BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi sampel penelitian ini berjumlah 138 siswa kelas X yang terdiri dari X-1, X-2, X-3, X-4, dan X-5. Sampel yang berjumlah 138 terdiri dari 85 siswa perempuan dan 53 siswa laki-laki. B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013. Berikut ini Tabel 3 pelaksanaan penelitian di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. Tabel 3 Pelaksanaan Penelitian No.
Kelas
Jam
1.
x-1
12.40
2.
x-2
11.00
3.
x-3
12.10
4.
x-4
10.15
5.
x-5
09.15
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa pelaksanaan penelitian dihari yang sama dan dengan jam yang berbeda. C. Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan spss 17.0 for windows, dari analisa menggunakan program spss, berikut ini tabel hasil uji validitas yang dapat dilihat pada lampiran 2.
45
46 Berdasarkan uji validitas terdapat beberapa item kuesioner yang valid dan tidak valid dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Item Kuesioner Yang Valid Dan Tidak Valid No. Item Aspek Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
Indikator Empiris a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kebutuhan rasa aman (safety needs)
a.
b. c.
d. e. f.
Tidak dapat belajar matematika dalam waktu lebih dari 2 jam. Rasa lapar menurunkan konsentrasi belajar matematika. Malas mengikuti pelajaran matematika jika selesai pelajaran olah raga. Mengikuti pelajaranmatematika dari awal sampai akhirr. Tidak belajar matematika saat sedang sakit. Selalu membawa makanan di kelas saat pelajaran matematika. Tidak berangkat sekolah jika tidak diantar orang tua. Takut bertanya dengan guru jika belum paham. Takut jika salah menjawab soal matematika di depan kelas. Takut berangkat sekolah sendiri. Ruang kelas sangat nyaman. Tidak konsentrasi belajar
Valid
Tidak valid 1
2
3
4
5
6
7
8 9
10 11 12
47 matematika saat teman banyak bicara. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
a. b.
c. d.
e.
f. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f. g. Aktualisasi diri (self actualization)
a. b. c.
Belajar selalu ditunggu orang tua. Merasa lebih cepat paam jika belajar dengan pacar. Lebi cepat paham jika belajar dengan teman. Lebih semangat belajar matematika setelah bertemu pacar. Tidak bisa konsentrasi jika belajar dengan teman yang tidak disukai. Selalu ingin diperhatikan oleh guru. Saya tidak akan berenti belajar sebelum saya paham. Selalu ingin mendapatkan nilai paling tinggi di kelas. Selalu berusaha mendapatkan nilai yang bagus dalam semua tes dan tugas rumah. Mengerjakan soal-soal matematika jika diberi hadiah. Dalam mengerjakan tugas saya hanya asal mengerjakan dan tidak mementingkan hasilnya. Belajar lebih giat saat mendapatkan nilai jelek. Ingin menjadi siswa yang paling pandai di kelas. Tertarik ikut olimpiade matematika. Aktif dalam mengikuti pelajaran matematika. Selalu mengerjakan soal di depan kelas.
13 14
15 16 17
18 19
20
21
22
23
24 25 26 27 28
48 d.
e.
Merasa senang jika dapat menyelesaikan soal. Selalu mengerjakan pekerjaan rumah tanpa bantuan oarng lain.
29
30
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat 5 item yang tidak valid, yaitu nomor 1, 13, 18, 24, dan 28, sehinnga item kuesioner yang terpakai hanya 25 item dari 30 item. Sebaran item angket motivasi belajar matematika yang valid dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Sebaran Item Angket Motivasi Belajar Matematika Yang Valid No.
Aspek-aspek
Jumlah
1.
Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
5
2.
Kebutuhan rasa aman (safety needs)
6
3.
Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
4
4.
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
6
5.
Aktualisasi diri (actualization)
4
Jumlah
25
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah item angket yang valid pada aspek kebutuhan fisiologikal adalah 5, aspek rasa aman adalah 6, aspek akan kasih sayang adalah 4, aspek akan penghargaan adalah 6, dan aspek aktualisasi diri adalah 4, sehingga jumlah keseluruhan item angket yang valid adalah 25. Uji selanjutnya adalah uji reliabilitas, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Uji Reliabilitas Crobanch’s alpha
N of items
.761
25
49 Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat reliabilitas sebesar 0,761. Instrument dikatakan reliabel karena reliabilitasnya 0,761. D. Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data uji perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan. Uji perbedaan dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample Ttest. Syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan uji Independent Sample T-test yaitu uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data telah memenuhi prasyarat untuk dianalisa. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji one sample kolmogorov-smirnov test, dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji Normalitas
N Normal a,,b Parameter Most Extreme Differences
Mean Std.Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-Tailed)
Motivasi belajar laki-laki
Motivasi belajar perempuan
52 77.56 7.868 .098 .098 -.067 .705 .704
85 75.80 6.305 .105 .080 -.105 .967 .307
50 Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil uji normalitas dapat dilihat bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,704 > 0,05 dan 0,307 > 0,05, sehingga data berdistribusi secara normal. 2. Analisis Data Deskriptif Hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows diketahui motivasi siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Deskripsi Motivasi Siswa Laki-Laki Dan Perempuan
jenis kelamin motivasi laki-laki belajar perempuan
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
52
91.65
8.911
1.236
85
89.62
6.692
.726
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa, untuk siswa laki-laki didapat rata-rata (mean) 91,65, sedangkan nilai rata-rata (mean) untuk siswa perempuan didapat 89,62. Standar deviasinya 8,911 untuk siswa laki-laki dan 6,692 untuk siswa perempuan. Tingkat motivasi siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali, dapat ditentukan atau digolongkan apakah motivasi siswa termasuk dalam kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Pengkategorian lebih mudah dengan menggunakan rumus pengkategorian Kriterium Strugess (Mangkuatmodjo, 1997: 37) sebagai berikut .
51
= 18,75 Berdasarkan rumus diatas diperoleh lebar kelas 18,75. Skor tertinggi 100 dan skor terendah 25, maka kategorinya sebagai berikut : Sangat rendah
: 25 - 43,75
Rendah
: 43,76 – 62,51
Tinggi
: 62,52 – 81,27
Sangat tinggi
: 81,28 – 100,03
Hasil pengukuran motivasi belajar matematika pada siswa lakilaki dan perempuan berdasarkan analisis pada Tabel 8 terlihat bahwa skor rata-rata (mean) 91,65 untuk siswa laki-laki, sedangkan nilai rata-rata (mean) untuk siswa perempuan didapat 89,62, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar perempuan dan laki-laki berada pada kriteria sangat tinggi. 3. Analisis Data Komparatif Pengujian data untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan juga dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample T-test. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 9.
52 Tabel 9 Hasil Uji Independent Sample T-Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F
motivasi belajar
Sig.
t
Equal 3.30 1.51 variances .071 6 6 assumed Equal variances not assumed
df
135
Sig. Mean Std. Error (2Lowe Uppe Differenc Differenc tailed r r e e ) .132
2.030
1.339
-.618 4.679
1.41 86.04 .160 7 5
2.030
1.433
-.819 4.879
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya 0,132. Nilai signifikansi 0,132 > 0,05, maka H0 diterima dan menolak H1, artinya tidak terdapat perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan. E. Pembahasan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, di mana semua anggota populasi menjadi anggota
53 sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini 138 siswa yang terdiri dari 53 siswa laki-laki dan 85 siswa perempuan. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Independent Sample T-Test, di mana sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu harus memenuhi uji normalitas. Uji normalitas diperoleh 0,704 > 0,05 sehingga uji normalitas dipenuhi karena data berdistribusi normal, maka dilakukan uji Independent Sample T-Test. Hasil perhitungan dapat dilihat dari motivasi belajar matematika siswa laki-laki 91,65 sedangkan motivasi belajar siswa perempuan 89,62, keduanya berada pada kategori tinggi. Standar deviasinya 8,911 untuk siswa laki-laki dan 6,692 untuk siswa perempuan. Berdasarkan hasil uji Hasil Independent Sample T-Test diperoleh signifikansi 0,132 > 0,05. Hal ini berarti motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan atau sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Chotimah (2008) dengan judul Perbedaan Motivasi Belajar Matematika Berdasarkan Jenis Kelamin pada Siswa SMA.
54