BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Mekanisme Akad Murabahah Pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan Di Kospin Jasa Syariah Tegal (Analisis Menurut Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000) dan Perhitungan Marginya 1. Penerapan Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan di Kospin Jasa Keuangan Atas dasar peraturan yang berkaitan dengan murabahah baik yang bersumber dari fatwa DSN maupun PBI, perbankan syariah melaksanakan pembiayaan murabahah. Namun demikian, dalam praktiknya tidak ada keseragaman model penerapan pembiayaan murabahah karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Ada beberapa tipe penerapan murabahah dalam praktik perbankan syariah yang kesemuanya dapat dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu: 1) Tipe Pertama Tipe pertama penerapan murabahah adalah tipe konsisten terhadap fiqih muamalah. Dalam tipe ini bank membeli dahulu barang yang akan dibeli oleh nasabah setelah ada perjanjian sebelumnya. Setelah barang dibeli atas nama bank kemudian dijual ke nasabah dengan harga perolehan ditambah margin keuntungan sesuai kesepakatan. Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau
62
63
sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. 2) Tipe Kedua Tipe kedua mirip dengan tipe yang pertama, tapi perpindahan kepemilikan
langsung
dari
supplier
kepada
nasabah,
sedangkan
pembayaran dilakukan bank langsung kepada penjual pertama/supplier. Nasabah selaku pembeli akhir menerima barang setelah sebelumnya melakukan perjanjian murabahah dengan bank. Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. 3) Tipe Ketiga Tipe ini yang paling banyak dipraktekkan oleh bank syariah. Bank melakukan perjajian murabahah dengan nasabah, dan pada saat yang sama mewakilkan (akad wakalah) kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang akan dibelinya. Dana lalu dikredit ke rekening nasabah dan nasabah menandatangi tanda terima uang. Tanda terima uang ini menjadi dasar bagi bank untuk menghindari klaim bahwa nasabah tidak berhutang kepada bank karena tidak menerima uang sebagai sarana pinjaman. Tipe ketiga ini bisa menyalahi ketentuan syariah jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, sementara akad jual beli murabahah telah dilakukan sebelum barang, secara prinsip, menjadi milik bank.
64
Di Kospin Jasa Syariah khususnya pada pembiayaan usaha kapal untuk nelayan ini menggunakan tipe yang ketiga yakni nasabah membeli barang yang diperukannya sendiri atas perintah pihak Kospin Jasa Syariah karena nasabah dalam pembiayaan ini diberikan uang tunai atau cash. Namun dalam membeli barang yang diperlukan, nasabah harus menyerahkan surat kuasa yang berisikan data-data barang yang akan dibeli atau diperlukan nasabah untuk membuat kapal sesuai dengan akad jual beli yang dilakukan nasabah dengan Kospin Jasa Syarah. Besarnya pembiayaan ini adalah pembiayaan diatas Rp. 100.000.000,00 dengan jangka waktu 5 tahun atau 60 bulan dengan cara pembayaran secara angsuran dengan margin sebesar 57,60 % dari pembiayaan yang diajukan. Nasabah yang ingin mengajukan pembiayan usaha kapal ini harus melewati beberapa proses yakni mulai melakukan wawancara, hingga pengecekan data sampai pada proses akad berlangsung dan dana dapat di cairkan oleh pihak Kospin Jasa Syarih. Nasabah yang mengajukan pembiayaan usaha biasanya digunakan untuk keperluan pembuatan kapal. Jaminan yang digunakan dalam pembiayaan akad murabahah pada Kospin Jasa Syariah tergantung dengan jumlah pembiayaan yang diajukan. Dengan kata lain semakin besar pembiayaan yang dilakukan maka semakin besar pula bentuk jaminannya.74
74
Wawancara Wendy Gunawan Spd Selaku Administrasi Pembiayaan di Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 10 November 2014.
65
2. Mekanisme Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan 2.1
Mekanisme akad murabahah di Kospin Jasa Syariah dalam pembiayaan
usaha kapal nelayan Dalam hal mekanisme akad murabahah di Kospin Jasa Syariah ada 2 tahapan yang harus dilewati oleh nasabah yaitu menyerahkan dokumen kepada Kospin Jasa Syariahnya sendiri dan Kospin Jasa Pusat. Penerapan akad murabahah tahap pertama pada Kospin Jasa Syariah ada persyaratan yang harus dipenuhi dalam permohonan pembiayaan usaha kapal nelayan. Mekanisme permohonan pembiayaan di kantor cabang Kospin Jasa Syariah cabang Tegal antara lain sebagi berikut:75 1. Nasabah mengajukan pembiayaan bisa langsung datang ke Kospin Jasa Syariah atau melalui marketing Kospin Jasa Syariah. 2. Customer Service menanyakan keperluan nasabah, sekaligus menanyakan dari mana tahu Kospin Jasa syariah. 3. Customer Service memberikan penjelasan tentang persyaratan untuk pengajuan pembiayaan. Yang terdiri dari: a) Fotocopi KTP suami istri yang berlaku rangkap 4 lembar. b) Foto berwarna ukuran 3X4. c) Fotocopi kartu keluarga. d) Fotocopi surat nikah.
75
Wawancara dengan Berlian Nur Awanis selaku Custumer Service Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 25 Maret 2014.
66
e) Surat keterangan usaha dari kelurahan, NPWP, surat ijin usaha, surat izin trayek (usaha angkutan), surat perintah kerja (kontraktor atau development), izin praktek (dokter atau bidan). f) Rekening listik dan telepon. g) PBB/SPPT (rumah), fotocopi STNK terbaru, fotocopi BPKB, kwitansi dan esek-esek nomor rangka/mesin kendaraan. h) Surat keterangan harga tanah dari kecamatan atau kelurahan. i) Slip gaji untuk karyawan atau PNS. j) Mutasi rekening tabungan selama 6 bulan terakhir. k) Rincian/schedule angsuran pinjaman (jika ada). l) Foto dan denah jaminan / lokasi rumah. 4. Nasabah mengisi formulir dan menyerahkan persyaratan yang diminta pihak Kospin Jasa Syariah cabang Tegal. 5. Customer Service mengecek persyaratan, jika ada kekurangan nasabah harus melengkapi persyaratan tersebut. 6. Kemudian bagian marketing melakukan survei kepada nasabah mengenai karakter, kondisi usaha, keadaan jaminan, dan mencocokan data pada Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) dengan kondisi nasabah yang sebenarnya, kemudian memeriksa berkas administrasi dan dokumen lain yang dibtuhkan. Hasil survey selanjutnya direkam dalam Laporan Hasil Pemeriksaan SPP untuk di analisa dan diteruskan kepada direksi. 7. Pihak direksi selanjutnya mempertimbangkan hasil analisa pembiayaan dan memutuskan apakah pembiayaan disetujui untuk direalisasikan atau tidak.
67
8. Untuk pembiayaan yang disetujui, maka adm. Pembiayaan kemudian mempersiapkan akad pembiayaan murabahah dan berbagai dokumen yang dibutuhkan: Slip Setoran, Nota Pencairan Uang, Slip Penarikan, Tanda Terima Jaminan, Surat Kuasa Pendebetan Rekening, Surat Kuasa Pemindahtanganan Agunan Dan Kartu Jadwal Angsuran. 9. Apabila hasil survey menunjukkan bahwa hasil pembiayaan tidak layak sehingga tidak dapat direalisasikan, maka marketing akan melakukan survey ulang kepada nasabah. Dalam hal ini nasabah dapat mengganti agunan apabila agunan nasabah tidak disetujui. 10. Mengadakan akad antara nasabah dengan Kospin Jasa Syariah, ketentuan perjanjian pembiayaan dan pengikatan jaminan: a. Untuk pembiayaan dengan plafon diatas Rp. 10.000.000,00 warmarking Notaris. Artinya yang membuat akad adalah pihak dari Kospin Jasa syariah, kedua belah pihak tanda tangan untuk persetujuan akad dahulu baru kemudian perjanjian akadnya dibawa ke pihak notaris. b. Khusus untuk pembiayaan diatas Rp. 100.000.000,00 dengan Akta Perjanjian Pembiayaan Notariil dan legalitas notaris. Artinya yang membuat akad perjanjian adalah dari pihak notaris dan harus mengajukan permohonan perjanjian ke Kospin Jasa Pusat . 11. Dokumen yang lain yaitu bukti penyetoran, nota pencairan uang, dan slip penarikan diteruskan ke bagian teller untuk pencairan dana pembiayaan. 12. Bagian teller menyerahkan uang tunai kepada nasabah atau mentransfernya ke rekening tabungan nasabah.
68
Untuk tahapan kedua yaitu permohonan kepada Kospin Jasa Syariah Pusat kelengkapan dokumen dan informasi dalam pengajuan pembiayaan yang selama ini telah berlaku di Kospin Jasa Syariah sebagai berikut:76 I.
Permohonan Baru a. Putusan komite cabang. b. Surat
permohonan
pinjaman
(SPK)
dan
surat
permohonan
perpanjangan pinjaman (SP3) untuk diisi lengkap dan ditandatangani oleh pemohon dan mencantumkan asal cabang. c. Data analisa permohonan pembiayaan, termasuk mengenai usaha detail pemohon, kejelasan penggunaan dana, laporan keuangan yaitu Neraca, laba rugi, dan analisis kebutuhan modal (OPE Proyek), fasilitas pinjaman yang sedang dinikmati beserta jaminan dan transaksinya. d. Berita acara jaminan dengan transaksi terbaru, beserta: a) Fotocopi sertifikat / BPKB dan STNK terbaru. b) Kwitansi dan esek-eseknya. c) Foto dan denah jaminan. d) Surat keterangan harga tanah dari kecamatan / kelurahan. e) Jika transaksi naik, maka kejelasan kenaikan tersebut. f) Penggunaan jaminan. e. Data produksi CIB jasa dan rekening yang harus dilampirkan:
76
Dilihat pada Surat Pemberitahuan dari Kospin Jasa Pusat keapada Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 11 November 2014.
69
a) Rekening jasa / lembaga keuangan lain (bila ada) 3 bulan terakhir baik simpanan maupun pinjaman yang sedang berjalan. b) Untuk pengajuan take over dari bank / lembaga keuangan lain, mutasi pinjaman dari bank harus dilampirkan minimal selama 3 bulan terakhir dan alasan pindah ke jasa. c) Jika permohonan masih memiliki pinjaman dari lembaga keuangan lain maka mintakan informasi mengenai bentuk pinjaman, plafond, outsanding, jangka waktu, jaminan pinjaman, bukti setoran angsuran / mutasi, dan kegunaan dana. f. Perjalanan pinjaman lama yang sudah lunas (jika ada). g. Foto usaha pemohon. h. Jika pemohon benar-benar debitur baru, tanyakan informasi / referensi pemohon mengajukan pinjaman ke jasa. i. Dokumen pendukung a) Pemohon dan penjamin : Akta nikah, kartu keluarga, KTP suamiistri terbaru. b) NPWP, surat ijin usaha (bila ada), surat ijin trayek (jika usaha angkutan), dan surat perintah kerja (kontraktor / developer), ijin praktek (dokter / bidan) harus dilampirkan dan sebagainya. c) Surat keterangan dari kecamatan / keluruhan bila terjadi perbedaan nama (yang tertera disertifikat harus sama di KTP / KK / akta nikah baik tanggal lahir maupun nama).
70
d) Surat keterangan kematian, penunjukan ahli waris, akta cerai dan penetapan harta gono gini. e) Rekening listrik, telepon, PBB, IMB. f) Rekop / nota penjualan dan pembelian. g) Dokumen lain yang mendukung. II.
Penggantian dan Penarikan Jaminan a. Permohonan / surat penarikan jaminan. b. Permohonan dari pemohon dan dtandatangani. c. Berita acara jaminan yang akan menggantikan dan yang digantikan. d. Foto dan denah jaminan yang akan menggantikan dan digantikan. e. Rekening jasa 3 bulan terakhir dan pinjaman yang masih berjalan (jika ada).
III.
Keringanan Bunga, Biaya Provisi dan Administrasi a. Permohonan dari pemohon dan ditandatangani. b. Surat pengantar dan persetujuan dari cabang. c. Rekening Koran 3 bulan terakhir dan pinjaman yang masih berjalan (jika ada). d. Jika keputusan pusat Jakarta, maka lampirkan fotocopi PRKP.
IV.
Refund a. Surat permintaan dari debitur. b. Surat pengantar dan persetujuan cabang.
71
2.2
Analisis akad murabahah dengan prinsp 5C Untuk mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah dikemudian hari, penilaian Kospin jasa Syariah dalam memberikan persetujuan terhadap permohonan pembiayaan dilakukan dengan berpedoman pada prinsip 5C, karena hal in menyangkut kepercayaan dan cairnya sebuah permohonan. Mengenai prinsip 5C dapat diuraikan sebagi berikut :77 a. Character (sifat-sifat anggota atau calon anggota debitur) Bahwa anggota atau calon anggota debitur memiliki watak, moral, dan sifat-sifat pribadi yang baik. Penilaian terhadap karakter ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kejujuran, integritas , dan kemauan dari anggota atau calon anggota debitur untuk memenuhi kewajiban dan menjalankan usahanya. Informasi ini dapat diperoleh dari daftar riwayat hidup, riwayat usaha, dan informasi dari usaha-usaha yang sejenis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara menanyakan dalam lingkungan pergaulan. b. Capacity (modal dasar anggota atau calon anggota debitur) Capacity dalam hal ini dalah kemampuan anggota atau calon anggota untuk mengelola kegiatan usahanya dan mampu melihat prospek masa depan, sehingga usahanya akan dapat berjalan dengan baikdan memebrikan keuntungan yang menjamin bahwa ia mampu melunasi pembiayaannya dalam jumlah dan jangka waktu yang ditentukan. Pengukuran kemampuan ini dilakukan dengan berbagai pendekatan misalnya pendekatan materiil yaitu melakukan penilaian terhadap keadaan
77
Wawancara dengan Bapak Wendy Gunawan selaku Adiminstrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal Tanggal 28 Oktober 2014.
72
neraca, laporan laba rugi, dan arus kas (cash flow) usaha dari beberapa tahun terakhir. Dengan pendekatan ini maka akan diketahui tingkat solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas usaha serta tingkat resikonya. Pada umumnya penilaian capacity seseorang bisa dilihat dari pengalamannya dalam dunia bisnis yang dihubungkan dengan pendidikan anggota atau calon anggota debitur, serta kemampuan dan keunggulan perusahaan dalam melakukan persaingan usaha dengan pesaing lainnya. c. Capital (Kemampuan anggota atau calon anggota debitur) Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah harus terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap modal yang dimiliki oleh pemohon pembiayaan. Penyelidikan ini tidak semata-mata didasarkan pada besar kecilnya modal, akan tetapi lebih difokuskan kepada bagaimana distribusi modal ditempatkan oleh pengusaha tersebut, sehingga sumber yang telah ada dapat berjalan secara efektif. d. Collateral (jaminan yang disediakan anggota atau calon anggota debitur) Collateral adalah jaminan untuk persetujuan pemberian pembiayaan yang merupakan sarana pengaman (back up) atas risiko yang mungkin terjadi atas wanprestasinya anggota atau caon anggota debitur dikemudian hari, misalnya terjadi macet. Jaminan ini diharapkan mampu melunasi sisa pembiayaan yang belum terlunasi baik pokok maupun margin dan jaminan tersebut tidak hanya bernilai besar tapi juga harus marketable.
73
e. Condition of Economy Dalam pemberian pembiayaan, kondisi ekonomi secara umum serta kondisi sector usaha pemohon pembiayaan perlu memperoleh perhatian dari koperasi. Untuk memperkecil risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut.
3. Analisis Kesesuaian Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal di Kospin Jasa Syariah Tegal dengan Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000.78
Tabel 4.1 Kesesuaian penerapan pembiayaan usaha kapal nelayan pada Kospin Jasa Syariah Tegal terhadap fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad murabahah. No
Fatwa
Kesesuaian
Keterangan
Ketentuan Umum 1
Bank dan nasabah harus melakukan Sesuai
Kospin Jasa Syariah dan
akad murabahah yang bebas riba.
nasabah harus melakukan akad
murabahah
yang
bebas riba. 2
Barang yang diperjualbelikan tidak Sesuai
Barang
yang
diperjual-
diharamkan oleh syariah Islam.
belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.
3 78
Bank membiayai sebagian atau Sesuai
Kospin
Jasa
Syariah
Wawancara dengan Bapak Wendy Gunawan SPd selaku bagian Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 25 November 2014.
74
seluruh harga pembelian barang
membiayai sebagian atau
yang
seluruh harga pembelian
telah
disepakati
kualifikasinya.
barang
yang
telah
disepakati kualifikasinya. Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah Tegal menyuruh nasabah untuk membeli keseluruhan barang. 4
Bank
membeli
barang
yang Belum
Kospin Jasa Syariah tidak
diperlukan nasabah atas nama bank Sesuai
membeli
barang
sendiri, dan pembelian ini harus sah
diperlukan nasabah namun
dan bebas riba.
pembelian
atas
yang
nama
Kospin
Jasa
Syariah
sendiri.
Akan
tetapi
nasabah
hanya
diminta
untuk memberikan daftar barang yang akan dibeli, karena nasabah diberikan uang tunai dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5
Bank harus menyampaikan semua Belum
Kospin Jasa Syariah Tegal
hal
tidak harus menyampaikan
yang
berkaitan
dengan Sesuai
75
pembelian, misalnya jika pembelian
semua hal yang berkaitan
dilakukan secara utang.
dengan
pembelian,
misalnya jika pembelian dilakukan
secara
utang
karena
Kospin
Jasa
Syariah
tidak
membeli
sendiri melainkan nasabah sendirilah yang melakukan pembelian. 6
Bank kemudian menjual barang Belum
Kospin Jasa Syariah tidak
tersebut kepada nasabah (pemesan) Sesuai
menjual barang tersebut
dengan harga jual senilai harga beli
kepada nasabah (pemesan)
plus keuntungannya. Dalam kaitan
karena
ini bank harus memberi tahu secara
melakukan
jujur harga pokok barang kepada
barang.
nasabah
Jasa Syariah memberitahu
diperlukan.
berikut
biaya
yang
Kospin
tidak
pembellian
Namun
Kospin
kepada nasabah tentang jumlah pembiayaan senilai harga
beli
keuntungannya
plus kepada
nasabah. Karena dalam hal ini Kospin Jasa Syariah hanya
memberikan
76
pembiayaan
murabahah
dalam bentuk uang tunai. 7
Nasabah membayar harga barang Belum
Nasabah tidak membayar
yang telah disepakati tersebut pada Sesuai
harga
jangka waktu tertentu yang telah
nasabah membayar
disepakati.
muka pembiayaan yang
barang
namun uang
telah disepakati tersebut pada jangka waktu yang sesuai
dengan
disepakati.
telah
Namun
ada
nasabah yang melakukan pembelian barang sendiri. 8
Untuk
mencegah
terjadinya Sesuai
Ada
kerusakan
antara Kospin Jasa Syariah
akad tersebut, pihak bank dapat
dan Nasabah, Perjanjian
mengadakan
ini Kospin Jasa Syariah
penyalahgunaan
atau
perjanjian
dengan nasabah.
khusus
perjanjian
khusus
meminta
nasabah
menyerahkan surat kuasa yang berisi bahan-bahan yang akan dibeli untuk membuat mencegah
kapal
untuk
terjadinya
penyalahgunaan tersebut.
77
Hal
ini
tidak
terkait
dengan akad wakalah. 9
Jika
bank
hendak
mewakilkan Sesuai
Kospin
Jasa
Syariah
kepada nasabah untuk membeli
mewakilkan
barang dari pihak ketiga, akad jual
nasabah untuk membeli
beli murabahah harus dilakukan
barang dari pihak ketiga,
setelah
akad jual beli murabahah
barang,
secara
prinsip,
menjadi milik bank.
harus
kepada
dilakukan
setelah
secara
prinsip,
barang, menjadi
milik
bank.
Namun dalam pembelian barang,
barang
tersebut
milik bank jadi nasabah membeli
barang
yang
diperlukan langsung pada pihak ketiga. Ketentuan Murabahah Kepada Nasabah 1
Nasabah mengajukan permohonan Sesuai
Nasabah
mengajukan
dan perjanjian pembelian suatu
permohonan dan perjanjian
barang atau asset kepada bank.
pembelian suatu barang atau aset kepada Kospin Jasa Syariah. pembahasan
Seperti sebelumnya
78
bahwa
nasabah
diperbolehkan
untuk
melakukan namun
perjanjian
bulan
langsung
melangsungkan akad. 2
Jika bank menerima permohonan Belum
Ketika Kospin Jasa Syariah
tersebut, ia harus membeli terlebih Sesuai
menerima
dahulu aset yang dipesannya secara
tersebut, ia belum membeli
sah dengan pedagang.
terlebih dahulu aset yang
permohonan
dipesannya
secara
sah
dengan pedagang. 3
Bank kemudian menawarkan aset Sesuai
Kospin
tersebut
kepada
nasabah
harus
Jasa
Syariah
nasabah
dan
kemudian menawarkan aset
menerima
atau
tersebut
kepada
nasabah
dengan
namun
asetnya
dalam
perjanjian yang telah disepakatinya,
bentuk
karena secara hukum perjanjian
nasabah
menerma
sesuai
tersebut mengikat, kemudian kedua
dengan
perjanjian
yang
belah pihak harus membuat kontrak
telah
jual beli.
secara
membelinya
sesuai
uang
tunai
disepakati, hukum
tersebut
dan
karena
perjanjian mengikat,
kemudian kedua belah pihak harus
membuat
kontrak
79
jual-beli. 4
Dalam jual beli ini bank dibolehkan Sesuai
Dalam hal ini Kospin Jasa
meminta nasabah untuk membayar
Syariah dibolehkan meminta
uang muka saat menandatangani
nasabah untuk melakukan
kesepakatan awal pemesanan.
pembayaran
uang
muka
pada saat menandatangani kesepakatan
awal
pemesanan sebesar 30%. 5
Jika nasabah kemudian menolak Sesuai
Jika
nasabah
kemudian
membeli barang tersebut, biaya riil
menolak membeli barang
bank harus dibayar dari uang muka
tersebut, biaya riil yaitu
tersebut.
biaya
yang
secara
administrasi tercatat dalam pengeluaran
Kospin
Jasa
Syariah harus dibayar dari uang muka tersebut. 6
Jika nilai uang muka kurang dari Belum
Tidak ada perjanjian yang
kerugian yang harus ditanggung Sesuai
jelas dengan hal ini, karena
oleh bank, bank dapat meminta
pembelian barang dilakukan
kembali sisa kerugiannya kepada
oleh nasabah sehingga kalau
nasabah.
ada
kerugian
ditanggung
oleh nasabah sendiri jadi Kospin Jasa Syariah tidak
80
dapat
meminta
sisa
kerugian. 7
Jika uang muka memakai kontrak a) Sesuai
Jika uang muka memakai
urbun sebagai alternatif dari uang b) Sesuai
kontrak
muka, maka:
alternatif dari uang muka,
(a) jika nasabah memutuskan untuk
maka:
membeli barang tersebut, ia tinggal
(a)
membayar sisa harga.
memutuskan untuk membeli
(b) jika nasabah batal membeli,
barang tersebut, ia tinggal
uang muka menjadi milik bank
membayar sisa harga.
maksimal
(b)
ditanggung
sebesar kerugian yang oleh
bank
akibat
urbun
jika
jika
membeli,
sebagai
nasabah
nasabah
batal
uang
muka
pembatalan tersebut; dan jika uang
menjadi milik Kospin Jasa
muka tidak mencukupi, nasabah
Syariah
wajib melunasi kekurangannya.
dimintai membayar biaya
namun
hanya
yang telah dikeluarkan. Jaminan Dalam Murabahah 1
2
Jaminan
dalam
murabahah Sesuai
Jaminan dalam murabahah
dibolehkan, agar nasabah serius
dibolehkan, agar nasabah
dengan pesanannya.
serius dengan pesanannya.
Bank dapat meminta nasabah untuk Sesuai
Kospin Jasa Syariah dapat
menyediakan jaminan yang dapat
meminta
dipegang.
menyediakan jaminan yang
nasabah
untuk
81
dapat dipegang. Utang Dalam Murabahah 1
Secara prinsip, penyelesaian utang Sesuai
Secara prinsip, penyelesaian
nasabah
utang
dalam
transaksi
nasabah
dalam
murabahah tidak ada kaitannya
transaksi murabahah tidak
dengan
ada
transaksi
lain
yang
kaitannya
dengan
dilakukan nasabah dengan pihak
transaksi
ketiga atas barang tersebut. Jika
dilakukan nasabah dengan
nasabah menjual kembali barang
pihak ketiga atas barang
tersebut dengan keuntungan atau
tersebut.
Jika
nasabah
kerugian, ia tetap berkewajiban
menjual
kembali
barang
untuk
tersebut dengan keuntungan
menyelesaikan
utangnya
kepada bank.
atau
lain
kerugian,
yang
ia
berkewajiban
tetap untuk
menyelesaikan
utangnya
kepada Kospin Jasa Syariah. 2
Jika
nasabah
menjual
barang Sesuai
Jika
nasabah tersebut
menjual
tersebut sebelum masa angsuran
barang
berakhir, ia tidak wajib segera
masa angsuran berakhir, ia
melunasi seluruh angsurannya.
tidak
wajib
sebelum
melunasi
seluruh angsurannya, atau dia
harus
pemindahan
mengurus kepemilikan
82
atas barang tersebut agar pembiayaan
dilakukakan
oleh pemilik baru barang tersebut. 3
Jika
penjualan
barang
tersebut Sesuai
Jika
penjualan
menyebabkan kerugian, nasabah
tersebut
tetap
kerugian,
harus
utangnya
menyelesaikan sesuai
kesepakatan awal.
dengan Tidak boleh
memperlambat
pembayaran
harus utangnya
barang
menyebabkan nasabah
tetap
menyelesaikan sesuai
dengan
kesepakatan awal.
Tidak
angsuran atau meminta kerugian itu
boleh
diperhitungkan.
pembayaran angsuran atau meminta
memperlambat
kerugian
itu
diperhitungkan. Penundaan Pembayaran Dalam Murabahah 1
Nasabah
yang
kemampuan
tidak
memiliki Sesuai dibenarkan
menunda penyelesaian utangnya.
Nasabah
yang
memiliki
kemampuan tidak dibenarkan menunda
penyelesaian
utangnya. 2
Jika
nasabah
menunda-nunda Belum
Jika nasabah menunda-nunda
pembayaran dengan sengaja, atau Sesuai
pembayaran dengan sengaja,
jika
atau jika salah satu pihak
salah
satu
pihak
tidak
menunaikan kewajibannya, maka
tidak
menunaikan
83
penyelesaiannya
melalui
Badan
kewajibannya, maka dalam
Arbitrase
Syariah setelah tidak
penyelesaiannya akan melalui
tercapai
kesepakatan
penyitaan
melalui
musyawarah.
dengan
proses
sebelumnya adalah dengan menberikan surat peringatan (SP) sebanyak 3 kali dalam periode tiga bulan.
Bangkrut Dalam Murabahah Jika nasabah telah dinyatakan pailit Belum
Jika nasabah telah dinyatakan
dan gagal menyelesaikan utangnya, Sesuai
pailit
bank harus menunda tagihan utang
menyelesaikan
sampai
sanggup
Kospin Jasa Syariah akan
berdasarkan
melakukan konfirmasi untuk
ia
kembali, kesepakatan.
menjadi atau
dan
gagal utangnya,
uji kelayakan apakah nasabah cukup syarat untuk diberikan perpanjangan
periode
pembayaran atau keringanan denda.
Dari tabel diatas bisa diambil beberapa penjelasan diantara: 1.
Dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa bank membeli barang yang
diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Di Kospin Jasa Syariah ini belum sesuai karena dalam pembiayaan
84
Usaha Kapal Nelayan ini yang membeli barang yang diperlukan untuk membuat kapal itu nasabah sendiri bukan Kospin yang membeli barang sebab dalam pembiayaan ini diberikan uang tunai, namun nasabah harus menyerahkan daftar barang-barang yang diperlukan dalam pembuatan kapal dan disaksikan notaris jadi dalam hal ini barang yang dibeli atas nama Kospin bukan atas nama nasabah sendiri tetapi pembelian barang tetap harus sah dan bebas dari riba. Karena pembelian barang atas nama bank jadi nasabah dalam melalukan pembelian barang harus sesuai dengan daftar yang diserahkan karena ada badan hukum yang mengikat karena disaksikan notaris. 2.
Dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa jika bank menerima
permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. Hal ini belum sesuai karena ketika Kospin Jasa Syariah menerima permohonan pembiayaan tersebut, Kospin belum membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang, melainkan nasabah sendirilah yang membeli barang yang diperlukan sesuai daftar barang yang telah diberikan kepada Kospin yang disaksikan notaris, karena aset yang diberikan pihak Kospin dalam bentuk uang tunai bukan dalam bentuk benda jadi pihak Kospin tidak dapat melakukan pembelian barang terlebih dahulu. Jika ditinjau dari kesesuaian fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad murabahah, penerapan Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan yang diterapkan Kospin Jasa Syariah Tegal terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan hal-hal yang diatur dalam fatwa tersebut. Selama ini track record Kospin Jasa Syariah Tegal adalah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan. Untuk itu
85
penerapan yang dilakukan haruslah terus dievaluasi oleh pihak Kospin Jasa agar sesuai dengan pedoman yang berlaku.
4. Penetapan Margin Murabahah di Kospin Jasa Syariah Selain dituntut untuk mematuhi aturan-aturan Syariah. Kospin Jasa Syariah juga diharapkan memberikan bagi hasil kepada para pihak ketiga minimal sama dengan atau bahkan lebih besar dari pada suku bunga yang berlaku dilembaga keuangan konvensional. Serta menerapkan profit margin pembiayaan yang lebih rendah dari pada suku bunga lembaga keuangan konvensional. Profit margin adalah persentase tertentu yang ditetapkan pertahun. Profit margin secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari. Perhitungan profit margin secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan. Namun dalam Kospin Jasa Syariah dalam penetapan profit margin melalui referensi profit margin. Referensi profit margin adalah keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah. Penetapan margin pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usulan dan saran dari Team ALCO Bank Syariah, dengan pertmbangan beberapa berikut:79 1) Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) Yang dimaksud dengan Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa perbankan syariah, atau tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung, 79
Adiwarman Karim, Op. cit, hlm. 214.
86
atau tingkat margin keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat. 2) Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR) Yang dimaksud dengan Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung terdekat. 3) Expective Competitive of Investor (ECRI) Yang dimaksud dengan Expective Competitive of Investor (ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga. 4) Acquiring Cost Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. 5) Overhead Cost Adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. Dalam penerapan refensi profit margin perbankan-perbankan di Indonesia berbeda dengan Kospin Jasa Syariahbyaitu diperoleh dari rapat ALCO bank syariah. Sedangkan Kospin Jasa Syariah referensi profit margin diperoleh dari
87
hasil rapat keputusan pinjaman dewan pengurus, pengawas, dan penasehat Kospin Jasa.80 Setelah diperoleh referensi profit margin diperoleh
dari
keputusan dewan pengurus, pengawas, dan penasehat, maka Kospin Jasa Syariah melakukan penetapan hatga jual. Harga jual adalah penjumlahan dari harga beli atau harga pokok (harga perolehan) Kospin Jasa Syariah dari supplier dengan referensi profit margin.81 Gambar proses penentuan harga jual Referensi Profit Margin
Harga Beli Kospin Jasa Syariah
Harga Jual
Kemudian setelah referensi profit margin diperoleh maka dilakukan pepentuan profit margin. Dalam penentuan profit margin pada Kospin Jasa Syariah dan perbankan Syariah menggunakan 4 metode yaitu Mark Up Pricing, Target Return Pricing, Perceived Value Pricing dan Value Pricing. Setelah profit margin telah ditentukan maka akan dilakukan perhitungan margin melalui rapat keputusan pinjaman dewan pengurus, pengawas, dan penasehat Kospin Jasa . Sebelum melakukan perhitungan profit margin, lakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen yang dibutuhkan meliputi: 1) Jenis perhitungan profit margin. 2) Plafond pembiayaan sesuai dengan jenisnya. 3) Jangka waktu pembiayaan. 4) Tingkat profit margin pembiayaan. 80
Kospin Jasa dalam buku Laporan Pengurus dan pengawas tahun 2005. Bapak Wendy Gunawan selaku Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 10 November 2014. 81
88
5) Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan, baik harga pokok maupun profit marginnya. Margin di Kospin Jasa Syariah diperoleh dari selisih antara harga beli dari supplier dengan harga jual kepada nasabah untuk mempermudah perhitungan, dimana Kospin Jasa Syariah menetapkan standar margin disesuaikan dengan tahunnya yaitu: Tabel 4.2 Penetapan Margin di Kospin Jasa Syariah Pembiayaan Murabahah
Administrasi Basil / Margin 1 Tahun
1%
11,25 %
2 Tahun
1,25 %
23, 04 %
3 Tahun
1,5 %
34, 50 %
4 tahun
1.9 %
46, 08 %
5 Tahun
2,3 %
47, 60 %
MSA insidensil
1,2 %
21 %
MSA berjangka
1,2 %
18 %
MSA PHS
1,2 %
18 %
Ijaroh
1,2 %
10 %
Dalam perhitungan profit margin di Kospin Jasa Syariah menggunakan metode anuitas, dimana metode anuitas merupakan metode perhitungan angsuran
89
bulanan yang terdiri dari angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan dan margin yang besarnya dihitung dari pokok yang belum lunas.82 Contoh perhitungan margin pada akad murabahah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan adalah sebagai berikut: Pak Toni mengajukan adalah seorang nelayan dari desa Tegalsari, ia ingin mengajukan pembiayaan usaha kapal nelayan di Kospin Jasa Syariah Tegal sebesar Rp. 150.000.000,00 selama 5 tahun atau 60 bulan dengan margin selama 5 tahun 57,60 % atau 0,96 % per bulan. Pada saaat pencairan pembiayaan dikenakan biaya administrasi sebesar 2,3 % (pembiayaan selama 5 tahun), biaya materai sebesar Rp. 42.000, dan biaya notaris sebesar Rp. 300.000. Berapa besar penetapan margin dan angsuran tiap bulannya ? Jawab: Jumlah Pembiayaan
: Rp. 150.000.000
Uang muka 30% dari pembiayaan : (Rp. 45.000.000) Plafond/pembiayaan Pokok angsuran
: Rp. 105.000.000 = Rp. 105.000.000 / 60 = Rp 1.750.000
Biaya-biaya: 1. Biaya Adm. 5 tahun ( 2,3% X Rp. 105.000.000) = Rp. 2.415.000 2. Materai
= Rp. 42.000
3. Notaris
= Rp. 300.000 ( + )
Total Biaya
= Rp. 2.757.000
Margin selama 5 tahun 57,60 % atau 0.96 % per bulan atau 11,52% per tahun 82
Wawancara Bapak Wendy Gunawan SPd. Selaku Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal Tanggal 10 November 2014.
90
Perhitungannya: Margin = Rp. 105.000.000 x 57,60% = Rp. 60.480.000 (margin Selama 5 tahun atau 60 bulan) *Perhitungan margin perbulan = Rp. 60.480.000 / 60 = Rp. 1.008.000 Pembiayaan Kospin Jasa = Pembiayaan nasabah + Margin = Rp. 105.000.000 + Rp. 60.480.000 = Rp. 165.480.000 (selama 5 tahun) Angsuran = Rp. 165.480.000 / 60 = Rp 2.758.000 Saldo mengendap untuk 1x angsuran Jadi pada saat pembayaran uang muka = Dp 30% + biaya-biaya + saldo mengendap = Rp.45.000.000 + Rp. 2.757.000 + Rp. 2.758.000 = Rp. 50.515.000
Jadwal pembayaran angsuran No
Pokok angsuran
Margin
Jumlah Angsuran
Sisa Angsuran
1
1.750.000
1.008000
2.758.000
165.480.000
2
1.750.000
1.008.000
2.758.000
162.722.000
3
1.750.000
1.008.000
2.758.000
159.964.000
4
1.750.000
1.008.000
2.758.000
157.206.000
5
1.750.000
1.008.000
2.758.000
154.448.000
6
1.750.000
1.008.000
2.758.000
151.690.000
91
7
1.750.000
1.008.000
2.758.000
148.932.000
8
1.750.000
1.008.000
2.758.000
146.174.000
9
1.750.000
1.008.000
2.758.000
143.416.000
10
1.750.000
1.008.000
2.758.000
140.658.000
11
1.750.000
1.008.000
2.758.000
137.900.000
12
1.750.000
1.008.000
2.758.000
135.142.000
13
1.750.000
1.008.000
2.758.000
132.384.000
14
1.750.000
1.008.000
2.758.000
129.626.000
15
1.750.000
1.008.000
2.758.000
126.868.000
16
1.750.000
1.008.000
2.758.000
124.110.000
17
1.750.000
1.008.000
2.758.000
121.352.000
18
1.750.000
1.008.000
2.758.000
118.594.000
19
1.750.000
1.008.000
2.758.000
115.836.000
20
1.750.000
1.008.000
2.758.000
113.078.000
21
1.750.000
1.008.000
2.758.000
110.320.000
22
1.750.000
1.008.000
2.758.000
107.562.000
23
1.750.000
1.008.000
2.758.000
104.804.000
24
1.750.000
1.008.000
2.758.000
102.046.000
25
1.750.000
1.008.000
2.758.000
99.288.000
26
1.750.000
1.008.000
2.758.000
96.530.000
27
1.750.000
1.008.000
2.758.000
93.772.000
28
1.750.000
1.008.000
2.758.000
91.014.000
29
1.750.000
1.008.000
2.758.000
88.256.000
92
30
1.750.000
1.008.000
2.758.000
85.498.000
31
1.750.000
1.008.000
2.758.000
82.740.000
32
1.750.000
1.008.000
2.758.000
79.982.000
33
1.750.000
1.008.000
2.758.000
77.224.000
34
1.750.000
1.008.000
2.758.000
74.466.000
35
1.750.000
1.008.000
2.758.000
71.708.000
36
1.750.000
1.008.000
2.758.000
68.950.000
37
1.750.000
1.008.000
2.758.000
66.192.000
38
1.750.000
1.008.000
2.758.000
63.434.000
39
1.750.000
1.008.000
2.758.000
60.676.000
40
1.750.000
1.008.000
2.758.000
57.918.000
41
1.750.000
1.008.000
2.758.000
55.160.000
42
1.750.000
1.008.000
2.758.000
52.402.000
43
1.750.000
1.008.000
2.758.000
49.644.000
44
1.750.000
1.008.000
2.758.000
46.886.000
45
1.750.000
1.008.000
2.758.000
44.128.000
46
1.750.000
1.008.000
2.758.000
41.370.000
47
1.750.000
1.008.000
2.758.000
38.612.000
48
1.750.000
1.008.000
2.758.000
35.854.000
49
1.750.000
1.008.000
2.758.000
33.096.000
50
1.750.000
1.008.000
2.758.000
30.338.000
51
1.750.000
1.008.000
2.758.000
27.580.000
52
1.750.000
1.008.000
2.758.000
24.822.000
93
53
1.750.000
1.008.000
2.758.000
22.064.000
54
1.750.000
1.008.000
2.758.000
19.306.000
55
1.750.000
1.008.000
2.758.000
16.548.000
56
1.750.000
1.008.000
2.758.000
13.790.000
57
1.750.000
1.008.000
2.758.000
11.032.000
58
1.750.000
1.008.000
2.758.000
8.274.000
59
1.750.000
1.008.000
2.758.000
5.516.000
60
1.750.000
1.008.000
2.758.000
2.758.000 0
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem angsuran yang digunakan Kospin Jasa Syariah Tegal ini adalah sistem anuitas, dimana nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dapat mengangsur secara tetap antara pokok pembiayaan dan margin keuntungan yang tetap sampai jatuh tempo pembiayaan.