81
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.
Bidang Usaha Bank CIMB Niaga sebagai bank umum selama bertahun–tahun dikenal reputasinya sebagai bank dengan tradisi layanan nasabah terbaik. Melalui jaringan kantor cabang dan ATM yang luas serta berbagai layanan perbankan elektronik yang canggih, Bank CIMB Niaga menawarkan layanan perbankan personal kepada para nasabahnya. Bank
CIMB
Niaga
harus
dapat
menjamin
kelangsungan
perusahaannya, sebab Bank CIMB Niaga sebagai bank umum dibebankan, ditugaskan untuk mengutamakan sektor industri dapat dilihat dalam UU No.12 / 1968 yaitu : “Tugas dan pokok diarahkan pada perbankan ekonomi tradisional dengan melakukan usaha sebagai Bank Umum dan Bank Devisa dengan mengutamakan sektor industri “. Menurut pasal 1 UU No. 10 Thn 1998 menyebutkan fungsi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank CIMB Niaga sebagai Bank Umum yang terpercaya , kokoh dan bersahabat telah melaksanakan fungsi bank sesuai dengan yang telah diatur dalam undang – undang yang berlaku.
81
82
4.1.1. Pengembangan Produk ATM 1. Produk a. Pengertian ATM Automatic Teller Machine (ATM) merupakan salah satu jasa perbankan elektronik yang paling nyata dan diminati pada saat ini. ATM yang dalam bahasa Indonesia diartikan Anjungan Tunai Mandiri merupakan mesin kasir otomatis yang dapat mengeluarkan uang yang kita inginkan dalam jumlah tertentu. ATM merupakan pengganti teller dalam melakukan pembayaran atas penarikan tunai dari suatu rekening nasabah. Strategi produk yang dilakukan Bank CIMB Niaga lebih mengarah ke Differensiasi produk dengan KARTU NIAGA XTRA sebagai basic product nya. KARTU NIAGA XTRA adalah kartu plastic yang dikeluarkan oleh Bank CIMB Niaga dan digunakan untuk kemudian dalam melakukan transaksi yang diperkenankan oleh Bank. 1.
ATM di Bank CIMB Niaga Xtra dinamakan Kartu Niaga Xtra Produk- produk di Bank CIMB Niaga yang dapat mengakses ke Kartu Niaga X tra ada bermacam – macam, diantaranya adalah nasabah yang memiliki rekening di tabungan di Tabungan X tra, tabungan Junior X tra dan Giro Niaga X tra.
83
2. Kartu ini berisi identitas nasabah seperti nomor kartu, nama nasabah,
Primary
Account
Number
(PAN)
nasabah,
tandatangan dan kode nasabah lainnya yang berguna bagi nasabah yang bersangkutan didalam pelaksanaan transaksi bank. 3. Dalam memasarkan produk ini, segmentasi pasar yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga ke arah kombinasi faktor usia nasabah, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, dan lokasi tempat tinggal nasabah. b.
Manfaat ATM 1. Sebagai Kartu ATM Bank CIMB Niaga Dapat diakses di lebih dari 11.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dengan semua fasilitas yang tersedia seperti melihat saldo rekening dan tarik tunai maksimum Rp 10.000.000 ,- perharinya. 2. Sebagai Kartu ATM yang dapat dapat diakses juga pada ATM yang berlogo ATM Bersama, Visa, Visa Electron, Plus, Mastercard, Maestro dan Cirrus 3. Sebagai sarana pembayaran tagihan (Bill Payment) listrik dan telepon maupun TV Kabel seperti Kabel Vision; Indovision; Telkomvision dll.
84
4. Sebagai sarana pembelian pulsa handphone seperti pulsa Simpati, Mentari, XL, Telkom Flexy dan pembayaran ulang pascabayar seperti : Telkomsel, Satelindo, IM3- Bright, dll. 5. Sebagai sarana pembayaran kartu kredit seperti : kartu kredit CIMB Niaga, Citibank, HSBC, Standard Chartered, ANZ, GE Finance terditri dari GE Ekstra Mastercard, Kartu Belanja Carrefour, Sumber Kredit, Smart Shopping Card. 6. Sebagai alat pembayaran uang sekolah seperti Perbanas, BSI, Universitas Pelita Harapan, Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 7. Sebagai sarana transfer tabungan atau giro ke rekening lain dalam satu bank CIMB Niaga maupun transfer ke rekening bank lain anggota ATM bersama c.
Jaringan Kerja ATM ATM di Bank CIMB Niaga menggunakan jaringan kerja milik sendiri
dan
bersama
melalui
jaringan
CIRRUS
dan
MAESTRO. Selain itu ATM dapat pula diakses melalui jaringan ATM Bersama, Alto, Visa, Visa Electron, Plus. d.
Sistem ATM ATM Bank CIMB Niaga menggunakan sistem on-line. Semua mesin ATM install secara on-line sehingga dapat akses ke
85
semua mesin ATM. Mesin ATM dihubungkan langsung ke computer sentral di CIMB Niaga dan jaringan internasional CIRRUS dan MAESTRO . Alasan memilih sistem
on-line
adalah keamanannya lebih baik daripada system stand alone, juga pengolahan data dapat segera diperbaharui. e.
Waktu Operasi ATM ATM dioperasikan selama 24 jam, kecuali pada waktu balancing atau perbaikan.
g. Wilayah berlakunya ATM Berlaku untuk seluruh jaringan ATM Bank CIMB Niaga yang tersebar di seluruh Indonesia . Juga berlaku untuk seluruh ATM bank – bank lain baik di Indonesia maupun luar negeri jika ada logo Visa dan Maestro.
4.1.2. Faktor Pendorong Pengembangan Produk Faktor
–faktor
pendorong
dalam
melakukan
pengembangan produk, pada dasarnya ada dua hal, yang kesemuanya saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Hal tesebut yaitu : 1. Faktor Internal (dari Bank CIMB Niaga sendiri) a. Kemampuan Teknologi
86
Perkembangan
teknologi
yang semakin
pesat
dewasa ini, menyebabkan Bank CIMB Niaga harus selalu melakukan pengembangan produk, agar dapat selalu memenuhi kebutuhan nasabah / konsumen akan produk layanan yang berteknologi tinggi, seperti kartu ATM, dimana produk tersebut membantu mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas mereka yang menyita waktu, sehingga
mereka
membutuhkan
produk
yang
tidak
mengganggu aktivitas mereka. b.
Kemampuan finansial (keuntungan perusahaan) Setiap bank pada prinsipnya bertujuan mendapatkan keuntungan, sebab keuntungan merupakan suatu yang mutlak perlu dicapai oleh bank demi menjaga komunitas usahanya. Keuntungan yang diperoleh bank akan sangat bergantung dari berhasil tidaknya suatu bank memenuhi kebutuhan nasabah atau calon nasabah. Jika suatu bank tidak dapat memenuhi kebutuhan nasabah atau calon nasabah, terlebih lagi dalam situasi persaingan yang sangat tajam maka hal ini mengakibatkan bank tersebut akan dengan cepat mengalami kemunduran yang diakibatkan produk jasa yang tidak laku di pasaran. Agar bank memperoleh keuntungan yang layak, hal ini
87
harus dihindari dan segera harus ditangani, salah satunya dengan cara melakukan pengembangan produk. 2. Faktor Eksternal (dari luar Bank CIMB Niaga) a.
Perubahan keinginan konsumen Kebijakan pengembanagn produk merupakan suatu upaya Bank CIMB Niaga untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk yang sudah ada, agar perusahaan dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang senantiasa berubah, sehingga dapay memasarkan hasil produksinya dan memperoleh pangsa pasar yang diinginkan.
b. Persaingan Pasar Seperti kita ketahui bahwa faktor persaingan selalu ada dalam setiap bentuk kegiatan usaha. Begitu juga halnya dengan kartu ATM yang mempunyai persaingan ketat . Hal ini disebabkan telah semakin banyaknya produk – produk serupa yang sifatnya telah mapan. Oleh karena itu pengembangan produk ATM perlu dilaksanakan agar Bank CIMB Niaga dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Faktor – Faktor pendorong diatas saling terkait satu sama lain. Jika faktor – faktor tersebut apabila ada yang diabaikan, dapat mengurang nilai dan daya saing produk karena produk dikembangkan secara utuh dengan kajian mendalam dari berbagai aspek.
88
4.1.2. Evaluasi Tahapan Pengembangan Produk 1. Tahap Penciptaan Gagasan (Idea Generation) Penciptaan ide dalam pengembangan produk adalah suatu gagasan untuk membuat atau mengembangkan atau memodifikasi atau merubah atau mengevaluasi suatu produk agar lebih memiliki nilai tambah, efisien, menguntungkan perusahaan , serta lebih berdaya saing di pasar. Penciptaan ide dapat timbul pertama kali dari sumber internal perusahaan atau dari sumber eksternal perusahaan atau dari kedua - duanya pada waktu yang bersamaan. Perusahaan mendapat informasi mengenai produk yang diminati oleh konsumen saat ini berdasarkan pengamatan secara makro maupun secara mikro dalam bentuk riset langsung, pengamatan
kecenderungan
produk
pesaing,
pengamatan
kecenderungan atau perubahan preferensi konsumen (nasabah). Dalam melakukan penciptaan prdouk dan jasa, Bank CIMB Niaga senantiasa berusaha mempertimbangkan berbagai faktor terkait dengan didasarkan pada hasil – hasil penelitian pasar secara langsung maupun tidak langsung. Pelaku penelitian dapat berasal dari unit internal di Bank CIMB Niaga sendiri atau dengan meminta hasil penelitian dari unit lain yang terkait atau melalui jasa pihak ketiga (AC Nielsen, MARS, SRI ).
89
Pelaksanaan tahap penciptaan gagasan telah dilakukan dengan baik oleh Bank CIMB Niaga Tbk karena Bank CIMB Niaga selalu mengadakan forum baik formal maupun informal untuk mendengarkan pendapat / gagasan mulai dari Manajer Puncak maupun para karyawan (sumber internal), nasabah (eksternal), serta jasa pihak ketiga (AC Nielsen, MARS, SRI ) dimana data yang diperoleh sangat akurat. 2. Tahap Penyaringan Gagasan (Idea Screening) Untuk mendapatkan hasil ide yang terbaik, Bank CIMB Niaga senantiasa melakukan pembahasan dalam rapat – rapat dengan melibatkan unit – unit lain terkait (internal divisi atau lintas divisi) atau bahkan dengan menghadirkan pihak ketiga (jika produk dan jasa dating dari pihak ketiga). Strategi perusahaan yang menyangkut produk kartu ATM / debit menjadi landasan utama bagi pengembangan kualitas dan kuntitas produk, sesuai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan,
sehingga
apapun
yang
dilakukan
untuk
pengembangan produk selalu menunjang strategi makro dan mikro perusahaan. Penyaringan gagasan dilakukan dengan baik, karena Bank CIMB Niaga menyadari bahwa tidak semua gagasan tentang produk akan memberi manfaat optimal bagi nasabah dan profitabilitas perusahaan, dengan demikian ide yang tersaring
90
sedapat mungkin memberi nilai tambah maksimal bagi nasabah, memberi kontribusi optimal bagi keuntungan perusahaan (fee based income) serta diterima di pasar (acceptance). Penyaringan dilakukan sebaik mungkin oleh Bank CIMB Niaga juga dimaksudkan untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses penyaringan gagasan, sepeti drop error (kesalahan membuang ) atau go error ( kesalahan jalan terus). 3. Tahap Pengembangan dan Pengujian Konsep (Concept Development And Testing) Konsep produk ATM yang dikembangkan Bank CIMB Niaga adalah produk yang menyatu dengan rekening , kartu ATM dan mesin ATM yang saling terkait satu sama lain dimana produk tersebut memberi manfaat sebagai kartu belanja dan memberi nilai plus bagi nasabah. Cara pembuatan konsep dan pengembangannya dilakukan dengan berbagai alternatif : a.
Hanya melibatkan unit internal kelompok
b.
Hanya melibatkan unit internal lintas kelompok (dalam satu divisi)
c.
Melibatkan unit – unit eksternal lintas divisi
d.
Melibatkan pihak ketiga (diluar Bank CIMB Niaga)
91
e.
Membuat suatu tim yang khusus menangani konsep dan pengembangan produk baru Pengembangan konsep produk yang lengkap adalah dengan
terlebih dahulu mengkaji hal – hal sebagai berikut : a.
Mengkaji kelayakan awal (sense of business)
b.
Mengkaji kelayakan lanjut seperti biaya investasi, cost benefit, payback period, social cost, dll.
c.
Mengkaji situasi perkembangan pasar
d.
Mengkaji kapasitas teknologi
e.
Mengkaji peraturan / kebijakan / regulasi / legalitas
f.
Mengkaji kesiapan SDM dan infrastruktur pendukung
Jika semuanya memang siap dan menguntungkan, maka dilakukan hal – hal sebagai berikut : a.
Pembahasan intensif dengan unit terkait (termasuk negosiasi servis level & fee jika melibatkan pihak ketiga)
b.
Pembuatan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Service Level Agreement (jika melibatkan pihak ketiga)
c.
Programming aplikasi teknologi
d.
Pembuatan system dan prosedur, lalu dibahas
e.
Pembuatan Technical Tools (Petunjuk Teknis) , lalu dibahas
f.
Proses pengujian UAT (User Acceptance Tes ) dan evaluasinya
92
g.
Training atau pelatihan kepada pihak – pihak terkait
h.
Pilot project di suatu cabang
i.
Evaluasi intensif
j.
Bertahap ke sejumlah cabang penting
k.
Evaluasi
l.
Launching mass-product
m.
Evaluasi produk dan pertumbuhan hingga mencapai pendewasaan Tahap
pengembangan
dan
pengujian
konsep
telah
dilakukan dengan baik, karena Bank CIMB Niaga menyadari suatu produk yang akan diluncurkan di pasar telah memakan biaya investasi, sehingga dibutuhkan langkah – langkah yang sistematis untuk mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan, dengan tetap berorientasi pada kepentingan nasabah (kemudahan dan preferensi nasabah) serta profitabilitas. Selain
itu
Bank
CIMB
Niaga
senantiasa
berusaha
mengembangkan dan melakukan pengujian konsep produk baik sebelum di launching maupun mass- launching . 4.
Tahap Pengembangan Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Development ) Kartu
ATM
diusahakan
diterima
diseluruh
lapisan
konsumen melalui Strategi pemasaran, dengan cara menerapkan harga yang sesuai, positioning yang tepat, distribusi demografis
93
yang layak, didukung dengan promosi yang sesuai dengan pangsa pasar yang dituju. a.
Strategi produk : lebih kearah differensiasi produk.
b.
Strategi harga : lebih ke arah competitive rate market (strategi tingkat bunga dengan orientasi pesaing).
c.
Strategi promosi: Periklanan dengan menggunakan media papan reklame, brosur, surat kabar dan televisi. Sales promotion dengan packaging (kemasan, publicity berupa penerbitan laporan tahunan, serta personal selling dengan tatap muka antara nasabah dengan petugas teller.
d.
Strategi distribusi : penjualan lansung dimana kartu ATM disampaikan langsung kepada nasabah dari kantor pusat melalui kantor – kantor cabang tempat pemesanan kartu Secara keseluruhan dalam memasarkan kartu ATM,
segmentasi pasar yang dilakukan Bank CIMB Niaga lebh kearah kombinasi antara factor usia nasabah, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, dan lokasi tempat tinggal nasabah. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh Bank CIMB Niaga sudah baik, karena dengan banyaknya produk yang dikembangkan dan harga yang berorientasi kepada pesaing, akan membuat Bank CIMB Niaga dapat bersaing dengan para pesaingnya, dapat mencapai pangsa pasar yang dituju, diterima
94
pasar, diterima di pasar (acceptance) serta meningkatkan keuntungan perusahaan (fee based income). 5. Tahap Analisa Bisnis ( Business Analysis ) Pada tahap analisis, strategi pemasaran harga yang digunakan untuk kartu ATM Bank CIMB Niaga adalah competitive rate market, yaitu penetapan harga yang berorientasi kepada pesaing, dimana suku bunga yang berlaku selalu berubah – ubah mengikuti suku bunga yang ditetapkan oleh para pesaing. Suku Bunga untuk produk Niaga Xtra Adalah : a. Tabungan Niaga Xtra Suku bunganya adalah : 1. Saldo dibawah Rp 500.000,- tidak mendapatkan suku bunga 2. Saldo diatas Rp 500.000,- s/d < Rp 5.000.000,- mendapatkan suku bunga 1, 28 % p.a. 3. saldo diatas Rp 5.000.000,- s/d < Rp 100.000.000,mendapatkan suku bunga 1,98 % p.a. 4. saldo diatas Rp 100.000.000,- s/d < Rp 500.000.000,mendapatan suku bunga 2,98 % p.a. 5. saldo diatas Rp 500.000.000,- s/d <1 Milyar mendapatkan suku bunga 2,98 % p.a. 6. saldo diatas 1 Milyar mendapatkan suku bunga 4, 18 % p.a. b. Tabungan Niaga Xtra Junior Suku bunganya adalah :
95
a. saldo kurang dari Rp 100.000,- tidak mendapatkan suku bunga. b. saldo diatas Rp 100.000,- s/d < Rp 5.000.000,- mendapatkan suku bunga 1,28 % p.a. c. saldo diatas Rp 5.000.000,- s/d < Rp 100.000.000,mendapatkan suku bunga 1,98 % p.a.saldo diatas atau sama dengan Rp 100.000.000,- mendapatkan suku bunga 3,18 % p.a. Strategi harga yang ditetapkan Bank CIMB Niaga sudah tepat, karena dengan suku bunga yang sama / hamper sama dengan para pesaing akan membuat nasabah atau calon nasabah tertarik untuk tetap atau akan menjadi nasabah Bank CIMB Niaga dengan pertimbangan lain bahwa Bank CIMB Niaga adalah bank yang aman, kokoh dan terpercaya. 6. Tahap Pengembangan Produk (Product Development) Sebelum diujikan di kantor cabang, produk diuji secara internal di laboratorium melalui UAT (User Acceptance Test), jika berhasil akan diujicobakan ke cabang tertentu, kemudian jika berhasil dilakukan secara bertahap dan akhirnya massal. Cara yang digunakan dalam mengembangkan produk ATM oleh Bank CIMB Niaga ada beberapa alternatif yaitu : a.
Membuat produk yang betul – betul baru
b.
Melakukan differensiasi produk
96
c.
Mengembangkan produk derivative dari produk yang telah ada
d.
Memodifikasi produk yang telah ada
e.
Menambah features product
f.
Melakukan business re-engineering terhadap produk yang telah ada untuk kemudian dilakukan tindak lanjut. Tahap pengembangan produk dilaksanakan dengan baik,
karena Bank CIMB Niaga telah mengajukan peneliatian melalui UAT dan kantor cabang yang dipilih serta proses pengembangan produk itu sendiri dilakukan kapan saja, tidak ada dimensi waktu secara khusus, tetapi biasanya evaluasi terhadap produk kartu ATM dilakukan setiap periode semester (setengah tahun) dan setiap tahun untuk kemudian dilakukan langkah – langkah antisipatif. 7. Tahap Pengujian Pasar (Market Testing) Produk diuji coba di pasar yang nyata melalui pilot project beberapa kantor cabang terpilih, untuk kemudian dievaluasi efektivitasnya (termasuk kekurangan dan kelebihannya) dan dilakukan perbaikan. Kendala dalam melaksanakan pengujian pasar selalu ada, baik dalam kadar yang ringan maupun yang tidak ringan, mulai dari kendala teknis operasional (teknologi otomasi) yang belum berfungsi secara optimal, pemahaman kantor cabang yang masih harus ditingkatkan, respon konsumen dan calon konsumen yang
97
belum menggembirakan, hingga prosedur kurang sederhana atau bahkan terlalu rumit. Disanping kendala dari luar seperti perubahan situasi persaingan pasar, situasi ekonomi makro, dan perubahan kebijakan / regulasi . Jika terjadi hal – hal demikian, maka produk harus dikaji ulang secara cepat. Tahap ini dilaksanakan dengan baik, karena Bank CIMB Niaga sebelum menguji produk, selalu dilakukan rapat – rapat dalam forum formal dan informal dengan unit internal maupun eksternal
terkait
untuk
mendapatkan
masukan
demi
penyempurnaan produk, sehingga kinerja produk dilingkungan pasar dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan serta hambatan / kendala yang dihadapi dapat ditangani dengan cepat. 8. Tahap Komersialisasi (Commercialization) a. When (Kapan) Waktu peluncuran suatu produk dan jasa harus tepat atau menunggu
momentum
yang
tepat,
terutama
dengan
memperhatikan kesiapan internal Bank CIMB Niaga, kesiapan konsumen / nasabah dan kondisi para pesaing. Penentuan waktu sudah tepat karena Bank CIMB Niaga memperhatikan kesiapan mental internal Bank CIMB Niaga sendiri, kesiapan konsumen / nasabah dan kondisi para pesaingnya.
98
b. Where (dimana) Produk diluncurkan pada tahap awal hanya pada cabang tertentu, dan jika berhasil dilanjutkan ke seluruh cabang maupun pusat. Penentuan lokasi sudah baik karena pada awal hanya cabang yang dipilih, sehingga jika produk yang diperkenalkan kurang mendapat respon postif dari konsumen / nasabah, tidak akan memakan biaya yang sangat besar, bila dibandingkan biaya yang dibutuhkan jika produk untuk pertama kali diluncurkan disemua kantor cabang dan kantor pusat. c. Whom (kepada siapa) Produk diinformasikan kepada seluruh masyarakat dengan tujuan agar masyarakat yang belum menjadi nasabah Bank CIMB Niaga berminat menjadi nasabah. Penentuan kepada siapa produk akan diinformasikn sudah baik , karena denagn memperkenalkannya kepada seluruh masyarakat akan membuka peluang pangsa pasar yang lebih besar dimana produk – produk yang diperkenalkan memiliki banyak macam dengan fasilitas dan nilai plus yang sesuai dengan kebutuhan dari masing–masing konsumen / nasabah, sehinggan dapat memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan, selera dan kemampuan mereka.
99
d. How (bagaimana) Agar masyarakat mengetahui produk baru yang dimiliki, Bank CIMB Niaga melakukan promosi dengan cara mengiklankan produk melalui papan reklame, brosur, surat kabar, televisi, sales promotion dengan kemasan, publicity berupa laporan tahunan, serta personal selling yaitu dengan tatap muka antara nasabah dengan petugas teller. Penentuan cara untuk memperkenalkan produk baru juga sudah tepat, karena dengan berbagai cara dan melalui berbagai macam media promosi yang digunakan , masyarakat akan mengetahui produk – produk baru yang diluncurkan oleh Bank CIMB Niaga. Dengan pelaksanaan yang baik dari empat cara promosi yang dilakukan Bank CIMB Niaga, akan membuat produk ATM yang dikembangkan oleh Bank CIMB Niaga dapat diterima di pasar, dapat memenuhi selera konsumen serta mampu bersaing dengan para pesaingnya.
4.2. Evaluasi Pengaruh Pengembangan Produk ATM Tahapan pengembangan produk yang dilakukan terbukti berhasil dan bisa diterima nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Keberhasilan ini dapat diketahui dari semakin banyaknya jumlah ATM, jumlah kartu ATM Niaga Xtra yang dikeluarkan serta jumlah dana yang
100
terhimpun oleh kartu Niaga Xtra terutama setelah pemerintah melikuidasi bank- bank di Indonesia. Berikut ini tabel jumlah ATM, jumlah kartu ATM yang dikeluarkan serta jumlah dana yang terhimpun oleh Niaga Xtra. Tabel 4.1 Jumlah ATM, Kartu serta Dana yang terhimpun pada PT. Bank CIMB Niaga TBK Tahun 2006 sampai dengan 2009 Tahun
Jumlah ATM Jumlah Kartu ATM Jumlah Dana (dalam Unit) (dalam ribuan unit) (dalam Rp Milyar) 2006 500 1000 1500 2007 687 2500 3000 2008 710 3000 4000 2009 747 4000 5000 Sumber : PT.Bank CIMB Niaga Tbk data diolah kembali Untuk
menganalisis
pengaruh
pengembangan
produk
ATM
berdasarkan data sekunder di atas, berikut ini akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis Deskriptif Kuantitatif dan analisis Statistik Regresi (multiple regression). 4.2.1. Analisis Deskriptif Kuntitatif Dilihat dari tabel 4.1 di atas, terlihat ada peningkatan jumlah ATM, jumlah Kartu ATM serta jumlah dana yang terhimpun setiap tahunnya. Pada tahun 2006 jumlah ATM yang tersedia sebanyak 500 unit dengan jumlah kartu yang digunakan oleh nasabah sebanyak 1.000.000 unit dan jumlah dana yang dihimpun oleh Bank CIMB Niaga selama tahun 2005 sebesar Rp 150.000.000.000.000,- (seratus lima puluh trilyun rupiah). Pada tahun 2007 jumlah ATM yang disediakan oleh Bank CIMB Niaga meningkat menjadi 687 unit dengan peningkatan kartu ATM sebanyak 2.500.000 unit dan
101
jumlah dana yang dihimpun sebesar Rp 3.000.000.000.000,- (tiga trilyun rupiah). Pada tahun 2008 Bank CIMB Niaga menambah jumlah mesin ATM menjadi sebanyak 710 unit, semakin banyaknya jumlah mesin ATM yang tersedia maka jumlah pemakai kartu ATM pun meningkat menjadi sebanyak 3.000.000 unit disertai dengan jumlah dana yang terhimpun yaitu sebesar Rp 5.000.000.000.000,- (lima trilyun rupiah). Tahun 2009, peningkatan jumlah mesin ATM yang terjadi tidak begitu tinggi, hanya bertambah 37 unit dari jumlah ATM pada tahun sebelumnya menjadi 747 unit sedangkan jumlah Kartu ATM mengalami peningkatan yang stabil yaitu sebanyak 4.000.000 unit demikian juga dengan jumlah dana yang dihimpun Bank CIMB Niaga mengalami peningkatan sebesar Rp 6.500.000.000.000,- (enam koma lima trilyun rupiah). Peningkatan – peningkatan yang terjadi karena Bank CIMB Niaga telah melaksanakan dengan baik segala tahapan pengembangan produk ATM sehingga setiap tahun jumlah mesin ATM, jumlah kartu serta jumlah dana yang terhimpun dari masyarakat semakin meningkat. Tabel 4.2 Tabel Ratio Perbandingan Jumlah Dana dan Jumlah Kartu ATM PT. Bank CIMB Niaga Tbk Tahun 2006 – 2009 A B Jumlah Dana Jumlah Kartu ATM (dalam Rp Milyar ) (dalam ribuan unit 2006 1500 1000 2007 3000 2500 2008 5000 3000 2009 6500 4000 Sumber : PT.Bank CIMB Niaga Tbk data diolah kembali Tahun
a:b (dalam Rp jutaan) 1,5 1,2 1,6 1,625
102
Keterangan:
a: Jumlah Dana b. Jumlah Kartu ATM
Jumlah ratio peningkatan yang terjadi secara berarti pada tahun 2006. Jumlah ratio perbandingan yang diperoleh Bank CIMB Niaga sebesar Rp 1.500.000,- pada tahun 2007 terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 1.200.000,-. Tahun 2008 kembali mengalami peningkatan sebesar Rp 1.600.000,-. Kemudian pada tahun 2009 jumlah ratio meningkat lagi menjadi Rp 1.625.000,Berikut ini dapat dilihat persentase kenaikan yang terjadi dari data yang diperoleh dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Tabel 4.3 Persentase Kenaikan jumlah ATM Bank CIMB Niaga , Kartu ATM serta dana yang terhimpun tahun 2006 sampai dengan 2009 Tahun
Persentase Kenaikan Jumlah ATM
Jumlah Kartu ATM
Jumlah Dana
2006-2007
37,4
1500
100,00
2007-2008
3,38
500
33,33
2008-2009 5,21 1000 Sumber : PT.Bank CIMB Niaga data diolah kembali
25,00
Pada tahun 2006 sampai dengan 2007 kenaikan julah mesin ATM sebesar 37,4 %, dengan jumlah Kartu mengalami kenaikan sebesar 1500 % dan jumlah dana yang dapat dihimpun oleh Bank CIMB Niaga sebesar 100 %. Pada tahun 2007 sampai dengan 2008 terjadi penurunan kenaikan jumlah ATM sebesar 3,38 % dan jumlah Kartu 500 % serta jumlah dana
103
33,33 %.Sedang pada tahun 2008 sampai dengan 2009 Bank CIMB Niaga mampu memperbaiki jumlah ATM nya menjadi 5,21 % dengan jumlah kartu 1000 % serta dana yang terhimpun sebesar 25 %. Untuk lebih meningkatkan peranan ATM dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah Bank CIMB Niaga mengeluarkan suatu produk mesin ATM Drive Thru dimana dengan adanya mesin ATM ini nasabah tidak lagi repot turun dari mobilnya untuk mengambil uang tunai dari ATM, karena sudah dioperasikan ATM Drive Thru CIMB Niaga yang pertama di cabang Lippo Karawaci Tangerang. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap para nasabahnya, Bank CIMB Niaga melakukan beberapa pendekatan , yaitu : 1. Secara system meningkatkan atau mengembangkan produk – produk yang ada di ATM Bank CIMB Niaga, seperti pembayaran rekening telepon seluler, pemindahbukuan dari giro ke Tabungan atau sebaliknya dengan pemilik/nasabah dalam cabang yang sama. 2. Menambah jumlah unit – unit mesin ATM 3. Menambah kemudaha dalam pemesanan kartu 4. Kartu dapat digunakan untuk transaksi dalam dan luar negeri dengan menggunakan jaringan international “ CIRRUS” dan “MAESTRO”. 4.2.2. Analisis Statistik Regresi Berganda Dalam analisis regresi berganda ini akan dianalisis pengaruh dari pengembangan produk ATM yang direpresentasikan dari pengaruh variabel jumlah dana dan jumlah kartu ATM terhadap jumlah dana yang berhasil
104
dihimpun. Dengan kata lain dalam analisis ini akan diteliti bagaimana jumlah dana yang dihimpun dapat dijelaskan atau diprediksi berdasarkan pengembangan produk ATM jumlah ATM dan jumlah kartu ATM. Maka kerangka pemikirannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Jumlah ATM
X1
Y
Jumlah Dana Jumlah Kartu ATM
X2
Dari gambar kerangka pemikiran dan tabel 4-1 di atas, variabelnya adalah sebagai berikut: Variabel bebas: X1
= Jumlah ATM
X2
= Jumlah Kartu ATM
Variabel terikat : Y
= Jumlah Dana (yang berhasil dihimpun)
Hipotesis penelitiannya : H0 = Tidak ada pengaruh signifikan dari jumlah ATM dan jumlah kartu ATM baik secara parsial dan simultan terhadap Jumlah Dana yang Berhasil Dihimpun H1 = Pengaruh signifikan dari jumlah ATM dan jumlah kartu ATM baik secara parsial dan simultan terhadap Jumlah Dana yang Berhasil Dihimpun
105
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap variabel-variabel di atas dengan menggunakan analisis statistik regresi, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Persamaan Regresi
Gambar 4.1 Grafik Daerah Kritis hasil Pengujian Uji Statistik Daerah H0 ditolak karena : Daerah ditolak
Daerah ditolak
t < -2,021
Daerah H0
-2,021
0
t > 2,021 atau
2,021
Dari hasil analisis di atas, persamaan regresinya dapat ditulis berdasarkan hasil perhitungan regresi seperti pada tabel 4.4 model ‘Coefficients’ kolom Unstandardized Coefficients, dimana
nilai
konstanta a = 138,038, koefisien regresi jumlah ATM = 5,150, koefisien regresi jumlah kartu ATM = 0,566. Maka persamaan regresinya: Y = a + b1X1+ b2X2 = 138,038 + 5,150 X1+ 0,566X2 Persamaan regresi di atas menjelaskan: •
Konstanta sebesar 138,038 dengan nilai probabilitas (signifikansi) 0,001 mengindikasikan bahwa jika variabel independen jumlah ATM dan jumlah kartu ATM dianggap konstan, maka nilai jumlah Dana sebesar 13,8 milyar.
106
•
Koefisien regresi jumlah ATM sebesar 5,150 dengan nilai probabilitas (signifikansi) pada alpha 5% sebesar 0,000 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai jumlah ATM sebesar 1 maka akan meningkatkan jumlah Dana yang dihimpun sebesar 5,15 milyar.
•
Koefisien regresi jumlah kartu ATM sebesar 0,566 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah kartu ATM sebesar 1 maka akan meningkatkan jumlah Dana yang berhasil dihimpun sebesar 5,6 juta. Kesimpulan
dari
hasil
analisis
secara
statistik
di
atas
mengindikasikan bahwa variabel jumlah Dana dapat dipengaruhi atau diprediksi secara signifikan oleh variabel jumlah ATM dan jumlah kartu ATM. Hal ini mengindikasikan pula bahwa pengembangan produk ATM cukup signifikan dapat meningkatkan jumlah dana yang dapat dihimpun dari masyarakat sebagai nasabah Bank CIMB Niaga. Tabel 4-4 Output Hasil Perhitungan Analisis Regresi Variables Entered/Removed(b) Variables Entered
Model 1
Variables Removed
Jumlah Kartu ATM, Jumlah ATM(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Jumlah Dana Model Summary
Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,971(a) ,942 ,939 22,675 a Predictors: (Constant), Jumlah Kartu ATM, Jumlah ATM
107
ANOVA(b) Sum of Squares Df Mean Square Regression 375224,76 2 187612,381 2 Residual 23137,051 45 514,157 Total 398361,81 47 3 a Predictors: (Constant), Jumlah Kartu ATM, Jumlah ATM b Dependent Variable: Jumlah Dana Model 1
F
Sig.
364,893
,000(a)
Coefficients(a) Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Beta
-138,038
39,312
5,150
1,035
,566
,093
Jumlah ATM Jumlah Kartu ATM
t
Sig.
-3,511
,001
,446
4,976
,000
,545
6,084
,000
a Dependent Variable: Jumlah Dana
Ada tiga parameter yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberartian persamaan liner regresi, yaitu Koefisien Determinasi, Uji Statistik F dan Uji statistik t. Dari hasil output perhitungan menggunakan analisis regresi seperti pada tabel di atas, dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Koefisien Determinasi Model Summary
Model 1
R ,971(a)
R Square ,942
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,939
22,675
a Predictors: (Constant), Jumlah Kartu ATM, Jumlah ATM
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel depeden. Dalam hal ini mengukur seberapa besar pengaruh kontribusi dari gabungan kedua variabel jumlah ATM dan kjumlah Kartu ATM dalam menerangkan Jumlah Dana yang diperoleh dari hasil pengembangan produk ATM. Dari hasil perhitungan seperti pada tabel Model
108
Summary di atas, terlihat nilai koefisien korelasi gabungan kedua variabel jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM adalah r = 0,971 dan nilai koefisien determinasinya dapat dihitung dengan rumus (r)2 x 100% = (0,971)2 x 100% = 0,942 atau 94,2%. Jadi kontribusi atau pengaruh dari kedua variabel jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM terhadap jumlah Dana yang berhasil dihimpun. 2. Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis penelitiannya: H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM secara simultan terhadap Jumlah Dana yang diperoleh. Ha : Terdapat pengaruh signifikan jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM secara simultan terhadap Jumlah Dana yang diperoleh. Untuk memudahkan analisis, berikut ini ringkasan penelitiannya. Variabel
F hitung
>/<
F tabel
Sig.
Keterangan
Jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM
364,893
>
3,23
0,000
H0 ditolak, dan menerima Ha
a) Dependent Variable: Jumlah Dana
109
Nilai F tabel dapat dicari dengan
ketentuan:
numerator: jumlah
variabel -1 atau 3 – 1 = 2; dan denumerator: jumlah kasus – jumlah variabel independen atau 48 – 2 = 46. Dengan ketentuan tersebut diperoleh angka F tabel sebesar 3,23. Kaidah keputusan: Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, dan Ha diterima Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima, dan Ha ditolak Atau Jika nilai probabilitas (signifikansi) < 0,05
menolak H0
Jika nilai probabilitas (signifikansi) > 0,05
menerima H0
Dari tabel di atas terlihat nilai F hitung 364,893 atau jauh lebih besar dari nilai F tabel 3,23 yang berarti terdapat pengaruh dari kedua variabel bebas jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM terhadap jumlah Dana yang dapat dihimpun. Hal ini diperkuat nilai probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 atau jauh lebih kecil dari nilai toleransi alpha 0,05 (5%). Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian ini menolak H0 dan menerima Ha yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan secara simultan dari variabel jumlah ATM dan jumlah Kartu ATM terhadap jumlah Dana.