BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. SEJARAH BERDIRINYA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1927 yang pada saat itu disebut dengan Balai Pengobatan Mata Penolong Kesengsaraan Oemat (BPMPKO) bertempat di rumah Bapak Kyai Muhtar Buchori di Kauman Surakarta, kemudian diteruskan di kantor Muhammadiyah Keprabon Surakarta. Tahun 1928-1930 lokasi berpindah di sebelah utara masjid Raya di Alun-alun Utara. Pada tahun 1930-1931 berpindah lagi di Kauman Surakarta. Tahun 1931-1933 lokasinya pindah di daerah Keprabon Surakarta. Pada tahun 1933-1936 pindah di daerah Kusumayudan dengan penambahan jenis pelayanan menjadi poliklinik mata (termasuk THT), poliklinik umum, apotik, dan pemondokan. Dan namanya berubah menjadi Balai Kesehatan Pembina Kesejahteraan Oemoem (BKPKO). Pada tahun 1936-1949 lokasi berada di Batangan, Jl. Pasar Kliwon 156 Surakarta, dengan jenis pelayanan yang semakin banyak, yaitu : poliklinik umum, apotik, pemondokan orang sakit,khitanan, asrama bidan dan juru rawat, serta kamar operasi mata dan THT. Tahun 1948-1949 sebagian lokasi berpindah ke Bekonang Keprabon kemudian ke SD Muhammadiyah 1 Surakarta. Tahun 1949
1953 semua pelayanan berpindah di Batangan Jalan
Pasar Kliwon No. 156 Surakarta, tepatnya di Complex Sin Ko Kan Solo. Pada tahun
ini
penyebutan
BK-PKO
menjadi
Balai
Kesehatan
Pembina
Kesejahteraan Oemat. Adapun jenis pelayanan diperluas dengan pemondokan pasien HTT, poliklinik gigi dan poliklinik anak. Tahun 1953
1956 kepindahan BK-PKO dari Batangan (Complex Sin
79
80
Angkatan Darat TERR IV/ DIV.DIPONEGORO
KOMANDO MILITER
KOTA SURAKARTA yang dikirim kepada Kepala Kantor Perumahan Daerah Kota Besar Surakarta yang isinya meminta PKO yang menempati sebelah timur Sin Ko Kan dipindahkan ke lain rumah, dan gedung Sin Ko Kan sepenuhnya adalah milik tentara. Momentum ini (tahun 1956) menjadi titik awal kepindahan PKO dari Batangan yang kemudian pindah menempati Jalan Ronggowarsito 130 (sebelumnya merupakan rumah Tumenggungan Kraton Mangkunegaran untuk kantor dan ditempati Bupati Kota Pemerintah Mangkunegaran) dengan luas tanah + 4.225m2 dengan status hak sewa pada negara. Tahun
1956
1976
BK-PKO
memperoleh
ijin
operasional
PEMERINTAH DAERAH KOTAPRADJA SURAKARTA berdasar SURAT IDZIN No. 7/1/Per/60 tertanggal 31 Agustus 1960. Perkembangan layanan kesehatan terus berlanjut baik meningkatkan jumlah jenis layanan maupun kualitas layanan kesehatan. Aktivitas layanan kesehatan menjadi Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin PKU Muhammadijah Surakarta. Di tahun 1976
1982 mengalami perkembangan fisik, penambahan
pelayanan kesehatan PKOM, dan pengembangan kesejahteraan karyawan. PKOM berusaha menjadi lembaga kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan bagi masyarakat luas dengan berusaha mewujudkan tujuan dan citacita, yaitu ingin memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani dan sosial sehingga mampu melaksanakan perintah agama. Pengajuan ijin RS mulai dilakukan pada tahun 1979. Tahun 1984-1986 jenis pelayanan bertambah dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan, poliklinik mata, psikiatri, saraf, konsultasi psikologi, pemondokan untuk umum dan bersalin, THT, anak, paru-paru, penyakit dalam, jantung, ortopedi, operasi saraf, ICU, dan ICCU. Tahun 1986
2000, jenis pelayanan ditambah dengan adanya
pelayanan ambulance, angkutan jenasah, serta pelayanan parkir. Ijin menyelenggarakan Rumah Sakit keluar pada tanggal 7 Februari 1986 dengan
81
nomor : 023/Tan/Med /RS.KS/1986 dengan nama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Pada tahun 1989 pemilikan status atas tanah Tumenggungan
sebagai
lahan
operasional
RS
PKU
Muhammadiyah
berdasarkan Persetujuan Permohonan Hak Atas Tanah Negara Bekas Swapraja (DMN) No. 2 seluas 4.225m2 untuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Surat persetujuan dari Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta No. 593/ 520/ 89 tertanggal 18 Oktober 1989, dan ditandatangani oleh Bapak Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta, HARTOMO. Pada tahun-tahun ini mulai dilakukan pembebasan beberapa lahan di sekitar rumah sakit untuk memperluas pelayanan. RS PKU Muhammadiyah Surakarta telah memiliki unit-unit pelayanan kesehatan seperti : poliklinik, penunjang medik, unit-unit pelayanan non medik. Untuk pelayanan rawat inap, pada saat itu memiliki kapasitas 157 tempat tidur yang terbagi beberapa kelas, yaitu : VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
Tahun 1992 dilakukan pengajuan
pembaharuan ijin operasional Rumah Sakit, dan diperoleh ijin operasional dari DEPKES RI No. 0150/ Yan.Med/ RS.KS/ PA/ 1992 tertanggal 3 Februari 1992. Dan pada tahun 1998 mendapatkan akreditasi 5 pelayanan, yang meliputi : Pelayanan Medis, Administrasi Manajemen, Instalasi Gawat Darurat, Keperawatan dan Rekam Medis. Tahun 2001- 2010 RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan luas lahan + 15.806m2 telah banyak mengalami perkembangan baik secara fisik maupun pelayanan yang menjadi unggulan seperti : poliklinik kulit dan kelamin (Bedah Kulit), Klinik Hidayah (Klinik Ingin Anak), Klinik Kanker Payudara, Pelayanan Rooming In, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dan menjadi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Perkembangan fisik yang telah dilakukan adalah dengan adanya Ruang Perawatan Khusus Pasca Persalinan (Gedung Annisa), Ruang Perawatan Intensive (ICU-ICCU-HCU-PICU-NICU) dan Ruang Bayi Peristi (Perinatologi Resiko Tinggi), Isolasi, Gedung berlantai 2 yang digunakan untuk IGD, Ruang Bersalin, dan Aula di lantai 2. Bersamaan dengan itu, secara paralel pembangunan gedung Poliklinik Bersama Spesialis di Jalan Yosodipuro. Tahun 2009 RS PKU Muhammadiyah Surakarta
82
mendapatkan akreditasi penuh untuk 12 pelayanan. Pada Bulan Oktober 2010 diresmikannya gedung utama 5 lantai oleh KetuaUmum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Dien Syamsudin, MA. Pada periode tahun inilah telah mengangkat dokter-dokter spesialis fulltimer untuk 4 (empat) besar layanan yaitu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Anak, Bedah, Anestesi,
tersedianya
layanan unit hemodialisis, dan melengkapi sarana prasarana serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM menuju penetapan kelas menjadi kelas B. Tahun 2011
sekarang, di bawah kepemimpinan dr. H. Mardiatmo,
Sp.Rad sebagai Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2013 RS PKU Muhammadiyah Surakarta ditetapkan sebagai Rumah Sakit tipe B dengan kapasitas tempat tidur yang disediakan sebanyak 217 tempat tidur, SDM profesi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, dan penunjang medik canggih juga telah tersedia (CT Scan, EEG, Panoramic, dll). Prestasi terakhir yang diperoleh pada Bulan Februari 2014 RS PKU Muhammadiyah Surakarta telah terakreditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) 2012, dan dinyatakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai Rumah Sakit Muhammadiyah pertama di Indonesia yang terakreditasi paripurna pada tanggal 27 Mei 2014 bersamaan dengan Milad Satu Abad Aisyiyah yang diselenggarakan di Kota Surakarta. Dengan terakreditasi paripurna, RS PKU Muhammadiyah Surakarta di dalam memberikan pelayanan berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien, menjunjung tinggi hak pasien dan keluarga dalam mendapatkan informasi yang jelas dalam setiap pelayanan yang diberikan.
B. FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, DAN SLOGAN LAYANAN RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA 1. Falsafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta adalah suatu Amal Usaha Muhammadiyah sebagai perwujudan iman dan amal soleh kepada Allah SWT serta menjadikannya sebagai sarana ibadah.
83
2. Visi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta menjadi rumah sakit layanan paripurna dan Islami serta mewujudkannya sebagai Rumah Sakit berkelas dunia 3. Misi Memberikan layanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang berkualitas, nyaman, aman, tenteram dalam perawatan, cepat, akurat, serta sempurna, ramah dalam layanan yang Islami 4. Tujuan Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya secara menyeluruh sesuai peraturan perundang-undangan serta tuntunan ajaran islam dengan tidak memandang agama, ras, golongan, dan kedudukan. 5. Motto Sehat Sejahtera Islami 6. Slogan Layanan Ikhlas-Ramah-Cekatan
C. STRUKTUR ORGANISASI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Struktur organisasi RS PKU Muhammadiyah Surakarta meliputi Direktur yang membawahi 4 (empat) Wakil Direktur : Pelayanan Medis & Penunjang Medis, Umum, Keuangan, dan Perencanaan, Pengembangan & Pemasaran. Masing-masing Wakil Direktur membawahi Manager, dan Manager membawahi Manager Unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
84
GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Pada gambar di atas, secara struktural dijelaskan bahwa Direktur membawahi 4 (empat) Wakil Direktur, dimana masing-masing Wakil Direktur bertanggung
jawab
terhadap
kinerja
Manager,
dan
Manager
dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh Manager Unit/ Instalasi yang langsung berhubungan dengan pelaksana yang ada di lapangan. Secara fungsional, di bawah Manager Unit/ Instalasi ada Koordinator Pelayanan yang secara langsung bertanggung jawab terhadap operasional lapangan di masing-masing unit kerja. Sedangkan di Keperawatan, ada Case Manager yang berada di bawah tanggung jawab Manager Unit Perawatan Area 1, Area 2, Area 3.
85
GAMBAR 4.2 STRUKTUR ORGANISASI WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIS & PENUNJANG MEDIS DENGAN GARIS FUNGSIONAL CASE MANAGER RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Case Manager (CM) bekerja sama dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dalam penerapan pelayanan berpusat pada pasien (patient center care), menjaga kontinuitas pelayanan, melakukan koordinasi tentang rencana pemulangan pasien, pelayanan lanjut, pelayanan pasca rawat (home care) dan memfasilitasi kebutuhan edukasi, advokasi, konseling pasien dan keluarga oleh pemberi pelayanan asuhan. Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Case Manager untuk saat ini masih dirangkap oleh Kepala Ruang. Di bawah Manager Yanmed 1, ada Manager Unit Intensif yang membawahi 3 Case Manager, yaitu : CM ICU-ICCU, CM HCU, CM HD. Selain itu, Manager Instalasi Gawat Darurat membawahi Case Manager IGD, dan Manager Instalasi Bedah Sentral membawahi Case Manager IBS. Di bawah Manager
86
Yanmed 2 ada Manager Instalasi Rawat Jalan yang membawahi Case Manager Poliklinik. Secara struktural beberapa Case Manager terpisah dengan Manager Keperawatan, tetapi dalam fungsionalnya berhubungan erat dan saling berkoordinasi satu sama lain, terutama dalam asuhan pelayanan pasien. Peran Case Manager dalam mengelola pelayanan sangat mutlak dilakukan, karena berhubungan langsung dengan pasien dan menjadi tangan panjang pasien untuk mengkomunikasikan kondisi kesehatannya kepada DPJP, dan harapannya kepada manajemen RS bila ada ketidaknyamanan dalam pelayanan. Dokter dalam hal ini DPJP berada dalam suatu komite yang disebut dengan Komite Medis yang menaungi semua dokter di RS PKU Muhammadiyah Surakarta berdasarkan UPM/SMF dalam melaksanakan tugas fungsionalnya sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP). Dalam Permenkes RI Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 disampaikan bahwa komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance)
agar
staf
medis
di
rumah
sakit
terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
Komite Medis
memiliki peran strategis dalam mengendalikan kompetensi dan perilaku staf medis di rumah sakit serta dalam rangka pelaksanaan audit medis untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan melindungi keselamatan pasien. Yang dimaksud staff medis di sini adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
87
GAMBAR 4.3 STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dari struktur organisasi di atas dapat dijelaskan bahwa Komite Medis berada langsung di bawah Direktur dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Masing-masing Sub Komite dapat dijelaskan uraian tugasnya sebagai berikut : Sub Komite Kredensial
: melakukan proses evaluasi terhadap staf medis
untuk
menentukan
kelayakan
pemberian Kewenangan Klinis dalam bentuk rekomendasi pemberian ijin untuk melakukan pelayanan medis Sub Komite Mutu Profesi
: memelihara kompetensi dan perilaku para staff medis yang telah memperoleh ijin melalui audit medis dan pengembangan profesi berkelanjutan, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan pasien senantiasa ditangani
staf
medis
yang
bermutu,
kompeten, etis, dan profesional. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
: memberikan kewenangan
rekomendasi klinis
penangguhan
tertentu
hingga
pencabutan ijin melakukan pelayanan medis
88
Dalam hal ini, motor penggerak jalannya DPJP dan pengawasannya langsung di bawah kendali Komite Medis, terutama dalam perumusan kebijakan dan Standar Operasional Prosedur yang menyangkut tentang medis dokter, termasuk dalam penyusunan Clinical Pathway yang digunakan sebagai pedoman staff medis dalam tindakan pengobatan kepada pasien. Berikut jumlah DPJP di RS PKU Muhammadiyah Surakarta berdasarkan SMF :
NO
TABEL 4.4 DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SMF JUMLAH DPJP
1
Anak
7
2
Anestesi
5
3
Bedah
13
4
Patologi Anatomi/Klinik/Mikrobiologi Klinik
4
5
Gigi
5
6
Jiwa
4
7
Kulit & Kelamin
5
8
Mata
3
9
Kebidanan & Penyakit Kandungan
7
10
Orthopaedi & Traumatologi
4
11
Penyakit Paru
3
12
Jantung & Pembuluh Darah
1
13
Penyakit Dalam
6
14
Radiologi
4
15
Rehabilitasi Medik
1
16
Saraf
4
17
THT
5
18
Akupunktur
2
19
Umum
23
JUMLAH DPJP
106 ( Sumber : PPSDM RS PKU tahun 2014 )
89
Dari jumlah 106 dokter, 34 dokter diantaranya atau sekitar 25% nya adalah Dokter Tetap (Fulltimer) RS PKU Muhammadiyah Surakarta, yang terdiri dari : 13(tiga belas) dokter umum, 3 (tiga) dokter gigi, dan 18 (delapan belas) dokter spesialis. Berikut jumlah keseluruhan Sumber Daya Insani (SDI) RS PKU Muhammadiyah Surakarta : TABEL 4.5 JUMLAH SUMBER DAYA INSANI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NO
KETERANGAN
JUMLAH
PEGAWAI TETAP 1
Non Medis
306
2
Penunjang Medis (Farmasi, Radiologi,
90
Laboratorium) 3
Dokter
4
Paramedis Perawat
5
Paramedis Bidan
6
Paramedis Fisioterapi
34 294 42 5
PEGAWAI NON TETAP (Mitra, Pocokan, Honorer) 1
Dokter
2
Penunjang Medis (Fisioterapi)
1
3
Paramedis Perawat
5
4
Non Medis
1
JUMLAH
72
850 ( Sumber : PPSDM RS PKU tahun 2014 )
D. FASILITAS DAN PELAYANAN Fasilitas dan pelayanan yang dimiliki oleh RS PKU Muhammadiyah Surakarta antara lain sebagai berikut : 1.
IGD
24 Jam dengan fasilitas layanan emergency yang memadai dan
mengakomodasi untuk stase pasien persalinan sebelum masuk kamar
90
bersalin. Tersedianya 8 tempat tidur pasien untuk observasi dan penanganan tindakan, 2 (dua) tempat tidur di kamar Tan Im yang digunakan sebagai ruang transit pasien sebelum dipindah ke ruang rawat inap, dan tersedianya Ambulance 24 jam yang siap dalam melakukan penjemputan pasien dalam kondisi emergency di luar Rumah Sakit. 2.
Persalinan 24 jam dengan program layanan persalinan tanpa rasa nyeri (ILA), Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif yang mendukung Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.
3.
Pelayanan Rawat Gabung Ibu dan Bayi (Rooming In) 24 jam dari kelas III sampai dengan Super VIP
4.
Layanan eksklusif persalinan berkonsep single maternity room, dengan ditemani keluarga dan diawasi oleh dokter spesialis kebidanan beserta bidan yang siap 24 jam
5.
Layanan Hemodialisis dengan 12 mesin dyalizer, ruangan nyaman ber-AC, tersedianya TV untuk menghilangkan kejenuhan pasien selama melakukan Hemodialisis.
6.
Home Care 24 jam untuk pasien-pasien pasca rawat inap yang masih memerlukan tindakan lanjutan, pasien pasca persalinan untuk perawatan ibu dan bayinya, pasien yang ingin mendapatkan pelayanan di rumah baik dalam kondisi sakit maupun sehat (seperti : cek laboratorium, imunisasi, dan lain-lain). Home Care berada di bawah pengawasan Dokter Umum.
7.
Klinik Varises yang buka setiap Kamis Pukul 15.00
17.00 langsung di
bawah pengawasan Dokter Spesialis Bedah Thorax Kardiovaskuler, yang menyembuhkan varises tanpa operasi/sayatan, mudah, aman dan nyaman. 8.
Klinik Ingin Anak yang buka setiap hari kerja pukul 10.00
12.00 dengan
penanggung jawab dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, yang memfasilitasi pasangan suami istri yang mendambakan keturunan dengan program infertilisasi dari metode pengobatan konvensional sampai dengan inseminasi buatan (IB), sedangkan untuk program bayi tabung bekerja sama dengan Klinik Permata Hati Yogyakarta
91
9.
Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) di bawah 2000 gram dengan menggunakan metode Kangaroo Mother Care, dilakukannya perawatan di Ruang NICU yang memiliki 4 (empat) inkubator yang dilengkapi dengan monitor jantung serta 2 (dua) diantaranya terpasang CPAP atau alat untuk perangsang gerak paru/ pernafasan. Kangaroo Mother Care adalah seuatu metode yang digunakan untuk BBLR di bawah 2000 gram dengan cara bayi digendong menggunakan gendongan khusus yang berfungsi untuk melekatkan kulit ibu dan bayi di dada ibu dan dekat dengan payudara untuk disusui. Manfaatnya selain untuk menimbulkan kontak batin dan kedekatan antara ibu dan bayi, juga untuk merangsang pertumbuhan berat badan bayi dengan cepat.
10. Layanan Instalasi Rawat Jalan a.
Klinik Umum
b.
Klinik Gigi
c.
Klinik Spesialis : 1)
Kebidanan dan Penyakit Kandungan
2)
Penyakit Anak
3)
Penyakit Dalam
4)
Gigi dan mulut
5)
Bedah Umum, Bedah Onkologi, Bedah Mulut, Bedah Ortopedi, Bedah Urologi, Bedah Thorax Kardiovaskuler, Bedah Anak, Bedah Saraf, Bedah Plastik, Bedah Digestive
6)
THT
7)
Mata
8)
Kulit dan Kelamin
9)
Saraf
10) Jantung dan Pembuluh Darah 11) Penyakit Paru 12) Kesehatan Jiwa 13) Kesehatan Gigi Anak 14) Konservasi Gigi
92
15) Akupunktur
d.
e.
Klinik Rehabilitasi Medik 1)
Fisioterapi
2)
Pijat Bayi
3)
Senam Hamil
4)
Terapi Okupasi
5)
Terapi Wicara
Klinik KIA, yang melayani imunisasi bayi/anak, KB, dan pemeriksaan kehamilan dengan bidan.
f.
Klinik Tumbuh Kembang Anak, meliputi : konsultasi dengan dokter subspesialis tumbuh kembang anak, terapi wicara, terapi okupasi, dan lain-lain.
g.
Medical Check Up, yang menyediakan pemeriksaan untuk persyaratan rekruitmen pegawai sipil/ BUMN, surat keterangan sehat untuk siswa sekolah, pemeriksaan kesehatan berkala siswa sekolah, maupun perorangan. Biasanya dilakukan dengan perjanjian minimal 1 (satu) hari sebelum pemeriksaan.
h.
Klinik Psikologi, dilakukan dengan Perjanjian yang melayani psikotes, tes IQ atau kecerdasan anak, konsultasi psikologi baik klinis maupun non klinis.
11. Layanan Penunjang Medis a.
Instalasi Farmasi 24 Jam
b.
Instalasi Laboratorium 24 Jam
c.
Instalasi Radiologi 24 Jam 1)
X-Ray
2)
CT Scan
3)
USG Abdomen
4)
Mamografi
5)
Panoramic
93
d.
Instalasi Gizi 1)
Konsultasi Gizi dibawah tanggung jawab Ahli Gizi RS dengan waktu pelayanan setiap hari.
2)
Katering Diit, yang melayani pasien-pasien pasca rawat inap dengan diet khusus yang diresepkan oleh DPJP, dan melayani pasien di luar rumah sakit.
12. Layanan Instalasi Bedah Sentral a.
3 kamar bedah mayor dan 1 kamar bedah minor
b.
CSSD (Sterilisasi Alat)
13. Instalasi Rawat Inap a.
Suite Room
:
2 tempat tidur
b.
Super VIP
: 10 tempat tidur
c.
VIP
: 25 tempat tidur
d.
Utama
: 38 tempat tidur
e.
Kelas I
: 27 tempat tidur
f.
Kelas II
: 37 tempat tidur
g.
Kelas III
: 49 tempat tidur
h.
ICU-ICCU
: 11 tempat tidur
i.
HCU
:
j.
PICU-NICU
: 18 tempat tidur
k.
Isolasi
:
Total Jumlah
: 226 tempat tidur
7 tempat tidur
2 tempat tidur
E. JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN TAHUN 2014 1. Rawat Jalan Pasien Baru
16.831
Pasien Lama
91.522
Total Kunjungan
108.353 (Sumber : Data RM RS PKU Tahun 2014)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 jumlah kunjungan pasien rawat jalan total mencapai 108.353 kunjungan, yang
94
meliputi kunjungan poliklinik, pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi, konsultasi gizi, fisioterapi). Sebanyak 91.522 atau 84% merupakan kunjungan pasien lama atau pasien yang rutin periksa di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dan hanya 16% atau 16.831 kunjungan merupakan pasien yang baru pertama kali melakukan kunjungan ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta. 2. Rawat Inap Pasien Baru
5.735
Pasien Lama
11.698
Total Kunjungan
17.433 (Sumber : Data RM RS PKU Tahun 2014)
Pada tabel kunjungan rawat inap di atas menunjukkan bahwa di tahun 2014 jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 17.433 pasien, dan sebagian besar yaitu sebanyak 11.698 atau 67% dari total pasien rawat inap adalah pasien lama atau pasien yang pernah mendapatkan perawatan sebelumnya baik itu kunjungan rawat jalan maupun rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Dan hanya sekitar 33% atau sebanyak 5.735 adalah pasien yang baru pertamakali menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.