1
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN
A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen. Pembiayaan
Akad
Ijarah
Muntahiyah
Bittamlik
mulai
diterapkan di BMT SM NU Cabang Kajen pada tahun 2008, BMT SM NU Cabang Kajen memberikan Akad Ijarah Muntahiyah Bit tamlik pada produk pembiayaan angsuran, yaitu berupa pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah) yang di akhiri dengan kepemilikan. Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang di terapkan BMT SM NU Cabang Kajen merupakan salah satu pembiayaan yang banyak di minati oleh para nasabah. Adapun untuk pembiayaan usaha dan usaha yang baru dan belum berkembang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah anggota yang melakukan pembiayaan Ijarah Muntahiyah bit tamlik di tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 total anggota yang melakukan pembiayaan berjumlah 900 orang. Berikut merupakan pelaksanaan pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik berkaitan dengan Akad, Rukun, Syarat, prosedur pembiayaan dan ketentuan yang ada di dalamnya. 1
1
Wawancara dengan Bapak Ishomudin selaku Manager pada BMT SM NU Cabang Kajen . Tanggal 17 Juli 2015 Pukul 11.00 Wib.
2
1. Akad a. Akad pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit tamlik di BMT SM NU Cabang Kajen. Akad pembiayaan di tulis secara terperinci pada persetujuan yang ada dilembar akad. Lembar akad diawali dengan dasar Fatwa Dewan Syariah dan identitas dari kedua belah pihak yaitu pihak pertama BMT SM NU Cabang Kajen dan pihak kedua calon nasabah. Kedua belah pihak yang kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan hal-hal sebagai berikut: 1) Menjelaskan tentang persetujuan kedua belah pihak untuk melakukan pembiayaan dengan akad Ijarah Muntahiya Bittamlik sesuai dengan rukun. 2) Menjelaskan tentang penawaran barang milik pihak kedua kepada pihak pertama serta menyebutkan barang yang akan ditawarkan kepada pihak pertama, pihak kedua menjual barang tersebut kepada pihak pertama sesuai harga pokok barang secara tunai, kemudian pihak pertama menyewakan barang tersebut kepada pihak kedua sesuai tarif sewa dan jasa sewa manfaat. 3) Menjelaskan tentang persetujuan dan kesanggupan pihak kedua untuk menyewa barang yang telah dijual sebelumnya kepada pihak pertama, sistem pembayaran angsuran, jangka
3
waktu pembiayaan, besarnya angsuran tarif pokok sewa, tarif pokok angsuran dan jumlah angsuran, dan waktu jatuh tempo. 4) Menjelaskan tentang kewajiban pihak kedua membayarkan sejumlah
nominal
pelaksanaan
akad
tertentu
yang
pembiayaan.
ditimbulkan Besarnya
dari
nominal
merupakan jumlah dari biaya administrasi,biaya notaries dan biaya materai. 5) Menjelaskan tentang kesepakatan kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian jika pihak kedua telah membayar seluruh harga pokok dan harga sewa serta kewajiban lainnya kepada pihak pertama. 6) Menjelaskan tentang pemberian agunan atas pembiayaan yang diajukan pihak kedua. Apabila pihak kedua tidak memenuhi kewajiban membayar tarif pokok angsuran atau telah jatuh tempo tidak mampu melunasi atau lalai melunasi kewajibannya kepada pihak pertama, maka pihak pertama berhak menjual atau melelang barang tersebut. 7) Menjelaskan tentang konsekuensi untuk membayar denda yang harus ditanggung oleh pihak kedua apabila lalai, terlambat mengangsur kewajibannya. 8) Menjelaskan
tentang
ke
siapan
pihak
kedua
atas
pengawasan yang harus dilakukan pihak pertama untuk
4
memberikan
keterangan
dan
keadaan
barang
yang
disewakan. 9) Menjelaskan tentang lembaga yang akan menangani konsekuensi hukum. 10) Menjelaskan tentang lembar lain-lain. 2 2. Rukun Dan Syarat Dalam pelaksanaan pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit tamlik, memiliki rukun yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak di BMT SM NU Cabang Kajen, yaitu: a. Rukun Ijarah Muntahiyah Bit tamlik di BMT SM NU Cabang Kajen: 1) Pihak pertama sebagai pemberi sewa (Mu’ajjir) 2) Pihak kedua sebagai penyewa (Musta’jir) 3) Barang yang disewakan (Ma’jur) 4) Harga sewa (Ujrah) 5) Manfaat sewa (manfaat) 6) Ijab Qabul atau Sighat yaitu mengenai ketentuan cara penerimaan barang, jangka waktu sewa, cara pembayaran, harga sewa dan jatuh tempo sewa serta beralihnya kepemilikan. b. Syarat Ijarah Muntahiyah Bit tamlik di BMT SM NU Cabang Kajen. 2
Wawancara dengan Bapak Ishomudin selaku Manager pada BMT SM NU Cabang Kajen . Tanggal 17 Juli 2015 Pukul 11.00 Wib.
5
1) Setiap orang yang ingin melakukan pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit tamlik
harus terlebih dahulu menjadi
anggota. 2) Anggota yang mengajukan harus melengkapi administrasi yang ada. 3) Harus adanya jaminan atau agunan sebagai upaya pengamanan dan mempertahankan kepercayaan. 4) Anggota yang melakukan pembiayaan harus baligh atau dewasa. 5) Setiap nasabah harus menjaga barang yang ia sewa. Setiap anggota yang melakukan kerjasama termasuk melakukan Akad
Ijarah Muntahiyah Bit tamlik harus
memenuhi prosedur penerapan pembiayaan sebagai berikut: 1) Seseorang harus terdaftar sebagai anggota BMT BMT SM NU Cabang Kajen (kalau belum menjadi anggota maka seseorang tersebut harus membuka rekening baru) 2) Mengisi formulir pembiayaan sebagai bentuk bahwa pihak kedua bersedia melaksanakan segala bentuk kewajiban yang telah di bebankan termasuk menyerahkan seluruh persyaratan atau berkas pembiayaan. 3) Survey Setelah permohonan pembiayaan lewat formulir maka diadakannya survey lapangan oleh petugas marketing.
6
4) Rapat Komite Rapat komite ini dilakukan oleh Tim Komite yang terdiri dari pengurus dan beberapa pengelola. Dalam rapat komite ini akan membahas kecenderungan dari hasil survey lapangan dengan produk yang ada di BMT SM NU Cabang Kajen. Rapat komite ini dilakukan 2-3 hari sekali menyesuaikan jumlah pembiayaan yang ada. Berakhirnya rapat komite ini yaitu setelah adanya keputusan jenis pembiayaan tertentu untuk permohonan pembiayaan dari anggota. 5) Keputusan atau persetujuan Keputusan
dari
rapat
komite
kemudian
akan
di
musyawarahkan kepada anggota nasabah dan di sinilah ada penawaran langsung kepada anggota tentang produk pembiayaan dan adanya penjelasan kepada anggota nasabah tentang produk syariah. Musyawarah ini dilakukan sampai adanya kesepakatan antara BMT SM NU Cabang Kajen dan anggota nasabah. 6) Realisasi Pembiayaan Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak akan menghantarkan proses pembiayaan ini pada proses terakhir yaitu
realisasi
pembiayaan.
Dari
rangkaian
proses
pembiayaan biasanya kalau anggota baru selama 5 hari.
7
Namun, kalau anggota lama dan pernah melakukan pembiayaan sebelumnya serta dikategorikan baik maka proses pembiayaan biasanya dua sampai 3 hari saja. Saat realisasi maka kedua belah pihak melakukan akad dan menandatangani lembar realisasi akad sebagai bentuk kesepakatan. c. Dari segi prosedur dan proses pembiayaan. Hal yang utama dalam prosedur dan proses pembiayaan adalah etika dalam bisnis yang tidak menyimpang dari ketentuan Fatwa Dewan Syariah Nasional, terlihat pada awal nasabah datang ke BMT SM NU Cabang Kajen dan mengungkapkan
maksud
dan
tujuannya
serta
keadaan
usahanya. Kemudian pada bagian pembiayaan menjelaskan syarat-syarat pembiayaan Ijarah muntahiyah bit tamlik, dan selanjutnya terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak sampai pada realisasi pencairan pembiayaan. Pengelola BMT SM NU Cabang Kajen memberikan pelayanan yang baik dan ramah. Selain itu untuk menjalin ikatan emosional antara BMT SM NU Cabang Kajen dan nasabah BMT SM NU Cabang Kajen melakukan berbagai hal kegiatan, untuk mewujudkan suatu bentuk pelayanan yang baik. Jadi pada prinsipnya pelayanan BMT SM NU Cabang Kajen kepada nasabah baik dan tidak melanggar etika bisnis islam. Namun, dalam
8
melakukan pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik akan lebih baik apabila nasabah diberikan pemahaman yang lebih.
B. Kesesuaian Penerapan Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk Pembiayaan Angsuran di Tinjau Dari Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 27/DSN-MUI/III/2002.
Akad Ijarah muntahiyah bit tamlik di sepakati secara tertulis dengan di tandatangani oleh manajer. Hal ini diperlukan dalam upaya mempertegaskan hak dan kewajiban setiap pihak dalam transaksi pelaksaan pembiayaan Ijarah Muntahiyah bit tamlik. Selain hak dan kewajiban, di dalam akad Ijarah Muntahiyah bit tamlik tercantum spesifikasi objek yang di perbolehkan, harga sewa atau Ujrah, biayabiaya yang akan di kenakan kepada
nasabah atau penyewa (
musta’jir), serta hal-hal lain yang telah menjadi kesepakatan setiap pihak seperti jaminan yang diperlukan dalam rangka
memenuhi
prinsip kehati-hatian serta menghindari risiko kerugian meskipun hal ini tidak di wajibkan dalam penerapan pembiayaan
Akad Ijarah
muntahiyah bit tamlik. Dalam akad Ijarah muntahiyah bit tamlik menjelaskan tentang penyataan bahwa masing-masing pihak yaitu pemilik (mu’jir) dan penyewa ( musta’jir) setuju untuk melakukan perjanjian kerjasama terkait pembiayaan Akad Ijarah muntahia bit tamlik. Ketentuan tentang
9
masa sewa, hak dan tanggung jawab masing-masing pihak juga dijelaskan dalam akad ini. Bagi nasabah atau penyewa ( musta’jir) yang ingin menggunakan pembiayaan Akad
Ijarah muntahiyah bit
tamlik, Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, untuk saat ini Manager BMT SM NU Cabang Kajen Bapak Ishomudin, S.H mengatakan nasabah lebih memilih akad
Ijarah muntahiyah bit
tamlik. Hal ini dikarenakan pihak nasabah akan lebih diuntungkan dengan adanya pemindahan status kepemilikan tersebut dibanding hanya sekedar sewa operasional biasa. Pemindahan status kepemilikan yang di terapkan oleh BMT SM NU Cabag Kajen hanyalah pemindahan kepemilikan dengan metode penjualan pada saat masa akad berakhir. Pembayaran ujrah oleh nasabah atau penyewa
(musta’jir)
dilakukan secara periodik pada tanggal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang tercantum dalam Akad Ijarah muntahiyah bit tamlik. Ujrah ditentukan dengan menggunakan metode penjumlahan nilai perolehan obyek ijarah dengan margin yang telah disepakati kemudian di bagi dengan masa sewa. Kesepakatan tentang adanya kewajiban pihak penyewa untuk menanggung
seluruh biaya yang
muncul atas pembiayaan akad Ijarah ini tertuang pada salah satu bagian pada akad
Ijarah muntahiayah bit tamlik.
muntahiyah bit tamlik
Akad Ijarah
ini juga menjelaskan bahwa apabila terjadi
kerusakan dan kecacatan atas obyek
ijarah
maka BMT SM NU
10
Cabang Kajen tidak berkewajiban untuk mengganti seluruh kerugian akibat kerusakan tersebut, kerugian tersebut
merupakan tanggung
jawab pihak penyewa. Berdasarkan penjabaran penerapan pembiayaan Akad Ijarah muntahiyah bit tamlik kepada nasabah BMT SM NU Cabang Kajen, peneliti mencoba melakukan
prosedur penerapan atas Akad Ijarah
muntahiyah bit tamlik tersebut terhadap fatwa No. 2 7/DSNMUI/III/2002.