BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Terminal BBM Cikampek merupapakan salah satu fasilitas distribusi dan
pemasaran PT. Pertamina (Persero) Region III yang terletak di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang. Lokasi Depot Cikampek yang berada di lintas pantura dan dekat dengan ibukota Jakarta, sehingga merupakan salah satu penopang depot Plumpang yang berada di Jakarta. Berikut ini peta lokasi Depot BBM Cikampek :
Gambar 4.1 Peta Lokasi Depot BBM Cikampek
19
20
4.2
Fasilitas Produksi dan Pendukung di Terminal BBM Cikampek
4.2.1 Proses Penerimaan dan Pengiriman BBM di TBBM Cikampek BBM yang disalurkan di TBBM Cikampek berasal dari Terminal BBM Balongan yang berada di Kabupaten Indramayu berjarak sekitar 120 - 125 km dari Cikampek. Diangkut dengan menggunakan 2 jalur pipa diameter 16”. Selanjutnya dari TBBM Cikampek, BBM sebagian ini diteruskan ke TBBM Jakarta Group (Plumpang), tanpa menggunakan pompa booster karena head (tekanan) fluida masih cukup tinggi untuk diteruskan sampai Jakarta. Selanjutnya BBM yang telah diterima dari TBBM Balongan tersebut ditimbun dalam beberapa tangki timbun sesuai dengan peruntukan (jenis) BBM nya. Selnjutnya dari tangki timbun tersebut, BBM diditribusikan ke mobil-mobil pengangkut di filling shed untuk disalurkan ke pelanggan/customer. Berikut ini diagram flow proses penerimaaan dan pengiriman BBM di TBBM Cikampek :
Gambar 4.2 Digram Proses Penerimaan dan :Pengiriman BBM
21
4.2.2 Fasilitas Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran BBM di TBBM Cikampek Fasilitas yang digunakan untuk kegiatan: penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM di Depot BBM Cikampek terdiri atas fasilitas sbb.: 1. Fasilias Penerimaan Pipa •
Densito meter
•
Metering skid dilengkapi dengan instrument (FT, PT, TT, valves)
•
MOV
2. Fasilitas Penimbunan Terdiri atas 11 tangki timbun BBM, dengan spesifikasi dan peruntukan sbb.:
22
3. Fasilitas Penyaluran Darat Fasilitas penyaluran terdiri atas peralatan pompa distribusi dan filling shed (meter arus). Berikut ini data fasilitas penyaluran BBM di TBBM Cikampek:
4.2.3 Sistem Manajemen dan Teknologi Terbaru Pertama di Indonesia TBBM Cikampek merupakan Depot Full Automation pertama di Indonesia (Operasional dikendalikan dari control room).
23
Berikut konsep kerja automation yang dioperasikan di TBBM Cikampek:
Gambar 4.3 Peta TAS (Terminal Automation System) di TBBM Cikampek
Fungsi Berdasarkan Lokasi di denah TAS : •
Dispatcher • Memasangkan Truk dengan LO • Mengatur jadwal pengiriman
•
Gate In • Validasi Truk sebelum masuk ke Pengisian • Input Nomor Segel • Input keterangan pengemudi
24
•
Gate Out • Print Surat Jalan & Test Report • Pemeriksaan level BBM setiap compartement
•
Control Room • Mengawasi Jalannya loading • Mengawasi Jalannya Penerimaan • Mengawasi Jalannya Intertank Transfer • Mengoperasikan MOV dan Pump secara remote menggunakan software • Tempat Pembuatan Tank Ticket • Tempat Pembuatan Laporan (penerimaan , penimbunan (stock) dan penyaluran.
25
Berikut ini overview peta diagram PID (piping & instrumentasi diagram) system TAS di TBBM Cikampek:
Gambar 4.4 Gambaran PID system TAS di TBBM Cikampek
§
Pengembangan Sistem Manajemen KSO di TBBM Cikampek Terhitung mulai tanggal (TMT) 01 Juli 2008, PT Pertamina (persero)Melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Patra Niaga Dalam Rangka Pengoperasian Depot Cikampek. Efek yang terjadi pengurangan pekerja organik secara signifikan sehingga dapat menekan pengeluaran biaya SDM, karena tujuan didirikan TBBM Cikampek adalah sbb.: • Mengurangi beban operasi Instalasi Jakarta Group, Depot Padalarang dan TTU Balongan
26
• Lebih mendekatkan diri ke konsumen • meningkatkan pelayanan dan citra ke konsumen • Tepat waktu, mutu, jumlah dan suplai • Meningkatkan efisiensi kegiatan transportasi BBM dan menekan losses • Meningkatkan kesejahteraan supir/kernet mobil tanki (terkait dengan penerapan tarif all in mobil tangki).
27
Gambar 4.5 Layout Depot BBM Cikampek
28
4.3
Pola Penggunaan Energi Listrik di TBBM Cikampek Energi yang dikonsumsi untuk pengoperasian mesin-mesin distribusi BBM dan
utilitas (kecuali Genset) dan perkantoran di TBBM Cikampek sepenuhnya disupply oleh listrik. Kebutuhan energi pada TBBM Cikampek seratus persen di suplai oleh PLN, dan terdapat Genset sebagai cadangan ketika terjadi gangguan distribusi listrik dari PLN. Kapasitas energi listrik terpasang di gardu induk pTBBM Cikampek terdapat trafo sebesar 800 kVA. Secara garis besar, distribusi energy di pabrik TBBM Cikampek digambarkan sbb:
Gambar 4.6 Sankey Diagram Distribusi Energi Listrik di TBBM Cikampek
4.4
Sistem Kelistrikan Dari data survey yang dilakukan, energi listrik yang digunakan berasal dari PLN
tegangan menengah 20 kV dengan besar langganan TBBM Cikampek sebesar 800 kVA (dengan 1 incoming PLN), dari cubicel PLN tegangan rata-rata sebesar 380 V dengan cos φ 0,986 kemudian didistribusikan keseluruh panel – panel di plant site dan gedung perkantoran di depot bbm Cikampek. Berikut ini gambaran distribusi listrik dari incoming PLN sampai penggunaan di TBBm Cikampek:
29
PLN Incoming TM 20 kV
TA 800 kVA Genset (back up) 2 x 400 kVA
1600 A
80 A OUTDOOR LIGHTING CK-LK-LDP-01
63 A
630 A
OUTGOING TO OUTGOING CK-MOVDP-01 TO (open/close CK-MCC-01 valve tanki) (motor pompa MCC)
160 A
630 A
OUTGOING OUTGOING TO To CK-LDP-01 CK-CB-01 (Kapasitor (office, lighting & AC) Bank)
Lighting Perkantoran/ Gedung
AC
160 A Spare
Spare
OFFICE
Gambar 4.8 Diagram Single Line Sistem Kelistrikan di depot TBBM Cikampek
4.4.1 Profil Penggunaan Listrik Bulanan Konsumsi listrik perbulan di TBBM Cikampek ditampilkan pada gambar tabel 3.1 dan grafiknya ditampilkan pada gambar 3.2. Rata-rata konsumsi energi listrik per tahun adalah 600000 – 800000 kWh dan biaya rata-rata energi per tahun adalah berkisar Rp. 600.000.000 s/d Rp. 800.000.000 per tahun. Apabila dikonversi dalam ton oil equivalent, maka konsumsi energy di TBBM Cikampek adalah sebesar 250 toe/tahun (masih dibawah 6000 toe/thn). Berikut ini data konsumsi energy listrik di TBBM Cikampek:
30
Tabel 4.4.1 Penggunaan Listrik Bulanan TAHUN 2010 NO
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
BULAN KWH
RUPIAH
KWH
RUPIAH
KWH
RUPIAH
KWH
RUPIAH
1
Januari
57995
63,162,732
55375
47,772,000
63638
55,148,000
67322
58,416,000
2
Februari
56255
61,898,940
54203
46,734,000
60836
52,587,200
56686
53,990,640
3
Maret
46075
54,745,588
49935
43,113,600
59271
51,206,000
60935
57,988,480
4
April
57242
62,251,500
58681
50,717,200
71220
61,528,860
68629
65,367,230
5
Mei
58361
62,951,500
56551
48,804,400
63390
54,867,200
68640
69,150,225
6
Juni
59350
63,855,196
58864
50,625,600
65729
56,953,200
70431
70,992,825
7
Juli
58144
63,121,600
60222
51,848,800
64540
55,907,600
67829
68,516,600
8
Agustus
57129
50,884,260
62039
53,416,400
65,911
57,323,600
9
September
55436
50,028,823
64584
56,228,800
70,103
61,240,400
10 Oktober
54895
50,206,360
64680
56,097,200
69,879
60,886,000
11 Nopember
55043
47,558,400
66626
57,618,400
72,976
63,827,200
12 Desember
54751
47,180,400
59609
51,599,600
68,440
59,608,800
Total
670676
711369
795933
790841
80000 75000 70000 65000
Tagihan Listrik 2010 (KWH) Tagihan Listrik 2011 (KwH)
60000 55000
Taguhan Listrik 2012 (KWH)
50000 45000
Tagihan Listrik 2013 (KWH)
40000 35000 30000
Grafik 4.9 Profil Biaya Energi Listrik Bulanan (kWh / bulan)
31
75,000,000 Tagihan Listrik 2010 (Rp/bln)
70,000,000 65,000,000
Tagihan Listrik 2011 (Rp/bln)
60,000,000 55,000,000
Taguhan Listrik 2012 (Rp/bln)
50,000,000
Tagihan Listrik 2013 (Rp/bln)
45,000,000 40,000,000 35,000,000 30,000,000
Grafik 4.10 Profil Pemakaian Energi Listrik Bulanan (Rp./bulan) Terlihat bahwa penggunaan listrik cenderung mengalami kenaikan pada 3 tahun terakhir (tahun 2011 s/d 2013) ini.
4.4.2 Profil Penggunaan Listrik Harian
Profil Power Panel TA 800 kVA (24 jam) 400 350 300 250 200 kW
150 100 50
15:21:37 16:06:37 16:51:37 17:36:37 18:21:37 19:06:37 19:51:37 20:36:37 21:21:37 22:06:37 22:51:37 23:36:37 0:21:37 1:06:37 1:51:37 2:36:37 3:21:37 4:06:37 4:51:37 5:36:37 6:21:37 7:06:37 7:51:37 8:36:37 9:21:37 10:06:37 10:51:37 11:36:37 12:21:37 13:06:37 13:51:37 14:36:37 15:21:37
0
32
Nilai kW MAX MIN AVE
Pengukuran kW di TBBM Cikampek 380.73 142.55 234.77
Grafik 4.11 Profil Penggunaan Listrik (kW) harian Terlihat bahwa penggunaan kW tertinggi sebesar 380,73 kW (atau 56% dari kapasitas trafo terpasang saat ini 800 kVA atau 700 kW).
4.4.3 Distribusi Penggunaan Daya Listrik Secara garis besar, distribusi energy di Depot TBBM Cikampek. digambarkan sbb:
Gambar 4.12 Distribusi Energi Listrik di pabrik TBBM Cikampek
4.4.4 Kualitas Daya Listrik 4.4.4.1 Kualitas Tegangan atau voltage [Volt]; Tegangan yang baik adalah tegangan yang tetap stabil pada nilai yang telah ditentukan. Walaupun terjadinya fluktuasi (ketidak stabilan) pada tegangan ini tidak dapat di hindarkan, tetapi dapat di minimalkan. Gangguan pada tegangan antara lain:
33
è Fluktuasi Tegangan Tegangan Lebih (Over Voltage), Tegangan Turun (Drop Voltage) dan tegangan getar (flicker voltage), standar IEEE 446 (– 13% / + 6%). Tegangan lebih pada sistem akan mengakibatkan arus listrik yang mengalir menjadi besar dan mempercepat kemunduran isolasi (deterioration of insulation) sehingga menyebabkan kenaikan rugi-rugi daya dan operasi, memperpendek umur kerja peralatan dan yang lebih fatal akan terbakarnya peralatan tersebut. Peralatan-peralatan yang dipengaruhi saat terjadi tegangan lebih adalah transformer, motor-motor listrik, kapasitor daya dan peralatan kontrol yang menggunakan coil/kumparan seperti solenoid valve, magnetic switch dan relay. Tegangan lebih biasanya disebabkan karena eksitasi yang berlebihan pada generator listrik (over excitation), sambaran petir pada saluran transmisi, proses pengaturan atau beban kapasitif yang berlebihan pada sistem distribusi. Tegangan turun pada sistem akan mengakibatkan berkurangnya intensitas cahaya (redup) pada peralatan penerangan; bergetar dan terjadi kesalahan operasi pada peralatan kontrol seperti automatic valve, magnetic switch dan auxiliary relay; menurunnya torsi pada saat start (starting torque) pada motor-motor listrik. Tegangan turun biasanya disebabkan oleh kurangnya eksitasi pada generator listrik (drop excitation), saluran transmisi yang terlalu panjang, jarak beban yang terlalu jauh dari pusat distribusi atau peralatan yang sudah berlebihan beban kapasitifnya. è Tegangan Kedip (Dip Voltage); Adalah turunnya tegangan (umumnya sampai 20%) dalam perioda waktu yang sangat singkat (dalam milli second). Penyebabnya adalah hubungan singkat (short circuit) antara fasa dengan tanah atau fasa dengan fasa pada jaringan distibusi. Tegangan kedip
34
dapat mengakibatkan gangguan pada: stabilisator tegangan arus DC, electromagnetic switch, variable speed motor, high voltage discharge lamp dan under voltage relay. Berikut adalah profile tegangan di trafo Incoming PLN TBBM Cikampek:
395 390 385 380 375
V, R
370
V, S V, T
365 360 355 15:21:37 16:06:37 16:51:37 17:36:37 18:21:37 19:06:37 19:51:37 20:36:37 21:21:37 22:06:37 22:51:37 23:36:37 0:21:37 1:06:37 1:51:37 2:36:37 3:21:37 4:06:37 4:51:37 5:36:37 6:21:37 7:06:37 7:51:37 8:36:37 9:21:37 10:06:37 10:51:37 11:36:37 12:21:37 13:06:37 13:51:37 14:36:37 15:21:37
350
Nilai kW MAX MIN AVE
Pengukuran kW di Incoming Trafo TBBM Ckmp Fasa R Fasa S Fasa T 392.50 391.50 388.30 370.10 368.40 366.00 382.04 381.20 377.86
Grafik 4.13 Profil Tegangan (Volt) trafo TBBM Cikampek.
4.4.4.2 Profil Beban Daya Nyata [KW]/Daya Semu [KVA] Pengukuran profil beban dilakukan untuk mengetahui pemakaian beban secara total serta peak load atau beban puncak. Output dari pengukuran beban ini akan diketahui seberapa optimal pemakaian beban daya di TBBM Cikampek. Hasil dari pengukuran profil beban di trafo incoming dilihat pada gambar di bawah:
35
Profil Beban (Ampere) Panel TA 800 kVA (24 jam) 1200 1000
800
600 Ampere 400
200
15:21:37 16:06:37 16:51:37 17:36:37 18:21:37 19:06:37 19:51:37 20:36:37 21:21:37 22:06:37 22:51:37 23:36:37 0:21:37 1:06:37 1:51:37 2:36:37 3:21:37 4:06:37 4:51:37 5:36:37 6:21:37 7:06:37 7:51:37 8:36:37 9:21:37 10:06:37 10:51:37 11:36:37 12:21:37 13:06:37 13:51:37 14:36:37 15:21:37
0
Grafik 4.15 Profil Beban Harian trafo PLN TBBM Cikampek. Dari hasil pengukuran pada panel induk di TBBM Cikampek, terlihat bahwa profil beban listrik mengikuti pola operasional jam kerja depot yang beroperasi selama 24 jam (nonstop), dimana beban puncak antara antara jam 07.00 – 10.00 pagi kemudian turun pada jam 11.00 - 12.00 dan naik lagi pada jam 13.00-14.00. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik diatas. Berikut tabel beban masing-masing trafo: Nilai Amp MAX MIN AVE
Pengukuran Beban (A) di TBBM Cikampek 1,001.91 375.12 617.81
Jam 8:46 2:31
4.4.4.3 Power Faktor [Cosphi] Pengukuran profil power faktor bertujuan untuk mengetahui berapa nilai power factor (cos phi) di sistem kelistrikan TBBM Cikampek.
36
Manfaat dari nilai cos phi yang besar atau mendekati satu adalah kapasitas beban (KW) dapat optimal termanfaatkan dari suatu kapasitas peralatan yang terpasang (KVA). Disamping itu apabila nilai cos phi lebih kecil dari nilai cos phi terendah yang disarankan oleh PLN akan terkena denda KVAr (batas cos phi terendah yang disarankan PLN adalah 0.85).
Grafik 4.16 Profil Power Faktor trafo PLN di TBBM Cikampek.
Dari hasil pengukuran diatas, terlihat nilai cosphi pada trafo PLN sekitar jam 16.30 – 21.30 berada pada cosphi terendah yaitu berkisar dirange nilai 0.73 s.d 0.86. Rendahnya nilai cosphi mengakibatkan kapasitas daya kontrak dari PLN tidak dapat terserap secara optimal. Tabel di bawah ini menunjukkan nilai aktual cosphi pada trafo incoming PLN dari hasil pengukuran langsung:
37
Tabel 3.2 Nilai cosphi di TBBM Cikampek Power Faktor
Standar
Trafo
dari PLN
Keterangan
Keterangan
PLN Maksimum
0.95
Minimum
0.73
Rata-rata
0.88
MASIH BAIK (Rata2 0.85 diatas 0,85)
4.4.4.4 Profil Unbalance Tegangan [%] Ketidakseimbangan tegangan umumnya terjadi di sistem distribusi karena pembebanan fasa yang tidak merata, standar NEMA MG 1-2006 max 1%. Gangguan-gangguan tegangan sebagaimana dijelaskan diatas dapat menyebabkan peralatan-peralatan yang menggunakan listrik, beroperasi secara tidak normal dan yang paling fatal adalah kerusakan atau terbakarnya peralatan. Hasil pengukuran untuk nilai unbalance tegangan di sistem kelistrikan TBBM Cikampek dapat dilihat pada grafik profil nilai unbalance dibawah ini:
38
Grafik 4.17 Grafik nilai Unbalance Tegangan di trafo PLN di TBBM Cikampek
4.4.4.5 Harmonik Tegangan dan Arus (Voltage Harmonic); Adalah komponen-komponen gelombang sinus dengan frekuensi dan amplitudo yang lebih kecil dari gelombang asalnya (bentuk gelombang yang cacat), standar IEEE 519 (THDV 5% ; THDI 20%). Tingginya nilai persentase harmonisa arus dan tegangan (THD) pada suatu sistem tenaga listrik dapat menyebabkan terjadinya resonansi/getaran pada sistem yang bisa merusak kapasitor kompensasi daya. Membuat faktor daya/cosphi menjadi buruk, interfensi terhadap alat telekomunikasi, meningkatkan rugi-rugi sistem dan juga menimbulkan berbagai macam kerusakan pada peralatan listrik yang sensitif terhadap frekwensi dasar. Beberapa peralatan yang dapat menimbulkan harmonisa adalah beban-beban non linier seperti peralatan elektronik antara lain komputer, lampu hemat energi, pesawat televisi, UPS, Inverter atau pengatur kecepatan (variable speed drive) dan juga ballast elektronik.
39
Cara mengurangi pengaruh harmonisa tegangan dan atau harmonisa arus yang terjadi pada sistem adalah dengan memasang harmonic filter yang sesuai pada peralatanperalatan yang dapat menyebabkan timbulnya harmonik seperti arus magnetisasi transformer, static VAR compensator dan peralatan-peralatan elektronika daya (seperti inverter, rectifier, converter, dsb.) Hasil pengukuran terhadap nilai harmonisa tegangan dan arus di TBBM Cikampek dapat di lihat pada gambar dan tabel dibawah:
Grafik 4.18 Grafik nilai harmonisa tegangan di TBBM Cikampek
40
Grafik 4.19 Grafik nilai harmonisa Arus di TBBM Cikampek
4.5 Analisa Potensi Penghematan Energi 4.5.1 Sistem Kelistrikan Dari sisi suplai daya total yang dikirim PLN ke TBBM Cikampek sebesar 800 kVA, daya tersebut digunakan untuk mensuplai beban di Depot Cikampek secara keseluruhan. 4.5.2 Faktor Daya Nilai Faktor Daya rata-rata pada TBBM Cikampek masih sesuai dengan standart kVAr PLN yaitu rata-rata 0.85. Hal ini karena di TBBM Cikampek sudah terpasang Kapasitor bank untuk memperbaiki kualitas Cos phi. Nilai Faktor daya pada trafo ratarata diangka 0,88. (Diperoleh dari hasil pengukuran lihat bab.3). Akan tetapi pada saat jam puncak PLN (LWBP) yaitu antara jam 17.00 – 22.00, nilai cosphi di trafo turun dari 0,85, sehingga ada potensi terkena denda kVAr dari tagihan rekening listrik PLN.
41
Hal ini disebabkan kapasitor bank yang terpasang di trafo TBBM Cikampek saat ini sebesar 300 kVAr, sedangkan pada saat beban puncak PLN (17.00 – 22.00), ada kecenderungan tegangan PLN turun sehingga mengakibatkan konsumsi Daya semu di TBBM Cikampek naik yang berakibat kapasitor tidak mampu lagi mengikuti beban daya semu tersebut sehingga cosphi (faktor daya) akan turun. Untuk mengatasinya diperlukan penambahan kapasitas kapasitor bank, sebesar 75% dari daya trafo terpasang saat ini (dari 400 kVAr menjadi 600 kVAr). Berikut ini perhitungan penghematan listrik yang terjadi apabila factor daya pada jam puncak diperbaiki: Tabel 4.5.2 Peluang Penghematan pada Perbaikan Faktor Daya Uraian Jam Terkena Denda Cosphi (dibawah 0,85) Cosphi rata-rata dibawah 0,85 Daya aktif rata-rata pada jam puncak (cosphi < 0,85) Daya semu rata-rata Daya Semu rata-rata (batas PLN dg cosphi 0,85) Selisih kVArh pada jam puncak (17.00 - 22.00) Tarif denda kVAr PLN Biaya (denda) Nilai Rupiah penghematan *) Biaya Investasi (Kapasitor bank 600 kVAr) Simple Pay Back Periode *) Life time Kapasitor bank bisa mencapai 10 tahun
Nilai
Satuan 5 jam/hari 0.73 250.00 kWr 342.47 kVAr 294.12 kVAr 241.74 kVArh 500 Rp/kVArh 120,870 Rp./hari 44,117,647 Rp/tahun 250,000,000 Rp. 5.7 Tahun
Pertimbangan perbaikan nilai faktor daya tersebut disamping penghematan biaya (denda) tagihan PLN juga masalah kapasitas daya aktif (kW) yang bisa diserap lebih baik dengan nilai factor daya atau cosphi yang tinggi (diatas 0,85), sehingga apabila ada ekspansi depot kedepannya, masalah sumber listrik bisa diatasi. 4.5.3 Keseimbangan Tegangan dan Harmonisa 4.5.3.1 Unbalanced Tegangan Nilai ketidakseimbangan pada tegangan rata-rata 0,49% [trafo induk] masih sesuai dengan standart yang ada yaitu maksimal sebesar 1% (standar NEMA MG 1-
42
2006). Akan tetapi masih ada beberapa kejadian Unbalanced Voltage pada beberapa jam seperti ditampilkan pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.1 Kondisi Un-balanced tegangan pada trafo (masih banyak > 1%) Dengan melihat kondisi diatas, maka kedian unbalanced tegangan masih banyak yang diatas standar 1% (NEMA MG 1-2000) dimana kejadian ini akan mengganggu kualitas daya listrik yang disalurkan ke peralatan listrik, terutama pompa elmot bisa mempengaruhi performa dan umur motor listriknya. Diperlukan pemasangan stabilizer tegangan atau AVR (auomatic voltage regulator), terutama pada panel MCC (pompa).
4.5.3.2 Harmonisa Tegangan dan Harmonisa Arus Nilai Harmonik Tegangan rata-rata masing-masing fasa pada trafo [2,58% hingga 3,11%], nilai THD,Vmasih dibawah batasan standart ada. (VTHD < 5 %, referensi “IEEE 1995”) sedangkan Nilai Harmonik arus antar fasa trafo memiliki nilai rata-rata [5,67% hingga 12,6%]. Nilai THD,I ini masih dalam batasan standar yang ada (ITHD < 20 %, referensi “IEEE 519”). Harmonisa Tegangan (THD, V) dan harmonisa arus
(THD,i)
pada
trafo
induk
di
TBBM
Cikampek
masih
baik.
43
4.1.1 Beban Kapasitas Trafo Terpasang Kondisi kelistrikan (tegangan kerja, daya dan cos phi) pada distribusi listrik 800 kVA di TBBM Cikampek adalah: ∗
untuk tegangan kerja yang keluar dari trafo sudah cukup baik dengan tegangan kerja rata-rata sebesar 386.72 Volt. Akan tetapi pada jam puncak kecenderungan tegangan turun (dari PLN).
∗
untuk beban trafo terlihat sedikit berfluktuasi, ini dapat dilihat pada hasil pengukuran.
∗
Pada hasil pengukuran cos phi untuk incoming rata-rata 0,88, sedikit diatas batas anjuran PLN 0.85, hanya beberapa saat terjadi cos phi yang rendah mencapai 0,73
Beban trafo pada incoming 800 kVA rata - rata sekitar 33% daya trafo (beban trafo pada saat pengukuran) dan pada saat beban puncak mencapai 50%. Beban ini masih sesuai dengan kapasitas trafo (aman). Sehingga secara langsung pemakaian pada sistem kelistrikan pada trafo di TBBM Cikampek masih baik, sehingga potensi penghematan yang bisa dilakukan juga sudah tidak ada. Belum perlu dilakukan penambahan daya listrik terpasang di trafo TBBM Cikampek saat ini.
4.5.4 Metering Listrik (kWh meter) Kondisi metering listrik yang ada saat ini TBBM Cikampek hanya ada di panel induk (trafo), sebagai metering tagihan listrik PLN. Untuk panel distribusi, belum ada metering yang berguna untuk mencatat profil konsumsi listrik (kW) dan parameter
44
Tegangan serta arus. Untuk keperluan monitorig pemakaian listrik sebagai bahan kebijakan konservasi energi di TBBM Cikampek diperlukan pemasangan metering listrik (online system mode), miminal di beberapa panel distrbusi sbb.: -
Outgoing to MCC (Panel Motor Pompa).
-
Outgoing to UDP (Office Area).
-
Outgoing LDP (Lighting) ACDB.
-
Outgoing Genset (diesel).
Gambar 4.2 Lokasi Pemasangan Metering Listrik di TBBM Cikampek.
4.5.5 Kondisi Pencahayaan Ruangan dan Potensi Penghematan Energi pada Sistem Pencahayaan Tingkat pencahayaan adalah besaran Lux (kuat penerangan) yang dipancarkan sumber cahaya (baik natural/alamiah maupun cahaya buatan/lampu). Berikut ini
45
referensi kuat pencahayaan di suatu ruangan sesuai dengan peruntukkannya (refer Standar SNI NI 03-6197-2000): Tabel 4.5.5a Standar SNI 03-6197-2000 tentang Tingkat Pencahayaan (Lux) Fungsi Ruangan Perkantoran Ruang Direktur Ruang kerja Ruang komputer Ruang rapat Ruang gambar Gudang arsip Ruang arsip aktif Lobby, koridor
Tingkat Pencahayaan (lux) 350 350 350 300 750 150 300 100
Dari data survey untuk penerangan lampu di kantor TBBM Cikampek yang didapat, maka dilakukan analisis terhadap tingkat pencahayaan. Berikut adalah table hasil analisis kuat penerangan dan tingkat pencahayaan di kantor TBBM Cikampek:
46
Tabel 4.5.5b Data Pencahayaan di Kantor TBBM Cikampek No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 26
Ruangan Koridor 1 (Lt.2), Pws. Teknik Koridor 2 Lt.2 (dp. R. rapat) Control Room (depan) Control Room (dalam) Control room (ruang UPS) Operation Head Sekretaris OH R. Teknik Pws Teknik R. Serbaguna Pws Distribusi Resepsionis R. Gas Dom R. Keuangan 1 R. Keuangan 2 Koridor Lt. 1 (dpn maket) Darma Wanita Penjualan Site Manager Transportasi LK3 Komlek (Server) Laboratorium 1 (admin) Laboratorim (r. uji) R. Rapat
Kategori sesuai Ref. Pengukuran Lux Ket. SNI (minimal) Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 283 289 134 Koridor 100 Sudah Sesuai 242 170 268 Koridor 100 Sudah Sesuai 469 562 160 R. Komputer 350 Sudah Sesuai 477 164 353 R. Komputer 350 Sudah Sesuai 305 268 160 R. Arsip 150 Sudah Sesuai 961 205 412 R. Direktur 350 Sudah Sesuai 195 226 R. Kerja 350 lampu kurang terang 812 394 154 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 416 326 268 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 448 355 555 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 674 474 243 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 150 160 144 R. Kerja 350 lampu kurang terang 402 364 305 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 215 501 239 R. Kerja 350 sedikit kurang terang 620 302 198 R. Kerja 350 sedikit kurang terang 201 155 161 Koridor 100 Sudah Sesuai 169 177 176 kondisi kosong 214 415 157 R. Kerja 350 lampu kurang terang 550 585 358 R. Direktur 350 Sudah Sesuai 396 189 251 R. Kerja 350 sedikit kurang terang 680 531 133 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 272 R. Komputer 350 lampu kurang terang 420 175 165 R. Kerja 350 lampu kurang terang 715 782 152 R. Kerja 350 Sudah Sesuai 242 279 207 R. Rapat 300 sedikit kurang terang
Keterangan warna huruf : Kondisi sudah sesuai persyaratan SNI Pencahayaan SNI 03-6197-2000 Kondisi kurang dari persyaratan SNI Pencahayaan SNI 03-6197-2000
Dari data hasil pengukuran pencahayaan diatas, masih ada beberapa ruangan yang masih memerlukan penambahan kuat pencahayaan/penerangan sehingga sesuai dengan standar SNI 03-6197-2000 yang dipersyaratkan pemerintah.
4.5.5.1 Potensi Penghematan Energi dari Sistem Pencahayaan Dari besaran energi listrik yang digunakan di TBBM Cikampek, , sebanyak 10% (507 – 1000 kWh/ hari) dari rata-rata penggunaan listrik total di digunakan untuk sistem pencahayaan (asumsi jam operasi lampu dikantor adalah sebesar 12 jam perhari dan operasi lampu jalan/kawasan juga 12 jam/hari).
47
Untuk semua Lampu Koridor yang terpasang di masing-masing lantai dapat dilakukan penghematan dengan mengganti Lampu jenis TL menjadi LED. Adapun skema perhitungan dan penghematan yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Mengganti unit lampu jenis TL T8 (36 W) dengan LED Tube 18 W di sepanjang Semua Koridor Lantai Kantor TBBM Cikampek Tabel 4.5.5.1 Peluang Penghematan pada Penggantian Lampu Koridor Bangunan TBBM Cikampek TL T8 (36W) ke LED Tube T8 (18W) Jumlah TL T8 (36W+10W)=46 62
unit
Penghematan tiap titik lampu
28
watt
Jumlah hari dalam sebulan
30
Hari
Penghematan Energi
7,500
kWh/thn
Penghematan Biaya
1,330
Rp. kWh
9,974,362
Rp/thn
Biaya Implementasi
250.000
Rp/titik lampu
Total biaya implementasi
15,500,000
Rp
Simple Payback Period
1.6
tahun
*10 W untuk ballast
Jumlah lampu diatas adalah untuk lampu yang diamati di koridor lantai 1 s.d lantai 2, sehingga jika jika seluruh lampu T8 (36 W) yang ada di TBBM Cikampek diganti
48
dengan LED Tube T8 (18W) akan diperoleh penghematan yang lebih besar. Lampu LED Tube T8 (18W) memiliki life time yang lebih lama dibanding jenis lampu TL ataupun CFL (Sekitar 40.000 jam). Selain penggantian lampu CFL di gedung, peluang penghematan lainnya adalah penggantian lampu kawasan (street lighting) yang ada di TBBM Cikampek. Kondisi saat ini menggunakana HID (mercuri) dengan daya sekitar @250 Watt, apabila diganti dengan jenis lampu LED (street light LED) dengan daya @100 Watt, maka akan terlihat penghetamatan yang bisa diperoleh sbb.:
2. Mengganti unit lampu jalan (kawasan) dengan daya @250 Watt dengan jenis LED street light @100W di sepanjang Area Zona 2 sampai Zona 4: Tabel 4.5.5.2 Peluang Penghematan pada Penggantian Lampu Kawasan/Jalan di TBBM Cikampek Lampu Jalan jenis HID @250 W diganti dengan LED @100 Watt (street light series) Jumlah HID @250 W di area/zona 2 20
unit
Penghematan tiap titik lampu
150
watt
Jumlah hari dalam sebulan
30
Hari
Penghematan Energi
13140
kWh/thn
keatas =20 unit
49
Penghematan Biaya
1,330
Rp. kWh
17,476,200
Rp/thn
Biaya Implementasi
1.000.000
Rp/titik lampu
Total biaya implementasi
20,000,000
Rp
Simple Payback Period
1.2
tahun
Dari 2 (dua) kegiatan penggantian lampu yaitu lampu koridor perkantoran (jenis TL 36 W dengan LED 18 W) dan lampu kawasan/jalan jenis lampu jenis HID @250 W diganti dengan LED @100 W (street light series) seperti table perhitungan diatas didapat total penghematan sebesar Rp. 27,450,500 dalam satu tahun atau sebesar Rp. 2,287,500 per bulan.
Air conditioning (AC) ruangan merupakan alat yang mengkonsumsi energy yang paling banyak di kantor TBBM Cikampek Tbk. Jenis AC yang digunakan di depot TBBM Cikampek semuanya adalah jenis: split. Pada prinsipnya cara kerja AC tersebut sama yaitu menggunakan konsep refrigerasi seperti system chiller. Hanya saja, mesin AC ini unit-unit penyusunnya sudah terletak dalam satu paket unit (package AC). Berikut ini system kerja AC split (rangkaian mesin AC) yang ada:
50
T-
T-
Gambar 4.5.5.3 Diagram proses refrigerasi pada AC Split Berikut ini pengukuran ruangan yang ber-AC di kantor dan mess di TBBM Cikampek saat dilakukan survey: Tabel 4.5.5.4 Kondisi Temperatur Ruangan ber-AC di TBBM Cikampek No.
Ruangan
1 2 3 4 5
Koridor 1 (Lt.2), Pws. Teknik Koridor 2 Lt.2 (dp. R. rapat) Control Room (depan) Control Room (dalam) Control room (ruang UPS)
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Operation Head Sekretaris OH R. Teknik Pws Teknik R. Serbaguna Pws Distribusi Resepsionis R. Gas Dom R. Keuangan 1 R. Keuangan 2 Koridor Lt. 1 (dpn maket) Darma Wanita Penjualan Site Manager Transportasi 1 (dekat jendela) Transportasi 1 (tengah) LK3 Komlek (Server) Laboratorium 1 (admin) Laboratorim (r. uji) R. Rapat (posisi 1 /meja) R. Rapat (posisi 2/ jendela)
Setting Temp. di Pengukuran Temperatur, oC Ket. o Remote, C T-out T-ruang 28,8 non -AC 28,9 non -AC 27,7 15,3 27,3 14,4 26 8,1 standing AC 21,1 15,6 standing AC 25,9 13,4 23,8 11,6 18 25,6 14,4 16 25,2 14,3 26,7 21,6 19 24,3 10,1 16 26,8 16,4 17 24,7 14,3 16 22,7 11,8 18 21,4 11,9 24,4 non-AC 23 22 13,2 26 24,8 10,9 24,2 AC off 18 20 9,1 18 24,2 7,4 16 24,3 10,9 18 25,4 13,6 18 25,4 20,5 23 25,6 15,9 27,6 27,5 26,6 15,9
Keterangan warna: Kondisi setting remote sudah benar Kondisi setting remote masih salah (boros) Kondisi mesin AC rusak/perlu servis
Rata-rata Kelembaban udara di ruangan adalah 60%
51
4.5.6 Peluang Konservasi Energi pada Sistem AC Pada hasil pengukuran AC diatas, ada 2 (dua) masalah yang disoroti, yaitu mengenai setting remote AC (temperature setting) dan kondisi pengukuran T-out AC (evaporator AC).
Pada setting temperature AC, sebagian besar ruangan masih
melakukan setting rendah dari suhu yang terukur di raungan. Artinya, mesin kompresor AC beroperasi/running terus menerus karena suhu ruangan belum tercapai. Perlu diketahui bahwa temperature keluar evaporator pada AC split (T-out) selalu sama berapapun setting remote AC yang dilakukan. Sehingga sebaiknya dilakukan setting temperature yang disarankan sesuai SNI 03-6390-2000 yaitu 23-25 oC. Ada 3 (tiga) ruangan yang melakukan setting secara benar. Sedangkan kelembaban udara ruangan mengacu pada standar ASHRAE 55-1981 [dengan referensi sekitar 50% s/d 70%]. Pada hasil survey ditemukan kelembahan udara di ruangan berkisar 60% - 65% (masih masuk dalam range kelembaban yang direferensikan) Untuk pengukuran temperature out (T-out) AC, masih ada beberapa AC yang memiliki temperature diatas 15 oC. Perlu diketahui bahwa untuk AC split, temperature yang baik pada T-out adalah dibawah 15 oC. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada T-out < 15 oC, maka kerja kompresi masih bagus sehingga performa/unjuk kerja AC secara keseluruhan baik. Perlu dilakukan perbaikan untuk unit AC yang masih memiliki T-out > 15 oC (warna /bold merah). Pada saat survey, ditemukan refrigerant AC dikantor sudah menggunakan Musicool (refrigerant hemat energy dan ramah lingkungan). Sehingga dapat dikatakan sudah baik penggunaan refrigerant tersebut. Hanya saja perlu dilakukan pemeliharan rutin untuk pengecekan kondisi kebocoran refrigerant Musicool tersebut.
52
Berikut penghematan yang bisa diperoleh pada perlakukan setting remote AC dan perbaikan AC yang sudah rusak/jelek performanya: Tabel 4.5.6.1 Peluang Penghematan Energi dengan Melakukan re-setting Temperatur Remote AC Uraian Jumlah AC yang setting remotnya salah Besar pK AC yang perlu dilakukan re-setting remote
Nilai
Lama penggunaan AC kantor Jumlah Konsumsi Energi Listrik AC Asumsi: dengan resetting temp. remote, waktu idle kompresor sekitar 2 jam/hari Listrik bisa dihemat : Nilai Rupiah penghematan *)
12 18.00 13.61 12 163.30 2 27.22 35,380.80 12,913,992
Satuan unit AC pK kW jam/hari kWh/hari jam/hari kWh/hari Rp/hari Rp./thn
*) asumsi: tarif listrik PLN = Rp. 1300/kWh
Tabel 4.5.6.2 Peluang Penghematan Energi dengan Melakukan perbaikan/ganti baru AC yang sudah turun performanya Uraian Jumlah AC yang rusak (T out > 15 oC) Besar pK AC yang perlu dilakukan re-setting remote Lama penggunaan AC kantor Jumlah Konsumsi Energi Listrik AC Asumsi : Dengan perbaikan, performa AC akan naik 20% dari kondisi saat ini Listrik bisa dihemat : Nilai Rupiah penghematan *)
Nilai
Satuan 8 unit AC 12.00 pK 9.07 kW 12 jam/hari 108.86 kWh/hari
20% ref. EER = 11 -12 21.77 kWh/hari 28,304.64 Rp/hari 10,331,194 Rp./thn
*) asumsi: tarif listrik PLN = Rp. 1300/kWh
==> Investasi utk pembelian 8 unit AC sekitar RP. 24.000.000
Dengan demikian, maka total penghematan listrik yang bisa dilakukan pada resetting temperature remote AC dan perbaikan AC yang kondisinya rusak adalah sebesar Rp. 23 juta/tahun.
53
4.6
Konsumsi Energi Spesifik
4.6.1 Pola Penggunaan Energi Sumber energy yang digunakan untuk menggerakkan depot TBBM Cikampek berasal dari energy listrik (PLN) dan energy thermal BBM (Solar) sebagai back up. Berdasarkan evaluasi data penggunaan energi total untuk sumber energi (listrik) dari bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2013, terlihat bahwa penggunaan energi untuk konsumsi tiap bulannya relatif sama namun cenderung naik. Tabel 4.6.1 Penggunaan Energi TBBM Cikampek TAHUN 2010 NO
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
BULAN KWH
RUPIAH
KWH
RUPIAH
KWH
RUPIAH
KWH
RUPIAH
1
Januari
57995
63,162,732
55375
47,772,000
63638
55,148,000
67322
58,416,000
2
Februari
56255
61,898,940
54203
46,734,000
60836
52,587,200
56686
53,990,640
3
Maret
46075
54,745,588
49935
43,113,600
59271
51,206,000
60935
57,988,480
4
April
57242
62,251,500
58681
50,717,200
71220
61,528,860
68629
65,367,230
5
Mei
58361
62,951,500
56551
48,804,400
63390
54,867,200
68640
69,150,225
6
Juni
59350
63,855,196
58864
50,625,600
65729
56,953,200
70431
70,992,825
7
Juli
58144
63,121,600
60222
51,848,800
64540
55,907,600
67829
68,516,600
8
Agustus
57129
50,884,260
62039
53,416,400
65,911
57,323,600
9
September
55436
50,028,823
64584
56,228,800
70,103
61,240,400
10 Oktober
54895
50,206,360
64680
56,097,200
69,879
60,886,000
11 Nopember
55043
47,558,400
66626
57,618,400
72,976
63,827,200
12 Desember
54751
47,180,400
59609
51,599,600
68,440
59,608,800
Total
670676
711369
795933
790841
54
80000 75000 70000 65000
Tagihan Listrik 2010 (KWH) Tagihan Listrik 2011 (KwH)
60000 55000
Taguhan Listrik 2012 (KWH)
50000 45000
Tagihan Listrik 2013 (KWH)
40000 35000 30000
Gambar 4.6.2 Grafik Penggunaan Energi TBBM Cikampek. 43 bulan terakhir
Pada Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa distribusi penggunaan energi primer energi listrik PLN yang digunakan untuk seluruh supply energi peralatan utama proses penyaluran BBM dan utilitas pendukung proses utama. Penggunaan total energi pada periode bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2013 berfluktuasi pada setiap bulannya akan tetapi trending/cenderung meningkat. Fluktuasi penggunaan total energi terhadap produksi ini, atau yang dapat kita sebut sebagai intensitas energi spesifik. Distribusi penggunaan energi listrik pada proses produksi, daya listrik berlangganan pada PLN sebesar 800 kVA. Beroperasi dengan menggunakan 1 unit trafo yang didistribusikan secara radial guna mensuplai seluruh kebutuhan listrik untuk proses penyaluran BBM/plant site, pendinginan ruang dan penerangan di kantor. Untuk mengetahui karakteristik beban total dan pada peralatan utama dilakukan pengukuran pada peralatan yang mengkonsumsi energi listrik besar dan berfungsi sangat dominan serta memiliki peluang penghematan penggunaan energi terhadap
55
jalannya proses penyaluran BBM. Pada TBBM Cikampek dilakukan pengukuran pada feeder - feeder guna mendapatkan profil beban atas penggunaan energinya. Tingkat penyaluran BBM di TBBM Cikampek selama periode JAnuari 2012 sampai Agustus 2013 dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.6.3 Rekapitulasi Penyaluran BBM di TBBM Cikampek tahun 2012 sampai tahun 2013 REKAPITULASI PENYALURAN BBM TERMINAL BBM CIKAMPEK TAHUN 2012 satuan : liter
PRODUK BULAN
PREMIUM Penyaluran
PERTAMAX Penyaluran
BIO SOLAR Penyaluran
INDUSTRI / SOLAR
TOTAL
JANUARI
82,760,000
3,008,000
53,760,000
184,000
139,712,000
FEBRUARI
79,784,000
2,800,000
53,912,000
80,000
136,576,000
MARET
90,288,000
2,840,000
59,824,000
104,000
153,056,000
APRIL
85,280,000
2,040,000
56,376,000
176,000
143,872,000
MEI
91,312,000
2,368,000
60,944,000
225,000
154,849,000
JUNI
88,648,000
2,672,000
61,120,000
192,000
152,632,000
JULI
93,816,000
3,008,000
64,976,000
192,000
161,992,000
AGUSTUS
94,352,000
3,344,000
50,344,000
208,000
148,248,000
SEPTEMBER
92,064,000
2,728,000
63,368,000
32,000
158,192,000
OKTOBER
95,632,000
2,496,000
65,064,000
16,000
163,208,000
NOVEMBER
92,624,000
2,840,000
61,840,000
0
157,304,000
DESEMBER
95,504,000
3,000,000
62,808,000
1,000
161,313,000
TOTAL /produk dalam 1 Tahun
1,082,064,000
33,144,000
714,336,000
1,410,000
1,830,954,000
REKAPITULASI PENYALURAN BBM TERMINAL BBM CIKAMPEK TAHUN 2013 satuan : liter
PRODUK BULAN
PREMIUM Penyaluran
PERTAMAX Penyaluran
BIO SOLAR Penyaluran
INDUSTRI / SOLAR
TOTAL
JANUARI
89,520,000
2,640,000
57,800,000
0
149,960,000
FEBRUARI
84,608,000
2,472,000
54,592,000
1,000
141,673,000
MARET
94,000,000
2,624,000
59,416,000
0
156,040,000
APRIL
92,040,000
2,776,000
61,632,000
0
156,448,000
MEI
95,112,000
2,984,000
63,528,000
0
161,624,000
JUNI
93,000,000
3,112,000
61,472,000
50,000
157,634,000
JULI
91,768,000
3,912,000
61,952,000
32,000
157,664,000
AGUSTUS
97,504,000
4,352,000
48,696,000
56,000
150,608,000
737,552,000
24,872,000
469,088,000
139,000
1,231,651,000
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
TOTAL /produk dalam 1 Tahun
56
Intensitas Energi Perusahaan
4.7
Intensitas energi total di TBBM Cikampek dinyatakan dalam satuan kWh/kLPenyaluran_BBM, dihitung berdasarkan total penggunaan energi dalam hal ini energi listrik yang dikonversikan dalam satuan kWh terhadap total penyaluran BBM (kL). Intensitas energi total pada periode Bulan Januari 2012 sampai dengan Agustus 2013 dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.7 Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di TBBM Cikampek NO
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
2012 KWH 63638 60836 59271 71220 63390 65729 64540 65911 70103 69879 72976 68440
2013 KWH 67322 56686 60935 68629 68640 70431 67829 69270 73675 73440 76695 71928
2012 kL_BBM 139712 136576 153056 143872 154849 152632 161992 148248 158192 163208 157304 161313
2013 IKE (kWh/kL_Penyaluran BBM) kL_BBM 2012 2013 149960 0.455 0.449 141673 0.445 0.400 156040 0.387 0.391 156448 0.495 0.439 161624 0.409 0.425 157634 0.431 0.447 157664 0.398 0.430 150608 0.445 0.460 160710 0.443 0.458 165806 0.428 0.443 159808 0.464 0.480 163881 0.424 0.439
*) Bln Sep-Des 2013 dilakukan interpolasi
IKE (kWh/kL_PEnyaluran BBM) TBBM Cikampek 0.55 0.5 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2
IKE-2012 IKE-2013 Linear (IKE-2012) Linear (IKE-2013)
Grafik 4.7.1 Grafik IKE TBBM Cikampek tahun 2012 dan tahun 2013
57
Dapat dijelaskan dari gambar diatas bahwa nilai intensitas energi (kWh/kL-Penyaluran BBM) untuk perioda bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2013 berfluktuasi akan tetapi memiliki trending yang menurun naik untuk tahun 2013. Berikut profil nilai IKE selama 2 tahun tersebut:
Nilai IKE MAX MIN AVE
IKE (kWh/kL_Penyaluran BBM) di TBBM Cikampek 2012 2013 0.495 0.480 0.387 0.391 0.435 0.438
Adanya kenaikan IKE pada tahun 2013 tersebut, mengindikasikan bahwa pengunaan energi di TBBM Cikampek belum efektif, sehingga masih ada peluang penghematan dengan melakukan beberapa potensi penghematan yang telah dianalisa diatas.
59
4.8
Rangkuman Analisis Potensi Penghematan Energi
Tabel 4.8 Ringkasan Potensi Penghematan Energi di TBBM Cikampek Potensi Penghematan
Investasi
Simple Kategori
No.
Rekomendasi Penghematan
% dari Energi
% dari
total (kWh/thn)
Perbaikan
Faktor
Daya
period
biaya
(NC/LC/ MC/HC
Rp./thn energi
1.
Rp.
Biaya,
payback
energi
dengan
memasang/menaikkan kapasitor bank ke
-
-
44.117.000
6,3%
250.000.000
-
MC
-
-
-
-
200.000.000
-
MC
600 kVAr 2.
Pemasangan stabilizer tegangan atau AVR
(auomatic
voltage
regulator),
terutama pada panel MCC (pompa) kapasitas 300 kVA.
60
3.
Pemasangan Meter kWH di 4 titik panel
-
-
-
-
44.000.000
-
LC
66839
12.63%
56.800.000
8,1%
50.000.000
11 bulan
LC
7500
1,4%
9.974.500
1,42%
15.500.000
1,6 tahun
LC
13140
2,48%
17.476.000
2,49%
20.000.000
1,2 thn
LC
9935
1,87%
12.900.000
1,84%
-
-
NC
distribusi listrik 4.
Peningkatan Pemeliharaan DCV (valve control) di Sistem TAS
5.
Mengganti unit lampu jenis TL T8 (36 W) dengan LED Tube 18 W di sepanjang Semua Koridor Lantai TBBM Cikampek
6.
Mengganti unit lampu jalan (kawasan) dengan daya @250 Watt dengan jenis LED street light @100W di sepanjang Area Zona 2 sampai Zona 4
7.
Melakukan
re-setting
Teemperatur
Remote AC di kantor TBBM Cikampek
61
8.
Melakukan perbaikan/ganti baru AC yang rusak (8 unit)
TOTAL
7946
1,5%
10.331.000
1,47%
24.000.000
105360
19,9%
151.598.000
21,62%
603.500.000
2,3 tahun
MC
62
4.9
Potensi Keuntungan Dari Penghematan Energi Listrik Dari hasil potensi penghematan energi yang diperoleh dapat dibandingkan dengan
kondisi TBBM Cikampek sebelum penerapan, dengan perbandingan ini diperoleh gambaran nilai penghematan setelah penerapan.
Tabel. 4.9 Perbandingan Cost Pemakaian Energi Listrik Setelah Implementasi Cost Penggunaan Listrik NO.
Potensi Penghematan/thn
Cost Setelah penghematan
Prosentase Benefit
tahun
Rp
Rp
Rp
%
a
c
d = b-c
e = (d/b)x100%
2010
b 677,847,309
151,598,000
526,249,309
22.36
2
2011
614,578,011
151,598,000
462,980,011
24.67
3
2012
691,086,072
151,598,000
539,488,072
21.94
4
2013
771,561,277
151,598,000
619,963,277
19.65
2,755,072,669
606,392,000
2,148,680,669
22.01
1
Total