BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam rangka mendukung operasional di area kerja ³Proyek PLTU 2x100MW Lampung´ pihak manajemen memutuskan untuk menyediakan 1 unit Genset yang diperlukan untuk menyuplai kebutuhan listrik. Adapun sistem pendanaan aktiva tetap dapat dilakukan melalui 2 alternatif pembiayaan yaitu melaui leasing dan pembelian. Berdasarkan hal tersebut maka pihak manajemen mengeluarkan permintaan penawaran ke beberapa supplier untuk mengetahui harga yang berlaku dari kedua aternatif pembiayaan tersebut. Spesifikasi kebutuhan Genset Nissan pada ³Poyek PLTU 2X100 MW Lampung´ dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Kebutuhan 1 unit Genset ³Poyek PLTU 2X100 MW Lampung´ Spesifikasi Merk / Type No. Diesel No. Mesin Acessories
Data Diesel Genset Nissan M 8 B 250MAA 2532 F 085 MO Kap. 150 KVA NPFP / SP 600 ± 1250- 4RN31 1400297509, 8 Cylinder Panel 1 unit Accu 120 a 2 ea Knalpot 2 Set
Sumber : PT. Adhi Karya Tbk
38
4.1
Analisis Arus Kas Pendanaan Akitva Tetap Alternatif Leasing Syarat dan ketentuan Leasing 1 unit Diesel Nissan Genset pada ³Poyek
PLTU 2X100 MW Lampung´ dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Syarat & Ketentuan Leasing 1 unit Diesel Nissan Genset Spesifikasi Keterangan Harga Rental / bulan Rp. 6.000.000,00 (enam juta rupiah) Harga sewa Genset tersebut a. Biaya perawatan / pemeriksaan rutin tidak termasuk : dan tidak rutin b. Operator dan BBM c. Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber : PT. Adhi Karya Tbk
Apabila pihak ³Poyek PLTU 2X100 MW Lampung´ memutuskan untuk melakukan leasing atas 1 unit Diesel Nissan Genset, maka alternatif pendanaan aktiva tetap melaui leasing dapat dirinci dengan tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Komponen Pembayaran Lease per bulan untuk 1 unit Diesel Nissan Genset Spesifikasi Harga rental / bulan Periode rental Tingkat Bunga Tarif Pajak
Keterangan Rp. 6.000.000,00 (enam juta rupiah) 36 bulan / 3 tahun 15 % pa (sesuai dengan suku bunga pinjaman perbankan yang berlaku di pasar) 30 % (sesuai dengan undang-undang Perpajakan Indonesia No. 10 thn 94)
Sumber : PT. Adhi Karya Tbk
Berdasarkan tabel 4.3, maka penulis menganalisis alternatif pendanaan aktiva tetap melaui leasing dengan menggunakan beberapa asumsi, antara lain :
39
1. Kondisi perekonomian diasumsikan konstan sampai dengan berakhirnya umur ekonomis dari Diesel Nissan Genset tersebut. 2. Tingkat bunga alternatif pendanaan aktiva tersebut merupakan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 15 % per tahun sesuai dengan tingkat suku bunga pinjaman perbankan yang berlaku di pasar. 3. Tarif pajak terhadap penghasilan bersih perusahaan ditetapkan sebesar 30% per tahun sesuai dengan dengan undang-undang Perpajakan Indonesia No. 10 tahun 1994. 4. Selama kontrak leasing pihak dari ³Proyek PLTU 2x100 MW Lampung´ tidak pernah mengakhiri masa kontraknya ditengah-tengah kontrak. Dari persyaratan diatas, terlebih dahulu dihitung tingkat bunga setelah pajak dengan rumusan : Kd = i ( 1 ± t ) Dimana : Kd : tingkat bunga setelah pajak i
: interest rate (tingkat bunga)
t
: tax rate (tarif pajak)
perhitungan : Kd = 15 % ( 1 ± 30 % ) Kd = 10,5 % per tahun
40
Selanjutnya dihitung Discount Factor yang merupakan faktor bunga yang berguna dalam mencari nilai sekarang arus kas keluar bersih dan dirumuskan sebagai berikut : Pt =
Dimana : Pt : Discount factor pada akhir bulan ke-t Kd : Tingkat bunga setelah pajak t
: Akhir bulan ke-t
perhitungan : bila t = 0, maka :
bila t = 2, maka :
Po =
P2 =
, % ͼ
, % ²
Po = 1,000
P2 = 0,8190
bila t = 1, maka :
bila t = 3, maka :
P1 =
P3 =
, % ¹
P1 = 0,9050
P3 = 0,7412
41
, % ³
Tabel 4.4 Analisa NPV Alternatif Leasing untuk 1 unit Diesel Nissan Genset No. 1
2 3 4 5 6
Keterangan Pembiayaan Lease per tahun
1
Tahun 2
3
(72.000.000,00)
(72.000.000,00)
(72.000.000,00)
Penghematan pajak dari pembayaran Lease {30%x[1]} 21.600.000,00 21.600.000,00 Arus kas keluar bersih{[1]+[2]} (50.400.000,00) (50.400.000,00) Discount factor 0,9050 0,8190 Arus kas keluar bersih x Discount (45.612.000,00) (41.277.600,00) factor {[3]x[4]} PV biaya leasing (124.246.080,00) {total dari [5]}
21.600.000,00 (50.400.000,00) 0,7412 (37.356.480,00)
Sumber : Data yang diolah penulis
4.2
Analisis Arus Kas Pendanaan Aktiva Tetap dengan Alternatif Pembelian melaui Hutang Syarat dan ketentuan pembelian secara hutang untuk 1 unit diesel nissan
genset pada ³Proyek PLTU 1x200MW Lampung´ dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :
42
Tabel 4.5 Syarat & Ketentuan Pembelian untuk 1 unit diesel nissan genset Spesifikasi Harga Pembelian Awal
Harga USD 22,000 (22,000 x 9.000 = Rp. 198.000.000,00) Rp. 39.600.000,00
Down Payment (20% setelah invoice masuk) Pelunasan (80% setelah invoice diterima)
Rp. 158.400.000,00
Sumber : PT. Adhi Karya Tbk
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis pendanaan aktiva tetap alternatif pembelian melalui hutang adalah sebagai berikut : 1. Menghitung harga perolehan aktiva Besarnya harga perolehan aktiva merupakan penjumlahan dari harga pembelian awal ditambah dengan cost of money atas down payment dimana besarnya harga pembelian awal ditentukan berdasarkan quotation terlampir. 2. Menghitung besarnya angsuran atas pinjaman yang terdiri dari bunga pinjaman dan pokok pinjaman. 3. Menghitung penghematan pajak dari biaya bunga pinjaman. 4. Menghitung besarnya biaya pemeliharaan pertahun selama 3 (tiga) tahun. Besarnya biaya pemeliharaan pertahun didasarkan pada pengalaman bagian teknik pada proyek terdahulu dan ditetapkan sebesar 3% dikali harga perolehan aktiva. 5. Menghitung penghematan pajak dari biaya pemeliharaan pertahun selama 3 (tiga) tahun.
43
Besarnya biaya penghematan pajak pertahun ditetapkan sebesar 30% dikali biaya pemeliharaan pertahun dimana besarnya pajak ini sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia No. 10 tahun 1994. 6. Menghitung penghematan pajak dari biaya penyusutan pertahun selama 3 (tiga) tahun. Besarnya biaya penghematan pajak pertahun ditetapkan sebesar 30% dikali biaya penyusutan pertahun. Biaya penyusutan pertahun ditentukan dengan metode garis lurus (straight line) yang besarnya dirumuskan sebagai berikut : Biaya penyusutan pertahun = Harga perolehan Aktiva ± Nilai Sisa Umur Ekonomis Dimana nilai sisa = 30% dikali dengan perolehan aktiva dengan umur ekonomis sama dengan 3 (tiga) tahun. 7. Menghitung jumlah arus kas keluar bersih dengan cara mengurangi besarnya angsuran pinjaman setelah ditambah biaya pemeliharaan dengan penghematan pajak yang diperoleh. 8. Menghitung nilai Present Value dari jumlah arus kas keluar bersih dengan cara menjumlahkan hasil kali antara arus kas keluar bersih dan discount factor perperiode yang telah ditentukan.
44
Tabel 4.6 Perhitungan Harga Perolehan Aktiva untuk 1 unit Diesel Nissan Genset Spesifikasi 1 unit Genset 150 KVA + AVR PPN 10% Down Payment (20% setelah invoice masuk) Pelunasan (80% setelah invoice diterima) Cost of Money atas Down Payment Biaya Pemeliharaan (3%)
Umur Ekonomis Tingkat Bunga Tarif Pajak
Keterangan USD 20,000 (20,000 x Rp. 9.000,00) USD 2,000 (2,000 x Rp. 9.000,00) TOTAL (20% x Total)
Harga Rp. 180.000.000,00 Rp. 18.000.000,00 Rp. 198.000.000,00 Rp. 39.600.000,00
(80% x Total) Rp. 158.400.000,00 DP x (1 + 15% / 12)² Rp. 363.687,50 Rp. 198.363.687,50
Harga Perolehan Aktiva (sesuai dengan Rp. 5.950.910,63 pengalaman bagian teknik pada proyek terdahulu) 3 tahun, diasumsikan nilai sisa 30 % dari harga pembelian setelah 3 tahun 15% pa 30% pertahun
Sumber : Data yang diolah penulis
Harga perolehan aktiva tersebut diatas (Rp. 198.363.687,50) dapat didanai dengan modal sendiri atau melaui pinjaman. Dalam penelitian ini sebagai perbandingan pendanaan leasing maka kebijakan pembelian aktiva melaui hutang/pinjaman dengan tingkat suku bunga pinjaman didasarkan pada tingkat suku bunga yang berlaku dipasar dan ditetapkan sebesar 15% pa. Tabel 4.7 berikut ini menghitung besarnya angsuran atas pinjaman yang terdiri dari bunga pinjaman dan pokok pinjaman.
45
Tabel 4.7 Perhitungan besarnya angsuran atas pinjaman yang terdiri dari bunga pinjaman dan pokok pinjaman untuk 1 unit Diesel Nissan Genset {1} Sisa Pokok Pinjaman {(1)-(4)}
{2} Angsuran
{3} Bunga Pinjaman 15% pa
198.363.687,50 141.254.781,90 75.579.540,42 TOTAL
86.863.458,76 86.863.458,76 86.863.458,76
29.754.553,13 21.188.217,28 11.336.931,06
Periode
1 2 3
{4} Angsuran Pokok Pinjaman {(2)-(3)} 57.108.905,63 65.675.241,48 75.526.527,70 198.310.674,80
Sumber : Data yang diolah penulis
Untuk menghitung besarnya penghematan pajak dari biaya bunga pinjaman per tahun, penulis menggunakan rumus sebagai berikut : Penghematan pajak dari biaya bunga pinjaman tahun ke-t = 30 % x biaya bunga pinjaman tahun ke-t Tabel 4.8 Penghematan Pajak dari Biaya Bunga Pinjaman untuk 1 unit Diesel Nissan Genset {1}
{2}
Tahun ke-t
Biaya Bunga Pinjaman
1 2 3
29.754.553,13 21.188.217,28 11.336.931,06
{3} Penghematan Pajak dari Biaya Bunga Pinjaman (30 % x {2}) 8.926.365,94 6.356.465,18 3.401.079,32
Sumber : Data yang diolah penulis
Biaya pemeliharaan pertahun selama 3 (tiga) tahun didasarkan dari pengalaman bagian teknik dalam menangani proyek terdahulu yang besarnya ditetapkan 3 % dikali harga perolehan aktiva dan dirumuskan sebagai berikut :
46
Biaya Pemeliharaan pertahun = 3 % x harga perolehan aktiva = 3 % x Rp. 198.363.687,50 = Rp. 5.950.910,63 Sedangkan besarnya pengematan pajak dari biaya pemeliharaan pertahun selama 3 (tiga) tahun ditetapkan sebesar 30 % dikali biaya pemeliharaan pertahun dan dirumuskan sebagai berikut : Penghematan Pajak dari Biaya Pemeliharaan
= 30 % x Biaya pemeliharaan = 30 % x Rp. 5.950.910,63 = Rp. 1.785.273,19
Untuk menghitung penghematan pajak dari biaya penyusutan pertahunnya, penulis terlebih dahulu menghitung besarnya biaya penyusutan pertahunnya dimana besarnya penyusutan ini dihitung dengan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line) dengan nilai sisa = 30 % dikali dengan harga perolehan aktiva, dan dirumuskan sebagai berikut : Biaya Penyusutan pertahun = Harga Perolehan Aktiva ± Nilai Sisa Umur Ekonomis = Rp. 198.363.687,50 ± 59.509.106,25 3 = Rp. 46.284.860,42
47
Tabel 4.9 Perhitungan Biaya Penyusutan untuk 1 unit Diesel Nissan Genset (1) Akhir Tahun ke-
(2) Biaya Penyusutan
(3) Total Akumulasi Penyusutan {(1)x(2)}
1 2 3
46.284.860,42 46.284.860,42 46.284.860,42
46.284.860,42 92.569.720,83 138.854.581,30
(4) Nilai Buku Aktiva {(4)-(2)} 198.363.867,50 152.078.827,10 105.793.966,70 59.509.106,24
Sumber : Data yang diolah penulis
Sedangkan besarnya biaya penghematan pajak dari biaya penyusutan pertahun selama 3 (tiga) tahun ditetapkan 30 % dikali biaya penyusutan pertahun dan dirumuskan sebagai berikut : Penghematan Pajak dari Biaya Penyusutan pertahun : = 30 % x Biaya Penyusutan = 30 % x Rp. 59.509.106,24 = Rp. 17.852.731,87
48
Jumlah arus kas keluar bersih pertahunnya ditentukan dengan cara mengurangi besarnya angsuran pinjaman setelah ditambah biaya pemeliharaan dengan penghematan pajak yang diperoleh dan dirumuskan : Jumlah arus kas keluar bersih pertahun = pembayaran angsuran pinjaman pertahun + biaya bunga pinjaman pertahun + biaya pemeliharaan pertahun + biaya penyusutan pertahun ± penghematan pajak dari biaya pemeliharaan pertahun penghematan pajak dari biaya bunga pinjaman pertahun ± penghematan pajak dari biaya penyusutan pertahun. Untuk menghitung besarnya discount factor pada alternatif pembelian melalui hutang mengikuti ketentuan yang sama pada bagian analisis arus kas pendanaan aktiva tetap alternatif leasing. Menghitung nilai present value dari arus kas keluar bersih dengan cara menjumlahkan hasil kali antara jumlah arus kas keluar bersih dan discount factor perperiode yang telah ditentukan. Pada tabel 4.10 berikut ini diperlihatkan perincian nilai sekarang arus kas keluar bersih berdasarkan pendanaan akitva tetap alternatif pembelian melalui hutang.
49
Tabel 4.10 Analisis NPV Alternatif pembelian melalui hutang untuk 1 unit Diesel Nissan Genset No . 1 2
3
4 5 6 7 8 9
Description
1
TAHUN 2
3
Pembayaran angsuran pinjaman pertahun - Biaya Bunga Pinjaman - Biaya Pemeliharaan - Biaya Penyusutan Total - Penghematan pajak dari biaya bunga pinjaman - Penghematan pajak dari biaya pemeliharaan - Penghematan pajak dari biaya penyusutan Total Penghematan Pajak Cash Out Flow setelah penghematan pajak (1+3) Salvage Value (nilai sisa) Net Cash Out Flow (4+5) Discount Factor Net Cash Out Flow x Discount Factor PV dari biaya pembelian melalui hutang
(86.863.458,76)
(86.863.458,76)
(86.863.458,76)
29.754.553,13
21.188.217,28
11.336.931,06
5.950.910,63
5.950.910,63
5.950.910,63
46.284.860,42
46.284.860,42
46.284.860,42
(4.873.134,58) 8.926.365,94
(13.439.470,43) 6.356.465,18
(23.290.756,65) 3.401.079,32
1.785.273,19
1.785.273,19
1.785.273,19
17.852.731,87
17.852.731,87
17.852.731,87
28.564.371,00
25.994.470,24
23.039.084,38
(58.299.087,76)
(60.868.988,52)
(63.824.374,38) 59.509.106,25
(58.299.087,76)
(60.868.988,52)
0,9050 (52.760.674,42)
0,8190 (49.851.706,60)
(105.694.345,5)
Sumber : Data yang diolah penulis
50
(4.315.268,13) 0,7412 (3.081.964,50)
4.3
Analisis Komparatif dari kedua Alternatif Pendanaan Analisis terhadap kedua alternatif pendanaan melalui leasing dan pembelian
melalui hutang diatas dilakukan dengan menggunakan Cost Comparation Method (metode perbandingan biaya), yaitu membandingkan nilai sekarang dari arus kas keluar bersih (NPV Cash Outflow) antara alternatif pembelian melalui hutang dan alternatif pembiayaan leasing dengan NAL (Net Advantage of Leasing). Tabel 4.11 Perincian Nilai Sekarang Arus Kas Keluar Bersih berdasarkan Alternatif Leasing dan Pembelian melalui Hutang NAL (Net Advantage of Leasing)
PV= pembelian melalui hutang ± PV = leasing = 105.694.345,50 - 124.246.080,00 (Rp. 18.551.734,50) Apabila NAL < 0 maka alternatif pembelian melalui hutang lebih baik dibandingkan leasing.
Sumber : Data yang diolah penulis Berdasarkan tabel 4.11 tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak manajemen akan memilih alternatif pembelian melalui hutang karena alternatif tersebut mempunyai nilai sekarang dari arus kas keluar bersih yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai sekarang dari arus kas keluar bersih alternatif leasing dimana keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 18.551.734,50.
51