35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskrisi Penelitian Kelompok latihan Single Multiple Jump Telah dikemukakan bahwa tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh latihan single multiple jump dan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan padebuolo kelurahan ipilo dengan mengambil populasi tim ekstrakurikuler sepak bola SMAN 1 Kota Gorontalo. Sampel dipilih secara sample random sampling yang berjumlah 30 orang. Populasi sampel peneliti adalah keseluruhan siswa ekstrakulikuler sepak bola SMAN 1 Kota Gorontalo. Untuk memperoleh data yang diingginkan dan sesuai dengan kepentingan penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui pre-test dan post-test. 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel tes awal X1.1 ( kelompok latihan single multiple jump ) dan X1.2 ( Kelompok latihan double multiple jump). Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode eksperimen,karena itu diadakan tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal ini diberikan simbol X1.1. kelompok latihan single multiple jump dan simbol X1.2 kelompok latihan double multiple jump. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel X1.1 diperoleh sekor tertinggi adalah 35.40 dan skor
35
36
terrendah adalah 20.10 Setelah dilakukan analisis di peroleh sekor rata-rata sebesar 28.37; standar deviasi 4.29 Distribusi data hasil penelitian untuk variabel X1.1 dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel pre tes kelompok latian single multiple jump ( X 1.1 )
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
X1
Frekuensi ( F )
20.10 21.10 24.10 25.45 26.80 27.20 28.40 29.06 30.15 30.50 30.60 31.20 32.40 33.10 35.40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ∑ f= 15
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total frekuensi (∑ f= 15). Frekuensi nilai tertinggi adalah sama. Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diperjelas dengan grafik histogram seperti pada gambar di bawah ini.
37
1. Grafik Histogram Variabel kelompok latihan single multiple jump (X 1.1) Berdasarkan pada Tabel 5, maka dapat digambarkan data pada variabel kelompok latihan single multiple jump (X1.1) melalui grafik histogram di bawah ini :
Histrogam Data Pre-Tes kelompok Latihan Single Multiple Jump (X1.1) 1 0,5 x1 35,4
33,1
32,4
31,2
30,6
30,5
30,15
29,06
28,4
27,2
26,8
25,45
24,1
21,1
20,1
0
Gambar 4.1 Histogram data Variabel X1.1 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Tes Akhir Kelompok Latihan single multiple jump ( X2.1 ) Pada akhir pelaksanaan eksperimen dilakukan evaluasi akhir terhadap kemampuan hasil tendangan jauh sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah satuan meter,bola dan sumprit. Hasil evaluasi menunjukan skor tertinggi 37.60 dan skor terendah 21.22. Dari hasil analisis diperoleh skor rata-rata 30.89 ; standar deviasi 5.37. ( data terlampir ). Distribusi data pada pelaksanaan akhir eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut :
38
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel post test kelompok latian single multiple jump ( X2.1 )
No
X2.1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah
21.22 23.12 25.19 28.40 28.80 30.40 31.16 31.30 32.30 34.20 34.31 35.60 37.40 37.60
Frekuensi (f) 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 ∑ f= 15
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total frekuensi (∑ f= 15). Frekuensi nilai tertinggi adalah 32.30 dan 37.60. Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diperjelas dengan grafik histogram seperti pada gambar di bawah ini. 1. Grafik Histogram Variabel kelompok latihan single multiple jump (X 2.1) Berdasarkan pada Tabel 5, maka dapat digambarkan data Post – Test pada variabel kelompok latihan single multiple jump (X2.1) melalui grafik histogram di bawah ini :
39
Histrogram Data Pos-Tes kelompok Latihan Single Multiple Jump (X2.1) 2 1,5 1 0,5 0 37,6
37,4
35,6
34,31
34,2
32,3
31,3
31,16
30,4
28,8
28,4
25,19
23,12
21,12
post X2.1
Gambar 4.2 : Histogram data post-test variabel X2.1
4.1.3 Uji Normalitas Data kelompok single multiple jump Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan lankah-langkah sebagai berikut: 1)
2)
3)
Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian a)
H0 : µ1= µ2 (Data berdistribusi normal)
b)
Ha : µ1 ≠ µ2 (Data tidak berdistribusi normal)
Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian a)
Terima H0 : JikaLhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 15
b)
Tolak H0 : JikaLhitung > Ltabel pada α = 0,05; n = 15
Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas data.
4)
Langkah keempat : kesimpulan hasil pengujian normalitas data X 2.1
40
Dari perhitungan pada tebel V diperoleh nilai selisih (F(zi) - S(zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar 0.1059 dan Ltabel (Lt) = α 0.05; n = 15 ditemukan nilai sebesar 0.1059 Jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0.1059≤ Ltabel = 0.220 ). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 12, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data post-tes kelompok latihan single multiple jump berdistribusi normal 4.1.4 Pengujian Homogenitas Data kelompok latihan single multiple jump Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil menjadi sampel, digunakan rumus sebagai berikut : F=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Langkah pertama : Menentukan Hipotesis Pengujian 𝑎 ) H0 : 𝑆12 = 𝑆22 (Varians Homogen) b) Ha : 𝑆12 ≠ 𝑆22 (Varians tidak Homogen ) 2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian a) TerimaH0 : Jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14 b)
TolakH0 : JikaFhitung>Ftabelpada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14
3) Langkah ketiga : Menguji kesemaan varians Diketahu ivarians nilai antara pre-tes dan pos-tes keelompok latihan single multiple jump.
41
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1.25 dan Ltabel (Ft) pada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14 ditemukan nilai sebesar 1.25. Jadi Fh lebih kecil dari Ft (Fhitung =1.25 ≤ Ftabel= 2.48).
Pada kriteria
pengujian menyatakan bahwa jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kemampuan kelompok latihan single multiple jump memiliki kesamaan varian atau data berasal dari populasi yang homogen. 4.1.5 Pengujian Hipotesis kelompok latihan single multiple jump Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, terdapat pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh, dan untuk membuktikan hal tersebut, maka di lakukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Langkah Pertama : menetukan hipotesis statistik 𝑎) H0 : µ1 = µ2 :tidak terdapat pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh. 𝑏) Ha : µ1 ≠ µ2: terdapat pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh 2.
Langkah Kedua : menetukan kriteria pengujian a) Terima H0 : Jikat hitung ≤ ttabel pada α = 0,05; n - 1 b) Tolak H0 : Jikat hitung > ttabel pada α = 0,05; n - 1
3.
Langkah Ketiga : menetukan uji statistik
42
Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, di gunakan rumus uji t pasangan ombervasi Rumus 𝑡 =
𝑀𝑑 𝑋 2𝑑 𝑛 ( 𝑛 −1)
Setelah besaran-besaran statistik diketahui melalui tabel besaran – besaran statistik kelompok latihan single multiple jump , maka dapat di lanjutkan dengan uji t sebagai berikut : 𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑀𝑑 𝑋2 𝑑 𝑛 ( 𝑛 − 1) 2.516 32.92936 15 ( 15 − 1) 2.516 32.92936 15 (14) 2.516 32.92936 210 2.516 0.156 2.516 0.394
𝑡 = 6.385
4. Langkah Keempat : kesimpulan pengujian Hasil pengujian di peroleh t hitung = 6.385. nilait tabel pada ɑ = 0,05; dk = n-1 (151 = 14) di peroleh harga sebesar 1.761. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t
table
(
43
thitung = 5.570 > ttabel = 1.761 ). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa tolak H0 : Jikat
hitung
> ttabel pada α = 0,05; n – 1, oleh karena itu hipotesis alternativ atau Ha dapat di terima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan single multiple jump terhadap hasil tendangan jauh. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Daerah Penerimaan Ho EDY.DPD Ha
Ha 6.385
-6.385 -1.761
0
1.761
Gambar : 4.3 Kurva daerah penerimaan dan penolakan Hipotesis Nol
4.2 Depkripsi Penelitian kelompok latihan double multiple jump 4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel tes awal X1.2 ( Kelompok latihan double multiple jump ). Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode eksperimen,karena itu diadakan tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal ini diberikan simbol X1.2. kelompok latihan double multiple jump. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel X1.2 diperoleh sekor tertinggi adalah 34.10 dan skor terendah adalah 21.00. Setelah dilakukan analisis di peroleh sekor rata-rata sebesar 26.88; standar deviasi 3.53.
44
Distribusi data hasil penelitian untuk variabel X1.2 dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel pre tes kelompok latihan double multiple jump ( X1.2 ) No
X1.2
Frekuensi (f)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml
21.00 23.40 24.00 24.21 25.21 25.25 25.29 25.40 26.90 28.10 28.20 30.00 30.10 32.05 34.10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ∑ f= 15
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total frekuensi (∑ f= 15). Frekuensi nilai dari data di atas terdapat frekuensi yang sama. Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diperjelas dengan grafik histogram seperti pada gambar di bawah ini. 1.
Grafik Histogram Variabel kelompok latihan double multiple jump (X 1.2) Berdasarkan pada Tabel 5, maka dapat digambarkan data pada variabel
kelompok latihan double multiple jump (X1.2) melalui grafik histogram di bawah ini :
45
Histogram Data Pre-Tes kelompok Latihan Double multiple jump 1 0,5 X1.2 21 23,4 24 24,21 25,21 25,25 25,29 25,4 26,9 28,1 28,2 30 30,1 32,05 34,1
0
Gambar 4.4 Histogram data Variabel X1.2 4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Tes Akhir Kelompok Latihan Double Multiple Jump ( X2.2 ) Pada akhir pelaksanaan eksperimen dilakukan evaluasi akhir terhadap kemampuan hasil tendangan jauh sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan satuan meter dan bola. Hasil evaluasi menunjukan skor tertinggi 34.40 dan skor terendah 22.10. Dari hasil analisis diperoleh skor rata-rata 29.15 ; standar deviasi 3.72. ( data terlampir ). Distribusi data pada pelaksanaan akhir eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut
46
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel post test kelompok latian double multiple jump ( X2.2 ) No
X2.2
Frekuensi (f)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml
22.10 24.50 24.90 26.31 28.10 28.20 28.29 29.10 29.22 30.10 31.50 33.10 33.20 34.20 34.40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ∑ f= 15
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total frekuensi (∑ f= 15). Frekuensi nilai adalah sama. Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diperjelas dengan grafik histogram seperti pada gambar di bawah ini. 1. Grafik Histogram Variabel kelompok latihan double multiple jump (X 2.2) Berdasarkan pada Tabel 5, maka dapat digambarkan data Post – Test pada variabel kelompok latihan double multiple jump (X2.2) melalui grafik histogram di bawah ini :
47
Histogram Data Pos-Tes Kelompok Latihan Double Multiple Jump (X2.2) 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 34,4
34,2
33,2
33,1
31,5
30,1
29,22
29,1
28,29
28,2
28,1
26,31
24,9
24,5
22,1
X2.2
Gambar : 4.5 Histogram data post-test variabel X2.2 4.2.3 Uji Normalitas Data kelompok latihan double multiple jump Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan lankah-langkah sebagai berikut: 1) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian c)
H0 : µ1= µ2 (Data berdistribusi normal)
d)
Ha : µ1 ≠ µ2 (Data tidak berdistribusi normal)
2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian c)
Terima H0 : JikaLhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 15
d)
Tolak H0 : JikaLhitung > Ltabel pada α = 0,05; n = 15
3) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas data. 4) Langkah keempat : kesimpulan hasil pengujian normalitas data X 2.2 Dari perhitungan pada tebel V diperoleh nilai selisih (F(zi) - S(zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar 0.0897 dan Ltabel (Lt) = α 0.05; n = 15 ditemukan nilai sebesar 0.0897 Jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0.0897 ≤ Ltabel = 0.220).
48
Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 15, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data post-tes kelompok latihan double multiple jump berdistribusi normal. 4.2.4 Pengujian Homogenitas Data kelompok latihan double multiple jump Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil menjadi sampel, digunakan rumus sebagai berikut : F=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Langkah pertama : Menentukan Hipotesis Pengujian 𝑎 ) H0 : 𝑆12 = 𝑆22 (Varians Homogen) b) Ha : 𝑆12 ≠ 𝑆22 (Varians tidak Homogen ) 2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian 5. TerimaH0 : Jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14 6. TolakH0 : JikaFhitung > Ftabelpada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14 3) Langkah ketiga : Menguji kesemaan varians Diketahui varians nilai antara pre-tes dan pos-tes keelompok latihan double multiple jump Dari perhitungan di atas diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1.11 dan Ltabel (Ft) pada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14 ditemukan nilai sebesar 1.11. Jadi Fh lebih kecil dari Ft (Fhitung =1.11 ≤ Ftabel= 2.48).
49
Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika F hitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kemampuan kelompok latihan double multiple jump memiliki kesamaan varian atau data berasal dari populasi yang homogen. 4.2.5
Pengujian Hipotesis kelompok latihan double multiple jump Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, ada
pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh, dan untuk membuktikan hal tersebut, maka di lakukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1) Langkah Pertama : menetukan hipotesis statistik 𝑎) H0 : µ1 = µ2 :tidak terdapat pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh. 𝑏) Ha : µ1 ≠ µ2: terdapat pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh. 2) Langkah Kedua : menetukan kriteria pengujian a) Terima H0 : Jikat hitung = ttabel pada α = 0,05; n - 1 b) Tolak H0 : Jikat hitung > ttabel pada α = 0,05; n - 1 3) Langkah Ketiga : menetukan uji statistik Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, di gunakan rumus uji t pasangan ombervasi Rumus 𝑡 =
𝑀𝑑 𝑋 2𝑑 𝑛 ( 𝑛 −1)
50
Setelah besaran-besaran statistik diketahui, maka dapat di lanjutkan dengan uji t sebagai berikut : 𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑡=
𝑀𝑑 𝑋2 𝑑 𝑛 ( 𝑛 − 1) 2.27 𝟑𝟔. 𝟎𝟕𝟖𝟖 15 ( 15 − 1) 2.27 36.0788 15 (14) 2.27 36.0788 210 2.27 0.17 2.27 0.17
𝑡 = 13.35
4) Langkah Keempat : kesimpulan pengujian Hasil pengujian di peroleh t
hitung
= 13.35 nilait tabel pada ɑ = 0,05; dk = n-1 (15-
1 = 14) di peroleh harga sebesar 1.761. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t table (thitung = 13.35 > ttabel = 1.761 ). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa tolak H0 : Jika thitung > ttabel pada α = 0,05; n – 1, oleh karena itu hipotesis alternativ atau Ha dapat di terima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan double multiple jump terhadap hasil tendangan jauh. Untuk lebih jelasnya, hal ini da
51
Daerah Penerimaan Ho Ha
Ha
EDY.DPD 13.55
-13.55 1.761
0
1.761
Gambar : 4.6 Kurva daerah penerimaan dan penolakan Hipotesis Nol