BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri property & real estate dan konstruksi bangunan pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen di atasnya termasuk bangunan-bangunan seperti gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Menurut peraturan perundangundangan di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam PDMN No. 5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata. Sedangkan definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat No. 5/KPTS/BKP4N/1995, Pasal 1 ayat 4 ialah property adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan kata lain, property adalah industri real estate ditambah dengan hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Dan konstruksi bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusi a dengan tujuan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atu teknik membuat/ mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis.
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Produk yang dihasilkan dari industri real estate & property dan konstruksi bangunan sangatlah beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran (office building), pusat perbelanjaan yang berupa mall, plaza atau trade center. Perumahan, apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), dan gedung perkantoran (office building) termasuk ke dalam landed property. Sedangkan mall, plaza atau trade center termasuk dalam commercial buiding. Perusahaan property & real estate dan konstruksi bangunan merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri property dan real estate dan konstruksi bangunan begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah bersifat tetap. Diawal tahun 1968, industri property dan real estate mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industri property & real estate dan konstruksi bangunan sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah sektor perusahaan property & real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar dan yang telah diperbarui di BEI pada Januari 2017 berjumlah 59 perusahaan, yang terbagi menjadi 2 sub sektor yaitu sub sektor property & real estate yang terdiri dari 47 perusahaan dan sub sektor konstruksi bangunan yang terdiri dari 12 perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
B. Statistik Deskriptif TABEL 4.1 Descriptive Statistic HARGA_SAHAM
ROE
DER
EPS
CR
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
1364.333 560 10400 50 1930.585 2.319826 8.251338
15.30163 12.5203 144.6218 -17.87218 15.70064 4.782988 37.46249
1.190516 0.931834 5.666058 0.045651 1.062003 2.398992 9.251661
130.1243 41.45 1308.3 -8.39 251.9944 3.231767 13.0218
214.6154 153.1056 1361.796 9.161113 177.55 2.777458 15.20749
Jarque-Bera Probability
276.2039 0
7195.337 0
349.3346 0
799.9526 0
1011.824 0
Sum Sum Sq. Dev.
184185 4.99E+08
2065.72 33032.34
160.7197 151.1321
17566.78 8509157
28973.08 4224214
135 27
135 27
135 27
135 27
135 27
Observations Cross sections
sumber : data eviews 9 (yang diolah)
Dari tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa Harga Saham selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar 50. Artinya perusahaan memiliki harga saham terendah sebesar Rp. 50. Nilai maksimum sebesar 10.400 menunjukkan bahwa selama periode penelitian dari 27 perusahaan sampel yang memiliki nilai harga saham tertinggi adalah Rp. 10.400. nilai rata-rata sebesar 1.364,333 artinya rata-rata harga saham di pasar sekunder pada perusahaan sektor jasa property, real estate dan konstruksi bangunan adalah sebesar Rp. 1.364,333. Sedangkan standar deviasi sebesar 1.930,585
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel harga saham adalah sebesar 1.930,585 dari 135 kasus yang terjadi. Dari hasil analisis desktriptif pada variabel Return On Equity (ROE), menunjukkan bahwa selam periode penelitian variabel ini memiliki nilai minimum sebesar -17,87%, nilai maksimum sebesar 144,62%, dan nilai ratarata sebesar 15,30163. artinya dari 135 observasi pada 27 perusahaan yang termasuk dalam jasa property, real estate dan konstruksi bangunan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian nilai rata-rata laba bersih adalah sebesar 15,30% dari total equity yang dimiliki perusahaan. Sedangkan standar deviasi sebesar 15,70064. Artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Return On Equity (ROE), adalah sebesar 15,70064 dari 135 kasus yang terjadi. Analisis deskriptif pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bahwa selama periode penelitian variabel ini memiiki nilai minimm sebesar 0,045651, artinya bahwa sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang adalah sebesar 4,56% dari total modal sendiri. Nilai maksimum sebesar 5,666058, artinya sumber pendanaan yang berasal dari hutang adalah sebesar 566,6% dari total modal sendiri. Nilai rata-rata sebesar 1,190516, artinya dari 27 perusahaan yang termasuk dalam sektor jasa property, real estate, dan konstruksi bangunan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian menggunakan sumber pendanaan melalui hutang sebesar 119,05% dari nilai modal yang dimiliki. Sedangkan standar deviasi sebesar 1,062003, artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
variabel Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar 1,062003 dari 135 kasus yang terjadi. Pada variabel Earning Per Share (EPS) selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar -8,39, artinya perusahaan mempunyai laba terendah lembar saham sebesar (Rp. 8,39). Nilai maksimum sebesar 1308,3, artinya bahwa perusahaan menghasilkan laba per lembar saham sebesar Rp. 1.308,3. Nilai rata-rata sebesar 130,1243 artinya rata-rata perusahaan menghasilkan laba per lembar saham sebesar Rp. 130,12. Sedangkan standar deviasi sebesar 251,9944, artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Earning Per Share (EPS) adalah sebesar 251,9944 dari 135 kasus yang terjadi. Pada analisis deskriptif variabel Current Ratio (CR) selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar 9,16%, nilai maksimum sebesar 1361,79%, nilai rata-rata menunjukkan sebesar 214,61%, artinya rata-rata nilai perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek melalui aktiva lancarnya sebesar 1361,79%. Sedangkan standar deviasinya sebesar 177,55, artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Current Ratio (CR) adalah sebesar 177,55 dari 135 kasus yang terjadi. C. Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian 1. Uji Kelayakan Data Analisis kelayakan data menggunakan uji stationeritas dengan akar-akar unit (unit root test) dilakukan untuk menghindari spurious
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
regression. Tujuan menggunakan data panel untuk meningkatkan power of test, caranya dengan menambah jumlah sampel (data panel identic dengan sampel yang cukup besar). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti adalah : Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR) dan Harga Saham. Berikut ini adalah hasil dari uji kelayakan data jika : Hipotesis :
H0 : p = 0 (Terdapat unit roots, variabel Y tidak stasioner) H1 : p β 0 (Tidak terdapat unit roots, variabel Y stasioner)
Hasil output dengan software Eviews 9. a. Harga Saham TABEL 4.2 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) Harga Saham Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: HARGA_SAHAMADHI, HARGA_SAHAMASRI, HARGA_SAHAMBAPA , HARGA_SAHAMBCIP, HARGA_SAHAMBEST, HARGA_SAHAMBIPP, HARGA_SAHAMBKSL, HARGA_SAHAMCTRA, HARGA_SAHAMDART, HARGA_SAHAMDILD, HARGA_SAHAMDUTI, HARGA_SAHAMEMDE, HARGA_SAHAMGMTD, HARGA_SAHAMJRPT, HARGA_SAHAMKIJA, HARGA_SAHAMLAMI, HARGA_SAHAMLPCK, HARGA_SAHAMLPKR, HARGA_SAHAMMDLN, HARGA_SAHAMMTLA, HARGA_SAHAMPLIN, HARGA_SAHAMPTPP, HARGA_SAHAMPWON, HARGA_SAHAMRODA, HARGA_SAHAMSMRA, HARGA_SAHAMSSIA, HARGA_SAHAMWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:06 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method ADF - Fisher Chi-square
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Statistic Prob.** 98.8202 0.0002
60
ADF - Choi Z-stat
-3.02959
0.0012
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai Prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0002 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel harga saham sudah signifikan. b. Return On Equity (ROE) TABEL 4.3 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) ROE Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: ROEADHI, ROEASRI, ROEBAPA, ROEBCIP, ROEBEST, ROEBIPP, ROEBKSL, ROECTRA, ROEDART, ROEDILD, ROEDUTI, ROEEMDE, ROEGMTD, ROEJRPT, ROEKIJA, ROELAMI, ROELPCK, ROELPKR, ROEMDLN, ROEMTLA, ROEPLIN, ROEPTPP, ROEPWON, ROERODA, ROESMRA, ROESSIA, ROEWSKT Date: 06/12/17 Time: 08:02 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method ADF - Fisher Chi-square ADF - Choi Z-stat
Statistic Prob.** 78.3514 0.0168 -1.39176 0.082
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
hasil dioleh menggunakan eviews 9
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0168 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Return On Equity (ROE) sudah signifikan. c. Debt to Equity Ratio (DER) TABEL 4.4 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) DER Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: DERADHI, DERASRI, DERBAPA, DERBCIP, DERBEST, DERBIPP, DERBKSL, DERCTRA, DERDART, DERDILD, DERDUTI, DEREMDE, DERGMTD, DERJRPT, DERKIJA, DERLAMI, DERLPCK, DERLPKR, DERMDLN, DERMTLA, DERPLIN, DERPTPP, DERPWON, DERRODA, DERSMRA, DERSSIA, DERWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:10 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27
Method ADF - Fisher Chi-square ADF - Choi Z-stat
Statistic Prob.** 85.7719 0.0038 -2.07298 0.0191
Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: EPSADHI, EPSASRI, EPSBAPA, EPSBCIP, EPSBEST, EPSBIPP, EPSBKSL, EPSCTRA, EPSDART, EPSDILD, EPSDUTI, EPSEMDE, EPSGMTD, EPSJRPT, EPSKIJA, EPSLAMI, EPSLPCK, EPSLPKR, EPSMDLN, EPSMTLA, EPSPLIN, EPSPTPP, EPSPWON, EPSRODA, EPSSMRA, EPSSSIA, EPSWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:13 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method ADF - Fisher Chi-square ADF - Choi Z-stat
Statistic 87.5329 -1.76272
Prob.** 0.0026 0.0390
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0038 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Debt to Equity Ratio (DER) sudah signifikan. d. Earning Per Share (EPS) TABEL 4.5 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) EPS Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: EPSADHI, EPSASRI, EPSBAPA, EPSBCIP, EPSBEST, EPSBIPP, EPSBKSL, EPSCTRA, EPSDART, EPSDILD, EPSDUTI, EPSEMDE, EPSGMTD, EPSJRPT, EPSKIJA, EPSLAMI, EPSLPCK, EPSLPKR, EPSMDLN, EPSMTLA, EPSPLIN, EPSPTPP, EPSPWON, EPSRODA, EPSSMRA, EPSSSIA, EPSWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:13 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Method ADF - Fisher Chi-square ADF - Choi Z-stat
Statistic Prob.** 87.5329 0.0026 -1.76272 0.039
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0026 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Earning Per Share (EPS) sudah signifikan. e. Current Ratio (CR) TABEL 4.6 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) CR Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: CRADHI, CRASRI, CRBAPA, CRBCIP, CRBEST, CRBIPP, CRBKSL, CRCTRA, CRDART, CRDILD, CRDUTI, CREMDE, CRGMTD, CRJRPT, CRKIJA, CRLAMI, CRLPCK, CRLPKR, CRMDLN, CRMTLA, CRPLIN, CRPTPP, CRPWON, CRRODA, CRSMRA, CRSSIA, CRWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:24 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method ADF - Fisher Chi-square ADF - Choi Z-stat
Statistic Prob.** 58.759 0.3054 0.00987 0.5039
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,3054 dan nilai ini lebih besar dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Current Ratio (CR) tidak signifikan. 2. Analisis Regresi Data Panel Model estimasi statistic panel pada dasarnya ada tiga jenis yaitu model Pooled Least Square (PLS), model Fixed Effect (FE) dan model Random Effect (RE). a. Pooled Least Square (PLS) Pendekatan paling sederhana dalam pengolahan data panel adalah dengan menggunakan metode kuadrat terkecil atau biasa sering disebut Pooled Least Square (PLS) yang diterapkan dalam data yang berbentuk pool. TABEL 4.7 Pooled Least Square Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Pooled Least Squares Date: 06/12/17 Time: 10:42 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Variable
Coefficient
Std. Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/
t-Statistic
Prob.
65
C ROE? DER? EPS? CR?
365.0447 -5.681548 145.2604 6.566889 0.27388
195.0609 5.741018 82.86149 0.352585 0.49651
1.87144 -0.989641 1.753051 18.625 0.551611
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.735331 0.727188 1008.372 1.32E+08 -1122.682 90.29504 0
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.0635 0.3242 0.082 0 0.5822 1364.333 1930.585 16.7064 16.814 16.75012 1.068465
hasil diolah menggunakan eviews 9
πππππ ππππ’π πβπππ = 365,0447 β 5,681548 π
ππΈ + 145,2604 π·πΈπ
+ 6,566889 πΈππ + 0,273880 πΆπ
π‘ β ππ‘ππ‘ππ π‘ππ = (1,871440) (β0,989641 π
ππΈ) (1,753051 π·πΈπ
) (18,62500 πΈππ) (0,551611 πΆπ
) πΉ β π π‘ππ‘ππ π‘ππ = 90,29504 ππππ (πΉ β π π‘ππ‘ππ π‘ππ) = 0 b. Fixed Effect (FE) Model fixed effect atau Least Square Dummy Variabel atau sering disebut juga Covarians Model adalah model yang dapat digunakan dengan mempertimbangkan bahwa peubah-peubah yang dihilangkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
dapat mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series. TABEL 4.8 Fixed Effect (FE) Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Pooled Least Squares Date: 06/12/17 Time: 13:37 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Variable
Coefficient
C ROE? DER? EPS? CR? Fixed Effects (Cross) ADHI--C ASRI--C BAPA--C BCIP--C BEST--C BIPP--C BKSL--C CTRA--C DART--C DILD--C DUTI--C EMDE--C GMTD--C JRPT--C KIJA--C LAMI--C LPCK--C LPKR--C
622.2615 -3.696554 -190.4752 7.813211 0.040586
Std. Error 261.7975 4.829006 142.2524 0.886418 0.494682
1142.344 -144.5204 -443.6009 10.5408 -377.2086 -540.0971 -466.488 217.3807 -524.7923 -147.4768 1869.069 -424.472 -1766.545 298.6363 -347.5627 -550.979 -1597.761 120.6189
http://digilib.mercubuana.ac.id/
t-Statistic 2.376881 -0.76549 -1.338995 8.814362 0.082045
Prob. 0.0193 0.4457 0.1835 0 0.9348
67
MDLN--C MTLA--C PLIN--C PTPP--C PWON--C RODA--C SMRA--C SSIA--C WSKT--C
-417.8416 -339.7037 2100.974 1843.003 -154.4768 -178.5516 425.2496 -292.941 687.2028 Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.890434 0.858829 725.3746 54721506 -1063.15 28.17335 0
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
hasil diolah menggunakan eviews 9
πππππ ππππ’π πβπππ = 622,2615 β 3,696554 π
ππΈ β 190,4752 π·πΈπ
+ 7,813211 πΈππ + 0,040586 πΆπ
π‘ β ππ‘ππ‘ππ π‘ππ = (2,376881) (β0,765490 π
ππΈ) (β1,338995 π·πΈπ
) (8,814362 πΈππ) (0,082045 πΆπ
) πΉ β π π‘ππ‘ππ π‘ππ = 28,17335 ππππ (πΉ β π π‘ππ‘ππ π‘ππ) = 0
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1364.333 1930.585 16.20963 16.87677 16.48073 2.711577
68
c. Random Effect (RE) Estimasi data panel metode ini tidak menggunakan variabel dummy seperti halnya menggunakan Fixed Effect, tetapi menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar perusahaan model Random Effect mengasumsikan bahwa setiap variabel mempunyai perbedaan intersep tetapi intersep tersebut bersifat random. TABEL 4.9 Random Effect (RE) Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/12/17 Time: 13:56 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
C ROE? DER? EPS? CR? Random Effects (Cross) ADHI--C ASRI--C BAPA--C BCIP--C BEST--C BIPP--C BKSL--C CTRA--C
528.9256 -4.293544 -35.83438 7.028007 0.136304
Std. Error 243.2544 4.670402 105.7357 0.520057 0.460594
589.3319 -230.6033 -408.0876 -64.17236 -273.5378 -430.6274 -395.2266 185.602
http://digilib.mercubuana.ac.id/
t-Statistic 2.174372 -0.919309 -0.338905 13.51391 0.295931
Prob. 0.0315 0.3596 0.7352 0 0.7678
69
DART--C DILD--C DUTI--C EMDE--C GMTD--C JRPT--C KIJA--C LAMI--C LPCK--C LPKR--C MDLN--C MTLA--C PLIN--C PTPP--C PWON--C RODA--C SMRA--C SSIA--C WSKT--C
-398.866 -147.4813 1798.376 -372.8597 -997.2071 249.4548 -340.0847 -434.4447 -747.2596 25.92175 -343.0003 -267.7061 1777.95 1204.384 -174.4205 -127.8255 262.215 -254.5392 314.7146 Effects Specification S.D.
Cross-section random Idiosyncratic random
735.1089 725.3746
Rho 0.5067 0.4933
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.584099 0.571302 731.4425 45.64364 0
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
550.8201 1117.132 69551054 2.050813
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.722277 1.39E+08
Mean dependent var Durbin-Watson stat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1364.333 1.028338
70
hasil diolah menggunakan eviews 9
πππππ ππππ’π πβπππ = 528,9256 β 4,293544 π
ππΈ β 35,83438 π·πΈπ
+ 7,028007 πΈππ + 0,136304 πΆπ
π‘ β ππ‘ππ‘ππ π‘ππ = (2,174372) (β0,919309 π
ππΈ ) (β0,338905 π·πΈπ
) (13,51391 πΈππ) (0,295931 πΆπ
) πΉ β π π‘ππ‘ππ π‘ππ = 45,64364 ππππ (πΉ β π π‘ππ‘ππ π‘ππ) = 0 3. Pemilihan Model Regresi Data Panel Untuk memilih salah satu model yang dianggap paling tepat dari tiga jenis model data panel, maka perlu dilakukan serangkaian uji, yaitu : a. Uji Chow Untuk menentukan suatu model statistic lebih tepat menggunakan metode PLS atau metode FE, digunakan uji chow. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas F-stat. apabila nilai F-stat lebih kecil dari alpha (Ξ±), maka metode yang lebih tepat menggunakan FE. TABEL 4.10 Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Pool: JASA Test cross-section fixed effects
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
Effects Test
Statistic
Cross-section F Cross-section Chi-square
5.662449 119.063625
d.f.
Prob. -26,104 26
0 0
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Panel Least Squares Date: 06/12/17 Time: 14:22 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Variable
Coefficient
C ROE? DER? EPS? CR?
365.0447 -5.681548 145.2604 6.566889 0.27388
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.735331 0.727188 1008.372 1.32E+08 -1122.682 90.29504 0
Std. Error 195.0609 5.741018 82.86149 0.352585 0.49651
t-Statistic 1.87144 -0.989641 1.753051 18.625 0.551611
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob. 0.0635 0.3242 0.082 0 0.5822 1364.333 1930.585 16.7064 16.814 16.75012 1.068465
hasil diolah menggunakan eviews 9
Berdasarkan hasil uji diatas nilai F-stat 0,0000, maka dapat disimpulkan bahwa nilai F-stat < Ξ± (0,05) metode PLS tidak cocok digunakan pada penelitian ini, maka dilanjutkan dengan uji hausman.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
b. Uji Hausman Untuk menentukan apakah model statistic penelitian lebih tepat menggunakan metode FE atau RE, maka dilanjutkan dengan Uji Hausman. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas Fstat. apabila nilai F-stat lebih kecil dari alpha (Ξ±), maka metode yang lebih tepat menggunakan FE.
TABEL 4.11 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: JASA Test cross-section random effects Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
6.184039
4
0.1858
Cross-section random
Cross-section random effects test comparisons: Variable
Fixed
ROE? DER? EPS? CR?
-3.696554 -190.475249 7.813211 0.040586
Random -4.293544 -35.834382 7.028007 0.136304
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Panel Least Squares Date: 06/12/17 Time: 19:17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Var(Diff.) 1.506644 9055.694508 0.515278 0.032563
Prob. 0.6267 0.1042 0.274 0.5958
73
Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Variable C ROE? DER? EPS? CR?
Coefficient
Std. Error
622.2615 -3.696554 -190.4752 7.813211 0.040586
261.7975 4.829006 142.2524 0.886418 0.494682
t-Statistic 2.376881 -0.76549 -1.338995 8.814362 0.082045
Prob. 0.0193 0.4457 0.1835 0 0.9348
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.890434 0.858829 725.3746 54721506 -1063.15 28.17335 0
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
1364.333 1930.585 16.20963 16.87677 16.48073 2.711577
hasil diolah menggunakan eviews 9
Dari tabel Uji Hausman diatas, dapat dilihat bahwa model hipotesis memiliki nilai probabilitas Cross-section random 0,1858 dan nilai ini lebih besar dari Ξ± (0,05) yaitu 0,1858 > 0,05, sehingga random effect yang cocok untuk penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
D. Pembahasan 1. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,3596 > 0,05 yang berarti ROE terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan koefisien regresi ROE bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa semakin besar profitabilitas (ROE) maka akan semakin tinggi harga saham. Return On Equity (ROE) adalah alat untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh modal sendiri yang tersedia di dalam perusahaan dengan melihat sampai seberapa besar tingkat laba yang dihasilkan atas sejumlah investasi yang telah ditanamkan. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham dan minat para calon investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. ROE yang semakin bertambah menggambarkan kinerja perusahaan semakin baik dan para pemegang saham akan mendapat keuntungan dari dividen yang diterimanya semakin meningkat. Dengan demikian akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Jika permintaan saham perusahaan semakin banyak, maka harga saham perusahaan akan meningkat pula. Hasil penelitian mendukung penelitian Suciyati (2011) dan penelitian Limento (2013) yang menemukan bahwa secara parsial ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,7352 < 0,05. Dengan demikian DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
perusahaan
lebih
banyak
memanfaatkan alokasi dana dari hutang untuk memaksimalkan kekayaan perusahaan. Artinya semakin tinggi perusahaan menggunakan hutang semakin tinggi pula harga saham perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori dari Sartono yang menyebutkan bahwa dimana apabila semua asumsi terpenuhi maka perusahaan akan semakin baik jika menggunakan hutang yang lebih besar karena akan menyebabkan pengurangan pajak yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal. Jika nilai pasar meningkat maka harga saham di pasar modal juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranggana (2012) dan penelitian Natarsyah (2000) yang menemukan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05 yang berarti EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan koefisien regresi yang bernilai positif berarti semakin tinggi EPS semakin tinggi juga harga sahamnya. Earning Per Share berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham. Hal ini disebabkan karena Earning Per Share merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
saham pemilik. Dengan memperhatikan EPS maka investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal. EPS dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan karena apabila pendapatan perusahaan tinggi maka EPS-nya juga akan semakin tinggi begitu pula sebaliknya. Hal ini mempengaruhi harga saham, karena pergerakan harga saham pengaruh awalnya adalah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi EPS, maka harga saham akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketertarikan investor terhadap EPS yang tinggi dan tentu saja permintaan akan saham tersebut akan meningkat, sehingga harga saham akan naik. Dengan EPS yang tinggi diharapkan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin rendah EPS, maka harga saham akan semakin turun. Hal ini disebabkan kurang tertariknya para investor dengan EPS yang rendah sehingga permintaan akan harga saham tersebut akan menurun dan menyebabkan harga saham akan turun karena EPS yang rendah berarti keuntungan yang diharapkan diterima rendah. Hasil penelitian ini sesuai dnegan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011), Kamillah (2012), Husaini (2012), Roro (2012) dan Menaje (2012) yang menyimpulkan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 4. Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,7678 > 0,05 yang berarti CR terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan koefisien regresi CR bernilai positif, dengan CR yang tinggi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
menunjukkan bahwa aktiva lancar perusahaan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan kurang produktifnya perusahaan dalam memanfaatkan aktiva lancar yang ada. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roro (2012) dan Limento (2013) yang menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/