BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk dilakukan seperti di bawah ini, didasarkan Bank sebagai penjual: Ibu Zulfiah nasabah Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Ia akan menyewa sebuah rumah toko guna pengembangan usahanya kepada Tuan Hidayat. Ia tidak memiliki cukup dana untuk menyewa rumah toko tersebut.
Harga
sewa
rumah
toko
tersebut
adalah
Rp36.000.000,00/tahun dan pembayaran harus dilakukan sekaligus dimuka
untuk
jangka
waktu
3tahun.
Untuk
merealisasikan
keinginannya Ibu Zulfiah mengajukan permohonan kepada Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk membantu menyewa rumah toko yang dibutuhkan. Lalu Bank Muamalat Indonesia, Tbk memproses kebutuhan nasabah, dengan melihat aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah terhadap Bank. Dan diperoleh hasil kesepakatan sebagai berikut:
51
Nama Nasabah
: Ibu Zulfiah
Jenis Akad
: Ijarah
Jenis Barang yang Disewa
: Rumah Toko
Kegunaan
: Tempat Usaha
Jumlah
: 1 unit
Luas Tanah
: 36 m2
Luas Bangunan
: 36 m2
Harga Sewa
: Rp36.000.000,00/tahun
ALCO BMI
: 25%
Jangka Waktu
: 3 tahun (36 bulan)
Tabel 4.1 Jurnal Pada Saat Penyewaan Rumah Toko Rekening Dr. Aktiva Cr. Persediaan Ijarah
Debet
Kredit
Rp108.000.000,00 Rp108.000.000,00
Sumber Data: BMI
52
Perhitungan: Harga Sewa
Rp36.000.000,00/tahun
Jangka Waktu 3 tahun (36 bulan) Biaya Perolehan (Rp36.000.000,00 x 3 tahun) = Rp108.000.000,00 Pada saat transaksi ijarah Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat pengakuan transaksi penyewaan obyek ijarah diperoleh sesuai dengan biaya perolehan. Dengan obyek ijarah disebelah debet dan persediaan obyek ijarah sebagai lawan disebelah kredit. Hal tersebut sesuai berdasarkan PSAK 107 paragraf 9 yang menyatakan obyek ijarah diakui pada saat obyek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui objek ijarahnya sebesar Rp108.000.000,00.
Tabel 4.2 Jurnal Pada Saat Pembayaran Sewa Kepada Tuan Hidayat Rekening Dr. Sewa Dibayar Dimuka Cr. Kas/Rekening Pemilik Aset
Debet
Kredit
Rp108.000.000,00 Rp108.000.000,00
Sumber Data: BMI Pada saat transaksi ijarah Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat pengakuan transaksi penyewaan obyek ijarah diperoleh sesuai dengan biaya perolehan.
53
Dengan sewa dibayar dimuka disebelah debet dan kas sebagai lawan disebelah kredit. Hal tersebut sesuai berdasarkan PSAK 107 paragraf 9 yang menyatakan obyek ijarah diakui pada saat obyek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan.
Tabel 4.3 Jurnal Pada Saat Amortisasi Beban Sewa Rekening Dr. Beban Sewa
Debet
Kredit
Rp3.000.000,00
Cr. Sewa Dibayar Dimuka (pemilik asset)
Rp3.000.000,00
Sumber Data: BMI Perhitungan: (Metode Garis Lurus) Harga Sewa Kepada Tuan Hidayat
Rp108.000.000,00
Masa Sewa
3tahun (36 bulan)
Amortisasi per Bulan (Rp108.000.000,00 : 36 bulan)
Rp3.000.000,00
Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam mencatat penyusutan atas Rumah Toko tersebut sebagai beban disebelah debet dan sewa dibayar dimuka sebagai lawannya di kredit. Karena meggunakan skema sewa atas sewa, asset ijarah yang dimiliki adalah asset tidak berwujud. Hal tersebut tidak bertentangan dengan syariah karena
54
seseorang boleh menyewakan kepada orang lain suatu objek yang disewanya dari pemilik objek sewa sepanjang tidak ada larangan dalam kesepakan dengan pemilik objek sewa. Dalam PSAK 107, suatu entitas syariah dibenarkan menggunakan istilah pernyusutan atau amortisasi untuk transaksi ijarah. Dalam PSAK 29 (ijrah-lanjut) menyatakan, jika suatu entitas menyewa objek ijarah (sewa) untuk disewa-lanjutkan, maka entitas mengakui sebagai beban ijarah (sewa) tangguhan untuk pembayaran ijarah jangka panjang dan sebagai beban ijarah (sewa) jangka pendek. Maka, dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah melakukan pencatatan sesuai dengan PSAK 107 paragraf 29.
Tabel 4.4 Jurnal Pada Saat Pengakuan Pendapatan Rekening Dr. Kas Cr. Pendapatan Ijarah
Debet
Kredit
Rp3.750.000,00 Rp3.750.000,00
Sumber Data: BMI
55
Perhitungan: Harga pokok (Rp36.000.000,00 :12)
Rp3.000.000,00
Keuntungan 25% (25% x Rp3.000.000,00)
Rp
750.000,00_+
Rp3.750.000,00/bulan
Tabel 4.5 Tabel Angsuran Pembiayaan Sewa Rumah Toko
Bulan ke
Pendapatan Sewa (Rp)
Beban Penyusutan (Rp)
Pendapatan Neto Ijarah (Rp)
1.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
2.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
3.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
4.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
5.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
6.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
8.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
9.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
Dst 36.
3.750.000,00
3.000.000,00
750.000,00
7.
Data diolah oleh penulis
56
Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mecatat kas di sebelah debet dan pendapatan ijarah di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 36 bulan. PSAK 107 paragraf 14 menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Maka, berdasarkan data di atas yang dilakukan
oleh Bank Muamalat
Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas sewa rumah toko, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Sewa
Rp3.750.000,00
Beban-beban: Beban Sewa
Rp3.000.000,00_+
Total Beban Pendapatan Netto Ijarah
(Rp3.000.000,00) Rp
750.000,00
Psak 107 paragraf 31 untuk penyajian menyatakan, pendapatan ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. 57
Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa Bank Muamalat Indonesia Tbk, telah melakukan penyajian perhitungan laporan keuangan yang telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 31. 1. Pada saat terjadi penunggakan pembayaran Pada masa berjalan, Ibu Zulfiah menunggak pembayaran bulanan atas sewa rumah toko yang seharusnya dibayarkan pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Penjurnalan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Jurnal Pada Saat Terjadi Tunggakan Pembayaran Rekening Dr. Piutang Pendapatan Ijarah Cr. Pendapatan Ijarah
Debet
Kredit
Rp3.750.000,00 Rp3.750.000,00
Sumber Data: BMI Jika terjadi tunggakan dalam pembayaran sewa rumah toko, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan piutang disebelah debet dan pendapatan ijarah sebagai lawan di kredit. Dalam PSAK 107 paragraf 15 menyatakan, piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan. Dengan demikian, penjurnalan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketentuan PSAK 107 paragraf 15.
58
2. Pada saat pembayaran tunggakan Pada bulan berikutnya Ibu Zulfiah dapat membayar atas tunggakan bulan kemarin, jurnal pencatatan yang dilakukan oleh bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Jurnal Pada Saat Pembayaran Tunggakan Rekening Dr. Kas/ Rekening Ibu Zulfiah
Debet
Kredit
Rp3.750.000,00
Cr. Piutang Pendapatan Ijarah
Rp3.750.000,00
Sumber Data: BMI Tabel 4.8 Jurnal Pada Saat Pembayaran Tunggakan Rekening Dr. Pendapatan Sewa-akrual Cr. Pendapatan Sewa
Debet
Kredit
Rp7.500.000,00 Rp7.500.000,00
Dalam pengakuan atas pembayaran tunggakan Ibu Zulfiah, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan kas disebelah debet dan piutang disebelah kredit.
59
Kemudian dalam pengakuan penerimaan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakuinya sebagai pendapatan sewa-akrual disebelah debet dan pendapatan sewa disebelah kredit. Berdasarkan PSAK 107 paragraf 15 menyatakan, piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan. Sedang untuk mengakui pendapatan tercantum dalam PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada penyewa. Dari perlakuan Bank Muamalat Indonesia, Tbk atas penerimaan pembayaran tunggakan Ibu Zulfiah, telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 dan 15.
2. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Pada tanggal 3 Juni 2013, nasabah atas nama Bapak Syamsudin mengajukan permohonan atas pembelian kendaraan (mobil) dengan akad Ijarah. Lalu bank kemudian memproses kebutuhan nasabah tersebut, dengan melihat aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah kepada bank. Jika bank menyetujui maka akan diproses lebih lanjut oleh bank. Tanggal 6 Juni 2013 didasarkan pada kebutuhan nasabah Bapak Syamsudin yang diajukan tanggal 3 Juni 2013, maka Bank Muamalat Indonesia,
Tbk
membeli
objek
sewa
(kendaraan),
seharga
60
Rp120.000.000,00. Atas pembelian kendaraan maka jurnal yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Jurnal Pada Saat Pembelian Kendaraan Rekening Dr. Persediaan Ijarah
Debet
Kredit
Rp120.000.000,00
Cr. Kas/Rekening pemilik Aset
Rp120.000.000,00
Sumber: Data BMI Penjurnalan pada saat pembelian kendaraan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Persediaan ijarah pada debet dan sebagai lawannya Kas/ Rekening Pemilik Aset di kredit. Dalam PSAK 107 paragraf ke 9 yang menyatakan, objek ijarah diakaui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Maka dalam Penjurnalan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 107 pargraf 9. Bank mengakui objek ijarah nya sebesar Rp120.000.000,00. Pada tanggal 6 Juni 2013, perjanjian transaksi ijarah rumah yang telah disepakati sebagai berikut:
61
Nama Nasabah
: Bapak Syamsudin
Jenis Akad
: Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
Jenis Barang yang Disewa
: Kendaraan (mobil)
Jumlah
: 1 unit
Harga Barang Perolehan
: Rp120.000.000,00/tahun
Nilai Sisa
: Rp0
Uang Muka Sewa
: Rp20.000.000,00
Return
: 20%
Jangka Waktu
: 2 tahun (24 bulan) Tabel 4.10
Jurnal Pada Saat Penyewaan Kendaraan Rekening Dr. Aktiva Diperoleh Untuk Ijarah Cr.Persediaan Ijarah
Debet
Kredit
Rp120.000.000,00 Rp120.000.000,00
Sumber: Data BMI Pada saat penyewaan kendaraan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatatnya sebagai aktiva diperoleh untuk ijarah disebelah debet dan persediaan ijarah disebelah kredit sebesar biaya perolehan Rp120.000.000,00. Ini telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 9.
62
Tabel 4.11 Jurnal Pada Saat Penerimaan Uang Muka Rekening Dr. Kas/Rekening Penyewa
Debet
Kredit
Rp20.000.000,00
Cr. Sewa Diterima Dimuka
Rp20.000.000,00
Sumber: Data BMI Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat atas penerimaan uang muka yang diberikan nasabah sebagai kas/rekening penyewa di debet dan sebagai lawannya sewa diterima dimuka disebelah kredit. Bank Indonesia menentukan persentase uang muka sebesar 30% dari harga perolehan. Namun, Bank Muamalat Indonesia, Tbk mempunyai kebijakan tersendiri dalam menetapkan persentase uang muka sesuai dengan pendapatan nasabahnya. Pengakuan dilakukan pada saat uang tersebut dibayarkan dari nasabah kepada bank.
Tabel 4.12 Jurnal Beban Penyusutan Aktiva Ijarah Rekening Dr. Baban Penyusutan Cr. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah
Debet
Kredit
Rp5.000.000,00 Rp5.000.000,00
Sumber: Data BMI
63
Perhitungan: (Metode Garis Lurus) Harga Perolehan
Rp120.000.000,00
Masa Sewa
2tahun (24 bulan)
Penyusutan per Tahun : (Rp120.000.000,00 – 0) : 2 tahun = Rp60.000.000,00 Penyusutan per Bulan : Rp60.000.000,00 : 12 bulan = Rp5.000.000,00
Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam mencatat penyusutan atas kendaraan tersebut sebagai beban penyusutan disebelah debet dan akumulasi penyusutan aktiva ijarah sebagai lawannya di kredit. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 paragraf 11 dan 12. Yang menyatakan bahwa objek ijarah, jika berupa asset yang dapat disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk asset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). Kebijakan penyusutan atau amortisasi yan dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan dari objek ijarah. Dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengukur penyusutannya menggunakan metode garis lurus.
64
Tabel 4.13 Jurnal Penerimaan Pendapatan Ijarah Rekening Dr. Kas/ Rekening Penyewa Cr. Pendapatan Sewa
Debet
Kredit
Rp6.000.000,00 Rp6.000.000,00
Sumber: Data BMI Perhitungan: Harga Perolehan
Rp60.000.000,00
Return 20% (Rp60.000.000,00 x 20%)
Rp12.000.000,00_+
Harga Sewa
Rp72.000.000,00
Angsuran per Bulan (Rp72.000.000,00 : 12)
Rp6.000.000,00
65
Tabel 4.14 Tabel Angsuran Pembiayaan Kendaraan
Bulan ke
Pendapatan Sewa (Rp)
Beban Penyusutan (Rp)
Pendapatan Neto Ijarah (Rp)
1.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
2.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
3.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
4.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
5.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
Dst 24.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
Data diolah oleh penulis Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mecatat kas/rekening penyewa di sebelah debet dan pendapatan sewa di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 24 bulan. PSAK 107 paragraf 14 menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Maka, berdasarkan data di atas yang dilakukan
oleh Bank Muamalat
Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa.
66
Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas sewa kendaraan, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Sewa
Rp6.000.000,00
Beban-beban: Beban Sewa
Rp5.000.000,00_+
Total Beban Pendapatan Netto Ijarah
(Rp5.000.000,00) Rp1.000.000,00
Psak 107 paragraf 31 untuk penyajian menyatakan, pendapatan ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa Bank Muamalat Indonesia Tbk, telah melakukan penyajian perhitungan laporan keuangan yang telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 31.
67
Tabel 4.15 Jurnal Pemindahan Hak Rekening Dr. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah Dr. Beban Hibah Ijarah Cr. Aktiva Ijarah
Debet
Kredit
Rp120.000.000,00 Rp0,00 (nilai residu) Rp120.000.000,00
Sumber: Data BMI Pada saat masa akad berakhir, barang yang diijarahkan dipindahkan hak nya kepada penyewa. Bank Muamalat Indonesia, Tbk kemudian menjurnalnya akumulasi penyusutan aktiva ijarah dan beban hibah ijarah di debet dan aktiva ijarah disebelah kredit. Penjurnalan yang dilakukan Bank Muamalat telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 6 (a), yang menyebutkan bahwa perpindahan kepemilikan suatu asset yang diijarahkan dari pemilik kepada penyewa, dalam ijarah muntahiya bit tamlik, dilakukan jika seluruh pembayaran sewa atas objek ijarah yang dialihkan telah diselesaikan dan objek telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah secara hibah.
68
3. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Multijasa Pada tanggal 8 May 2013, seorang nasabah atas Nama Saudara Luthfi datang ke Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk mengajukan pembiayaan multiguna untuk melanjutkan pendidikan S3 dengan akad ijarah. Biaya yang diajukan untuk membiayai pendidikan doktoralnya sampai selesai sebesar Rp120.000.000,00. Kemudian Bank Muamalat Indonesia, Tbk memproses permintaan nasabah, dengan melihat segala aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah kepada bank. Jika bank menyetujui permohonan nasabah maka akan ditindaklanjuti oleh bank. Pada tanggal 1 Juli 2013 Bank Muamalat Indonesia, Tbk membayarkan biaya pendidikan S3 yang diajukan nasabah Luthfi. Dengan kesepakatan kedua belah pihak, nasabah membayar angsuran sebesar Rp6.000.000,00 selama 2 tahun. Dengan data-data sebagai berikut: Jenis Akad
: Ijarah
Nama Penyewa
: Luthfi
Jenis Jasa yang Disewa
: Jasa Pendidikan S3
Harga Jasa Perolehan
: Rp120.000.000,00
Jangka Waktu Sewa
: 2 tahun (24 bulan)
69
Tabel 4.16 Jurnal Pada Saat Pembayaran Biaya Pendidikan Rekening Dr. Sewa Multiguna Tangguhan Cr. Kas/Rekening Universitas
Debet
Kredit
Rp120.000.000,00 Rp120.000.000,00
Sumber: Data BMI Pada saat Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pelunasan untuk pembiayaan pendidikan Saudara Luthfi, pihak bank mencatatnya sebagai sewa multiguna tangguhan disebelah debet dan sebagai lawannya kas/rekening universitas sebelah kredit. Berdasarkan analisa dari sumber yang dibaca penulis atas perlakuan penjurnalan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 paragraf 9 yang menyatakan objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan.
70
Tabel 4.17 Jurnal Pada Saat Amortisasi Pembayaran Biaya Pendidikan Rekening Dr. Biaya Sewa Multiguna
Debet
Kredit
Rp5.000.000,00
Cr. Sewa Multiguna Tangguhan
Rp5.000.000,00
Sumber: Data BMI Perhitungan: (Metode Garis Lurus) Harga Jasa Perolehan
Rp120.000.000,00
Jangka Waktu Sewa
2 tahun (24 bulan)
Biaya Penyusutan : (Rp120.000.000,00 : 24)
Rp5.000.000,00
Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam mencatat penyusutan atas pembiayaan pendidikan untuk saudara Luthfi tersebut sebagai biaya sewa multiguna disebelah debet dan sewa multiguna tangguhan sebagai lawannya di kredit. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 paragraf 11 dan 12. Yang menyatakan bahwa objek ijarah, jika berupa asset yang dapat disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk asset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). Kebijakan penyusutan atau amortisasi yang dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di
71
masa depan dari objek ijarah. Dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengukur penyusutannya menggunakan metode garis lurus.
Tabel 4.18 Jurnal Pada Saat Penerimaan Pembayaran Angsuran Rekening Dr. Kas/Rekening Luthfi
Debet
Kredit
Rp6.000.000,00
Cr. Pendapatan Ijarah Multijasa
Rp6.000.000,00
Sumber: Data BMI Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mecatat kas/rekening Luthfi di sebelah debet dan pendapatan ijarah multijasa di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 24 bulan. PSAK 107 paragraf 14 menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Maka, berdasarkan data di atas yang dilakukan
oleh Bank Muamalat
Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa.
72
Tabel 4.19 Tabel Angsuran Pembiayaan Pendidikan
Bulan ke
Pendapatan Sewa (Rp)
Beban Penyusutan (Rp)
Pendapatan Neto Ijarah (Rp)
1.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
2.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
3.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
4.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
5.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
Dst 24.
6.000.000,00
5.000.000,00
1.000.000,00
Data diolah oleh penulis Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas pembiayaan pendidikan doctoral saudara Luthfi, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Ijarah Multijasa
Rp6.000.000,00
Beban-beban: Beban Sewa Multijasa Total Beban Pendapatan Netto Ijarah
Rp5.000.000,00_+ (Rp5.000.000,00) Rp1.000.000,00
73
Psak 107 paragraf 31 untuk penyajian menyatakan, pendapatan ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa Bank Muamalat Indonesia Tbk, telah melakukan penyajian perhitungan laporan keuangan yang telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 31.
74
B. Pembahasan Atas Penerapan Akuntansi Ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk Setelah penulis mengevaluasi atas penerapan akuntansi ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dapat dilihat bahwasanya dalam setiap penjurnalan yang dilakukan oleh bank telah disesuaikan dengan PSAK 107. 1. Pengakuan dan Pengukuran a. Dalam mengakui setiap transaksi penyewaan Bank Muamalat “Indonesia, Tbk telah menerapkan sesuai PSAK 107 (2010: 107,9): Objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan.” b. Untuk penyusutan dan amortisasi atas barang atau jasa yang diijarahkan Bank Muamalat Indonesia, Tbk menyesuaikan dengan PSAK 107 (2010, 107, 11): “Objek ijarah disusutkan atau diamortisasi, jika berupa asset yang dapat
disusutkan atau
diamortisasi,
sesuai
dengan kebijakan
penyusutan atau amortisasi utnuk asset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis).” PSAK 107 (2010: 107, 12): “Kebijakan
penyusutan
atau
amortisasi
yang
dipilih
harus
mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan dari objek ijarah. Umur ekonomis dapat berbeda dengan umur teknis.”
75
PSAK 107 (2010: 107, 29) “Jika suatu entitas menyewa objek ijarah (sewa) untuk disewalanjutkan, maka entitas mengakui sebagai beban ijarah (sewa) tangguhan untuk pembayaran ijarah jangka panjang dan sebagai beban ijarah (sewa) untuk jangka pendek.” Dalam hal perhitungan beban penyusutan baik dalam transaksi Ijarah maupun Ijarah Muntahiya Bit Tamlik, Bank Muamalat Indonesia, Tbk menggunakan metode garis lurus. Dengan perhitungan sebagai berikut: 1) Ijarah Penyusutan per bulan = __Harga perolehan – Nilai sisa___ Jumlah bulan umur ekonomis
2) Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Penyusutan IMBT per bulan = ___Biaya perolehan___ Jumlah bulan masa sewa
c. Untuk mencatat pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 (2010: 107, 14) yang menyatakan: ”Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada penyewa.” Kemudian jika terdapat piutang, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan yang telah ditentukan dalam PSAK 107 (2010: 107, 15) yang berbunyi:
76
“Piutang
pendapatan sewa
diukur
sebesar
nilai
yang
dapat
direalisasikan pada akhir periode pelaporan.”
Sedang dalam penyajian atas pendapatan ijarah Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah disesuaikann dengan PSAK 107 (2010: 107, 31) yang menyebutkan: “Pendapatan Ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.”
77