BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan Penjualan Dalam bab ini penulis akan menyajikan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan hasil pengamatan atau penelitian, atas perencanaan penjualan di PT Tanabe Indonesia Pembahasan dan analisis penulis, akan dikaitkan dengan teori yang telah diuraikan dalam Bab II. Analisis dan pembahasan penulis terhadap perencanaan penjualan meliputi perencanaan anggaran penjualan, metode penjualan, syarat penjualan dan kebijaksanaan penetapan harga jual. 1. Perencanaan Anggaran Penjualan Perencanaan anggaran
penjualan di
PT
Tanabe
Indonesia
dinyatakan dalam istilah “Budget Plan” dan untuk realisasinya “Actual Sales”. Budget plan ini dibuat oleh Sales Headquarters, dimana dalam penyusunannya dibantu bagian-bagian lainnya di dalam Perusahaan. Menurut analisa penulis, Sales Headquarters dalam penyusunan Budget plan-nya menggunakan 2 metode untuk membuat rencana penjualan, diantaranya adalah: a. Berdasarkan pendapat para eksekutif Dimana dalam penyusunan Budget plan, Sales Headquarters juga mempertimbangkan
rencana
penjualan
yang
diusulkan
dari
Administration and Finance Division serta cabang-cabang yang
46
dimiliki Perusahaan. Hal ini dapat membantu Sales Headquarters untuk merencanakan penjualan di masing-masing cabang. b. Bardasarkan pendapat para tenaga penjualnya Dengan menggunakan metode ini, Budget plan yang telah disusun Sales Headquarters akan dapat dilaksanakan dan akan mudah untuk mencapainya, karena tenaga penjual merupakan orang-orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan penjualan dan mengetahui secara pasti lokasi penjualan yang potensial, kondisi serta kesulitan yang dihadapi dalam lokasi operasi penjualannya. Selain menggunakan 2 metode itu, Budget plan yang disusun Sales Headquarters juga mempertimbangkan keadaan-keadaan yang mungkin akan mempengaruhi dalam pelaksanaan penjualan nantinya, sehingga Budget plan yang disusun mempunyai tingkat keandalan yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan analisis yang penulis lakukan berikut ini: a. Dalam
penyusunan
Budget
plan,
Sales
Headquarters
juga
mempertimbangkan data-data historis yaitu Actual Sales yang dicapai Perusahaan pada tahun yang lalu, kemudian keadaan perekonomian dan pasar serta stock yang dimiliki perusahaan. b. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa Sales Headquarters juga mempertimbangkan usulan dari cabang-cabangnya. Di dalam Budget plan itu Sales Headquarters akan menetapkan berapa jumlah produk yang akan dijual dan sasaran mana yang akan dijangkau. Sasaran penjualan yang dimaksud adalah cabang-cabang dan kantor perwakilan
47
mana yang akan mengalami peningkatan atau pengurangan terhadap produk PT Tanabe Indonesia Dengan dilibatkannya seluruh unit organisasi dalam penyusunan Budget plan yaitu Corporat and Planning Division, data dari cabangcabang dan kantor perwakilan serta dari para tenaga penjualnya, merupakan bagian dari suatu perencanaan yang efektive. Data penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, kapasitas persediaan yang dimiliki Perusahaan
dengan
memperhitungkan
kemungkinan
penambahan
penjualan dimasa yang akan datang merupakan bahan masukan dari dalam Perusahaan sebagai dasar untuk penyusunan Budget plan. Bahan masukan dari luar Perusahaan berupa informasi keadaan persaingan pasar, faktor ekonomi makro serta posisi perusahaan dalam industri farmasi di Indonesia, sehingga mempunyai kedudukan yang kuat dalam melakukan persaingan dalam industry farmasi yang lain. Dengan demikian dapat dilihat bahwa penyusunan Budget plan yang telah dilaksanakan PT Tanabe Indonesia selama ini telah dilakukan dengan efektive. Penyusunan dimulai dari tingkat manajer bawah, ke tingkat manajer yang lebih tinggi hingga penilaian dan persetujuan atas Budget plan yang disusun oleh Board of Directors yang merupakan top management dalam Perusahaan. Bentuk Budget plan yang disusun oleh PT Tanabe Indonesia yaitu dalam satuan kuantitas maupun rupiah, dan direncanakan penjualan per produknya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
48
ITEMS
Budget Packing PRICE 27 Jan 2009 (IDR)2009 (box) Jumlah (IDR)
TAN-J 5
30 Tab/box
225.000
26.767
TAN-J 10
30 Tab/box
305.010
18.425
TAN 5
30 Tab/box
62.700
-
TAN 5
100 Tab/box
209.000
8.301
TAN 10
100 Tab/box
308.000
6.476
HER-J
100 Tab/box
201.000
19.920
HER-J 60
100 Tab/box
314.000
2.492
HER 90SR C
100 Cap/box
470.000
1.661
HER 180SR C
30 Cap/box
280.000
830
HER-I 10/50
10 Amp/box
2.100.000
4.366
HER-CD 100
30 Cap/box
185.000
38.595
HER-CD 200
30 Cap/box
280.000
14.526
HER-I 10/50
10 Amp/box
1.078.000
2.408
HER CD 100
30 Cap/box
90.750
-
HER CD 100
100 Cap/box
302.500
24.071
HER CD 200
30 Cap/box
105.600
22.826
HER CD 200
100 Cap/box
352.000
-
MAIN 5
30 Tab/box
164.040
42.607
MAIN 2.5
30 Tab/box
107.500
25.731
MAIN 5
30 Tab/box
57.000
-
MAIN 5
100 Tab/box
190.000
21.996
MAIN 2,5
100 Tab/box
176.000
12.036
AC-J
100 Tab/box
175.000
AC-I 2X10
10 Amp/box
71.000
6.709
AC-I 5X10
10 Amp/box
121.000
13.557
AC-I 10X10
10 Amp/box
180.000
52.388
ACF-J
100 Tab/box
255.000
8.931
AU-T
100 Tab/box
119.000
3.946
AUK-T
100 Tab/box
170.000
52.659
NBE-T
100 Tab/box
105.000
7.181
SES-C
100 Cap/box
160.000
7.138
SES-I 1X10
10 Amp/box
105.000
1.478
SES-C
100 Cap/box
NNO-J
100 Tab/box
90.000
1.054
NNO-S
60 cc/btl
15.000
3.492
BC-J
200 Tab/box
100.000
-
BC-J
120 Tab/box
60.000
14.360
PY-J
100 Tab/box
71.000
1.818
CH-S
100 cc/btl
17.000
7.263
AQ-J
120 Tab/box
135.000
AQ-J
100 Tab/box
110.000
9.919
AQ-I 1X10
10 Amp/box
75.000
-
AQS-S
30 cc/btl
30.000
39.513
AV-J
100 Tab/box
70.000
24.651
5.454.545
964
REMICADE
Total
84.700
21.998
3.918
-
6.022.575.000 5.619.809.250 1.734.909.000 1.994.608.000 4.003.920.000 782.488.000 780.670.000 232.400.000 9.168.600.000 7.140.075.000 4.067.280.000 2.595.824.000 7.281.477.500 2.410.425.600 6.989.252.280 2.766.082.500 4.179.240.000 2.118.336.000 3.849.650.000 476.339.000 1.640.397.000 9.429.840.000 2.277.405.000 469.574.000 8.952.030.000 754.005.000 1.142.080.000 155.190.000 331.854.600 94.860.000 52.380.000 861.600.000 129.078.000 123.471.000 1.091.090.000 1.185.390.000 1.725.570.000 5.258.181.380 109.887.957.110
-
Pengendalian Sales Headquarters PT Tanabe Indonesia dalam penyusunan Budget plan ini, dapat dilihat dengan adanya outlook atau peninjauan kembali setiap kwartalnya terhadap budget plan Perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyusunan Budget plan penjualan Perusahaan sudah efektive karena : a. Mempertimbangkan pendapatan
kepentingan
perusahaan
atas
manajemen
penjualan
yang
dalam
penentuan
diwakili
bagian
Administration & Finance Division. b. Mempertimbangkan pendapat para tenaga penjualnya, sehingga meningkatkan rasa tanggung jawab para tenaga penjual untuk mencapai anggaran yang telah ditentukan c. Mempertimbangkan
faktor-faktor
lain
yang
mungkin
akan
mempengaruhi dalam pelaksanaan penjualan nantinya (data historis actual sales tahun sebelumnya, perekonomian dan stok perusahaan) 2. Metode Penjualan Metode penjualan yang digunakan PT Tanabe Indonesia adalah dengan: a.
Menunjuk distributor kompeten yang mampu memasarkan produk dalam sekala besar dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Dalam hal ini distributor yang ditunjuk adalah PT Anugrah Argon Medica (AAM).
b.
Karena sebagian besar obat yang di produksi adalah obat-obatan ethical (pasien apabila akan membeli harus menggunakan resep
50
dokter) Sebagai sarana promosi, perusahaan mengandalkan tenaga Medical Representatve. Tugas dari seorang Medical Representative adalah menyakinkan dokter akan manfaat obat bagi pasien, dengan cara bertemu langsung baik secara perseorangan maupun kolektif. c.
PT Tanabe Indonesia, juga ikut serta sebagai sponsor dalam beberapa acara pertemuan ilmiah tentang kedokteran, baik lokal maupun nasional. Berdasarkan
pengamatan
penulis,
metode
penjualan
yang
digunakan PT Tanabe Indonesia sudah efektive. Dengan pemilihan distributor yang tepat, pelanggan diberikan kemudahan-kemudahan untuk memperoleh produk-produk yang mereka cari. Terbukti dengan adanya cabang-cabang distributor dengan kantor-kantor perwakilan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan dengan demikian pelanggan dapat menghubungi cabang-cabang atau kantor-kantor perwakilan terdekat untuk memesan produk yang diinginkan. Perusahaan juga telah melakukan penghematan untuk biaya distribusi dan lebih mudah dalam melakukan koordinasi, karena hanya ada satu distributor dan telah diterapkannya Sistem On-line untuk setiap cabang-cabang dan kantor perwakilannya. Dan dengan sistem itu hubungan dengan distributor berjalan dengan baik dan perusahaan akan segera mengetahui hasil penjualan setiap harinya.
51
3. Syarat Penjualan Berdasarkan pengamatan penulis, keputusan PT Tanabe Indonesia untuk memilih kebijaksanaan penjualan dengan menggunakan satu distributor, memudahkan perusahaan dalam pengawasan pembayaran, karena penjualan kepada distributor menggunakan sistem kredit. Dalam
hal
mengangkutan
pesanan
pelanggan,
Perusahaan
menggunakan syarat penjualan Freight & Insurance. Syarat penjualan ini sangat baik untuk diterapkan pada setiap perusahaan, karena bila ada kerusakan pada pesanan pelanggan atau terjadinya kecelakaan selama penghantaran pesanan, maka kerugian akan ditanggung oleh pihak asuransi. Asuransi yang disertakan pada pesanan pelanggan dapat menghidarkan Perusahaan dari beban kerugian yang akan ditanggung sebelum pesanan diterima. Pelayanan purna jual yang telah diberikan Perusahaan selama ini, baik dalam hal kebijaksanaan pembayaran, pengangkutan dan lain-lainnya menurut penulis sudah efektive. Sebagai contoh, perusahaan menerima pengembalian obat yang sudah mengalami kedaluwarsa, bahkan diberikan waktu selama 3 bulan bagi distributor untuk mengembalikan obat tersebut. 4. Kebijaksanaan Penetapan Harga Jual Harga merupakan salah satu sarana yang digunakan perusahaan untuk mencapai laba yang diinginkan dan dapat mengganti atau menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dalam menetapkan harga, perusahaan
harus
benar-benar
52
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi dalam penetapan harga. Karena pada dasarnya harga dapat menggambarkan kualitas produk, dapat meningkatkan atau mengurangi daya beli dari konsumen dan lain-lain. Begitu juga di PT Tanabe Indonesia, Sales Headquarters yang berwenang dalam menetapkan harga selama ini, telah mempertimbangkan faktor-faktor tertentu dalam menetapkan harga, diantaranya harga di pasaran, kompetitor dan kemampuan konsumennya. Perusahaan-perusahaan dalam menangani penetapan harga harus mempertimbangkan siapa yang paling bertanggung jawab atas penetapan harga atas produk yang dijualnya. Pada perusahaan kecil, harga ditetapkan manajemen puncak. Pada perusahaan besar, harga ditetapkan oleh manajer divisi atau manajer lini produk. Begitu pula di Perusahaan ini yang merupakan perusahaan besar, harga ditetapkan oleh manajer lini produk dalam hal ini adalah Sales Headquarters, dimana harga yang telah ditetapkan tidak ditinjau ulang lagi oleh Dewan Direksi, dari pengamatan penulis hal ini dilakukan karena Dewan Direksi telah menetapkan bahwa wewenang dan tanggung jawab dalam penetapan harga sepenuhnya dipercayakan pada Sales Headquarters. Hal ini dilakukan Dewan Direksi untuk menghindari penggunaan waktu yang tidak berguna, karena dalam kenyataannya Sales Headquarters lebih mengetahui berapa harga yang tepat untuk produk yang ditawarkan pada pelanggan dan selain itu mereka terlibat langsung dalam transaksi penjualan itu sendiri. Tetapi meskipun penetapan harga tidak dinilai lagi oleh Dewan Direksi, Dewan Direksi tetap melakukan control melalui
53
pencatatan yang diajukan Sales Headquarters dari transaksi penjualan yang telah
dilakukan.
Bila
ada
penyimpangan
Dewan
Direksi
akan
mengetahuinya.
B. Pelaksanaan Penjualan Ruang lingkup penjualan PT Tanabe Indonesia meliputi daerah yang luas. Meskipun begitu penjualan terbukti berjalan dengan baik dengan lancarnya proses penjualan dan proses distribusi hingga ke pelanggan. Hal ini disebabkan karena cabang-cabang dan kantor-kantor perwakilan distributor yang tersebar di daerah-daerah Indonesia. Selain itu berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, PT Tanabe Indonesia dalam melakukan penjualan ada tahap-tahapnya yaitu: 1. Persiapan sebelum penjualan Perusahaan melakukan promosi dengan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut : a. Perusahaan merekrut Medical Representative sebagai ujung tombak tenaga penjualan b. Perusahaan mempersiapkan tenaga penjualnya dengan melakukan training, mensupport para tenaga penjualnya untuk melakukan penjualan dengan baik dan meyakinkan tenaga penjualnya sebagai penjual terbaik. c. Perusahaan memberikan memotivasi dengan memberikan insentif ke Medical Representative untuk mendorong penjualan.
54
d. Perusahaan juga ikut serta sebagai sponsor dalam beberapa acara pertemuan ilmiah tentang kedokteran, baik lokal maupun nasional. 2. Melakukan penjualan Dalam melakukan penjualan PT Tanabe Indonesia berubah dari fungsi menjual menjadi memberi solusi. Pelaksanaan penjualan dengan fungsi memberi solusi merupakan suatu bentuk pelaksanaan penjualan yang baik. Agar cara penjualan ini berjalan dengan baik perusahaan memiliki langkah-langkah sebagai berikut : a. Perusahaan menempatkan medical representative sebagai konsultan bagi dokter. Selain berkewajiban menyakinkan dokter tentang benefit yang ditawarkan dari pemakaian obat yang di promosikan, medical
reprentative
juga
berusaha
memberikan
apa
yang
dibutuhkan dokter. b. Perusahaan menekankan untuk setiap medical representative untuk menciptakan komunikasi yang sehat. Dengan komunikasi yang baik dengan dokter, maka akan terjalin suatu hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan. c. Perusahaan memberi pengarhan kepada medical representative untuk melakukan detailing yang baik dengan cara : 1) Probing, berusaha menggali dan mendengarkan apa yang menjadi pengalaman dokter selama ini, apakah ada kendala yang dihadapi terutama tentang pemakaian obat-obatan.
55
2) Product
Offering
and
Handling
Objection,
berusaha
menyakinkan dokter bahwa kedatangan kita dapat memberikan solusi apa yang selama ini menjadi kendala dokter. Yaitu dengan menerangkan tentang benefit yang didapat dengan penggunaan obat yang kita promosikan, dan berusaha menjawab apa saja yang menjadi pertanyaan dokter dengan baik. 3) Closing, sebisa mungkin dapat menyakinkan dokter bahwa obat kita dapat memberikan solusi lebih baik dari pada kompetitor, dan menginformasikan bahwa obat tersebut telah tersedia luas di apotik. Sehingga tidak menyulitkan pasien untuk membeli berdasarkan resep yang didapatkan dari dokter apabila berobat. 3. Pelayanan Purna Jual Pelayan purna jual yang diberikan perusahaan untuk memberikan kepuasan pelangan dilakukan dengan : a. Memberikan penggantian apabila terjadi kerusakan obat pada saat pengiriman kepada distributor. b. Menerima pengembalian apabila obat telah melewati masa kadaluwarsa. Waktu yang di berikan untuk proses pengembalian obat tersebut dalam jangka waktu 3 bulan setelah tanggal kadaluwarsa. c. Melakukan survey, apakah obat yang dipasarkan selama ini menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Dengan cara
56
meyampaikan lembar quesioner kepada dokter untuk mengisikan apabila terjadi efek samping tersebut.
C. Pencatatan dan Pelaporan PT Tanabe Indonesia juga melakukan pengendalian akuntansi selain pengendalian langsung terhadap penjualannya. Pengendalian akuntansi disini dilakukan dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan penjualan perusahaan. Dimana pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh divisi yang berbeda, yaitu divisi Marketing Information System. Menurut pendapat penulis pengendalian akuntansi yang telah dilakukan PT Tanabe Indonesia selama ini berjalan cukup baik. Karena dengan dipisahnya pelaksanaan pencatatan dan pelaporan penjualan oleh Divisi yang berbeda, tindakan yang merugikan perusahaan akan dapat dihindari. Baik pencatatan yang dilakukan oleh bagian penjualan dan pelaporan oleh marketing information sistem, masing-masing akan saling mengawasi. Dan apabila ada tindakan yang menyimpang dari prosedur akan timbul pertanyaan dari divisi lainnya. Selain itu pencatatan dan pelaporan yang dilakukan PT Tanabe Indonesia telah menggunakan System Computerized, sehingga pembuatan pencatatan hasil penjualan sangat memadai. Dengan pencatatan yang dilakukan telah terkomputerisasi, diharapkan ketepatan dan kecepatan pembuatan laporan dapat lebih ditingkatkan. Yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan bukti-bukti pendukung pencatatan agar dilakukan sebaik
57
mungkin, karena bukti-bukti itu nantinya akan digunakan oleh marketing information sistem untuk menganalisa pencatatan yang telah dilakukan bagian penjualan. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis dapatkan, jenis laporan yang dibuat oleh marketing information sistem yaitu: 1. Figure of sales out result, yang berisikan tentang hasil pelaksanaan penjualan yang telah dilakukan terinci berdasarkan item dan group produk. 2. Sales out of sales all Indonesia by value, yang berisikan tentang pencapaian penjualan per wilayah supervisor seluruh indonesia berdasarkan nilai nominal (value). Dari laporan yang disusun marketing information sistem tersebut selanjutnya diajukan ke Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sebagai tanggung jawabnya terhadap tugas yang telah diberikan.
D. Pengendalian Penjualan Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, pengendalian perlu dilakukan setiap perusahaan agar rencana dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak menyimpang dalam pelaksanaannya. Lagi pula penjualan merupakan suatu kegiatan yang dinamis disertai dengan kondisi penjualan yang mudah terpengaruh dengan kejadian di sekitarnya. Oleh karena itu pengendalian terhadap penjualan perlu diterapkan sebagai implementasi dari evaluasi kinerja para karyawan perusahaan.
58
1.
Analisa Perbandingan Rencana dan Realisasi Penjualan Jika perusahaan ingin mencapai penjualan yang menguntungkan, perusahaan harus mengetahui produk mana yang memberikan kontribusi yang terbesar bagi perusahaan. Untuk itu dilakukan analisa yang membandingkat antara actual sales dan budget sales tahun berjalan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan analisa varian antara anggaran yang dibuat pada awal tahun dengan relisasi penjualan sampai dengan akhir tahun 2009.
59
ITEMS
Actual 2009 (box) +/Packing PRICE 27 Jan 2009Budget (IDR) 2009 (box)
TAN-J 5
30 Tab/box
225.000
26.767
24.801
TAN-J 10
30 Tab/box
305.010
18.425
17.423
TAN 5
30 Tab/box
62.700
-
20
TAN 5
100 Tab/box
209.000
8.301
9.365
TAN 10
100 Tab/box
308.000
HER-J
100 Tab/box
HER-J 60
100 Tab/box
HER 90SR C
100 Cap/box
HER 180SR C
6.476
8.623
201.000
19.920
19.450
314.000
2.492
2.080
470.000
1.661
1.791
30 Cap/box
280.000
830
724
HER-I 10/50
10 Amp/box
2.100.000
4.366
3.908
HER-CD 100
30 Cap/box
185.000
38.595
34.813
HER-CD 200
30 Cap/box
280.000
14.526
14.921
HER-I 10/50
10 Amp/box
1.078.000
2.408
2.981
HER CD 100
30 Cap/box
90.750
-
HER CD 100
100 Cap/box
302.500
24.071
22.314
HER CD 200
30 Cap/box
105.600
22.826
13.450
HER CD 200
100 Cap/box
352.000
-
4.379
MAIN 5
30 Tab/box
164.040
42.607
43.803
MAIN 2.5
30 Tab/box
107.500
25.731
30.777
MAIN 5
30 Tab/box
57.000
-
MAIN 5
100 Tab/box
190.000
21.996
22.581
MAIN 2,5
100 Tab/box
176.000
12.036
11.767
AC-J
100 Tab/box
21.998
20.846
AC-I 2X10
10 Amp/box
71.000
6.709
5.772
AC-I 5X10
10 Amp/box
121.000
13.557
11.202
AC-I 10X10
10 Amp/box
180.000
52.388
48.068
ACF-J
100 Tab/box
255.000
8.931
8.564
AU-T
100 Tab/box
119.000
3.946
3.132
AUK-T
100 Tab/box
170.000
52.659
51.297
NBE-T
100 Tab/box
105.000
7.181
4.973
SES-C
100 Cap/box
160.000
7.138
6.360
SES-I 1X10
10 Amp/box
105.000
1.478
1.477
SES-C
100 Cap/box
3.918
3.745
NNO-J
100 Tab/box
90.000
1.054
909
NNO-S
60 cc/btl
15.000
3.492
5.887
BC-J
200 Tab/box
100.000
-
BC-J
120 Tab/box
60.000
14.360
14.761
PY-J
100 Tab/box
71.000
1.818
2.045
CH-S
100 cc/btl
17.000
7.263
4.775
AQ-J
120 Tab/box
AQ-J
100 Tab/box
110.000
AQ-I 1X10
10 Amp/box
75.000
-
13
AQS-S
30 cc/btl
30.000
39.513
37.764
AV-J
100 Tab/box
70.000
24.651
23.281
5.454.545
964
932
REMICADE
175.000
84.700
135.000
9.919
(47)
(1)
(1)
(64) 9.561
(1.966) (1.002) 20 1.064 2.147 (470) (412) 130 (106) (458) (3.782) 395 573 (47) (1.757) (9.376) 4.379 1.196 5.046 (1) 585 (269) (1.152) (937) (2.355) (4.320) (367) (814) (1.362) (2.208) (778) (1) (173) (145) 2.395 (1) 401 227 (2.488) (64) (358) 13 (1.749) (1.370) (32)
Jumlah (IDR)
(442.350.000) (305.620.020) 1.254.000 222.376.000 661.276.000 (94.470.000) (129.368.000) 61.100.000 (29.680.000) (961.800.000) (699.670.000) 110.600.000 617.694.000 (4.265.250) (531.492.500) (990.105.600) 1.541.408.000 196.191.840 542.445.000 (57.000) 111.150.000 (47.344.000) (201.600.000) (66.527.000) (284.955.000) (777.600.000) (93.585.000) (96.866.000) (231.540.000) (231.840.000) (124.480.000) (105.000) (14.653.100) (13.050.000) 35.925.000 (100.000) 24.060.000 16.117.000 (42.296.000) (8.640.000) (39.380.000) 975.000 (52.470.000) (95.900.000) (174.545.440) (2.643.783.070)
Menguntungkan/Tidak
Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan
Setelah dilakukan analisa, terlihat bahwa ada beberapa item yang favorable dan ada pula yang unfavorable. Langkah yang dilakukan untuk menyikapi apa yang terjadi adalah : a. Item-item yang favorable 1) Diberikan suatu penghargaan berupa incentive. 2) Dianalisa lebih lanjut dokter-dokter pemakai obat tersebut, agar medical representative bisa memfollow-up dan mempertahankan pencapaian yang sudah baik. 3) Dirumuskan strategi tahun depan agar lebih optimal. b. Item-item yang unfavorable 1) Dievaluasi
lebih
mendalam
faktor-faktor
penyebab
tidak
tercapainya anggaran yang telah ditentukan. 2) Memotivasi dan memberi arahan kepada medical representative untuk memperbaiki apa yang dikerjakan selama tahun 2009. 3) Melakukan
pelatihan-pelatihan,
baik
menyangkut
product
knowledge maupun tentang skill penjualan. Menurut penulis, analisa yang dilakukan PT Tanabe Indonesia sudah efektive, dimana analisa dilakukan per bulan dalam bentuk kuantitas maupun harga dan per sektor, sehingga bila ada penyimpangan tidak sulit untuk menemukannya, karena jangka waktu antara pelaksanaan penjualan dan saat penganalisaan tidak lama yaitu pelasanaan penjualan bulanan. Dengan demikian analisa terhadap penjualan akan membantu sales
61
Headquarter dalam menemukan faktor mana yang menyebabkan target penjualan tidak dapat tercapai. Menurut pengamatan dan analisa penulis, penyebab dari beberapa item yang unfavorable adalah : a. Penggantian sediaan
obat,
yang menyebabkan sediaan lama
mengalami kadaluwarsa karena kurang laku di pasaran. b. Kebijakan
memasukkan
beberapa
obat
ke
Askes,
sehingga
menurunkan permintaan untuk diluar Askes. c. Kurangnya
koordinasi
dengan
perusahaan
rekanan
dalam
mempromosikan obat kepada dokter. 2.
Kebijaksanaan Perusahaan Kebijaksanaan yang diambil oleh PT Tanabe Indonesia menurut penulis sudah efektive. Hal ini terbukti dalam tahun 2009 walaupun belum memenuhi angaran penjualan, tetapi dibandingkan dengan tahun 2008 mengalami peningkatan. Beberapa kebijakan yang diambil diantaranya : a. Bekerjasama dengan perusahaan lain (PT. Sagi Capri) untuk mempromosikan sebagian produk yang sudah mapan di pasaran. b. Perusahaan juga terus melakukan efisiensi dalam kegiatan operasional Perusahaan termasuk pengelolaan modal kerja serta keputusan Perusahaan
untuk
memusatkan
perhatiannya
ke
obat-obat
cardiovaskuler (Tanapress, Herbesser dan Maintate). c. Membentuk dua divisi, yaitu divisi H yang mempromosikan Herbesser dan divisi TM yang mempromosikan Tanapress dan
62
Maintate. Pembentukan dua dvisi ini dimaksudkan agar setiap Medical Representative lebih fokus dalam melakukan promosi obat yang dibawakan.
63