BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian SD N 1 Kapung Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, berdiri dengan SK Pendirian Sekolah
nomor
Operasional pedesaan
421.2/05739/1995 dan
421.2/05739/1995. dengan
mayoritas
SK
Izin
Terletak
di
penduduk
bermatapencaharian sebagai petani. Dengan jumlah guru 9 orang, termasuk seorang diantaranya kepala sekolah yang merangkap sebagai guru PKn di kelas IV sampai dengan kelas VI. Pada Tahun pelajaran 2015/2016 ini jumlah siswa mencapai 148 orang. Terdiri dari 6 kelas, dari kelas I sampai kelas VI dengan masing-masing terdiri dari 1 rombel. SD N 1 Kapung terdiri dari 3 unit gedung, yaitu 1 unit gedung lama, 1 unit gedung SD inpres tahun 2013, serta 1 unit gedung baru pada tahun 2015 ini yang digunakan sebagai gedung kelas III. SD N 1 Kapung mempunyai visi “Bersama Mewujudkan Beriman,
dan
Insan
yang
Cerdas
Berprestasi,
Bertaqwa”.
Dengan
Misi sebagai
berikut: 1. Menumbuhkan semangat belajar secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
39
2. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal setiap prestasi yang dimiliki, sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 3. Melaksanakan
pembelajaran
dan
bimbingan
secara intensif 4. Menerapkan managemen partisifasif oleh seluruh stakeholder SD N 1 Kapung 5. Menumbuhkan penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. Subjek penelitian dalam hal ini adalah sekolah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,
yaitu
Tanggungharjo administrasi
SD
N
1
Kabupaten
sekolah,
dan
Kapung Grobogan, kegiatan
Kecamatan dokumen wawancara
dilakukan terhadap Kepala Sekolah, dan 9 Guru yang ada di SD N 1 Kapung.
4.2 Hasil Penelitian Dari berbagai teknik pengambilan data dari sumber data yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu melalui instrumen APKG serta dokumentasi dengan mengklasifikasikan sesuai dengan indikator dari masing-masing kompetensi, yaitu penelitian evaluasi dengan model GAP. Penelitian ini menggunakan APKG.
Penilaian
meliputi
40
4
hasil analisis
kompetensi
yaitu
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
sosial,
Pedoman
penilaian
kompetensi
dan
kompetensi
dalam
APKG
kepribadian, profesional. ini
adalah
menggunakan skor, dengan skor terendah 0, apabila indikator tidak terpenuhi. Apabila indikator yang dinilai terpenuhi sebagian, maka skornya adalah 1. Sedangkan skor tertinggi dalam setiap indikator adalah 2, apabila seluruh indikator terpenuhi. Total skor tertinggi dalam setiap kompetensi berbeda-beda tergantung pada jumlah indikator yang dinilai dalam setiap kompetensi. Skor maksimum dalam setiap kompetensi dihitung dengan cara = jumlah indikator x 2 (skor tertinggi). Sedangkan persentase kompetensi dihitung dengan cara = (total skor/ skor maksimum) x 100%. Persentase kompetensi yang telah diperoleh, kemudian di nilai dengan rentang nilai sebagai berikut: 0% < x ≤ 25% = 1 25% < x ≤ 50% = 2 50% < x ≤ 75% = 13 75% < x ≤ 100% = 4 Berikut hasil penelitian dari masing-masing kompetensi.
Penilaian
dari
masing-masing
kompetensi disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah rekap penilaian kinerja guru. Nama
41
guru atau subjek penelitian dalam setiap tabel kompetensi dibuat dalam bentuk singkatan nama dari guru tersebut.
4.2.1 Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik meliputi 7 indikator penilaian, yaitu : (1) Menguasai karakteristik peserta didik, (2) Menguasasi teori belajar dan prinsipprinsip
pembelajaran
Pengembangan
yang
mendidik,
kurikulum,
(4)
(3)
Kegiatan
pembelajaran yang mendidik, (5) Pengembangan potensi peserta didik, (6) Komunikasi dengan peserta didik, dan (7) Penilaian dan evaluasi. Penilaian dilakukan dengan pengamatan dan pemantauan. Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai
kinerja
pengamatan, proses
guru
melalui
pengamatan
pembelajaran,
diskusi
selama
dan
sebelum
pelaksanaan
diskusi
setelah
pengamatan. Pemantauan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang dinilai, dan/ atau wawancara dengan warga sekolah. Pada kompetensi pedagogik ini, terdapat 7 indikator,
masing-masing
indikator
mempunyai
deskriptor. Pada Kompetensi 1, yaitu Menguasai karakteristik peserta didik, terdapat 6 deskriptor, yaitu : (1) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik
42
belajar setiap peserta didik di kelasnya, (2) Guru memastikan
bahwa
semua
mendapatkan
kesempatan
peserta
didik
sama
untuk
yang
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, (3) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang
berbeda,
penyebab untuk
(4)
Guru
penyimpangan
mencegah
agar
mencoba perilaku
perilaku
mengetahui
peserta
didik
tersebut
tidak
merugikan peserta didik lainnya, (5) Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik, dan (6) Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.) Pada
kompetensi
ini,
peneliti
melakukan
penilaian dengan rekap skor sebagai berikut: Tabel.4.1 Kompetensi Pedagogik No 1 2
Indikator Menguasai karakteristik peserta didik. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
EH 4
MR 4
P 3
4
4
3
Nilai Kompetensi S DB WW 4 4 4 3
43
3
3
AS 4
NR 4
AP 4
4
4
4
3 4 5 6 7
yang mendidik. Pengembangan kurikulum. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Pengembangan potensi peserta didik. Komunikasi dengan peserta didik. Penilaian dan evaluasi. Total Nilai
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
2
3
3
2
3
4
4
4
3
2
4
3
2
3
4
27
28
21
21
23
22
21
23
28
Total nilai tertinggi pada kompetensi ini adalah 28, dan terdapat 2 guru dengan nilai sempurna, yaitu 28. Nilai terendahnya adalah 21, dan terdapat 3 guru dengan nilai 21.
4.2.2 Kompetensi Kepribadian Selanjutnya,
kinerja
guru
diukur
dari
kompetensi kepribadian. Kompetensi Kepribadian meliputi 3 indikator penilaian, yaitu : (1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional, (2) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan, dan (3) Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru. Pada pengamatan
tahap dan
ini,
penilaian
pemantauan.
diukur Pada
dengan penilaian
kompetensi kepribadian hasilnya adalah sebagai berikut:
44
Tabel.4.2 Kompetensi Kepribadian No 1
2
3
Indikator Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan. Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru. Total Nilai
Nilai Kompetensi S DB WW 4 4 3
EH 4
MR 4
P 4
AS 4
NR 4
AP 4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
12
12
11
11
11
11
10
12
12
Total nilai tertinggi pada kompetensi ini adalah 12, dan terdapat 4 guru dengan nilai sempurna, yaitu 12. Nilai terendahnya adalah 10, dan hanya terdapat seorang guru dengan nilai 10.
4.2.3 Kompetensi Sosial Indikator penilaian pada kompetensi sosial terdiri dari 2 deskriptor, yaitu : (1) Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif, dan (2) Komunikasi
dengan
sesama
45
guru,
tenaga
kependidikan, masyarakat.
orang Pada
tua,
peserta
penilaian
didik,
kompetensi
dan sosial
dilakukan dengan pengamatan dan pemantauan. Pada penilaian kompetensi sosial
hasilnya
adalah sebagai berikut: Tabel.4.3 Kompetensi Sosial No 1
2
Indikator Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat. Total Nilai
Nilai Kompetensi S DB WW 4 4 4
EH 4
MR 4
P 4
4
3
3
3
4
8
7
7
7
8
AS 4
NR 4
AP 4
4
3
4
4
8
7
8
8
Total nilai tertinggi pada kompetensi ini adalah 8, dan terdapat 5 guru dengan nilai sempurna, yaitu 8. Nilai terendahnya adalah 7, dan terdapat 4 guru dengan nilai 7.
4.2.1 Kompetensi Profesional Kompetensi profesional
meliputi 2 indikator,
yaitu : (1) Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu,
dan
(2)
46
Mengembangkan
Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. Pada tahap ini, penilaian kinerja dilakukan dengan cara pengamatan saja. Pada penilaian kompetensi profesional hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel.4.4 Kompetensi Profesional No 1
2
Indikator Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. Total Nilai
Nilai Kompetensi S DB WW 4 3 4
EH 4
MR 4
P 3
3
3
2
3
2
7
7
5
7
5
AS 3
NR 4
AP 4
2
1
3
2
6
4
7
6
Total nilai tertinggi pada kompetensi ini adalah 8, dan pada kompetensi ini, belum terdapat seorang guru pun dengan nilai sempurna, yaitu 8. Nilai terendahnya adalah
4, dan terdapat seorang guru
dengan nilai 4.
4.3 Pembahasan Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pemantauan yang dilakukan peneliti dari masingmasing kompetensi di atas, maka hasil penilaian
47
kinerja
guru
SD
N
1
Kapung
Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel.4.5 Penilaian Kinerja Guru No 1 2 3 4
Kompetensi Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional Total Nilai
EH 27 12 8 7
MR 28 12 7 7
54
54
Hasil Penilaian Kinerja Guru P S DB WW AS 21 21 23 22 21 11 11 11 11 10 7 7 8 8 7 5 7 5 6 4
44
46
47
47
42
NR 23 12 8 7
AP 28 12 8 6
50
54
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi dari penilaian kinerja guru melalui instrumen APKG adalah 56. Sedangkan pada tabel di atas, nilai kinerja guru tertinggi hanya samapi pada level 54. Terdapat 3 guru dengan skor 54. Melalui analisis evaluasi GAP dapat diketahui kesenjangan kinerja guru melalui instrumen APKG dengan nilai yang diperoleh guru. Skor
yang
menggambarkan sesungguhnya Tanggungharjo
di
diperoleh
oleh
keadaan
kinerja
SD
N
Kabupaten
1
guru
tersebut
guru
Kapung Grobogan.
yang
Kecamatan Terdapat
kesenjangan nilai antara guru dengan nilai tertinggi yaitu 54 dengan nilai kinerja guru dengan skor
48
terendah, yaitu skor 42. Dengan selisih 12 poin dari nilai tertinggi dan terendah, dapat diketahui bahwa terdapat guru dengan kompetensi di atas rata-rata, namun ada pula guru dengan kinerj yang kurang maksimal. Berdasarkan
teori
yang
telah
diungkap
sebelumnya, di BAB II, maka tujuan dari analisis GAP ini adalah untuk mengevaluasi kinerja guru, khususnya dalam upaya pelayanan maksimal kepada peserta didik. Hasil analisis tersebut dapat menjadi input bagi perencanaan dan penentuan kebijakan sekolah di masa yang akan datang. Selain itu, analisis
GAP atau
analisis
kesenjangan
juga
merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam
tahapan
perencanaan
maupun
tahapan
evaluasi kinerja. Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam pengelolaan manajemen internal sebuah sekolah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar, maka diperoleh beberapa temuan, diantaranya: a. Secara umum narasumber menyebutkan bahwa kinerja
guru
SD
N
1
Kapung
Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan sudah baik. Namun penilaian kinerja yang dilakukan melalui pengamatan saja tidak cukup. Penilaian kinerja
49
yang diukur melalui instrumen APKG menjadi lebih terukur karena dihitung secara kuantitatif. b. Kompetensi guru sebagai seorang pendidik dapat terlihat dari perangkat pembelajaran yang telah dikerjakan guru. Dari RPP, peneliti melihat bahwa kepala sekolah melakukan supervisi klinis secara berkala dalam memberikan bimbingan dalam penyusunan RPP dan perangkat pembelajaran lainnya. c. Berdasarkan hasil studi dokumen yang dilakukan peneliti,
guru
SD
N
1
Kapung
Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan mempunyai kompetensi profesional yang baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah guru dengan lulusan Sarjana Pendidikan Guru SD yang berjumlah 6 guru.
50