BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Analisis Data 1. Deskripsi data responden Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data primer yang telah diolah, maka hasil persebaran responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini: Table 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Presentase (%)
Laki-laki
27
54%
Perempuan
23
46%
Total
50
100%
Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa dari penelitian
terhadap
50
responden
menunjukkan
bahwa
penggolongan berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 27% dari total responden, sedangkan perempuan hanya 46% dari total responden.
58
59
b. Profil Responden Berdasarkan Umur Dari
penelitian
50
responden
dengan
klasifikasi
berdasarkan umur dapat ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur Umur
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
s/d 20 Tahun
13
26%
21 – 30 Tahun
21
42%
31 – 40 Tahun
10
20%
41 – 50 Tahun
6
12%
>50 Tahun
0
0%
Total
50
100%
Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 50 responden sebagian besar berusia 21 – 30 tahun dengan presentase sebesar 42% dari total responden diikuti dengan golongan umur s/d 20 tahun sebesar 26%. Sisanya adalah untuk golongan umur 31 – 40 tahun sebesar 20% dan 12% untuk golongan umur 41 – 50 tahun. c. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dari
penelitian
50
responden
dengan
klasifikasi
berdasarkan umur dapat ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini:
60
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Presentase (%)
SD
7
14%
SMP
9
18%
SMA
29
58%
Perguruan Tinggi
5
10%
Jumlah
50
100%
Sumber: data primer diolah Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden terbanyak berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SMA sebesar 58%, diikuti SMP sebesar 18%. Sisanya SD sebesar 14% dan Perguruan Tinggi sebesar 10%. d. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Dari penelitian dengan klasifikasi berdasarkan pekerjaan dapat ditunjukkan pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Jumlah (orang)
Presentase (%)
Pelajar/mahasiswa
14
28%
Karyawan
20
40%
Wiraswasta
13
26%
PNS
3
6%
Jumlah
50
100%
61
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan nasabah adalah karyawan sebesar 40%, diikuti dengan pelajar/mahasiswa sebesar 28%, wiraswasta sebesar 26% dan PNS sebesar 6%. e. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Dari penelitian 50 responden berdasarkan penghasilan dapat ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Penghasilan Penghasilan (Rp)
Jumlah (orang)
Presentase (%)
< 1.500.000
30
60%
1.500.00 - < 2.000.000
15
30%
2.000.000 - < 2.500.000
3
6%
2.500.000 - < 3.000.000
2
4%
>3.000.000
0
0%
Jumlah
50
100%
Sumber: data primer diolah Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berpenghasilan <1.500.000 sebesar 60%, disusul responden berpenghasilan 1.500.000 - <2.000.000 sebesar 30%, 2.000.000 - <2.500.000 sebesar 6%, dan 2.500.000 - <3.000.000 sebesar 4%. Dari 50 responden yang paling berpotensi untuk
62
meningkatkan
jumlah
tabungannya
yaitu
responden
yang
berpenghasilan antara 1.500.000 - 3.000.000 yaitu sebesar 40%. f. Profil Responden Berdasarkan Lama Bertransaksi Dari
penelitian
50
responden
dengan
klasifikasi
berdasarkan lama bertransaksi ditunjukkan dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Lama Bertransaksi Lama bertransaksi
Jumlah (orang)
Presentase (%)
<1 tahun
13
26%
1 tahun
20
40%
2 tahun
12
24%
>3 tahun
5
10%
Jumlah
50
100%
Sumber: data primer diolah Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak bertransaksi selama 1 tahun sebesar 40%, kemudian bertransaksi selama <1 tahun sebesar 26%, selama 2 tahun sebesar 24%, dan >3 tahun sebesar 10%.
63
2. Analisis data penelitian a. Uji instrumen 1) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak
sahnya
suatu
kuesioner.1 Dasar
pengambilan
keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Untuk sampel sekitar 50, nilai r tabel = 0,279. Uji ini dilakukan
manakala
butir
pertanyaan
lebih
dari
1.
Pengambilan keputusan uji validitas : a) Bila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid . b) Bila nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel X1 No Item rhitung 1 0,869 2 0,916 3 0,812 4 0,844 Sumber: Data primer yang diolah 1
rtabel 5% (50) 0,279 0,279 0,279 0,279
Kriteria Valid Valid Valid Valid
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 Edisi 5, (Semarang: UNDIP, 2011), hlm.52.
64
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel X2 No Item rhitung 1 0,895 2 0,890 3 0,868 Sumber: Data primer yang diolah
rtabel 5% (50) 0,279 0,279 0,279
Kriteria Valid Valid Valid
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel X3 No Item
rhitung
rtabel 5% (50)
Kriteria
1 2 3 4
0,910 0,882 0,876 0,911
0,279 0,279 0,279 0,279
Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel X4 No Item rhitung rtabel 5% (50) 0,279 1 0,831 2 0,919 0,279 3 0,863 0,279 4 0,917 0,279 5 0,879 0,279 6 0,943 0,279 Sumber: Data primer yang diolah
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Table 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel X5 No Item rhitung rtabel 5% (50) 0,279 1 0,916 2 0,922 0,279 3 0,931 0,279 4 0,886 0,279 Sumber: Data primer yang diolah
Kriteria Valid Valid Valid Valid
65
Table 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Y No Item rhitung rtabel 5% (50) 0,279 1 0,883 2 0,733 0,279 3 0,580 0,279 4 0,742 0,279 5 0,828 0,279 Sumber : Data primer yang diolah
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil perhitungan uji validitas sebagaimana tabel-tabel di atas, menunjukan bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel pada nilai signifikasi 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam angket penelitian ini valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi dari suatu variabel. Butir
pertanyaan
dalam
variabel
dikatakan reliabel atau terpercaya apabila jawaban responden adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.2 Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini.
2
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 Edisi 5, (Semarang: UNDIP, 2011), hlm. 48.
66
Table 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel alpha X1 0,875 X2 0,858 X3 0,915 X4 0,947 X5 0,927 Y 0,805 Sumber: data primer yang diolah
Kriteria Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel lebih besar dari nilai 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket dalam penelitian ini reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui kriterianya yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun grafik P‐P plot normalitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
67
Grafik 4.1 Normal P‐P Plot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Nasabah
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa data penelitian dalam model regresi berdistribusi normal. Hal ini dapat
dilihat
bahwa
garis
yang menggambarkan
data
sesungguhnya mengikuti garis diagonal. Artinya bahwa sebaran data dikatakan tersebar di sekeliling garis lurus (tidak terpencar jauh dari garis lurus), sehingga persyaratan normalitas bisa dipenuhi.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
pengujian pada model regresi ini berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan pada pengujian selanjutnya. 2) Uji Multikolinearitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
68
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.3 Pengujian multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Influance factor (VIF) berdasarkan hasil outpun SPSS.
Suatu
model
regresi
dinyatakan
bebas
dari
multikolinieritas adalah jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji multikolinearitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini. Table 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Tolerance
VIF
Kriteria
X1
0,314
3,181
Tidak terjadi multikolinearitas
X2
0,729
1,371
Tidak terjadi multikolinearitas
X3
0,814
1,228
Tidak terjadi multikolinearitas
X4
0,297
3,370
Tidak terjadi multikolinearitas
X5
0,273
3,668
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai tolerance lebih besar 0,10 dan nilai VIF lebih kecil 10,00 sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi masalah multikolinearitas.
3
Ibid., hlm. 105
69
3) Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan
pada
periode
t1
(sebelumnya).
Uji
autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS diperoleh nilai d sebesar 2,105, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel durbin-watson untuk nilai N=50 dengan signifikansi 5%, maka diperoleh hasil uji autokorelasi seperti pada ringkasan di bawah ini. Table 4.15 Hasil Uji Autokorelasi D
dl
Du
4-dl
4-du
Kriteria
2,105
1,335
1,771
2,665
2,229
Tidak
ada
autokorelasi Sumber : Data primer yang diolah Berasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai d 2,105 terletak di antara nilai du 1,771 dan 4-du 2,229, maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi. 4) Uji Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
70
pengamatan
ke
pengamatan
homoskedastisitas
dan
jika
lain
tetap,
berbeda
maka maka
disebut disebut
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).4 Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun grafik Plot dalam uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Grafik 4.2 Plot Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Nasabah
3
Regression Studentized Residual
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Beradasarkan grafik scatterplots di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik ditas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
4
Ibid., hlm. 139
71
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. c. Analisis Regresi Linier Berganda Besarnya perubahan pada variabel dependen (Y) akibat perubahan pada variabel independen (X) secara parsial dapat dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh. Adapun hasil uji regresi berganda dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.16 Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien Regresi Konstanta 0,619 X1 0,338 X2 0,295 X3 0,176 X4 0,187 X5 0,240 Fhitung = 43,291 R2 = 0,831 Sumber : Data primer yang diolah
Beta 0,273 0,170 0,156 0,260 0,270
t 0,361 2,471 2,349 2,266 2,287 2,271
Sig 0,720 0,017 0,023 0,028 0,027 0,028
Berdasarkan table diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= 0,619 + 0,338 X1 + 0,295 X2 + 0,176 X3+ 0,187 X4+ 0,240 X5 Keterangan: Y
: Keputusan nasabah
X1
: tangible/ketampakan fisik
72
X2
: reliability/kehandalan
X3
: responsiveness/daya tanggap
X4
: assurance/jaminan
X5
: empathy/empati
Dari persamaan diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Koefisien regresi pada variabel ketampakan fisik (X1) memberikan nilai sebesar 0,338 yang berarti bahwa jika ketampakan fisik semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap, maka tidak menutup kemungkinan keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan akan mengalami kenaikan. 2) Koefisien regresi pada variabel kehandalan (X2) memberikan nilai sebesar 0,295 yang berarti bahwa jika kehandalan semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap, maka tidak menutup kemungkinan keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan akan mengalami kenaikan. 3) Koefisien regresi pada variabel daya tanggap (X3) memberikan nilai sebesar 0,176 yang berarti bahwa jika daya tanggap semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap, maka tidak menutup kemungkinan keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan akan mengalami kenaikan.
73
4) Koefisien regresi pada variabel jaminan (X4) memberikan nilai sebesar 0,187 yang berarti bahwa jika jaminan semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap, maka tidak menutup kemungkinan keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan akan mengalami kenaikan. 5) Koefisien regresi pada variabel empati (X5) memberikan nilai sebesar 0,295 yang berarti bahwa jika empati semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap, maka tidak menutup kemungkinan keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan akan mengalami kenaikan. d. Uji Signifikansi Statistik Untuk
mengetahui
pengaruh
antara
variabel
tangible/ketampakan fisik (X1), reliability/kehandalan (X2), responsiveness/daya tanggap (X3), assurance/jaminan (X4), empathy/empati (X5), terhadap variabel keputusan nasabah (Y) pada BMT SM NU Cabang Kesesi, dengan bantuan program SPSS peneliti melakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t (parsial) dan uji F (F-test) sebagai berikut: 1) Uji t (parsial) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah
struktur
yang
memisahkan
kualitas
pelayanan
diantaranya variabel ketampakan fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mempengaruhi keputusan nasabah
74
untuk meningkatkan jumlah tabungannya. Hasil pengujian hipotesis secara parsial sebagai berikut. Tabel 4.17 Hasil uji hipotesis parsial (uji t) Variabel Koefisien Regresi Konstanta 0,619 X1 0,338 X2 0,295 X3 0,176 X4 0,187 X5 0,240 Fhitung = 43,291 R2 = 0,831 Sumber: data primer diolah
Beta 0,273 0,170 0,156 0,260 0,270
t 0,361 2,471 2,349 2,266 2,287 2,271
Sig 0,720 0,017 0,023 0,028 0,027 0,028
Hasil analisis uji t yang di dapat dari tabel tersebut adalah sebagai berikut: a) Variabel ketampakan fisik memiliki t hitung sebesar 2,471 dengan tingkat signifikansi 0,017. Karena t hitung lebih dari t tabel yaitu 2,471 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel ketampakan fisik berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. b) Variabel kehandalan memiliki t hitung sebesar 2,349 dengan tingkat signifikansi 0,023. Karena t hitung lebih dari t tabel yaitu 2,349 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan
demikian
variabel
berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah.
kehandalan
75
c) Variabel daya tanggap memiliki t hitung sebesar 2,266 dengan tingkat signifikansi 0,028. Karena t hitung lebih dari t tabel yaitu 2,266 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan
demikian
variabel
daya
tanggap
berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. d) Variabel jaminan memiliki t hitung sebesar 2,287 dengan tingkat signifikansi 0,027. Karena t hitung lebih dari t tabel yaitu 2,287 > 1,680 maka Ho ditolah dan Ha diterima. Dengan demikian variabel jaminan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. e) Variabel empati memiliki t hitung sebesar 2,271 dengan tingkat signifikansi 0,028. Karena t hitung lebih dari t tabel yaitu 2,271 > 1,680 maka Ho ditolah dan Ha diterima. Dengan demikian variabel empati berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. 2) Uji F (F-test) Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut:
76
Tabel 4.18 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 596,106 121,174 717,280
df 5 44 49
Mean Square 119,221 2,754
F 43,291
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Empaty, Responsiviness, Reliability, Tangible, Assurance b. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber: data penelitian yang diolah Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS pada tabel 4.8 maka diperoleh nilai F sebesar 43,291 dengan signifikansi 0,000 yaitu jauh lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelima variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependennya atau dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan
secara
bersama-sama
atau
simultan
berpengaruh terhadap keputusan nasabah. 3) Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
77
sebesar 0,812. Hal ini berarti bahwa 81,2% keputusan nasabah dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yaitu variabel ketampakan fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati. Sedangkan sisanya (100% - 81,2% = 18,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah kualitas pelayanan (tangibles/ketampakan fisik, reliability/reliabilitas, Responsiveness/daya tanggap, Assurance/jaminan, Empathy/empati) berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan BMT SM NU Cabang Kesesi secara parsial dan bersama-sama. Setelah dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS berdasar pada data yang ada diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil uji F diperoleh hasil bahwa secara simultan variabel ketampakan fisik, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, dan empati berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh hasil koefisien determinasi (Adjusted R-square) sebesar 0,812 yang berarti bahwa ketampakan fisik, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, dan empati sebesar 81,2%.
78
Dari hasil analisis data uji t pegaruh ketampakan fisik, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan di BMT SM NU Cabang Kesesi, masingmasing dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pengaruh ketampakan fisik (X1) terhadap keputusan nasabah Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,471 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. Temuan ini memperkuat analisis dari penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa semakin baik fasilitas yang disediakan Bank Syariah, maka akan semakin
besar
kecenderungan
dan
minat
masyarakat
untuk
menggunakan jasa Bank Syariah (menabung).5 2. Pengaruh kehandalan (X2) terhadap keputusan nasabah Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,349 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemberian layanan yang akurat dan sesuai dengan waktu yang disepakati berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian Tommy Sidharta, yang menyatakan bahwa ada pengaruh
5
Ariska, Pengaruh Pengetahuan, Fasilitas dan Religiusitas Terhadap Minat Menabung di Bank Syari’ah,(Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012) Skripsi.
79
kehandalan terhadap minat beli konsumen. Semakin tinggi kehandalan maka akan menngkatkan minat beli konsumen.6 3. Pengaruh daya tanggap (X3) terhadap keputusan nasabah Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,266 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kesediaan dan kemampuan karyawan untuk membatu para nasabah berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanti Pratiwi (2006), “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah”, menyatakan
bahwa
variabel
kualitas
pelayanan
bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas peserta komerrsial. Secara parsial, hanya variabel keberwujudan, kehandalan, daya tanggap, dan variabel jaminan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas peserta komersial. 4. Pengaruh jaminan (X4) terhadap keputusan nasabah Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,288 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para nasabah berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. Hasil ini
berbeda
dengan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Fia
Transtrianingzah, karena pada penelitiannya variabel jaminan tidak
6
Tommy Sidharta, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Kembali Konsumen, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2008), Skripsi.
80
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah pada bank Muamalat cabang Solo. 5. Pengaruh empati (X5) terhadap keputusan nasabah Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,271 > 1,680 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa memberikan perhatian dan memahami masalah nasabah berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. Hasil ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Rizqa Ramadhaning Tyas, variabel yang paling berpengaruh adalah empati. Hal ini berarti kesediaan karyawan untuk peduli dengan memberikan pemahaman dan perhatian kepada nasabah menyebabkan nasabah untuk mau menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang. Selain kualitas pelayanan hal yang paling mendasar seseorang meningkatkan jumlah tabungannya yaitu penghasilan yang didapat. Semakin besar penghasilan yang didapat semakin besar pula kemampuan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan. Dari 50 responden dengan jumlah pendapatan yang bereda-beda, sebenarnya mempunyai kemampuan yang sama untuk meningkatkan jumlah tabunganya. Namun, dari ke-50 responden yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan nasabah untuk meningkatkan jumlah tabungan adalah nasabah yang berpenghasilan antara 1.500.000 – 3.000.000 yaitu sebesar 40%.