion yang berusia 17 tahun ini sudah dapat memahami dan mengerti tentang kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya ini yang merupakan film kontroversi dan cukup berbobot dan membosankan untuk remaja seusia dengan Dion. Dion mengakui bahwa film ini sangat bagus dan perlu diperbanyak produksinya di Indonesia. Karena bagi Dion film ini dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya toleransi beragama.
2. Nama: Veronica Liesya Virginia Umur: 17 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 19 Oktober 1995 Jenis Kelamin: Perempuan
Veronica Liesya Virginia biasa dipanggil Liesya merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.Liesya merupakan remaja yang ceriwis dan senang bercengkrama dengan teman – temannya. Ia dan teman – temannya sering menonton film di bioskop dan jika dihitung – hitung dalam satu bulan ia selalu menonton satu film. Film Tanda Tanya yang disutradarai Hanung Bramantyo ini sebelumnya membuat Liesya penasaran terhadap isi dari film tersebut.Ia pun sempat bingung mengapa film ini diberi judul Tanda Tanya karena sebelumnya ia tidak tahu tentang film ini. Dalam menonton film Tanda Tanyaia cukup serius dalam menontonnya. Adegan yang menarik menurut Liesya adalah pada saat restoran cina yang diserang oleh sekelompok umat Islam. Dalam adegan yang menampilkan sekelompok orang beragama Islam yang menyerang sebuah restoran cina, Liesya dapat memahami bahwa adegan tersebut dapat menimbulkan sebuah kontroversi. “Karena kalo pihak Islam itu pas dia tahu dia masih lebaran ke dua seharusnya dikasih waktu berlibur untuk bersilahturahmi, tetapi yang Chinese ini memaksa buat tetep buka buat mereka tetep kerja. Jadi kurang menghargai” begitu kata Liesya. Menurutnya dalam adegan tersebut pemicu penyerangannya adalah restoran cina yang buka pada saat hari raya Lebaran yang seharusnya tutup agar pekerja yang beragama Islam dapat bersilaturahmi dengan keluarganya. Mengenai sikap dari tokoh – tokoh dalam film Tanda Tanya yang dapat menciptakan kontroversi, Liesya memilih tokoh Hendra. Karena tokoh Hendra sangat tidak toleran terhadap pekerja yang bekerja direstoran ayahnya yang beragama Islam yang seharusnya mendapat jatah libur selama lima hari saat hari raya Lebaran. Kata – kata yang dapat mengundang kontroversi menurut Liesya adalah kata – kata Hendra yang ingin menjual daging babi dan membuka restoran dengan mencopot tirai yang terpasang sebelumnya pada saat bulan puasa. Dalam
memahami karakter yang ada dalam film Tanda Tanya, Liesya memahami karakter dari tokoh Rika yang sedang belajar agama Katolik. Menurutnya karakter Rika ini walaupun berpindah agama dengan alasan tertentu tetapi tidak memaksakan anaknya untuk ikut pindah agama bersamanya. Dan menurut Liesya, karakter Rika juga masih menghargai agama Islam yaitu pada saat Lebaran, Rika juga merayakannya bersama dengan anaknya. Liesya yang baru lulus SMA mengaku tidak tahu sama sekali tentang pemberitaan yang memuat kontroversi tentang film Tanda Tanya ini. Tetapi Liesya setuju dengan pernyataan tokoh yang menyatakan film ini merupakan cerminan toleransi beragama di Indonesia. “Menurut gue, gue setuju. Karena selama yang gue liat diantara yang pihak muslim ke yang Chinese banyak yang sering ribut kayak gitu”. Sebagai umat Katolik, Liesya berpandangan bahwa dalam kehidupan sehari – hari kita diajarkan untuk bersama dan tidak membedakan agama. Liesya yang masih berusia 17 tahun dapat memahami dengan baik kontroversi – kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya ini mulai dari adegan, sikap, perkataan hingga karakter dari tokoh – tokoh yang ada dalam film ini. Saat mengutarakan kesan setelah menonton film Tanda Tanyaia berpendapat bahwa film ini bagus sekali, dan menurutnya semua umat beragama harus menonton film ini karena film ini sangat real dan banyak pertentangan antar agama yang terjadi. Menurut Liesya juga, semua agama itu benar dan tergantung sikap dari umatnya dalam menyikapi agama masing – masing. Dari film Tanda Tanya ini Liesya dengan jujur mengatakan mendapat banyak pelajaran dari film ini. Ia pun sampai bingung untuk mengutarakan hal apa saja yang ia pelajari dari film ini. Tetapi ia mengutarakan bahwa hal yang dapat ia pelajari adalah kita harus lebih menghargai agama lain. Liesya juga mengutarakan suatu solusi agar dapat menghindarkan perbedaan yaitu dengan mengajak untuk bicara baik – baik dan
tidak menggunakan kekerasan dalam penyelesaiannya.Karena menurutnya dapat terjadi hal yang semakin buruk jika menggunakan kekerasan dalam penyelesaiannya.
3. Nama: Ferdinand Ricky Umur: 18 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jenis Kelamin: Laki-laki Ferdinand Ricky merupakan mahasiswa angkatan 2013 STP Trisakti.Ia biasa dipanggil oleh teman – temannya dengan panggilan Ricky. Ricky mengaku bahwa ia tidak suka menonton film – film yang ditayangkan dibioskop. Dalam menonton film Tanda Tanya ini, Ricky terlihat cukup antusias. Walaupun ia sebelumnya tidak mengetahui sama sekali tentang film Tanda Tanya ini. Di film Tanda Tanya, Ricky memilih adegan saat tokoh Ping Hen membaca buku tentang Islam. Tetapi Ricky terlihat tidak yakin dalam memahami adegan tersebut merupakan adegan yang dapat menimbulkan kontroversi. Karena ia menjawab dengan dua pandangan yang berbeda. Mengenai sikap dari tokoh dalam film ini yang menarik baginya, Ricky memilih sikap dari tokoh Surya yang tidak jahat dan tidak terima dengan perkataan negatif dari Ibu Kos. Dari karakter tokoh dalam film Tanda Tanya Ricky mengagumi tokoh ayah Ping Hen yang tidak rasis dan memberikan pengertian kepada umat Islam saat puasa dengan menutup restoran dengan tirai dan memisahkan alat masak yang digunakan untuk memasak daging babi dan yang tidak digunakan untuk memasak daging babi. Menutut Ricky dalam film ini terdapat kata – kata yang dapat menimbulkan kontroversi, yaitu kata – kata “ Cina “ dan “ Teroris “ yang dilontarkan Soleh saat adegan Soleh dan Ping Hen bertengkar, “Yang pasti ketika si Ping Hen sama si Soleh
itu berantem. Kan kayak ngata-ngatain “Cina” gitu-gitu terus teroris. Ya itu Cuma nyebutin satu kata itu aja bisa nimbulin suatu kontroversi”. Ricky memahami kata – kata yang terlontar dalam adegan tersebut sebagai kontroversi. Mengenai pemberitaan kontroversi mengenai film Tanda Tanya yang beredar, Ricky tidak mengetahui hal tersebut. Tetapi Ricky cukup setuju mengenai pernyataan tentang film ini yang mencerminkan toleransi beragama di Indonesia. Ricky cukup terkesan dengan film ini. Ketika ditanya mengenai kesan yang ia dapat, Ricky menjawab “ WOW “. Menurutnya film ini dapat menjadi pelajaran baginya untuk tidak rasis karena menurut Ricky kita semua sama sebagai manusia.
4. Nama: Christie Marine Umur: 18 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 9 April 1995 Jenis Kelamin: Perempuan Christie Marine biasa disapa Marine adalah mahasiswi angkatan 2013 di LSPR. Dalam menonton film Tanda Tanya Marine cukup memahami kontroversi – kontroversi yang terjadi dalam film tersebut. Marine dapat dengan jelas menginterpretasikan kontroversi dalam film ini dengan menjelaskan secara jelas adegan mana yang menurutnya dapat menimbulkan kontroversi. Tidak hanya adegan, ia juga memahami kontroversi dalam film ini dari kata – kata yang terucap dalam film ini. Marine juga dapat dengan baik menafsirkan karakter dan sikap – sikap dari tokoh yang ada dalam film tersebut dengan menafsirkan karakter dan sikap dari tokoh yang menurutnya cukup menarik.
Dalam adegan yang menarik menurut Marine dalam film Tanda Tanyaia memilih adegan dimana Menuk memaafkan suaminya. Dan adegan yang dapat menimbulkan kontroversi yaitu adegan saat Hendra mau membuka restoran saat Lebaran. Marine memahami adegan tersebut dapat mengundang kontroversi karena dalam adegan tersebut Hendra tidak menghormati para pekerjanya yang beragama Islam yang seharusnya mendapat jatah libur yang lebih lama seperti pada perkataan Marine berikut ini, “Pada saat si Hendra mau membuka restoran pada saat orang libur lebaran. Karena kita tahu untuk umat muslim sendiri membutuhkan hari libur yang lebih lama daripada kita tetapi si Hendra sendiri memaksakan kehendak dia”. Untuk kata – kata yang dapat mengundang kontroversi dalam film ini Marine dapat memahami kata – kata dari Doni yang menyatakan bahwa Surya tidak pantas memerankan tokoh Yesus karena Surya beragama Islam. Karena perkataan tersebut mengandung unsur rasis yang menyatakan bahwa orang Islam tidak boleh memerankan tokoh – tokoh Katolik dalam suatu drama Katolik. Marine dapat memahami sikap dan karakter tokoh dalam film Tanda Tanya dengan baik. Marine memahami karakter dari tokoh Rika yang tetap pada pendiriannya untuk pindah agama dan tidak peduli dengan perkataan orang lain mengenai keputusan yang Rika pilih. Marine juga memahami dengan baik sikap dari Menuk yang dapat menjadi ibu yang baik dan dapat menjaga diri sendiri. Marine mengakui bahwa ia tidak mengetahui tentang pemberitaan yang kontroversi mengenai film Tanda Tanya. Ia dapat mengerti pernyataan bahwa film ini merupakan cerminan toleransi beragama di Indonesia. Karena menurut Marine agama memang mempunyai batasan toleransinya tersendiri. Marine cukup bingung dalam mengataka bagaimana kesannya terhadap film “Tanda Tanya. Hanya saja Marine dapat memaparkan hal – hal yang dapat dipelajari dari film ini. Hal
yang dapat ia pelajari dari film ini adalah harus saling menghormati orang lain tanpa melihat latarbelakang orang tersebut. 5. Nama: Rastian Saputra Umur: 19 Tahun Tempat Tanggal Lahir: 11 Januari 1994 Jenis Kelamin: Laki-laki Rastian Saputra yan akrab dipanggil Rian oleh teman – temannya ini adalah mahasiswa kelas Karyawan di Universitas Esa Unggul.Rian senang sekali menonton film yang ditayangkan di bioskop.Dalam satu bulan Rian mengaku menonton film di bioskop sebanyak 2 kali.Meskipun begitu, Rian tidak mengetahui tentang film Tanda Tanya ini. Di film Tanda Tanya ini, Rian memilih adegan saat restoran cina diserang oleh sekelompok orang muslim sebagai adegan yang menarik baginya. Rian juga memahami adegan tersebut sebagai kontroversi karena menurutnya dalam adegan tersebut tidak hanya terlihat arogansi dari suatu agama saja tetapi juga arogansi dari suatu suku. Selain adegan Rian juga memahami perkataan yang terlontar dalam film ini yang dapat menjadi sebuah kontroversi. Rian menyebutkan kata “ Cina “ dan “ Teroris “ yang menurutnya dapat menimbulkan kontroversi. Dari karakter dan sikap dari tokoh – tokoh yang terdapat dalam film Tanda Tanya Rian memilih tokoh Surya. Menurutnya tokoh Surya dapat dijadikan contoh untuk setiap orang dan bertoleransi, selain itu tokoh Surya merupakan tokoh yang kokoh dan tidak mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain. Mengenai pemberitaan yang kontroversial mengenai film Tanda Tanya, Rian mengakui belum pernah mendengar tentang itu tetapi Rian dapat mengutarakan pemberitaan yang terjadi seperti dalam film tersebut seperti pengerusakan oleh anggota FPI. Rian cukup memahami dan
setuju tentang pernyataan yang menyatakan bahwa film ini merupakan cerminan toleransi beragama di Indonesia. Tetapi ia memberi catatan bahwa film ini cenderung condong ke sisi Islam. Setelah menonton film Tanda Tanya Rian mendapat kesan yang baik terhadap film ini. Menurutnya film ini merupakan film yang bagus dan cukup menyentil keadaan yang terjadi di Indonesia saat ini. Dan Rian juga mendapat pelajaran dari film ini bahwa kita harus menghargai orang lain dan jika ingin dihormati kita terlebih dahulu harus menghormati orang lain.
6. Nama: Veronica Yohana Chandra Umur. 19 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 18 September 1993 Jenis Kelamin: Perempuan Veronica Yohana Chandra biasa dipanggil Yohana oleh teman – temannya.Ia saat ini berkuliah di St. Mary Academy of Secretary dan sudah memasuki semester ke 5. Ia tergolong remaja yang agak pendiam, tetapi sangat senang dengan film. Ia mengakui bahwa ia sering sekali menonton film di bioskop. Ia bisa sampai 3 kali menonton di XXI dalam sebulan. Walaupun sering dan senang dengan film – film yang ditayangkan di bioskop, Yohana tidak mengetahui tentang adanya film Tanda Tanya ini. Dalam film Tanda Tanya adegan yang menurutnya paling menarik adalah adegan saat seorang muslim yang berperan sebagai Yesus untuk drama Kisah Sengsara Yesus saat masa Paskah. Dalam adegan tersebut, Yohana juga menuturkan bahwa adegan tersebut dapat menjadi sebuah kontroversi.Untuk sikap dari tokoh yang ada di film ini Yohana memilih sikap dari tokoh Surya.Ia berpendapat bahwa sikap tokoh Surya dalam film ini sangat berani dan meskipun pada awalnya hanya iseng dan ingin membantu tetapi setelah itu tokoh Surya ini merasa terpanggil. Dalam film Tanda Tanya ini terdapat banyak sekali perkataan dari tokoh – tokoh dalam film tersebut yang mengundang kontroversi, Yohana memilih penggunaan kata “ Cina “ yang diucapkan tokoh Soleh. Menurut pendapat Yohana itu merupakan suatu diskriminiasi terhadap kaum minoritas dan penyebutan kata itu merupakan hal rasis baginya.Mengenai karakter dari tokoh – tokoh dalam film Tanda Tanya yang paling menarik, Yohana memilih karakter dari ayah Hendra yang juga pemilik restoran cina. Menurut Yohana, karakter dari ayah Hendra ini sangat
menghormati orang yang beragama lain dengan menutupi tirai di restorannya karena restoran menjual daging babi. Selain itu juga menurutnya, tokoh ayah Hendra ini dapat menjadi panutan bagi orang – orang yang berbeda agama dan juga tekun beribadah. Tentang pemberitaan kontroversi di film Tanda Tanya Yohana tidak mengetahui sama sekali pemberitaannya. Tetapi Yohana setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa film ini merupakan cerminan toleransi beragama di Indonesia, “Secara mesti toleransi iya, karena Indonesia kan Negara yang mulikultural, yang majemuk dari ras, etnis, suku, agama. Jadi menurut saya sih bagus banget kalo misalkan film – film kayak gini yang mempertontonkan ke masyarakat tentang nilai – nilai toleransi” begitu kata Yohana. Setelah menonton film Tanda Tanya, menurutnya lumayan. Yohana berpendapat akan bagus sekali jika lebih banyak film seperti Tanda Tanya ini ditayangkan yang mengangkat tema – tema kehidupan sosial. Yohana juga mendapat suatu pelajaran dari film ini yaitu lebih disadarkan untuk menghormati orang yang beragama lain.
7. Nama: Bill Edbert Umur: 20 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 2 Januari 1993 Jenis Kelamin: Laki-laki Bill Edbert biasa dipanggil Bill merupakan mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas Tarumanegara. Bill adalah remaja yang aktif di universitas maupun dalam lingkup gereja.Ia ikut dalam paduan suara kampus dan paduan suara gereja dan sedang mempersiapkan konser kecil
bagi paduan suara yang ia ikuti di gereja. Untuk ketertarikan dengan film, Bill cukup sering menonton dibioskop. Ia hanya satu kali menonton film di bioskop dalam satu bulan. Di film Tanda Tanya, Bill tidak menemukan hal yang bersifat kontroversi pada adegan yang ia rasa paling menarik. Akan tetapi Bill dapat memahami kontroversi dalam film ini dari perkataan – perkataan terlontar dari tokoh – tokoh yang ada di film Tanda Tanya. Menurutnya kata – kata “cina” yang terucap dalam film ini merupakan kata yang dapat menimbulkan kontroversi. Mengenai karakter yang disukai oleh Bill, ia memilih tokoh Menuk dan Hendra. Dalam observasi, peneliti melihat bahwa Bill kurang bisa memahami kontroversi yang terjadi dalam film ini.Bill hanya melihat dari sisi positif yang dapat diambil dalam film ini dan dapat dijadikan pelajaran. Terlihat dari jawaban Bill tentang hal yang ia pelajari dari film Tanda Tanya ini serta jawaban dari pertanyaan yang peneliti ajukan mengenai kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya tersebut. 8. Nama: Theresia Meliana Farida Lie Umur: 20 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 28 September 1992 Jenis Kelamin: Perempuan Theresia Meliana Farida Lie merupakan mahasiswi Universitas Parahyangan, Bandung jurusan Hubungan Internasional.Ia biasa dipanggil Meli oleh teman – temannya. Pada saat peneliti observasi, Meli sedang berlibur di Jakarta.Meli adalah remaja yang menyukai KPOP tetapi juga peduli terhadap isu – isu sosial yang terjadi di sekitarnya.Ia juga senang menonton film – film layar lebar. Terbukti ia cukup sering menonton film – film yang ditayangkan di
bioskop Bandung maupun Jakarta. Saat disinggung mengenai film Tanda Tanya Meli mengaku pernah mendengar dan perna mengetahui resensi tentang film ini. Pada saat observasi, peneliti menilai bahwa Meli cukup terpengaruh dengan adegan – adegan dalam film Tanda Tanya ini. Pada saat adegan yang menampilkan pertengkaran antara umat muslim dengan seseorang keturunan tionghoa, Meli yang juga keturunan tionghoa cukup terpancing emosi pada saat melihat adegan tersebut. Meli juga cukup terpengaruh secara emosional untuk berpikir dan menangis saat menonton adegan lain dalam film ini. Saat ditanya tentang adegan yang menarik menurutnya, Meli memilih adegan saat Surya memerankan Yesus dalam drama Paskah. Menurutnya itu merupakan keputusan yang sulit mengingat pemeran dari tokoh Yesus pada umumnya merupakan umat yang beragama Katolik saja dan tidak ada yang menyelenggarakan audisi terbuka untuk peran tersebut. Dan menurut Meli juga adegan tersebut sudah menjadi kontroversi yang didalamnya ada perdebatan mengenai pemeran Yesus yang seharusnya diperankan oleh umat yang beragama Katolik bukan dari agama lain, “Difilmnya sendiri udah ada yang marah gitu loh. Yang gue gak setuju nih kalo peran Yesus yang Tuhan kita yang mainin itu seorang muslim” begitu kata Meli mengenai kontroversi adegan. Mengenai kontroversi lain yang ada dalam film Tanda Tanya ini, Meli menyoroti penggunaan kata “ Cina “ yang menurutnya terkesan rasis dan cukup membuat telinganya terasa panas serta dapat menimbulkan pertengkaran. Selain itu, Meli juga memahami dengan baik karakter dan sikap dari tokoh – tokoh yang ada dalam film ini.Ia mengagumi tokoh Menuk yang menurutnya Menuk merupakan sosok wanita yang bijaksana dalam menghadapi setiap masalah yang datang kepadanya. Selain Menuk, Meli juga mengagumi karakter dari tokoh Rika yang mempunyai pendirian teguh walaupun dicerca lantaran Rika berpindah agama.
Mengenai pemberitaan tentang film Tanda Tanya yang kontroverisal, Meli cukup tahu mengenai hal tersebut. Meli mengetahui pemberitaan media yang banyak menentang peredaran film ini. Menurutnya film ini bisa menjadi kontroversi bagi mereka yang fanatik terhadap agamanya, “lumayan kontroversi buat mereka yang terlalu fanatik sama agama” begitu kata Meli. Meli juga mengetahui tentang film Tanda Tanya yang sempat dilarang penayangannya. Pandangan Meli tentang toleransi beragama yang dicerminkan lewat film ini adalah ia tidak mempermasalahkan dengan pernyataan tersebut. Karena menurutnya dalam film ini justru memberikan banyak pelajaran. Meli setelah menonton fil Tanda Tanya, mengaku mendapat banyak pelajaran. Menurutnya film ini mengajarkan bagaimana cara mengasihi sesama terlepas dari perbedaan agama, selain itu ia juga belajar tentang membuat keputusan yang sulit mengenai hal – hal yang sensitif seperti agama atau hal yang lain. Meli yang sudah berusia 20 tahun dan menyukai hal – hal yang disukai remaja masa kini yaitu KPOP, ternyata cukup memahami kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya ini.Dia juga cukup peduli dengan hal – hal sosial yang ada dalam film tersebut.Dan mengaku terpengaruh secara emosi saat menonton film tersebut.
9. Nama: Laurents Gomgom Umur: 21 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 30 Januari 1992 Jenis Kelamin: Laki-laki Gomgom adalah seorang mahasiswa jurusan Sistem Informatika di UKRIDA.Ia merupakan mahasiswa yang supel dan cukup ramai dikalangan teman – temannya. Ia pun sering menonton film di bioskop bersama – sama dengan teman – temannya. Mengenai film Tanda
Tanyaia mengaku pernah mendengar tentang film ini. Adegan dalam film ini yang menurutnya paling menarik adalah saat adegan Surya memerankan tokoh Yesus dalam drama Paskah. Dalam observasi yang dilakukan peneliti, Gomgom sangat antusias menonton film Tanda Tanya ini.Ia mampu menafsirkan kontroversi – kontroversi yang ada dalam film tersebut dengan baik. Ia memilih adegan Surya yang memerankan tokoh Yesus sebagai adegan yang dapat menimbulkan kontroversi. Karena menurut Gomgom, kontroversi dapat terjadi disebabkan oleh perbedaan pemikiran antara umat beragama satu dengan umat beragama lainnya. Hal – hal yang dapat menimbulkan kontroversi lainnya yang ada dalam film Tanda Tanya menurut Gomgom adalah kata – kata yang terlontar dalam film ini yaitu kata “ Cina “ dan “ Teroris “ pada adegan pertama. Menurutnya kata – kata tersebut dapat menimbulkan suatu perdebatan antara umat muslim dan kaum minoritas tionghoa, karena umat muslim berpikir perkataan “ Teroris “ tersebut tidak benar, karena umat muslim tidak semuanya adalah teroris, dan disisi lain kaum minoritas tionghoa tidak ingin diinjak – injak karena mereka kaum minoritas. Di film Tanda Tanya sikap dan karakter dari tokoh – tokoh yang menarik menurut Gomgom adalah tokoh Pak Tan pemilik restoran dan tokoh Rika yang berpindah agama. Karena menurut Gomgom tokoh Pak Tan yang juga pemilik restoran adalah orang yang toleran terhadap orang yang beda agama dengannya walaupun orang lain tidak toleran dengannya. Sedangkan karakter tokoh Rika menurt Gomgom merupakan tokoh yang mempunyai pendirian yang kuat walaupun mendapat cercaan saat ia pindah agama. Gomgom yang juga aktif di sosial media sangat mengetahui pemberitaan tentang film Tanda Tanya yang kontroversi. Menurut Gomgom, film ini sangat kontroversi karena dapat menimbulkan pertikaian antar agama. Gomgom juga mengetahui bahwa film ini sempat tayang dibioskop dan ditarik kembali peredarannya.Pandangan Gomgom tentang film Tanda Tanya
yang merupakan cerminan toleransi beragama di Indonesia adalah parah sekali. Menurut Gomgom film ini tidak hanya tentang pertikaian antar agama tetapi juga pertikaian agama dengan ras minoritas, film ini juga menampilkan bahwa kaum minoritas belum bebas di Indonesia. Kesan Gomgom terhadap film Tanda Tanya adalah luar biasa. Menurutnya film ini dapat menjadi cerminan bagi masyarakat tentang toleransi beragama yang belum sepenuhnya terjadi, yang ternyata masih banyak kejadian yang menghancurkan toleransi beragama seperti sweeping yang dilakukan FPI. Gomgom mendapatkan banyak pelajaran dari film ini, seperti bertoleransi dengan agama lain dan hal yang dipelajari Gomgom yang lain adalah biarpun berbeda agama dan kepercayaan tetapi tujuan kita semua itu hanya satu yaitu Tuhan.
10. Nama: Florencia Irena Wanasida Umur: 21 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 22 Septermber 1991 Jenis Kelamin: Perempuan Florencia Irena biasa dipanggil Flo oleh teman – temannya adalah mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Bina Nusantara yang baru lulus tahun ini. Dalam kesehariannya ia cukup aktif dengan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan anak muda di gereja. Flo juga cukup sering menonton film – film layar lebar yang ditayangkan dibioskop, tetapi tidak mengetahui tentang keberadaan film Tanda Tanya ini.Dalam observasi yang peneliti lakukan, Flo cukup antusias dalam menonton film ini.Dalam film ini Flo memilih adegan Hendra membuka restoran saat lebaran.Flo memahami adegan tersebut dapat menjadi kontroversi karena dalam adegan
tersebut tokoh Hendra tidak menghormati umat agama Islam yang merayakan hari raya Lebaran dan tokoh Soleh yang menyerang restoran cina. Di film Tanda Tanya terdapat perkataaan – perkataan dari tokoh – tokoh dalam film ini Flo memilih kata – kata “ Cina “ dan “ Teroris “ yang dapat menjadi kontroversi. Tetapi Flo kurang memberikan alesan yang jelas bagaimana kata – kata tersebut dapat menjadi kontroversi. Mengenai sikap dan karakter dari tokoh – tokoh yang ada dalam film Tanda Tanya Flo memilih tokoh Rika yang pindah agama dari Islam ke Katolik. Karena menurut Flo tokoh Rika mempunyai karakter yang keras karena untuk membela dirinya sendiri dan Rika percaya yang akan membatu dirinya adalah Tuhan. Flo juga mengagumi sikap tokoh Rika yang disudutkan karena sudah bercerai meninggalkan suami dan agamanya.Flo memahami sikap tokoh Rika yang merupakan tokoh yang tegar, berani mengambil keputusan dan tidak memaksakan kehendaknya sendiri. Mengenai pemberitaan kontroversi tentang film Tanda Tanya, Flo mengakui bahwa ia tidak mengetahui tentang hal tersebut. Tentang pernyataan yang menyatakan bahwa film ini merupakan film yang mencerminkan toleransi beragama di Indonesia ia menyetujui hal tersebut. Menurutnya dalam film ini toleransi beragama lebih jelas terjadi dibandingkan yang terjadi di Indonesia saat ini. Hal – hal mengenai toleransi yang bagus – bagus terdapat dalam film ini. Menurut pandangan Flo, film ini justru dapat memancing masyarakat untuk dapat lebih bertoleransi beragama. Mengenai kesan setelah menonton film Tanda Tanya menurut Flo film ini bagus sekali karena dikemas dengan real dan sesuai dengan keadaan yang sekarang terjadi di Indonesia.Hal yang dapat dipelajari oleh Flo dari film ini adalah semua agama mengajarkan kebaikan dan bertoleransi beragama.
4.4 Pembahasan Dari observasi dan wawancara mendalam pada remaja Katolik yang berusia 17 hingga 21 tahun, ditemukan bahwa hampir semua remaja memiliki penafsiran yang sama mengenai kontroversi – kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya. Pada bagian pembahasan ini juga akan menjawab pertanyaan yang diajukan pada perumusan masalah yaitu Bagaimana interpretasi remaja katolik mengenai kontroversi dalam film Tanda Tanya. Pada dasarnya film Tanda Tanya ini adalah film yang cukup berat untuk dipahami karena menayangkan kejadian – kejadian yang terjadi di Indonesia saat ini terutama yang menyangkut tentang agama dan ras. Walaupun film ini merupakan film yang cukup berat, tetapi remaja katolik yang berusia 17-21 tahun cukup memahami kontroversi yang ada dalam film tersebut. Karena dalam film ini ditayangkan bagaimana kontroversi mengenai seorang yang pindah agama dari Islam ke Katolik atau seorang muslim yang memerankan tokoh Yesus yang notabene merupakan tokoh dari agama Katolik. Mengenai berita dan hal – hal tentang film ini, pada umumnya remaja berusia 17 – 21 tahun tidak mengetahui sama sekali mengenai film ini. Padahal hampir semua sering menonton film – film layar lebar di bioskop. Dari segi adegan – adegan kontroversial yang tersaji dalam film Tanda Tanya ini remaja yang berusia 17 – 21 tahun dapat menafsirkan dan memberikan penjelasan dengan baik tentang adegan yang menurut mereka adegan yang bisa menyulut kontroversi. Pada umumnya mereka memilih adegan yang sama yaitu adegan saat restoran cina diserang oleh sekelompok umat islam dan adegan dimana seorang muslim memerankan Yesus saat drama Paskah. Dari segi sikap dari tokoh – tokoh yang ada dalam film tersebut terdapat penafsiran yang berbeda – beda dari setiap remaja karena pemahaman dari setiap tingkatan umur berbeda – beda. Dari segi perkataan yang
dapat menjadi kontroversi remaja yang berusia 17 tahun kurang dapat memahami ada atau tidaknya perkataan yang dapat menjadi kontroversi, selebihnya remaja yang berusia 18 – 21 tahun dapat memahami perkataan yang dapat mengundang kontroversi dan menjelaskan mengapa kata – kata tersebut dapat mengundang sebuah kontroversi. Dari segi karakter dari tokoh dalam film Tanda Tanya remaja yang berusia 17 – 21 tahun dapat mengerti dan memahami dengan baik dan menjelaskan karakter dari tokoh yang menurut mereka paling menarik. Dari segi pemberitaan di media mengenai film ini, hampir semua remaja berusia 17 – 21 tahun tidak mengetahui.Hanya dua remaja saja yang tahu tentang pemberitaan tersebut yaitu remaja perempuan berusia 20 tahun dan remaja laki – laki berusia 21 tahun. Dari segi pemahaman mengenai pendapat tokoh yang mengatakan film ini merupakan cerminan toleransi beragama di Indonesia, remaja yang berusia 17 – 21 tahun dapat memahami dengan baik dan setuju mengenai pendapat tersebut. Perbedaan usia remaja berpengaruh terhadap pola pikir yang mereka anut mengenai kontroversi – kontroversi yang ada dalam film Tanda Tanya ini. Remaja berusia 17 - 19 tahun dapat memahami kontroversi yang ada dalam film tersebut sesuai dengan pengalaman yang pernah dilihat oleh mereka atau pernah mereka alami.Pola pikir dari remaja berusia 17 – 19 tahun sudah mulai kritis mengenai kontroversi yang terdapat dalam film ini.Beberapa dari mereka mengutarakan jawaban sesuai dengan kejadian yang ada di lingkungan sekitarnya baik itu rumah maupun lingkungan masyarakat terdekatnya. Berbeda dengan remaja yang usianya mendekati dewasa yaitu yang berusia 20 – 21 tahun, mereka memahami kontroversi – kontroversi yang ada dalam film ini dan jawaban yang mereka berikan berdasarkan fakta yang terjadi di Indonesia saat ini. Mereka mengutarakan jawabannya masing – masing sesuai dengan apa yang pernah mereka lihat di televisi maupun pemberitaan – pemberitaan lainnya.
Pemahaman mereka mengenai kontroversi yang terdapat dalam film Tanda Tanya ini cukup kritis. Pengetahuan mengenai hal – hal yang bersifat permasalahan sosial seperti kontroversi agama dan ras yang terjadi di Indonesia juga berpengaruh terhadap jawaban yang mereka berikan.Pada umumnya remaja yang berusia 17 – 21 tahun kurang mengetahui tentang hal – hal tersebut.Hanya dua orang saja yang cukup mengikuti dengan baik permasalahan sosial mengenai agama dan ras yang terjadi di Indonesia.Kebanyakan dari mereka tidak terlalu memperhatikan permasalahan sosial tersebut, mereka terlihat cenderung tidak menyukai hal seperti itu. Dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti pada umumnya remaja katolik yang berusia 17 – 21 tahun dapat mengerti dan memahami kontroversi yang terdapat dalam film Tanda Tanya. Meskipun kebanyakan dari mereka tidak secara langsung tahu mengenai permasalahan sosial mengenai kontroversi agama dan ras tetapi mereka paham dengan permasalahan yang ada dalam film ini.