50
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
PETS – POLITIK Dalam dua masa pemerintahan terakhir, pemerintah saat ini lebih berusaha dan kritis dalam memperbaiki struktur ekonomi negara. Seperti melakukan :
•
Kebijakan pemerintah dalam penurunan suku bunga bank
•
Peningkatan dan diketatkannya kebijakan kebijakan pajak (pajak penghasilan, npwp, pajak kendaraan, pajak progresif kendaraan, dll )
•
Pengetatan
dan
kebijakan
kebijakan
lainnya
di
bidang
transportasi dan otomotif ( Emisi dan gas buang, Pajak progresif kendaraan, SIM & Safety Riding, dll ) •
4.2
Pertumbuhan daerah.
PETS – EKONOMI
51
Data jumlah penduduk indonesia yang menempati posisi ke – di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa mendiami kepulauan indonesia. Dengan komposisi yang tinggi di pulau jawa. Dalam presentasinya Faisal Basri yang menerangkan kondisi ekonomi indonesia saat ini digambar sebuah perspektif yang menarik.
Menurut Faisal Basri Indonesia dalam risetnya Indonesia Economic Outlook Makro Enviroment dibagi atas 6 Golongan, yaitu : •
Penduduk Miskin (Penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan)
•
Nyaris miskin
•
Lower- Middle income group
•
Upper- Midlle income group
•
High income group
•
Super Rich
Penulis sendiri berusaha membagi Indonesia Makro Enviroment menurut pendapatan perbulan berdasarkan model pembagian Faisal Basri menjadi : •
Penduduk Miskin (Penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan) (Hampir tidak punya penghasilan atau penghasilan tetap)
52
•
Nyaris miskin (Di bawah Rp. 1.000.000 )
•
Lower- Middle income group ( Rp. 1.000.000 – Rp. 2.500.000)
•
Upper- Midlle income group (Rp. 2.500.000 – Rp. 5.000.000)
•
High income group (Rp. 5.000.000 – Rp. 15.000.000)
•
Super Rich (Diatas Rp.15.000.000)
Gambar 4.1 Model Income menurut Faisal Basri
Berdasarkan Indonesia Makro Enviroment dengan komposisi jumlah penduduk indonesia sebesar 230 juta jiwa 56% ( 128,8 juta jiwa ) masyarakatnya digolongkan sebagai kalangan ekonomi menengah kebawah dan 44% ( 101,2 juta jiwa ) penduduknya memiliki tingkat ekonomi yang cukup stabil sampai sangat kaya. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan sumber alam dan kaya akan sumber daya manusia. Indonesia telah
53
menjadi sasaran mancanegara untuk melebarkan sayap usahanya dan berusaha menguasai pasar didalamnya. Seiring dengan pemerintahan baru dan evolusi dari bentuk bentuk strukturisasi pemerintahan dari jaman orde lama dan orde baru sampai ke pemerintahan SBY(Susilo Bambang Yudhoyono). Meskipun diterpa dan dipengaruhi oleh krisis ekonomi dunia dan bencana alam yang terus berdatangan,
Indonesia
mampu
bertahan
dan
menunjukan
pertumbuhan ekonomi yang baik di mata dunia dimana negara tetangga lainnya telah sampai ke titik pertumbuhan minus dan dibawah rata rata. Bentuk bentuk investasi mulai berdatangan menghampiri indonesia dari mancanegara. Bentuk bentuk aliran dana dan akuisisi terhadap bank bank di indonesia oleh investor luar negeri menunjukkan tingginya minat para investor dan cerahnya bentuk investasi usaha dinegara Indonesia.
SBI indonesia kini 16% nya dikuasai oleh dana asing yang menunjukan bahwa iklim investasi diluar masih sangat tidak sehat. Dan banyak investor menilai Indonesia adalah salah satu tempat yang baik untuk berinvestasi saat ini. Dari sebuah hasil survey AC Nielsen dikutip dari The Jakarta Post ditemukannya sebuah dinamika
pertumbuhan ekonomi dari kuartal
pertama sampai pada kuartal kedua 2008 meningkat sebesar 6,3 persen. Selain itu bertumbuhnya GDP yang sangat tajam pada kuartal pertama
54
2008 sebesar 22,5% dan meningkat menjadi 27,8% pada kuartal kedua 2008. Pertumbuhan ini jauh lebih besar dari pada tahun sebelumnya (2007) dimana pertumbuhan hanya 22,5% ,19,8% di 2006 dan 18,5% di 2007.
Bermunculan
banyak
usaha
baru
yang
cukup
sukses
( Starbucks, Solaria, Fitness First, Celebrity Fitness, Tamani Kafe, Satay House Senayan, Gado gado Boplo, Bengawan Solo Cafe, Club club fitness, Club Medicine (RH Clinics), Jakarta Eye center dan lainnya.)
4.3
PETS – TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang terus sedang berkembang secara signifikan. Kini dengan munculnya Generation New Wave yang telah mengenal Teknologi Informasi terutama dengan internet terus bertumbuh. Sarana komunikasi bentuk bentuk lapangan pekerjaan baru di dunia teknologi informasi terus bertumbuh secara signifkan bahkan dalam suatu riset diperkirakan bertumbuhnya lapangan pekerjaan IT di indonesia dapat mencapai
Indonesia termasuk TOP Countries with the highest number of Internet Users
55
Gambar 4.2 Internet User menurut Worldstats
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan Negara ke 13 pengguna internet terbesar di dunia. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia termasuk Negara yang sedang berkembang dan teknologi internet sangat dibutuhkan. INTERNET USERS - berdasarkan data APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ) Jumlah pengguna internet di Indonesia masih terus bertumbuh
56
Gambar 4.3 Jumlah pelanggan dan pemakai Internet menurut APJII
Dari gambar diatas dapat dilihat dari tahun ketahun terus terjadi peningkatan baik dari Internet Service Provider maupun pemakai internetnya. Pemakai internet terus mengalami pertumbuhan dimana masyarakat saat ini sangat membutuhkan teknologi internet
57
Gambar 4.4 Pertumbuhan jumlah domain baru menandakan bertumbuhnya industri bisnis melalui media internet
Dari Gambar diatas ternyata perusahaan-perusahaan juga sudah mulai masuk ke dunia internet sebagai sarana informasi dan promosi dapat dilihat dari peningkatan domain baru dari tahun ke tahun terus bertambah,
Pertumbuhan internet di Indonesia menunjukan angka yang sangat potential
dan pertumbuhan yang terus menerus meningkat
tahun ke tahun di seluruh penjuru
Indonesia.
Seperti
dipada grafik berikut adalah presentase yang didapat penggunan internet diseluruh penjuru indonesia.
dijabarkan tentang
58
59
Gambar 4.5 Persentase Rumah Tangga yang Mengakses Internet Internet menjadi media komunikasi yang sangat baik dengan didukung oleh banyaknya web web interaktif, komunitas dan jejaring sosial mampu menghubungkan seseorang dengan semua orang didunia kapan pun dan dimana pun saat itu juga. Sebuah evolusi komunikasi yang terus berkembang. Facebook, kaskus , google , indowebster, detik forum, kompas.com belum juga ratusan ribu komunitas yang terbentuk diinternet, mailing list atau pun forum bertebaran sebagai sarana bertukar informasi berbagi pengalaman dan bersosialisasi.
Perkembangan mempermudah
Teknologi
komunikasi
penyebaran internet
yang
terus
bertumbuh
60
Gambar 4.6 Jumlah pengguna Moblie phone di Indonesia
Selain
teknologi
internet,
teknologi
mobile
phone
juga
sangat
berkembang di Indonesia. Dari gambar 4.6 ternyata sampai tahun 2007 sekitar 58-60 juta penduduk Indonesia adalah pengguna Mobile Phone. Seperti yang kita tahu, bahwa belakangan ini mobile phone digunakan untuk sarana berbagi informasi, entertainment serta untuk mengakses internet. Lebih dari 300 komunitas motor dan muncul bloging trend entry terbentuk di internet dari seluruh indonesia (247.000 account di blogspot & 125.000 account di wordpress berasal dari Indonesia) Trend
Blackberry
yang
terus
berkembang
pesat
menunjukan
konektivitas yang dibutuhkan masyarakat sangat tinggi
4.4
PETS - SOSIAL
Tabel 1 Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut golongan umur dan jenis kegiatan selama seminggu yang lalu, 2000
61
sumber: Sensus Penduduk 2000
Interpretasi
Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kerawanan sosial yang ditimbulkannya
contohnya
kriminalitas.
Sebaliknya
semakin
rendah
angka
pengangguran terbuka maka semakin stabil kondisi sosial dalam masyarakat. Sangatlah tepat jika pemerintah seringkali menjadikan indikator ini sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan.
62
Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin, (dalam ribuan) Kel. Laki-laki Perempuan Total
Rasio Jenis Kelamin
Umur 0-4
10188,7
9832,7 20021,4
104
5-9
11157,3
10788,9 21946,2
103
10-14
10824,1
10413,9 21238,0
104
15-19
10652,3
10611,7 21264,0
100
20-24
9759,0
10333,2 20092,2
94
25-29
9135,4
9596,1 18731,5
95
30-34
8455,4
8507,0 16962,4
99
35-39
7537,0
7454,4 14991,4
101
40-44
6495,3
6143,6 12638,9
106
45-49
5170,3
4689,9
9860,2
110
50-54
3880,6
3625,7
7506,3
107
55-59
2995,3
2941,5
5936,8
102
60-64
2481,5
2592,1
5073,6
96
65-69
1810,6
2012,2
3822,8
90
70-74
1267,6
1392,3
2659,9
91
75+
1369,2
1728,2
3097,4
79
102663,4 205843,3
101
Jumlah
103179,9
Sumber: SP2000, BPS 2005, (Data Dirapihkan)
63
Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia tertentu penting diketahui agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku pembangunan. Keterangan atau informasi tentang penduduk menurut umur yang terbagi dalam kelompok umur lima tahunan, sangat penting dan dibutuhkan berkaitan dengan pengembangan kebijakan kependudukan terutama berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Jumlah penduduk yang besar dapat dipandang sebagai beban sekaligus juga modal dalam pembangunan.
Dengan mengetahui jumlah dan persentase penduduk di tiap kelompok umur, dapat diketahui berapa besar penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk yang belum produktif (usia 0-14 tahun) termasuk bayi dan anak (usia 0-4 tahun) dan penduduk yang dianggap kurang produktif (65 tahun ke atas). Juga dapat dilihat berapa persentase penduduk yang berpotensi sebagai modal dalam pembangunan yaitu penduduk usia produktif atau yang berusia 15-64 tahun. Selain itu, dalam pembangunan berwawasan jender, penting juga mengetahui informasi tentang berapa jumlah penduduk perempuan terutama yang termasuk dalam kelompok usia reproduksi (usia 15-49 tahun), partisipasi penduduk perempuan menurut umur dalam pendidikan, dalam pekerjaan dll.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung
64
jumlah penduduk yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (014 tahun), kelompuk usia kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas). Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun 2000 Kel. Umur
Jumlah Penduduk
0-14
63 206 000
15-64
13 3057 000
65+
9 580 000
Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun) dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan Total Tahun 2000 Keterangan
Rasio Ketergantungan
RKTot
54,7
RKMuda
47,0
RKTua
7,2 Interpretasi
Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 54,7 persen,
65
artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua. Rasio ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan pada saat sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah sebesar 86 per 100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti sampai tahun 2000. Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat kelahiran sebagai dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30 tahun terakhir. Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah hasil Sensus Penduduk (SP). Untuk membuat piramida penduduk berdasarkan data SP, data yang dibutuhkan adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur 5 tahunan : 0-4; 5-9; 10-14; 15-19; 20-24; 25-29; 30-34; 35-39; 40-44; 45-49; 50-54; 55-59; 60-64; 65-69; 70-74; 75 tahun ke atas. Gambar Piramida Penduduk Indonesia, SP 2000 (data dirapikan)
66
Interpretasi Gambar piramida penduduk Indonesia tahun 2000 sebagaimana tertera di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berada pada kelompok umur dibawah 9 tahun sudah mulai berkurang karena penurunan jumlah kelahiran selama 10 tahun yang lalu. Kecuali usia 10-14 tahun, jumlah penduduk diatas 9 tahun menunjukkan jumlah yang membengkak pada badan priamida penduduk. Ini menunjukkan besarnya penduduk yang mencapai usia kerja. Berikut Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data Sensus Penduduk 1971-2000 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971
67
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1980
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1990
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 2000
68
Keempat piramida di atas menunjukkan adanya perubahan struktur umur penduduk yang pada tahun 1971 melebar di bawah yang berarti masih banyaknya jumlah penduduk muda ( umur 0-14 tahun), dan sejalan dengan pertambahan tahun bentuk piramida semakin cembung di tengah dan semakin sempit di bagian bawah yang berati jumlah penduduk muda semakin turun, sedangkan jumlah penduduk dewasa semakin meningkat, juga bagian atas piramida yang sedikit melebar menunjukkan semakin banyaknya jumlah penduduk lanjut usia (umur 65 tahun ke atas). Kelompok Umur
Persentase Lajang
15-19
91,86
20-24
58,01
25-29
25,33
30-34
9,39
35-39
4,02
40-44
2,33
45-49
1,71
TOTAL
192,65
Diatas merupakan presentase hidup melajang dari tiap tiap penduduk di indonesia
69
berdasarkan sensus tahun 2000. Teknologi membentuk suatu kultur baru didalam kehidupan sosial masyarakat diantaranya bentuk bentuk komunitas didunia maya. Blackberry , facebook, twitter, detik.com, kaskus.us, kompas.com, Indowebster.com adalah beberapa contoh dari bermunculannya sebuah lifestyle dan tingkat sosial yang meningkat di masyarakat terutama di dalam Generation New Wave. Haus akan informasi dan bermunculannya entrepreneur
baru
dan
berkembang
merupakan
bentuk
bentuk
gambaran
perkembangan teknologi yang baik.
usaha
akan
menengah
situasi
sosial
yang dan
70
Seperti yang dijabarkan didalam 5 five forces Michael Potter dimana situasi makroekonomi sangat mempengaruhi sektor dunia usaha. Tidak
71
lain dan tidak bukan berimbas kepada dunia otomotif terutama kendaraan bermotor dan juga PT.FIF sebagai salah satu perusahaan pembiayaan yang bergerak di pembiayaan resmi motor HONDA.
HONDA sebagai market leader kini sedang menghadapi sebuah persaingan yang sangat ketat dari kompetitornya Yamaha. Dengan produk skutiknya dan inovasi inovasinya didalam produknya, Yamaha berusaha menyalip kedudukan HONDA didalam pergelatan dunia otomotif indonesia.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan motor yang meningkat sepanjang
tahun
dari
2003
sampai
2008
menunjukan
bahwa
perkembangan market share masih terus tumbuh dan perseteruan antar dua kubu ini masih akan terus berlangsung panjang. Sudah beberapa kali Yamaha berhasil merebut kedudukan HONDA dalam penjualan di tahun 2008 dan 2009. Yamaha yang penjualannya didukung oleh banyak perusahaan multifinance berusaha mendongkrak penjualannya dan berharap dapat mengeruk keuntungan dari situasi yang muncul. Sebut saja ADIRA sebagai kontributor terbesar bagi Yamaha dengan produk produk keuangannya dan tawaran tawaran yang bervariasi mampu memincut dan menarik hati customer untuk meminang perusahaan tersebut sebagai leasing kendaraannya. Tidak berhenti disana variasi dan
72
tawaran menarik terus berdatangan dari perusahaan multifinance tersebut untuk memikat hati para pelanggannya. Danamon sebagai salah satu Bank yang kepincut hatinya untuk meminang ADIRA sebagai salah satu anak perusahaannya pun turut memperkeruh persaingan di dunia multifinance. Dengan akuisisi tersebut ADIRA memiliki sumber dana yang tidak terbatas dari joint financenya dengan Danamon dan juga artinya rendahnya Cost of Funding dari ADIRA untuk mendapatkan sumber pembiayaannya. Hal ini sangat menekan FIF sebagai sebuah perusahaan finance yang core bisnis utamanya adalah pembiayaan motor HONDA yang market sharenya mulai direbut perlahan dan pasti oleh ADIRA.
4.5
Custommer Analysis Volume Kredit Composition FIF
Gambar 4.7 Volume Kredit Composition FIF
73
Berdasarkan data Penjualan Motor Honda penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah unit volume penjualan sepeda motor HONDA di jawa hampir sebanyak dengan diluar jawa. Dimana di pulau jawa merupakan daerah yang sangat ketat persaingannya karena kompetitornya cukup berkembang di Jawa, terkhususnya ADIRA yang brand imagenya sudah sangat kuat di seputar JAWA.
4.5.1 Market Share Market Share dari data penjualan motor Honda seluruh Indonesia menunjukan bahwa FIF menguasai 33% penjualan motor Honda, disertai dengan
komposisi penjualan cash sebesar 40% dan sisanya
dikuasai oleh kompetitornya 27%. Melalui data yang kami dapatkan pertumbuhan kompetitor setiap tahunnya meningkat 0,1-1% dalam penjualan motor Honda. Hal ini dapat dilihat dari grafik perkembangan pertumbuhan antara FIF dan ADIRA berikut ini :
74
Gambar 4.8 Persentase Pertumbuhan PT FIF dan Kompetitor dari tahun ke tahun
75
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan produksi motor terus bertumbuh secara signifikan. Pertumbuhan pembiayaan motor PT. FIF cenderung stagnant dan cukup beresiko, sedangkan Kompetitornya signifikan pertumbuhannya.
Dari grafik 4.8 penulis menganalisis penjualan motor per daerah terdapat keganjilan, faktor indikasinya adalah besarnya pembiayaan motor honda dengan menggunakan perusahaan leasing lain (Kompetitor) seperti yang terjadi di kota kota besar dan dijawa serta diluar pulau jawa baik secara jumlah unit maupun secara presentase, hal ini dapat dilihat dari grafik 4.9 dan 4.10.
76
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Jumlah Unit Pembiayaan motor Honda oleh FIF dengan KOMPETITOR
77
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Presentase Pembiayaan motor Honda oleh FIF dengan KOMPETITOR Selain itu juga penulis menganalisis pembelian motor secara cash, dimana pembiayaan motor secara cash di luar jawa mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan pembelian sepeda motor secara cash ini menunjukan bahwa adanya ancaman terhadap berkurangnya market share pembiayaan motor secara kredit terhadap perusahaan-perusahaan pembiayaan terutama pada PT.FIF.
78
Gambar 4.11 Konsumen FIF Berdasarkan Pendapatan perbulan Kebanyakan konsumen FIF berpenghasilan dibawah Rp. 1.000.000, hal ini cukup beresiko buat FIF karena konsumen tersebut biasanya mengambil DP yang kecil.
79
Gambar 4.12 Konsumen FIF Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan data konsumen pemakai jasa FIF dimana dapat dilihat bahwa 27% pekerjaannya adalah pegawai, 19% adalah pedagang, 18% pekerjaannya adalah guru/pendidikan, 14% pekerjaannya adalah sebagai petani, 22% pekerjaannya adalah lainnya seperti : tukang ojek, dan lain sebagainya.
Gambar 4.13 Gambar Grafik kredit Motor berdasarkan Usia
Berdasarkan data penjualan pembiayaan sepeda motor gambar 4.6 dapat dilihat bahwa 24% konsumen FIF berumur diantara 20 tahun sampai dengan 30 tahun dimana kebanyakan dari mereka ada kecenderungan sudah menikah karena berdasarkan data dari BPS ternyata rata-rata penduduk Indonesia yang berumur 20 tahun sampai 30 tahun hanya 25,33% yang lajang, 34% konsumen FIF berumur diantara 30 tahun sampai dengan 40 tahun memiliki
80
kecenderungan sudah memiliki keluarga, 29% berumur diantara 40 tahun sampai 50 tahun, dan 10 % berumur diantara 50 tahun samapi 60 tahun.
4.5.2 Density
Rata‐rata Density Pengguna motor (FAMI) 2006 12 10.2 9.62
10
8
6
4
Rata‐rata Density Pengguna motor (FAMI) 2006
5 3.69
2
0 Taiwan
Thailand
Malaysia Indonesia
81
Diatas adalah perbandingan rata rata density dari pengguna motor dari beberapa negara. Dari tabel perbandingan tersebut menunjukan bahwa Indonesia masih memiliki density yang rendah dibandingkan negara negara
tetangga lain. Yang artinya market share penjualan motor masih
bisa terus
berkembang lebih dari yang sekarang sudah ada.
Rata‐rata Density Pengguna Motor Di Indonesia(FAMI) 2006 12 10
9.6 8.4
8 6
5.7 4.4
4 2.8
3
Rata‐rata Density Pengguna Motor Di Indonesia(FAMI) 2006
2 0
Gambar diatas menunjukan daerah daerah dengan rata rata kepadatan jumlah
pengguna motor. Dengan bentuk bentuk analisa masih banyak
daerah daerah motornya.
yang memiliki potensi pertumbuhan kepadatan pengguna
82
Prediksi Rata‐ Rata Density Penggunaan Motor 15 10
10.2
Prediksi Rata‐ Rata Density Penggunaan Motor
7.4 5 0 2006
2010
Diatas adalah perkiraan density penggunaan kendaraan motor sampai tahun 2010. Prediksi rata rata tersebut dihitung dengan cakupan luas daerah dan
panjang jalan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada.
Menunjukan tanda masyarakat untuk
tanda
pergerakan
menggunakan
transportasi yang sangat cocok
4.6
motor
yang
cukup
sebagai
significant
salah
bagi mereka.
Competitor Analysis Pembagian Zona Market Share kredit Motor HONDA
satu
dalam sarana
83
Gambar 4.14 Pembagian Zona Market Share Kredit Motor HONDA Berdasarkan data penjualan New Motor Cycle tahun 2003 sampai juni 2009 dimana dapat dilihat bahwa hanya FIF yang mempunyai cabang terluas sampai ke daerah-daerah yang belum terjangkau oleh kompetitor seperti di Irian Jaya, sehingga penulis mengkategorikan bahwa wilayah Irian Jaya adalah Zona teraman FIF. Untuk daerah Jawa penulis mengkategorikan merupakan zona berbahaya, dimana pulau jawa merupakan daerah potensial bagi FIF dan kompetitor-kompetitor terutama ADIRA. Dari gambar 4.10 dapat dilihat persentase perkembangan pembiayaan sepeda motor ADIRA terus mengalami peningatan yang cukup signifikan. Untuk daerah Sumatra,Kalimantan, Sulawesi dan sekitarnya penulis mengkategorikan sebagai zona kritis. Dimana kompetitor juga mulai memfokuskan pembiayaan sepeda motor ke daerah-daerah
84
tersebut dengan melakukan promosi-promosi seperti iklan di televisi dan lain sebagainya untuk meningkatkan brand image ke daerah-daerah tersebut. Hasil dari promosi-promosi yang dilakukan oleh kompetitor sangat berdampak dalam hal meningkatkan persentase penjualan pembiayaan sepeda motor di luar jawa dapat dilihat dari gambar 4.10.
Penulis menganalisis ADIRA sebagai competitor utama sebab : `
Melihat dari presentasenya di market share motor HONDA dari tahun ke tahun terus meningkat cukup signifikan dibanding kompetitor yang lain
`
ADIRA gencar melakukan terobosan-terobosan sehingga dapat menarik konsumen dan ini merupakan ancaman yang cukup serius bagi FIF
Fitur fitur kompetitor ` Mendapatkan Member card ACM (adira club member) ` Dengan member card, memudahkan konsumen melakukan pembayaran di counter yang sudah ada mesin EDC ` Mendapat potongan disetiap bengkel yang terdapat Plang Oli CASTROL
85
` Mendapat potongan jika pengambilan motor kembali di dealer kerja sama dengan ADIRA ` Mendapat potongan biaya asuransi 10% ketika Asuransinya sudah habis masa berlakunya dan mau diperpanjang. Pertumbuhan pendapatan ADIRA sbyk 33,8%. Pertumbuhan biaya gaji ADIRA 32% (menandakan ekspansi ADIRA) Adira membidik pembiayaan mobil dan motor hingga Rp 13 triliun di 2009. Perseroan menjaga zero growth di 2009. Tahun 2008, perseroan mengucurkan pembiayaan sebesar Rp 14 triliun, naik 30,2% dari tahun 2007 sebesar Rp 10,8 triliun. Sedangkan jumlah unit pembiayaan meningkat 21,3% dari 942.968 unit di 2007 menjadi 1.143.861 unit di 2008. Tahun ini target unit pembiayaan sekitar 1 juta unit motor dan 40 ribu
unit
mobil.
Tahun 2008, ADMF membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun, naik 36% dari tahun 2007 sebesar Rp 2,5 triliun. Pendanan pembiayaan tersebut dari funding 90 persen dari join financing dengan bank Danamon dan 10 persen dari penerbitan obligasi. Sebesar 90 persen dari bank Danamon dan bank lain hanya Rp 100 milyar, yaitu bank BCA dan LippoBank. Sementara Direktur Keuangan Adira Finance, Hafid Hadeli mengatakan bahwa Adira selalu berusaha untuk menjaga saldo piutang pembiayaan,
86
minimal sama dengan tahun lalu. "Penerbitan obligasi ADMF III juga untuk mendukung target kami, dan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan para investor yang sudah terjalin selama ini," jelasnya. Ia juga mengatakan untuk mencapai target tersebut, Adira Finance akan lebih membangun lagi relationship dengan dealer-dealer. ADIRA mempunyai akumulatif database dan nasabahnya hampir mencapai 2 juta orang, dan potensi ini akan terus meningkat.
4.7
Marketing Mix Penulis membandingkan 3 Perusahaan Leasing (FIF, ADIRA dan NSS) berdasarkan People, Process, Physical Evidence dan Promotion
Penulis melakukan observasi kea gen-agen multifinance seperti ADIRA, NSS dan FIF sendiri. Penulis membandingkan 4P dari ke tiga perusahaan tersebut. Penulis mengambil simpulan bahwa dari sisi People, ADIRA merupakan paling baik. Karena mereka memperlakukan konsumennya sangat baik,ramah, penuh dengan senyuman, dan
87
memakai system antrian yang sangat teratur sehingga tidak ada yang mengeluh karena merasa dirugikan.
Dari Process FIF yang paling baik, karena paling cepat dalam proses menerima
permohonan. Dari keterangan salah satu sales FIF, dalam
jangka waktu 1 x 24 jam
konsumen sudah dapat mengetahui apakah
permohonan pembiayaan motor mereka di
setujui
atau
tidak.
Kalau disetujui maka dalam waktu 1x24 jam tersebut sepeda motornya sudah bisa langsung dibawa pulang.
Dari sisi Physicall Evidence yang paling baik adalah ADIRA, karena sangat tertata rapih dan teratur, disertai dengan papan-papan petunjuk bagian-bagian.
Sehingga membuat orang tidak terlalu bingung untuk
berurusan dengan
bagian-bagian tersebut.
Dari sisi Promotion menurut penulis ke tiga perusahaan ini cukup gencar melakukan
promosi, tetapi menurut penulis ADIRA lebih baik
dibading 2 perusahaan lainnya.
ADIRA
penulis sangat menyentuh dan sangat sesuai
membuat
iklan
mungkin dengan iklan
dan promosi itu dapat membuat konsumen lebih memilih
4.8
Quisioner
menurut
dengan kondisi krisis saat ini
dan memiliki fitur-fitur yait total solution, sehingga
mempunyai banyak fitur-fitur.
yang
ADIRA
karena
88
Surv vey dilakukan pada du ua tempat yaang berbedaa yaitu di Jakarta dan di Band dung, dimaana penuliss menganallisa tentang brand aw wareness dan interrnet user. Bandung B m merupakan s salah satu daerah dim mana ADIR RA sang gat tinggi peertumbuhan nnya di kred dit motor Honda. H
Surv vey ini diam mbil sebanyaak 40 respon nden di Jak karta dan 400 reponden di Band dung, denggan range umur u 20 – 30 tahun. Diambil D di perkantoraan, Malll, Kampus.
4 4.8.1 Quiisioner – Brand Awarness at Jakartta
89
90
91
4.8.2 Quisioner – Brand Awarness at Bandung
92
Penulis juga melakukan survey untuk mengetahui apakah masyarakat mengenal FIF Spektra
93
4.8.3 Quisioner – Internet User at Jakarta
94
95
4.8.3 Quisioner – Internet User at Bandung
96