BAB III UJI FUNGSI OTOT
A. PENDAHULUAN
Topik kuliah Uji Fungsi Otot membahas tentang uji secara laboratorik penyakit hati berdasarkan ensim otot yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah dan adanya myoglobin dalam urin, Pokok bahasan kuliah ini secara umum dapat digunakan imtuk membantu mahasiswa dalam diagnosis kerusakan otot secara laboratorik. Enzim yang dikeluarkan oleh jaringan otot mempunyai sifat yang tidak spesifik, sehingga bisa dikelirukan dengan adanya gangguan pk.da organ lain. Untuk menghindari kekeliruan dalam diagnosis diperlukan pengertian secara komprehensif tentang uji enzim dan berbagai jaringan organ, termasuk salah satunya jaringan otot. Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu dua kali tatap muka (kurang lebih 2 jam). Setelah mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami gangguan fungsi otot dan kaitannya dengan gangguan organ lain.
Universitas Gadjah Mada
1
B. PENYAJIAN
Pemeriksaan Laboratorik Penyakit Otot. meliputi: I.
Enzim otot,
II.
Myglobinuria
I. Bila ada gangguan otot, enzim otot berikut ini akan dikeluarkan: 1. Cretive phosphokinase (CPK) 2. Serum glutamic piruvic transaminase (SGOT) 3. Lactic dehydrogenase (LDH) 4. Aldolase
A. Creatine phosphokinase (CPK) a. CPK mempunyai masa hidup yang pendek -
aktrivitas CPK akan mengalami penurunan 50% setelah 6jam (11/2 :6 jam)
-
pemeriksaan harus segera dilakukan/jangan ditunda
b. ada 3 macam isoenzim CPK: -
Isoenzim MM: ditemukan di otot skelet dan otot jantung
-
lsoenzirn MB: ditemukan di otot skelet dan owl jantung dengan konsentrasi lebih sedikit
-
Isoenzim BR ditemukan dalam jaringan otak
Nilai diagnostik CPK 1. Penyakit otot a. Penyakit otot: adanya luka atau kerusakan otot, nekrosis otot maka enzim akan keluar dan jaringan otot, masuk aliran darah sehingga dapat mengakibatkan peningkatan CPK dalam serum. b. Aktivitas CPK meningkat beberapa jam setelah luka/cidera otot, kenaikan maksimal terjadi setelah 12 jam, kemudian akan kembali 24-48 jam setefah perubahanperubahan permeabilitas otot berhenti. c. Aktivitas CPK tinggi: menandakan penyakit otot aktif atau penyakit otot baru d. Aktivitas CPK tinggi secara terus menerus: menandakan penyakit otot masih berlangsung.
2. Penyakit central nervus system (CNS)
Universitas Gadjah Mada
2
a. Pada kondisi eneephalomalacea, nilal CPK dalam larutan serebrospinal akan Biasanya CPK dalam darah normal kecuali jika ada gangguan pada barrier darah otak. b. Peningkatan CPK yang berhubungan dengan penyakit CNS biasanya sebagai akibat sekunder dari trauma otot.
Nilai prognostic : -
Nilai CPK dapat digunakan bersamaan dengan nilai SGOT untuk menentukan prognosis suatu penyakit otot.
-
Bila nilai SGOT tinggi dengan nilai CPK rendah menunjukkan penyakit otot tidak aktif lagi
-
Setelah latihan fisik/exercise: nilai CPK, SGOT dan LDH meningkat sedang
-
Hewan yang terlatih baik nilai CPK, SGOT dan LDH hanya meningkat sedikit setelah latihan
B. Serum glutamnic oxaloacetic transaminase (SGOT)
1. Sifat : -
T1/2 SGOF dalam serum kira-kira 50 jam
-
SGOT bukan enzim organ spesifik, aktivitas tinggi ditemukan di hati, otot skelet, otot jantung
2. NiIai diagnostik: -
Jika tidak ada penyakit hati, peningkatan SGOT kemungkinan berasal dari penyakit otot skelet /otot jantung
-
Aktivitas SGOT meningkat secara lambat, nilai maksimum 24-48 jam setelah adanya gangguan dan akan bertahan lama dalam serum.
C. Lactic dehydrogenase (LDH) 1. sifat -
LDH ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh, bukan ensim organ spesifik
-
Ada 5 macam isoensim: LDH1, LDH2, LDH3, LDH4 dan LDH5, dapat dibedakan dengan elektroforesis, LDH1 paling cepat migrasi (BM lebih besar)
-
Serum untuk pemeriksaan LDH tidak boleh disimpan beku karena pembekuan akan menyebabkan LDH menjadi inaktif
2. Nilai diagnostik -
LDH meningkat pada penyakit otot, hati, nekrosis dari berbagai macam jaringan
Universitas Gadjah Mada
3
-
Aktivitas LDH maksimurn dicapat 48-72 jam setelah kerusakan jaringan dan akan kembali normal secaça pelan-pelan (Iebih pelan bila dibanding CPK atau SGOT)
-
Hemolisis menyebabkan LDH meningkat
-
LDH 1 meningkat pada penyakit jantung dan penyakit hemolilik
-
LDH5 meningkat path penyakit otot dan penyakit hati
D. Aldolase -
Aldolase rneningkat pada penyakit otot, tapi nilai diagnostiknya tidak lebik baik dab SGOT dan LDH.
-
Enzim ini kurang spesifik daripada CPK untuk diagnosa penyakit otot.
II. MYOGLOBINURIA 1. Myoglobin dilepaskan dan otot yang mengalami degenerasi atau nekrose, rnelalui glcmerulus, kemudian keluar bersama urin karena BM rendah dan tidak terikat protein serum. 2. Sifat: -
urin kecoklatan
-
tidak ada eritrosit dalam sedimen
-
plasma jernih. warna normal
-
tidak terikat protein serum, diekskresikan lewat urin sebelum mencapai plasma (warna plasma boning)
-
tidak ada anemia
Penyebab peningkatan aktivitas serum otot (CPK, SGOT, LDH): 1. Myositis: -
clostridial myositis
-
purulent myositis akibat bakteri pyogenik
2. trauma otot : -
kontusi (benturan)
-
injeksi EM
3. Azotuna pada kuda 4. White muscle disease 5. Degenerasi otot 6. Infark jantung
Universitas Gadjah Mada
4
C. PENUTUP
Topik mata kuliah Uji Fungsi Otot dapat difahami dengan cara rnahasiswa dan memahami pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Sebutkan beberapa enzim yang dikeluarkan oleh jaringan otot. apabila ada gangguan penyakit yang melibatkan jaringan ini 2. Beberapa enzim yang dikeluarkan oleh jaringan otot akibat adanya gangguan dapat dikelirukan dengan adanya gangguan organ lain, misalnya SGOT yang meningkat tidak hanya disebabkan oleh gangguan penyakit otot, jelaskan! 3. Selain uji enzimatis, penyakit pada otot dapat dideteksi dengan perneriksaan apa, sebutkan! 4. Kebanyakan enzirn yang dikeluarkan oleh jaringan otot beisifat tidak spesifik atau bukan organ spesifik. Jelaskan 5. Sebutkan beberapa penyakit otot yang dapat meningkatkan aktivitas CPK, SGOT maupun LDII!
Agar mahasiswa dapat menilai kernampuan diri dalam mernahami setiap materi yang diberikan dalam setiap topik mata kuliah (BAB). maka mahasiswa harus dapat menyelesaikan soal-soal latihan tersebut. Seandainva ada kesulitan dapat didiskusikan didalam dan dapat melihat kunci cara penyelesaian soal latihan, yaitu dengan mengikuti petunjuk halaman yang digunakan untuk penyelesaian soal.
Kunci penyelesaian soal latihan (Iihat halaman) 1.(40).2.(41). 3. (42) 4. (40.41.42) 5. (43)
Universitas Gadjah Mada
5