76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada hasil awal asam laktat setelah dilakukan latihan dan hasil akhir asam laktat setelah diberikan treatment pada mahasiswa laki-laki dan perempuan. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. A. Deskripsi Data Hasil Asam laktat pada mahasiswa laki-laki dan perempuan setelah dilakukan latihan tiap-tiap kelompok perlakuan dihitung rata-rata nilai yang diperoleh, kemudian dianalisis secara statistik. Data dari hasil asam laktat pada mahasiswa laki-laki dan perempuan setelah diberikan treatment yang diperoleh sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Data Asam Laktat pada laki-laki dan perempuan. Tiap Kelompok Berdasarkan Pemberian Ice massage, dan foam roller massage Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata kadar asam laktat pada mahasiswa laki-laki dan perempuan maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut :
commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.1 Histogram Nilai Rata-rata Hasil Asam Laktat Awal dan Hasil Akhir Asam Laktat Pada Mahasiswa Tiap Kelompok Berdasarkan Pemberian Latihan dan Treatment Foam Roller Massage dan ice massage
Keterangan
:
A1B1
= Kelompok mahasiswa laki-laki dengan foam rollers massage terhadap kadar asam laktat commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A1B2
= Kelompok mahasiswa perempuan dengan foam rollers massage terhadap kadar asam laktat
A2B1
= Kelompok mahasiswa laki-laki dengan ice massage terhadap kadar asam laktat
A2B2
= Kelompok mahasiswa perempuan dengan ice massage terhadap kadar asam laktat. Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki penurunan asam laktat yang
berbeda. Nilai penurunan asam laktat tiap-tiap sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Nilai Penurunan Kadar Asam laktat Masing-Masing Kelompok Perlakuan. No
Kelompok Perlakuan
1
A1B1
Nilai Penurunan Kadar Asam Laktat 2,7320
2
A1B2
3,4107
3
A2B1
5,7693
4
A2B2 2,9593 Nilai rata-rata penurunan kadar asam laktat pada mahasiswa laki-laki dan
perempuan yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut. Gambar 4.2 Histogram Nilai Rata Kelompok Perlakuan.
Rata Penurunan Kadar Asam Laktat Pada Tiap
Keterangan
:
A1B1
= Kelompok mahasiswa laki-laki dengan foam rollers massage terhadap kadar asam laktat commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A1B2
= Kelompok mahasiswa perempuan dengan foam rollers massage terhadap kadar asam laktat
A2B1
= Kelompok mahasiswa laki-laki dengan ice massage terhadap kadar asam laktat
A2B2
= Kelompok mahasiswa perempuan dengan ice massage terhadap kadar asam laktat. B. Penguji Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data. Kelompok n Mean SD Lhitung Perlakuan
Ltabel
Kesimpulan
A1B1
15
2,7320
0,99431
0,1388
0.2200
Berdistribusi normal
A1B2
15
3,4107
0,77652
0,1175
0.2200
Berdistribusi normal
A2B1
15
5,7693
1,51067
0,1596
0.2200
Berdistribusi normal
A2B2
15
2,9593
0,95889
0,1507
0.2200
Berdistribusi normal
Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A1B1 diperoleh nilai Lo = 0.1388. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.2200. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A1B1 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A1B2 diperoleh nilai Lo = 0,1175, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2200. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A1B2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A2B1 diperoleh nilai Lo = 0.1596. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2200. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A 2B1 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A2B2 diperoleh nilai Lo = 0.1507, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2200. Dengan demikian dapat disimpulkan commit to user bahwa data pada A2B2 juga termasuk berdistribusi normal.
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Bartlet. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data. Kelompok 4
Ni
SD2gab
15
1,198307
2
2
hitung
7,00
7,81
Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai yang ternyata bahwa nilai
2 0
2 0
= 7.00 lebih kecil dari
Kesimpulan
tabel
Varians homogen
= 7.00., angka 2
tabel 5%
2
tabel 5%
= 7,81,
= 7.81. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara kelompok dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkahlangkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II. Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut: Tabel 4.5 Ringkasan Nilai Rata-rata Kadar Asam Laktat Pada Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan, Berdasarkan Pemberian Latihan dan Treatment Post Exercise dengan Pemberian Foam Roller Massage dan Ice Massage. Variabel Rerata
A1
A2
B1
B2
B1
B2
Post Exercise
13,3800
13,3840
13,6653
11,9860
Post Treatment
10,6480
9,9733
7,8960
9,0267
Penurunan
2,7320
3,4107
5,7693
2,9593
Keterangan :
commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A1 : Pemberian Foam Roller Massage A2 : Pemberian Ice Massage B1 : Kelompok Jenis Kelamin Laki-laki B2 : Kelompok Jenis Kelamin Perempuan.
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Latihan Foam Rollers massage dan Ice Massage (A1 dan A2). Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung Ftabel A
1
25,078
25,078
Kekeliruan
56
67,105
1,198
20,928 *
4,01
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan (B1 dan B2) Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung Ftabel B
1
17,035
17,035
Kekeliruan
56
67,105
1,198
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Anava Dua Faktor (A dan B) Sumber Variasi dk JK RJK
14,216 *
4,01
Fhitung
Ftabel
Rata-rata Perlakuan
1
829,337
829,337
A
1
25,078
25,078
20,928 *
4,01
B
1
17,035
17,035
14,216 *
4,01
AB
1
45,640
45,640
38,087 *
4,01
Kekeliruan
56
67,105
1,198
Total
60
984,195
Keterangan ; Yang bertanda * signifikan pada P
0,05.
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Newman-Keuls Setelah Analisis Varians
commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penurunan Asam Laktat Student-Newman-Keuls Subset for alpha = 0.05
Interaksi Perlakuan
N
1
2
A1B1
15
2.7320
A2B2
15
2.9593
A1B2
15
3.4107
A2B1
15
Sig.
5.7693 .215
1.000
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat dilakukan prngujian hipotesis sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis I Dari hasil penelitian menunjukan bahwa hasil penurunan asam laktat dengan pemberian foam roller massage memiliki penurunan yang berbeda dengan hasil penurunan asam laktat dengan pemberian ice massage. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 20,928 > Ftabel = 4,01. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa pemberian foam roller massage memiliki penurunan asam laktat yang berbeda dengan pemberian ice massage dapat diterima kebenaranya. Dari analisis lanjutan diproleh bahwa ternyata pemberian ice massage setelah latihan beban lebih baik dari pada pemberian foam roller massage. Pada mahasiswa yang mendapatkan latihan dengan treatment foam roller massage memiliki rata-rata penurunan kadar asam laktat sebesar 3.07 m/dL, sedangkan Pada mahasiswa yang mendapatkan latihan dengan treatment ice massage memiliki rata-rata penurunan kadar asam laktat sebesar 4.37 m/dL. 2. Pengujian Hipotesis II Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki penurunan asam laktat yang berbeda dengan Mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 14,216 > Ftabel = 4,01. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti mahasiswa yang berjenis kelamin lak-laki memiliki penurunan kadar asam laktat yang berbeda dengan mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan dapat diterima kebenarannya. Dari commitmahasiswa to user yang berjenis kelamin laki-laki analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memiliki penurunan kadar asam laktat yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan. 3. Pengujian Hipotesis III Dari hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara pemberian metode massage dan dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sangat bermakna. Karena Fhitung = 38,087 > Ftabel = 4,01. Dengan demikian hipotesis nol ditolak. Yang berarti terdapat interaksi antara pemberian metode massage (foam roller massage dan ice massage) dengan perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu : 1. Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian faktor utama yang diteliti meliputi : a) Pemberian metode massage atara foam roller massage dengan ice massage pada latihan beban pada lengan b) Perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 2. Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis dapat dijelaskan dan dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut : 2. Perbedaan pengaruh foam rollers massage dan ice massage terhadap kadar asam laktat. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh antara kelompok mahasiswa yang latihan beban dengan pemberian foam roller massage dan kelompok mahasiswa yang latihan beban dengan pemberian ice massage, Pada kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan beban yang diikuti dengan pemberian ice massage mempunyai penurunan kadar asam laktat
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang
mendapat latihan beban yang diikuti dengan pemberian foam roller massage. commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tehnik massage yang diberikan reseptor sentuhan adalah Kulit yang merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh/raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban, sehingga setiap manusia yang dilahirkan sudah mendapatkan rangsangan sentuhan sejak dini. Reaksi yang diberikan massage akan mengaktifkan ujung-ujung syaraf yang terdapat pada permukaan kulit akan bereaksi terhadap sentuhan-sentuhan. Selanjutnya, mengirimkan pesan-pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di tulang belakang. Sentuhan juga akan merangsang peredaran darah dan akan menambah energi karena gelombang oksigen yang segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan ke seluruh tubuh. Foam roller massage merupakan tehnik massage dari salah satu manipulasi sederhana metode refleksologi yang bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, dengan penekanan-penekanan atau pijatan-pijatan kembali aliran darah pada sentra refleks. dalam hal ini merupakan manipulasi dari struktur jaringan lunak yang dapat menenangkan serta mengurangi stress psikologis dengan meningkatkan hormon morphin endogen seperti endorphin, enkefalin dan dinorfin sekaligus menurunkan kadar stress hormon seperti hormon cortisol, norepinephrine dan dopamine. Pemberian ice massage menimbulkan dingin dari ice akan mengurangi terjadinya proses peradangan pada jaringan ikat dan mengurangi terjadinya resiko akibat cedera. Salah satu efek pertama dari aplikasi ice massage pada sistem tubuh adalah vasokonstriksi yang diberikan pada area. Vasokonstriksi ini dapat menurunkan sel-sel untuk melakukan metabolisme. Penurunan tingkat metabolisme jaringan akan menurunkan suhu temperatur. Semakin cepat pemberian ice massage maka kecepatan konduksi diturunkan memberikan efek
dan
akan
analgesia. Saraf propriocepive memiliki ambang batas
yang sangat rendah dan bermielin tebal yang terletak jauh di dalam jaringan. Dengan pemberian es maka akan terjadi penurunan metabolisme dan akan mengurangi terjadinya nyeri yang bisa menyebabkan spasme otot. 3. Perbedaan Jenis kelamin mempengaruhi tingkat kadar asam laktat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
85 digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pengujian hipotesis yang kedua ternyata ada perbedaan pengaruh antara kelompok mahasiswa Laki-laki dan perempuan terhadap penurunan kadar asam laktat. Pada kelompok mahasiswa laki-laki mempunyai penurunan kadar asam laktat lebih tinggi dari kelompok mahasiswa perempuan. Pada Laki-laki lebih mudah terjadinya penurunan asam laktat, dikarenakan pada laki-laki secara anatomi berbeda dengan perempuan dimana dimensi fisik pada laki-laki rata-rata 7-100% lebih besa daripada wanita. Dibawah pengaruh hormon pria, testosteron, laki-laki tumbuh lebih tinggi, dengan gelang bahu yang lebih luas, panggul yang lebih sempit, dan tungkai yang lebih panjang. Serta secara fisiologis pada laki-laki untuk luas penampang melintang yang sama, sehingga power otot laki-laki 20-25% lebih tinggi dari pada wanita. Hal ini disebabkan struktur histologisnya yang berbeda,yaitu karena otot laki-laki mempunyai sedikit lemak, maka kepadatan serabut-serabut otot perluas penampang melintang yang sama lebih besar dari pada laki-laki. Selain itu pada laki-laki mempunyai darah yang kurang lebih satu liter lebih banyak dari pada wanita, dengan kadar hemoglobin yang lebih tinggi pula
laki-laki lebih besar dari pada pria. Volume normal jantung pria ± 800 cc sehingga dimensi jantung pada laki-laki adalah lebih besar sehingga volume sedenyutnya juga lebih besar, volume paru kurang lebih 10% lebih besar dari pada wanita. Sehingga dalam proses pemulihan laki-laki lebih cepat. Dikarenakan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon androgen yang tidak hanya mempengaruhi komposisi tubuh mereka juga memiliki dampak besar pada pernafasan dan sistem kardiovaskular, wanita memiliki ukuran jantung yang lebih kecil, termasuk volume jantung, dan tekanan diastolik lebih rendah dari pada pria, bahkan ketika mengendalikan berat badan. Bahkan dengan peningkatan denyut jantung, curah jantung laki-laki adalah sekitar 30% lebih tinggi dari pada curah jantung perempuan dilihat dari volume stroke pada wanita lebih rendah. Selain perbedaan jantung, pria memiliki sel darah merah sekitar 6% lebih tinggi dan 10% sampai 15% lebih hemoglobin per 100 ml darah dari pada wanita, dalam meningkatkan kapasitas oksigen pada laki-laki. Dengan perbedaan ukuran jantung yang mutlak lebih besar dan commit volumetototal user darah yang lebih besar, sistem
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kardiovaskular pria bisa menyediakan lebih banyak darah per menit untuk kerja otot. Selain memiliki jantung yang lebih rendah output dan tingkat hemoglobin yang lebih rendah, perempuan juga memiliki kapasitas vital lebih rendah. Sehingga pada wanita lebih cepat terjadi peningkatan asam laktat dan lebih lama dalam penurunan kadar asam laktat karena perempuan lebih lama untuk menyediakan darah dijantung sehingga untuk mengeliminasir asam laktat membutuhkan waktu yang banyak. Selain itu pada wanita dipengaruhi hormon estrogen dimana pada hormon tersebut sebagai pengendali dari menstruasi, dimana jika pada wanita yang menstruasinya tidak teratur , mempunyai resiko lebih besar terjadinya stress fisik yang bisa mempermudah terjadinya cedera. Dan kemampuan pemulihan pada wanita sangat lebih rendah dibandingkan laki-laki 4. Interaksi antara massage (foam roller dan ice massage) serta jenis kelamin terhadap kadar asam laktat Salah satu tujuan penelitian dengan rancangan faktorial yaitu untuk mengetahui interaksi antara variabel utama A (variabel manipulatif) dengan faktor variabel B (variabel atributif). Pada penelitian ini dianalisis interaksi pemberian metode massage (foam roller massage dan ice massage) serta jenis kelamin pada subjek. Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini. Tabel 4.10 Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Kadar Asam Laktat. Jenis Kelamin
A1 (Foam Roller Massage)
A2 (Ice massage)
B1 Pria
2,73
<
5,77
B2 Wanita
3,41
>
2,96
Faktor
A = Latihan Taraf
A1 A2 commit to user
Rerata
A1 A2
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B = Jenis Kelamin
B1
2,7320
5,7693
4,2507
-3,0373
B2
3,4107
2,9593
3,1850
0,4514
Rerata
3,0714
4,3643
3.3512
B1
-0,6787
2,8100
B2
commit to user