BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dagang Jaya telah berdiri selama kurang lebih 7 tahun, lokasi pergudangan perusahaan ini berada di daerah Cengkareng. Selama 7 tahun bergelut dengan bisnis pengiriman barang perusahaan telah memiliki 98 pelanggan tetap yang selalu memakai jasa pengangkutan barang PT. Dagang Jaya. Pada lima tahun terakhir perusahaan telah menjadi salah satu distributor produk minuman instan merek Chekhup. Dengan menjadi salah satu distributor produk Chekhup perusahaan berpeluang besar untuk memperoleh pasar yang lebih luas. Proses pengangkutan barang pada perusahaan ini dimulai dengan dikumpulkannya barang-barang milik konsumen disebuah gudang yang kemudian akan dilakukan packing untuk dikirim melalui jalur laut, yaitu dengan menggunakan kontainer kapal laut. Setelah barang sampai dipelabuhan di Indonesia, maka selanjutnya adalah pengiriman barang ke pergudangan yang terletak didaerah Tanjung Priok. Di dalam gudang barang di pilah-pilah berdasarkan alamat tujuan selanjutnya dan akan dikirim kealamat tujuan. Untuk barang distribusi seperti Check Hup PT. Dagang Jaya menyimpan di gudang khusus penyimpanan barang yang nantinya akan disalurkan kembali ke konsumen.
68
Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh PT. Dagang Jaya adalah: menjadi perusahaan pengangkutan barang yang terpercaya, tepat waktu, dan ekonomis serta menjadi distributor berbagai produk yang diminati oleh banyak orang. Sedangkan misi dari perusahaan ini adalah: •
Menyalurkan produk dengan harga kompetitif serta kualitas yang baik.
•
Membantu
menyediakan
lapangan
pekerjaan
(mengurangi
pengangguran) •
Memperoleh laba atau keuntungan atas usaha yang dijalankan.
•
Perluasan pasar dan pertumbuhan perusahaan.
4.1.2 Stuktur Organisasi Dalam uraian pekerjaan (job description) dan pembagian tugasserta tanggung jawab yang ada di dalamperusahaan, manajemen perusahaan melakukan pembagian tugas dan wewenang tersebut berdasarkan pada struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Dagang Jaya digambarkan seperti pada gambar 4.1. Di dalampelaksanaannya terdapat 1 orang CEO, 1 orang manajer pemasaran dan pejualan, 1 orang manajer operasional, dan 1 orang manajer keuangan. Pada manajemen tingkat bawah terdapat 1 kepala bagian pergudangan, 1 orang bagian penagihan, dan 1 orang bagian akuntan. Selain itu terdapat 3 orang sales, 5 orang supir dan 8 orang staf pekerja di dalam perusahaan. PT. Dagang Jaya menggunakan bentuk departementalisasi (pembagian struktur organisasi) fungsional. Pengelompokan pekerjaan ini berdasarkan pada fungsi masing-masing bagian/divisi di dalam perusahaan tersebut.
69
Pengelompokan ini merupakan pengelompokan yang paling banyak digunakan oleh berbagai organisasi. Struktur ini dinilai dinilai efisien dalam peletakan orang-orang orang dengan keahlian, pengetahuan, dan orientasi yang sama di dalam perusahaan.
Sumber: Data Perusahaan Gambar 4.1 Bagian Struktur Organisasi Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut: 1) Direktur Tugas dan wewenang sebagai pemilik sekaligus manajer perusahan adalah sebagai berikut: •
Melakukan
pengawasan
secara
menyeluruh
pendistribusian barang yang terjadi diperusahaan.
atas
semua
kegiatan
•
Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk pengembangan usaha dimasa yang akan datang.
•
Bertanggung
jawab
sepenuhnya
terhadap
jalannya
perusahaan
dan
memperhatikan seluruh kondisi naik material maupun non-material di dalamperusahaan. •
Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum yang ada di dalamperusahaan secara keseluruhan.
•
Mengawasi, mengkoordinasi, dan memimpin jalannya keseluruhan aktifitas dalam mencapai tujuan perusahaan.
2)
Manajer Pemasaran Tugas dan tanggung jawab manajer pemasaran adalah sebagai berikut :
•
Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi sales dan mengawasi pelaksanaannya.
•
Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Jakarta dan sekitarnya.
•
Mencari informasi mengenai pasar dan melakukan promosi untuk meningkatkan.
•
Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru.
•
Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan permintaan.
•
Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
•
Menyampaikan laporan tentang hasil penjualan kepada direktur.
71
3)
Sales Beberapa tugas dan tanggung jawab sales adalah sebagai berikut:
•
Memasarkan produk kepada pelanggan, calon pelanggan, dan mencari pelanggan baru.
•
Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang telah dicapai.
•
Bertanggung jawab untuk memenuhi target penjualan yang diberikan oleh perusahaan.
4)
Manager Operasional Tugas dan tanggung jawab manager operasional adalah sebagai berikut:
•
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan operasional dan distribusi produk.
•
Memesan produk kepada agen-agen yang terkait dengan produk yang di distribusikan oleh perusahaan.
•
Mengawasi jalannya kegiatan distribusi di dalam perusahaan.
•
Mengawasi dan bertanggung jawab atas pergudangan, baik itu di dalamnegri maupun diluar negri.
•
Menyampaikan laporan periodik mengenai proses distribusi kepada direktur.
5)
Kepala Bagian Pergudangan Tugas dan tanggung jawab kepala bagian pergudangan adalah sebagai berikut:
•
Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan membuat laporan persediaan barang secara rutin kepada manager operasional.
•
Melakukan proses perencanaan dan mengendalikan persediaan produk yang
72
ada. •
Mengawasi dan mengatur staff pekerja seperti supir, kenek, dan bagian pengangkutan.
6)
Supir dan Staf Pekerja Tugas dan tanggung jawab supir dan staf pekerja adalah sebagai berikut:
•
Bertanggung jawab dan bertugas untuk melaksanakan tugas sehari-hari.
•
Memberikan laporan kepada kepala bagian gudang atas kondisi dan jumlah barang.
•
Supir bertanggung jawab mengantar serta menjaga kelengkapan barang yang dikirim dari gudang ke pelanggan.
7)
Manager Keuangan Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan adalah sebagai berikut:
•
Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan keluar masuknya arus keuangan.
•
Merencanakan,
melakukan
implementasi
dan
menyiapkan
anggaran
perusahaan. •
Mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan menyampaikan.
•
laporan secara periodik kepada pimpinan (segala sesuatu yang menyangkut laporan keuangan).
•
Bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan terhadap alokasi dana yang baik untuk investasi.
8)
Bagian Penagihan Tugas dan tanggung jawab bagian penagihan adalah sebagai berikut:
73
•
Melakukan penagihan terhadap piutang perusahaan.
•
Memberikan laporan terkait penagihan yang dilakukan terhadap pelanggan kepada bagian akuntansi dan manager keuangan.
•
Melakukan kontrol pemberian piutang kepada pelanggan.
9)
Bagian Akuntansi Tugas dan tanggung jawab bagian akuntansi adalah sebagai berikut:
•
Membuat laporan laba rugi bulanan maupun tahunan.
•
Melakukan pembayaran gaji pegawai.
•
Membuat jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
•
Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per periodik.
•
Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.
4.1.3 Kondisi Bisnis Perusahaan Setelah tujuh tahun perusahaan berjalan dan lima tahun perusahaan menjadi distributor produk Chekhup permintaan untuk setiap produk minuman tersebut tiap tahunnya mengalami kenaikan yang signifikan, maka PT. Dagang Jaya ingin mengembangkan bisnis ini dengan menambah variasi jenis produk
Chekhup. Kondisi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dapat dijelaskan melalui analisis Michael E. Porter yang menjelaskan bahwa sifat dan tingkat persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima faktor atau kekuatan, yang dijelaskan pada gambar 4.2 berikut:
74
sumber: Gambar 4.2 Lima Kekuatan Porter 1. Ancaman Pendatang Baru (Threat ( of the New Entrants) Pada tahun 2011 Kementrian Perindustrian Indonesia mencatat bahwa jumlah import minuman instan jenis kopi adalah sebesar USD $ 72.960.973, angka ini naik drastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD $ 22.867.958.. Kenaikan jumlah import minuman kopi instan ini salah indikator bahwa pertumbuhan ertumbuhan pendatang baru di bidang distribusi produk minuman ini telah mengalami peningkatan. peningkatan Beberapa rapa perusahaan pendatang
baru dalam pendistribusian minuman instan diantaranya: PD. Sentosa Prima Jaya dengan merk minuman Aik Cheong, 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargain Power of Suppliers) Bagi PT. Dagang Jaya sendiri daya tawar-menawar pemasok dapat dikatakan kuat, karena PT. Dagang Jaya bukan satu-satunya distributor produk minuman Chekhup di Indonesia. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargain Power of Buyers) Kekuatan tawar-menawar pembeli PT. Dagang Jaya bersifat lemah karena produk dipasarkan kepada pasar yang lebih spesifik, yaitu pemasaran lebih diperuntukan kepada pembeli dalam jumlah besar/grosir. Perusahaan hanya mendistribusikan produk kepada 7 agen didaerah Jakarta, Bekasi, dan Tanggerang. Selain itu perusahaan juga memberikan potongan harga kepada pelanggan yang telah sering memakai jasa pengangkutan barang perusahaan dan juga pada pelanggan yang membeli produk minuman Chekhup dalam jumlah besar serta secara terus menerus. 4. Tekanan dari Produk Pengganti (Threat of subtitute Products or Service) Produk subtitusi yang perlu diwaspadai oleh PT. Dagang Jaya adalah produk minuman tradisional instan yang saat ini mulai banyak dipasarkan, produk ini mulai diminati karena trend hidup sehat dengan bahan-bahan alami yang sedang berkembang dimasyarakat. Salah satu produk pengganti adalah produk minuman tradisional seperti bajigur, bandrek, wedang jahe merk Hanjuang. Namun produk ini masih sulit untuk di dapatkan karena saluran distribusinya belum terlalu banyak, di Jakarta sendiri hanya ada tiga agen yang
76
mendistribusikan produk Hanjuang ini. 5. Tingkat Persaingan Para Pesaing yang Ada (Rivalry Among Exiting Competitors) Dapat dilihat bahwa persaingan yang ada di dalamindustri pendistribusian makanan dan minuman instan ini intensitasnya cukup besar dan cepat. Namun dengan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan maka PT. Dagang Jaya masih dapat bertahan dan mengikuti persaingan yang terjadi di dalam industri ini. Tingkat persaingan dalam indutri minuman instan 74% masih didominasi oleh produk kopi. PT. Dangang jaya sendiri memprioritaskan produk ChekHup White Coffee sebagai produk dominan yang dijual oleh perusahaan dengan jumlah penjualan paling besar tiap tahunnya. 4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis 4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran a. Jumlah Permintaan Jumlah permintaan untuk produk Chekhup setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 permintaan terhadap produk Chekhup meningkat cukup tinggi, karena produk tersebut sudah sangat diminati dan cukup dikenal oleh para konsumen bahkan beberapa konsumen telah menjadi distributor resmi dari produk minuman instan tersebut. Jenis produk yang memiliki permintaan konsumen paling tinggi dalah produk whitecoffee. Berdasarkan histori dari permintaan produk Chekhup tersebut, maka perusahaan optimis dapat lebih mengembangkan usaha tersebut agar dapat berkembang semakin besar dan lebih baik lagi. Salah satunya adalah dengan menambah
77
variasi jenis produk Chekhup yang di distribusikan oleh perusahaan. Peningkatan penjualan produk minuman instan Chekhup pada PT. Dagang Jaya dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:
sumber: Data Perusahaan Gambar 4.3 Chart Permintaan produk Chekhup PT. Dagang Jaya b. Proyeksi Permintaan Proyeksi permintaan ini dilakukan pada empat jenis produk Chekhup Chekhupyaitu produk HotChocolate,, Coffee, Tea,, dan Gula, yang telah dirata dirata-ratakan berdasarkan pada kategori produknya. Masing-masing Masing masing produk setiap tahunnya mengalami galami kenaikan permintaan yang signifikan karena semakin dikenalnya produk minumanChekhup Chekhupini dan kemudahan dalam mendapatkan produk minuman tersebut. Selain itu proses pendistribusian ke agen-agen agen agen yang lancar juga dapat menjadi salah saru faktor dalam peningkatan peningkatan permintaan produk minuman ini.
Tabel 4.1 ini merupakan data historis permintaan produk Chekhupselama lima tahun, yang digunakan untuk memprediksi permintaan produk yang di dapat olehPT. Dagang Jaya dalam periode lima tahun yang akan datang: Tabel 4.1 Data Permintaan Aktual Keseluruhan Produk Chekhup Periode 2008-2012 (data dalam satuan dus) Tahun Hot Chocolate Coffee Tea Gula Total 1037 3112 1098 1077 2008 6324 1174 3806 1600 1306 2009 7886 1401 4248 1731 1478 2010 8858 1565 4490 1805 1671 2011 9531 1730 4708 2202 1809 2012 10449 Sumber: PT. Dagang Jaya Keterangan: •
Kenaikan permintaan dari tahun 2007-2008 terjadi sebesar 24,6%, sedangkan pada tahun berikutnya periode 2008-2009 permintaan produk mengami kenaikan sebesar 12,3%.
•
Pada periode tahun 2009-2010 kenaikan permintaan sebesar 7,5% kenaikan permintaan menjadi berkuran dari periode sebelumnya karena semakin banyaknya produk-produk serupa yang bersaing dipasaran, namun pada periode penjualan tahun 2010-2011 PT. Dagang jaya mampu menaikan permintaan penjualan menjadi 9,6%. Berikut adalah analisis permintaan dan proyeksi penjualan yang telah
dianalisis bagi PT. Dagang Jaya dalam mendistribusikan produk minuman Chekhup tersebut. Metode yang digunakan dalam melakukan proyeksi penjualan ini adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear yang merupakan model dari
79
peramalan (forecasting). •
Analisis Permintaan Produk ChekhupChocolate Tabel 4.2 Analisi Permintaan Produk Chekhup Hot Chocolate Periode 2008-2012 (data dalam satuan dus) Tahun
Permintaan Aktual (Y)
X
X2
XY
2008
1037
-2
4
-2074
2009
1174
-1
1
-1174
2010
1401
0
0
0
2011
1565
1
1
1565
2012
1730
2
4
3460
10
1777
Total 6907 Sumber: pengolahan data.
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk produk Chekhup Hot Chocolate pada tahun-tahun yang akan datang adalah:
a = ∑y/n
b =∑xy/∑x2x
a = 6907/5
b = 1777/10
= 177.7 = 1381.4 Jadi persamaan regresinya adalah: y= a + bx y= 1381.4 + 177.7 x •
Analisis Permintaan Produk ChekhupCoffee Tabel 4.3 Analisi Permintaan Produk Chekhup Coffee Periode 2008-2012 (data dalam satuan dus) Tahun
Permintaan Aktual (Y)
X
X2
XY
2008
3112
-2
4
-6224
2009
3806
-1
1
-3806
2010
4248
0
0
0
2011
4490
1
1
4490
2012
4708
2
4
9416
80
Total 20364 Sumber: Pengolahan data.
10
3876
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk produk Chekhup Coffee pada tahun-tahun yang akan datang adalah:
a= ∑y/n
b=∑xy/∑x2x
a= 20364/5
b= 3876/10
= 4072.8 = 387.6 Jadi persamaan regresinya adalah: y= a + bx y= 4072.8 + 387.5 x •
Analisis Permintaan Produk Chekhup Tea Tabel 4.4 Analisi Permintaan Produk Chekhup Tea Periode 2008-2012 (data dalam satuan dus) Tahun
Permintaan Aktual (Y)
X
X2
XY
2008
1098
-2
4
-2196
2009
1600
-1
1
-1600
2010
1731
0
0
0
2011
1805
1
1
1805
2012
2202
2
4
4404
10
2413
Total 8436 Sumber: pengolahan data.
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk produk Chekhup Tea pada tahun-tahun yang akan datang adalah:
a= ∑y/n
b=∑xy/∑x2x
a= 8436/5
b= 2413/10
81
= 1687.2
= 241.3
Jadi persamaan regresinya adalah: y= a + bx y= 1687.2 + 241.3 x
•
Analisis Permintaan Produk ChekhupGula Tabel 4.5 Analisi Permintaan Produk Chekhup Gula Periode 2008-2012 (data dalam satuan dus) Tahun
Permintaan Aktual (Y)
X
X2
XY
2008
1077
-2
4
-2154
2009
1306
-1
1
-1306
2010
1478
0
0
0
2011
1671
1
1
1671
2012
1809
2
4
3618
10
1829
Total 7341 Sumber: pengolahan data.
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk produk Chekhup Gula pada tahun-tahun yang akan datang adalah: a= ∑y/n
b=∑xy/∑x2x
a= 7341/5
b= 1829/10
1468.2
= 182.9
Jadi persamaan regresinya adalah: y= a + bx y= 1468.2 + 182.9 x
82
•
Analisis Perkiraan Permintaan Produk Chekhup Tabel 4.6 Data Perkiraan Permintaan Produk ChekhupPeriode 2013-2015 (data dalam satuan dus) Tahun
2013
Produk
Perkiraan Permintaan
Hot Chocolate
1914.5
1915
Coffee
5235.6
5236
Tea
2411.1
2411
Gula
2016.9
2017
11578.1
11579
Hot Chocolate
2092.2
2092
Coffee
5623.2
5623
Tea
2652.4
2652
Gula
2199.8
2200
12567.6
12567
Hot Chocolate
2269.9
2270
Coffee
6010.8
6011
Tea
2893.7
2894
Gula
2382.7
2383
13557.1
13558
Hot Chocolate
2447.6
2448
Coffee
6398.4
6398
Tea
3135
3135
Gula
2565.6
2566
14546.6
14547
2625.3
2625
6786
6786
3376.3
3376
Total
2014
Total
2015
Total
2016
Total Hot Chocolate 2017
Pembulatan
Coffee Tea
83
Gula Total Sumber: pengolahan data
2748.5
2749
15536.1
15536
c. Proyeksi Penjualan Proyeksi penjualan produk Chekhup oleh PT. Dagang Jaya pada tahun 20132017, disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk kategori masing-masing produk yaitu Hot Chocolate, Coffee, Tea, dan Gula terdapat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Data Perkiraan Permintaan Produk ChekhupPeriode 20132017 (data dalam satuan dus) Tahun
Produk
Perkiraan Permintaan
Harga RataRata
Perkiraan Penjualan
Hot Chocolate
1915
Rp 1,020,000
Rp 1,953,300,000
Coffee
5236
Rp 1,074,000
Rp 5,623,464,000
Tea
2411
Rp 1,042,500
Rp 2,513,467,500
Gula
2017
Rp
Rp
2013 448,000
Total
903,616,000
Rp 10,993,847,500 Hot Chocolate
2092
Rp 1,020,000
Rp 2,133,840,000
Coffee
5623
Rp 1,074,000
Rp 6,039,102,000
Tea
2652
Rp 1,042,500
Rp 2,764,710,000
Gula
2200
Rp
Rp
2014 448,000
Total
985,600,000
Rp 11,923,252,000 Hot Chocolate
2270
Rp 1,020,000
Rp 2,315,400,000
Coffee
6011
Rp 1,074,000
Rp 6,455,814,000
Tea
2894
Rp 1,042,500
Rp 3,016,995,000
Gula
2383
Rp
Rp 1,067,584,000
2015
84
448,000
Total
Rp 12,855,793,000 Hot Chocolate
2448
Rp 1,020,000
Rp 2,496,960,000
Coffee
6398
Rp 1,074,000
Rp 6,871,452,000
Tea
3135
Rp 1,042,500
Rp 3,268,237,500
Gula
2566
Rp
Rp 1,149,568,000
2016 448,000
Total
Rp 13,786,217,500 Hot Chocolate
2625
Rp 1,020,000
Rp 2,677,500,000
Coffee
6786
Rp 1,074,000
Rp 7,288,164,000
Tea
3376
Rp 1,042,500
Rp 3,519,480,000
Gula
2749
Rp 448,000
Rp 1,231,552,000
2017
Total
Rp 14,716,696,000
Sumber: pengolahan data
-
pada tahun 2013 perkiraan permintaan penjualan menunjukan produk minuman instan Chekhup mengalami peningkatan penjualan sebesar Rp 1,066,838,500,- atau setara dengan peningkatan penjualan sebesar 11% dari tahun sebelumnya.
-
Pada tahun 2014 perkiraan penjualan perusahaan menunjukan bahwa perusahaan mendapatkan peningkatan penjualan sebesar Rp 929,404,500,peningkatannya sama dengan 8% dari tahun sebelumnya.
-
Pada tahun 2015 perkiraan penjualan menunjukan bahwa penjualan perusahaan terhadap produk Chekhup adalah sebesar Rp 12,855,793,000,atau terjadi kenaikan sebesar 7,8% penjualan dari tahun sebelumnya.
-
Tahun 2016 perkiraan penjualan menunjukan penjualan sebesar Rp 13,786,217,500,- kenaikan dari tahun sebelumnya adalah sebesar 7,2%. Pada tahun 2017 perkiraan penjualan produk adalah sebesar Rp 14,716,696,000,-
85
yang meningkat 6,7% dibanding tahun 2015. d. Analisis Pesaing Pesaing yang ada di dalamindustri distribusi produk seperti ini datang dari banyak pihak, baik itu perusahaan lokal maupun perusahaan yang berbasis diluar negri. Persaingan untuk memperebutkan pelanggan dan posisi perusahaan adalah dengan menggunakan taktik persaingan harga dan introduksi. Dengan menggunakan analisis lima kekuatan pembentuk persaingan industri menurut Michael E. Porter yang telah dijelaskan pada pembahasan yang sebelumnya beberapa perusahaan serupa yang menjadi pesaing utama dari PT. Dagang Jaya diantaranya adalah CV. Nusantara (merk BOH), PT. JAVAPRIMA Abadi (merk luwak white koffie), PT. Asia Jaya Bersama (merk minuman miracle) Persaingan harga dan quota pendistribusian barang sangatlah penting dalam industri ini, perusahaan dituntut agar dapat terus mengembangkan dan meningkatkan jumlah produk yang di distribusikan agar dapat bertahan dalam persaingan ini. e. Analisis Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan dengan tepat yaitu dengan menggunakan Ansoff matrix. Terdapat empat strategi yang diterapkan berdasarkan pada bagan ekspansi produk atau pasar menurut Ansoff namun hanya tiga strategi tersebut yang dapat dipakai oleh manajemen perusahaan dalam melakukan pengembangan bisnisnya, yaitu: 1. Strategi Penetrasi Pasar.
86
Dalam hal ini manajemen perusahaan dapat mempertimbangkan tiga pendekatan yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu: -
Meningkatkan value perusahaan dimata pelanggan, salah satunya dengan meningkatkan pelayanan dan service pemesanan produk yang dapat dipesan melalui email,Blackberry messanger, dan telepon.
-
Menarik pelanggan produk atau perusahaan lain, pada saat mengikuti pameran atau bazar produk dapat menjadi salah satu ajang perebutan pelanggan dari perusahaan lain.
-
Menarik calon pelanggan, salah cara yang dapat dilakukan adalah dengan promosi yang efektif seperti melalui media socialnetwork.
2. Strategi Pengembangan Produk. Pertimbangan manajemen perusahaan untuk mengembangkan produk baru untuk pasar yang sudah ada adalah dengan mendistribusikan produk Chekhup dengan variasi jenis minuman lain seperti minuman rasa buah dan minuman tradisional, bukan lagi hot chocolate, coffee, tea, dan gula yang telah banyak dikenal oleh konsumen. Selain menambah jenis produk PT. Dagang Jaya juga dapat meningkatkan kualitas dari produk-produk tersebut. 3. Stategi Pengembangan Pasar. PT. Dagang Jaya dapat menambah agen-agen baru didaerah baru untuk memasarkan produk Chekhup yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membidik daerah yang potensi minat pembelian terhadap produk dapat dirangsang menjadi besar setiap tahunnya. Selain menggunakan Ansoff matrix perusahaan juga menggunakan bauran
87
pemasaran (marketing mix)dalam memasarkan produknya. Terdapat empat aspek dalam bauran pemasaran diantaranya adalah product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). a. Product (Produk). Merk Chekhup merupakan salah satu merk produk minuman instan asal Malaysia yang di distribusikan oleh PT. Dagang Jaya, produk yang di distribusikan ini terbagi menjadi beberapa kategori minuman instan diantaranya adalah:
o Hot Chocolate. Produk hot chocolate ini merupakan produk minuman yang berbahan dasar bubuk cocoa yang berkualitas dari daerah Borneo yang mempunyai cita rasa lembut dan halus. Bubuk cocoa tersebut kemudian dicampur dengan susu creamer dan dula tebu premium untuk menghasilkan rasa yang lebih lembut, halus, dan seimbang dengan alam tropis.
o Coffee.Terbuat dari biji kopi arabika pilihan yang dicampur dengan creamer tanpa lemak dan gula tebu premium. Chekhup Coffee menawarkan tiga rasa untuk para penikmat kopi. -
Chekhup Coffee King 3in1 Rich and Strong, terbuat dari campuran biji arabika yang ditanam di gunung Kenya dan biji robusta dari pulau Jawa. Biji kopi hitam panggang ini kemudian dicampur dengan cramer dan gula tebu murni yang menghasilkan rasa kopi yang penuh keberanian dan aroma yang kaya.
-
Chekhup Coffee 3in1 Rich and Creamy, merupakan kombinasi yang sempurna antara biji kopi arabika pegunungan Kenya dengan creamer dan gula tebu murni. Dipanggang setengah menghasilkan cita rasa kopi yang
88
halus dan aroma yang seimbang. -
Chekhup Coffee 2in1 no Sugar Added, merupakan biji kopi arabika pilihan dari pegunungan Kenya yang dicampur dengan creamer tanpa lemak. Tingkat pemanggangan yang gelap menambah intensitas lebih untuk aroma kopi ini, menciptakan rasa dan aroma yang unik bagi penikmat kopi.
o Tea. Produk teh dari Chekhup merupakan minuman tradisional dari Malaysia yang biasa disebut Teh Tarik. Teh tarik sendiri terbuat dari daun teh rahasia dan susu dengan menggunakan teknik menyeduh yang unik, yaitu dengan menuang teh bolak-balik untuk menciptakan buih tebal diatas minuman tersebut. Minuman teh tarik Chekhup sendiri terbuat dari daarjeling dari Bengal barat dan teh hitam dari Kericho yang merupakan dataran tinggi Kenya, yang kemudian dicampur dengan creamer dan gula tebu murni untuk menghasilkan rasa asli dan tradisional dari produk tersebut.
o Gula. Produk gula olahan Chekhup merupakan produk gula yang diproduksi melalui metode pengolahan tradisional tanpa menggunakan pewarna buatan, perasa buatan, dan campuran bahan kimia lainnya. Beberapa produk gula merk Chekhup adalah gula tebu murni, gula batu, dan gula kristal alami. b. Price (Harga). Penetapan harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produk perusahaan tersebut. Penentuan harga sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan harus memenuhi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan bahkan lebih dari itu perusahaan diharapkan untuk memperoleh laba semaksimal
89
mungkin. Penetapan harga produk paling sederhana yang digunakan oleh PT. Dagang Jaya adalah dengan mengunakan metode cost plus pricing, yaitu dengan menambahkan total biaya perolehan produk dengan laba yang diinginkan oleh perusahaan. Namun dalam hal ini perusahaan juga tetap melihat harga produk yang berkembang dipasar, apabila terjadi perbedaan harga maka perusahaan akan melakukan penyesuaian profitabilitas terhadap produk tersebut. PT. Dagang Jaya juga akan membuat promosi sesuai dengan banyaknya pengambilan produk. c. Place (Tempat). Penempatan pemasaran yang tepat merupakan salah satu penunjang suksesnya strateri pemasaran suatu perusahaan. PT. Dagang Jaya sendiri menempatkan 2 orang sales didepan pintu masuk gerai kopi di mega mall peluit. Pada akhir pekan PT. Dagang Jaya menempatkan 1 orang tambahan didekat pintu masuk utama mall untuk membagikan brosuk produk. Perusahaan juga menempatkan banyak spanduk dan poster didekat kantor perusahaan, tujuannya agar lebih terlihat oleh konsumen dan calon konsumen dan juga agar orang mudah mencari lokasi kantor perusahaan. d. Promotion (Promosi) Sistem promosi yang digunakan oleh PT. Dagang Jaya adalah dengan menggunakan beberapa alat pemasaran diantaranya: 1) Personal selling: dengan menggunakan sales yang dibekali pengetahuan mendalam mengenai produk Chekhup ini. 2) Sales promotion: PT. Dagang Jaya beberapa kali melakukan bazaar produk yang dapat diikuti oleh perusahaan lain dengan produk yang berbeda.
90
3) Periklanan: perusahaan membagikan spanduk dan kaos produk Chekhup kepada para agen. Selain itu perusahaan juga menyebarkan brosur kepada para pengunjung mall. 4) Word of mouth: pengalaman konsumen yang telah menikmati rasa dari produk minuman Chekhup ini telah turut membantu menjadi salah satu strategi promosi bagi PT. Dagang Jaya. 4.2.2 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM) Analisis yang dilakukan berikutnya adalah analisis aspek manajemen dan SDM yang merupakan analisis yang menilai pengelolaan usahan dan struktur organisasi perusahaan. Struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Dagang Jaya saat ini sudah berjalan dinilai sudah ideal, karena sudah mencakup keseluruhan aktifitas bisnis yang berjalan di dalam perusahaan. Adapun jumlah tenaga kerja dan biaya yang direncanakan dalam melaksanakan peningkatan investasi melalui peningkatan variasi produk Chekhupdapat dilihat ditabel 4.8. Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Biaya Gaji yang Direncanakan. Jabatan CEO
Gaji Pokok
Uang Makan
Jumlah
Rp 10.000.000
100.000(x24)
Rp 11.200.000
Manajer Pemasaran
Rp 7.000.000
50.000(x24)
Rp 8.200.000
Manajer Opersional
Rp 7.000.000
50.000(x24)
Rp 8.200.000
Manajer Keuangan
Rp 7.000.000
50.000(x24)
Rp 8.200.000
Kepala Gudang
Rp 5.000.000
40.000(x24)
Rp 5.960.000
Bagian Penagihan
Rp 5.000.000
40.000(x24)
Rp 5.960.000
Akuntan
Rp 5.000.000
40.000(x24)
Rp 5.960.000
Sales (x3)
Rp 2.500.000
35.000(x24)
Rp 5.020.000
Supir (x5)
Rp 2.000.000
30.000(x24)
Rp 5.600.000
Staf Pekerja (x8)
Rp 2.000.000
30.000(x24)
Rp7.760.000
Total
Rp 72.060.000
91
Sumber: PT. Dagang Jaya Analisis sumber daya manusia yang merupakan analisis yang menilai pengelolaan usahan dan struktur organisasi perusahaan. Dalam analisis aspek manajemen dan SDM ini beberapa rencana manajemen yang dibahas meliputi: jenis pekerjaan, persyaratan jabatan, struktur organisasi yang ada di perusahaan, dan gaji karyawan. -
Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis) Jenis pekerjaan yang dibutuhkan di dalam PT. Dagang Jaya dibagi
menjadi tiga divisi besar yaitu divisi pemasaran dan penjualan yang dikepalai oleh manajer pemasaran, divisi operasional yang dikepalai oleh manajer operasional, dan divisi keuangan yang dikepalai oleh manajer keuangan. Masing-masing divisi memiliki staff masing-masing yang membantu dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pada divisi pemasaran dan penjualann terdiri dari manajer pemasaran dan sales yang melakukan penawaran produk kepada konsumen. Divisi operasional terdiri dari manajer operasional, kepala bagian pergudangan, staf gudang diluar negri, staf gudang di dalamnegri, supir, dan staf karyawan yang membantu mengangkut barang. Dan di dalamdivisi keuangan terdiri dari manajer keuangan, akuntan, dan bagian penagihan. -
Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification) Dalam perekrutan karyawan PT. Dagang Jaya menetapkan beberapa
kriteria atau persyaratan bagi masing-masing jabatan, diantaranya: 1. Manajer pemasaran dan penjualan/manajer operasional/manajer keuangan a. Wanita/pria, pendidikan minimal S1.
92
b. Menguasai bahasa inggris dengan baik. c. Diutamakan yang dapat berbahasa mandarin. d. Mempunyai pengalaman minimal 1,5 tahun dibidang sejenis. e. Menguasai bidang keuangan dengan baik. 2. Kepala pergudangan a. Pria, pendidikan minimal D3. b. Menguasai bahasa inggris. c. Pekerja keras, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan 3. Akuntan dan bagian penagihan a. Pria/wanita, pendidikan minimal D3. b. Menguasai bahasa inggris. c. Menguasai komputer dengan baik. d. Menguasai bidang keuangan dengan baik. e. Pekerja keras. 4. Sales a. Wanita/pria, pendidikan minimal SMA/sederajat. b. Mampu berkomunikasi, membangun, dan membina hubungan baik dengan pelanggan. c. Usia maksimal 30 tahun. 5. Supir a. Pria, usia maksimal 40 tahun. b. Mempunyai SIM c. Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.
93
6. Staf karyawan a. Pria, usia maksimal 30 tahun. b. Pendidikan minimal SMP/sederajat. c. Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur. -
Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job Description) Struktur yang dipergunakan oleh PT. Dagang Jaya pada saat ini sudah
efektif dan efisien dalam pembagian tugas serta tanggung jawab masing-masing divisi di dalamperusahaan. 4.2.3 Analisis Aspek Teknis dan Operasi Analisis yang dilakukan dalam aspek teknis dan operasi ini meliputi penilaian lokasi bisni dan pergudangan serta peninjauan mengenai bagaimana proses distribusi produk oleh PT. Dagang Jaya. a. Proses Distribusi Proses distribusi barang PT. Dagang Jaya dilakukan melalui adanya pemesanan dan pembelian produk Chekhup langsung melalui pabrik perusahaan Chekhup tersebut. Manajemen operasi bertugas dalam pemesanan produk minuman ini. Dalam proses pendistribusian produk, PT. Dagang Jaya menggunakan pedangan-pedangan yang menjadi agen dalam penjualan produk minuman Chekhup ini. Agen-agen tersebut mendapatkan potongan harga dagang produk Chekhup sebesar 5% dan dapat mencicil selama 1 bulan. Setelah perusahaan melakukan pembelian terhadap produk Chekhupmaka perusahaan menampung produk tersebut yang kemudian akan dikirimkan melalui
94
kapal kontainer ke Jakarta. Setelah sampai di pelabuhan Jakarta maka produk kemudian di sortir atau dipisahkan berdasarkan jenis produk. Langkah berikutnya adalah penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan di pergudangan milik perusahaan, yang berada didaerah cengkareng. Setelah pendataan di gudang maka berikutnya adalah perusahaan melakukan penawaran dagang kepada toko-toko grosir, agen-agen minuman ringan dan instan, kepada minimarket yang banyak tersebar di Jakarta dan sekitarnya, serta melakukan penawaran langsung kepada konsumen (end user) dengan membuka gerai minuman dipusat perbelanjaan. Kemudian apabila telah disepakati transaksi pemesanan produk makan barang pesanan pelanggan/ konsumer tersebut diantarkan kepada pembeli langsung. Proses transaksi distribusi pada PT. Dagang Jaya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikutnya, pada gambar ini dijelaskan bagaimana proses pembelian produk Chek hup dari pabrik produsen minuman Chekhup sampai kepada penjualan produk tersebut kepada konsumen. Pendistribusian produk ini menggunakan agen-agen penjualan yaitu agen minuman, minimarket, toko minuman grosir yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya. Selain itu perusahaan juga memasarkan produk langsung kepada konsumen dengan menggunakan sales dan membuka gerai minuman Chekhup ini.
95
sumber: PT. Dagang Jaya Gambar 4. 4.4 Proses Transaksi Distribusi pada PT. Dagang Jaya Keterangan: 1. Produsen produk Chekhup adalah sebuah perusahaan asal Malaysia yang merupakan tempat memproduksi dan menjual produk-produk produk produk minuman instan merk Chekhup.. PT. Dagang Jaya membeli langsung produk Chekhup tersebut kepada perusahaan produsen yaitu Chekhup SDN. BHD. yang berada di Ipoh Ipoh, Perak, Malaysia. 2. Pihak hak PT. Dagang Jaya membeli produk yang ada dan kemudian melakukan penawaran produk kepada pihak agen-agen agen agen minuman, minimarket, toko grosir, dan bahkan langsung kepada konsumen. 3. Untuk penawaran yang dilakukan kepada konsumen langsung langsung ((end user) perusahaan membuka gerai penjualan produk di mega mall pluit, digerai tersebut konsumen dapat langsung mencoba cita rasa produk Chekhup yang
ada karena disana disediakan produk-produk tersebut yang sudah menjadi minuman. 4.2.4 Analisis Aspek AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan Hidup) Topik utama yang menjadi pembahasan dari AMDAL (analisa dampak lingkungan hidup adalah) untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada disekitar perusahaan. PT. Dagang Jaya dari awal pendirian perusahaan tidak memakai seleksi AMDAL sehingga perusahaan ini tidak terdapat masalah AMDAL yang perlu dipertimbangkan. Begitu pula dalam pengembangan bisnis terhadap PT. Dagang Jaya ini yang berupa distribusi produk minuman instan Chekhup. Alat transportasi yang berupa mobil yang dipakai dalam pengelolaan dan proses transaksi distribusi produk minuman instan Chekhup tidak mengganggu masyarakat dan lingkungan sekitar, tidak mengakibatkan polusi udara dan tidak mengotori lingkungan sekitar karena kendaraan selalu melakukan uji emisi secara bertahap. Untuk bungkus kemasan dari produk minuman instan Chekhup, kemasan tersebut sesuai dengan standar kemasan yang ekonomis dan dapat didaur ulang, agar mengurangi sampah plastik. 4.2.5 Analisis Aspek Hukum PT. Dagang Jaya telah memiliki ijin usaha tetap dengan nomor usaha no.1456/DAG/JY/0998/03 pada tanggal 13 april 2003, sehingga perusahaan tidak perlu mengurus izin untuk pendirian badan usaha baru, karena menggunakan badan usaha yang sama. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendirikan gudang diantaranya adalah:
97
1. KTP (kartu tanda penduduk) pemilik atau pengurus. 2. Fotocopy izin gangguan (HO). 3. Fotocopy izin mendirikan bangunan (IMB). 4. Fotocopy surat izin usaha perdagangan (SIUP). 5. Fotocopy surat izin tempat usaha (SITU). 6. Fotocopy kartu MPWP/NPWPO. 7. Fotocopy akta notaris perusahaan. 8. Pas poto 3x4 sebanyak 3 lembar. Untuk izin gangguan atau sering dikenal dengan istilah HO (Hinder Ordonantie) karena izin ini perkata kali diatur dalam Hinder Ordonantie Staatblad tahun 1926 No.226 yang akhirnya berubah dan ditambah dengan Staatblad tahun 1940 No.450. Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan dapat selesai selambatlambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui Gubernur Propinsi setempat (Jakarta), kepala kantor ketentraman dan ketertiban, petugas mobil pelayanan keliling undang-undang gangguan dan walikotamadya setempat, dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam permohonan izin gangguan, anatara lain untuk pendirian gudang adalah : •
Formulir diisi lengkap (Lampiran 1)
•
Fotokopi KTP pemohon
•
Nomor Pokok wajib Pajak Perusahaan
•
Fotokopi Akta Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum
98
•
Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir
•
Surat persetujian tetangga/masyarakat yeng berdekatan, diketahui RT/RW. Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi pembangunan gudang
perusahaan, diperoleh dari bangunan tersendiri PT.Delta Sejahtera Mandiri. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi PT.Delta Sejahtera Mandiri sudah termasuk perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain: •
Mengisi formulir SIUP
•
Fotokopi KTP penanggung jawab
•
Domisili perusahaan/SIT/UUG(Izin Gangguan)
•
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
•
Nomor telepon dan Stempel Perusahaan Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas
poto milik perusahaan yang menjadi tanggung jawab dalam renovasi dan pembangunan Gudang di lantai 3 pada PT. Dagang Jaya. 4.2.6 Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak posistif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya pengembangan bisnis pada PT. Dagang Jaya antara lain: -
Membuka kesempatan kerja ata lapangan kerja bagi masyarakat, sekaligus mengurangi jumlah pengangguran.
-
Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
99
-
Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak penghasilan yang dikenakan pada perusahaan. Sedangkan dampak sosial dengan adanya pengembangan bisnis pada PT.
Dagang Jaya tidak hanya semata-mata untuk mencari keuntungan saja, tetapi melalui adanya pengembangan bisnis ini maka akan memberikan setiap masyarakat atau memyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 4.2.7 Analisis Aspek Keuangan Dalam analisis aspek keuangan ini akan dibahas mengenai bagaimana kelayakan pengembangan bisnis pendistribusian produk minuman Chekhup ini yang ditinjau melalui perhitungan keuangan perusahaan. a. Jumlah Dana dan Biaya Modal Perhitungan dana dan biaya modal yang dibutuhkan oleh PT. Dagang Jaya dalam pengembangan produk Chekhup ini sangatlah penting, karena ini merupakan dasar perhitungan bagi perusahaan yang akan menentukan perhitungan pada analisa berikutnya. Perusahaan mendapatkan modal melalui kredit pinjaman bank yaitu sebesar Rp 2.000.000.000,- atau sama dengan 64% dari total jumlah total investasi. Sedangkan untuk sisanya yaitu sebesar 36% dari total investasi pemilik perusahaan menggunakan modal sendiri. Jumlah dana dan biaya modal perusahaan dapat dilihat seperti pada tabel 4.9 berikut ini:
100
Tabel 4.9 Jumlah Dana dan Biaya Modal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aktiva Gedung Kantor dan gudang Perlengkapan Mobil operasional Mobil box L300 Mobil box PS1000 Air conditioner Telepon Mesin fax Komputer Meja kantor (2buah) Kursi kantor (2buah) Alat kebersihan Total Modal kerja Keterangan 13 Biaya Persediaan Awal 14 Biaya Gaji Karyawan tetap 15 Biaya Umum dan Administrasi 16 Cadangan Kas Minimum Total Total Investasi Sumber: PT. Dagang Jaya
1.000.000.000 21.800.000 130.000.000 50.000.000 200.000.000 2.000.000 300.000 500.000 4.000.000 1.800.000 1.000.000 600.000 1.412.000.000 Modal Kerja 1.600.000.000 72.060.000 8.000.000 20.000.000 1.700.060.000 3.112.060.000
b. Biaya Pajak yang Dikenakan Biaya pajak yang dikenakan kepada perusahaan berdasarkan UndangUndang no. 17 tahun 2009 tentang pajak penghasilan pasal 17 (1) adalah: Tabel 4.10 Ketentuan Pajak Penghasilan No. Pendapatan per tahun 1 Sampai dengan Rp 50.000.000,2 Rp 50.000.000,- s/d Rp 250.000.000,3 Rp 250.000.000,- s/d Rp 500.000.000,4 Diatas Rp 500.000.000,Sumber: www.pajak.co.id
101
Tarif Pajak 5% 15% 25% 30%
4.2.7.1 Skenario Moderat Sekenario moderat yang digunakan ini merupakan sekenario dimana keadaaan pasar berlangsung normal, permintaan dan penjualan produk Chekhup setiap tahunnya mengalami peningkatan, dan tidak terjadi kenaiakan biaya pembelian produk serta kenaikan biaya operasional perusahaan. 1. Analisa Penjualan Tabel 4.11 berikut menunjukan proyeksi penjualan periode tahun 2013-2017 produk Chekhup oleh PT. Dagang Jaya. Pada skenario moderat ini diasumsikan bahwa pertumbuhan penjualan setiap tahunnya adalah sebesar 25%. Tabel 4.11 Proyeksi PenjualanSkenario Moderat Tahun 2013-2017 (dalam rupiah) Produk
2013
2014
2015
2016
2017
HC
1,953,300,000
2,133,840,000
2,315,400,000
2,496,960,000
2,677,500,000
Coffee
5,623,464,000
6,039,102,000
6,455,814,000
6,871,452,000
7,288,164,000
Tea
2,513,467,500
2,764,710,000
3,016,995,000
3,268,237,500
3,519,480,000
Gula
1,311,050,000
1,430,000,000
1,548,950,000
1,667,900,000
1,786,850,000
Total
11,401,281,500
12,367,652,000
13,337,159,000
14,304,549,500
15,271,994,000
Sumber: pengolahan data Keterangan: -
Pada tahun 2013 total penjualan produk Chekhup adalah sebesar Rp 11,401,281,500,-. Tahun 2014 total penjualan mengalami kenaikan sebesar
Rp929.404.500,- atau setara dengan 8.4% dari tahun 2013. -
Pada tahun 2015 penjualan produk Chekhup mengalami kenaikan sebesar Rp932.541.000,- yang setara dengan 7.8% dari total penjualan tahun 2014.
-
Pada
tahun
2016
penjualan
perusahaan
meningkat
menjadi
Rp
14,304,549,500,- kenaikannya adalah sebesar Rp930.424.500,- atau 7.2% dari
102
tahun sebelumnya. -
Pada
tahun
2017
penjualan
produk
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp930.478.500,- yang setara dengan 6.7% dari tahun 2016. 2. Analisa Pembelian Barang Dagang (Produk Chekhup) Dalam melakukan bisnisnya perusahaan mengambil keuntungan dari produk Chekhup sebesar 30% dan diasumsikan bahwa pada sekenario ini pertumbuhan penjualan produk Chekhup adalah sebesar 25%. Pertumbuhan ini didasarkan pada permintaan produk minuman Chekhup pada lima tahun sebelumnya selalu mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Tabel 4.12 berikut adalah jumlah pembelanjaan perusahaan dalam melakukan pembelian produk Chekhup: Tabel 4.12 Pembelian Barang Dagang Skenario Moderat (dalam rupiah) Produk HC Coffee Tea Gula Total
2013
2014
2015
2016
2017
1,562,640,000
1,493,688,000
1,620,780,000
$1,747,872,000
$1,874,250,000
5,623,463,999
6,039,101,999
6,455,813,999
$6,871,451,999
$7,288,163,999
2,010,774,000
1,935,297,000
2,111,896,500
$2,287,766,250
$2,463,636,000
1,048,840,000
1,001,000,000
1,084,265,000
$1,167,530,000
$1,250,795,000
10,245,717,999
10,469,086,999
11,272,755,499
$12,074,620,249
$12,876,844,999
Sumber: Pengolahan data. 3. Analisa Biaya Operasional Biaya operasional yang dikeluarkan oleh PT. Dagang Jaya selama satu tahun dalam menjalankan perusahaannya. Biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh PT. Dagang Jaya adalah biaya gaji karyawan (dengan THR), baiya pemasaran produk, biasa telepon dan internet, biaya listrik, biaya transport (bbm, service mobil, dan lain-lain), pengiriman produk dari produsen, dan biaya lainnya seperti biaya service AC, perawatan peralatan, biaya keamanan, biaya
103
kebersihan, dan biaya lainnya. Biaya-biaya operasional ini sebagaimana yang dijelaskan pada tabel 4.13 dibawah ini. Tabel 4.13 Biaya OperasionalSkenario Moderat (dalam rupiah) No. 1 2 3 4 5 6 7
Deskripsi biaya Gaji Karyawan Biaya Pemasaran Biaya Telpon dan internet Biaya Listrik Biaya Transport Biaya Pengiriman Produk Biaya Lain-lain Total Biaya Sumber: pengolahan data.
Jumlah 791.180.000 25.000.000 60.000.000 36.000.000 24.000.000 250.000.000 5.000.000 1.191.180.000
Namun dengan seiring berjalannya perusahaan dan tingkat inflasi yang ada di Indonesia yaitu sebesar 4%-6% maka perusahaan melakukan penyesuaian kenaikan biaya seperti terlihat pada Tabel 4.14 dibawah ini: Tabel 4.14 Kenaikan Biaya Tahun Presentasi Kenaikan Biaya 2013 10% 2014 10% 2015 12% 2016 12% 2017 15% Sumber: pengolahan data. Maka dengan adanya kenaikan biaya operasional tersebut maka perusahaan melakukan penyesuaian jumlah dalam biaya operasional sebagaimana pada Tabel 4.15 berikut: Tabel: 4.15 Penyesuaian Biaya Operasional Skenario Moderat (dalam rupiah) Tahun 2013
Biaya Operasional 1.310.298.000
104
2014 2015 2016 2017 Sumber: Pengolahan data.
1.310.298.000 1.334.121.600 1.334.121.600 1.369.857.000
4. Analisis Penyusutan Tabel berikut menunjukan penyusutan aktiva, peralatan kantor dan kendaraan operasional yang digunakan selama operasi perusahaan seperti pada tabel 4.16 berikut. Tabel: 4.16 Analisis Penyusutan Asset (dalam rupiah) No.
Keterangan
Gedung Kantor dan Gudang 2 Perlengkapan 3 Mobil Operasional (Toyota Avanza) 4 Mobil Box L300 5 Mobil Box PS1000 6 Air Conditioner (AC) 7 Telepon 8 Mesin Fax 9 Komputer 10 Meja Kantor (2buah) 11 Kursi Kantor (2buah) 12 Alat Kebersihan Total Penyusutan Sumber: pengolahan data.
Harga
Nilai Residu/sisa
Umur Ekonomis
Nilai Penyusutan
1
1.000.000.000 21.800.000
200.000.000 10.000.000
20 5
40.000.000 2.360.000
130.000.000
70.000.000
5
12.000.000
50.000.000 200.000.000 2.000.000 300.000 500.000 4.000.000 1.800.000 1.000.000 600.000
15.000.000 50.000.000 500.000 30.000 70.000 1.000.000 300.000 200.000 50.000
5 5 5 5 5 5 5 5 5
7.000.000 30.000.000 300.000 54.000 86.000 600.000 300.000 160.000 110.000 92.970.000
5. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) Tabel 4.17 berikut ini adalah proyeksi arus kas di dalamPT. Dagang Jaya dalam tiga jenis cashflow yang ada, yaitu aliran kas awal, aliran kas operasional, dan aliran kas terakhit (terminalcashflow). Proyeksi arus kas yang lebih lengkap
105
dilampirkan dalam lampiran I pada penelitian ini. Tabel 4.17 Aliran Kas Awal Skenario Moderat (dalam rupiah) Aliran Kas Awal (Initial cash flow) Dana Aktiva Tetap
1.412.000.000
Modal Kerja
1.700.060.000
Total
3.112.060.000
Sumber: pengolahan data. Aliran kas awal merupakan dana yang dikeluarkan perusahaan dalam investasi awal bisnis ini. Seperti terlihat pada tabel diatas. Aliran kas operasional (OFC) PT. Dagang Jaya yang terlihat pada tabel dibawah ini berasal dari operasional perusahaan yang diperoleh dengan rumus: OFC = EAT (earning after tax) + Penyusutan Tabel 4.18 dibawah ini menunjukan arus kas operasional perusahaan pada skenario moderat. Tabel 4.18 Aliran Kas OperasionalSkenario Moderat (dalam rupiah) Tahun
EAT
Penyusutan
OCF
Arus Kas Kumulatif
2013
483,761,763
92,970,000
576,731,763
576,731,763
2014
687,944,321
92,970,000
780,914,321
1,357,646,084
2015
791,296,503
92,970,000
884,266,503
2,241,912,587
2016
986,534,978
92,970,000
1,079,504,978
3,321,417,564
2017 1,091,135,853 Sumber: pengolahan data.
92,970,000
1,184,105,853
4,505,523,417
Jenis aliran kas yang terakhir adalah Terminal Cash Flow. Terminal Cash Flow dihitung melalui modal kerja dan nilai sisa aktiva tetap perusahaan seperti pada tabel 4.19 dibawah ini.
106
Tabel 4.19TerminalCashFlowSkenario Moderat(dalam rupiah) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) Modal kerja Nilai sisa TFC Sumber: pengolahan data.
1.700.060.000 40.000.000 1.740.060.000
Dengan demikian maka dapat dibuat proyeksi aliran kas dalam bisnis ini seperti dalam tabel dibawah 4.20 ini: Tabel 4.20 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Skenario Moderat(dalam rupiah) Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Tahun ICF OCF TCF 2012 1.700.060.000 576.731.762.60 2013 780.914.321.17 2014 884.266.502.79 2015 1.079.504.977.75 2016 1.184.105.852.80 Rp1.740.060.000 Sumber: Pengolahan data 6. Proyeksi Laporan Laba/Rugi Proyeksi laporan Laba/Rugi di dalamskenario ini dibuat berdasarkan pada analisis penjualan dan analisis pembelian barang dagang PT. Dagang Jaya. Tabel 4.21 Proyeksi Laba/RugiSkenario Moderat (dalam rupiah) 2013 691.088.232 EBIT 483.761.763 EAT Sumber: pengolahan data.
2014 982.777.602 687.944.321
2015 1.130.423.575 791.296.503
2016 1.409.335.683 986.534.978
Untuk lebih jelas proyeksi laporan laba/rugi dari metode ini pada lampiran II.
107
2017 1.558.765.504 1.091.135.853
7. Analisis Investasi Analisis investasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah proyek bisnis. Dalam perhitungan analisis investasi digunakan tiga alat pengukuran yaitu Payback period, Net Present Value, IRR, dan Profitabilitas Index. Payback period, perhitungan ini dilakukan untuk mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha pengembangan bisnis bisa kembali. dasar yang digunakan dalam perhitungan adalah aliran kas. Perhitungan payback period dalam skenario ini adalah: Payback Period n+(a-b)/(c-b)x1tahun
2+(3.112.060.000-1.062.026.421)x1 tahun (1.767.211.72-1.062.026.421) = 4 tahun Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa modal bisnis akan kembali dalam 4 tahun. Karena paybackperiod lebih kecil dari umur ekonomis aktiva perusahaan. maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. Net Present Value, dasar yang digunakan dalam perhitungan adalah aliran kas. Pada perhitungan NPV ini bunga diskonto adalah sebesar 10% merupakan hasil perhitungan modal dan jumlah pinjaman bank serta bunga atas kredit pinjaman tersebut. Perhitungan NetPresentValue dalam skenario ini seperti terdapat dalam tabel 4.23 berikut:
108
Tabel 4.22Net Present Value Skenario Moderat(dalam rupiah) NPV Factor Diskonto OCF (10%)
periode 0 1 2 3 4 5
1 0.906600269 0.821924048 0.745156564 0.675559141 0.6124621
Cash Flow PV 3.112.060.000 3.112.060.000 576.731.763 522.865.171 780.914.321 641.852.260 884.266.503 658.916.989 1.079.504.978 729.269.456 1.184.105.853 725.219.957 6.390.183.833 NVP 3.278.123.833
Sumber: pengolahan data.
∑ Rt (1+i)t 576.731.763+ 1
(1+0.10%)
780.914.321 + 2
(1+0.10%)
884.266.503+ 3
(1+0.10%)
1.079.504.978+
(1+0.10%)4
1.184.105.853
(1+0.10%)5 = 3.278.123.833 Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa NPV sebesar Rp
3.278.123.833.- yang menunjukan hasil positif. berarti investasi
pengembangan bisnis dengan menambah jenis produk Checkhupini dinyatakan layak untuk dijalankan oleh PT. Dagang Jaya. Internal Rate of Return (IRR),perhitungan ini mempunyai dasar perhitungan dari aliran kas operasional (OCF) dan investasi awal seperti pada tabel 4.24 berikut:
109
Tabel 4.23Internal Rate of ReturnSkenario Moderat (IRR) (dalam rupiah) IRR Investasi
(3.112.060.000)
OCF 2013
576.731.763
OCF 2014
780.914.321
OCF 2015
884.266.503
OCF 2016
1.079.504.978
OCF 2017
1.184.105.853
IRR Sumber: pengolahan data. -3,112,060,000 884.266.503 + (1+r)3
+
12%
576,731,763 (1+r)1
+
780.914.321 (1+r)2
1.079.504.978 1.184.105.853 + (1+r)4 + (1+r)5
= 12% Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil IRR lebih besar dari COC (cost of capital) maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. ProfitabilityIndex (PI). pada perhitungan ini yang menjadi dasar adalah nilai NPV dan total investasi perusahaan yang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.24ProfitabilityIndexSkenario Moderat(PI) (dalam rupiah) Profitability Index (PI) NPV/Investasi 3.278.123.833 3.112.060.000 = 1.06 Sumber: pengolahan data. Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil PI lebih besar dari 0 maka investasi untuk pengembangan bisnis melalui penambahan jenis
110
produk minuman instan Chekhup dinyatakan layak. 4.2.7.2 Skenario Optimis 1. Analisa Penjualan Pada skenario optimis ini diasumsikan bahwa penjualan produk perusahaan mengalami kenaikan sebesar 15% dari skenario moderat sebelumnya atau kenaikan penjualannya sebesar 40%. Tabel 4.25 Analisa PenjualanSkenario Optimis (dalam rupiah) Tahun
Penjualan 2013 15.391.386.500 2014 16.692.552.800 2015
17998.110.200
2016 19.300.704.500 2017 20.603.374.400 Sumber: pengolahan data. 2.
Analisa Pembelian Barang Dagang (Produk Chekhup) Biaya pembelian produk disesuaikan dengan kenaikan penjualan pada
skenario ini yaitu sebesar 30% dari skenario yang sebelumnya seperti yang dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 4.26 Analisa Pembelian Produk ChekhupSkenario Optimis (dalam rupiah) Tahun
Pembelian 2013
9.919.770.799
2014
10.158.006.999
2015
10.935.799.299
2016
11.711.787.849
2017
12.488.136.399
Sumber: pengolahan data.
111
3.
Analisa Biaya Operasional Biaya operasional yang terdapat pada PT. Dagang Jaya dalam skenario
optimis ini diasumsikan masih sama seperti skenario moderat. 4.
Analisa Biaya Penyusutan Biaya penyusutan yang terdapat pada skenario ini diasumsikan masih
sama seperti skenario sebelumnya. 5.
Proyeksi Laporan Laba/Rugi Proyeksi laba rugi pada skenario optimis dimasukan kedalam lampiran III
pada riset ini. Berikut adalah ringkasan dari proyeksi tersebut: Tabel 4.27 Proyeksi Laporan Laba/Rugi Skenario Optimis (dalam rupiah)
EBIT EAT
2013
2014
2015
2016
2017
1.019.254.580
1.338.686.674
1.514.168.996
1.409.335.683
1.558.765.504
713.478.206
937.080.672
1.059.918.298
986.534.978
1.091.135.853
Sumber: pengolahan data.
Pada tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 31.34% dari tahun 2013. Pada periode tahun 2014-2015 kenaikan laba mencapaai 13.11% bila di bandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 perusahaan mengalami penurunan laba bersih yaitu sebesar Rp 104.833.314,- atau setara dengan 6.92%. Namun perusahaan masih tetap memiliki keuntungan/laba dalam menjalankan bisnis ini. Pada tahun 2017 kenaikan dari penjualan naik sebesar 10.60% atau sebesar Rp 149.429.821.50,- dari tahun sebelumnya.
112
6.
Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) Proyeksi arus kas pada metode ini disertakan pada lampiran IV. Berikut
ini adalah proyeksi arus kas PT. Dagang Jaya yang dibagi dalam tiga jenis cashflow yang ada. proyeksi arus kas awal pada metode ini disamakan dengan metode moderat seperti yang terlihat pada tabel 4.18 diatas. Aliran kas operasional (OFC) pada metode ini seperti terlihat pada tabel 4.28 dibawah ini: Tabel 4.28Aliran Kas Operasional Skenario Optimis (operationalcashflow) Tahun EAT Penyusutan OCF Arus Kas Kumulatif 2013 713.478.206 92.970.000 806.448.206 806.448.206 2014 937.080.672 92.970.000 1.030.050.672 1.836.498.878 2015 1.059.918.298 92.970.000 1.152.888.298 2.989.387.175 2016 986.534.978 92.970.000 1.079.504.978 4.068.892.153 2017 1.091.135.853 92.970.000 1.184.105.853 5.252.998.006 Sumber: pengolahan data. Aliran kas operasional (OFC) PT. Dagang Jaya yang terlihat pada tabel diatas berasal dari operasional perusahaan yang diperoleh dengan rumus: OFC = EAT (earning after tax) + Penyusutan Aliran kas ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan mencari NPV di dalamanalisis investasi perusahaan. Jenis aliran kas yang terakhir adalah Terminal Cash Flow. Terminal Cash Flow dihitung melalui modal kerja dan nilai sisa aktiva tetap perusahaan seperti pada tabel 4.28 sebelumnya. Dengan demikian maka dapat dibuat proyeksi aliran kas dalam skenario optimis bisnis ini seperti dalam Tabel 4.29 dibawah ini:
113
Tabel 4.29Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Skenario Optimis (dalam rupiah) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) modal kerja 1.635.760.000 nilai sisa 40.000.000 TFC 1.675.760.000 Sumber: pengolahan data. 7.
Analisis Investasi Analisis investasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah proyek
bisnis. Dalam perhitungan analisis investasi digunakan tiga alat pengukuran yaitu Payback period, Net Present Value, IRR, dan Profitabilitas Index. Payback period, perhitungan ini dilakukan untuk mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha pengembangan bisnis bisa kembali. dasar yang digunakan dalam perhitungan adalah aliran kas. Perhitungan payback period dalam skenario ini adalah: Payback Period n+(a-b)/(c-b)x1tahun
2+(3.112.060.000-1.836.498.878)x1 tahun (2.989.387.175-1.836.498.878) = 3.1 tahun
Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa modal bisnis akan kembali dalam 3 tahun 1 bulan 2 hari. Karena paybackperiod lebih kecil dari umur ekonomis aktiva perusahaan. maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. Net Present Value, dasar yang digunakan dalam perhitungan adalah aliran kas. Pada perhitungan NPV ini bunga diskonto adalah sebesar 10% merupakan
114
hasil perhitungan modal dan jumlah pinjaman bank serta bunga atas kredit pinjaman tersebut.Perhitungan NPV dalam skenario ini seperti dalam Tabel 4.30 dibawah ini: Tabel 4.30Net Present Value (NPV)Skenario Optimis(dalam rupiah) NPV periode
Factor Diskonto OCF (10%) 0 1 2 3 4 5
1 0.907850126 0.824191852 0.748242677 0.679292208 0.616695517
Cash Flow PV 3.047.760.000 3.047.760.000 806.448.206 732.134.106 1.030.050.672 848.959.370 1.152.888.298 862.640.226 1.079.504.978 733.299.320 1.184.105.853 730.232.771 6.955.025.793 NVP 3.907.265.793
Sumber: pengolahan data. ∑ Rt (1+i)t 860448206 + 1.030.050.671.71 + (1+0.10%)1 (1+0.10%)2
1.152.888.297.53 + (1+0.10%)3
1.079.504.977.75 +
(1+0.10%)4
1.184.105.852.80
(1+0.10%)5
= 3.907.265.793 Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa NPV sebesar Rp
3.907.265.793.- yang menunjukan hasil positif, berarti investasi ini
dinyatakan layak untuk dijalankan oleh perusahaan. Internal Rate of Return (IRR),perhitungan ini mempunyai dasar perhitungan dari aliran kas operasional (OCF) dan investasi awal seperti pada Tabel 4.31 berikut:
115
Tabel 4.31Internal Rate of ReturnSkenario Optimis (IRR) (dalam rupiah) IRR Investasi
(3.112.060.000) 806.448.206 1.030.050.672 1.152.888.298
2013 2014 2015 2016 2017
IRR Sumber: pengolahan data. -3,112,060,000 1.152.888.298 + (1+r)3
1.079.504.978 1.184.105.853 20%
+
806.448.206 (1+r)1
+
1.030.050.672 (1+r)2
1.079.504.978 1.184.105.853 + (1+r)5 + (1+r)4
= 20% Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil IRR lebih besar dari COC (cost of capital) maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. ProfitabilityIndex (PI). pada perhitungan ini yang menjadi dasar adalah nilai NPV dan total investasi perusahaan yang dapat dilihat sebagai berikut: Profitability Index (PI) NPV/Investasi = 3.907.265.793 3.112.060.000 = 1.28 Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil PI lebih besar dari 0 maka investasi pengembangan bisnis pada PT. Dagang Jaya dinyatakan layak untuk dijalankan.
116
4.2.7.3 Skenario Pesimis 1.
Analisa Penjualan Dalam skenario pesimis ini perusahaan mengasumsikan penurunan
penjualan sebesar 15% atau pertumbuhan penjualannya hanya sebesar 15% dari skenario moderat yang sebelumnya telah dibahas. Seperti terlihat dalam tabel 4.32 dibawah ini: Tabel 4.32 Analisa PenjualanSkenario Pesimis (dalam rupiah) Tahun Penjualan 2013 12.642.924.625 2014 13.711.739.800 2015 14.784.161.950 2016 13.786.217.500 2017 14.716.696.000 Sumber: Pengolahan data. 2.
Analisa Pembelian Barang Dagang (Produk Chekhup) Penyesuaian dilakukan dalam skenario ini karena terjadinya penurunan
penjualan produk Chekhupsebesar 15% dan pertumbuhan penjualan pada periode ini oleh PT. Dagang Jaya diasumsikan hanya sebesar 15%. Besar pembelian barang dagang yang dilakukan oleh PT. Dagang Jaya dalam skenario ini dapat dilihat pada tabel 4.33 berikut: Tabel 4.33 Analisa Pembelian Produk ChekhupSkenario Pesimis(dalam rupiah) Tahun Pembelian 2013 8.850.047.238 2014 9.598.217.860 2015 10.348.913.365 2016 9.650.352.250 2017 10.301.687.200 Sumber: pengolahan data.
117
3.
Analisa Biaya Operasional Biaya operasional yang perlu dikeluarkan perusahaan dalam skenario
pesimis ini tidak mengalami perubahan dari kedua skenario yang telah dibahas sebelumnya. 4.
Analisa Biaya Penyusutan Pada biaya penyusutan di dalam skenario pesimis ini perusahaan tidak
mengalami perubahan jumlah biaya penyusutan. jumlah biaya penyusutan pada metode ini masih sama seperti dua metode sebelumnya. 5.
Proyeksi Laporan Laba/Rugi Perhitungan proyeksi laba rugi lebih lengkap pada skenario pesimis ini
disertakan di dalamlampiran V. hasil akhir dalam proyeksi laba/rugi metode ini seperti yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 4.34 Proyeksi Laporan Laba/Rugi Skenario Pesimis(dalam rupiah) 2013
2014
2015
2016
2017
EBIT
472.310.667
745.504.887
874.593.295
1.409.335.683
1.558.765.504
EAT
330.617.467
521.853.421
612.215.306
986.534.978
1.091.135.853
Sumber: pengolahan data. Keterangan: -
walaupun menggunakan metode pesimis pada tahun 2013 perusahaan tetap mendapatkan laba sebesar Rp 472.310.667.-. Kenaikan laba terjadi pada tahun berikutnya yaitu sebesar Rp 273.194.220.-.
-
Pada tahun 2015 perusahaan mendapat kenaikan laba sebesar 7.2% dari tahun 2014.
-
Sedangkan pada tahun 2016-2017 kenaikan laba perusahaan sebesar 6.2%
118
atau sebesar Rp 706.610.399.- . 6.
Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) Berikut ini adalah proyeksi arus kas di dalamPT. Dagang Jaya dalam tiga
jenis cashflow yang ada yaitu aliran kas awal. aliran kas operasional. dan aliran kas akhir. Aliran kas awal merupakan dana yang dikeluarkan perusahaan dalam investasi awal bisnis ini. Seperti terlihat pada tabel 4.18 diatas. Aliran kas operasional (OFC) PT. Dagang Jaya yang terlihat pada tabel dibawah ini berasal dari operasional perusahaan yang diperoleh dengan rumus: OFC = EAT (earning after tax) + Penyusutan Aliran kas ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan mencari Net Present Valuedi dalamanalisis investasi perusahaan. NPV menjadi salah satu penilai apakah investasi pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh PT. Dagang Jaya layak dilakukan atau tidak. Aliran kas operasional perusahan dapat dilihat pada tabel 4.35 dibawah ini. Tabel 4.35Aliran Kas Operasional (operationalcashflow) Skenario Pesimis(dalam rupiah) Aliran Kas Operasional (operational cash flow) Tahun EAT Penyusutan OCF Arus Kas Kumulatif 354.233.000 92.970.000 447.203.000 447.203.000 2013 521.853.421 92.970.000 614.823.421 1.062.026.421 2014 612.215.306 92.970.000 705.185.306 1.767.211.727 2015 986.534.978 92.970.000 1.079.504.978 2.846.716.705 2016 1.091.135.853 92.970.000 1.184.105.853 4.030.822.558 2017 Sumber: pengolahan data. Jenis aliran kas yang terakhir adalah TerminalCashFlow. Terminal Cash
119
Flow dihitung melalui modal kerja dan nilai sisa aktiva tetap perusahaan. pada metode ini aliran kas akhir (terminalcashflow) sama seperti pada tabel 4.20 diatas.
Dengan demikian maka dapat dibuat proyeksi aliran kas dalam bisnis ini seperti dalam Tabel 4.36 dibawah ini: Tabel 4.36Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Skenario Pesimis(dalam rupiah) Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Tahun 2013
ICF 1.635.760.000
OCF
TCF
447.203.000.28
2014
614.823.420.81
2015
705.185.306.30
2016
1.079.504.977.75
2017 Sumber: pengolahan data.
1.184.105.852.80
1.675.760.000
Proyeksi aliran kas (cash flow) dalam metode ini lebih lengkap disertakan pada lampiran VI. 7.
Analisis Investasi Analisis investasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah proyek
bisnis. Dalam perhitungan analisis investasi digunakan tiga alat pengukuran yaitu Payback period, Net Present Value, IRR, dan Profitabilitas Index. Payback period, perhitungan ini dilakukan untuk mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha pengembangan bisnis bisa kembali. dasar yang digunakan dalam perhitungan adalah aliran kas. Perhitungan payback period dalam skenario ini adalah: Payback Period
120
n+(a-b)/(c-b)x1tahun
2+(3.112.060.000-1.162.026.421)x1 tahun (1.767.211.727-1.162.026.421) = 4.9 Kesimpulan yang dari perhitungan ini adalah bahwa modal bisnis akan kembali dalam 4 tahun 10 bulan. Karena paybackperiod lebih kecil dari umur ekonomis aktiva perusahaan. maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. Net Present Value, dasar yang digunakan dalam perhitungan adalah aliran kas yang berasal dari OCF (operational cash flow) yang telah dianalisa sebelumnya. Pada perhitungan NPV ini bunga diskonto adalah sebesar 10% merupakan hasil perhitungan modal dan jumlah pinjaman bank serta bunga atas kredit pinjaman tersebut. Perhitungan NPV dalam skenario ini seperti dalam Tabel 4.37 berikut: Tabel 4.37Net Present Value (NPV) Skenario Pesimis(dalam rupiah) NPV Factor Diskonto OCF (10%)
periode
Cash Flow
PV
0
1
3.047.760.000
3.047.760.000
1
0.907850126
447.203.000
405.993.300
2
0.824191852
614.823.421
506.732.454
3
0.748242677
705.185.306
527.649.741
4
0.679292208
1.079.504.978
733.299.320
5
0.616695517
1.184.105.853
730.232.771 5.951.667.586
NVP Sumber: pengolahan data.
2.903.907.586
∑ Rt (1+i)t
121
447.203.000+ (1+0.10%)1
614.823.421+ (1+0.10%)2
705.185.306+ (1+0.10%)3
1.079.504.978+ (1+0.10%)4
1.184.105.8523
(1+0.10%)5 =
2.903.907.586
Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa NPV sebesar Rp2.903.907.586.- yang menunjukan hasil positif. berarti investasi pengembangan bisnis melalui penambahan jumlah produk ini dinyatakan layak untuk dijalankan oleh perusahaan. Internal Rate of Return (IRR),perhitungan ini mempunyai dasar perhitungan dari aliran kas operasional (OCF) dan investasi awal seperti pada tabel 4.38 berikut: Tabel 4.38Internal Rate of Return (IRR)Skenario Pesimis(dalam rupiah) IRR Investasi
(3.112.060.000)
OCF 2013
447.203.000
OCF 2014
614.823.421
OCF 2015
705.185.306
OCF 2016
1.079.504.978
OCF 2017
1.184.105.853
IRR Sumber: pengolahan data.
9%
-3,112,060,000
447.203.000 (1+r)1
705.185.306 + (1+r)3
+
+
614.823.421 (1+r)2
1.079.504.978 1.184.105.853 + (1+r)4 + (1+r)5
= 9% Kesimpulan yang didapat dari perhitungan sebelumnya adalah hasil IRR
122
lebih besar dari COC (cost of capital) maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. ProfitabilityIndex (PI). pada perhitungan ini yang menjadi dasar adalah nilai NPV dan total investasi perusahaan yang dapat dilihat sebagai berikut: Profitability Index (PI) NPV/Investasi 2.903.907.586 3.112.060.000
=
= 0.95 Kesimpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil PI dengan pembulatan sama dengan 1, maka proyek layak untuk dijalankan. 4.2.8 Perhitungan Break Even Point (BEP) Pada tabel dibawah ini perupakan perhitungan dari BEP harga dan jumlah penjualan produk titik impas pada saat bisnis dijalankan. -
Hot Chocolate
Tabel 4.39 Fix Cost, Variable Cost, dan Price Hot Chocolate VC Price Tahun Permintaan FC 1915 990,198,000 171,749 1,020,000 2013 2092 990,198,000 157,218 2014 2270 1,008,201,600 147,524 2015 2448 1,008,201,600 136,797 2016 2625 1,035,207,000 130,990 2017 Sumber: Pengolahan data. Maka berdasarkan pada fix cost, variable cost, dan harga produk minuman hot chocolate Chekhup ini didapat perhitungan Break Even Point (BEP) seperti yang ditunjukan pada tabel 4.40 berikut:
Tabel 4.40 BEP Hot Chocolate PERHITUNGAN BEP
123
TAHUN 2013 2014 2015 2016 2017
BEP UNIT 1,167 1,148 1,156 1,142 1,164
BEP SALES 1,190,688,102 1,170,633,982 1,178,675,290 1,164,359,814 1,187,738,839
Sumber: pengolahan data. -
Coffee
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017
Tabel 4.41 Fix Cost, Variable Cost, dan Price Coffee Permintaan FC VC 5236 990,198,000 62,815 5623 990,198,000 58,492 6011 1,008,201,600 55,711 6398 1,008,201,600 52,341 6786 1,035,207,000 50,670 Sumber: pengolahan data.
Price 1,074,000
Maka didapat perhitungan BEP seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.42 BEP Coffee PERHITUNGAN BEP TAHUN BEP UNIT BEP SALES 2013 979 1,051,709,415 2014 975 1,047,232,081 2015 993 1,063,360,919 2016 987 1,059,853,529 2017 1,012 1,086,465,616 Sumber: pengolahan data. -
Tea
Tabel 4.43 Fix Cost, Variable Cost, dan Price Tea Tahun Permintaan FC VC Price 2411 990,198,000 136,416 1,042,500 2013 2652 990,198,000 124,020 2014 2894 1,008,201,600 115,715 2015 3135 1,008,201,600 106,820 2016 3376 1,035,207,000 101,851 2017 Sumber: Pengolahan data. Maka berdasarkan pada tabel fix cost, variable cost, dan harga produk
124
minuman tea Chekhupsebelumnyadidapat perhitungan Break Even Point (BEP) seperti yang ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 4.44 BEP Tea PERHITUNGAN BEP TAHUN BEP UNIT BEP SALES 2013 1,093 1,139,278,366 2014 1,078 1,123,901,418 2015 1,088 1,134,082,314 2016 1,078 1,123,300,613 2017 1,101 1,147,296,862 Sumber: pengolahan data. -
Gula
Tabel 4.45 Fix Cost, Variable Cost, dan Price Gula Permintaan FC VC Price 2017 990,198,000 163,064 650,000 2013 2200 990,198,000 149,500 2014 2383 1,008,201,600 140,529 2015 2566 1,008,201,600 130,507 2016 2749 1,035,207,000 125,082 2017 Sumber: pengolahan data. Tahun
Maka didapat perhitungan Break Even Point (BEP) seperti yang ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 4.46 BEP Gula PERHITUNGAN BEP TAHUN BEP UNIT BEP SALES 2013 2,034 1,321,793,095 2014 1,978 1,285,971,429 2015 1,979 1,286,296,398 2016 1,941 1,261,481,035 2017 1,972 1,281,884,704 Sumber: pengolahan data.
4.2.9 Hasil Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis
125
Dari hasil analisi berbagai aspek yang telah dikemukakan dan dibahas pada bagian-bagian sebelumnya, dapat direkapitulasi hasilnya pada Tabel 4.39 berikut: Tabel 4.47 Hasil Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis No. 1
Aspek Studi Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran
Hasil Analisa yang dilakukan di dalam aspek pasar dan pemasaran PT. Dagang Jaya menunjukan bahwa penjualan produk minuman tahunnya
instan
Chekhup
mengalami
setiap
peningkatan
permintaan,
dengan
perkiraan
peningkatan
rata-rata
permintaan
sebesar 7-8% per tahun maka menurut aspek ini pengembangan bisnis layak untuk dilakukan oleh PT. Dagang Jaya. 2
Aspek Manajemen dan Sumber Analisa yang dilakukan dalam aspek ini Daya Manusia
menghasilkan
penjelasan
mengenai
jenis pekerjaan, deskripsi pekerjaan, dan struktur organisasi pada karyawan yang sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan PT. Dagang Jaya dalam menjalankan aspek
ini
perusahaannya. juga
perusahaan
Pada telah
menetapkan manajemen dan sumber daya manusia yang sesuai yang dapat membantu
perusahaan
dalam
melakukan pengembangan bisnis, maka pengembangan
bisnis
layak
untuk
dilakukan. 3
Aspek Teknis dan Operasional
Analisa yang dilakukan pada aspek ini
126
menghasilakn
penjabaran
mengenai
bagaimana proses kerja di dalam perusahaan, distribusi
bagaimana barang
proses
dagang.
Dengan
menambah jenis produk Chekhup PT. Dagang Jaya dapat mengembangkan keagenan penjualan produk ini semakin besar lagi, maka pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan layak untuk dilakukan. 4
Aspek AMDAL
Hasil analisis terhadap aspek AMDAL ini
menunjukan
bahwa
produk
perusahaan tidak merusak lingkungan hidup,
maka
pengembangan
layak
untuk dilakukan. 5
Aspek Hukum
Semua ketentuan hukum yang harus dilaksanakan oleh PT. Dagang Jaya telah dilakukan, seluruh persyaratan dan berkas-berkas perusahaan telah lengkap. Maka pengembangan bisnis layak untuk dilakukan.
6
Aspek Ekonomi dan Keuangan
Dalam menganalisa aspek ini PT. Dagang Jaya menjalankan perusahaan semata-mata
bukan
hanya
ingin
mencari keuntungan yang besar saja, di dalam
perlaksanaanya
perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial kepada para pegawai perusahaan serta kepada lingkungan sekitar perusahaan. Dengan berjalannya
127
perusahaan
maka
PT.
Dagang Jaya juga turun membantu memberi penghasilan kepada 56 orang karyawan
dan
pekerja
yang
ada
diperusahaan.
7
Aspek Keuangan
Tiga skenario yang digunakan dalam perhitungan
aspek
menunjukan
bahwa
bisnis
akan
yang
keuangan pengembangan
dilakukan
oleh
perusahaan layak. Di dapat bahwa dengan melakukan penambahan produk Chekhup maka laba perusahaan terus bertambah
dan
setiap
mengalami peningkatan. Sumber: pengolahan data.
128
tahunnya