BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Upaya Untuk Meningkatkan Profesionalisme SDI di BMT SM NU 1. Rekrutmen dan Pengembangan SDI BMT SM NU Sebagai lembaga keuangan syari’ah berbasis Nahdlatul Ulama, BMT SM NU Pekalongan tidak lepas dari basic dan budaya yang berkembang di Nahdlatul Ulama, yakni pola uang menggunakan faham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dan kehidupan sehari-hari maupun dalam perilaku dan budaya di lingkungan BMT SM NU Pekalongan. Hal ini dapat dilihat dalam proses, pelaksanaan hingga evaluasi kerja seluruh aktivitas dilingkungan BMT SM NU Pekalongan. Dengan pola ini diharapkan akan memperoleh hasil kerja yag maksimal baik untuk kepentingan Nahdlatul Ulama maupun kepuasan maksimal para nasabah. Sehingga seluruh pengelola baik pengurus ataupun karyawan dapat bekerja secara profesional dan amanah dalam menjalankan tugas keseharian, apalagi BMT SM NU mengelola dana masyarakat yang sangat besar. Dimana hingga kini telah mencapai total aset sebesar Rp 10.566.447.648,32 lebih. Sejak awal sebelum terbentuknya pengurus, di mana rekrutmen awal karyawan ditangani oleh tim kecil telah sepakat bahwa rekrutmen karyawan dilakukan secara transparan dan profesional dengan kualifikasi calon karyawan sebagai berikut :
47
48
1. Putra - putri terbaik Nahdlatul Ulama 2. Belum menikah 3. Berijazah minimal D-3 untuk keahlian dan S-1 untuk umum 4. Mampu mengendarakan sepeda motor roda dua dan memiliki SIM C 5. Lulus tes tertulis, wawancara dan praktek. Setiap calon karyawan harus melalui tahapan sebagai berikut : Tahap pertama 1. Tes tulis meliputi materi tes : a. Aswaja b. Kewirausahaan c. Perkoperasian d. Pengetahuan Umum e. Pemasaran / Marketing 2. Tes wawancara meliputi : a. Pendalaman aswaja b. Penelusuran bakat dan minat 3. Tes praktek komputer a. Operasional Microsoft Word b. Operasional Microsoft Excel c. Operasional Pagemaker Tahap kedua ialah : 1. Magang kerja/On Job training selama dua bulan di BMT SM NU 2. Praktik kerja selama enam bulan di BMT SM NU
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
49
3. Jika dinyatakan layak, calon karyawan dapat dibuat surat keputusan menjadi karyawan tetap di lingkungan BMT SM NU Pekalongan. BMT SM NU Pekalongan sebagai lembaga keuangan syari’ah senantiasa memperhatikan kualitas SDI, yang dimilikinya, baik dari segi kemampuan teori berdasarkan pendidikan yang dimilikinya maupun kemampuan pragmatis berdasarkan pengalaman di lapangan. Maka untuk memenuhi standar kualitas SDM sebagai lembaga keuangan syari’ah pada umumnya, maka pengurus melakukan langkah-langakah sebagai berikut : a. Karyawan minimal berpendidikan D-3 untuk keahlian dan S-1 untuk umum. b. Bagi yang sudah terlanjur diterima sebagai karyawan dengan lulusan SMA, pengurus memberi kesempatan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi. c. Diprioritaskan
memiliki
keahlian
dibidang
akuntansi
maupun
manajemen. d. Setiap karyawan mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga perbankan umum maupun syari’ah. e. Setiap karyawan mendapat kesempatan meraih jenjang jabatan lebih tinggi berdasarkan prestasi, dedikasi, pengabdian, loyalitas dan tidak tercela. f. Mendapatkan hak karyawan dan honor sesuai dengan peraturan BMT SM NU.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
50
g. Khusus bagi karyawan magang mendapat honor minimal standar UMR/ UMK. Disamping beberapa hal tersebut di atas, pengurus BMT SM NU Pekalongan juga melakukan langkah-langkah pembinaan secara berkala dalam hal : a. Pengembangan sumber daya manusia di lingkungan BMT SM NU Pekalongan. b. Penambahan pengetahuan dibidang akad pembiayaan syari’ah , sistem jual beli cek, akuntansi, mengatasi pembiayaan macetdan lain-lain. c. Menginformasikan kebijakan-kebijakan pengurus yang berkaitan dengan karyawan maupun cuti karyawan dan lain-lain. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki para karyawan BMT SM NU memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan, karena pada dasarnya setiap karyawan diisyaratkan memiliki ketrampilan atau kemampuan yang sesuai denagan keperluan untuk melaksanakan pekerjaannya, pelatihan dan pengembangan tersebut akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasi perusahaan. Dalam pelatihan karyawan ini BMT SM NU melakukan kerjasama dengan lembaga lain diantaranya Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Provinsi Jawa Tengah, STAIN Pekalongan, Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) Pekalongan, Dinas Perindustrian perdagangan dan Koperasi Kota Pekalongan, Lembaga Pelatihan Profesi Manajemen Keuangan Mikro (LPPMKM YASINDO), Pemerintah Kota dan Daerah Pekalongan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
51
2. Reward SDI BMT SM NU Atas kerja yang telah dilakukan karyawan, pihak perusahaan memberikan gaji sesuai standar perusahaan dan UMR Kota Pekalongan yang dituangkan dalam peraturan perusahaan dan keputusan pengurus, yaitu : a. Penggajian 1. Setiap karyawan berhak atas imbal jasa dalam bentuk gaji (upah) bulanan. 2. Besarnya gaji ditetapkan berdasarkan : a. Jenis pekerjaan atau jabatan yang dilakukan b. Tanggung jawab pekerjaan c. Keahlian yang dimiliki d. Prestasi kerja yang dihasilkan secara nyata untuk perusahaan. e. Kemampuan perusahaan. 3. Pajak atas gaji menjadi tanggungan perusahaan. 4. Peninjauan gaji karyawan dilaksanakan berdasarkan kondisi ekonomi,
prestasi
karyawan
Peninjauan gaji dilakukan 1
dan
kemampuan
perusahaan.
(satu) tahun sekali dan atau jika
diperlukan. 5. Pelaksanaan pembayaran gaji dilakukan selambat-lambatnya akhir bulan. Apabila pada tanggal tersebut libur maka pembayaran dimajukan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
52
b. Tunjangan Hari Raya (THR) meliputi : 1. Perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan (THR) kepada karyawan. 2. THR hanya diberikan kepada karyawan yang Pada Hari Raya Keagamaan tersebut telah mempunyai masa kerja sekurangkurangnya1 (satu) tahun terus-menerus di perusahaan. 3. Karyawan yang telah bekerja selama 1 tahun terus menerus akan menerima THR minimal 1 (satu) kali gaji. 4. Pajak atas tunjangan Hari Raya menjadi tanggung jawab perusahaan. c. Gaji Selama pembebasan Tugas Sementara (skorsing) Sesuai dengan statusnya dalam pembebasan tugas sementara maka kepada yang bersangkutan hanya akan diberikan kompensasi 50% dari gaji yang diterima. a. Gaji selama sakit 1) Karyawan yang dirawat dirumah sakit atau berdasarkan keterangan dokter memerlukan istirahat sakit panjang, yang bukan akibat kecelakaan kerja akan menerima gaji dengan ketentuan sebagai berikut : a) Bulan ke-1
= 100% x gaji bulananya
b) Bulan ke 2 s/d ke 6
= 75% x gaji bulananya
c) Bulan ke 7 s/d ke 9
= 50% x gaji blananya
d) Bulan ke 10 s/d ke 11
= 25% x gaji bulananya
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
53
2) Jika setelah 12 (dua belas) bulan karyawan tersebut masih tetap dalam perawatan dan belum dapat melakukan tugasnya, maka ia dinyatakan tidak mampu bekerja lagi dan dapat diartikan sebagai
tidak
memenuhi
persyaratan
jabatan
sehingga
hubungan kerjanya sapat diputuskan oleh pimpinan perusahaan dengan pemberian pesangon dan dilaksanan sesuai kemampuan perusahaan. b. Kerja Lembur 1) Kerja lembur adalah kerja yang dilakukan seorang karyawan di luar jam kerja yang telah ditentukan dan atau pada hari-hari libur resmi atau pengganti libur resmi. 2) Pada dasarnya kerja lembur bukan merupakan suatu keharusan kecuali hal-hal mendesak sebagai berikut : a) Bilamana
terdapat
pekerjaan-pekerjaan
yang
membahayakan kesehatan atau keselamatan masyarakat jika tidak segera diselesaikan. b) Dalam penyelesaian pekerjaan yang penting artinya bagi Negara sesuai dengan perintah atau petunjuk dari pemerintah. c) Bilamana ada pekerjaan yang perlu segera diselesaikan menurut jadwal waktu yang telah ditetapkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
54
d) Dalam penyelesaiaan pekerjaan yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan/negara dan masyarakat jika tidak diutamakan. e) Dalam keadaan darurat seperti misalnya kebakaran, peledakan, kebanjiran dan sebagainya. f) Bilamana
seseorang
melanjutkan
karyawan
pekerjaan
regu
berhubung
bergilir
harus
penggantinya
berhalangan. 3) Kerja lembur dilaksanakan atas perintah lembur dari atasan langsung karyawan, yang disetujui oleh pengurus, berdasarkan adanya kebutuhan dan tuntutan pekerjaan yang mendesak dan harus segera diselesaikan. 4) Jika karyawan karena suatu sebab yang wajar tidak dapat bekerja lembur, karyawan tersebut wajib memberitahukan atasanya untuk mendapatkan ijin. 5) Kerja lembur tidak diberikan dalam perjalanan dinas. Perhitungan upah lembur Cara
penghitungan
upah
lembur
akan
berpedoman
pada
kemampuan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, jika karyawan melakukan pelanggaran kerja, pihak perusahaan telah mengatur dengan aturan yang ada. 3. Punishment SDI BMT SM NU a. Disiplin dan Tindakan Disiplin
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
55
1) Tujuan perusahaan dalam melakukan disiplin adalah untuk memperbaiki dan mendidik. Oleh karena itu karyawan yang melanggar
peraturan
senantiasa
diberi
kesempatan
untuk
memperbaiki kekeliruanya. Namun apabila kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya atau apabila pelanggaran yang dilakukan karyawan cukup berat maka perusahaan pun akan menggunakan haknya untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan yang bersangkutan dengan berpedoman pada perundangundangan yang berlaku. 2) Macam-macam tindakan disiplin adalah : a. Peringatan lisan b. Peringatan tertulis atau surat peringatan -
Surat peringatan pertama (I)
-
Surat peringatan kedua (II)
-
Surat peringatan ketiga (III)
c. Skorsing d. Pemutusan hubungan kerja 3) Masing-masing surat peringatan mempunyai masa berlaku sebagai berikut: a. Surat peringatan pertama
: 6 (enam) bulan
b. Surat peringatan kedua
: 6 (enam) bulan
c. Surat peringatan ketiga dan terakhir
: 12 (duabelas) bulan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
56
4) Pemberian tindakan disiplin tidak selalu menurut urutannya tetapi dinilai menurut berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. 5) Pelanggaran atau kesalahan bersifat kumulatif, artinya karyawan yang melakukan beberapa atau serangkaian kealahan atau pelanggaran yang tidak ada hubunganya satu sama lain, dapat dikenakan tindakan disiplin berdasarkan akibat kumulatif dari berbagai kesalahan atau pelanggaran tersebut. 6) Apabila ternyata setelah mendapat surat peringatan seorang karyawan
telah
benar-benar
menunjukan
perbaikan
yang
diharapkan, kepadanya dapat dipertimbangkan untuk diberikan surat pemberitahuan mengenai pencabutan surat peringatan. Surat ini dapat diberikan walaupun jangka waktu berlakunya peringatan belum berakhir. 7) Apabila setelah dikeluarkanya surat peringatan yang bersifar ”terakhir” masih terulang lagi hal yang yang tercela maka karyawan yang bersnagkutan dapat diputuskan hubungan kerjanya. Perbuatan Yang Dikenakan Tindakan Disiplin 1. Secara garis besar, tindakan disiplin dapat dilakukan perusahaan kepada karyawan disebabkan semua salah satu dari hal-hal berikut: a. Menunjukan hasil kerja yang kurang atau tidak memuaskan b. Melakukan pelanggaran atau kesalahan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
57
2. Kesalahan atau pelanggaran yang dapat dikenakan tindakan disiplin pemberian surat peringatan, antara lain : a. Sering terlambat ke tempat pekarjaan. b. Sering pulang mendahului waktu yang telah ditentukan c. Mangkir d. Menolak perintah lembur e. Menggunakan waktu kerja dan atau fasilitas peralatan perusahaan untuk kepentingan sendiri. 3. Kesalahan atau pelanggaran yang dapat dikenakan tindakan disiplin pemberian surat peringatan yang bersifat ”Terakhir” a. Tiga kali berturut-turut menolak mentaati perintah atau penugasan yang layak sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja peraturan perusahaan. b. Dengan sengaja atau karena lalai mengakibatkan dirinya dalam keadaan demikian sehingga ia tidak dapat menjalankan kewajiban atau pekerjaan yang diberikan kepadanya. c. Mengabaikan petunjuk-petunjuk atau peringatan-peringatan untuk memperbaiki pekerjaan d. Tidak cakap melakukan pekerjaan meski sudah dicoba di bidang tugas yang ada. e. Melakukan kewajiban secara serampangan f. Tidak mematuhi ketentuan-ketentuan keselamatan kerja.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
58
g. Berulangkali melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan. 4. Kesalahan atau pelanggaran berat yang dapat dikenakan tindakan disiplin pemutusan hubungan kerja : a. Pada saat perjanjian kerja diadakan memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan. b. Minum minuman keras, mabuk, membawa, menyimpan dan menyalahgunakan obat terlarang atau narkotika dan sejenisnya di tempat kerja. c. Melakukan perbuatan asusila di lingkungan perusahaan. Termasuk disina adalah bermain judi atau atau menjalankan perjudian dalam bentuk apapun, bertengkar atau berkelahi dengans esama karyawan di dalam lingkungan perusahaan dan perbuatan asusila lainya yang mengganggu lingkungan kerja. d. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, termasuk
pencurian,
penggelapan,
penipuan,
memperdagangkan barang terlarang atau kejahatan lainya baik dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak pantas lagi mendapatkan kepercayaan dari perusahaan. e. Menerima sogokan atau suap dalam bentuk uang atau barang yang secara langsung meupun tidak langsung mengakibatkan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
59
kerugian terhadap kepentingan perusahaan atau nama baik perusahaan. f. Melakukan penghinaan, mengancam, penganiayaan kepada pimpinan perusahaan, atasan, rekan kerja, bawahan atau kepada keluarga mereka. g. Membujuk pimpinan perusahan, atasan, teman kerja, bawahan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan h. Dengans engaja atau karena kecerobohan merusak, merugikan atau membiarkan dalam bahaya milik perusahaan i. Dengan sengaja atau kerena kecerobohan merusak atau membiarkan diri atau teman kerja dalam keadaan bahay. j. Membongkar atau mebocorkan rahasia dan mencemarkan nama biak perushaan, pimpinan perusahaan atau keluarganya yang seharusnya dirahasiakan. k. Melakukan perkelahian atau pemukulan antar teman dan atau pengurus Mangkir 1. yang dimaksud mangkir adalah tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan dan atau tanpa alasan yang sah. 2. Terhadap karyawan yang mangkir maka gaji atau upah selama mangkir tidak dibayarkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
60
3. Apabila karyawan mangkir selama 5 (lima) hari kerja berturutturut maka akan dengan sendirinya dinagggap mengundurkan diri, dan perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja karena pengunduran diri karyawan. Pembebasan Tugas Sementara (Skorsing): 1. Dalam
menyelesaikan
pelanggaran,
perusahaan
dapat
mengambil tindakan pembebasan tugas sementara kepada karyawan. 2. Karyawan dapat dikenakan skorsing karena hal-hal sebgai berikut : a. Berada dalam tahapan pihak yang berwajib karena persoalan yang tidak langsung berhubungan dengan perusahaan. b. Karyawan 3. Skorsing dilakukan sementara keputusan lebih lanjut atau selama-lamanya 6 bulan, yang kemudian disusul dengan penempatan kembali atau pemutusan hubungan kerja.
B. Analisis terhadap Upaya Untuk Meningkatkan Profesionalisme SDI di BMT SM NU. Di masa depan, ketika BMT SM NU telah dominan dan meluas ke berbagai daerah, isu halal-haram tidak bisa diandalkan lagi. Pendekatan yang lebih menekankan aspek emosional harus dikurangi. BMT SM NU harus
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
61
mengedepankan profesionalisme dan mengutamakan service exellence kepada customer. Apabila BMT SM NU bisa memberikan pelayanan yang prima dan profesional serta memiliki kinerja yang exellence, maka dapat dipastikan warga nahdliyin akan lebih percaya terhadap BMT SM NU. Para praktisi BMT harus dapat meyakinkan ummat Islam bahwa BMT SM NU itu lebih baik. Penelitian di berbagai tempat pelayanan jasa menunjukkan bahwa faktor pelayanan sangat menentukan pilihan masyarakat dalam memilih lembaga keuangan syariah. Melihat upaya yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas SDI di BMT SM NU, terlihat seperti ada jarak antara yang diidealkan dengan kenyataan di lapangan. Hal ini antara lain ditandai oleh kualifikasi perekrutan calon karyawan masih sama seperti kualifikasi perusahaan lainya belum ada kualifikasi kesyariahannya, kemudian masih minimnya pengetahuan tentang aturan-aturan syariah di kalangan pelaku industri itu sendiri. Ini terjadi karena masih kurangnya pendidikan lanjutan setelah pendidikan dasar ekonomi dan keuangan syariah yang di kembangkan oleh BMT. Selain itu dalam upaya pengembangan karier masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat bahwa belum semua karyawan pernah mengikuti pelatiahan yang dilakukan oleh BMT SM NU. BMT harus menjadi learning organization yang terus belajar dan mengembangkan pengetahuan keuangan syariah. Dari sini lah mereka kemudian dapat mempercepat munculnya inovasi produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Dari segi
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
62
pendidikan, sebagian besar karyawan lembaga keuangan syariah mempunyai kualifikasi S1 umum. dan belum ada karyawan yang merupakan lulusan lembaga pendidikan ekonomi Islam. BMT harus menjadi learning organization yang terus belajar dan mengembangkan pengetahuan keuangan syariah. Dari sini lah mereka kemudian dapat mempercepat munculnya inovasi produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Dari segi pendidikan, sebagian besar karyawan lembaga keuangan syariah mempunyai kualifikasi S1 umum. dan belum ada karyawan yang merupakan lulusan lembaga pendidikan ekonomi Islam. Dalam mendifinisikan profesionalisme, masing-masing organisasi profesi membuat aturan tersendiri. Mereka juga membuat kode etik yang harus dipatuhi oleh semua anggotanya. Di samping itu, mereka juga mensyaratkan kualifikasi tertentu untuk menjadi anggota dan mewajibkannya untuk tetap berada pada standar yang ideal dalam menjalankan profesi tersebut. Jika melihat hasil upaya yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme ini, dapat dirasakan bahwa bau konvensional masih cukup keras di lembaga-lembaga keuangan ini. Hal ini mengingat latar belakang keilmuan dan profesi masih minim unsur syariahannya. Di samping itu, belum ada profil karyawan yang merupakan lulusan lembaga pendidikan tinggi ekonomi syariah. Namun, hal ini dapat dimaklumi karena lembaga-lembaga pendidikan tinggi ekonomi syariah belum lama berdiri dan belum melahirkan lulusannya pada waktu penelitian tersebut dilakukan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
63
BMT harus mempersiapkan sumber daya insani (SDI) yang berkualitas dan handal, karena eksistensi kualitas sumber daya insani sangat menentukan pengembangan perbankan syari’ah di masa mendatang. Kualitas sumber daya insani merupakan tulang punggung dalam suatu organisasi dan sangat berpengaruh pada keberhasilan organisasi. Untuk bisa menggerakkan bisnis islami dengan sukses, diperlukan SDI yang yang menguasai ilmu bisnis dan ilmu-ilmu syari’ah secara baik. Selama ini SDI penggerak bisnis islami berasal dari pendidikan umum yang diberi training singkat mengenai bisnis islami. Seringkali training seperti ini kurang memadai, karena yang perlu di upgrade bukan hanya knowlegde semata, tetapi juga paradigma syari’ah, visi dan missi, serta kepribadian syari’ah. Syarat utama yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan tersebut adalah pengembangan keahlian dan kompetensi di bidang jasa perbankan dan keuangan syariah. Hal ini dibutuhkan untuk mendorong terjadinya akselerasi dalam inovasi dan meningkatkan kinerja lembagalembaga perbankan dan keuangan syariah Kemudian untuk pemberian motivasi masih kurang optimal karena hal ini belum bisa berjalan dengan efektif. Memberikan motivasi kepada pegawai oleh pemimpin merupakan proses kegiatan pemberian motivasi kerja, sehingga pegawai tersebut berkemampuan untuk pelaksanaan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab. Selain memenuhi sasaran-sasaran tugas tertentu melalui kerjasama tim, manajer BMT SM NU juga diharapkan mampu menunjukan efektifitas sehari-
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
64
harinya dalam mengelola sumber daya manusia mendekati berbagai masalah kepegawaian dan hubungan pegawai sedemikian rupa, sehingga sumber daya manusia dalam urbanisasi di bawah kendalinya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Tentu saja tak terelakkan bahwa kadang kala masih juga timbul masalah, kesulitan, atau konflik terutama karena saat ini perubahan dan lebih cepat terjadi dalam lingkup bisnis daripada masa-masa sebelumnya. Sedapat mungkin mengantisipasi dan menangani penyebab-potensial bagi timbulnya masalah tentu menjadi kecakapan yang sangat diharapkan. Semua ini membutuhkan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan dalam banyak bidang. Yakni, pemahaman tentang bidang-bidang kepegawaian yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia rekrutmen, pelatihan dan penyesuaian, penilaian serta pengembangan tentu juga semua itu dilakukan secara efektif.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/