BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga. SMK Saraswati Salatiga berdiri pada tahun 1970 dan menjadi SMK tertua di Salatiga. SMK Saraswati Salatiga beralamat di Jl. Hasanudin 738 Salatiga, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga 50721. 4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMK Saraswati Salatiga Tujuan khusus yang ingin dicapai SMK Saraswati Salatiga dituangkan dalam Visi dan Misi sekolah yaitu. Visi SMK Saraswati Salatiga. SMK Saraswati lembaga pendidikan kejuruan terkemuka. Misi SMK Saraswati Salatiga adalah. a.
Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pelatihan secara professional untuk menghasilkan tamatan yang cerdas trampil dan kompetitif.
b.
Menyelenggarakan pelayanan kepada tamatan untuk disalurkan kedunia kerja/industri melalui Bursa Kerja Khusus SMK Saraswati.
Tujuan umum SMK Saraswati Salatiga. a.
Meningkatkan mutu tamatan.
b.
Mengembangkan sarana dan prasarana sekolah.
c.
Mengembangkan tamatan SMK dan yang sederajat melalui Bursa Kerja Khusus SMK Saraswati.
39
4.2
Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Perijinan Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling pada tanggal 22 Februari 2013 untuk melakukan penelitian di SMK Saraswati Salatiga. Surat disampaikan kepada pihak SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 25 Februari 2013, dan peneliti diberikan ijin penelitian mulai tanggal 27 Februari 2013 sampai selesai. 4.2.2 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal 28 Februari 2013 – 4 Maret 2013 yang telah disesuaikan jam pelajaran BK masing-masing kelas yang telah diberi ijin guru BK yang mengampu di kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga. Penelitian pertama berlangsung pada hari kamis pukul 12.25 WIB dan pengumpulan data dilaksanakan kepada semua siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga. Peneliti masuk di setiap kelas dengan memberikan salam kepada siswa terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perkenalan diri bahwa penulis adalah mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang melakukan penelitian dan ingin mengambil data kepada siswa SMK Saraswati Salatiga khususnya di kelas X Teknik Kendaraan Ringan. Selanjutnya peneliti membagikan skala konsep diri dan angket motivasi belajar kepada masing-masing siswa. Sebelum siswa mulai mengisi skala konsep diri dan angket motivasi belajar tersebut, peneliti menerangkan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana cara mengisi skala konsep diri dan angket motivasi belajar. Pertama siswa diminta untuk mengisi lembar soal dengan nama, jenis
40
kelamin, kelas, dan usia dilanjutkan dengan membacakan petunjuk pengisian serta mencontohkan satu pernyataan agar siswa memahami cara pengisian tiap-tiap angket secara benar. Siswa diminta mengisi secara jujur dan apa adanya. Waktu yang diberikan 30 menit, cukup untuk pengisian angket konsep diri dan angket motivasi belajar. Setelah pengumpulan data selesai penulis mengucapkan terima kasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi angket konsep diri dan angket motivasi belajar. Peneliti mengecek kelengkapan angket dan jumlah siswa tiap kelas.
4.3
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif menerangkan tentang gambaran data empirik. Angket
konsep diri terdiri dari 44 soal sebanyak 3 lembar dan angket motivasi belajar terdiri dari 30 soal sebanyak 1 lembar dan terkumpul secara keseluruhan masingmasing 140 lembar, jadi jumlah total kedua angket tersebut adalah sebanyak 560 lembar. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel konsep diri dan motivasi belajar digunakan 5 kategori, dan banyaknya pilihan jawaban ada 4 dengan skor 1 untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), 2 untuk jawaban TS (Tidak Setuju), 3 untuk jawaban S (Setuju), dan 4 untuk jawaban SS (Sangat Setuju).
41
Tabel 4.1 Kategori Konsep Diri pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga No
Kategori
1 Sangat Rendah 2 Rendah 3 Sedang 4 Tinggi 5 Sangat Tinggi Jumlah Rata-rata (Mean) Std Deviasi Minimun Maximum
Interval
Frekuensi Siswa
Persentase (%)
102 — 115 116 — 129 130 — 143 144 — 157 158 — 172
24 38 43 30 5 140
17,1% 27,1 % 30,8 % 21,4 % 3,6 % 100,0 % 132.1643 15.0312 102.00 172.00
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa
konsep diri siswa kelas X Teknik
Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga terdapat 24 siswa pada kategori sangat rendah dengan persentase (17,1%), 38 siswa pada kategori rendah dengan persentase (27,1%), 43 siswa pada kategori sedang dengan persentase (30,8%), 30 siswa pada kategori tinggi dengan persentase (21,4%) dan 5 siswa pada kategori sangat tinggi dengan persentase (3,6%). Jika dilihat dari keseluruhan persentase yang ada maka konsep diri pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 43 siswa dengan persentase (30,8%). Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor konsep diri sebesar 132.1643 yang berada pada interval 130 — 143. Skor yang diperoleh responden bergerak dari skor minimum sebesar
102.00 sampai dengan skor maximum sebesar 172.00.
42
Tabel 4.2 Kategori Motivasi Belajar pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga No
Kategori
1 2 3 4 5
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah Rata-rata (Mean) Std Deviasi Minimun Maximum
Interval
Frekuensi Siswa
49 — 60 61 — 72 73 — 84 85 — 96 97 — 109
4 10 46 54 26 140
Persentase (%) 2,8 % 7,1 % 32,8 % 38,6 % 18,6 % 100,0 % 86.4857 10.96527 49.00 109.00
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa motivasi belajar pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga terdapat 4 siswa pada kategori sangat rendah dengan persentase sebesar (2,8%), 10 siswa pada kategori rendah dengan persentase sebesar (7,1%), 46 siswa pada kategori sedang dengan persentase sebesar (32,8%), 54 siswa pada kategori tinggi dengan persentase sebesar (38,6%), dan 26 siswa pada kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar (18,6%). Jika dilihat dari persentase yang tertinggi maka pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 54 siswa dengan prosentase (38,6%). Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor motivasi belajar sebesar 86.4857 yang berada pada interval 85 — 96. Skor yang diperoleh responden bergerak dari skor minimum sebesar 49.00 sampai dengan skor maximum sebesar 109.00.
43
4.4
Uji Hipotesis Menurut Arikunto (1997) penelitian untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel yang sebaran datanya tidak berdistribusi normal adalah menggunakan korelasi Kendall tau_b karena daya yang terkumpul berbentuk ordinal untuk variabel konsep diri dan motivasi belajar. Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dan motivasi belajar pada siswa SMK Saraswati Salatiga kelas X Teknik Kendaraan Ringan dapat dilihat dari tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Kolerasi antara Konsep Diri dan Motivasi Belajar Correlations Konsep_Diri Kendall's tau_b
Konsep_Diri
Motivasi_Belajar
1.000
.505**
.
.000
140
140
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
140
140
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Motivasi_Belajar
Correlation Coefficient
.505
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.3 koefisien korelasi antara konsep diri dan motivasi belajar siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,505** dan p = 0,000 <0,05, berada pada interval koefisien kolerasi 0,40 – 0,599, yang berarti tingkat hubungan kedua variabel termasuk sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi belajar siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga. Artinya bila skor konsep diri naik akan diikuti dengan naiknya skor motivasi belajar, sebaliknya bila skor konsep diri turun maka akan diikuti dengan penurunan skor motivasi belajar.
44
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh, maka hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 akan diuji, yaitu : Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi belajar siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga. Hasil analisis : Diperoleh koefisien korelasi sebesar rxy= 0,505** , p= 0,000 <0,05 dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi belajar siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga. Maka hipotesis DITERIMA.
4.5
Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,505 dan p =
0,000 <0,05. Artinya Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi belajar pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga, dan dari hasil pengkategorian Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan konsep diri pada kategori sedang (30,8%) dan motivasi belajar pada kategori tinggi yaitu ( 38,6%). Temuan dari hasil penelitian ini sejalan dengan Bong dan Clark (1999), menemukan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara konsep diri motivasi belajar. Karena Bong dan Clark (1999), beranggapan bahwa ketika anak memiliki pandangan yang positif terhadap kemampuan yang ada pada dirinya akan memperoleh kesuksesan dan dapat melewati rintangan-rintangan yang mereka hadapi. Pada lain hal jika anak dengan konsep diri yang negatif maka anak akan merasa gagal untuk memperoleh atau memenuhi potensi yang ada dalam dirinya.
45
Penelitian ini didukung pula dengan hasil penelitian Sahputra (2009) yang menunjukkan bahwa antara konsep diri dan motivasi belajar pada Mahasiswa S1 Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU Medanterdapat hubungan yang signifikan. Serta penelitian Aditi (2012) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi belajar pada siswa kelas XI di SMA Negeri 7 Padang.
46