46
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Statik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Mudharabah
30
1294323,0
2400371,0
1868526,833
375542,3554
Musyarakah
30
392389,0
10162260,0
3507097,567
2945786,2758
ROA
30
,45
3,26
2,0757
,78321
Valid N (listwise)
30
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
Dari output statistik deskriptif pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa: 1. N = 30 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel data yang diambil dari data Laporan Keuangan triwulan Bank Muamalat Indonesia periode bulan Maret 2005 sampai bulan Juni 2012. 2. Pembiayaan mudharabah mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar Rp. 1.868.526,833. Pembiayaan mudharabah terendah (minimum) adalah sebesar Rp. 1.294.323,00 terjadi pada bulan Maret 2010. Pembiayaan mudharabah tertinggi (maximum) sebesar Rp. 2.400.371,00 terjadi pada bulan September 2007. Standar deviasi pembiayaan mudharabah yaitu sebesar Rp. 3.755.423,554.
47
3. Pembiayaan musyarakah mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar Rp. 3.507.097,567. Pembiayaan musyarakah terendah (minimum) adalah Rp. 392.389,00 terjadi pada bulan Maret 2005, sedangkan pembiayaan musyarakah tertinggi (maximum) adalah Rp. 10.162.260,00 terjadi pada bulan Juni 2012. Standar deviasi yaitu sebesar Rp. 29.457.862,758.
B. Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan uji kolmogorovSmirnov, dengan membandingkan Asymp. Sig. Apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0.05 maka data terdistribusi secara normal atau diterima sedangkan jika nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 maka data tidak terdistribusi secara normal atau di tolak. Hasil output SPSS pengujian normalitas disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N Normal Parameters
30 a,b
Most Extreme Differences
Mean
2,0756667
Std. Deviation
,64484200
Absolute
,193
Positive
,178
Negative
-,193
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
1,056 ,215
48
Dari hasil pengujian statistik One Sample Kolmogorov Smirnov pada tabel diatas juga menunjukkan bahwa besarnya nilai KolmogorovSmirnov Z adalah 1,056 dan signifikan pada 0,215 yang berarti data nilai residual terdistribusi normal atau memenuhi syarat uji normalitas.
2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel–variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005:95). Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas atau tidak, dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) yang terdapat pada masing-masing variabel seperti Tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) 1
a.
Mudharabah
.558
1.791
Musyarakah
.558
1.791
Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas apabila nilai pada Tolerance < 0,10 dan nilai pada VIF > 10. Dari perhitungan
49
nilai tolerance diatas menunjukkan tidak ada variable independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada kolerasi antar variable independen, begitu pula dengan nilai VIF yang juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variable independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel dependen dalam model regresi. 2. Uji Autokorelasi Salah satu pengujian umum dilakukan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji statistik Durbin Watson (D-W test). Jika angka DW dibawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif, sedangkan jika angka Durbin-Watson berkisar antara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi, dan jika angka DW diatas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary Model
1
R
R Square
a
.823
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.678
.654
.46070
Durbin-Watson
1.400
a. Predictors: (Constant), Musyarakah, Mudharabah b.
Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
Dari hasil pengolahan data tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari gejala autokorelasi, karena angka yang dihasilkan dalam kolom Durbin-Watson menunjukkan angka 1.400 yang terletak diantara -2 sampai +2.
50
3. Uji Heteroskedastisitas Untuk pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Pada analisis grafik Scatterplot deteksi ada tidaknya dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0 Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.1, dari grafik scatterplot terlihat bahwa titiktitik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dari pola yang tersaji, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
51
C. Uji Hipotesis 1. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model
1
R
R Square
a
.823
.678
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .654
.46070
Durbin-Watson
1.400
a. Predictors: (Constant), Musyarakah, Mudharabah b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
Berdasarkan output SPSS 20.0 tampak bahwa hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,654 yang berarti pengaruh pembiayaan mudharabah,dan musyarakah terhadap ROA sebesar 65,4%. Atau dapat dikatakan pula bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model (pembiayaan mudharabah,dan musyarakah) mampu menjelaskan sebesar 65,4%. variasi variabel dependen (return on asset). Sedangkan sisanya yaitu (100% - 65,4%. = 34,6%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor/variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini seperti pembiayaan murabahah, ijarah, salam dan istishna.
52
2.
Uji Statistik f (Uji F) Menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan: Jika Sig. < alpha 0.05 maka Ho ditolak Ha diterima Jika Sig. > alpha 0.05 maka Ho diterima Ha ditolak. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap Return on asset. Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap Return on asset. Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
df
Mean Square
12.059
2
6.029
5.731
27
.212
17.789
29
F 28.408
Sig.
a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), Musyarakah, Mudharabah
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 28.408 dengan nilai sig 0.000 < 0.05. Karena Nilai probabilitas pengujian yang lebih kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa return on asset dapat dijelaskan
secara
signifikan
oleh
variabel
b
.000
mudharabah,dan
53
musyarakah. Dengan kata lain, seluruh variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
3.
Uji Statistik t (Uji t) Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t a
Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant) 1
Mudharabah Musyarakah
Std. Error ,009
,673
1,251E-6
,000
-7,757E-8
,000
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta ,014
,989
,600
4,105
,000
-,292
-1,996
,056
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 20.0
Hasil pengujian dapat dilihat dari nilai uji t dan hasil signifikansi pengujiannya dapat dilihat dari tabel 4.7 di atas. Dari uji statistik t antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Return On Asset Hasil pengujian terhadap variabel pembiayaan mudharabah menunjukkan nilai t sebesar 4.105 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05. Dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari 0.05
54
menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset (ROA). b. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Return On Asset Hasil pengujian terhadap variabel pembiayaan musyarakah menunjukkan nilai t sebesar -1.996 dengan nilai signifikan sebesar 0.056 > 0.05. Dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0.05 menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah memiliki hasil tidak pengaruh yang signifikan terhadap return on asset (ROA).
4.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis linear berganda digunakan untuk mendapatkan regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau tidak. Dengan melihat tabel 4.7 di atas, dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Return On Assets = 0,009 + 1,251 PMD – 7, 757 PMS
Dari hasil regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa: a. Nilai konstanta adalah 0.009 artinya jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata return on assets bernilai 0.009. b. Nilai koefisien regresi pembiayaan mudharabah sebesar 1.251 Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap return on assets, artinya setiap kenaikan 1% dari pembiayaan mudharabah akan menaikkan return on asset sebesar 1.251.
55
c. Nilai koefisien regresi pembiayaan musyarakah sebesar -7.757. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif terhadap return on assets, artinya setiap kenaikan 1% dari pembiayaan musyarakah akan menurunkan return on assets sebesar 7.757.
A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Assets (ROA) Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana (Nurhayati dan Wasilah:2011). Berdasarkan hasil dari Uji t diperoleh koefisien regresi sebesar 4.105 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 artinya signifikan. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X1) pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh terhadap return on asset (Y). Yang artinya bahwa penyelenggaraan pembiayaan mudharabah yang diberikan cukup kuat mendorong pertumbuhan profitabilitas BMI. Dari hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa variabel Mudharabah berpengaruh terhadap ROA, maka penelitian ini
56
konsisten dengan penelitian yang dilakukkan oleh Dwi Fanny Wicaksana
(2011)
yang
berjudul
“Pengaruh
Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia” yang ditunjukkan dengan hasil analisis bahwa secara parsial variabel pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.
2. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Return On Assets. Musyarakah sebagai akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing – masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan kontribusi dana. Para mitra bersama – sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha tertentu dalam masyarakat, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Berdasarkan hasil Uji t diperoleh diperoleh koefisien regresi sebesar -1,996 dengan tingkat signifikan 0,056 > 0,05 artinya tidak signifikan. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X2) pembiayaan musyarakah tidak memiliki pengaruh positif terhadap return on asset (Y). Yang artinya bahwa
57
penyelenggaraan pembiayaan musyarakah ini tidak cukup kuat mendorong pertumbuhan profitabilitas bank. Dari hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa variabel Musyarakah tidak memiliki pengaruh terhadap ROA, maka penelitian ini konsisten dengan yang dilakukkan oleh Yessi Oktriani
(2011)
yang
berjudul
“Pengaruh
Pembiayaan
Musyarakah, Mudharabah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia)” yang ditunjukkan
dengan
hasil
analisis
bahwa
secara
parsial,
pembiayaan musyarakah dan mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BMI.