BAB III PRA PRODUKSI
3.1
Ide dan Pengembangan Konsep Pada pembuatan tugas karya akhir ini penulis bekerja sama dengan partner. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan pada bab 1, penulis menempatkan diri sebagai produser. Dalam mencari ide untuk pembuatan tugas akhir ini penulis selaku produser memikirkan ide dengan partner penulis yang membuahkan beberapa ide untuk dipilih. Pilihan jatuh pada ide pembuatan program reality show yang terinspirasi dari program reality show yang ditayangkan di televisi berbayar, SyFy channel, yaitu “Destination Truth”. Program reality show “Destination Truth” ini merupakan program yang mengangkat tentang penguakan suatu mitos dengan menggunakan bantuan teknologi. Namun setelah beberapa kali melakukan pengembangan pada ide yang telah dipilih, penulis merasa ide yang telah dikembangan kurang pas serta sudah banyak program yang serupa telah ditayangkan di televisi-televisi nasional, seperti program reality show “Pemburu Hantu” dan “Dua dunia” namun dengan treatment yang berbeda dengan program reality show “Destination Truth”. Selain itu ide program ini ditanggalkan mengingat kemampuan penulis selaku produser dan partner akan adanya banyak keterbatasan untuk treatment program tersebut, juga keterbatasan budget serta peralatan yang akan digunakan untuk program tersebut. Setelah ide yang sebelumnya dirasakan kurang pas, penulis selaku produser mendapat ide baru yang akan dikembangkan. Penulis sendiri sering menonton program news maupun membaca berita-berita melalui media online yang tentunya menayangkan berita-berita kriminal yang terjadi di masyarakat. Penulis merasa berita kriminal yang ditayangkan televisi dan di media online tersebut akan lebih menarik untuk dibuat ke dalam suatu program yang dikemas secara menarik, mengingat kebanyakan peristiwa kriminal kebanyakan dibuat dalam format hardnews dan magazine, dan penulis ingin membuat sesuatu yang beda dengan program yang mengangkat kejadian-kejadian kriminal di Indonesia dalam format reality show.
35
Program reality show yang mengangkat tema kriminal ini ternyata mirip dengan program reality show “Scam City” yang ditayangkan di televisi berbayar National Geographic. Namun, kami yakin jika program ini akan banyak ditonton oleh pemirsa karena program reality show di Indonesia yang menguak kehidupan kriminal belum ada yang menggunakan hidden camera dan hal inilah yang merupakan keunggulan mendasar untuk meraih angka rating dan share yang tinggi. Setelah menetapkan ide ini, penulis selaku produser me-review ulang tayangan program “Scam City” ditiap episodenya untuk mengetahui bagaimana flow story-nya dan bagaimana ekseskusi program secara teknis. Untuk membuat perbedaan program “Scam City” dengan yang akan dibuat kami, dari segi perspektif story, Scam City hanya mengupas bagaimana sebuah penipuan terjadi dan menangkap basah pelaku, sedangkan di program kami ingin menampilkan aparat polisi sebagai pihak yang berwenang juga ikut dalam menangkap basah pelaku penipuan untuk menambah gambar reality pada program ini. Namun, kendala dari tim kami adalah tidak memiliki koneksi untuk memakai aparat kepolisian serta masalah persetujuan kepolisian Indonesia untuk kebutuhan tayang. Jadi, penulis dan partner mengurungkan niat tersebut.
3.2
Persiapan Administrasi Didalam point ini, akan dibahas apa saja kebutuhan produksi mengenai kebutuhan shooting dimulai dari kebutuhan lokasi, kebutuhan talent, kebutuhan property, dan estimasi biaya, berikut penjabarannya : 3.2.1
Kebutuhan Lokasi Kebutuhan lokasi untuk melakukan proses shooting program reality show “Criminal Cam” adalah sebagai berikut: NO
KEBUTUHAN LOKASI& PERIZINAN
Permit Fee
1
Bus City Tour Jakarta / Busway
Free
2
Area ITC Fatmawati lantai 3
Hit & Run
3
KomplekB elakang ITC Fatmawati
TBC (BiayaTakTerduga)
4
TAXI
Rp. 300.000,- (Max)
1. Bus City Tour Jakarta / Busway 36
Untuk melakukan pengambilan gambar dalam Bus City Tour Jakarta serta Bus Transjakarta ini, penulis selaku produser sudah melakukan konfirmasi dan perizinan secara langsung dengan koordinator pengelola Bus City Tour Jakarta dan Bus Transjakarta dengan tujuan untuk dapat dengan leluasa
mengambil gambar di dalam Bus City Tour Jakarta dan Bus
Transjakarta pada saat jam pengoperasian bus tersebut. Perizinan yang dilakukan pihak pembuat karya adalah dengan melalui pembicaraan melalui telepon untuk Bus Transjakarta dan diskusi langsung dengan ketua koordinator pengelola Bus City Tour Jakarta secara tatap muka. Kedua bus ini akan digunakan penulis dan crew untuk melakukan proses penjebakan tindakan kriminal yang akan dilakukan host terhadap target pelaku tindak kejahatan.
2. Area ITC Fatmawati Lantai 3 Untuk pengambilan gambar di area ITC Fatmawati, penulis selaku produser dan rekan penulis memutuskan untuk melakukan konsep hit and run, dimana konsep ini mengambil gambar dengan tidak melakukan perizinan dahulu dan jika ketahuan dan ditegur oleh pihak pengelola maka tim akan menghentikan pengambilan gambar. Hal ini dilakukan karena pada awalnya rencana shooting di daerah fatmawati ini tidak dimasukkan ke dalam list lokasi,
namun
pada akhirnya dimasukkan
karena adanya berbagai
pertimbangan lokasi yang diganti dan akhirnya memutuskan untuk shooting di lokasi ini, maka tidak dilakukan perizininan mengingat waktu yang kurang untuk memproses izin yang diperlukan.
3.
Komplek Belakang ITC Fatmawati Komplek belakang ITC Fatmawati digunakan untuk melakukan proses pengambilan gambar dan produser melakukan perizinan kepada warga setempat dan tukang ojek yang ada di lingkungan sekitar sesaat sebelum akan melakukan proses pengambilan gambar dan adegan dilakukan.
37
4.
Taxi Untuk taxi, sama dengan perizininan yang dilakukan produser saat melakukan perizinan di komplek belakang ITC Fatmawati, izin melakukan pengambilan gambar dan adegan dilakukan pada saat sebelum melakukan kegiatan shooting dan langsung izin terhadap supir taxi yang sedang bertugas saat itu. Perizinan ini dilakukan untuk mengambil secondary case yang sudah direncanakan untuk masuk ke dalam badan program atau sebagai kasus tempelan dari kasus utama program yang dibuat.
3.2.2
Kebutuhan Talent Untuk melakukan kerjasama dengan para talent, penulis melakukan kontak langsung dengan talent-talent tersebut, diantara lain: NO
TALENT
FEE
1
YukinoAlmira (Host)
Rp. 2.350.000,-
2
4 Talent Penindak Kriminal
Rp.
450.000,-
a. Talent Utama Talent utama digunakan sebagai host yang akan melakukan penjebakan terhadap target pelaku tindakan criminal. Kontrak dan fee yang diberikan pihak pembuat karya terhadap talent utama sebagai host memerlukan waktu yang sedikit lebih lama, karena melalui proses tawar menawar terlebih dahulu. Untuk talent utama ini dikontrak tidak hanya untuk sebagai host, namun juga talent utama sebagai dubber dimana untuk melengkapi narasi gambar akhir pada program “Criminal Cam” ini. Kemudian untuk fee akan diberikan pada saat shooting dan take narasi dilakukan. b. Talent Pendukung Untuk talent pendukung, penulis dan rekan menentukan berapa talent yang akan digunakan untuk mendukung program Criminal Cam ini, dan memutuskan untuk menggunakan 4 talent lain yang semuanya merupakan pria yang berperan sebagai penindak kriminal. Untuk kontrak dan fee 38
ditentukan oleh penulis, dan pembayaran jasa mereka dilakukan dan dihitung perhari.
3.2.3
EstimasiBiaya a. Kebutuhan Teknis 1 buah Go Pro Chesty Mount
Rp.
510.000,-
1 buah Wireless Clip-on Sennheiser (Rental) 2 hari
Rp.
600.000,-
1 buah Mixer Portable DSA SLR (Rental) 1 hari
Rp.
500.000,-
10 buah Baterai AAA
Rp.
50.000,-
Rp.
300.000,-
b. Kebutuhan Lokasi & Perizinan Taxi (max) c. Kebutuhan Talent Talent Utama (host) – Yukino Almira
Rp. 2.350.000,-
4 Talent Penindak Kriminal
Rp.
450.000,-
d. Kebutuhan Akomodasi Bensin Motor (Rp.20.000 3 Motor x 2 Hari)
Rp.
60.000,-
Parkir Kendaraan (3 Motor x 2 Hari) + 1 motor
Rp.
80.000,-
Breakfast Snack x 10 pax (Crew + Host) x 2 hari
Rp.
50.000,-
Lunch x 12 pax orang @Rp.20.000 x 2 hari
Rp. 480.000 ,-
1 Aqua Botol x 12 @Rp. 3.000,- x 2 Hari
Rp. 100.000,-
5 Busway Tiket @Rp. 3.500 x 6 orang
Rp.
21.000,-
e. Kebutuhan lain-lain 2 buah DVD 8 GB
Rp. 30.000,-
Biaya Tak Terduga
Rp. 500.000,-
Total biaya produksi
3.3
= Rp 6.612.000,-
Persiapan Teknik Persiapan dan kebutuhan teknik yang diperlukan untuk membuat tugas karya akhir program reality show “Criminal Cam” adalah sebagai berikut: 3.3.1
Kebutuhan Peralatan 39
Peralatan yang dibutuhkan untuk pembuatan tugas karya akhir program reality “Criminal Cam”: a. Kebutuhan alat NO
ITEM
Qty
HARGA
1
Canon DSLR EOS 60D
1
Owned
2
Canon DSLR EOS 600D
1
Owned
3
Canon 75 – 300 MM Lens
1
Pinjam
4
Canon 55 – 80 MM Lens
1
Owned
5
Go Pro Hero 3+ black edition
1
Owned
6
Go Pro Chesty Mount
1
Rp.
510.000,-
6
Wireless Clip-on Sennheiser (Rental) 2 1
Rp.
600.000,-
Rp.
500.000,-
50.000,-
hari 7
Mixer Portable DSA SLR (Rental) 1 1 hari
8
Baterai AAA
10
Rp.
9
External Hardisk 500GB
1
Owned
10
SD Card Class 10 32 GB x 3
2
Pinjam
11
Micro SD Card 32 GB x 2
2
Pinjam
12
Batteries DSLR EOS 60 D
2
Pinjam
b. Kebutuhan Properti NO ITEM
Qty
HARGA
1
Chest Mount Go Pro (Custom)
1
Rp. 530.000
2
Iphone
2
Free
c. Wardrobe + Make Up Host NO
ITEM
HARGA
1
Hoodie Jacket warna bebas
Owned
40
3.3.2
2
Kaos warna hitam
Owned
3
Jeans
Owned
4
Sepatu Kats
Owned
5
Make Up
Owned
Pembagian Kerja Dalam pembuatan program “Criminal Cam” ini penulis dan rekan penulis hanya berdua dalam satu kelompok, namun berikut crew yang bekerja dan membantu penulis dan rekan dalam mengerjakan program ini: a. Crew Produksi -
Produser
: Fadilah (Penulis)
-
Camera Person
: Dennis Septiandi
-
Editor Editor Offline
: Dennis Septiandi
Editor Online
: Emon Celli
b. Crew Pendukung -
Host + Talent Host
: Yukino Almira
Talent Pendukung
: - Tommy Mangasa - Yadi - Nana - Dimas
3.3.3
-
Make Up Artist
: Seruni Hanako Mitsui
-
Wardrobe
: Seruni Hanako Mitsui
Kebutuhan Jasa Pembuatan program reality show “Criminal Cam” ini juga membutuhkan jasa untuk kebutuhan program, jasa yang diperlukan adalah sebagai berikut:
41
a. Editor Untuk jasa editor digunakan pada saat memasuki tahap editing online yang sebelumnya editing offline dikerjakan oleh rekan penulis sebatas rough cut saja, sedangkan untuk editing online yang termasuk untuk mixing penulis menyewa jasa editor yang sudah lebih profesional. Hal ini bertujuan agar program yang ditampilkan menjadi lebih hidup atau tidak dragging. b. Graphic Designer Untuk jasa Graphic Designer digunakan untuk membuat OBB program “Criminal Cam”.
3.4
Jadual Pembuatan Tugas Karya Akhir
No.
Kegiatan
1.
First
Februari 1
Maret
(Ide) Pengemba ngan
Ide
+ Konsep 3.
Pengemba nganKont ent
4.
Penentuan Talent
5.
Survey AlatTekni s
6.
Survey lokasi
7.
Mei
Juni
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Meeting
2.
April
Fix
42
Outline + Talent
+
AlatTekni s+ Budget 8.
Shooting Day 1
9.
Shooting Day 2
10.
Editing OBB Offline
11.
Editing OBB Online
12.
Editing Rough Cut Offline
13.
Editing Content Online + Sound Mixing
3.5
Rundown atau Segmentasi Tugas Karya Akhir Untuk
rundown,
penulistidakdapatmemberikan
rundown
sebelum
jadipemecahansegmenakandilakukanketikaalurceritasudahterlihat MakadariitupenulishanyamelampirkanKegiatanperhari shooting. Date
Tim e
Activities
Perso Location n 43
Props / Flow
di
shooting, editing.
H 1 Shooting Story Day 1 5/4/201
5:00
4
Crew kumpul di Base 6
Meruya
Iphone 2 unit
Camp 6:00
Kedatangan
Crew
di
Monas
IRTI Monas 7:00
9:30
Shooting
Opening
Bundaran
Program
HI
Mulai Shooting di City
Naik
Tour Bus
Bundaran
: 1 x PutardariBundaran HI ke Monas
HI Turun
:
Monas 11:3
Shooting
0
dalamBusway
di
Naik
:
Halte Monas
Turun: HalteStati un Kota 14.0
Break Makan Siang
0 14.3
Shooting dengan TAXI
7
0
Naik :
Shooting akanberputardengan
Statiun
TAXI
Kota
KebunKacang – KembaliKe Monas
Turun: IRTI 18.0
Crew kembalike Base
0
Camp
Meruya
H 2 Shooting Story Day 2 6/4/201
07:0
Crew berkumpul di Base
Meruya 44
di
daerah
HI
–
4
0
Camp
07:1
Shooting
5
Iphonedengan Laptop
09:0
Crew sampai di ITC
0
Fatmawati
11:0
Shooting di dalam ITC
0
Fatmawati
12:0
Break Makan Siang
Tracking
Laptop
Fatmawati
Fatmawati
0 13:0
Shooting
di
0
komplekbelakang
Fatmawati
ITC
Fatmawati 15:0
Shooting
Closing
0
Program
16:0
Crew kembalike Base
0
Camp
Fatmawati
H 3 Shooting City Shot Day 1 7/4/201
09.0
Crew Berkumpul di base
4
0
camp
10.0
Crew sampai di Monas
0
untukpengambilan City
Meruya
Time Laps
Shot 11.0
Crew
0
Bundaran
sampai
di HI
untukpengambilan
city
shot siang 13.0
Crew
0
Statiunkotauntukpengam
keGondangDiadanbaliklagike
bilan city shot
Statiun Kota
Crew sampai di Museum
Time lapse
15.0
sampai
di
Naik KRL dariStatiun Kota
45
0
Fatahillahuntukpengamb ilan city shot
17.0
Crew
Time lapse malam
0
kembalikebundaran
HI
untukpengambilan
city
shot H 4 Shooting Cover Trans Jakarta Bus & TAXI 13/4/20
11.0
Crew
berangkatdengan
14
0
motor follow buswaydari Monas kestatiunkota
H 5 Shooting Cover City Tour Bus, Trans Jakarta Bus& TAXI 16/4/20
11.0
Crew
14
0
motor follow City Tour Bus
berangkatdengan
dari
Monas
–
Harmoni – Bundaran HI H 6 Shooting Preparation Reality Host memasang Go Pro dengan Chesty Mounting 19/4/20
16.0
Camera person standby
14
0
di rumah Host
Meruya
H 7 Shooting City Shot HarmonidanPelabuhanSundaKelapa 26/4/20
10.0
Camera person sampai di
14
0
harmoni
15.0
Camera Person sampai
0
di
Time Lapse
Time Lapse
PelabuhanSundaKelapa
46