BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki kesiapan kerja rendah. Kelompok kontrol dari penelitian ini adalah siswa kelas XI TOI/TAV yang berjumlah 15 siswa dan kelompok eksperimen kelas XI TKR yang berjumlah 15 siswa.
4.2. Pelaksanaan Penelitian 1) Perijinan Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksankan penelitian adalah mengurus surat ijin terlebih dahulu. Surat ijin penelitian ini digunakan untuk melakukan uji instrumentasi skala kesiapan kerja dan surat ijin untuk penelitian yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Dekan FKIP-UKSW pada tanggal 14 Oktober 2013. Berdasarkan surat ijin peelitian telah didapat dan ijin dari Kepala SMK T & I Kristen Salatiga, maka penulis dapat melaksanakan penelitian mulai tanggal 13 Januari 2014 – selesai.
2) Pre Test Pre testdilakukan pada tanggal 17 Oktober 2013 dengan membagikan skala kesiapan kerja berdasarkan konstruk yang ditemukan oleh Yusuf (2002) kepada kelompok eksperimen dan kontol. Kemudian kelompok eksperimen akan diberi layanan bimbingan klasikal.
20
4.3. Tahap kegiatan (Treatment) Penulis melakukan eksperimen kepada 16 siswa kelas XI TKR mulai tanggal 19 Mei 2014 sampai dengan tanggal 4 Juni 2014, dengan rangkaian bimbingan klasikal sebagai berikut: a) Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk tindakan bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa: 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar dengan siswa-siswa, perkenalan, serta mengucapkan terimakasih karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan klasikal untuk meningkatkan kesiapan kerja melalui layanan informasi. 2) Tahap Peralihan Penulis menanyakan kesiapan siswa-siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal. Setelah semua siswa mengatakan siap, maka dilajutkan pada tahap kegiatan. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan topik tentang “bakat minat” kepada siswa-siswa. Masingmasing siswa mengeluarkan selembar kertas untuk menuliskan bakat minat mereka masing-masing dan membacanya satu per satu. Setelah selesai, penulis menjelaskan mengenahi mengenali bakat minat untuk menentukan karir serta halhal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat minat. 4) Tahap Pengakhiran Penulis menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari bimbingan klasikal dengan materi bakat minat, setelah itu penulis menanyakan kesan pesan siswa-siswa setelah mengikuti kegiatan ini.
21
Siswa-siswa menunjukan minat dan perhatian, serta aktif dalam memberikan umpan balik kepada penulis. Perhatian dan rasa ingin tahu siswa-siswa dalam mengikuti layanan ini sangat terlihat, terkait dengan pemahaman diri setiap siswa dalam mengetahui bakat minatnya.
b) Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk tindakan bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa: 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar dengan siswa-siswa, perkenalan, serta mengucapkan terimakasih karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan klasikal untuk meningkatkan kesiapan kerja melalui layanan informasi. 2) Tahap Peralihan Penulis menanyakan kesiapan siswa-siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal. Setelah semua siswa mengatakan siap, maka dilajutkan pada tahap kegiatan. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan topik tentang “potensi” kepada siswa-siswa. Masing-masing siswa menjelaskan apa yang siswa-siswa ketahui dari pengertian potensi. Setelah selesai, penulis menjelaskan mengenahi potensi diri dalam hubungan karir serta potensi media sosial untuk tingkatan karir. 4) Tahap Pengakhiran Penulis menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari bimbingan klasikal dengan materi potensi siswa, setelah itu penulis menanyakan kesan pesan siswa-siswa setelah mengikuti kegiatan ini.
22
Siswa-siswa menunjukan minat dan perhatian, serta aktif dalam memberikan umpan balik kepada penulis. Perhatian dan rasa ingin tahu siswa-siswa dalam mengikuti layanan ini sangat terlihat, terkait dengan pemahaman siswa dalam menjelaskan arti dari potensi.
c) Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk tindakan bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa: 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar dengan siswa-siswa, perkenalan, serta mengucapkan terimakasih karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan klasikal untuk meningkatkan kesiapan kerja melalui layanan informasi. 2) Tahap Peralihan Penulis menanyakan kesiapan siswa-siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal. Setelah semua siswa mengatakan siap, maka dilajutkan pada tahap kegiatan. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan topik tentang “kemandirian memilih karir” kepada siswasiswa. Masing-masing siswa menjelaskan apa yang siswa-siswa ketahui dari pengertian mandiri. Setelah selesai, penulis menjelaskan mengenahi kemandirian dalam memilih karir. 4) Tahap Pengakhiran Penulis menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari bimbingan klasikal dengan materi kemandirian siswa dalam memilih karir, setelah itu penulis menanyakan kesan pesan siswa-siswa setelah mengikuti kegiatan ini.
23
Siswa-siswa menunjukan minat dan perhatian, serta aktif dalam memberikan umpan balik kepada penulis. Perhatian dan rasa ingin tahu siswa-siswa dalam mengikuti layanan ini sangat terlihat, terkait dengan pemahaman siswa dalam menjelaskan arti dari kemandirian.
d) Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk tindakan bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa: 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar dengan siswa-siswa, perkenalan, serta mengucapkan terimakasih karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan klasikal untuk meningkatkan kesiapan kerja melalui layanan informasi. 2) Tahap Peralihan Penulis menanyakan kesiapan siswa-siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal. Setelah semua siswa mengatakan siap, maka dilajutkan pada tahap kegiatan. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan topik tentang “kecerdasan dalam memilih karir” kepada siswa-siswa. Setelah selesai, penulis memberikan motivasi kepada siswa-siswa agar mampu memilih karirnya sendiri. 4) Tahap Pengakhiran Penulis menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari bimbingan klasikal dengan materi kemandirian siswa dalam memilih karir, setelah itu penulis menanyakan kesan pesan siswa-siswa setelah mengikuti kegiatan ini.
24
Siswa-siswa menunjukan minat dan perhatian, serta aktif dalam memberikan umpan balik kepada penulis. Perhatian dan rasa ingin tahu siswa-siswa dalam mengikuti layanan ini sangat terlihat, terkait dengan kecerdasan dalam memilih karir.
e) Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa : 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, mengecek daftar hadir dan mengabsen siswa satu persatu, penulis menjelaskan tentang tujuan dari topik yang akan dijelaskan. 2) Tahap Peralihan Penulis membahas sedikit tentang materi dari pertemuan kemarin sebelum masuk dalam topik yang akan dibahas. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan materi tentang “kecakapan antar personal” dan meminta siswa untuk memperhatikannya. Setelah selesai menjelaskan penulis memberikan beberapa pertanyaan tentang kecakapan antar personal misalnya : Bagaimana kita mengenal dan memahami orang lain, bagaimana kita mengenal diri kita sendiri, bagaiman kita menyesuaikan diri terhadap lingkungan orang lain dsb. Jika ada siswa yang belum jelas tentang materi yang dibahas , penulis memperbolehkan untuk bertanya 4) Tahap Pengakhiran Siswa memberikan umpan balik tentang materi yang dibahas dan membacakan kesimpulan dari materi dan pertanyaan2 yang ada. Penulis juga memberikan
25
motivasi dan support kepada siswa khususnya pada siswa yang kurang bergaul dengan teman2nya.
f) Pertemuan keenam dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa : 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, mengecek daftar hadir dan mengabsen siswa satu persatu, penulis menjelaskan tentang tujuan dari topik yang akan dijelaskan. 2) Tahap Peralihan Penulis membahas sedikit tentang materi dari pertemuan kemarin sebelum masuk dalam topik yang akan dibahas. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan materi tentang “Kemampuan dalam pemilihan karir” dan meminta siswa untuk memperhatikannya. Setelah selesai menjelaskan penulis memberikan beberapa pertanyaan tentang Kemampuan dalam pemilihan karir misalnya : Bagaimana kita mengenal bakat dan minat diri kita, bagaimana karir yang seharusnya dipilih dsb. Jika ada siswa yang belum jelas tentang materi yang dibahas , penulis memperbolehkan untuk bertanya. 4) Tahap Pengakhiran Siswa memberikan umpan balik tentang materi yang dibahas dan membacakan kesimpulan dari materi dan pertanyaan2 yang ada. Penulis juga memberikan motivasi agar setiap siswa tidak salah dalam memilih karir.
26
g) Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa : 1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, mengecek daftar hadir dan mengabsen siswa satu persatu, penulis menjelaskan tentang tujuan dari topik yang akan dijelaskan. 2) Tahap Peralihan Penulis membahas sedikit tentang materi dari pertemuan kemarin sebelum masuk dalam topik yang akan dibahas. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan materi tentang “Kematangan memilih karir” dan meminta siswa untuk memperhatikannya. Setelah selesai menjelaskan penulis memberikan beberapa pertanyaan tentang Kematangan memilih karir misalnya : pengertian apa itu kematangan karir, faktor-faktor dalam kematangan karir. Jika ada siswa yang belum jelas tentang materi yang dibahas , penulis memperbolehkan untuk bertanya 4) Tahap Pengakhiran Siswa memberikan umpan balik tentang materi yang dibahas dan membacakan kesimpulan dari materi dan pertanyaan2 yang ada. Penulis juga memberikan motivasi agar setiap siswa benar-benar dapat memahami karakter dirinya sendiri dalam memilih karir agar tidak salah dalam memili karir.
h) Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2014 dengan durasi waktu 45 menit dengan bentuk bimbingan klasikal, adapun tahap kegiatannya berupa :
27
1) Tahap Pembentukan Penulis membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, mengecek daftar hadir dan mengabsen siswa satu persatu, penulis menjelaskan tentang tujuan dari topik yang akan dijelaskan. 2) Tahap Peralihan Penulis membahas sedikit tentang materi dari pertemuan kemarin sebelum masuk dalam topik yang akan dibahas. 3) Tahap Kegiatan Penulis menjelaskan materi tentang “Tanggung jawab dalam pemilihan karir” dan meminta siswa untuk memperhatikannya. Setelah selesai menjelaskan penulis memberikan beberapa pertanyaan tentang Tanggung jawab dalam pemilihan karir misalnya : pengertian tentang tanggung jawab dalam karir, jenis-jenis tanggung jawab dan ciri orang yang bertanggung jawab. Jika ada siswa yang belum jelas tentang materi yang dibahas , penulis memperbolehkan untuk bertanya 4) Tahap Pengakhiran Siswa memberikan umpan balik tentang materi yang dibahas dan membacakan kesimpulan dari materi dan pertanyaan2 yang ada. Penulis juga memberikan motivasi agar setiap siswa benar-benar dapat bertanggung jawab dengan karir yang akan dipilih.
4.4. Analisis Data Pengujian antara kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan dengan menggunakan pre test dan post test pada masing - masing kelompok untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara layanan informasi dengan tingkat kesiapan kerja siswa.
28
Tabel 4.1 Hasil Post test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Ranks klmpk Posttest
N
Mean Rank
Sum of Ranks
eksperimen
15
19.80
297.00
kontrol
15
11.20
168.00
Total
30
Test Statisticsb posttest Mann-Whitney U
48.000
Wilcoxon W
168.000
Z
-2.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.007
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.007a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: klmpk
Pada tabel 4.1, berdasarkan hasil analisis Mann Whitneyskor mean rank untuk kelompok eksperimen 19,80 sedangkan skor mean rank kelompok kontrol 11,20 dengan koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) 0,007 yang berarti signifikan karena P≤0,050.
Tabel 4.2 Perbedaan Pre test dan Post test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Ranks klmpk npretest
posttest
N
Mean Rank
Sum of Ranks
eksperimen
15
15.50
232.50
kontrol
15
15.50
232.50
Total
30
eksperimen
15
19.80
297.00
kontrol
15
11.20
168.00
Total
30
29
Test Statistics
b
npretest
Posttest
Mann-Whitney U
112.500
48.000
Wilcoxon W
232.500
168.000
Z
.000
-2.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000 a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
1.000
.007 a
.007
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: klmpk
Pada tabel 4.2 berdasarkan hasil Mann Whitneyskor mean rank sebelum treatmentadalah 15,50. Setelah diberi treatmentpada kelompok eksperimen terlihat ada perbedaan antara kelompok eksperimen dengan skor 19,80 dan koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) 0,007 sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh hasil skor 11,20 yang menunjukan perbedaan kesiapan kerja antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.3 Peningkatan Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen Ranks Klmpk
N
Mean Rank
Sum of Ranks
npretest
eksperimen
15
15.50
232.50
posttest
eksperimen
15
19.80
297.00
30
Test Statisticsb npretest
Posttest
Mann-Whitney U
112.500
48.000
Wilcoxon W
232.500
168.000
.000
-2.680
1.000
.007
a
.007a
Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
1.000
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: klmpk
Dari hasil analisis Mann Whitney pada tabel 4.3 menunjukan bahwa kelompok eksperimen skor mean rank pre test kesiapan kerja sebesar 15,50 sedangkan skor mean rank post test kesiapan kerja sebesar 19,80 dengan koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) 0,007 yang artinya adanya peningkatan yang sangat signifikan karena P<0,01. Dari hasil tersebut terdapat peningkatan yang sangat signifikan kesiapan kerja antara mean rank pre test dan mean rank post test pada kelompok eksperimen.
4.5. Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan adalah peningkatan kesiapan kerja siswa melalui layanan informasi pada siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga, bahwa berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat dari tabel 4.3 untuk kelompok eksperimen menunjukan mean pre test 15,50 sedangkan mean post test 19,80. Hal ini menunjukan adanya peningkatan sebesar 4,3 dengan nilai signifikan 0,007, sehingga dapat dinyatakan bahwa peningkatan kesiapan kerja pada kelompok eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa pemberian layanan bimbingan klasikal secara signifikan dapat meningkatkan kesiapan kerja pada kelompok eksperimen, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. 31
4.6. Pembahasan Dari hasil penelitian bahwa pemberian layanan bimbingan klasikal efektif dalam meningkatkan kesiapan kerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan layanan sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi layanan bimbingan klasikal. Dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,007. Penelitian ini berawal dengan melakukan pre test untuk mengetahui skor siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang memiliki tingkat kesiapan kerja rendah. Setelah diberikan treatment bimbingan klasikal dan setelah dilakukan post test untuk mengetahui apakah ada peningkatan kesiapan kerja siswa pada kelompok eksperimen, hasil yang di dapatkan dalam penelitian ini bahwa kelompok eksperimen menunjukan peningkatan sedangkan kelompok kontrol tidak ada peningkatan. Dari keseluruhan awal sampai akhir pemberian layanan bimbingan klasikal dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini terbukti adanya perhatian dan antusias dari siswauntuk aktif dalam mengeluarkan ide/pendapat terhadap topik yang dibahas. Adanya layanan informasi dengan subyek penelitian yang memiliki kesiapan kerja rendah dapat ditingkatkan serta bermanfaat bagi diri siswa di dalam menghadapi dunia kerja nantinya. Dalam layanan informasi ini siswa di berikan pengetahuan yang luas tentang kiat sukses dalam karir, hal ini didukung sesuai pernyataan Winkel dan Sri Hastuti (2006) bahwa tujuan layanan informasi adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dapat belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.
32