58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Profil Perusahaan dan Responden
4.1.1 Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan produk berbentuk lis batangan maupun frame/bingkai jadi. Produk frame/bingkai jadi yang dihasilkan dapat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu frame kayu profil, frame kembang sudut. PT Inti Jaya Frame berdiri pada tanggal 1 Maret 1991 oleh Bapak Tarmudi Fatimah dengan modal awal sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pada awal berdirinya, PT Inti Jaya Frame hanya memiliki beberapa karyawan saja. Tetapi saat ini, PT Inti Jaya Frame telah memiliki 117 orang karyawan untuk menunjang kegiatan produksi dan kegiatan lainnya. 36 orang karyawan yang bekerja di toko, dan 81orang karyawan bekerja di pabrik. Dan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di toko saja. Dan jumlah karyawan tetap di toko ada sebanyak10 orang, dan sisanya 26 orang masih berstatus karyawan kontrak. Dan dalam penelitian ini menggunakan responden karyawan yang berstatus kontrak sebanyak 26 orang. PT Inti Jaya Frame berlokasi di di Jl. Arteri Kedoya No. 69 Jakarta Barat 11520. Dan untuk pabriknya berlokasi di Jl. Raya Serang KM.5, Serang - Banten. PT Inti Jaya Frame memperoleh bahan baku untuk
59
produksi frame/bingkainya dari daerah Serang dan Lampung. PT Inti Jaya Frame memiliki 3 (tiga) supplier utama, yaitu PT. Aneka Rimba Sentosa, PD. Aneka Kayu Sejahtera dan PD. Mitra Usaha. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan frame/bingkai tersebut adalah berupa log kayu. Jenis kayu yang biasanya digunakan adalah kayu pulay. selain melakukan produksi bingkai untuk distribusi langsung kepada customer perorangan di toko penyalurnya, PT Inti Jaya Frame juga melayani pemesanan yang datang dari customer toko/agen yang bergerak di bidang usaha yang sama. Pemesanan frame/bingkai dapat dilakukan melalui telepon maupun fax.
4.1.1.1
Struktur Organisasi PT. Inti Jaya Frame and Woods Struktur organisasi merupakan persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan karena struktur organisasi merupakan alat manajemen yang dibutuhkan oleh perusahaan agar segala wewenang dan tanggung jawab bagi setiap orang yang terlibat dalam perusahaan dapat dipertanggungjawabkan. Fungsi dari struktur organisasi ini adalah menjelaskan spesifikasi dan spesialisasi kerja serta mewujudkan tugas setiap unit kerja. Dengan demikian struktur organisasi ini mengandung unsur-unsur pembagian wewenang, tanggung jawab, laporan tugas, arus informasi, dan pengawasan dalam suatu organisasi.
60
Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap pribadi mendapatkan ruang lingkup pekerjaan dan wewenang yang jelas sehingga terjalinlah suatu kerja kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan, maupun dengan rekan sekerja dalam proses pencapaian tujuan perusahaan
Struktur organisasi dari PT. Inti Jaya Frame and Woods dapat digambarkan dalam Gambar 4.1 sebagai berikut.
Pemilik Perusahaan
General Manager
Accounting
Finishing Produk
Pemasaran
Administrasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Organisasi PT. INTI JAYA FRAME AND WOODS Sumber : PT. Inti Jaya Frame and Woods, tahun 2012
Berdasarkan struktur organisasi tersebut terdapat tanggung jawab dan wewenang masing-masing masing masing unsur organisasi dan keterkaitannya antara tingkat atas dengan tingkat di bawahnya, berikut penjelasannya :
61
1.
Pemilik Perusahaan Bertanggung jawab atas semua pelaksanaan kegiatan bisnis perusahaan. Tugas:
•
Menandatangani berkas-berkas penting
•
Memimpin,
mengkoordinasi
dan
mengawasi
jalannya perusahaan
•
Merencanakan pengembangan perusahaan
Wewenang :
•
Membuat keputusan-keputusan
•
Menilai kinerja para karyawan secara umum
•
Menerima
dan
memberhentikan
karyawan
perusahaan. 2.
General Manager Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas :
•
Mengatur jalannya kegiatan bisnis di perusahaan
•
Membantu
Direktur
dalam
perencanaan
pengembangan perusahaan
•
Membuat laporan kerja untuk diserahkan kepada Direktur utama.
Wewenang :
•
Menerima laporan dari semua bagian-bagian perusahaan yang di bawahinya
•
Menilai kinerja para karyawan secara umum
62
•
Mengembangkan potensi para karyawan pada umumnya.
3.
Accounting Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugas :
•
Mengatur penyediaan dan penggunaan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan
•
Mengawasi
pelaksanaan
penerimaan
dan
pengeluaran kas/bank
•
Pencatatan akuntansi pengeluaran dan pengeluaran kas/bank serta kegiataan perusahaan
•
Memeriksa kebenaran pembayaran gaji, upah, dan lembur karyawan
4.
Finishing Produk Bertanggung
jawab
atas
penyelesaian
prroduksi
berdasarkan orderan. Tugas :
5.
•
Menyelesaikan produk sesuai pesanan atau order.
•
Memeriksa produk sesuai pesanan atau order.
Pemasaran Bertanggung jawab atas pelaksanaan pemasaran produk. Tugas :
•
Membuat strategi pemasaran mulai dari promosi, sistem penjualan sampai dengan pemesanan.
63
•
Memantau,
serta
ikut
melaksanakan
dan
mengawasi proses strategi pemasaran tersebut. 6.
Administrasi Bertanggung jawab pada sistem pencatatan, surat dan pemesanan. Tugas :
4.1.1.2
•
Membuat surat keluar dan menfile surat masuk.
•
Membuat surat jalan/nota penjualan.
•
Meninjau stok barang.
•
Membuat pemesanan bahan baku, dll.
Proses Produksi PT. Inti Jaya Frame Berikut proses produksi frame/bingkai jadi pada PT. Inti Jaya
64
Kayu dimasukkan ke dalam ruang peng-oven-an peng an dengan menggunakan mesin uap air yaitu KD (Killen ( Drying)) dengan sistem pembakaran. Kayu diolah dan dibelah dengan menggunakan mesin multi rip ((rip saw).
Kayu dipotong-potong dipotong dengan mesin potong kayu (radial radial arm saw saw). Kayu diolah dan disambung dengan mesin finger joint dengan ukuran tebal dan lebar yang sama. Kayu diprofil dengan menggunakan mesin moulding moulding. kayu yang sudah dibentuk, diamplas dengan menggunakan mesin sanding profil. Kayu didempul dengan menggunakan mesin plester coating coating.
kayu dimasukkan ke mesin kembang kayu yaitu mesin embose embose.
finishing dengan menggunakan spraying boat dan hot stamping stamping. Gambar 4.2 Proses Produksi PT. INTI JAYA FRAME AND WOODS Sumber : PT. Inti Jaya Frame and Woods, tahun 2012
4.1.1.3
Strategi Bisnis Unit Pada PT. Inti Jaya Frame ada beberapa bisnis unit yang saling terkait dan mendukung proses bisnis yang berjalan, dalam hal ini strategi bisnis unit tersebut: 1.
Marketing/Pemasaran
65
Pangsa pasar barang ke toko/agen PT. Inti Jaya Frame. Produk yang dijual tidak dengan semaunya tetapi ada standarisasi mutu yang harus dipenuhi terlebih dahulu. 2.
Produk Pemasaran produk ditentukan dari pada kualitas yang harus dijaga dan memiliki mutu yang baik dengan memberikan pelayanan terbaik. Membina hubungan baik dengan customer, menginformasikan produk baru.
3.
Harga Harga produk yang diberikan bersaing dengan penawaran lain tentunya kualitas juga tetap dijaga. Pemberian spesial
price jika pengambilan barang dalam kuantitas yang besar.
4.1.2 Profil Karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods yang berada di kantor yang berjumlah 36 orang. Berikut ini adalah profil responden karyawan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lama bekerja.
4.1.2.1
Berdasarkan Jenis Kelamin Dari 36 orang responden, yang berjenis kelamin pria sebanyak 31 orang dan sisanya sebanyak 5 orang berjenis kelamin wanita. Maka dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan pria yang bekerja
66
di PT. Inti Jaya Frame and Woods lebih banyak daripada karyawan wanita, dimana terdapat sebesar 86% karyawan pria dan sisanya sebesar 14% karyawan wanita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.3berikut ini :
Tabel 4.1 Profil Karyawan Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin jenis kelamin responden Cumulative Frequency Percent Valid wanita 5
Valid Percent Percent
13.9
13.9
13.9 100.0
pria
31
86.1
86.1
Total
36
100.0
100.0
S sumber umber : hasil pengolahan data, tahun 2012
Jenis Kelamin Responden 5 Pria Wanita 31
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
67
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012 4.1.2.2
Berdasarkan Usia Responden Kelompok usia responden dibagi menjadi kelompok usia 2130, kelompok usia 31-40, dan kelompok usia 41-50 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh, maka kelompok usia responden antara 21-30 tahun sebanyak 12 orang (33.3%), lalu kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 17 orang (47.2%), selanjutnya kelompok usia 41-50 tahun sebanyak 7 orang (19.5%). Maka dapat dikatakan bahwa kelompok usia yang paling banyak bekerja di PT. Inti Jaya Frame and Woods adalah kelompok usia 31-40 tahun dengan persentase sebesar 47.2%, diikuti dengan kelompok usia 21-30 tahun dan yang terakhir kelompok usia 41-50 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.4 berikut ini : Tabel 4.2 Profil Karyawan Berdasarkan Usia usia responden ` Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 21-30thn 12
33.3
33.3
33.3
31-40
17
47.2
47.2
80.6
41-50
7
19.4
19.4
100.0
Total 36 100.0 100.0 Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
68
Usia Responden 21--30 thn 7
12
17
31-- 40 thn 41 - 50 thn
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
4.1.2.3
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden dari 36 karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods, diperoleh data sebagai berikut : karyawan yang berpendidikan SMA atau setara sebanyak 24 orang (66.7%), yang berpendidikan D3 sebanyak 5 orang (13.9%), yang berpendidikan berpendidikan S1 sebanyak 1 orang (2.8%), dan yang lainnya (SMP & S2) sebanyak 6 orang (16.7%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dan gambar 4.5 berikut ini :
Tabel 4.33 Profil Karyawan Berdasarkan pendidikan pendidikan responden
69
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
24
66.7
66.7
66.7
D3
6
16.7
16.7
83.3
S1
1
2.8
2.8
86.1
13.9
13.9
100.0
Valid SMU
Lainnya 5
Total 36 100.0 100.0 Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
Pendidikan Terakhir Responden 6
1
SMA / Setara D3
5 24
S1 Lainnya (SMP & S2)
Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
4.1.2.4
Berdasarkan Lama Masa Kerja Responden Berdasarkan masa kerja dari 36 karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods diperoleh data sebagai berikut : karyawan yang bekerja kerja dalam jangka waktu 0-2 0 2 thn sebanyak 22 orang (61.1%), karyawan yang bekerja dalam jangka waktu >2-4 >2 4 thn sebanyak 10 orang (27.8%), karyawan yang bekerja dalam jangka waktu >4 >4-6
70
tahun sebanyak 4 orang (11.1%). Dengan demikian diketahui bahwa mayoritas karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods telah bekerja di perusahaan tersebut dalam jangka waktu 0-2 0 2 thn yaitu dengan persentase sebesar 61.1%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.4 dan gambar 4.6 berikut ini :
Tabel 4.4 Profil Karyawan Berdasarkan Berdasarkan masa kerja/lama bekerja lama kerja responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
22
61.1
61.1
61.1
>2-4tahun 4tahun 10
27.8
27.8
88.9
>4-6tahun 6tahun 4
11.1
11.1
100.0
Valid 0-2tahun 2tahun
Total 36 100.0 100.0 Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
Lama Masa Kerja Responden 4 0-2 thn 10 22
>2-4 thn >4-6 thn
Gambar 4.6 Profil Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja
71
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
4.2
Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval). Keterangan : Alternatif Jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2 = Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3 = Kurang Setuju Alternatif Jawaban 4 = Setuju Alternatif Jawaban 5 = Sangat Setuju
a.
Transformasi variabel Gaya Kepemimpinan (X1) ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Transformasi Variabel Gaya Kepemimpinan Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1.00
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
2.50
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
3.74
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
4.71
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
5.56
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
72
b. Transformasi variabel Kepuasan Kerja (X2) ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Transformasi Variabel Kepuasan Kerja Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1.00
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1.52
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2.62
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3.90
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
5.26
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
c.
Transformasi variabel Kinerja Karyawan (Y) ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7 Transformasi Variabel Kinerja Karyawan Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1.00
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
2.10
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
3.28
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
4.53
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
5.93
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
73
4.3
Uji Validitas Dalam melakukan uji validitas tingkat kepercayaan
yang digunakan
adalah 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 36, sehingga nilai df = 34. Dengan begitu, diperoleh nilai ttabel =1.69. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0.28. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut : • Jika r hitung > r table , maka butir atau pertanyaan tersebut valid. • Jika r hitung < r table , maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid. Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson product moment antara skor tiap butir pertanyaan dengan skor total dan nilai r table = 0.28
4.3.1 Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel X1 diukur melalui butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8 Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Butir Pertanyaan
rhitung
Keterangan
1
0.565
Valid
2
0.345
Valid
3
0.385
Valid
4
0.307
Valid
74
5
0.446
Valid
6
0.306
Valid
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012 Berdasarkan hasil uji validitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kusioner yang mewakili variabel Gaya Kepemimpinan semuanya valid. Jadi untuk variabel X1, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua butir pertanyaan yaitu butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6.
4.3.2 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Variabel X2 diukur melalui butir pertanyaan 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.9 Validitas Variabel Kepuasan Kerja Butir Pertanyaan
rhitung
Keterangan
7
0.437
Valid
8
0.356
Valid
9
0.352
Valid
10
0.370
Valid
11
0.377
Valid
12
0.332
Valid
13
0.443
Valid
75
14
0.385
Valid
15
0.446
Valid
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012 Berdasarkan hasil uji validitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kusioner yang mewakili variabel Gaya Kepemimpinan semuanya valid. Jadi untuk variabel X2, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua butir pertanyaan yaitu butir pertanyaan 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15.
4.3.3 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Variabel X3 diukur melalui butir pertanyaan 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Validitas Variabel Kinerja Karyawan Butir Pertanyaan
rhitung
Keterangan
16
0.331
Valid
17
0.358
Valid
18
0.306
Valid
19
0.297
Valid
20
0.389
Valid
21
0.437
Valid
76
22
0.312
Valid
23
0.505
Valid
24
0.442
Valid
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012
Berdasarkan hasil uji validitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kusioner yang mewakili variabel Kinerja Karyawan semuanya valid. Jadi untuk variabel X3, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua butir pertanyaan yaitu butir pertanyaan 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24.
4.4
Uji Reliabilitas Setelah alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari data-data tersebut. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
•
Jika Cronbach Alpha > 0.28 maka data reliabel.
•
Jika Cronbach Alpha < 0.28 maka data tidak reliabel.
4.4.1 Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Tabel 4.11 Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Reliability Statistics
77
Cronbach's Alpha
N of Items
.647
6
Sumber : hasil pengolahan data, tahun 2012 Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0.647 > 0.28 (rtabel) maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliabel.
4.4.2 Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja Tabel 4.12 Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.709
9
Sumber : Hasil pengolahan data, tahun 2012
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0.709 > 0.28 (rtabel) maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliabel.
4.4.3 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.13 Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
78
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.695
9
Sumber : Hasil pengolahan data, tahun 2012
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0.695 > 0.28 (rtabel) maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliabel.
4.5
Uji Normalitas Dalam melakukan uji validitas tingkat kepercayaan
yang digunakan
adalah 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 26, sehingga nilai df = 24. Dengan begitu, diperoleh nilai ttabel =1.69. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0.28. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :
4.5.1
•
Jika rhitung > 0.28 maka butir pertanyaan tersebut valid.
•
Jika rhitung < 0.28 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
Uji Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan Untuk mengetahui apakah distribusi data kepuasan kerja karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang
79
telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut:
Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Jika di lihat pada gambar 4.7 di atas, terlihat sebaran data variabel gaya kepemimpinan berkumpul di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal.
Tabel 4.14 Test of Normality Variabel Gaya Kepemimpinan
80
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig.
Statistic df
Sig.
.140
.072
.926
.019
Gaya_kepemimpina 36
36
n a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Jika di lihat dari tabel 4.14 di atas, variabel gaya kepemimpinan memiliki sig = 0.072 > 0.05, maka data gaya kepemimpinan berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
4.3.2 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Kerja Untuk mengetahui apakah distribusi data gaya kepemimpinan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan denganmenggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut:
81
Gambar 4.8 Grafik Normalitas Variabel Kepuasan Kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Jika di lihat pada gambar 4.8 di atas, terlihat sebaran data variabel gayakepemimpinan berkumpul di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal.
82
Tabel 4.15 Test of Normality Variabel Kepuasan Kerja Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig.
Statistic df
Sig.
.058
.954
.073
Kepuasan_kerja .129
45
45
a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Jika di lihat dari tabel 4.15 di atas, variabel kepuasan kerja memiliki sig = 0.058 > 0.05, maka data kepuasan kerja berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
4.3.3 Uji Normalitas Variabel Kinerja Karyawan Untuk mengetahui apakah distribusi data kinerja karyawan normal atau tidak normal,maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan
dengan
menggunakan
diperlihatkan pada gambar berikut :
program
SPSS.
Hasilnya
83
Gambar 4.9 Grafik Normalitas Variabel Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Jika di lihat pada gambar 4.9 di atas, terlihat sebaran data variabel kinerja karyawan berkumpul di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletakjauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal.
84
Tabel 4.16 Test of Normality Variabel Kinerja Karyawan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig.
Statistic df
Sig.
.122
.191
.949
.097
Kinerja_karyawa 36
36
n a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolahan Data,2012
Jika di lihat dari tabel 4.16 di atas, variabel kepuasan kerja memiliki sig = 0.191 > 0.05, maka data kepuasan kerja berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
4.6
Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan KerjaTerhadap Kinerja Karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods Pertama-tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel descriptive statistics. Untuk menginterpretasikan deskriptif data maka dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing dari variabel yang diteliti, yaitu variabel Gaya kepemimpinan (X1), Kepuasan kerja (X2), dan Kinerja Karyawan (Y).
85
Gaya Kepemimpinan X1
ρyX
Kinerja Karyawan Y
KepuasanKerja X2
Gambar 4.10 Model hubungan variabel secara simultan Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
Gaya Kepemimpinan X1
ρyX1 Kinerja Karyawan Y
Kepuasan Kerja
X2
ρyX2
Gambar 4.11 Model hubungan variabel secara Parsial Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
86
Kemudian untuk melihat hubungan X1 dan X2 terhadap Y dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 16 yang menghasilkan output yang dapat menggambarkan hubungan tersebut, sehingga menghasilkan output sebagai berikut :
Tabel 4.17 Deskriptif Data X1, X2, dan Y Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
4,0400
,42504
36
Gaya_kepemimpina 3,9169 n
,38991
36
Kepuasan_kerja
,39809
36
Kinerja_karyawan
3,3414
Sumber : Hasil pengolahan data, tahun 2012
Pertama-tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel descriptive statistics. Untuk menginterpretasikan deskriptif data maka dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing dari variabel yang diteliti, yaitu variabel Gaya kepemimpinan (X1), Kepuasan kerja (X2), dan Kinerja Karyawan (Y). Untuk menentukan kriteria tersebut, maka akan digunakan rumus Sturges untuk menghitung lebar dan jumlah kelas, dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu 5 kelas, yakni kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (l) yaitu ;
87
l = (Xmax-Xmin)/k
Untuk variabel X1, X2, X3, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval, sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2, dan Y adalah sebagai berikut dalam Tabel 4.18 : Tabel 4.18 Intepretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y Interval Variabel X1
Kriteria
Interval Variabel X2
Kriteria
1.00 – 1.912
Sangat Buruk
1.00 – 1.852
Sangat Buruk
1.913 – 2.825
Buruk
1.853 – 2.705
Buruk
2.826 – 3.738
Cukup
2.706 – 3.558
Cukup
3.739 – 4,651
Baik
3.559 – 4.411
Baik
4.652 – 5.564
Sangat Baik
4.412 – 5.264
Sangat Baik
Interval Variabel Y
Kriteria
1.00 – 1.986
Sangat Buruk
1.987 – 2.973
Buruk
2.974 – 3.960
Cukup
3.961 – 4947
Baik
4.948 – 5.934
Sangat Baik
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
88
Pada tabel 4.17 dapat dilihat nilai mean dari variabel Gaya kepemimpinan (X1) = 4.0400 yang apabila dibandingkan dengan tabel 4.18 maka variabel X1 dapat dinilai Baik, yang artinya Gaya kepemimpinan karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods adalah Baik. Untuk mean dari variabel Kepuasan kerja (X2) = 3.9169 dapat diartikan bahwa Kepuasan kerja yang ada pada PT. Inti Jaya Frame and Woods dikategorikan cukup. Dan untuk variabel Kinerja Karyawan (X3) dimana mean nya adalah 3.3414 dapat diartikan bahwa pada saat ini Kinerja Karyawan adalah baik. Berdasarkan Tabel 4.18, juga dapat dilihat bahwa Standard Deviation untuk varibel X1, X2 dan Y cenderung seragam. Selanjutnya, akan dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2, dan Y dengan menggunakan Korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain. Hal tersebut dilakukan dengan SPSS versi 16 :
Tabel 4.19 Hubungan variabel secara simultan Correlations Gayakepemimpi nan Gayakepemimpinan
Pearson Correlation
Kepuasankerja 1
Sig. (2-tailed) N Kepuasankerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
.622
kinerjakaryawan **
.625
.000
.000
36
36
36
**
1
.622
.000
**
.664
.000
89
N kinerjakaryawan
36 **
Pearson Correlation
.625
Sig. (2-tailed) N
36
36
**
1
.664
.000
.000
36
36
36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
1.
Korelasi
Variabel
Gaya
Kepemimpinan
(X1)
dan
Kinerja
Karyawan (Y) = 0.625, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah. Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Ha
: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Gaya
Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan memiliki hubungan secara
90
nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya 0.625 lebih besar dari 0.50. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Gaya Kepemimpinan (X1) naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Gaya Kepemimpinan (X1) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) akan turun pula.
2.
Korelasi Variabel Kepuasan Kerja(X2) dan Kinerja Karyawan (Y) = 0.664, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah. Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerjadan Kinerja Karyawan pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerjadan Kinerja Karyawan pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan:
91
Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa Kepuasan Kerjadan Kinerja Karyawan memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya 0.664 lebih besar dari 0.50. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Kepuasan Kerja(X2) naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kepuasan Kerja (X2) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) akan turun pula.
4.6.1 Pengujian Pengaruh Secara Simultan Antara Variabel Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan KerjaTerhadap Variabel Kinerja Karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods
Uji secara keseluruhan ditunjukkan dalam tabel 4.20– 4.22 : Tabel 4.20 Anova Hubungan variabel secara simultan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
3.250
2
1.625
Residual
3.073
33
.093
Total
6.323
35
a. Predictors: (Constant), Kepuasankerja, Gayakepemimpinan b. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
F 17.455
Sig. a
.000
92
Tabel 4.21 Model Summary Hubungan variabel secara simultan b
Model Summary
Change Statistics
Model
R
1
.717a
R Square .514
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
the Estimate
Change
.485 ,305
.514
Sig. F F Change 17.455
df1
df2 2
Change 33
a. Predictors: (Constant), Kepuasankerja, Gayakepemimpinan b. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012 Hipotesis Ho : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Kepuasan Kerja(X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Ha : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Kepuasan Kerja(X2) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0.05, maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan
.000
93
•
Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Kepuasan Kerja(X2) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Inti Jaya Frame and Woods.Maka dari itu, pengujian secara individual akan dilakukan atau dilanjutkan.
•
Besarnya pengaruh variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.21, dimana nilai R2 = 0.514 =51.4 %. Jadi 51.4% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 dan X2, sedangkan sisanya sebesar 48.6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
•
Selanjutnya nilai R (koefisien korelasi) diketahui sebesar 0.717 Hal ini berarti hubungan antara variabel bebas X1, X2, secara bersama-sama dengan variabel terikat Y bersifat kuat (karena nilai R ≥ 0.5), dan searah karena hasilnya positif (+)
Hasil Persamaan Regresi dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini :
Tabel 4.22 Coefficients Hubungan variabel secara simultan a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error .962
.539
Coefficients Beta
t 1.783
Sig. .084
94
Gayakepemimpinan
.378
.169
.347
2.238
.032
Kepuasankerja
.478
.166
.448
2.888
.007
a. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Output SPSS
Dengan demikian diperoleh persamaan : Y = 0.962 + 0.378X1 + 0.478 X2 Y = Kinerja Karyawan X1 = Gaya Kepemimpinan X2 = Kepuasan Kerja Artinya : -
Jika variabel Gaya Kepemimpinan naik, maka Kinerja Karyawan akan naik. Dan sebaliknya jika Kinerja Karyawan turun, maka Gaya Kepemimpinan akan turun pula.
-
Jika variabel Kepuasan Kerjanaik, maka Kinerja Karyawan akan naik. Dan sebaliknya jika Kinerja Karyawan turun, maka Kepuasan Kerjaakan turun pula.
Dengan demikian didapat diagram seperti tampak pada Gambar 4.11 berikut.
95
Gaya Kepemimpinan X1
0.514 (51.4 %)
Kinerja Karyawan Y
Kepuasan Kerja X2
Gambar 4.12 Hasil Model hubungan variabel secara simultan
4.6.2 Pengujian Pengaruh Secara Individual Antara Variabel Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan KerjaTerhadap Variabel Kinerja Karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods Setelah dilakukan uji pengaruh secara simultan, maka dilakukan uji pengaruh secara individual, dimana dicari pengaruh masing-masing variabel X1dan X2 terhadap variabel Y secara individual.
1.
Pengujian secara Individual antara Variabel X1 terhadap
Variabel Y secara individual dapat dilihat pada Tabel 4.23 – Tabel 4.25 : Hipotesis
96
Ho : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods. Ha : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) karyawan PT. Inti Jaya Frame and Woods. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0.05 Ho diterima Sig < 0.05 Ho ditolak
Tabel 4.23 Anova Gaya Kepemimpinan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
3.250
2
1.625
Residual
3.073
33
.093
Total
6.323
35
Sig. a
17.455
.000
a. Predictors: (Constant), Kepuasankerja, Gayakepemimpinan b. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
Tabel 4.24 Model Summary Gaya Kepemimpinan b
Model Summary
Change Statistics Mode l 1
R R
Square a
.625
.391
Adjusted R Std. Error of Square
the Estimate
.373 ,336
R Square
F
Change
Change
.391
21.850
Sig. F df1
df2 1
Change 34
.000
97
b
Model Summary
Change Statistics Mode l 1
R R
Adjusted R Std. Error of
Square a
.625
.391
Square
the Estimate
R Square
F
Change
Change
.373 ,336
.391
Sig. F df1
21.850
df2 1
Change 34
.000
a. Predictors: (Constant), Gayakepemimpinan b. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
Tabel 4.25 Coefficients Gaya Kepemimpinan a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Gayakepemimpinan
Std. Error 1.369
.574
.682
.146
Coefficients Beta
t
.625
2.385
.023
4.674
.000
a. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012 Hasil Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan -
Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Inti Jaya Frame and Woods. -
Koefisien korelasi (r) = 0.625 artinya hubungan kuat dan searah
Sig.
98
Koefisien determinasi (r)2 = 0.319
-
Artinya variabel Kepuasan Kerjamemengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 39.1% dan 60.9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. -
Persamaan Regresi Y = 1.369 + 0.682 X1 Y = Kinerja Karyawan X1 = Gaya Kepemimpinan
Artinya : Jika Gaya Kepemimpinan naik / meningkat, maka Kinerja Karyawan akan naik, dan sebaliknya jika Gaya Kepemimpinan turun maka Kinerja Karyawan akan turun pula.
2.
Pengujian secara Individual antara Variabel X2 terhadap Variabel Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada Tabel 4.26 dan 4.28 :
Tabel 4.26 Anova Kepuasan Kerja b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.784
1
2.784
Residual
3.539
34
.104
Total
6.323
35
a. Predictors: (Constant), Kepuasankerja b. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
F 26.749
Sig. a
.000
99
Tabel 4.27 Model Summary Kepuasan Kerja b
Model Summary
Change Statistics
Std. Error Mod el
R
1
.664a
R
Adjusted R
of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
.440
.424 ,323
.440
Sig. F df1
26.749
df2 1
Change
34
.000
a. Predictors: (Constant), Kepuasankerja b. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
Tabel 4.28 Coefficients Kepuasan Kerja a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Kepuasankerja
Std. Error 1.673
.461
.708
.137
Coefficients Beta
t
.664
Sig.
3.629
.001
5.172
.000
a. Dependent Variable: kinerjakaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
Hipotesis Ho : Variabel Kepuasan Kerja(X2)
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Inti Jaya Frame and Woods. Ha : Variabel Kepuasan Kerja(X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Inti Jaya Frame and Woods.
100
Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0.05 Ho diterima Sig < 0.05 Ho ditolak Hasil Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan -
Variabel Kepuasan Kerja(X2)
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Inti Jaya Frame and Woods. -
Koefisien korelasi (r) = 0.664 artinya hubungan kuat dan searah
-
Koefisien determinasi (r)2 = 0.440 Artinya variabel Kepuasan Kerja memengaruhi Perputaran Karyawan sebesar 44% dan 66% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
-
Persamaan Regresi Y = 1.673 + 0.708 X2 Y = Kinerja Karyawan X2 = Kepuasan Kerja Artinya : Jika Kepuasan Kerjanaik, maka Kinerja Karyawan akan naik, dan sebaliknya Jika Kinerja Karyawan turun maka Kepuasan Kerjaturun pula.
101
Dengan demikian didapat diagram jalur struktur 2 seperti tampak pada Gambar 4.12 berikut.
Gaya Kepemimpinan X1
0.391 39.1 Kinerja Karyawan Y
Kepuasan Kerja X2
0.440 44%
Gambar 4.13 Hasil Pengaruh Model variabel secara individual Sumber : Hasil Pengolahan data, tahun 2012
4.7 Implikasi Hasil Penelitian Setelah semua data telah dikumpul1kan dan hasil analisis selesai dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa variabel Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Inti Jaya Frame and Woods. Dimana semakin cocoknya gaya kepemimpinan dalam perusahaan dengan karyawan, maka semakin tinggi kinerja karyawan tersebut. Begitu pula dengan variabel Kepuasan kerja, semakin tingginya kepuasan kerja seorang karyawan di PT. Inti Jaya Frame, maka semakin tinggi pula tingkat kinerja karyawan tersebut.
102
Dari hasil ini, maka perusahaan sebaiknya terus mempertahankan serta meningkatkan Gaya kepemimpinan serta kepuasan kerja yang ada dalam perusahan tersebut untuk dapat terus meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan.