BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Proyek Menurut UU No. 17 Tahun 2008, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai operator pelabuhan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap aset negara. Dalam rangka melaksanakan kewajibannya Pelabuhan Indonesia dapat bekerja sama dengan pihak swasta sebagai mitra kerja. Untuk membenahi Pelabuhan Tanjung Priok, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menunjuk Cabang Pelabuhan Tanjung Priok dan anak perusahaannya yaitu PT Multi Terminal Indonesia mengadakan kerjasama pengoperaian Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok sebagai backup area dari terminal-terminal petikemas domestik. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok dan PT Multi Terminal Indonesia menyepakati bahwa jangka waktu kerjasama berlangsung selama 15 tahun. Proyek dilaksanakan diawali dengan tahap persiapan yang meliputi
penyusunan
studi
kelayakan,
pembangunan
infrastruktur
dan
suprastruktur dan persiapan lainnya dalam rangka terlaksannya kerjasama tersebut. Ditargetkkan awal pengoperasian dapat dilaksanakan mulai awal tahun 2015. Pembangunan infrastruktur dan suprastruktur perlu dilaksanakan dalam rangka kerjasama tersebut. Total dana investasi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 274.931.331.000,- Pembangunan infrastruktur meliputi pembangunan sebagai berikut: perkerasan Lapangan eks KPPP dengan nilai investasi sebesar
38
Rp 22.995.340.000,-, perkerasan Lapangan Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 65.157.500.000,-, perkerasan Lapangan eks Gudang Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 8.468.491.000,-, pembangunan sistem informasi sebesar Rp 5.000.000.000,-, pembangunan kantor berikut perlengkapannya sebesar Rp 500.000.000,-, serta pembangunan workshop sebesar Rp 350.000.000,-. Sedangkan supratruktur yang merupakan perlengkapan infrastruktur yang terdiri dari perlalatan-peralatan penunjang operasional meliputi pengadaan 13 unit Rubber Tyred Gantry Crane sebesar Rp 161.460.000.000,- dan 2 unit Reach Stacker Rp 11.000.000.000,-. Tabel. 4.1. Biaya Investasi Proyek No. Uraian 1 Lapangan Eks KP3 2 Lapangan Nusantara 3 Rubber Tyred Gantry Crane 4 Reach stacker 5 Perkerasan Lap. Eks Gudang 6 Sistem informasi 7 Kantor & perlengkapannya 8 Workshop
Satuan Ls Ls
Volume 1 1
Harga Satuan 20,550,000,000 49,100,000,000
Nilai Investasi 22,995,340,000 65,157,500,000
Unit
13
12,420,000,000 161,460,000,000
Unit
2
5,500,000,000
11,000,000,000
M²
9,689
874,000
8,468,491,000
Ls
1
5,000,000,000
5,000,000,000
Ls
2
250,000,000
500,000,000
Ls
2
175,000,000 350,000,000 Jumlah 274,931,331,000
Sumber : PT Multi Terminal Indonesia
39
Tabel. 4.2. Pembagian Biaya Investasi Proyek Biaya Investasi No.
1 2 3 4 5 6 7 8
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Multi Terminal Cabang Pelabuhan Indonesia Tanjung Priok Lapangan Eks KP3 Rp 22.995.340.000 Rp Lapangan Nusantara Rp 65.157.500.000 Rp Rubber Tyred Gantry Crane Rp - Rp 161,460,000,000 Reach stacker Rp - Rp 11,000,000,000 Perkerasan Lap. Eks Gudang Rp - Rp 8,468,491,000 Sistem informasi Rp - Rp 5,000,000,000 Kantor & perlengkapannya Rp - Rp 500,000,000 Workshop Rp - Rp 350,000,000 Jumlah Rp 88.152.840.000 Rp 186.778.491.000 Total Investasi Keseluruhan Rp 274.931.331.000 Uraian
Sumber : PT Multi Terminal Indonesia
4.2 Analisis Dalam penelitian ini dilakukan analisa penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan metode Net Present value, Internal Rate of Return, Payback Period dan Benefit &Cost Ratio. Untuk dapat melakukan analisa penilaian kelayakan investasi dibutuhkan analisa penunjang yaitu perhitungan bunga pnjaman, perhitungan tarif penyusutan dengan metode satuan hasil produksi, rencana trend arus petikemas, analisa laba (rugi) dan Arus Kas. 4.2.1 Analisa Penunjang a.
Perhitungan Bunga dan Angsuran Dalam rangka mewujudkan investasi proyek tersebut, direncanakan
akan dibiayai dengan hutang bank sebesar 70% dari total investasi atau sebesar Rp 192.451.931.700,-, dan 30% bersumber dari setoran modal
40
bersama (self financing). Diasumsikan Bank akan mengenakan biaya bunga atas pinjaman tersebut sebesar 12% dari plafond pinjaman dan berlaku tetap selama periode
pinjaman. Jangka waktu pinjaman
diasumsikan selama 10 tahun. Berdasarkan informasi di atas dilakukan perhitungan untuk menentukan besaran bunga, angsuran pokok pinjaman dan jumlah angsuran yang harus diangsur setiap tahun selama periode pinjaman dengan metode anuitas. Untuk menentukan jumlah angsuran per tahun digunakan rumus : sehingga
=
:
34.060.944.272,87
Sehingga jumlah angsuran yang harus disetorkan kepada bank pemberi kredit adalah sebesar Rp 34.060.944.272,87 per tahun selama periode pinjaman. Sedangkan besaran bunga pinjaman tahun pertama diperoleh
dengan
perhitungan ;
,
atau
, sehingga besaran
cicilan bunga tahun pertama adalah sebesar Rp 23.094.231.804,-. Besaran angsuran pokok tahun pertama diperoleh dari hasil pengurangan jumlah angsuran dengan cicilan bunga pinjaman tahun pertama yaitu sebesar Rp 10.966.712.468,87. Sisa pinjaman untuk tahun kedua diperoleh dari total pinjaman dikurang jumlah angsuran yaitu sebesar Rp 181.485.219.231,13. Cicilan bunga tahun kedua dan seterusnya dihitung dengan rumus
41
sebagai mana dijabarkan dalam tabel 4.2. Tabel. 4.3. Perhitungan Angsuran Pinjaman Dengan Metode Anuitas Angsuran
Angsuran
Angsuran
Total
Sisa
ke
Pokok
Bunga
Angsuran
Pinjaman pokok
0
192.451.931.700,00
1
10.966.712.468,87
23.094.231.804,00
34.060.944.272,87
181.485.219.231,13
2
12.282.717.965,14
21.778.226.307,74
34.060.944.272,87
169.202.501.265,99
3
13.756.644.120,95
20.304.300.151,92
34.060.944.272,87
155.445.857.145,04
4
15.407.441.415,47
18.653.502.857,40
34.060.944.272,87
140.038.415.729,57
5
17.256.334.385,32
16.804.609.887,55
34.060.944.272,87
122.782.081.344,25
6
19.327.094.511,56
14.733.849.761,31
34.060.944.272,87
103.454.986.832,69
7
21.646.345.852,95
12.414.598.419,92
34.060.944.272,87
81.808.640.979,74
8
24.243.907.355,30
9.817.036.917,57
34.060.944.272,87
57.564.733.624,43
9
27.153.176.237,94
6.907.768.034,93
34.060.944.272,87
30.411.557.386,49
10
30.411.557.386,49
3.649.386.886,38
34.060.944.272,87
0,00
Sumber : Hasil olah data b. Perhitungan Penyusutan Dalam memperhitungkan beban penyusutan dilakukan dengan metode satuan hasil produksi, sehingga pembebanan pada periode yang bersangkutan sesuai dengan apa yang dihasilkan pada periode tersebut. Sesuai dengan kebijakan perusahaan, bahwa aktiva tetap yang telah habis disusutkan dan masih dioperasikan dinilai sebesar Rp 1,- atau dengan kata lain nilai residu aktiva tersebut adalah Rp 1,-. Dengan menggunakan rumus:
42
Tabel. 4.4. Tarif Penyusutan Aktiva No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Uraian Lapangan Eks KP3 Lapangan Nusantara Rubber Tyred Gantry Crane Reach stacker Perkerasan Lap. Eks Gudang Sistem informasi Kantor & perlengkapannya Workshop
UE 30 tahun 30 tahun 15 tahun 10 tahun 30 tahun 10 tahun 10 tahun 10 tahun
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Tarif 3.048 8.637 21.402 2.276 1.123 1.035 103 72
Sumber : PT Multi Terminal Indonesia
c. Rencana Trend Arus Petikemas Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat. Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk yang akan diproduksi serta jumlah yang akan diproduksi pada periode yang akan datang. Dalam produk jasa, penjualan sama dengan produksi, karena produksi baru dihasilkan saat terjadi pelayanan. Di Pelabuhan, untuk produksi petikemas dikenal dengan arus petikemas (throughput)
sebagai
pengukuran
produksi
sekaligus
penjualan.
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan diperoleh data arus petikemas di Lini II Pelabuhan Tanjung Priok mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 berturut-turut sebagai berikut 155.743 TEUs, 160.130 TEUs, 293.739 TEUs, 310.402 TEUs, dan 253.706 TEUs (sumber : Cabang Pelabuhan Tanjung Priok). Setelah dilakukan penataan Lapangan Lini II, diharapkan lapangan tersebut mampu menampung petikemas sebanyak 561.945 TEUs per tahun.
43
Kapasitas tersebut diperoleh dengan perhitungan holding capacity dengan asumsi dwelling time selama 5 hari, tinggi susunan petikemas 4,5 tier, tingkat kepadatan lapangan maksimal sebesar 80% dan total ground slot sebanyak 2.230 TEUs. Dengan menggunakan analisis trend metode kuadrat terkecil, diproyeksikan arus petikemas di Lapangan Lini II yang akan dioperasikan adalah sebagai berikut: Tabel. 4.5. Trend Metode Kuadrat Terkecil Tahun
X
Data yang diketahui (Y)
X2
XY
2009
-1
155.743
1
(155.743)
2010
-2
160.130
4
(320.260)
2011
0
293.739
-
-
2012
1
310.402
1
310.402
2013
2
253.706
4
507.412
1.173.720
10
jumlah
341.811
Sumber : Hasil olah data
Dengan menggunakan rumus: dan
Sehingga diperoleh persamaan
diperoleh nilai:
. Dengan
demikian proyeksi arus petikemas selama periode proyek adalah sebagai berikut :
44
Tabel. 4.6. Proyeksi Arus Petikemas di Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok Tahun ke-
Trend (New Y)
Proyeksi Petikemas
1
371.468
292.888
2
405.650
405.650
3
439.831
439.831
4
474.012
474.012
5
508.193
508.193
6
542.374
542.374
7
576.555
542.374
8
610.736
542.374
9
644.917
542.374
10
679.098
542.374
11
713.279
542.374
12
747.461
542.374
13
781.642
542.374
14
815.823
542.374
15
850.004
542.374
Sumber : Hasil olah data Pada tahun pertama diproyeksikan tingkat arus petikemas sebanyak 60% dari trend tahun pertama. Arus petikemas tahun kedua sampai dengan tahun keenam mengikuti hasil perhitungan trend arus petikemas di Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok. Sehubungan dengan kapasitas maksimal Lapangan Lini II adalah sebesar 561.945 TEUs, maka untuk tahun ketujuh dan seterusnya ditentukan secara flat sesuai dengan rencana produksi tahun keenam yaitu sebesar 542.374 TEUs per tahun. d. Perhitungan Laba rugi Dalam perhitungan laba (rugi) perlu dilakukan terlebih dahulu perhitungan pendapatan dan biaya-biaya.
45
1) Perhitungan Pendapatan Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Lini II adalah penanganan kegiatan penumpukan, kegiatan lift on dan lift off petikemas domestik. Sehingga pendapatan diperoleh dari hasil perkalian jumlah arus petikemas setiap tahun dengan tarif pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok untuk Petikemas Domestik. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada kecenderungan kenaikan tarif sebesar 5 persen setiap empat tahun sekali, dengan mempertimbangkan kondisi perekonimian nasional. Dalam memperhitungkan pendapatan, diasumsikan tarif mengalami kenaikan setiap empat tahun sekali. Dengan demikian diperoleh hasil pendapatan sebagaimana Tabel 4.7. Tabel. 4.7. Tarif Penanganan Petikemas Domestik di Pelabuhan Tanjung Priok Uraian Pelayanan 1. Lift on/lift off a. 20' Isi b. 40' Isi c. 20' Kosong d. 40' Kosong 2. Penumpukan a. 20' Isi b. 40' Isi c. 20' Kosong d. 40' Kosong
Tarif (Rp) 168.000 252.000 117.600 176.400 17.500 35.000 8.750 17.500
Sumber: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
46
Tabel. 4.8. Proyeksi Pendapatan di Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok Tahun ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Lift On 39.217.045.550 57.100.285.684 61.911.706.812 70.059.284.338 75.111.276.523 80.163.268.707 80.163.268.707 84.171.432.143 84.171.432.143 84.171.432.143 84.171.432.143 88.380.003.750 88.380.003.750 88.380.003.750 88.380.003.750
PENDAPATAN Lift Off 39.217.045.550 57.100.285.684 61.911.706.812 70.059.284.338 75.111.276.523 80.163.268.707 80.163.268.707 84.171.432.143 84.171.432.143 84.171.432.143 84.171.432.143 88.380.003.750 88.380.003.750 88.380.003.750 88.380.003.750
Penumpukan 21.496.623.034 30.034.060.205 32.564.809.571 36.850.336.885 39.507.623.720 42.164.910.555 42.164.910.555 44.273.156.083 44.273.156.083 44.273.156.083 44.273.156.083 46.486.813.887 46.486.813.887 46.486.813.887 46.486.813.887
TOTAL PENDAPATAN 99.930.714.135 144.234.631.573 156.388.223.196 176.968.905.561 189.730.176.765 202.491.447.970 202.491.447.970 212.616.020.369 212.616.020.369 212.616.020.369 212.616.020.369 223.246.821.387 223.246.821.387 223.246.821.387 223.246.821.387
Sumber : Hasil olah data 2) Perhitungan Biaya .Dalam proyek ini terdapat biaya-biaya yang harus diperhitungkan yaitu: a. Biaya sumber Daya Manusia Untuk mengoperasikan Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok dibutuhkan sumber daya manusia sebanyak 126 orang gaji dibayarkan sebanyak 18 kali (termasuk Tunjangan Hari Raya dan Bonus akhir tahun) sehingga membutuhkan dana sebesar Rp 14.022.000.000 per tahunnya. Jumlah tersebut diasumsikan meningkat sebesar 5 persen setiap tahun selama jangka waktu proyek.
47
Tabel. 4.9. Proyeksi Biaya SDM Operator
Jumlah SDM
Bulan (incl.Tunj)
Gj. Per bulan
Per Org per thn
Total per tahun
a.
Supervisor
2
18
10.000.000
180.000.000
360.000.000
b.
Operasional
52
18
3.750.000
67.500.000
3.510.000.000
c.
Operator RTG
52
18
5.500.000
99.000.000
5.148.000.000
d.
Operator RS
8
18
4.500.000
81.000.000
648.000.000
e.
Mekanik
12
18
6.500.000
117.000.000
1.404.000.000
f.
Administrasi
24
18
3.500.000
63.000.000
1.512.000.000
g.
Keamanan
32
15
3.000.000
45.000.000
1.440.000.000
126
14.022.000.000
Sumber : Hasil olah data
b. Biaya Kebutuhan Bahan Bakar Minyak Bahan
Bakar
Minyak
(BBM)dibutuhkan
untuk
mengoperasikan peralatan. Untuk melayani 1 petikemas dibutuhkan BBM jenis Solar sebanyak 4 liter. Harga per liter BBM jenis solar untuk industri diasumsikan sebesar Rp 10.000,- dan setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 2 persen. Tabel. 4.10. Proyeksi Biaya BBM Tahun Kebutuhan BBM Ke(Liter) 1 1.171.553 2 1.622.598 3 1.759.322 4 1.896.047
Biaya BBM (Rp) 11.715.527.992 16.550.499.600 18.303.990.250 20.121.000.325
48
Tahun Kebutuhan BBM Ke(Liter) 5 2.032.771 6 2.169.496 7 2.169.496 8 2.169.496 9 2.169.496 10 2.169.496 11 2.169.496 12 2.169.496 13 2.169.496 14 2.169.496 15 2.169.496
Biaya BBM (Rp) 22.003.369.208 23.952.984.446 24.432.044.135 24.920.685.017 25.419.098.718 25.927.480.692 26.446.030.306 26.974.950.912 27.514.449.930 28.064.738.929 28.626.033.708
Sumber : Hasil olah data
c.
Biaya Penyusutan Berdasarkan Tabel 4.3. Tarif Penyusutan, maka diperoleh biaya penyusutan setiap aktiva sebagai berikut: Tabel. 4.11. Biaya Penyusutan Lapangan Eks KPPP
Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hasil Produksi
Biaya Penyusutan
Total Akm Penyusutan
292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
0 892.734.011 1.236.434.604 1.340.619.855 1.444.805.105 1.548.990.356 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607 1.653.175.607
0 892.734.011 2.129.168.615 3.469.788.470 4.914.593.576 6.463.583.932 8.116.759.538 9.769.935.145 11.423.110.752 13.076.286.359 14.729.461.965 16.382.637.572 18.035.813.179 19.688.988.786 21.342.164.392 22.995.339.999
Nilai Buku Aktiva 22.995.340.000 22.102.605.989 20.866.171.385 19.525.551.530 18.080.746.424 16.531.756.068 14.878.580.462 13.225.404.855 11.572.229.248 9.919.053.641 8.265.878.035 6.612.702.428 4.959.526.821 3.306.351.214 1.653.175.608 1
Sumber : Hasil olah data
49
Tabel. 4.12. Biaya Penyusutan Lapangan Nusantara Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hasil Produksi
Biaya Penyusutan
Total Akm Penyusutan
292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
0 2.529.569.745 3.503.448.425 3.798.658.258 4.093.868.091 4.389.077.923 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756 4.684.287.756
0 2.529.569.745 6.033.018.171 9.831.676.429 13.925.544.519 18.314.622.442 22.998.910.198 27.683.197.954 32.367.485.709 37.051.773.465 41.736.061.221 46.420.348.976 51.104.636.732 55.788.924.488 60.473.212.243 65.157.499.999
Nilai Buku Aktiva 65.157.500.000 62.627.930.255 59.124.481.829 55.325.823.571 51.231.955.481 46.842.877.558 42.158.589.802 37.474.302.046 32.790.014.291 28.105.726.535 23.421.438.779 18.737.151.024 14.052.863.268 9.368.575.512 4.684.287.757 1
Sumber : Hasil olah data
Tabel. 4.13. Biaya Penyusutan RTG Crane Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hasil Produksi
Biaya Penyusutan
Total Akm Penyusutan
292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
0 6.268.262.765 8.681.529.874 9.413.058.548 10.144.587.222 10.876.115.896 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569 11.607.644.569
0 6.268.262.765 14.949.792.639 24.362.851.187 34.507.438.408 45.383.554.304 56.991.198.874 68.598.843.443 80.206.488.013 91.814.132.582 103.421.777.152 115.029.421.721 126.637.066.291 138.244.710.860 149.852.355.430 161.459.999.999
Nilai Buku Aktiva 161.460.000.000 155.191.737.235 146.510.207.361 137.097.148.813 126.952.561.592 116.076.445.696 104.468.801.126 92.861.156.557 81.253.511.987 69.645.867.418 58.038.222.848 46.430.578.279 34.822.933.709 23.215.289.140 11.607.644.570 1
Sumber : Hasil olah data
50
Tabel. 4.14. Biaya Penyusutan Reach Stacker Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil Produksi 292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
Biaya Penyusutan
Total Akm Penyusutan
0 0 666.696.051 666.696.051 923.372.536 1.590.068.587 1.001.178.348 2.591.246.935 1.078.984.161 3.670.231.096 1.156.789.973 4.827.021.069 1.234.595.786 6.061.616.855 1.234.595.786 7.296.212.641 1.234.595.786 8.530.808.427 1.234.595.786 9.765.404.213 1.234.595.786 10.999.999.999
Nilai Buku Aktiva 11.000.000.000 10.333.303.949 9.409.931.413 8.408.753.065 7.329.768.904 6.172.978.931 4.938.383.145 3.703.787.359 2.469.191.573 1.234.595.787 1
Sumber : Hasil olah data
Tabel. 4.15. Biaya Penyusutan Perkerasan Lapangan Eks Gudang Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hasil Produksi
Biaya Penyusutan
292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
0 328.767.043 455.341.618 493.709.907 532.078.196 570.446.486 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775 608.814.775
Total Akm Penyusutan 0 328.767.043 784.108.661 1.277.818.568 1.809.896.764 2.380.343.250 2.989.158.025 3.597.972.800 4.206.787.575 4.815.602.350 5.424.417.124 6.033.231.899 6.642.046.674 7.250.861.449 7.859.676.224 8.468.490.999
Nilai Buku Aktiva 8.468.491.000 8.139.723.957 7.684.382.339 7.190.672.432 6.658.594.236 6.088.147.750 5.479.332.975 4.870.518.200 4.261.703.425 3.652.888.650 3.044.073.876 2.435.259.101 1.826.444.326 1.217.629.551 608.814.776 1
Sumber : Hasil olah data
51
Tabel. 4.16. Biaya Penyusutan Sistem Informasi Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil Produksi
Biaya Penyusutan
292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
0 303.043.659 419.714.789 455.081.067 490.447.346 525.813.624 561.179.903 561.179.903 561.179.903 561.179.903 561.179.903
Total Akm Penyusutan 0 303.043.659 722.758.448 1.177.839.516 1.668.286.861 2.194.100.486 2.755.280.388 3.316.460.291 3.877.640.194 4.438.820.096 4.999.999.999
Nilai Buku Aktiva 5.000.000.000 4.696.956.341 4.277.241.552 3.822.160.484 3.331.713.139 2.805.899.514 2.244.719.612 1.683.539.709 1.122.359.806 561.179.904 1
Sumber : Hasil olah data
Tabel. 4.17. Biaya Penyusutan Kantor & Perlengkapan Tahun Ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil Produksi 292.888 405.650 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
Biaya Penyusutan 0 30.304.366 41.971.479 45.508.107 49.044.734 52.581.362 56.117.990 56.117.990 56.117.990 56.117.990 56.117.990
Total Akm Penyusutan 0 30.304.366 72.275.845 117.783.951 166.828.686 219.410.048 275.528.038 331.646.029 387.764.019 443.882.009 499.999.999
Nilai Buku Aktiva 500.000.000 469.695.634 427.724.155 382.216.049 333.171.314 280.589.952 224.471.962 168.353.971 112.235.981 56.117.991 1
Sumber : Hasil olah data
Tabel. 4.18. Biaya Penyusutan Workshop Tahun Ke0 1 2
Hasil Produksi 292.888 405.650
Biaya Penyusutan 0 21.213.056 29.380.035
Total Akm Penyusutan 0 21.213.056 50.593.091
Nilai Buku Aktiva 350.000.000 328.786.944 299.406.909
52
Tahun Ke3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil Produksi 439.831 474.012 508.193 542.374 542.374 542.374 542.374 542.374
Biaya Penyusutan 31.855.675 34.331.314 36.806.954 39.282.593 39.282.593 39.282.593 39.282.593 39.282.593
Total Akm Penyusutan 82.448.766 116.780.080 153.587.034 192.869.627 232.152.220 271.434.813 310.717.406 349.999.999
Nilai Buku Aktiva 267.551.234 233.219.920 196.412.966 157.130.373 117.847.780 78.565.187 39.282.594 1
Sumber : Hasil olah data
d. Biaya Perawatan Biaya perawatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu perawatan peralatan dan perawatan fasilitas. Biaya perawatan peralatan diasumsikan besarannnya sebesar 6 persen dari total investasi dan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 5 persen. Biaya perawatan fasilitas diasumsikan besarannya sebesar 1 persen dari total investasi dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen setiap tahunnya. Untuk tahun pertama total biaya perawatan sebesar Rp 13.074.494.370,-. e. Biaya Asuransi Biaya asuransi diasumsikan sebesar 1 persen dari total investasi dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen setiap 5 tahun sekali. Biaya asuransi untuk tahun pertama sebesar Rp 1.867.784.910,-.
53
f. Biaya Administrasi Kantor dan Umum Biaya administrasi kantor dan umum diasumsikan sebesar Rp 100.000.000,- per bulan dan mengalami kenaikan setiap tahun sebesar 5 persen. g. Biaya Operasi Tidak langsung Biaya operasi tidak langsung diasumsikan sebesar 5 perse dari pendapatan dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen tiap tahunnya. h. Biaya Penunjang Operasi Biaya penunjang operasi diasumsikan sebesar 4 persen dari pendapatan dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen tiap tahunnya. 3) Perhitungan Laba (Rugi) Perhitungan laba (rugi) sebelum pajak dihasilkan dari selisih antara total pendapatan dengan total biaya. Total biaya terdiri atas biaya sumber daya manusia, biaya bahan bakar minyak, biaya perawatan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya administrasi dan umum, biaya operasi tidak langsung, biaya penunjang operasi, dan biaya bunga. Pajak badan diasumsikan sebesar 30 persen dari laba sebelum pajak. Sehingga laba setelah pajak (laba bersih) adalah selisih dari laba sebelum pajak dikurangi pajak.
54
Tabel. 4.19. Laba (Rugi) Proyek Tahun kea 1
b 99.930.714.135
c 92.060.621.245
d=b-c 7.870.092.890
e = d x 30% 2.361.027.867
f=d–e 5.509.065.023
2
144.234.631.573
102.003.237.892
42.231.393.681
12.669.418.104
29.561.975.577
3
156.388.223.196
105.852.979.056
50.535.244.140
15.160.573.242
35.374.670.898
4
176.968.905.561
109.703.453.521
67.265.452.040
20.179.635.612
47.085.816.428
5
189.730.176.765
113.540.980.381
76.189.196.384
22.856.758.915
53.332.437.469
6
202.491.447.970
117.487.130.833
85.004.317.137
25.501.295.141
59.503.021.996
7
202.491.447.970
118.420.360.115
84.071.087.855
25.221.326.357
58.849.761.499
8
212.616.020.369
119.223.531.475
93.392.488.893
28.017.746.668
65.374.742.225
9
212.616.020.369
119.870.372.872
92.745.647.496
27.823.694.249
64.921.953.247
10
212.616.020.369
120.330.955.106
92.285.065.262
27.685.519.579
64.599.545.684
11
212.616.020.369
118.824.390.989
93.791.629.379
28.137.488.814
65.654.140.566
12
223.246.821.387
122.892.977.598
100.353.843.789
30.106.153.137
70.247.690.652
13
223.246.821.387
127.149.125.919
96.097.695.468
28.829.308.640
67.268.386.828
14
223.246.821.387
131.601.896.685
91.644.924.702
27.493.477.410
64.151.447.291
15
223.246.821.387
136.260.797.320
86.986.024.067
26.095.807.220
60.890.216.847
TR
TC
EBIT
TAX (30%)
EAT
Sumber : Hasil olah data
4) Arus Kas Masuk Untuk menilai kelayakan investasi dengan menggunakan metode NPV, IRR, dan Paybaack Period diperlukan perhitungan arus kas sebagai dasar perhitungan. Arus kas terdirin dari arus kas masuk bersih dan arus kas keluar bersih. Arus kas masuk bersih adalah kas yang berasal dari hasil bersih investasi yang diusulkan.
55
Arus kas keluar bersih adalah kas yang diperlukan untuk usul investasi. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa proyek ini dibiayai oleh pinjaman bank sebesar 70 persen, maka untuk memperoleh arus kas masuk bersih (proceed) adalah dengan dengan menjumlahkan laba setelah pajak, penyusutan dan bunga yang telah dikurangi pajak sebesar 10%. Bunga setelah dikurangi pajak dimaksudkan agar saat penilaian kelayakan investasi yang memperhitungkan nilai waktu dari uang (NPV dan IRR) tidak terjadi dua kali pemotongan bunga. Tabel. 4.20. Bunga Setelah Pajak Tahun ke-
BUNGA
PAJAK BUNGA (10%)
BUNGA SETELAH PAJAK
a
B
c = b x 10%
d=b-c
1
23.094.231.804,00
2.309.423.180
20.784.808.623,60
2
21.778.226.307,74
2.177.822.631
19.600.403.676,96
3
20.304.300.151,92
2.030.430.015
18.273.870.136,73
4
18.653.502.857,40
1.865.350.286
16.788.152.571,66
5
16.804.609.887,55
1.680.460.989
15.124.148.898,79
6
14.733.849.761,31
1.473.384.976
13.260.464.785,18
7
12.414.598.419,92
1.241.459.842
11.173.138.577,93
8
9.817.036.917,57
981.703.692
8.835.333.225,81
9
6.907.768.034,93
690.776.803
6.216.991.231,44
10
3.649.386.886,38
364.938.689
3.284.448.197,74
Sumber : Hasil olah data
56
Tabel. 4.21. Arus Kas Masuk Bersih Tahun ke-
EAT
PENYUSUTAN
BUNGA SETELAH PAJAK
PROOCEED
a
b
c
d
e=a+b+c
5.509.065.023 29.561.975.577 35.374.670.898 47.085.816.428 53.332.437.469 59.503.021.996 58.849.761.499 65.374.742.225 64.921.953.247 64.599.545.684 65.654.140.566 70.247.690.652 67.268.386.828 64.151.447.291 60.890.216.847
11.040.590.697 15.291.193.360 16.579.669.764 17.868.146.169 19.156.622.574 20.445.098.979 20.445.098.979 20.445.098.979 20.445.098.979 20.445.098.979 18.553.922.707 18.553.922.707 18.553.922.707 18.553.922.707 18.553.922.707
20.784.808.623,60 19.600.403.676,96 18.273.870.136,73 16.788.152.571,66 15.124.148.898,79 13.260.464.785,18 11.173.138.577,93 8.835.333.225,81 6.216.991.231,44 3.284.448.197,74 -
37.334.464.343,41 64.453.572.613,53 70.228.210.799,49 81.742.115.168,80 87.613.208.941,55 93.208.585.759,56 90.467.999.055,52 94.655.174.429,91 91.584.043.457,64 88.329.092.860,10 84.208.063.272,34 88.801.613.359,13 85.822.309.534,45 82.705.369.997,91 79.444.139.553,52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sumber : Hasil olah data
4.2.2 Penilaian Kelayakan Investasi Dalam rangka menilai secara menyeluruh terkait investasi yang akan dilaksanakan sehingga dapat dikatakan layak untuk dijalankan perlu dilakukan penilaian terhadap kelayakan suatu investasi. Metode yang digunakan penulis dalam menilai kelayakan proyek ini adalah dengan metode Payback Period, metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR) dan metode benefit & cost ratio. Untuk metode payback period tidak memperhatiakan nilai waktu dari uang setelah periode pengembalian, sedangkan NPV dan IRR sangat memperhatikan nilai waktu dari uang dengan menggunakan tinggat diskonto. Tingkat diskonto didasarkan pada besarnya biaya modal (cost of capital)
57
perusahaan. Semua keputusan mengenai pembiayaan perusahaan memerlukan analisis biaya modal. a. Metode Payback Period Metode payback period digunakan untuk mengetahui periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas bersih atau total arus kas bersih dalam periode tertentu
sama
dengan
Prawironegoro: 2013).
pengeluaran
investasi
(Purwanti
&
Berdasarkan perhitungan rencana arus kas
masuk bersih sebagaimana Tabel 4.19 dilakukan penilaian pada periode mana pengeluaran investasi pada awal periode dapat dikembalikan.
Tabel. 4.22. Payback Period Tahun ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PROOCEED
CASH FLOW
Investasi Awal
(274,931,331,000 ,00)
37,334,464,343.41 64,453,572,613.53 70,228,210,799.49 81,742,115,168.80
(237,596,866,656.59) (173,143,294,043.06) (102,915,083,243.57) (21,172,968,074.77)
87,613,208,941.55
66,440,240,866.78
93,208,585,759.56 90,467,999,055.52 87,567,973,750.96 84,496,842,778.69 81,241,892,181.14 77,120,862,593.39 74,272,851,967.28 71,293,548,142.60 68,176,608,606.06
159,648,826,626.34 250,116,825,681.86 337,684,799,432.82 422,181,642,211.50 503,423,534,392.65 580,544,396,986.03 654,817,248,953.31 726,110,797,095.91 794,287,405,701.97
58
Tahun ke15
PROOCEED 64,915,378,161.67
CASH FLOW 859,202,783,863.64
Sumber : Hasil olah data
Berdasarkan tabel di atas aliran kas bersih untuk investasi pada tahun kelima telah menunjukan angka positif, dengan demikian
investasi awal (initial
invesment) dapat dikembalikan pada tahun keempat. Untuk mengetahui kelebihan waktu pada periode tahun kelima dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut
sehingga
=2
Sehingga payback period investasi tersebut dapat dikembalikan selama 4 tahun 2 bulan. Dengan demikian berdasarkan syarat yang ditetapkan pihak manajemen perusahaan investasi ini dinyakatan layak untuk dilaksanakan. b. Metode Net Present Value (NPV) Dalam penilaian investasi proyek ini perlu dilakukan perhitungan analisis biaya modal yaitu biaya modal rata-rata tertimbang sebagai tingkat diskonto terhadap arus kas masuk bersih investasi. Investasi ini dibiaya oleh pinjaman bank sebesar 70 persen dengan tingkat suku bunga sebesar 12 persen per tahun dan diasumsikan berlaku tetap sedangkan 30 persen berasal dari modal perseroan. Return yang diinginkan perseroan atas modal tersebut sebesar 20 persen. Pajak perseroan sebesar 30 persen dari laba sebelum pajak. Sehingga biaya modal rata-rata tertimbang untuk
59
investasi ini adalah sebesar 11,88 persen sebagai mana perhitungan dibawah ini :
Tabel. 4.23. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Jenis Modal Hutang Bank Modal Sendiri
Biaya Modal Setelah Pajak = Biaya Modal sebelum Pajak x (100% Pajak) 70% 12% . (100%-30%) = 8,4% 30% *20% Biaya modal rata-rata tertimbang =
Penimbang
Penimbang x Biaya Modal 5.88% 6.00% 11.88%
Sumber : Hasil olah data
Modal yang berasal dari perseroan tidak dikenakan pajak karena deviden bukan termasuk objek pajak. Setelah ddilakukan pembulatan maka tingkat diskonto yang akan digunakan untuk mengetahui nilai waktu dari uang adalah sebesar 12 persen atau sama dengan tingkat suku bunga pinjaman bank.Dalam metode ini pertama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value/PV) dari keseluruhan aliran kas masuk bersih (proceed) atas tingkat diskonto (discount factor) yang telah ditetapkan. Tingkat diskonto yang digunakan adalah biaya modal rata-rata tertimbang setelah pembulatan yaitu sebesar 12 persen. Jumlah PV dari keseluruhan proceed yang diharapkan pada tingkat diskonto dikurangi dengan jumlah investasi awal atau initial invesment. Dari hasisl perhitungan PV diperoleh total PV selama periode investasi adalah sebesar Rp
526.029.298.522,-. Jumlah
Investasi awal yang dikeluarkan sebesar Rp 274.931.331.000,-. Sehingga nilai
60
NPV adalah sebesar Rp 251.097.967.522,-. Dengan demikian NPV bernilai positif atau dinyatakan bahwa investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Tabel. 4.24. Net Present Value Tahun ke-
Proceed
a
B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Discount Factor (DF) = 12%
0.89 0.80 0.71 0.64 0.57 0.51 0.45 0.40 0.36 0.32 0.29 0.26 88.801.613.359 0.23 85.822.309.534 0.20 82.705.369.998 0.18 79.444.139.554 Present Value = Initial Invesment = Net Present Value = 37.334.464.343 64.453.572.614 70.228.210.799 81.742.115.169 87.613.208.942 93.208.585.760 90.467.999.056 94.655.174.430 91.584.043.458 88.329.092.860 84.208.063.272
PV d=bxc 33.370.096.839 51.492.274.952 50.148.070.872 52.171.826.408 49.981.271.330 47.527.084.344 41.231.371.474 38.558.905.557 33.346.303.190 28.746.117.290 24.494.954.907 23.088.268.471 19.944.274.708 17.179.056.225 14.749.421.953 526.029.298.522 (274.931.331.000) 251.097.967.522
Sumber : Hasil olah data
c. Metode Internal Rate of Return (IRR) Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial and error” atau melalui percobaan. Setelah memperoleh NPV positif (Tabel 4.22) maka langkah selanjutnya adalah mencari NPV negatif. Dari hasil percobaan, diperoleh
61
tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif yaitu pada tingkat diskonto sebesar 24,5 persen (NPV = - 1.103.187.989).
Tabel. 4.25. Net Present Value Negatif Tahun ke-
Proceed
a
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
=25 % c
0.80 37.334.464.343 0.65 64.453.572.614 0.52 70.228.210.799 0.42 81.742.115.169 0.33 87.613.208.942 0.27 93.208.585.760 0.22 90.467.999.056 0.17 94.655.174.430 0.14 91.584.043.458 0.11 88.329.092.860 0.09 84.208.063.272 0.07 88.801.613.359 0.06 85.822.309.534 0.05 82.705.369.998 0.04 79.444.139.554 Present Value = Initial Invesment = Net Present Value =
a
d=bxc 29.867.571.475 41.250.286.473 35.956.843.929 33.481.570.373 28.709.096.306 24.434.071.505 18.972.514.516 15.880.503.069 12.292.202.234 9.484.264.128 7.233.417.556 6.102.400.403 4.718.131.363 3.637.420.640 2.795.192.166 274.815.486.136 (274,931,331,000) (115.844.864)
Sumber : Hasil olah data
Untuk mendapatkan hasil perhitungan IRR, digunakan rumus berupa interpolasi sebagai berikut :
;
62
atau Setelah IRR diketahui sebesar 24,40 persen, maka perlu pembuktian bahwa dengan tingkat diskonto sebesar IRR diperoleh nilai NPV positif.
Tabel. 4.26. Internal Rate of Return Tahun ke-
Proceed
A
B
=24,40 % c
a
d=bxc
1
37.334.464.343
0,80
29.891.484.662
2
64.453.572.614
0,64
41.316.366.216
3
70.228.210.799
0,51
36.043.278.613
4
81.742.115.169
0,41
33.588.926.024
5
87.613.208.942
0,33
28.824.208.814
6
93.208.585.760
0,26
24.551.684.144
7
90.467.999.056
0,21
19.079.101.402
8
94.655.174.430
0,17
15.982.505.154
9
91.584.043.458
0,14
12.381.061.146
10
88.329.092.860
0,11
9.560.473.158
11
84.208.063.272
0,09
7.297.378.233
12
88.801.613.359
0,07
6.161.289.220
13
85.822.309.534
0,06
4.767.475.816
14
82.705.369.998
0,04
3.678.405.232
15
79.444.139.554 0,04 Present Value =
2.828.950.120 275.952.587.953
Initial Invesment =
(274.931.331.000)
Net Present Value =
1.021.256.953
Sumber : Hasil olah data
Setelah dibuktikan bahwa tingkat diskonto sebesar IRR menghasilkan NPV positif maka:
63
1.
IRR lebih besar dari biaya modal rata-rata tertimbang, maka investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
2.
IRR lebih besar dari pengembalian yang dikehendaki manajemen yaitu sebesar 20 persen, maka investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
d. Metode Benefit & Cost Ratio Metode ini menggunakan perhitungan present value dari manfaat (benefit) dan present value dari biaya (cost). Perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.27. Tabel. 4.27. Benefit & Cost Ratio Tahun ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
TR
TC
99.930.714.135 144.234.631.573 156.388.223.196 176.968.905.561 189.730.176.765 202.491.447.970 202.491.447.970 212.616.020.369 212.616.020.369 212.616.020.369 212.616.020.369 223.246.821.387 223.246.821.387 223.246.821.387 223.246.821.387
366.991.952.245 102.003.237.892 105.852.979.056 109.703.453.521 113.540.980.381 117.487.130.833 118.420.360.115 119.223.531.475 119.870.372.872 120.330.955.106 118.824.390.989 122.892.977.598 127.149.125.919 131.601.896.685 136.260.797.320
DF 12% 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567 0,507 0,452 0,404 0,361 0,322 0,287 0,257 0,229 0,205 0,183 Jumlah
PVB 89.223.851.906 114.982.965.221 111.314.048.262 112.466.938.799 107.657.997.637 102.588.469.314 91.596.847.602 85.872.044.627 76.671.468.417 68.456.668.229 61.122.025.205 57.301.898.629 51.162.409.490 45.680.722.759 40.786.359.607 1.216.884.715.703
PVC 327.671.385.933 81.316.356.738 75.344.059.664 69.718.527.976 64.426.201.493 59.522.636.818 53.567.356.978 48.152.384.743 43.226.458.156 38.743.347.078 34.159.172.993 31.543.566.447 29.139.297.958 26.928.355.440 24.894.338.227 1.008.353.446.642
Sumber : Hasil olah data Dari perhitungan diatas maka dengan menggunakan rumus: sehingga :
64
Dengan demikian investasi dinyatakan layak karena BCR diperoleh sebesar 1,21 atau >1.
4.3 Pembahasan Berdasarkan analisa-analisa di atas terdapat perbedaan yang cukup signifikan atas perhitungan yang dilakukan oleh Tim Kecil Studi Kelayakan dari perusahaan dengan perhitungan yang di lakukan oleh penulis. Hal tersebut dikarenakan terdapat berbedaan pendekatan perhitungan pada saat menentukan rencana produksi, penggunaan metode penyusutan, dan metode perhitungan angsuran bunga pinjaman. Perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan hasil perhitungan rencana pendapatan usaha, perhitungan rencana biaya, dan hasil perhitungan laba-rugi yang pada akhirnya berbeda pula hasil perhitungan arus kas masuk bersih. Perbedaan juga terdapat pada penentuan tingkat diskonto. Tim perusahaan menerapkan tingkat diskonto sebesar 10 persen untuk menghitung analisa kelayakan. Sedangkan penulis melakukan perhitungan
besaran biaya
modal rata-rata tertimbang terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai tingkat diskonto yaitu sebesar 12 persen atau sama dengan tingkat suku bunga pinjaman. 4.3.1 Perubahan Waktu Pengembalian Investasi. Pihak manajemen perusahaan menilai investasi dapat dikatakan layak apabila periode pengembalian (payback period) investasi awal dapat diperoleh dalam waktu 5 tahun. Jika periode pengembalian melibihi jangka waktu yang ditentukan maka investasi dinyatakan tidak layak. Dari hasil analisa penilaian kelayakan investasi dengan metode payback period dihasilkan perubahan waktu
65
pengembalian investasi yang signifikan. Perhitungan yang diperoleh penulis menghasilkan waktu pengembalian investasi 2 kali lebih lama dari pada waktu yang dihasilkan oleh tim perusahaan. Namun demikian waktu tersebut masih termasuk dalam kategori layak menurut kriteria perusahaan. 4.3.2 Kelayakan Proyek Dengan Metode NPV dan IRR. Penilian kelayakan dengan metode NPV yang dihasilkan oleh penulis maupun oleh tim perusahaan sama-sama mengasilkan nilai yang positif. Nilai NPV yang dihasilkan penulis lebih kecil daripada nilai yang dihasilkan oleh tim perusahaan.Sedangkan penilaian kelayakan dengan metode IRR, dihasilkan perbedaan yang cukup jauh daripada nilai yang dihasilkan oleh tim perusahaan. Perbedaan ini disebabkan oleh penggunaan tingkat diskonto yang digunakan penulis, dimana penulis menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang sebagai tingkat diskonto. Namun demikian nilai yang dihasilkan oleh penulis maupun tim perusahaan menyatakan bahwa proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. 4.3.3 Rasio Manfaat dan Biaya. Perhitungan rasio manfaat dan biaya dilakukan untuk mengetahui rasio atas manfaat yang akan diperoleh selama periode ekonomis usaha. Dari hasil analisis, proyek yang akan dilaksanakan oleh PT Multi Terminal Indonesia memenuhi syarat kelayakan.
66