53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Daerah Penelitian 1. Letak dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Kalijati Terletak Di Kabupaten Subang. Kecamatan Kalijati terletak pada 107o34’12’’sampai 107o43’12’’ BT dan 6o25’16’’ sampai 6o34’ 46’’LS. Kecamatan Kalijati memiliki luas 6.718,00 Ha. terdiri dari 10 desa yaitu
Ciruluk, Kalijati Timur, Marengmang, Banggala Mulya, Jalupang,
Tanggulun Barat, Kaliangsana, Kalijati Barat, Tanggulun Timur, Caracas. Adapun wilayah Kecamatan Kalijati sebagai berikut: a.
Sebelah Utara
: Kecamatan Purwadadi
b.
Sebelah Selatan : Kecamatan Sagalaherang
c.
Sebelah Barat
: Kecamatan Cipendeuy
d.
Sebelah Timur
: Kecamatan Dawuan
Aksesibilitas menuju wilayah Kecamatan kalijati relatif mudah, Karena mudah dijangkau dengan berbagai jenis kendaraaan. Namun demikian Aksesibilitas ke Desa-Desa di Kecamatan Kalijati memiliki Aksesibilitas yang berbeda, desa yang lokasi dekat dengan jalan provinsi memiliki Aksesibilitas baik sedangkan yang jauh kurang baik, prasarana transportasi antara desa tidak beraspal atau tidak berbatu ditunjang dengan jumlah kendaraan umum yang terbatas sehingga jenis kendaraan umum yang ada hanya ojeg atau masyarakat yang memiliki kendaraan sendiri sehingga mereka biasa pergi ke
54
55
kota atau ke pasar sesuai kebutuhan masing-masing, begitupun dengan letak sekolah-sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kalijati yang berada di pelosok dan jalannya kurang bagus sehingga menyulitkan anakanak untuk pergi ke sekolah. 2. Kondisi Demografis Kondisi demografis merupakan gambaran penduduk yang melibatkan variabel demografi seperti jumlah penduduk, komposisi, persebaran, kelahiran,
kematian,
memberikan gambaran
dan
migrasi.
Variabel-variabel
keadaan penduduk
tersebut
dapat
termasuk keadaan sosial
ekonominya. Tingkat kemajuan suatu masyarakat khususnya masyarakat yang berada di Kecamatan Kalijati yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas juga akan terlihat dari kondisi demografisnya. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas beberapa variabel demografi yaitu jumlah dan kepadatan penduduk, kondisi pendidikan berdasarkan jenis kelamin usia sekolah menengah atas.
a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut data monografi semester 1 tahun 2009, Kecamatan Kalijati memiliki jumlah penduduk 55.639 jiwa, terdiri dari jumlah laki-laki 26.676 jiwa dan perempuan 28.963 jiwa dan jumlah kepala keluarga 12.470 jiwa, mayoritas penduduk yang ada di Kecamatan Kalijati beragama islam dan penduduk asli.
56
Tabel 4.1 Kepadatan Penduduk Kasar Tiap Desa Di Kecamatan Kalijati Tahun 2009 No
Desa
Jumlah(Jiwa)
Luas(Km2)
Kepadatan (Jiwa/Km2)
1
Ciruluk
4134
5,083
813
2
Kalijati Timur
7741
2,933
2.639
3
Marengmang
5558
14,640
380
4
Banggala Mulya
3491
14,676
238
5
Jalupang
4385
1,666
2.632
6
Tanggulun Barat
6679
8,027
832
7
Kaliangsana
3736
5,631
663
8
Kalijati Barat
10206
1,861
5.484
9
Tanggulun Timur
6325
6,887
918
10
Caracas
3384
5,776
585
Jumlah
55.639
67,180
Jumlah
Rata-rata
5.563
6,718
Rata-rata
Sumber: Propil Desa Kecamatan Kalijati Semester 2 (2009)
Menurut
Bintarto
(1977:26),
mengemukakan
kepadatan
desa
berdasarkan kepadatan penduduknya sebagai berikut: a) Desa terkecil jika kepadatan penduduknya 100 jiwa/Km2 b) Desa kecil jika kepadatan penduduknya 100-500 jiwa/Km2 c) Desa sedang jika kepadatan penduduknya 500-1000 jiwa/Km2 d) Desa besar jika kepadatan penduduknya 1000-3000 jiwa/Km2 e) Desa terbesar jika kepadatan penduduknya >3000jiwa/Km2 Berdasarkan klasifikasi di atas, desa Kalijati Barat merupakan desa terbesar kepadatan penduduknya, desa Jalupang dan desa Kalijati Timur merupakan desa besar kepadatan penduduknya, Desa Ciruluk, Desa Tanggulun Barat, Desa Tanggulun Timur, Desa Kaliangsana merupakan Desa
57
Gambar: 4.2
58
Sedang kepadatan penduduknya dan Desa Marengmang, Desa Banggala merupakan Desa kecil kepadatan penduduk.
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Usia SMA/ Sederajat Tabel 4.2 Usia Sekolah Menengah Atas/Sederajat No
Jumlah usia sekolah Nama Desa
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Ciruluk
133
121
254
2
Kalijati Timur
203
205
408
3
Marengmang
116
120
236
4
Banggala Mulya
88
90
178
5
Jalupang
132
90
222
6
Tanggulun Barat
143
147
290
7
Kaliangsana
100
83
183
8
Kalijati Barat
273
321
594
9
Tanggulun Timur
106
106
212
10
Caracas
89
55
144
1383
1338
2721
Total
Sumber: Propil Desa Kecamatan Kalijati Semester 2 (2009)
59
c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian Kecamatan Kalijati dapat di lihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian No
Mata Pencaharian
Jumlah(jiwa)
Persentase(%)
1
Petani
4055
24,92
2
Pedagang/Wirasuasta
3091
18,99
3
ABRI/POLRI
355
2,18
4
PNS
1120
6,88
5
Buruh
5518
33,91
6
Lain-Lain
2130
13,09
16269
100
Jumlah
Sumber: Propil Desa Kecamatan Kalijati Semester 2 (2009)
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat di kecamatan kalijati mata pencahariannya sebagai buruh mencapai 33,91% , petani 24,92%, pedagang/wiraswasta 18,99%, lain-lain terdiri dari pengusaha, pengrajin kecil, peternak hewan mencapai 13,09% sedangkan PNS hanya ada 6,88% dan propesi sebagai ABRI/POLRI 2,18 paling sedikit dibandingkan dengan mata pencaharian yang lain. d. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Sumber daya manusia di suatu wilayah berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan, akan mencerminkan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Pendidikan merupakan jembatan yang menghubungkan
manusia dengan kemajuan, kesejahteraan, tanpa pendidikan sumberdaya manusia tidak mungkin berkembang, dan mungkin saja penduduk tanpa
60
pendidikan akan terpuruk karena tanpa ilmu pengetahuan penduduk akan mudah di bohongi maka pendidikan sangat penting bagi keberlanjutan Negara ini. Di bawah ini tabel komposisi penduduk menurut pendidikan yang berada di Kecamatan Kalijati sebagai berikut: Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan No
Pendidikan
Jumlah(jiwa)
Persentase(%)
6788
23,89
1
Belum sekolah
2
Tidak Tamat sekolah
0
0
3
Tamat SD/sederajat
15925
56,05
4
Tamat SLTP/Sederajat
24
0,08
5
Tamat SMA/SEDERAJAT/Sederajat
5210
18,33
6
Tamat Akademik/Sederajat
211
0,74
7
Tamat Perguruan Tinggi/Sederajat
253
0,89
28411
100
Jumlah
Sumber: Propil Desa Kecamatan Kalijati Semester 2 (2009)
Berdasarkan tabel di atas Kecamatan Kalijati dalam tingkat pendidikan sudah cukup dapat dilihat yang tidak tamat sekolah tidak ada dan kebanyakan penduduk sudah tamat SD mencapai 56,05%, belum sekolah 23,89%, tamat SMA/SEDERAJAT/Sederajat 18,33, Tamat perguruan tinggi mencapai 0,89%, tamatan akademik
0,74% dan tamatan SLTP/Sederajat hanya
mencapai 0,08%, paling rendah dibandingkan dengan yang lain.
61
2. Sebaran Bangunan SMA/Sederajat Persebaran sekolah yang dimaksudkan dalam penelitian ini sejauh mana masyarakat memanfaatkan sekolah yang dekat dengan tepat tinggalnya dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di luar Kecamatan. Persebaran lokasi sekolah menengah atas sangat penting adanya karena dengan persebaran sekolah tersebut tidak berada dalam satu tempat sehingga apabila tersebar setidaknya masyarakat bisa memilih sekolah tersebut bisa berdasarkan waktu, jarak maupun biaya yang dikeluarkan persebaran sekolah juga akan mempengaruhi terhadap jumlah masuknya siswa. Selain itu juga dengan adanya persebaran sekolah yang telah di bangun akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memilih sekolah tersebut dan betapa pentingnya pendidikan. Sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kalijati tersebar ke dalam tiga desa yaitu sarana sekolah yang ada di Kecamatan Kalijati untuk sekolah lanjut tingkat akhir ada lima sekolah, yaitu SMK Angkasa 1 Kalijati dan SMK Angkasa 2 Kalijati berada di Desa Kalijati Barat, SMA AtTawazun Kalijati berada di Desa Kalijati Timur, SMA PGRI Kalijati berada di Desa Kalijati Timur, dan SMAN 1 Kalijati, berada di Desa Tanggulun Barat. Posisi sekolah atau letak posisi sekolah ditinjau dari situation secara tidak langsung ataupun tidak langsung letak sekolah biasanya mempengaruhi orang tua dalam memilih sekolah sebagai anaknya untuk menuntut ilmu dan mengembangkan dirinya pada sekolah tersebut. Lokasi sekolah yang berada
62
dekat dengan jalan raya atau dalam pemukiman biasanya menjadi pertimbangan juga pada orang tua untuk menyekolahkan anakya. Sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kalijati yang dekat dengan dengan jalan utama hanya ada 3 sekolah yaitu sekolah SMK Angkasa 2 Kalijati berada di Desa Kalijati Barat, SMA At-Tawazun Kalijati berada di Desa Kalijati Timur, Sma Pgri Kalijati berada di Desa Kalijati Timur, dan yang berada di pelosok yaitu SMK Angkasa 1 Kalijati dan SMAN 1 Kalijati, berada di Desa Tanggulun Barat. Dapat di lihat pada gambar 4.3 sebagai berikut:
63
Gambar 4.3
64
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Faktor Fisik a. Lokasi Pada studi geografi, lokasi merupakan variabel penting yang dapat mengungkapakan berbagai hal tentang gejala atau fenomena yang dipelajari. Menurut Sumaatmadja (1981:118), menjelaskan bahwa : lokasi suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi yang bersangkutan secara lebih jauh lagi. Pada studi geografi, lokasi merupakan variabel penting yang dapat mengungkapkan berbagai hal tentang gejala atau fenomena yang dipelajari. Lokasi sangat erat kaitanya dengan jarak di permukaan bumi. Tabel 4.5 Lokasi Sekolah Yang Berada Di Pusat Kota No
Lokasi sekolah
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Tidak
11
15
2
Ia
64
85
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Masyarakat yang berada di Kecamatan Kalijati memilih sekolah untuk anaknya melanjutkan ke sekolah menengah atas yang lokasi sekolahnya berada di pusat kota, dari tabel ditas di jelaskan masyarakat yang menyekolahkan anakanya di pusat kota hampir sebagian besar dan masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya tidak di pusat kota hampir setengahnya.
65
Tabel 4.6 Lokasi Sekolah Yang Berada Dekat Dengan Jalan Raya No
Lokasi sekolah
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Tidak
14
19
2
Ia
61
81
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas memilih sekolahnya berada dekat dengan jalan raya hampir sebagian besar masyarakat menjawab lokasi anaknya sekolah dekat dengan jalan raya dan hampir setengahnya masyarakat tidak menyekolahkan anaknya ke sekolah yang lokasinya dekat dengan jalan raya. Tabel 4.7 Lokasi Sekolah No Lokasi sekolah
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Stategis
53
71
2
Pelosok
22
29
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Lokasi sekolah biasanya sangat berpengaruh terhadap daya tarik atau daya serap masyarakat untuk menyekolahkan anaknya kesekolah yang lokasinya mudah di jangkau dan ongkosnya tidak terlalu besar dapat di lihat dari tabel di atas masyarakat banyak menyekolahkan anaknya sebagian besar ke sekolah yang letaknya strategis dengan presentase 71% yang termasuk dan menyekolahkan anaknya ke sekolah yang berada di pelosok hampir
66
setengahnya dilihat dari presentase diatas. Kebanyakan masyarakat yang menyekolahkan di pelosok karena anak tersebut mempunyai kendaraan sendiri dengan menggunakan motor jadi ongkos lebih irit. Tabel 4.8 Transportasi Menuju Sekolah No
Transportasi menuju sekolah
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Sulit
13
17
2
Mudah
46
61
3
Cukup
16
21
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Transportasi merupakan hal yang terpenting bagi kelancaran untuk bepergian baik keluar kota ataupun di daerah sendiri, dari tabel di atas masyarakat memilih sekolah menengah atas sebagian besar anaknya memilih transportasi yang mudah, dan hampir setengahnya masyarakat memilih cukup. Adapun masyarakat yang memilih transportasinya sulit hanya sebagian kecil mungkin dikarenakan sekolah tersebut memiliki daya tarik tersendiri bisa sekolah favorit ataupun yang lainnya tapi dalam hal ini transportasi merupakan hal terpenting bagi kelancaran pergi ke sekolah, agar anak tidak telat masuk sekolah karena harus menunggu kendaraan atau angkutan umum.
67
b. Jarak Jarak sekolah biasanya mempengaruhi dalam memilih sekolah karena apabila dalam pandangan jarak yang jauh biasanya sulit untuk sampai atau lama di bawah ini jarak dari tempat tinggal menuju sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kalijati dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Jarak Ke SMA/Sederajat No
Jarak
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
1-3km
13
17
2
3-5km
59
78
3
5-7km
3
4
4
>7km
0
0
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Berdasarkan tabel di atas bahwa sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kalijati dari rumah masyarakat berjarak 3-5 km hampir seluruhnya, sisanya sebagian kecil sedangkan >7 km tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa jarak ke sekolah menengah atas tidak terlalu jauh dari pemukiman masyarakat yang berada di Kecamatan Kalijati.
68
Tabel 4.10 Jarak Ke Sekolah No Jarak
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
1-3km
31
41
2
3-5km
13
17
3
5-7km
4
5
4
>7km
27
36
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Pada tabel diatas jarak masih mempengaruhi terhadap pemelihan sekolah menengah atas setengahnya masih memilih sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya dan ada juga masyarakat yang memilih sekolah yang lebih jauh dari rumahnya hampir setengahnya dan sisanya sebagian kecil memilih jarak yang lebih jauh. Tabel 4.11 Pengaruh Jarak Bagi Kelancaran Sekolah No
Pengaruh jarak
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Berpengaruh
16
21
2
Tidak berpengaruh
58
77
3
Tidak ada jawaban
1
1
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Dari tabel diatas dapat di lihat sejauh mana jarak berpengaruh bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas hampir selurunya masyarakat menjawab bahwa jarak tidak berpengaruh di lihat dari keterjangkauan anaknya pergi ke sekolah karena walaupun sekolah dekat
69
dengan rumah akan tetapi ongkos yang di keluarkan lebih besar ketimbang ongkos yang di keluarkan ke sekolah yang dituju walaupun lebih jauh akan tetapi ongkosnya lebih murah karena sekolahnya berada dekat dengan jalan raya. Tabel 4.12 Waktu Tempuh Yang Dibutuhkan Untuk Sampai Ke Sekolah No
Waktu tempuh
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
10-15 menit
5
7
2
15-20 menit
31
41
3
20-30 menit
21
28
4
>30 menit
18
24
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Kalijati waktu tempuh untuk sampai kesekolah menengah atas atau dimana anak tersebut sekolah hampir setengahnya 10-15 menit, 15-20 menit , 20-30 menit , >30 menit untuk sampai kesekolah masing-masing c. Keterjangkauan Keterjangkauan suatu sekolah atau pada umumnya, tergantung pada kondisi permukaan buminya suatu daerah tersebut dan pada umumnya pula, keterjangkauan
tersebut
akan
berubah
perlahan
sejalan
dengan
berkembangnya perkembangan ilmu-ilmu, seperti Ilmu Ekonomi, Ilmu Komunikasi, Teknologi (IPTEK), dan Transportasi.
70
Tabel 4.13 Keadaan Jalan Menuju Sekolah No
Kondisi jalan
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Baik
31
41
2
jelek
21
28
3
Cukup
21
28
4
Rusak
2
3
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Keadaan jalan di Kecamatan Kalijati sendiri masih kurang bagus terutama ke pelosok-pelosok masih kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat. Jalan yang kelihatan bagus haya jalan yang dekat dengan jalan provinsi atau dekat dengan jalan raya. Dari penjelasan tabel di atas keadaan jalan menuju sekolah menengah atas hampir setengahnya menjawab sudah baik dan sisanya menjawab sebagian kecil masih rusak dan jelek . Jadi kondisi jalan sangat mempengaruhi dalam pemilihan sekolah juaga agar anak mereka pergi kesekolah tidak merasa kesulitan. Tabel 4.14 Jenis Kendaraan Yang Digunakan Ke Sekolah No
Jenis kendaraan
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Mobil
7
9
2
Motor
57
76
3
Ojeg
4
5
4
Jalan kaki
7
9
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
71
Pada tabel di atas jenis kendaraan yang di gunakan ke sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kalijati kebanyakan masyarakat memberikan kendaraan sendiri yaitu dengan menggunakan motor dengan jumlah Presentase(%) yang mengunakan motor hampir seluruhnya dengan presentase 76%, sisanya sebagian kecil menggunakan mobil, ojeg dan jalan kaki. Jadi dapat disimpulkan masyarakat di Kecamatan Kalijati lebih memberikan kendaraan sendiri untuk pergi kesekolah untuk menghindari kesiangan sekolah dan pengiritan ongkos apabila menggunkan motor. Tabel 4.15 Keterjangkauan Sekolah No
Keterjangkauan
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Tidak
18
24
2
Ia
57
76
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Dalam penelitian ini keterjangkauan sekolah yang ada di pelosok lebih dekat namun ongkos yang di keluarkan lebih besar akan tetapi masyarakat lebih memilih sekolah yang jauh karena letak sekolah dekat dengan jalan raya dan ongkos yang dikeluarkan lebih sedikit dibanding sekolah yang dekat dengan rumah tapi di pelosok. Selain kondisi jalan, kelancaran transportasi dan jenis transportasi juga merupakan alasan kenapa masyarakat memilih sekolah di luar kecamatan akan tetapi mudah dijangkau. Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masyarakat memilih sekolah menengah atas yang sekolahnya mudah di jangkau hampir seluruhnya menjawab sekolahnya
72
mudah di jangkau baik menggunakan kendaraan apapun dan sebagian kecil masyarakat yang menjawab sulit dijangkau. 2. Faktor Sosial a. Pendapatan Kecamatan Kalijati memiliki jumlah penduduk 55.639 jiwa, terdiri dari jumlah laki-laki 26.676 jiwa dan perempuan 28.963 jiwa. Jumlah kepala keluarga Kecamatan Kalijati ialah 12.470 KK. Berdasarkan data monografi Kecamatan Kalijati tahun 2009 semester 1. Dan jumlah kepadatan penduduk Kecamatan Kalijati mencapai 828 jiwa/km2. Pendapatan atau penghasilan pokok masyarakat sangat berpengaruh bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat
tersebut
karena
dengan
adanya
penghasilan
setidaknya
masyarakat bisa mencukupi setiap kebutuhannya berdasarkan keperluan yang di butukkan bukan hanya kebutuhan pokok saja akan tetapi kebutuhan yang lainnya juga di bawah ini tabel masyarakat Kecamatan Kalijati berdasarkan penghasilan pokok yang dilakukan dengan cara penelitian. Tabel 4.16 Penghasilan Pokok Masyarakat Berdasarkan Pekerjaannya No
Penghasilan pokok
Frekuensi(f) Presentase(%)
1
6
8
2
Rp500.000-Rp1.000.000
45
60
3
Rp1.000-000-Rp1.500-0000
14
19
4
>Rp1.500.000
10
13
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
73
Penghasilan pokok masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas yang berada di kecamatan kalijati berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada tabel di atas bahwa sebagian besar pendapatannya pendapatannya
mencapai
Rp500.000-Rp1.000.000,
mencapai
sebagian
Rp1.000-000-Rp1.500-0000,
kecil
mencapai
>Rp1.500.000 dan
Mencukupi
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Tidak
59
79
2
Ia
16
21
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Penghasilan masyarakat berdasarkan tabel di atas dan tabel 4.17 bahwa masyarakat di Kecamatan Kalijati hampir seluruhnya menjawab tidak mencukupi tiap bulannya baik pengeluarannya digunakan pendidikan, kesehatan, kontrakan rumah ataupun kebutuhan yang lainnya sedangkan sebagian kecil menjawab mencukupi tiap bulannya.
74
Tabel 4.18 Jumlah Tanggungan No
Tanggungan
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
1-3
65
87
2
3-5
10
13
3
5-7
0
0
4
>7
0
0
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Dilihat dari tabel di atas bahwa masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas yang memiliki tanggungan 1-3 hampir seluruhnya, yang memiliki tanggungan 3-5 hanya sebagian kecil sedangkan tanggungan 5-7 dan >7 tidak ada artinya bahwa masyarakat tidak memiliki tanggungan sebanyak itu. Jadi masyarakat di sana hanya sedikit jumlah tanggungannya karena kebanyakan anaknya sudah menikah jadi yang menjadi tanggungan yang masih sekolah saja baik anak yang belum sekolah, SD, SMA/Sederajat, SMA/Sederajat ataupun PT. Jadi apabila dilihat dari jumlah tanggungannya masyarakat di Kecamatan Kalijati masih sanggup untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
75
Tabel 4.19 Pendidikin Formal No
Pentingnya Pendidikan formal
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Cukup penting
14
19
2
Sangat penting
42
56
3
Penting
15
20
4
Tidak begitu penting
4
5
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang di lakukan bahwa masyarakat masih memandang pendidikan sangat penting berdasarkan tabel diatas dan sisanya menjawab sebagian kecil masyarakat menjawab cukup penting, penting dan tidak terlalu penting.
76
Tabel 4.20 Biaya Yang Dikeluarkan Tiap Bulannya No Jumlah Biaya yang dikeluarkan Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
5
7
2
Rp500.000-Rp1.000.000
18
24
3
Rp1.000-000-Rp1.500-000
46
61
4
>Rp1.500.000
7
9
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Biaya merupakan bentuk pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan setiap hari, minggu, bulan atau pertahun. Masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas tiap bulannya pengelurannya hampir sebagian besar mengeluarkan biaya Rp500.000Rp1.000.000, hampir setengahnya mengeluarkan Rp1.000-000-Rp1.500-000, , >Rp1.500.000 dan tidak ada masyarakat yang pengeluaranya
Jumlah Biaya transportasi
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
4
5
2
Rp2000-5000
46
61
3
Rp5000-8000
21
28
4
>Rp8000
4
5
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Transportasi merupakan hal yang paling penting bagi kelancaran menuju sekolah menengah atas karena biasanya transportasi yang mudah di dapat dan murah akan lebih memilih sekolah yang transportasinya mudah
77
karena apabila transportasi lancar maka mempengaruhi bagi kelancaran sekolah contohnya anak tidak akan kesiangan. Pada tabel di atas dapat dilihat masyarakat yang mengeluarkan ongkosnya sebagian besar Rp2000-5000, hampir setengahnya mengeluarkan Rp5000-8000, dan sisanya mengeluarkan >Rp8000 ,
Pendidikan
73
97
2
Trasfortasi
0
0
3
Kesehatan
1
1
4
Kontrakan rumah
1
1
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Pada tabel di atas dapat dilihat masyarakat tiap bulanya pengeluaran yang dipakai selain buat makan hampir seluruhnya masyarakat memanfaatkan buat pendidikan betapa pentingnya pendidikan bagi kelangsungan bangsa dan keberlanjutan kehidupannya kelak apabila anak bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi selainnya masayarakat mengeluarkan buat kesehatan dan kontrakan rumah hanya sebagian kecil saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih mengangap penting pendidikan bagi kehidupan selanjutnya
78
dan bekal bagi anak kelak kerena apabila pendidikan semakin tinggi mungkin moral bangsa ini tidak akan rusak.
b. Mata Pencaharian Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak pernah terbatas, sedangkan alat pemenuhan kebutuhannya sangat terbatas. Kebutuhan tersebut didapat dengan menggunakan biaya dan usaha sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia mencari sumber mata pencaharian agar tetap bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian responden di Kecamatan Kalijati dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.23 Jenis Pekerjaan Pokok No Jenis pekerjaan pokok
Frekuensi(f) Presentase(%)
1
Petani
27
36
2
Pedagang/Wiraswasta
20
27
3
ABRI/POLRI
4
5
4
PNS
10
13
5
Lainnya
14
19
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Mata pencaharian merupakan faktor utama bagi masyarakat terhadap kebutuhannya karena dari mata pencaharian tersebut kebutuhan mereka dapat terpenuhi atau tidak, dari tabel di atas di jelaskan bahwa masyarakat Kecamatan Kalijati yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas
79
hampir setengahnya sebagai anak petani, dagang/wiraswasta, sebagian kecil anak PNS,
ABRI/POLRI dan pekerjaan lainnya meliputi sebagai ojeg
ataupun pengrajin sebagai mata pencaharian. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnnya bahwa masyarakat di Kecamatan Kalijati hampir sebagian besar sebagai petani. Tabel 4.24 Masyarakat Yang Memiliki Pekerjaan Sampingan No Masyarakat yang memiliki pekerjaan sampingan
Frekuensi(f) Presentase(%)
1
Ia
28
37
2
Tidak
47
63
75
100
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas yang memiliki pekerjaan sampingan hampir setengahnya memiliki pekerjaan sampingan sisanya sebagian besar masyarakat tidak memiliki pekerjaan sampingan karena sebagian besar masyarakat Kalijati sebagi petani. Karena dengan masyarakat mempunyai pekerjaan sampingan dapat menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari agar mencukupi karena pendapatan yang di peroleh tidak sepenuhnya dipakai untuk makan akan tetapi digunakan untuk biaya pendidikan, kesehatan ataupun untuk membayar kontrakan rumah agar bisa kebutuhan tiap bulannya bisa mencukupi.
80
Tabel 4.25 Masyarakat Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sampingan No Jenis Pekerjaan
Frekuensi(f)
Presentase(%)
1
Petani
3
4
2
Pedagang/wiraswasta
8
11
3
Tukang/buruh
3
4
4
lainya
14
19
28
48
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Pekerjaan merupakan hal yang penting bagi keberlanjutan kehidupan kerena dengan adanya pekerjaan maka kebutuhan sehari-hari akan bisa tercukupi selain pekerjaan pokok ada juga pekerjaan sampingan yang dengan pekerjaan sampingan tersebut akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tidak tercukupi oleh pekerjaan pokok. Berdasarkan penelitian dari 75 responden yang menyekolahkan anaknya kesekolah menengah atas dari 75 responden yang memiliki pekerjaan sampingan hanya 28 orang, dapat dilihat dari dari tabel diatas hanya sebagian kecil
pekerjaan
sampingannya
sebagai
pedagang/wiraswasta dan sebagai tukang ojeg.
petani
dan
buruh,
81
Tabel 4.26 Penghasilan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sampingan No Pendapatan pekerjaan sampingan
Frekuensi(f) Presentase(%)
1
14
19
2
Rp500.000-Rp1.000.000
11
15
3
Rp1.000-000-Rp1.500-0000
1
1
4
>Rp1.500.000
2
3
75
38
Jumlah Sumber: hasil penelitian 2010
Pada tabel diatas pendapatan masyarakat yang memiliki pekerjaan sampingan sebagian kecil pendapatannya