BAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES
3.1 Pemodelan Bisnis Kehadiran ponsel pintar menjadi berperan penting dalam hubungan komunikasi dan akses terhadap informasi terkini menjadi lebih mudah dan praktis, apalagi untuk seseorang yang memiliki mobilitas tinggi. Terlebih lagi dalam hal mobilitas, orang akan dengan mudah membawa ponsel pintar karena mudah dibawa, ringan dan memiliki kemampuan seperti komputer. Namun semakin tingginya mobilitas dan aktivitas dari pengguna ponsel pintar, maka akan semakin tinggi pula peluang terjadi kehilangan ponsel pintar yang dikarenakan kelalaian dari pengguna seperti menaruh sembarang tempat, lupa meletakkan ponselnya, atau pencurian, dan sebagainya. Jika sudah terjadi kehilangan seperti ini, maka kecil peluang dari pengguna untuk menemukan kembali ponsel pintar mereka. Selain itu jika terjadi kehilangan pada ponsel pintar, terkadang data-data pengguna yang ada didalam ponsel pintar inilah yang dirasa lebih berharga dibandingkan dengan harga dari sebuah ponsel pintar itu sendiri. Berdasarkan paparan masalah diatas maka dibutuhkan aplikasi pelacakan yang dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada pengguna yang kehilangan ponsel pintarnya untuk menemukan kembali ponsel pintarnya. Aplikasi ini akan berjalan pada sistem operasi berbasis Android sehingga aplikasi ini akan menggunakan bahasa Java sebagai bahasa pemrogramannya dan nantinya aplikasi juga akan mengintegrasikan fitur SMS dan GPS yang sudah tertanam pada ponsel pintar tersebut. Pada Gambar 3.1 merupakan gambaran mengenai aktivitas aplikasi yang terjadi sebelum terjadi kehilangan ponsel pintar. Disana pengguna akan menginput data data yang diperlukan dalam aplikasi seperti password, kata yang digunakan untuk pelacakan dan nomor yang akan menerima pesan. Gambar 3.2 merupakan penggambaran ketika telah terjadi pencurian pada ponsel pintar kita. Dalam skenario, ketika telah terjadi penculikan tersebut, pencuri akan menukar kartu SIM yang ada pada ponsel pintar kita. Pada saat ponsel kembali dinyalakan
33
34
maka aplikasi akan menjalankan service yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kartu apakah kartu tersebut masih sama atau sudah diganti. Jika ada pergantian kartu maka aplikasi akan mengirimkan SMS ke nomor penerima. Pemilik sebenarnya dapat mengirimkan SMS yang digunakan untuk melacak dan aplikasi akan membaca nomor pengirim dan isi SMS jika sama dengan data yang diinput sebelumnya SMS tidak akan ditampilkan pada ponsel yang dicuri. Selanjutnya aplikasi akan mencari lokasi dan akan mengirimkan lewat pesan SMS tanpa diketahui oleh pencurinya.
Gambar 3.1 Aktivitas sebelum terjadi kehilangan
Gambar 3.2 Aktivitas yang terjadi jika terjadi kehilangan
3.1.1 Analisa Penggunaan Short Message Service (SMS) pada Aplikasi Pelacakan Penggunaan fitur SMS pada aplikasi pelacakan ini dikarenakan SMS merupakan fitur yang disediakan semua provider dan fitur yang sudah ada pada semua ponsel sehingga dapat digunakan oleh semua ponsel dan tidak memerlukan
35
ponsel yang mahal karena ponsel biasa pun bisa mengirim dan menerima SMS. Kecepatan mengirim SMS yang real time memungkinkan informasi yang dikirimkan ponsel pintar yang dicuri dapat diterima secara cepat. Dalam proses pengiriman SMS ini SMS yang dikirimkan tidak langsung dikirim ke nomor penerima namun akan masuk ke Short Message Service Center. Jika terjadi pengiriman SMS yang tertunda, mungkin ini dikarenakan ponsel penerima dalam keadaan mati atau tidak adanya sinyal didaerah tersebut sehingga menyebabkan pengiriman SMS tertunda. Namun pengiriman akan dilanjutkan lagi oleh Short Message Service Center setelah permasalahan-permasalahan tersebut telah teratasi dan kita tidak perlu mengirimkan SMS lagi kecuali jika ada laporan dari Short Message Service Center bahwa pengiriman SMS gagal. Biaya untuk pengiriman SMS pun murah sehingga menghindari kecurigaan penggunaan pulsa dari ponsel pintar yang hilang. Karena itu pemilihan fitur SMS sebagai media untuk mengirim pesan informasi digunakan dalam aplikasi ini. Selain itu SMS juga dapat digunakan ponsel pintar untuk membaca pesan yang diterima berupa perintah atau tidak dan dapat menyembunyikan pesan sehingga pencuri tidak menyadari ada SMS aneh yang masuk. Informasi yang dikirimkan dari ponsel pintar yang hilang melalui SMS nantinya berupa koordinat posisi dari ponsel pintar itu berada baik itu dengan koordinat GPS atau Cell Global Identity.
3.1.2 Analisa Penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk Menentukan Posisi Ponsel Global Positioning System (GPS) merupakan sistem yang dapat mendeteksi posisi keberadaan benda maupun orang yang berada dimuka bumi secara global melalui satelit. GPS didesain untuk memberikan posisi pengguna, kecepatan pergerakan pengguna, dan informasi waktu yang dicapai untuk samapi ketujuan. Sistem GPS ini disediakan gratis untuk umum sehingga dapat digunakan hanya dengan alat penangkap sinyal GPS. Selain itu, sistem ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Tingkat akurasi yang tinggi ini merupakan faktor penting dalam pencarian ponsel pintar yang hilang, sehingga mengurangi kesalahan dalam pencarian lokasi ponsel pintar yang hilang nantinya.
36
Pada aplikasi pelacakan ini, nantinya sistem GPS akan memberikan koordinat garis bujur dan garis lintang beserta keakurasian dari koordinat yang diberikan tersebut kepada pengguna yang kehilangan ponsel pintarnya dan dikirim menggunakan fitur SMS. Pada aplikasi ini format SMS yang digunakan untuk mengirim koordinat GPS sudah diformat dengan Google Maps API, sehingga pengguna akan mendapatkan link yang dapat dibuka pada browser baik itu menggunakan ponsel atau browser PC untuk melihat posisi dan letak dari GPS tersebut.
3.1.3 Analisa Penggunaan Cell Global Identity (CGI) untuk Menentukan Posisi Ponsel Cell Global Identity (CGI) merupakan standar untuk mengidentifikasi jaringan yang diterima oleh ponsel. Ini merupakan pilihan kedua setelah ponsel pintar tidak dapat mendapatkan koordinat posisi GPS atau kondisi GPS yang dalam keadaan mati. Dengan CGI ini kita dapat melacak keberadaan karena CGI juga menyediakan informasi letak dari ponsel itu berada berdasarkan jaringan atau sinyal yang digunakan atau diterima oleh ponsel. Dengan CGI, tidak akan ada kode yang sama untuk satu BTS digunakan oleh BTS lain bahkan antara negara pun akan berbeda karena kode-kode dalam penomoran BTS itu unik dan disusun dari beberapa komponen. Contohnya Indonesia selalu menggunakan 510 untuk kepala dari kode BTS nya, karena 510 merupakan kode mobile dari negara Indonesia. Jadi dengan CGI ini kita dapat mengidentifikasi keberadaan ponsel dengan melihat kode yang didapat dan menerjemahkannya dengan website yang mencatat dan mengumpulkan data dan informasi mengenai BTS berserta lokasinya yang ada diseluruh dunia. Pelacakan menggunakan sinyal yang dipancarkan oleh BTS memang kurang akurat karena jangkauan dari sinyal yang dipancarkan oleh satu BTS sangat jauh sehingga pencarian menggunakan CGI ini kurang optimal namun setidaknya dapat memanfaatkan peluang untuk mengetahui posisi ponsel pintar kita yang hilang.
37
3.2 Pemodelan Data Pada aplikasi pelacakan ini data-data yang digunakan meliputi data mengenai GPS, Cell Global Identity, dan juga data IMSI. Pada GPS data yang digunakan adalah data mengenai koordinat letak yang ada di bumi. Koordinat tersebut meliputi dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang dan garis bujur ini jika disatukan akan menghasilkan sebuah koordinat yang menjadi letak ponsel yang hilang. Data tersebut juga akan dilengkapi dengan data akurasi dari koordinat tersebut dalam satuan meter sehingga kita dapat mengetahui radius jarak dari koordinat tersebut. Data GPS akan dikirimkan oleh aplikasi pada saat GPS dalam keadaan ON. Data Cell Global Identity yang digunakan merupakan kombinasi dari komponen komponen MCC, MNC, LAC, Cell Id. Data CGI merupakan data yang digunakan untuk mengindentifikasi letak posisi ponsel yang hilang berdasarkan lokasi BTS tempat sinyal yang diterima oleh ponsel. Data ini digunakan ketika GPS dalam keadaan OFF. Pada data International Mobile Subcribe Identity (IMSI) merupakan data unik yang digunakan untuk membedakan kartu SIM yang satu dengan lainnya. Pada Gambar 3.3 merupakan gambar contoh dari IMSI yang ada pada sebuah kartu SIM.
Gambar 3.3 Contoh nomor IMSI pada sebuah kartu SIM
Pada 3 digit blok pertama merupakan MNC, 2 digit blok kedua adalah nomor dari provider, dan blok terakhir merupakan MSIN. MSIN merupakan nomor unik yang diberikan oleh provider untuk membedakan kartu SIM.
38
3.3 Pemodelan Proses Pada pemodelan proses akan dijelaskan mengenai proses-proses yang terjadi di aplikasi. Pada Gambar 3.4 digambarkan mengenai proses apa saja yang terjadi pada pemilik, pencuri, aplikasi, hingga fitur SMS dan GPS pada ponsel pintar.
Gambar 3.4 Proses-proses pada aplikasi pelacakan
39
3.3.1 Proses Setting Konfigurasi pada Aplikasi Pada saat penginstalan aplikasi selesai, pengguna akan ditampilkan sebuah tombol yang akan menuju ke sebuah form yang digunakan untuk menyimpan data-data. Data yang dibutuhkan dalam aplikasi ini ialah informasi mengenai kartu SIM. Data mengenai informasi kartu SIM pengguna diambil yaitu data IMSI dari kartu SIM. Data IMSI ini berjumlah 15 digit dan merupakan kode unik dari kartu SIM. Data ini nantinya diinput otomatis oleh aplikasi dan bukan diinput oleh pengguna. Pengguna hanya akan melihat data ini dan tidak dapat merubah susunan dari IMSI itu sendiri. Data yang diinput oleh pengguna ialah data tentang password yang digunakan untuk membuka aplikasi nantinya, data mengenai kata unik yang digunakan untuk verifikasi SMS dan melakukan pelacakan pada ponsel pintar, dan juga nomor penerima yang digunakan untuk mengirim informasi posisi dari ponsel yang hilang. Proses setting konfigurasi ini digambarkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Alur proses input data pada aplikasi
40
3.3.2 Proses Penyimpanan Konfigurasi Data yang telah dimasukkan dalam form tersebut maka akan disimpan menggunakan SharedPreferences. SharedPreferences merupakan salah satu tempat penyimpanan yang telah disediakan oleh platform Android selain menggunakan SQLite. SharedPreferences digunakan karena penggunaan yang mudah dan tidak ada data yang terlalu besar untuk disimpan. Nantinya data yang disimpan dapat digunakan kembali untuk proses-proses selanjutnya dengan memanggil kembali data-data yang telah disimpan. Data yang disimpan dalam Sharedpreferences ini merupakan data yang digunakan nantinya untuk proses ketika akan login ke aplikasi, proses pemeriksaan kartu SIM karena nantinya proses pemeriksaan kartu SIM akan melihat nomor IMSI yang telah disimpan sebelumnya lebih jelasnya akan dibahasa pada sub bab 3.3.3, kemudian proses pengiriman SMS menggunakan nomor yang telah disimpan, kemudian dalam proses penerimaan perintah melalui SMS juga isi dari pesan dibandingkan dengan data isi sms yang telah disimpan.
3.3.3 Proses Pemeriksaan Kartu SIM Pada Gambar 3.6 digambarkan proses pemerikasaan kartu SIM pada saat ponsel baru saja dihidupkan. Pada saat pencuri menghidupkan kembali ponsel pintar maka aplikasi pelacakan akan melakukan service yang berjalan pada saat ponsel baru saja hidup untuk mendeteksi kartu SIM tersebut sudah berganti atau masih dengan nomor yang sama. Service yang berjalan akan memeriksa nomor Internationa Mobile Subcribe Identity (IMSI) dari kartu SIM yang ada pada ponsel dan membandingkan dengan data mengenai kartu SIM yang telah disimpan pada aplikasi. Jika tidak terjadi pergantian kartu SIM maka aplikasi tidak akan mengirimkan SMS. Namun, jika terjadi pergantian kartu SIM maka aplikasi akan mengirimkan SMS mengenai telah terjadi perubahan kartu SIM pada ponsel pintar kita dengan mengirimkan SMS tersebut dari nomor baru dari pencuri sehingga pengguna sebenarnya dapat mengetahui nomor siapa yang ada pada ponselnya walaupun berada dalam jarak jauh.
41
Gambar 3.6 Alur proses pemeriksaan kartu SIM
3.3.4 Proses Pengiriman Informasi Posisi Gambar 3.7 menjelaskan tahap proses pengiriman informasi posisi ini, dimulai dari pesan masuk yang diterima oleh ponsel pintar yang hilang. Pesan masuk ini dibaca oleh aplikasi dan jika formatnya sesuai dengan data yang telah disimpan pada aplikasi maka pesan SMS akan disembunyikan dan tidak ditampilkan sehingga pencuri tidak akan mengetahui jika ada SMS yang masuk. SMS yang tidak sesuai format akan ditampilkan layaknya SMS biasa. Setelah aplikasi menyembunyikan SMS maka aplikasi akan mendeteksi keadaan dari GPS. Jika GPS dalam keadaan hidup, aplikasi akan mencari koordinat posisi dari ponsel pintar yang hilang dengan menggunakan GPS dan mengirimkannya ke nomor penerima. Pesan yang diterima oleh nomor penerima nantinya akan berupa koordinat langitude dan latitude disertai link website yang telah disambungkan dengan API dari Google Maps. Dan jika GPS dalam keadaan mati, aplikasi akan
42
mencari informasi mengenai sinyal yang diterima oleh ponsel pintar yang hilang. Sinyal yang diterima ini juga akan diintegrasikan dengan API dari Opencellid.
Gambar 3.7 Alur proses pengiriman informasi