BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO’ DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
Pembahasan mengenai analisis data, mengacu pada data-data sebelumnya. Dalam melakukan analisis data ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggambarkan fenomena-fenomena yang ada sebagaimana adanya, sehingga data-datanya bersifat kualitatif. A. Analisis tentang Metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara serta dokumetasi yang dilakukan di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan bersama dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan pendidik mengenai Penerapan Metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an dapat dijabarkan sebagai berikut: Secara Teoritik Metode Pembelajaran merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik dalam menyampaikan pengalaman belajar pada peserta didik dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode Iqro’ merupakan sebuah metode pengajaran Al-Qur’an dengan menggunakan Buku Iqro’ yang terdiri dari 6 jilid dan dapat dipergunakan untuk balita sampai manula. Metode Iqro’ ini termasuk
65
66
salah satu metode yang cukup dikenal dikalangan masyarakat, karena metode ini sudah umum digunakan di tengah-tengah masyarakat. Dan dalam pembelajaranya dapat dilakukan secara klasikal, privat dan asistensi. Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Dalam
penggunaan
metode
terkadang
pendidik
harus
menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah peserta didik juga mempengaruhi penggunaan suatu metode. Kendala yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah tidak semua peserta didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang cukup lama. Daya serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada juga yang lambat. Faktor intelejensi mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Cepat lambatnya penerimaan peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi sehingga penguasaan penuh dapat tercapai. Terhadap perbedaan daya serap peserta didik sebagaimana tersebut diatas, memerlukan strategi pembelajaran yang tepat. Sehingga pemilihan metodelah yang menjadi jawabanya, salah satunya adalah
67
metode Iqro’ yang diterapakan di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan dalam pembelajaran Al-Qur’an. Setelah peneliti Pekajangan
Pekalongan
melakukan penelitian di TPA dan
setelah
memperoleh
data
Aisyiyah dengan
menggunakan metode Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara kepada berbagai pihak di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, maka peneliti dapat menganalisis bagaimana penerapan metode Iqro’ di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Dari Segi Proses Belajar Mengajar yaitu: a. Persiapan Pendidik di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hal ini dikarenakan TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan merupakan lembaga pendidikan non-formal, tetapi walaupun begitu, ada sebagian pendidik yang membuat rancangan pembelajaran yang di gunakan untuk satu minggu pembelajaran, sehingga materi atau pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik lebih terencana dan tujuan pembelajaranya dapat dicapai dengan baik. b. Pelaksanaan Pelaksanaan mengajar yang dilakukan oleh semua pendidik di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, di dahului dengan merapikan peserta didik di kelas, kemudian berdo’a bersama-sama. Setelah itu Ustadz/Ustadzah mengajar jilid Iqro’ atau materi pokok setelah itu
68
baru diteruskan dengan mengajar materi tambahan (Klasikal) sesuai dengan jadwal yang ada pada hari mengajar. Pelajaran Jilid Iqro’ ini disampaikan kepada peserta didik satu persatu, sesuai dengan salah satu sifat metode Iqro’ yaitu sistem Privat. Sementara pendidik mengajar Jilid Iqro’, peserta didik yang lain menyelesaikan salah satu pelajaran pokok atau pelajaran tambahan yang telah ditugaskan pendidik misalnya menyelesaikan catatan di papan tulis atau menghafal bacaan tertentu. Jadi
pada
prinsipnya,
jilid
Iqro’
disampaikan
sambil
menunggui peserta didik selesai menulis, ataupun menghafal bacaan tertentu pada suatu mata pelajaran pokok atau tambahan (klasikal). Setelah seluruh peserta didik selesai membaca jilid Iqro’ secara Privat. Pendidik mengulang pelajaran kembali agar peserta didik lebih paham kemudian berdo’a pulang. c. Evaluasi Sebagaimana
diketahui
bahwa
penilaian
atau
evaluasi
merupakan keseluruhan dari prosedur pengajaran. Dimana proses pengajaran diakhiri dengan evaluasi yang berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan seorang Ustadz/Ustadzah dalam proses belajar mengajar. Sehingga dapat mengambil langkah-langkah baru yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Evaluasi yang dilakukan oleh Pendidik TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, meliputi semua komponen pengajaran
69
dengan memakai obyek test dan essay test. Sedangkan proses penilaianya meliputi nilai proses (prestasi yang dicapai setelah mengerjakan tugas), formatif (nilai harian), dan nilai Sumatif (niali semester). Dengan demikian pada prinsipnya pendidik di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan telah mengadakan evaluasi. Hal ini dapat dibuktikan pula dengan adanya nilai prestasi, nilai ulangan harian, dan nilai raport. Rata-rata nilai peserta didik pada evaluasi belajar Al-Qur’an tahap akhir di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan adalah 70-80 dan termasuk dalam kategori baik. Selain itu, Penerapan metode Iqro’ di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan terdapat hal-hal yang baru dan menarik yaitu sebagai berikut: a. Dalam pelaksanaan penerapan metode Iqro’ di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan mengacu dan berpedoman pada buku mengajar Iqro’. b. Penguasaan materi oleh peserta didik dalam mengetahui dan memahmai materi yang disampaikan pendidik lebih cepat dan tanggap dimengerti c. Jilid disesuaikan dengan umur atau kelas pagi. Dari hasil observasi, wawancara dan dari dokumen-dokumen yang telah peneliti teliti, maka di dalam pelaksanaan penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan terdapat beberapa hasil yang cukup baik
70
dalam penerapanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran yang terdapat di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Bahwa didalam penerapan metode Iqro’ menunjukan prestasi belajar pendidik dalam baca tulis Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan tergolong dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Peserta didik lebih cepat dan tanggap dalam memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. b. Peserta didik lebih mudah dalam memahami dan mengetahui cara melafalkan huruf, hukum bacaan dan panjang pendek dari suatu bacaan. c. Waktu yang relatif cepat untuk mengetahui dan memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. d. Dan prestasi-prestasi peserta didik yang cukup memuaskan dalam pembelajaran Al-Qur’an. Hal yang tidak jauh berbeda terlihat dari hasil nilai evaluasi pembelajaran Al-Qur’an tahap akhir rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik adalah 70-80, dan termasuk dalam kategori baik. B. Analisis tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Penerapan suatu metode dalam pembelajaran di suatu lembaga pendidikan pasti tidak selalu berjalan dengan baik terus menerus tanpa
71
menemui kendala yang menghambat dalam proses belajar mengajar. Dan dalam proses pembelajaran pasti juga terdapat faktor-faktor yang mendukung pula. Hal seperti itu juga terdapat di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Dari hasil observasi, wawacara yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa faktor yang mendasar yang menjadi penghambat dan pendukung pelaksanaan penerapan metode Iqro’ di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Adalah ebagai berikut: 1. Faktor Pendukung, meliputi: a. Kemampuan pendidik dalam pengelolaan kelas cukup baik sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan pembelajaran. b. Ilmu yang dimiliki oleh pendidik cukup baik c. Adanya buku panduan dalam menerapkan metode Iqro’ sehingga memudahkan seorang Ustadz atau Ustadzah untuk mempelajarinya. d. Adanya pelatihan bagi seorang guru dalam menerapkan metode Iqro’. e. Adanya evaluasi yang dilakukan oleh pengurus cabang TPA setiap tiga bulan sekali. f. Sarana dan prasarana memadai. 2. Faktor Penghambat, meliputi : a. Faktor dari pendidik, meliputi: 1) Kurangnya kediplinan dalam mengajar
72
2) Administrasi peserta didik rendah sehingga kepeduliaan guru dalam mengajar kurang baik. b. Dari Peserta didik 1) Peserta
didiknya
kurang
pembelajaran, biasanya membawa
jilid
atau
disiplin
dalam
mengikuti
ada peserta didik yang tidak kartu
prestasi
sehingga
pembelajaranya terhambat. 2) Konsentrasi dan daya tangkap peserta didik berbeda-beda. Dengan adanya faktor pendukung maupun penghambat dalam penerapan Metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan semakin terpacu dalam meningkatkan diri dan melakukan pembinaan, membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak sehingga pembelajaran dapat dicapai dengan baik.