BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Kota Salatiga dengan studi kasus adalah jalan Jendral Sudirman Salatiga. Dimana di jalan Jendral Sudirman ini merupakan salah satu pusat perekonomian di Salatiga, dikarenakan terdapat dua pasar, yaitu pasar Raya I dan Pasar Raya II serta terdapat berbagai Toko dan swalayan. Setiap harinya terjadi pergerakan arus lalu lintas baik angkutan barang, angkutan penumpang dan pejalan kaki. Karena berada dijalur perdagangan volume parkir di Jalan Jenderal Sudirman sangat dominan. Lebih jauh lagi penerimaan parkir di jalan Jenderal Sudirman merupakan penyumbang terbesar penerimaan parkir di Kota Salatiga. Dikarenakan penerimaan parkir dari pungutan retribusi parkir di jalan Jenderal Sudirman menyumbang sebesar 70% dari total penerimaan parkir Kota Salatiga. Tabel 4.1 Transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman Opsi 2 ( Do Nothing ) Bulan Jumlah ( per unit ) mar 2012 28931 apr 2012 49548 mei 2012 54125 jun 2012 50964 jul 2012 57191 aug 2012 51419 sep 2012 47073 okt 2012 59303 nov 2012 55290 des 2012 62709 jan 2013 56011 feb 2013 49545
Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) Bulan Jumlah ( per unit ) mar 2011 54311 apr 2011 52395 mei 2011 55437 jun 2011 51834 jul 2011 54816 aug 2011 54227 sep 2011 55643 okt 2011 56746 nov 2011 54879 des 2011 54471 jan 2012 53497 feb 2012 54422 Jumlah
652677
Jumlah
622106
Sumber : Data dari Dinas Lalu lintas yang diolah Keterangan : transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman 70% dari total transaksi parkir di Salatiga
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman Opsi 2 ( Do Nothing ) selama 1 tahun penelitian mengalami penurunan yang semula Opsi 1 ( 13
Mengkaji Ulang ) adalah 652.677 unit, pada Opsi 2 ( Do Nothing ) menjadi 622.106 unit. Penurunan transaksi parkir yang terjadi adalah sebesar 30.570 unit atau sebesar 5 % / tahun. Hal ini mengindikasikan pada kenyataannya terungkap perbedaan transaksi parkir antara opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) dan Opsi 2 ( Do Nothing ). Tabel 4.2 Gambaran Obyek penelitian (semua responden)
Petugas parkir
Pengguna parkir
Pemilik Toko
Total
Pernyataan
Abs
%
Abs
%
Abs
%
Abs
%
Setuju
32
21
71
47
10
6
113
74
Tidak Setuju
3
2
31
20
6
4
40
26
Total
35
23
102
67
16
10
153
100
Sumber : Data lapangan yang diolah
Obyek penelitian menunjukkan komposisi responden yang setuju (74%) kenaikan tarif retribusi parkir dengan dominasi tertinggi adalah pengguna parkir & terendah pemilik toko dan sisanya (26%) tidak setuju kenaikan tarif retribusi parkir yang juga didominasi oleh pengguna parkir; mengindikasikan kalau pengguna parkir masih mendua dalam menyikapi kenaikan tarif retribusi parkir menjadi Rp 1000 bagi kendaraan roda dua dan Rp 2000 bagi kendaraan roda empat, seiring dengan tidak ditingkatkannya kualitas layanan area parkir yang tersedia di Jl. Jenderal Sudirman.
4.2 Analisis dan Bahasan 4.2.1 Deskripsi Perbedaan Manfaat-Biaya Antara Opsi Tetap Melanjutkan Vs Meninjau Ulang ; Perda No 12 Tahun 2011 Tentang Kenaikan Tarif Retribusi Parkir Tabel 4.3 Penerimaan Parkir Di jalan Jenderal Sudirman Opsi 2 ( Do Nothing )
Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) Bulan mar 2011 apr 2011 mei 2011 jun 2011 jul 2011 aug 2011
Jumlah ( per unit ) Rp 27.155.450,00 Rp 26.197.500,00 Rp 27.718.600,00 Rp 25.916.800,00 Rp 27.407.800,00 Rp 27.113.450,00
Bulan mar 2012 apr 2012 mei 2012 jun 2012 jul 2012 aug 2012 14
Jumlah ( per unit ) Rp 28.930.650,00 Rp 49.548.100,00 Rp 54.124.700,00 Rp 50.963.500,00 Rp 57.191.400,00 Rp 51.418.500,00
sep 2011 okt 2011 nov 2011 des 2011 jan 2012 feb 2012 Jumlah
Rp 27.821.500,00 Rp 28.373.100,00 Rp 7.439.300,00 Rp 27.235.250,00 Rp 26.748.400,00 Rp 27.211.100,00 Rp 326.338.250,00
sep 2012 okt 2012 nov 2012 des 2012 jan 2013 feb 2013 Jumlah
Rp 47.072.900,00 Rp 59.303.300,00 Rp 55.289.500,00 Rp 62.708.800,00 Rp 56.010.500,00 Rp 49.544.600,00 Rp 622.106.450,00
Sumber : Data lapangan yang diolah Keterangan : Penerimaan parkir di jalan Jenderal Sudirman adalah 70% dari total penerimaan parkir di Salatiga
Ho : µ1 = µ2 : Tidak ada perbedaan penerimaan retibusi parkir di Jl. Jenderal Sudirman Salatiga antara opsi mengkaji ulang dan tetap melanjutkan kenaikan tarif retribusi parkir Ha : µ1 ≠ µ2 : Ada perbedaan penerimaan retribusi parkir di Jl. Jenderal Sudirman Salatiga antara opsi meninjau ulang dan tetap melanjutkan kenaikan tarif retribusi parkir Berdasarkan (Lampiran 3), Dimana Pvalue ( 0,02) < α 0,05), maka Ho ditolak dan tidak dapat menolak Ha. Maka terjadi perbedaan penerimaan retribusi parkir di jl. Jenderal Sudirman Salatiga antara Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) dan Opsi 2 ( Do Nothing ). Penerimaan parkir di jalan Jenderal Sudirman merupakan penyumbang terbesar penerimaan parkir Kota Salatiga yaitu sebesar 70% dari total penerimaan parkir di Kota Salatiga. Rata-rata penerimaan parkir Opsi 2 ( Do Nothing ) naik sebesar 91% yaitu Rp 51.842.204,00 dibandingkan dengan sebelum kenaikan tarif retribusi parkir yaitu Rp 27.194.854,00. Tabel 4.4 Manfaat biaya Petugas Parkir Opsi 1 Indikator Jumlah setoran rata-rata / hari Penerimaan parkir / hari Transaksi parkir/hari
Opsi 2 ( Do Nothing )
selisih (+/-) manfaat/biaya
Rp 844,000.00 *
Rp1,688,000.00**
Rp 844,000.00
Rp 3,165,857.00***
Rp 4,210,972.00
Rp 1,045,115.00
****5.382 unit
3.579 unit
1.803 unit
( Mengkaji Ulang )
Sumber : Data lapangan dan data jumlah setoran yang diolah Keterangan : Lokasi bertugas mengutip parkir, waktu bertugas dan nama pemborong memenuhi kriteria perbandingan * total jumlah setoran opsi 2 / 2 ** total jumlah setoran (pagi,siang, malam) / jumlah shift x 89 orang
15
*** Jumlah Penerimaan parkir / hari * jumlah petugas parkir **** Transaksi parkir / hari (petugas parkir) = (Penerimaan parkir / hari) / tarif parkir
Dari Tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan tarif retribusi parkir membawa perubahan positif bagi petugas parkir. Pada saat lokasi bertugas mengutip parkir ( 1 rotasi tempat yang sama ) dan waktu bertugas yang sama, pendapatan dari mengutip parkir naik sebesar Rp. 1,045,115.00. Walaupun setoran naik sebesar Rp 844,000.00 / hari, tetapi 1 bulan petugas parkir akan menerima tambahan kenaikan rata-rata sebesar Rp. Rp
352,286.00 / orang. Dengan
bertambahnya pendapatan parkir namun jumlah transaksi parkir / hari menurun lebih dari 1800 pengguna parkir, sekalipun penerimaan nominal / hari “naik” Rp 1,045,115.00. Hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya pengguna parkir adalah berkurangnya layanan / hari adalah komponen biaya. Tabel 4.5 Manfaat biaya Pengguna parkir Opsi 1 Indikator ( Mengkaji Ulang ) Waktu belanja yang paling sering digunakan Frekuensi parkir / hari
3.3 1.2
Opsi 2 ( Do Nothing )
selisih (+/-) manfaat/biaya
3.4 1.1
0.1 -0.1
Sumber : Data lapangan yang diolah Keterangan : Fasilitas tempat parkir, kemudahan parkir dan kinerja petugas parkir memenuhi kriteria perbandingan
Kenaikan tarif retribusi parkir tidak dibarengi dengan peningkatan fasilitas parkir, kemudahan parkir dan kinerja petugas parkir. Hal ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.5 diatas, fasilitas tempat parkir, kemudahan parkir dan kinerja petugas parkir tetap. Saat ini pemerintah Salatiga ( Dinas Perhubungan ) tidak menyediakan area parkir yang luas dan memadai di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Di sisi lain masyarakat Salatiga cenderung memilih parkir didepan toko ditempat belanja. Oleh karena itu parkir ”on street” menjadi pilihan dan menjadi pemandangan sehari-hari yang kurang indah dan tidak rapi disepanjang jalan Jenderal Sudirman. Tetapi disisi lain, karena kebijakan parkir ”on street” masyarakat dapat parkir didepan ditempat belanja membuat waktu belanja yang paling sering digunakan mengalami kenaikan 0,1. Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalur padat lalu lintas yang banyak dilalui kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang baik siang maupun malam hari. Maka Jalan Jenderal Sudirman memiliki kecepatan arus kendaraan minimal yaitu 40 Km/jam. Tetapi akibat banyaknya perdagangan dan parkir ”on street”, maka kecepatan arus kendaraan menjadi melambat. Dan penetapan posisi parkir dinilai kurang layak, karena membahayakan pengguna 16
parkir di tepi jalan Jenderal Sudirman. Posisi parkir ditepi jalan dan dengan melajunya kendaraan ditengah tentunya membuat pengguna parkir harus berhati-hati dan petugas parkir butuh bekerja keras untuk bertugas mengatur parkir. Seiring dengan kenaikan tarif retribusi parkir yang naik 2 x lipat juga menyebabkan frekuensi parkir mengalami penurunan yaitu sebesar 0,1. Tabel 4.6 Manfaat biaya Pihak Toko Opsi 1 Indikator Penerimaan Hasil penjualan paling sering (/hari) Jumlah pelanggan/ pembeli/ hari yang paling sering terjadi/hari
Opsi 2
( Mengkaji Ulang )
( Do Nothing )
selisih (+/-) manfaat/biaya
Rp 15,400,000.00
Rp 15,200,000.00
-Rp 200,000.00
1.250
1.150
-100
Sumber : Data lapangan yang diolah Keterangan : Waktu berjualan buka-tutup (/jam) dan Frekuensi pengadaan barang (/hari) memenuhi kriteria perbandingan
Frekuensi parkir yang berkurang dan kebiasaan belanja kebutuhan / bulan yang mengalami perubahan perilaku yang mengakibatkan jumlah pelanggan/ pembeli mengalami penurunan sebesar 100 orang/hari dikarenakan kenyamanan untuk parkir berkurang. Oleh karena itu masyarakat cenderung berbelanja dalam partai yang besar, agar biaya parkir, biaya perjalanan menjadi berkurang. Perubahan dari perilaku rasional masyarakat tersebut membuat toko mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp. 200,000.00/hari. Tabel 4.7 Manfaat biaya Pemerintah ( UPTD Parkir ) Indikator Penerimaan retribusi parkir / hari Transaksi parkir / hari
Opsi 1 ( Mengkaji Ulang )
Rp
906,495.14
Opsi 2 ( Do Nothing )
Rp
1.813
1,728,073.47 1.728
selisih (+/-) manfaat/biaya
Rp
821,578.33 -85
Sumber : Data lapangan yang diolah Keterangan : Penerimaan parkir di Jalan Jenderal Sudirman menyumbang 70% dari total penerimaan parkir Kota Salatiga
Berdasarkan Tabel 4.7, penerimaan retribusi parkir / bulan mengalami kenaikan sebesar Rp 821,578.33. Dalam 1 tahun tambahan kenaikan tarif retribusi parkir menjadi Rp 295,768,200.00 atau sebesar 32% dari target parkir 2012 yaitu sebesar Rp 910,143,000.00. Tentunya tambahan kenaikan penerimaan retribusi parkir ini diharapkan menjadi salah satu 17
pemangku tercapainya target parkir. Di sisi lain kenaikan tarif retribusi parkir sebesar 2 x lipat dari tarif semula, membuat transaksi parkir / bulan mengalami penurunan yaitu sebesar 85 unit/hari. Dalam 1 tahun, maka penurunan transaksi parkir adalah sebesar 30.576 unit atau total kerugian akibat penurunan parkir sebesar 5 % atau sebesar Rp 30,576,000,00 . Tabel 4.8 Manfaat biaya antara opsi Do Nothing dan opsi Mengkaji Ulang
Stakeholders
Opsi 1 ( Mengkaji Ulang )
Opsi 2 ( Do Nothing )
Manfaat (pengurangan atau hilangnya masalah yang menjadi dasar kenaikan tarif retribusi parkir) Biaya (berkurangnya kesejahteraan akibat perubahan kenaikan tarif retribusi parkir)
Manfaat (pengurangan atau hilangnya masalah yang menjadi dasar kenaikan tarif retribusi parkir) Biaya (berkurangnya kesejahteraan akibat perubahan kenaikan tarif retribusi parkir)
Rp 3,165,857.00
Rp 4,210,972.00
Rp 844.000,00
Rp 1.688.000,00
5.382 unit
3.579 unit
3.3
3.4
1.2
1.1
Rp 15,400,000.00
Rp 15,200,000.00
1.250
1.150
Petugas parkir : Penerimaan parkir / hari Jumlah Setoran / hari Transaksi parkir/hari Pengguna Parkir : Waktu belanja yang paling sering digunakan Frekuensi parkir / hari Pihak Toko : Penerimaan Hasil penjualan paling sering terjadi / hari Jumlah Pelanggan/ pembeli / hari Pemerintah : Penerimaan parkir / hari Transaksi parkir / hari
Rp
906,495.14 1.813
Rp
1,728,073.47 1.728
Sumber : Data lapangan yang diolah
18
4.2.2 Deskripsi Manfaat Biaya Opsi Manfaat Opsi Mengkaji Ulang Perda No 12 Tahun 2011 Tentang Kenaikan Tarif Retribusi Parkir Yang Diperoleh Dibanding Biaya Yang Ditimbulkan Pilihan 1 : Mengkaji ulang Perda No 12 th 2011 Kota Salatiga tentang kenaikan tarif retribusi parkir Kaji ulang tarif secara nominal Stake Manfaat +/-/0 Holder Jumlah Petugas - Rp Setoran / Parkir 844.000,00 hari Penerimaan Rp Toko hasil 200.000,00 berdagang
Biaya
+/-/0
Penerimaan -Rp parkir / hari 1,045,115.00
Pendapatan -Rp parkir / hari 82,578.33 Rp Rp Total 1,044,085.00 1,127,693.33
Pemerintah Total Sumber : Data lapangan yang diolah
Rasio manfaat biaya : Rp 1,127,693.33 / Rp 1,044,085.00 = 0,93 % Dari perhitungan rasio diatas, maka analisis manfaat biaya adalah rasio manfaat yang diperoleh bila mengkaji ulang PERDA No 12 Tahun 2011 terhadap biaya yang ditimbulkan adalah sebesar 0,93%. Yang artinya jika PERDA No 12 Tahun 2011 dikaji ulang maka manfaat yang diperoleh sebesar 0,93 % terhadap biaya yang ditimbulkan.
Kaji ulang tarif ( terkuantisir ) Stake Manfaat +/-/0 Holder Petugas Parkir Pengguna Parkir Toko
Transaksi parkir / hari Frekuensi parkir bertambah Jumlah pelanggan bertambah
Biaya
+/-/0
+ Waktu belanja yang paling sering digunakan
+
+
19
-
Pemerintah
Transaksi parkir / hari
+
Sumber : Data lapangan yang diolah Keterangan : + = meningkat; - = berkurang; 0 = tidak berubah.
a. Analisis biaya dari pilihan 1 : biaya utama yang ditanggung adalah penerimaan parkir yang rendah, dimana sektor parkir menyumbang 54% dari target PAD pada saat kenaikan tarif parkir 2x lipat. Oleh karena itu pendapatan dari sektor parkir menurun. Demikian juga dengan petugas parkir yang pendapatannya berkurang dengan harga-harga kebutuhan pokok yang naik maka biaya yaitu tingkat kesejahteraan menjadi berkurang. b. Analisis manfaat dari pilihan 1 : manfaat utama yang didapat oleh petugas parkir, pengguna parkir, pihak toko dan pemerintah adalah kenyamanan untuk parkir yang berdampak pada manfaat naiknya jumlah pelanggan dan transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman. Selain itu manfaat lain adalah perkembangan aktifitas perdagangan yang akan meningkatkan pendapatan masing-masing stakeholders. c. Membandingkan biaya dan manfaat : berdasarkan tabel analisis manfaat dan biaya pilihan 1 ( mengkaji ulang ), nampak bahwa bobot manfaat lebih tinggi dibandingkan dengan bobot biaya.
4.2.3 Deskripsi Manfaat Biaya Opsi Melanjutkan Perda No 12 Tahun 2011 Tentang Kenaikan Tarif Retribusi Parkir Yang Diperoleh Dibanding Biaya Yang Ditimbulkan Pilihan 2 : Tidak melakukan perubahan / revisi Perda No 12 th 2011 Kota Salatiga tentang kenaikan tarif retribusi parkir Do Nothing secara nominal Stake Manfaat Holder Petugas Parkir
Penerimaan parkir / hari
+/-/0
Biaya
Rp 1,045,115.00
Toko Pemerintah
Pendapatan parkir / hari
Total
Jumlah Setoran / hari Penerimaan hasil berdagang berkurang
+/-/0 Rp 844.000,00 -Rp 200,000.00
-Rp 82,578.33 Rp 1,127,693.33
Total
Sumber : Data lapangan yang diolah
Rasio manfaat biaya : Rp 1,127,693.33 / Rp 1,044,085.00 = 1,1 % 20
Rp 1,044,085.00
Dari perhitungan rasio diatas, maka analisis manfaat biaya adalah rasio manfaat yang diperoleh bila mengkaji ulang PERDA No 12 Tahun 2011 terhadap biaya yang ditimbulkan adalah sebesar 1,1%. Yang artinya jika PERDA No 12 Tahun 2011 dikaji ulang maka manfaat yang diperoleh sebesar 1,1 % terhadap biaya yang ditimbulkan. Do Nothing ( terkuantisir ) Stake Holder
Manfaat
+/-/0
Petugas Parkir
Biaya
+/-/0
Transaksi parkir / hari
-
Frekuensi parkir berkurang
-
Toko
Jumlah pelanggan
-
Pemerintah
Transaksi parkir / hari
-
Pengguna Parkir
Waktu belanja yang paling + sering digunakan
Sumber : Data lapangan yang diolah Keterangan : + = meningkat; - = berkurang; 0 = tidak berubah.
a. Analisis biaya dari pilihan 2 : Biaya yang ditanggung adalah berkurangnya area parkir yang menunjang kegiatan ekonomi di jalan Jenderal Sudirman Salatiga terkait dengan kenaikan tarif retribusi parkir. Selain itu biaya yang ditanggung adalah berkurangnya aktifitas parkir karena adanya tambahan pengeluaran yang berakibat pada jumlah pelanggan dari pihak toko yang berkurang. Oleh karena itu jumlah transaksi parkir/layanan parkir berkurang walaupun penerimaan parkir meningkat. Biaya yang lainnya adalah area parkir yang sempit dikarenakan jalur lambat dan adanya taman kecil disepanjang jalan Jenderal Sudirman. b. Analisis manfaat dari pilihan 2 : manfaat yang utama adalah meningkatnya penerimaan retribusi parkir dari petugas parkir dan pemerintah dengan adanya kenaikan tarif retribusi parkir. Pengguna parkir mendapatkan manfaat dalam parkir di jalan Jenderal Sudirman karena kebijakan parkir “On Street”. c. Membandingkan biaya dan manfaat : dari tabel analisis manfaat biaya pilihan 2 ( do
nothing ) terlihat bahwa bobot biaya lebih tinggi dibandingkan dengan bobot manfaat dari masing-masing stakeholders ( pemerintah dan petugas parkir yang mendapatkan peningkatan manfaat )
21