48 Perpustakaan Unika
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Perusahaan
CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang didirikan pada tahun 1996 dan mempunyai 40 mesin dan 30 tenaga kerja pada awal mula berdirinya. Kemudian pada tahun 2008 perusahaan ini mempunyai 70 mesin dan 30 tenaga kerja tetap dan 20 tenaga kerja tidak tetap. Seperti umumnya perusahaan lain, CV Aneka Konveksi memiliki garis wewenang dan tanggung jawab yang mengatur semua tanggung jawab dan wewenang di semua posisi perusahaan ini, dan semuanya ini dapat dilihat pada gambar atau bagan struktur organisasi perusahaan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi CV Aneka Konveksi: Pemilik (Pimpinan)
Wakil Pimpinan
Supervisor
1. 2. 3. 4.
Karyawan bagian produksi: Bagian pola Bagian pemotong bahan Bagian penjahit Bagian packing
Gambar 4.1. Struktur Organisasi CV Aneka Konveksi
48
49 Perpustakaan Unika
Keterangan: 1. Pimpinan Pimpinan perusahaan bertugas untuk memimpin jalannya perusahaan dan memiliki wewenang penuh terhadap kinerja perusahaan. Pimpinan bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buah atau karyawan, serta merencanakan strategi perusahaan yang baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 2. Wakil pimpinan Wakil pimpinan bertugas untuk membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan tugasnya dan jika pimpinan berhalangan maka bertugas mewakili tugas pimpinan dan memimpin perusahaan. Membawahi langsung
supervisor
sehingga
bertugas
untuk
mengawasi
dan
mengevaluasi kerja supervisor. 3. Supervisor Bertugas untuk membawahi dan mengawasi kinerja karyawan yang ada di bawahnya, yaitu karyawan di bidang produksi. Jika ada kesalahan karyawan bagian produksi, bertugas menegur dan memberitahu kesalahan, memberikan sanksi dan sebagainya dengan tujuan agar bagian produksi dapat bekerja dengan optimal. 4. Karyawan bagian produksi Karyawan bagian produksi meliputi karyawan bagian pola, bagiana pemotong bahan, penjahit, dan bagian packing. Mereka semua bertugas
50 Perpustakaan Unika
untuk melaksanakan proses produksi dari mulai pemotongan bahan, pembuatan pola, menjahit dari kain hingga menjadi barang jadi (baju) dan melakukan packing hingga produk siap dipasarkan.
4.2.Proses Produksi
Proses produksi pada penelitian ini meliputi proses dari persiapan bahan baku hingga barang jadi (pakaian) dengan perincian sebagai berikut:
A
B
I
C
H
D
E
G
F
Keterangan: A = Gudang Bahan Baku B = Pemotongan bahan baku kain dan pembuatan pola C = Obras (untuk merapikan dan menyambung semua bagian baju/hem) D = Mesin jarum 1 dan 2 (proses penjahitan dimulai dengan pembuatan kerah, lengan kanan dan kiri, pembuatan kantong dan tutup, penyambungan bagian belakang hem, penyambungan pundak, penjahitan bagian samping, penjahitan lipat baju depan kanan dan kiri) E = Overdeck (untuk proses pelipatan bagian bawah baju/hem) F = Lubang kancing
51 Perpustakaan Unika
G = Pasang kancing H = Seterika I = Packing Proses produksi dalam pembuatan hem pada CV Aneka Konveksi adalah sebagai berikut : 1.
Gudang Bahan Baku Merupakan tempat dimana bahan baku kain disimpan yang diperlukan untuk proses produksi.
2. Tempat pemotongan bahan baku kain Dalam tahap ini dilakukan proses pemotongan bahan baku kain sesuai dengan ukuran pesanan dan kemudian dilakukan pembuatan pola. 3. Obras Proses pengobrasan dilakukan untuk merapikan dan melakukan penyambungan bagian hem. 4. Mesin jarum 1 dan 2 Proses penjahitan ini dimulai dari pembuatan kerah, pembuatan lengan, pembuatan kantong dan tutup, penyambungan bagian belakang hem, penyambungan pundak, penjahitan bagian samping, penjahitan lipat lengan, penjahitan lipat baju kiri dan kanan. 5. Overdeck Merupakan pembuatan untuk lipatan bagian bawah hem. 6. Pembuatan lubang kancing Langkah berikutnya adalah pembuatan lubang kancing.
52 Perpustakaan Unika
7. Pemasangan kancing Setelah itu kemudian hem dipasang kancing. 8. Seterika Kemudian berikutnya adalah hem diseterika. 9. Packing Dilakukan proses packing atau pengemasan hem yang sudah jadi. Untuk proses penjahitan terdiri dari mesin jarum 1 hingga mesin jarum 2, berikut ini adalah perinciannya: 1. Mesin jarum 1: untuk proses pembuatan kerah, pembuatan lengan, pembuatan kantong dan tutup, penyambungan bagian belakang hem. 2. Mesin jarum 2: penyambungan pundak, penjahitan bagian samping, penjahitan lipat lengan, penjahitan lipat baju kiri dan kanan
4.3.Hasil Analisis dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil analisis data untuk layout terdahulu, layout alternatif 1 dan layout alternatif 2 yang diajukan oleh peneliti kepada pihak perusahaan yaitu CV Aneka Konveksi, tetapi terlebih dahulu akan dihitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dan luas area produksi.
53 Perpustakaan Unika
4.3.1. Perhitungan Jumlah Peralatan yang Dibutuhkan
Langkah pertama adalah menentukan jumlah peralatan yang dibutuhkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Jumlah waktu proses (T) i.
Mesin obras Æ T = 1 Kemeja membutuhkan waktu 7 menit
ii.
Mesin jarum Æ T = 1 Kemeja membutuhkan waktu 17 menit
iii.
Mesin overdeck Æ T = 1 Kemeja membutuhkan waktu 3 menit
iv.
Lubang kancingÆ T = 1 Kemeja membutuhkan 3 menit
v.
Pasang kancing Æ T = 1 Kemeja membutuhkan 2 menit
b) Jumlah produksi (P) Pi = Pg X ( 1 + % p ) Produksi per bulan = 23400 Kemeja/ bulan Hari kerja = 26 Hari 23400 kemeja / 26 hari = 900 Unit Kemeja per Hari P1. Obras
= 904 X ( 1 + 0,00005 ) = 905
P2. Jarum
= 903 X ( 1 + 0,00005 ) = 904
P3. Overdeck
= 902 X ( 1 + 0,00005 ) = 903
P4. Lubang Kancing = 901 X ( 1 + 0,00005 ) = 902 P5. Pasang Kancing = 900 X ( 1 + 0,00005 ) = 901 Data tersebut berdasarkan pada proses produksi dalam satu bulan. Artinya produk cacat sangat kecil yaitu sekitar 0,005% saja.
54 Perpustakaan Unika
c) Tingkat efisiensi mesin (E) Membutuhkan data berupa jumlah waktu yang hilang. Data tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Jumlah Satuan Waktu yang Hilang per hari dalam Proses Produksi Keterangan Penyesuai Perbaik Pengecek Pembersih Jml wkt an an an an hilang (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) Mesin obras 2 3 1 2 8 Mesin jarum 2 2 2 3 9 Mesin 3 3 2 4 12 overdeck Pasang 2 2 1 2 7 kancing Lubang 1 0 0 1 2 kancing Sumber : Data Primer
Dengan adanya data yang terdapat pada tabel 4.1. diatas maka nilai H yang terdapat pada rumus efisiensi peralatan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: H (Waktu kerja rill) = Jam operasi yang tersedia - Jam istirahat kerja - Waktu hilang
Berdasarkan data tabel 4.2. dan juga rumus tersebut maka hasil dari perhitungannya adalah : Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Nilai H Waktu Kerja Istirahat Waktu Hilang Keterangan (jam) (jam) (menit) Mesin obras 9 1 8 Mesin jarum 9 1 9 Mesin overdeck 9 1 12 Pasang kancing 9 1 7 Lubang kancing 9 1 2 Sumber : Data Primer yang sudah diolah
Total Nilai H (jam) 7.87 7.85 7.8 7.88 7.97
55 Perpustakaan Unika
Maka dapat dihitung tingkat efisiensi peralatan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut :
Efisiensi Peralatan =
H D
Dimana : H = Waktu kerja rill (Jam)
D = Jam operasi yang tersedia/Operating time (Jam/hari/shift)
Hasil dari perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Mesin obras memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.87 / 9 = 0,874 b. Mesin jarum memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.85 / 9 = 0,872. c. Mesin overdeck memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.8 / 9 = 0,866. d. Mesin pasang kancing memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.88 / 9 = 0,875. e. Mesin lubang kancing memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.97 / 9 = 0,885. Tabel 4.3. Data Proses Penentuan Jumlah Peralatan Keterangan Mesin obras Mesin jarum Mesin overdeck Lubang kancing Pasang kancing
Waktu Proses (T) Jamkerja (Jam) Efisiensi Peralatan (E) 7 9 0.874 17 9 0.872 3 9 0.866 3 9 0.875 2 9 0.885
N 13
32 6 6 4
56 Perpustakaan Unika
d) Jumlah Mesin ( Ni ) Berdasarkan tabel 4.4. maka hasil dari perhitungan dalam menentukan jumlah peralatan sebagai berikut : i.
Mesin obras Tahapan ini memerlukan jumlah peralatan untuk mesin obras:
⎛ 7 ⎞ ⎛ 905 ⎞ ⎟ = (0,1167 )x(115,052 ) = 13,426 = 14 . ⎜ ⎟ x⎜ ⎝ 60 ⎠ ⎝ 9 x0,874 ⎠ Sehingga peralatan yang digunakan untuk obras adalah 14 unit mesin obras. ii.
Mesin jarum (yaitu mesin jarum 1 dan 2) Pada tahapan ini peralatan yang digunakan adalah mesin jarum. Bagian ini diperhitungkan berupa jumlah peralatan yang dibutuhkan dengan cara mengalikan hasil bagi antara waktu (T), 60 menit serta pembagian antara jumlah produk yang dibagi dengan hasil perkalian tingkat efisiensi peralatan dan jam kerja (Yamit, 161) ⎛ 17 ⎞ ⎛ 904 ⎞ = ⎜ ⎟ x⎜ ⎟ = (0,283)x(115,188) = 32,5 = 33 ⎝ 60 ⎠ ⎝ 9 x0,872 ⎠ Dalam tahapan ini diperlukan jumlah peralatan untuk mesin jarum sebanyak 33 unit.
iii.
Mesin overdeck Tahap
ini
membutuhkan
jumlah
peralatan
⎛ 3 ⎞ ⎛ 903 ⎞ ⎟ = (0,05)x(115,858) = 5,7929 = 6 . ⎜ ⎟ x⎜ ⎝ 60 ⎠ ⎝ 9 x0,866 ⎠
sebanyak:
57 Perpustakaan Unika
Sehingga jumlah mesin yang dibutuhkan untuk tahap ini sejumlah 6 mesin overdeck. iv.
Lubang kancing Tahapan
ini
membutuhkan
jumlah
peralatan
sebanyak
⎛ 3 ⎞ ⎛ 902 ⎞ ⎟ = (0,05)x(114,539 ) = 5,727 = 6 ⎜ ⎟ x⎜ ⎝ 60 ⎠ ⎝ 9 x0,875 ⎠ Sehingga jumlah yang dibutuhkan untuk tahapan ini sejumlah 6 mesin lubang kancing. v.
Pasang kancing Pada bagian tahapan ini jumlah peralatan yang digunakan ⎛ 2 ⎞ ⎛ 901 ⎞ ⎟ = (0,033)x(113,119 ) = 3,733 = 4 ⎜ ⎟ x⎜ ⎝ 60 ⎠ ⎝ 9 x0,885 ⎠ Jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk tahapan ini sejumlah 4 mesin pasang kancing.
4.3.2. Perhitungan Luas Area Tahap selanjutnya adalah mencari luas area untuk ruang produksi lantai 1 yang berisikan berbagai macam mesin dari mulai mesin jarum, mesin obras, mesin overdeck, mesin pasang kancing dan lubang kancing. Ruangan seluas 122,76 m² untuk bagian produksi lantai 1 ini sudah diperhitungkan untuk ruang gerak karyawan dan penerimaan order (meja pesanan) dengan mengalikan jumlah peralatan yang ada ditempat itu dengan tiga dari luas masing-masing peralatan serta ditambah luas peralatan yang digunakan (Reksohadiprodjo, 1986:136), yaitu sebagai berikut :
58 Perpustakaan Unika
Luas gerak dan penyimpanan = 61(3 x(0,4 x0,9m )) = 65,88m 2 Luas peralatan = 0,4x0,9 = 0,36m 2
Luas minimal = 65,88 + 0,36 = 66,24 m2 Dalam tahapan ini diperlukan luas ruangan minimal 65,88m² untuk ruang gerak karyawan dan penyimpanan. Sehingga ruangan seluas 122,76 m² pada tahapan ini cukup luas untuk gerak karyawan dan penyimpanan, serta untuk peralatan/mesin yang digunakan.
4.3.3. Layout Terdahulu Sebelum membahas lebih lanjut mengenai layout alternatif, terlebih dahulu akan dibahas mengenai layout terdahulu pada perusahaan.
59 Perpustakaan Unika
Gambar 4.2. Layout CV Aneka Konveksi
60 Perpustakaan Unika
Keterangan: = Mesin Jarum
= Mesin Obras
= Mesin Overdeck
= Mesin Pasang Kancing
= Mesin Lubang Kancing
A
= Meja Pemesanan
= Peralatan Benang & Jarum
61 Perpustakaan Unika
4.3.4. Gambar Layout Alternatif Berikut ini adalah gambar untuk layout alternatif 1:
Gambar 4.3. Layout Alternatif 1
62 Perpustakaan Unika
Keterangan: = Mesin Jarum
= Mesin Obras
= Mesin Overdeck
= Mesin Pasang Kancing
= Mesin Lubang Kancing
A
= Meja Pemesanan
= Peralatan Benang & Jarum
63 Perpustakaan Unika
4.3.5. Layout Alternatif 2 Berikut ini adalah gambar untuk layout alternatif 2 pada penelitian ini:
Gambar 4.4. Layout Alternatif 2
64 Perpustakaan Unika
Keterangan: = Mesin Jarum
= Mesin Obras
= Mesin Overdeck
= Mesin Pasang Kancing
= Mesin Lubang Kancing
A
= Meja Pemesanan
= Peralatan Benang & Jarum
65 Perpustakaan Unika
4.3.6. Layout Terbaik Tabel 4.4. Nilai dan Total Berbagai Layout Kriteria
Flow material Produk Peralatan dan mesin Minimum movement Sequence Maintenance dan replacement Employee area Service area Plant climate Total:
Layout Terdahulu 2 4 3 3 3 4 4 2 4 29
Nilai Layout 1
Layout 2
4 4 9 9 9 4 4 2 4 49
4 4 6 6 6 4 4 2 4 40
Untuk mengetahui layout terbaik dilakukan dengan membandingkan antara layout terdahulu, layout alternatif 1 dan layout alternatif 2. Untuk layout terdahulu tampaknya masih kurang baik dna kurang efektif karena ternyata mesin optimal yang sebaiknya dimiliki adalah mesin jarum 33 (kelebihan 3 untuk layout lama). Kemudian untuk mesin obras jumlah idealnya adalah 14 (sudah sesuai jumlahnya dengan layout lama), mesin overdeck sebanyak 6 (sudah sesuai), mesin pasang kancing 4 (kelebihan 5 untuk layout lama) dan mesin lubang kancing 6 (sudah sesuai). Jadi antara layout alternatif 1 dan 2 akan dibandingkan manakah yang terbaik. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap pemilik perusahaan yaitu pemiik CV Aneka Konveksi ini ternyata nilai perkalian antara bobot dan nilai untuk layout alternatif 1 memiliki nilai total sebesar 49 dan untuk layout alternatif 2 memiliki nilai total sebesar 40. Artinya layout alternatif 1 adalah yang terbaik dibandingkan dengan layout
66 Perpustakaan Unika
alternatif 2 karena dilihat dari flow material, produk, peralatan dan mesin, minimum movement, sequence, maintenance dan replacement, employee area, service area, dan plant climate. Maka layout terbaik adalah layout alternatif 1. Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa terdapat kelebihan mesin pada CV Aneka Konveksi. Mesin tersebut dimasukkan ke gudang sebagai cadangan atau dapat digunakan sebagai tambahan mesin di masa mendatang jika terjadi peningkatan permintaan.