BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SMP Negeri 10 Kota Gorontalo tentang studi experimen model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang telah dilaksanakan di lapangan yang berhubungan dengan studi experimen model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja, baik dari rata-rata hasil capaian sebelum dilakukan tindakan maupun capaian rata-rata setelah dilakukan tindakan atau yang dinamakan hasil pre test dan hasil post test. Uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah perhitungan tendensi sentral yaitu perhitungan mean atau menghitung rata-rata dari data pre test dan post test, varian dan standar deviasi dengan simbol
dan S serta perhitungan uji
normalitas dan homogenitas data dari variabel terikat Y yang dalam hal ini yakni hasil belajar tenis meja. Dari hasil penelitian di lapangan, maka diperoleh data dimana terjadi peningkatan hasil belajar dalam permainan tenis meja sebelum diberikan tindakan dan setelah diberikan tindakan, yang dalam hal ini penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
35 Dat a Ha sil Pe neli
Adapun rangkuman data hasil penelitian di jelaskan pada tabel berikut.
Model latihan
Pre-test
Post –test
Selisih rata-rata
Model
Skor tertinggi = Skor tertinggi = Selisih rata-rata =
pembelajaran
3,33
kooperatif STAD
4,00
tipe
89,25 - 63,83 = 25.42
Skor terendah = Skor Terendah = 1,67
2,50
Rata-rata = 2,46
Rata – Rata = 3,43
Standar deviasi = Standar deviasi = 0,51
0,39
Varians = 0,26
Varians = 0,15
Gambar 4.1: Rangkuman hasil nilai pre-test dan post-test Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa hasil capaian yang diperoleh oleh siswa setelah di lakukan tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja mengalami peningkatan. Hal itu dapat di lihat dari hasil selisih rata-rata di mana data yang di peroleh sebelum pelaksanaan penerapan model pembelajaran tersebut (pre-test) adalah sebesar 63,83 setelah di lakukan tindakan (post-test) meningkat sebesar 89,25 sehingga peningkatan yang terjadi adalah sebesar 25,42. Untuk lebih jelasnya akan di bahas pada hasil penelitian di bawah ini.
4.1.1
Dekskripsi Data hasil penelitian variabel X1 (hasil tes awal hasil belajar tenis meja) Skor data variabel x1 dalam penelitian ini adalah skor data yang di jaring
sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel terhadap dasil belajar tenis meja pada cabang olahraga bola kecil. Dari data yang di peroleh di lapanganmendeskripsikan bahwa skor tertinggi yang di peroleh siswa adalah sebesar 3,33 sedangkan skor terendah yang di peroleh siswa sebesar 1,67. Setelah di lakukan analisis dengan menggunakan statistik maka di peroleh nilai rata-rata 2,46 dengan nilai varians sebesar 0,26 serta standar deviasi sebesar 0,51. Untuk lebih jelasnya terkait data di atas dapat di lihat pada histogram di bawah ini: 3.5
3.33
3 2.46
2.5 2
1.67
1.5 1 0.51 0.5
0.26
0 1
2
3
4
5
Gambar 4.2: Histogram data hasil penelitian X1 Keterangan: = Nilai Tertinggi
= varian
= Nilai Terendah
= Standar Deviasi
= Nilai Rata-rata
Terkait masilah hasil yang di peroleh pada pre-test juga dapat di tentukan hasil belajar siswa dalam bentuk persentase yang di dapat melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data yang di peroleh di lapangan menunjukan bahwa rata-rata kemampuan siswa pada saat pre-test dengan aspek penilaian servis forehand sebesar 47,95 sedangkan untuk servis backhand sebesar 46,92, dan untuk aspek lain yaitu aspek pukulan forehand yaitu sebesar 50,25 dan untuk pukulan backhand sebesar 53,33 urntuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Histogram di bawah ini: 53.33
54 52
50.25
50 48
47.95 46.92
46 44 42 1
2
3
4
Gambar 4.3: Histogram data persentasi hasil belajar X1 Keterangan: = Hasil belajar servis forehand = Hasil belajar servis backhand = Hasil belajar pukulan backhand = Hasil belajar pukulan forehand
4.1.2
Dekskripsi hasil penelitian variabel X2 (hasil tes akhir hasil belajar tenis meja) Skor data variabel x2 dalam penelitian ini adalah skor data yang di jaring
setelah pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel terhadap dasil belajar tenis meja pada cabang olahraga bola kecil. Dari data yang di peroleh di lapangan mendeskripsikan bahwa skor tertinggi yang di peroleh siswa adalah sebesar 4,00 sedangkan skor terendah yang di peroleh siswa sebesar 2,50. Setelah di lakukan analisis dengan menggunakan statistik maka di peroleh nilai rata-rata 3,43 dengan nilai varians sebesar 0,15 serta standar deviasi sebesar 0,39.
4.50
4.00
4.00 3.43
3.50 3.00
2.50
2.50 2.00 1.50 1.00 0.50
0.39
0.15
0.00 1
2
3
4
5
Gambar 4.4: Histogram data hasil penelitian X2 Keterangan: = Nilai Tertinggi
= varian
= Nilai Terendah
= Standar Deviasi
= Nilai Rata-rata
Terkait masilah hasil yang di peroleh pada posh-test setelah itu juga dapat di tentukan hasil belajar siswa dalam bentuk persentase yang di dapat melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data yang di peroleh di lapangan menunjukan bahwa rata-rata kemampuan siswa pada saat pre-test dengan aspek penilaian servis forehand sebesar 70,51 sedangkan untuk servis backhand sebesar 69,49, dan untuk aspek lain yaitu aspek pukulan forehand yaitu sebesar 70,51 dan untuk pukulan backhand sebesar 65,13 untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Histogram di bawah ini: 70.51
71 70 69 68 67 66 65 64 63 62
70.51 69.49
65.13
1
2
3
4
Gambar 4.5: Histogram data hasil persentase variabel X2 Keterangan: = Hasil belajar servis forehand = Hasil belajar servis backhand = Hasil belajar pukulan forehand = Hasil belajar pukulan backhand 4.1.3
Dekskripsi perbandingan hasil penelitian antara variabel X1 dan X2
Terkait mengenai deskripsi perbandingan antara variabel X1 dan X2 akan di jelaskan melalui histogram di bawah ini: 80 70.51
70.51
69.49
70
65.13
60 47.95
50
53.33
50.25
46.92
40 30 20 10 0 1
2
3
4
Gambar 4.6: Histogram data perbandingan antara variabel X1 dan X2 Keterangan:
= Pre test
= Post test
1 = Servis forehand. a.
= Servis backhand.
b.
= pukulan forehand.
c.
= pukulan backhand.
Dari histogram di atas dapat di lihat bahwa hasil hasil belajar siswa setelah di lakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan.
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja pada siswa-siswi SMP
Negeri 10 Kota Gorontalo. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas data dan uji homogenitas varians populasi. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian pre-test
memiliki
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan pengujian homogenitas data ini dilakukan melihat apakah data populasi penelitian hasil pre-test dan posttest ini homogen. a. Pengujian Normalitas Data Dari hasil perhitungan tentang normalitas data (lihat lampiran 2 halaman 42), diperoleh nilai selisih yang tertinggi atau Lhitung (Lh) yaitu sebesar 0.0854. Berdasakan tabel nilai kritis Uji Liliefors pada α = 0.05; n = 25, ditemukan Ltabel (Lt) yaitu sebesar 0.173. Jadi, dapat diketahui bahwa nilai Lh lebih kecil daripada Lt (0,0854< 0.173). Selanjutnya, merujuk pada kriteria pengujian yang menyatakan bahwa jika Lh ≤ Lt, maka Ho diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Pengujian Homogenitas Data Untuk menguji homogenitas atau kesamaan varians dari populasi yang diambil menjadi sampel penelitian pada latihan digunakaan rumus sebagai berkut: F= Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung (Fh) yaitu sebesar 1,73 Sedangkan jika melihat tabel distribusi F atau Ftabel (Ft) pada α = 0.05 diperoleh nilai sebesar 1,96.Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian yang menyebutkan bahwa jika Fh ≤ Ftmaka Ho diterima, maka dapat disimpulkan pula
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki kesamaan varians atau homogeny (1,73 < 1,96) 4.3 Pengujian Hipotesis Berdasarkan data hasil penelitian yang memiliki varians populasi yang homogen dan berasal dari data populasi yang berdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis, digunakan uji t guna untuk melihat pengaruh darai model pembelajaran yang diterapkan terhadap hasil belajar. Berdasarakan hasil perhitungan diperoleh nilaithitung= 7.Sedangkan dari tabel distribusi (ttabel)pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (26-1 =25), diperoleh harga ttebel = 2.48. Hasil perhitungan tersebut, pada gilirannya memungkinkan diterimanya Ha yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja”. Penerimaan Ha ini, didasarkan pada kriteria pengujian yang menyatakan bahwa tolak Ho yang dalam hal ini berbunyi “tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja” jika thitung> ttabel (7 > 2,48).
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan yang diperoleh terkait dengan pengujian hipotesis dapat dilihat pada kurva di bawah ini:
H0
HA
HA -2,482,48
7
Gambar 4.3: Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 4.4 Pembahasan Proses pembelajaran dengan mengunakan metode kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja. Latihan ini diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang model pembelajaran itu sendiri serta penjelasan tentang teknik dasar yang baik pada cabang olahraga tenis meja. Selanjutnya peneliti mempraktikkan teknik dasar itu dengan baik dan benar, setelah itu siswa di berikan tugas gerak untuk melakukan tekhnik dasar yang baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan melalui kegiatan kelompok. Berdasarkan hasil penelitian pre-test menunjukkan skor tertinggi 3,33 dan skor yang terendah 1,67. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 2,46 dan nilai standar deviasi 0,51 dan nilai varian sebesar 0,26. Sedangkan pada hasil penelitian post-test menunjukkan skor tertinggi 4,00 dan skor terendah 2,75.
Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 3,43 dan standar deviasi 0,39 dan nilai varian sebesar 0,15. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir. Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan post-test seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design. Berdasarakan hasil perhitungan diperoleh thitung= 7 dari tabel nilai t atau ttabel pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (26-1 =25) diperoleh harga ttebel = 2.48. Dengan demikian thitung lebih besar dari pada ttebel.Melihat
kriteria pengujian yang
menyatakan bahwa tolak Ho jika thitung(to) > (tt), maka dengan demikian Hipotesis alternativ (Ha) dapat diterima atau terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar tenis meja. Dengan demikian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat di terapkan pada proses belajar mengajar tenis meja karena berdasarkan deskripsi di atas dapat di lihat bahwa dengan menerapkan model pembelajaran tersebut standar kmpetensi dan kompetensi dasar dan juga tujuan pembelajaran dapat tercapai di buktikan dengan uji t statistik di atas.