BAB III PROSES PENGECEKKAN KEGAGALAN AKTIVASI PDP PADA RJKKP3 DAN RJKKP4 KE ARAH SGJKT1
3.1
Mekanisme Kerja PDP Dalam bab ini di bahas mengenai mekanisme kerja PDP, bagaimana suatu PDP bekerja
untuk mengirimkan paket data mulai dari usermengirim alamat URL yang dituju, hingga user terhubung ke internet. Pada bab ini pula membahas tentang proses pengecekkan untuk mengetahui penyebab kegagalan aktivasi PDP, pada linkRJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1di site PT. Indosat Tbk, gedung KPPTI lt.3. Proses pengecekkan dilakukan pada tanggal 20 Februari 2014dalam 2 sesi (siang dan malam). Untuk sesi pertama dilakukan pada siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib), dan untuk sesi kedua dilakukan pada malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib).Hasil dari pengecekkan tersebut akandianalisa untuk mengetahui apakah yang menyebabkan terjadinya kegagalan aktivasi PDP, sehingga usertidak dapat terkoneksi dengan internet. Seperti halnya proses call, ketika user ingin mengakses internet melalui handset, hal yang pertama kali dilakukan oleh useradalah mengetik alamat URL tujuan (http://). Kemudian paket tersebut dikirim ke RNC yang mengcover transaksi paket dari user tersebut.Dari RNC paket data tersebut kemudian dikirim ke SGSN untuk proses aktivasi PDP dengan membawa APN dari user.PadaSGSN, APN yang dikirim tersebut akandiidentifikasiapakah APN sudah terdaftar di jaringan indosat atau malah sebaliknya.
Jika APN yang digunakan oleh usersesuai, maka paket data tersebut akan langsung diteruskan ke GGSN untuk request IP address pada proses aktivasi PDP selanjutnya, seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Mulai
Proses perbaikan selesai
Perbaikan kegagalan aktivasi PDP dari sisi user
Pengecekan di Site KPPTI lt. 3 Pada Link SGJKT1 ke Arah RJKKP3 dan RJKKP4
User mengakses internet menggnakan handset dengan mengetik alamat URL tujuan
Paket Data Dikirim ke RNC
RNC meneruskan paket data tersebut ke SGSN untuk aktivasi PDP dengan mengirim APN
Proses Deteksi Kesalahan
Tidak
Autentikasi APN Pada SGSN
Ya
IP yang direquest tidak sesuai dengan kode etik internet Tidak
SGSN mengirim Paket data tersebut, dengan Request IP addres ke GGSN Perbaikan kegagalan aktivasi PDP dari sisi core network Autentikasi IP Address di GGSN
Ya Alamat diroutingkan GGSN ke server tujuan yang direquest user Server dalam kondisi down atau sudah tidak lagi digunakan. Tidak
Respone server tujuan
Ya Prosedur aktivasi PDP berhasil dan session aktif
Selesai
Indikasi error disisi SGSN pada core notwork
Gambar 3.1 FlowchartMekanisme Kerja PDP
Namun jika APN yang dimasukan tidak sesuai, maka terjadi kondisi dimana terjadi kegagalan pada proses aktivasi PDP dari RNC ke arah SGSN karena penggunaan APN yang keliru.Sehingga paket data tersebut gagal dikirim ke GGSN, seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2 Proses Aktivasi PDP Pada Sisi User
Dari gambar diatas terlihat bahwa SGSN menolak permintaan aktivasi PDP yang dikirimkan oleh RNC. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya kegagalan proses aktivasi PDP pada sisi user. Jika APN yang digunakan oleh user sudah sesuai, maka paket data tersebut dikirim ke GGSN, dengan membawa requestalamat IP yang dikirim oleh user.Pada GGSN requestalamat IP yang dikirim oleh userakan difilter terlebih dahulu. Apabila alamat IP yang direquest oleh user sudah sesuai dengan kode etik penggunaan intertnet, maka IP tersebut kemudian diroutingkan ke alamat yang di request oleh user.Sebaliknya, jika IP address tersebut melanggar kode etik atau dengan kata lain mengandung unsur pornografi dan perjudian, maka alamat tersebut akan langsung diblock dan paket data tersebut dikembalikan ke SGSN.
Setelah melewati proses filter di GGSN, paket data tersebut kemudian di routingkan ke alamat IP yang request oleh user. Jika server merespon dengan baik, maka proses aktivasi PDP berhasil dan session aktif. Namun jika server tersebut tidak merespon (request timed out), maka ada indikasi bahwa server tersebut down atau sudah tidak lagi digunakan sehingga terjadi kegagalan proses aktivasi PDP pada sisi jaringan, seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.3 Proses Aktivasi PDP Pada Sisi Core Network
Untuk transaksi aktivasi PDP yang gagal, akan dilakukan pengecekkan langsung pada site KPPTI lt.3, gedung podium belakang PT.Indosat ,Tbk.Kemudian proses perbaikan akan dilakukan dengan menggunakan command yang terdapat pada aplikasi tersebut.Perbaikan dilakukan guna menjaga performansi dan kualitas pada core network di PT.Indosat Tbk. Karena setiap transaksi aktivasi PDP yang dilakukan oleh user baik itu berhasil ataupun gagal, mempengaruhi KPI (Key Performance Indicator) oleh div.PerformanceMonitoringdi PT.Indosat
Tbk.Adapun standarisasi KPI (Key PerformanceIndicator) pada div.PerformanceMonitoring adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Standarisasi Minimal KPI div.PerformanceMonitoring
Dikatakan kualitas baik apabila standarisasi KPI minimal dibawah 10%, sedangakan untuk standarisasi KPI maksimal lebih dari 90% seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Standarisasi Maksimal KPI div.PerformanceMonitoring
3.2
Mekanisme Kerja Aktivasi PDP Pada Core Network Indosat Berikut merupakan mekanisme kerja aktivasi PDP Pada Core Network di PT.Indosat
Tbk pada link RNC ke arah SGSN.
GPRS CORE NETWORK
WCDMA CORE/UTRAN
RJKKP3
HLR (Database)
Point Code 1916
UE/MS
Node B/BTS
IuPS SGJKT1 Point Code 1334
UE/MS
Node B/BTS
GGSN
RJKKP4
Point Code 1921 Activate PDP Request Create PDP Request Create PDP Response Activate PDP Response
PDP Activation Prosedure
Gambar 3.4Mekanisme Kerja Aktivasi PDP Pada Core Network Indosat Dari gambar diatas terlihat bahwa permintaan aktivasi PDP dikirim dari RNC ke arah SGSN, kemudian dari SGSN ke arah GGSN yang merupakan suatu proses aktivasi PDP. Untuk RNC yang digunakan pada pembahasan kali ini yakni: RJKKP3 dan RJKKP4. Kemudian HLR (database) digunakan untuk memonitor kondisi terkini dari suatu SGSN.Pada pembahasan kali ini, pengecekan pada proses aktivasi PDP dilakukan pada RJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1di site PT. Indosat Tbk, gedung KPPTI lt.3.
3.3
Korelasi Link SGSN di Core Network Indosat Region Jabodetabek Berikut merupakan korelasi link dari SGSN ke RNC yang ada di corenetwork
PT.Indosat Tbk, wilayah Jabodetabek.
Gambar 3.5 Korelasi Link SGSN PadaCore Network Indosat
Pada pembahasan kali ini, link yang dipilih sebagai objek penelitian yakni dari RJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1, karena kedua link dari RNC tersebut yang mengcover area Jakarta Pusat dan sekitarnya. Untuk SGJKT1 pointcode yang digunakan 1334, RJKKP3 pointcode 1916 dan point code untuk RJKKP4 yakni 1921.
3.4
Komponen Perangkat Lunak Adapun aplikasi yang digunakan untuk menganalisis kegagalan aktivasi pada
PDPdalam pembahasan kali ini adalah sebagai berikut :
1. EoFinder Client
Eofinder merupakan aplikasipada perangkat Master Claw yang dikeluarkan oleh PT.Anritsu.Aplikasi ini diimplementasikan di PT.Indosat,Tbk sejak tahun 2002hingga sekarang, oleh team SS7 (SignallingSystemMonitoring no.7) div.Performance Monitoring. Aplikasi ini digunakan untuk melakukan pengecekkan pada transaksi panggilan, pesan (SMS) dan paket data GPRS. 2. BoReport
Aplikasi ini juga dikeluarkan oleh PT.Anritsudan digunakan oleh team SS7 (Signalling System Monitoring no.7) div.Performance Monitoring. Aplikasi ini digunakan untuk melakukan perhitungan pada transaksi panggilan, pesan (SMS) dan paket data GPRS di PT.Indosat Tbk. Jika pada aplikasi Eofinder jumlah maksimal data yang bisa direcord maksimal 100.000 transaksi, sedangkan pada BoReport jumlah data yang bisa direcord hingga sekitar 3 minggu transaksi atau dapat dikatakan lebih dari 1.000.000 transaksi.
3.5
Proses Pengecekan Transaksi PDP Dengan Aplikasi EoFinder Pada pembahasan kali ini, proses tracing atau pengecekkan dilakukan pada RNC yang
ada di area Jakarta pusat yaitu pada linkRJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1, di site (KPPTI) kantor pusat PT.Indosat Tbk, lantai 3 podium belakang. Proses pengecekan dilakukan selama 2 hari dari tanggal 20-21Februari 2014 dalam 2 sesi selama 4 jam. Untuk sesi pertama dilakukan pada siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib), dan untuk sesi kedua dilakukan pada malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib).
Adapun tujuan dari proses pengecekkan tersebut adalah untuk mengetahui apakah yang menyebabkan terjadinya kegagalan aktivasi PDP tersebut dan ganguan apa saja yang sering muncul pada jam-jam sibuk tersebut.
3.5.1
Tampilan HomepageAplikasi EoFinder Client Berikut merupakan tampilan homepage aplikasiEofinder yang digunakan untuk
mengetahui apakah yang menyebabkan terjadinya kegagalan aktivasi PDP pada linkRJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1 di site KPPTI lt.3 podium belakang. Kemudian hasil dari pengecekkan tersebut dianalisa untuk mengetahui apakah yang menyebabkan terjadinya kegagalan aktivasi PDP, dan gangguan apakah yang sering muncul pada aktivasi PDP di jam-jam sibuk sehingga user tidak dapat terkoneksi dengan internet.
Gambar 3.6Tampilan Aplikasi EoFinder
Ada beberapa icon di menubar yang dapat digunakan untuk menyimpan file hasil trace, membuka file hasil trace, serta mengkonvert file hasil trace ke dalam berbagai format.
Icon sebelah kiri yaitu ‘Activities’ digunakan untuk melihat pekerjaan (session) yang sedang dilakukan.Icon sebelah kanan yaitu ‘Message’ digunakan untuk melihat pesan signalling (signalling flow) pada proses tracing.
3.5.2
PemilihanSession IuPS Dialogue Pemilihan Session IuPS Dialoguedimaksudkan agar lebih fleksibel dalam melakukan
proses trace. Karena interface yang digunakan untuk interkoneksidari RNC ke arah SGSN yakni IuPS interface.
Gambar 3.7 Pilih Session IuPS Dialogue
3.5.3
Pengaturan Waktu dan Tanggal Berikut merupakan tampilan pengaturan waktu dan tanggal yang digunakan untuk
mengetahui gangguan yang sering terjadi pada protocolaktivasi paketdatatersebut.
Gambar 3.8 Pengaturan Waktu dan Tanggal
Pengaturan waktu dan tanggal dimaksudkan agar pengecekan pada kegagalan pengiriman packetdata dapat lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan. Pada proses trace kali ini waktu yang digunakan untuk proses penelitian yakni pada tanggal 20 Februari 2014 dalam 2 sesi (siang dan malam). Untuk sesi pertama dilakukan pada siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib), dan untuk sesi kedua dilakukan pada malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib). Max result merupakan jumlah transaksimaksimal yang dapat ditampilkan pada setiap proses pengecekkan. Jumlah transaksi yang dijadikan sample dibedakan menjadi 2 ke dalam masing-masing sesi. Untuk sesi pertama (siang hari) mengambil sample sebanyak 35.000 transaksi, sedangkan sesi kedua (malam hari) mengambil sample sebanyak 55.000 transaksi aktivasi PDP yang dilakukan oleh user.
3.5.4
Pengaturan Linkset Berikut merupakan tampilan pengaturan linksetyang digunakan untuk mengetahui
gangguan yang sering terjadi pada protocolaktivasiPDP.
Gambar 3.9 Pengaturan Link Set
Pada kolom linkset ketik *jkt* sebagai filter untuk memastikan bahwa link yang akan kita trace adalah linkset Jakarta. Sebagai sample kita pilih 2 link pada proses pengecekkan kali ini yaitu RJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1.
3.6
Hasil Proses Pengecekan Sebelum Perbaikan Berikut merupakan tampilan hasil proses pengecekan di site KPPTI lt.3 yang dilakukan
pada tanggal 20 Februari 2014 pada linkRJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1 dengan aplikasi Eofinder sebelum dilakukan perbaikan.
3.6.1
Transaksi Kegagalan Aktivasi PDP Pada RJKKP3 dan RJKKP4Ke Arah SGJKT1 Sebelum Perbaikan Berikut merupakan tabel hasil pengecekkan pada tanggal 20 Februari 2014 yang
dilakukan pada sesi pertama siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib) dan sesi kedua malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib) pada linkRJKKP3 ke arah SGJKT1sebelum dilakukan perbaikan.
Tabel 3.3 Kegagalan Aktivasi PDP Sesi Pertama Pada RJKKP3Sebelum Perbaikan
Tabel 3.4 Kegagalan Aktivasi PDP Sesi Kedua Pada RJKKP3 Sebelum
Perbaikan
Dari tabel hasil pengecekkan pada tanggal 20 Februari 2014 telah dilakukan trace pada linkRJKKP3 ke arah SGJKT1dalam 2 sesi selama 4 jam. Sesi pertama dilakukan pada siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib) dengan jumlah percobaan sebanyak 35.000 transaksi.Kemudian sesi kedua dilakukan pada malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib) dengan jumlah percobaan sebanyak 55.000 transaksi.Untuk jumlah transaksi antara sesi pertama dan kedua memiliki jumlah transaksi yang berbeda. Hal ini disebabkan karena jumlah user yang melakukan percobaan transaksi internet pada malam hari jumlahnya jauh lebih banyak, jika dibandingkan pada siang hari.Untuk
melakukan perhitungan pada kegagalan dan keberhasilan aktivasi PDP dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah transaksi PDP yang gagal (Sum PDP Failure) = 4.359 transaksi Jumlah percobaan transaksi PDP (Sum PDP Attempt) = 35.000 transaksi
Jumlah transaksi PDP yang berhasil (Sum PDP Success) = 30.641 transaksi Jumlah percobaan transaksi PDP (Sum PDP Attempt) = 35.000 transaksi
Dari hasil perhitungan pada sesi pertama, siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib) tanggal 20 Februari 2014 diatas terlihat bahwa, rata-rata aktivasi PDP yang gagal pada RJKKP3 ke arah SGJKT1masih cukup besar melebihistandarisasi KPI yang
telah
ditetapkan.Rata-rata transaksi aktivasi PDP yang gagal pada sesi pertama yakni sebesar 12,55%, masih diatas standarisasi KPI yang telah ditetapkan yakni <10% dengan kualitas baik. Kemudian untuk rata-rata aktivasi PDP yang berhasil pun tidak jauh berbeda yakni sebesar 87,45%, masih dibawah standarisasi KPI yang telah ditetapkan yakni >90% dengan kualitas baik.
Berikut merupakan tabel hasil pengecekkan pada tanggal 20 Februari 2014 yang dilakukan pada sesi pertama siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib) dan sesi kedua malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib) pada RJKKP4 ke arah SGJKT1sebelum dilakukan perbaikan.
Tabel 3.5 Kegagalan Aktivasi PDP Sesi Pertama Pada RJKKP4 Sebelum Perbaikan
Tabel 3.6 Kegagalan Aktivasi PDP Sesi Kedua Pada RJKKP4 Sebelum Perbaikan
Dari hasil perhitungan pada sesi pertama, siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib) tanggal 20 Februari 2014 diatas terlihat bahwa, rata-rata aktivasi PDP yang gagal pada RJKKP4 ke arah SGJKT1 masih cukup besar melebihi standarisasi KPI yang
telah
ditetapkan.Rata-rata transaksi aktivasi PDP yang gagal pada sesi pertama yakni sebesar
12,67%, masih diatas standarisasi KPI yang telah ditetapkan yakni <10% dengan kualitas baik. Kemudian untuk rata-rata aktivasi PDP yang berhasil pun tidak jauh berbeda yakni sebesar 87,33%, masih dibawah standarisasi KPI yang telah ditetapkan yakni >90% dengan kualitas baik.
3.6.2
TotalTransaksi Rata-rata Kegagalan Aktivasi PDP Pada RJKKP3 dan RJKKP4 ke Arah SGJKT1Sebelum Perbaikan Berikut merupakan table total hasil perhitungan rata-rata transaksi PDP yang gagal
dan berhasil yang dilakukan dalam 2 sesi. Sesi pertama dilakukan siang hari (pukul 12:00 15:00 wib) dan sesi kedua dilakukan malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib), tanggal 20 Februari 2014 pada RJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1 sebelum dilakukan perbaikan. Tabel 3.7 Total Perhitungan Rata-rataTransaksi AktivasiPDP Sebelum Perbaikan
Untuk menghitung total rata-rata transaksi aktivasi kegagalan PDP pada masingmasing RNC (RJKKP3 dan RJKKP4), dalam 2 sesi (siang + malam) pada tanggal 20 Februari 2014, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah transaksi PDP yang gagal dalam 2 sesi (siang + malam) padaRJKKP3 = 35.885Transaksi Jumlah percobaan transaksi PDP yang dilakukan dalam 2 sesi (siang + malam) pada RJKKP3 = 360.000 Transaksi
Kemudian untuk menghitung total rata-rata transaksi aktivasi kegagalan PDP pada kedua RNC (RJKKP3 + RJKKP4) dalam 2 sesi (siang + malam) pada tanggal 20 Februari 2014, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah transaksi PDP yang gagal dalam 2 sesi (siang + malam) pada RJKKP3 = 9,97% Jumlah transaksi PDP yang gagal dalam 2 sesi (siang + malam) pada RJKKP4 = 10,14% Jumlah RNC yang digunakan = 2 RNC
Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa, total rata-rata aktivasi PDP yang gagal tanggal 20 Februari 2014 pada kedua RNC (RJKKP3 + RJKKP4) ke arah SGJKT1 dalam 2 sesi (siang + malam) masih cukup besar melebihi standar KPI yang ditetapkan yakni sebesar 10,05% dengan kualitas buruk. Kemudian untuk rata-rata aktivasi PDP yang berhasil pun masih belum memenuhi standar KPI yakni sebesar 89,95%. Pada sesi kedua (malam hari) di kedua RNC tersebut sudah cukup baik. Pasalnya rata-rata transaksi aktivasi PDP yang berhasil sudah mencapai 90%. Berikut merupakan diagram Transaksi aktivasi PDP pada kedua RNC, tanggal 20 Februari 2014 selama 2 sesi.
Gambar 3.10PersentaseTransaksi Aktivasi PDP Sebelum Perbaikan
Dari data diagram diatas terlihat bahwa, persentasetransaksi kegagalan aktivasi PDP ke arah SGJKT1 sebesar 10,05%.Persentase kegagalan paling besar yakni sekitar 6% terjadi disebabkan oleh (Missing or Unknown APN), APN yang digunakan tidak sesuai atau dengan kata lain APN tidak terdaftar di database Indosat.Kemudian untuk persentase kegagalan yang cukup besar yakni sekitar 3% terjadi disebabkan oleh (Network Failure), adanya masalah disisi jaringan sehingga aktivasi PDP tersebut menjadi terganggu.
3.6.3
Indikasi Kegagalan Aktivasi PDP Berikut merupakan indikasi kegagalan yang terjadi saat aktivasi PDP pada RJKKP3
dan RJKKP4 ke arah SGJKT1 tanggal 20 Februari 2014 dalam 2 sesi, siang hari (pukul 12:00 - 15:00 wib) dan sesi kedua malam hari (pukul 19:00 - 22:00 wib) sebelum dilakukan proses perbaikan.
3.6.3.1 Missingor Unknown APN (APN Tidak Diketahui Atau Terdaftar) Missing or Unknown APN adalah kondisi dimana APN yang digunakan bukan merupakan APN yang seharusnya. Dengan kata lain APN yang digunakan tersebut tidak terdaftar didatabase(3GPP TS 24.008).Ketika user menginginkan untuk mengakses internet menggunakan handset maka APN harus diisi sesuai dengan APN operator yang menyediakan layanan internet tersebut.Misalkan APN yang sudah terdaftar yakni "indosatgprs dan blackberry.net" maka SGSN akan mengecek APN yang digunakan oleh
user tersebut apakah sudah terdaftar di database. Jika APN sesuai, paket data akan langsung diteruskan oleh SGSN tersebut ke GGSN. Sebaliknya jika APN yang diisi tidak sesuai atau APN tersebut di ubah maka akan terjadi kondisi kegagalan pada aktivasiPDP tersebut dengan cause "Missing or Unknown APN", kemudian paket data tersebut akan dikembalikan oleh SGSN ke RNC. Berikut merupakan table contoh APN yang tidak terdaftar di database, yang dikirimkan dari RNC ke arah SGSN. Tabel 3.8Bukan APN
Indosat
Berikut merupakan indikasi kegagalan yang terjadi saat aktivasi PDP pada RJKKP3 dan RJKKP4 ke arah SGJKT1 tanggal 20 Februari 2014. Kegagalan pada saat aktivasi PDP berikut terjadi karena user melakukan transaksi dengan APN yang tidak terdaftar di database Indosat.
Gambar 3.11APN Tidak Diketahui (Unknown APN)
Dari gambar diatas terlihat bahwa user menggunakan APN yakni epc.tmobile, sehinnga permintaan aktivasi PDP gagal dan ditolak oleh SGSN.Berikut merupakan gambar user yang mencoba melakukan transaksi tanpa APN, sehingga APN tersebut tidak muncul.
Gambar 3.12APN Hilang (Missing APN)
3.6.3.2 NetworkFailure Network failure adalah kondisi dimana terjadi kegagalan pada sisi jaringan.Ketika banyaknya transaksi aktivasi PDP yang gagal pada jam-jam sibuk, transaksi PDP yang apabila berhasil seharusnya sudah terkirim ke GGSN, namun sebaliknya hingga paketpaket tersebut menumpuk di SGSN, menunggu untuk direspon, dan hal tersebut memicu indikasi error disisi SGSN (3GPP TS 24.008), seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.13 Proses Aktivasi PDP Ditolak Oleh GGSN
Dari gambar diatas terlihat bahwa proses aktivasi PDP dikirim dari arah SGJKT1 ke arah GGJKT3. Ketika SGSN mengirimkan aktivasi PDP ke arah GGSN, namun di tolak oleh GGSN karena terjadi indikasi error disisi SGSN sehingga proses aktivasi PDP mengalami kegagalan pada sisi jaringan.
Gambar 3.14Indikasi Error Disisi SGSN
Dari gambar diatas terlihat bahwa APN yang digunakan oleh user tersebut sudah sesuai yaitu indosatgprs, namun IP Address berisi IP dari SGJKT1, kini berisikan tanda (…….) yang menandakan ada indikasi error disisi SGSN. GGSN yang semestinya menerima pesan tersebut, kemudian menolak dengan keterangan (network failure), proses aktivasi PDP mengalami kegagalan pada sisi core network, seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.15 Network Failure (Kegagalan Disisi Jaringan)
Adapun kondisi lain yang mengindikasikan adanya error disisi jaringan, ketika server yang dituju oleh user tidak merespon, sehingga terjadi indikasi kegagalan aktivasi PDP pada sisi jaringan, seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.9Server Tidak Merespon
Dari tabel diatas terlihat bahwa pesan yang seharunya sampai ke server yang dituju mengalami kegagalan karena tidak adanya respon dari server tersebut.Kemungkinan server yang dituju sedang down (dalam kondisi off), atau server tersebut sudah tidak lagi digunakan sehingga terjadi indikasi kegagalan aktivasi PDP pada sisi jaringan, dengan respon (199 GTPno resources available). Kemudian untuk setiap packet yang berhasil dikirim dari SGSN ke GGSN direspon dengan (128 GTP-request accepted).
3.6.4
Keberhasilan Pengiriman PacketData Adapun proses aktivasi PDP yang berhasil dilakukan dari SGSN ke arahGGSN,
direspon dengan keterangan (128 GTP-request accepted), sehingga user dapat terkoneksi ke internet. Misalkan SGJKT1(202.152.174.xx) mengirim pesan aktivasi PDP, dengan membawaalamat IP ke GGJKT (202.152.169.xx). Kemudian GGSN akan menerima pesan aktivasiPDP tersebut dan meroutingkan ke server yang dituju. Ketika server merespon dengan baik, GGSN kemudianmengirim referensialamat IP dari SGJKT1 (120.176.188.xx), seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.10Respon Keberhasilan Dari GGSN
Berikut merupakan capture gambar pakcetdataprotocol (PDP) yang berhasil dikirim dari SGJKT1 ke arah RJKKP3 sehingga user dapat terkoneksi ke internet.
Gambar 3.16Keberhasilan Aktivasi PDP
Dari gambar diatas dapat dilihat, ketika RNC mengirimkan pesan untuk aktivasi PDP. Setelah itu SGSN merespon pesan tersebut dengan mengirimkan pesan (Active PDP Context Accept) dan sempat terjadi session kurang lebih 5 menit dari pukul 11:45 - 12:00 WIB.
3.6.5
Kategorisasi Kegagalan Adapun hal-hal lain yang biasa terjadi pada saat aktivasiPDP, terbagi ke dalam 2
kategoridiantaranya : 1. Aktivasi PDP Gagal Karena Kesalahan Disisi UE (Handset) Kondisi tersebut mengindikasikan adanya gangguan disisi radio.Berikut ini merupakan contoh ‘failure cause’ yang termasuk dalam kategori terindikasi gangguan disisi radio. Tabel 3.11Kesalahan Disisi UE
(Handset)
2. Aktivasi PDP Gagal Karena Kesalahan Disisi Network Kondisi tersebut mengindikasikan adanya gangguan disisi jaringan.Berikut ini merupakan contoh ‘failure cause’ yang termasuk dalam kategori terindikasi gangguan disisi jaringan (network). Tabel 3.12Kesalahan Disisi Network