BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab hasil penelitian, analisis dan pembahasan merupakan analisis permasalahan yang sedang diteliti. Pada bab ini peneliti sudah mendapatkan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden Pegawai Pemprov DKI Jakarta. Selanjutnya nilai atau hasil kuesioner diolah dan dianalisis dengan menggunakan sofware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.
4.1. Profil Responden Dalam pembahasan profil responden dapat dilihat suatu gambaran dari hasil kuesioner yang berisi mengenai data-data responden dalam hal ini data Pegawai Pemprov DKI Jakarta, yang menjadi sampel penelitian yaitu 9 unit kerja Pemprov DKI ( Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kerjasama Luar Negeri, Badan Pengelola Keuangan Daerah, Bappeda, Biro Hukum, Biro Perekonomian, Biro Umum, Diskominfomas, Pendidikan dan Mental ).
4.2. Uji Validitas dan Realibilitas 4.2.1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan pada alat ukur, dalam hal ini kuesioner yang digunakan untuk mengukur suatu variabel penelitian. Sehingga alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas skala-skala pengukuran variabel menggunakan uji Corrected Item Total
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Correlation. Sebuah item dikatakan valid jika nilai validitasnya minimal sebesar 0,138. Uji Validitas dilakukan pada 200 responden. Dari hasil uji validitas KT1 – KT23 diatas dapat diketahui bahwa kuesioner Kepemimpinan Transformasional dari 23 butir pernyataan dinyatakan bahwa semua item valid dan item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel. Dari hasil uji validitas MT1 – MT20 diatas dapat diketahui bahwa kuesioner Motivasi Berprestasi dari 20 butir pernyataan dinyatakan bahwa semua item valid dan item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel. Dari hasil uji validitas KK1 – KK15 diatas dapat diketahui bahwa kuesioner Kinerja Karyawan dari 23 butir pernyataan dinyatakan bahwa semua item valid dan item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel. 4.2.2. Uji Realibilitas Selain melakukan uji validitas, dilakukan juga uji reliabilitas pada alat ukur atau kuesioner. Dari hasil uji reliabilitas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur semua variabel dinyatakan valid.
4.3
Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data dinyatakan distribusi normal jika signifikan lebih besar dari 0.05 hasil dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
output diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.324 maka regresi ini normal. 4.3.2 Uji Multikolonieritas Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas diketahui nilai Tolerance semua variabel yaitu 0.945 lebih besar dari 0.10 sedangkan nilai VIF semua variabel independent yaitu 1.058 lebih dari 10.00 jadi dapat disimpulkan dari hasil output diatas bahwa tidak terjadi multikolinearitas. 4.3.3. Uji Heterokedastisitas Dependent Variable: RES2 Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa nilai signifikan variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) sebesar 0.006 lebih kecil dari 0.05 artinya
terjadi
heteroskedastisitas
pada
variabel
Kepemimpinan
Transformasional (X1). Sementara itu, diketahui nilai signifikansi variabel Motivasi Berprestasi (X2) yaitu 0.918 lebih dari 0.05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel Motivasi Berprestasi. 4.3.4 Regresi Berganda Berdasarkan model summary diketahui bahwa besarnya hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Berprestasi (secara simultan) terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari koefisien kolerasi R 0.193 hal ini menunjukkan pengaruh yang kecil. Sedangkan kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi adalah 0.037 atau 3.7 %. Pada tabel dibawah dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Berprestasi memiliki kontribusi pengaruh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
sebesar 3.7 % terhadap variabel kinerja karyawan sedangkan 96.3 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan output diatas dapat dilihat pada nilai F hitung adalah 3.805 sedangkan F tabel 3.04 nilai F hitung > F tabel. Ho
: Kepemimpinan transformasional dan Motivasi berpresatsi tida berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Ha
: Kepemimpinan
transformasional
dan
Motivasi
berprestasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian tersebut peneliti akan menjelaskan sebagai berikut : Berdasarkan dari data penelitian yaitu 200 responden yang mewakili Pegawai Pemprov DKI Jakarta. Seperti berdasarkan jumlah 9 unit kerja yang diantara nya yaitu: 1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 3. Biro Hukum 4. Biro Perekonomian 5. Biro Pendidikan dan Mental Spiritual 6. Dinas Kominfomas 7. Biro Umum 8. Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa keseluruhan variabel dinyatakan valid karena kurang dari 0.138. Sedangkan reliabilitas diketahui bahwa semua variabel valid karena diatas 0.700. Berdasarkan uji Validitas semua variabel dinyatakan valid karena r tabel lebih besar dari r hitung 0.138 sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas nilai alpha kepemimpinan transformasional (X1) sebesar 0.932, motivasi berprestasi (X2) sebesar 0.876 dan kinerja karyawan (Y) 0.834 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur semua variabel dinyatakan reliable karena lebih besar dari 0.700. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, diketahui bahwa uji normalitas dinyatakan distribusi normal karena lebih besar dari 0.05 yaitu data yang didapat adalah 0.324 hasil ini dapat dilihat tabel Kolmogrorov. Berdasarkan hasil uji multikolonieritas dari kedua variabel diketahui bahwa nilai VIF semua variabel independent yaitu 1.058 lebih dari 10 jadi dapat disimpulkan dari hasil output diatas, bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa nilai signifikan variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) sebesar 0.006 lebih kecil dari 0.05 artinya terjadi heteroskedastisitas pada variabel Kepemimpinan Transformasional (X1). Sementara itu, diketahui nilai signifikansi variabel Motivasi Berprestasi (X2) yaitu 0.918 lebih dari 0.05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel Motivasi Berprestasi. Berdasarkan hasil uji Regresi Sederhana nilai signifikansi variabel Kepemimpinan Transformasional 0.255 lebih besar dari 0.05 maka variabel Kepemimpinan Transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Sementara itu variabel Motivasi Berprestasi mempunyai nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
signifikansi 0.007 lebih kecil dari 0.05 maka variabel Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikansi terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan model summary diketahui bahwa besarnya hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Berprestasi (secara simultan) terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari koefisien kolerasi R 0.193 hal ini menunjukkan pengaruh ang kecil. Sedangkan kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi adalah 0.037 atau 3.7 %. Pada tabel dibawah dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Berprestasi memiliki kontribusi pengaruh sebesar 3.7 % terhadap variabel kinerja karyawan sedangkan 96.3 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/