BAB III PERANCANGAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum Instansi 3.1.1
Sejarah Singkat Instansi
Berdasarkan keputusan panitia persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, tertanggal 19 Agustus 1945, Departemen Sosial RI merupakan salah satu Departemen Pemerintahan pada jaman itu. Menurut surat keputusan tersebut, tugas Departemen Sosial RI dinyatakan secara singkat dan sederhana, yaitu : “Urussan fakir miskin dan anak terlantar”. Untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia, Pemerintah memikul tanggung jawab Konstitusional, mengenai pembangunan Kesejahteraan Sosial, termaktub dalam pasal 34 UUD‟ 45 bahwa : “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”, yang berarti bahwa secara Konstitusional, berdasarkan pasal 34 yang dirangkaikan dengan pasal 33 tentang perekonomian Pemerintah membangun Kesejahteraan Sosial untuk memberantas kemiskinan serta keterlantaran, terutama disebabkan oleh penjajahan dan penindasan yang merugikan masyarakat Bangsa Indonesia. 3.1.2
Masa Pembubaran (Likuidasi)
Peralihan
kepemimpinan
di Negeri ini berpengaruh juga terhadap
keberadaan
kabinetnya. Kemudian berimbas pada lembaga tinggi Negara dan Departemen. Setelah berakhirnya pemerintahan orde baru, yang dilanjutkan pemerintahan reformasi dan saat K.H Abdurrahman Wahid (yang biasa dikenal dengan sebutan „Gus Dur‟) terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia RI, secara mengejutkan keberadaan Departemen Sosial Republik Indonesia dihapus bersama dengan Departemen Penerangan dari jajaran Departemen yang ada di Pemerintahan Indonesia.
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
28 Hal ini membuat para praktisi dan akademisi termasuk mahasiswa Pascasarjana Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia saat itu ikut menyuarakannya dengan menggelar seminar tentang kiprah Departemen Sosial, dengan harapan supaya Gusdur membentuk kembali Departemen Sosial atau keberadaan Departemen lainnya yang dapat mewadahi pelayanan Kesejahteraan Sosial secara institusional. Saat itu pemerintahan Gus Dur menggagas bahwa pelayanan Kesejahteraan Sosial cukup dilakukan oleh masyarakat. Namun keadaan berkata lain, secara tidak diduga pula, saat itu muncul berbagai masalah Kesejahteraan Sosial seperti bencana alam, bencana sosial, populasi anak jalanan dan anak terlantar semakin bertambah terus jumlahnya. Sehingga para mantan petinggi Departemen Sosial menggagas untuk dibentuknya sebuah Badan yang berada langsung di bawah Presiden, maka terbentuklah Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN). 3.1.3
Masa Penggabungan
Dengan terbentuknya BKSN ini permasalahan tidak segera tertuntaskan, malah yang terjadi serba kekurangan karena tidak berimbangnya populasi permasalahan sosial dengan petugas yang dapat menjangkaunya dan kewenangan BKSN juga sangat terbatas. Dengan pertimbangan seperti itu maka Departemen Sosial dimunculkan kembali tetapi digabung
dengan
Departemen
Kesehatan.
Nomenklaturnya
menjadi
Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Gagasan penggabungan ini juga tidak memberikan solusi terentaskannya permasalahan Kesejahteraan Sosial secara memadai, padahal populasi permasalahan sosial semakin kompleks. Kemudian pada masa kebinet berikutnya setelah berakhirnya pemerintahan reformasi berganti ke pemerintahan Gotong Royong, maka Departemen Sosial difungsikan kembali untuk menyelenggarakan tugas-tugas pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial. Dengan
difungsikannya
kembali Departemen
Sosial,
memang
tidak
serta
merta
permasalahan Kesejahteraan Sosial menjadi hilang dan rakyat menjadi sejahtera, tetapi pelayanan sosial yang diterima rakyat menjadi lebih memadai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29 Tenaga pekerja sosial profesional yang dimiliki Departemen Sosial adalah salah satu komponen yang dapat memberikan harapan bagi para Penyandang Masalah Kesjahteraan Sosial (PMKS).
PMKS menjadi mampu memanfaatkan berbagai Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial
(PSKS) yang ada dilingkungan lokalnya bahkan di luar
lingkungannya menuju insan mandiri dan sejahtera dengan pelayanan yang berbasiskan pada kearifan lokal dan hak dasar manusia.
3.1.4
Visi dan Misi Kementerian Sosial RI
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas,
Fungsi,
Kewenangan,
Susunan
Organisasi,
dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden RI Nomor 62 Tahun 2005, dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 sebagaimana telah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2006 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, Kementerian Sosial RI saat ini diberikan mandat
untuk
menyelenggarakan
sebagian
Kementerian ini berkedudukan langsung merealisasikan kebutuhan dan kedudukan
urusan
pemerintah
di bidang
Sosial.
di bawah Presiden. Dengan demikian dalam tersebut mengacu pada Peraturan Menteri
Sosial Republik Indonesia Nomor 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Sosial,
selanjutnya
dalam
melaksanakan
tugas
Kementerian Sosial RI mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pokok
dan
fungsi
30 a. Visi Kementerian Sosial RI , memiliki suatu visi yaitu sebagai berikut : “Kesejahteraan Sosial Oleh dan Untuk Semua” Visi ini mengandung arti bahwa pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian dari kesejahteraan rakyat adalah upaya dan gerakan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, oleh dan untuk seluruh rakyat Indonesia,
yang
dilakukan
dalam rangka
mewujudkan
keadilan
sosial
sebagaimana amanat UUD 1945. Oleh karena itu setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh taraf kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya dan sekaligus mempunyai kewajiban yang sama pula untuk mewujudkan Kesejahteraan Sosial.
b. Misi Kementerian Sosial RI, memiliki misi yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan
kualitas
hidup
berdasarkan
harkat
dan
martabat
manusia. 2. Mengembangkan
prakarsa
dan
peran
aktif
masyarakat
dalam
pembangunan Kesejahteraan Sosial. 3. Mencegah, mengendalikan dan mengatasi permasalahan Kesejahteraan Sosial. 4. Mengembangan sistem jaminan Kesejahteraan Sosial. 5. Memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31 3.1.5 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan kerangka dasar pada pelaksanaan setiap organisasi maupun badan usaha, kerangka dasar yang disusun dengan baik akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi organisasi
maupun perusahaan atau instansi itu
sendiri. Struktur organisasi memberikan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dan hubungan personal yang terdapat dalam suatu badan usaha atau organisasi, maka diperlukan pelaksanaan dan penerapan yang meliputi : a. Perumusan tujuan organisasi dengan jelas. b. Pembagian tugas pekerjaan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dapat dilihat pada :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN SOSIAL RI
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33 3.1.6 Uraian Tugas Pada Kementerian Sosial RI berdasarkan struktur organisasi dapat dinyatakan bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah organiasasi yang menganut sistem pegawai atau karyawan. Hal ini dapat diketahui karena pimpinan mendelegasikan pimpinannya kepada karyawan lainnya. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada Kementerian Sosial RI sebagai berikut : a. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran lintas sektor dan luar negeri, serta monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan dibidang kelautan dan perikanan b. Biro
kepegawaian
mempunyai
tugas
melaksanakan
koordinasi penyusunan
perencanaan, pengembangan, mutasi pegawai, administrasi jabatan fungsional, tata usaha kepegawaian, penyediaan data dan informasi kepegawaian, serta laporan kepegawaian. c. Biro keuangan mempunyai tugas melakukan pembinaan, koordinasi pelaksanaan anggaran,
koordinasi
pelaksanaan
perbendaharaan,
tata
laksana
keuangan,
pengadilan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyelesaian ganti rugi, akuntansi keuangan dan barang milik negara. d. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi
penyusunan
peraturan
perundang-undangan,
pengembangan
hukum
masalah sosial, penyiapan naskah perjanjian, penelaahan, dan bantuan hukum. e. Biro umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengolahan rumah tangga,
perlengkapan,
tata
usaha,
dan persuratan serta pemberian
pelayanan yang menunjang pelaksanaan tugas kantor pusat Kementerian Sosial RI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34 3.2 Dokumen Sistem Yang Berjalan Kementerian Sosial RI memiliki lahan yang luas untuk digunakan sebagai lokasi parkir untuk menampung kendaraan yang hendak parkir ketika gedung serbaguna sedang digunakan untuk acara resepsi. Dengan adanya lahan parkir, maka instansi dapat memanfaatkannya sebagai peluang untuk mendapatkan pemasukan dari lahan parkir. Namun
dalam pengelolaan
lahan
parkir
tersebut dalam pelaksanaannya masih
dilakukan secara manual yaitu mencatat nomer kendaraan yang masuk
dengan
menggunakan tulisan tangan.
3.2.1
Prosedur Kendaraan Masuk
Narasi : 1. Petugas parkir menyiapkan karcis Dokumen input adalah dokumen yang berisikan informasi yang akan diolah datanya dalam komputer untuk menghasilkan informasi (output). Dokumen yang digunakan adalah karcis kendaraan masuk Parkir Kementerian Sosial RI, karcis ini terdiri dari : Nomer kendaraan, tanggal, dan jam masuk kendaraan. Contoh karcis dokumen input parkir Kementerian Sosial RI :
Gambar 3. 2 Karcis Motor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Gambar 3. 3 Lokasi Parkir Motor
Gambar 3. 4 Gedung yang disewakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
3.2.2
Dokumen Output
Dokumen output adalah dokumen yang berisikan bukti pembayaran pengguna jasa parkir yang dihasilkan dari pengolahan data yang telah di input dalam komputer.
Tujuan dikeluarkan dokumen output yang berupa karcis tanda
pembayaran jasa parkir adalah sebagai bukti pembayaran dalam setiap transaksi pengguna jasa parkir.
Gambar 3. 5 Dokumen Output
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
3.3 Analisa Sistem Berjalan 3.3.1 Activity Diagram Sistem Berjalan Berikut adalah activity diagram sistem berjalan yang menggambrkan apa yang terjadi dalam sistem berjalan saat ini.
Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Berjalan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38 Narasi : 1.
Pelanggan datang menuju parkir motor
2.
Operator mencatat nomor kendaraan dengan menggunakan spidol dan memberikan karcis yang tercatat nomor polisi ke pelanggan.
3.
Setelah selesai parkir, pelanggan mengembalikan karcis masuk kepada operator. Kemudian, operator meminta tarif jasa parkir tanpa melakukan perhitungan jam masuk pelanggan. Pelanggan membayar tarif jasa parkir sesuai dengan nominal yang diminta operator.
3.4 Perancangan Sistem Usulan Sistem usulan akan di buat berdasarkan permasalahan yang ada di kantor Kementerian Sosial RI, dalam perancangan aplikasi ini penulis menggunakan metode UML. Perlu di ketahui metode UML merupakan metode object oriented programming (OOP) ,yang menggunakan notasi grafis dalam menyatakan suatu desain. Pemodelan dengan UML menggambarkan yang ada dalam dunia nyata ke dalam bentuk yang dapat di pahami dengan notasi standar UML.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39 3.4.1. Use Case Diagram Sistem Usulan
Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Usulan
Table 3.1 : Skenario Use Case input nopol nama use case Actor Deskripsi pra kondisi Skenario post kondisi
Input nopol Operator Ketika user datang untuk parkir, operator meng input nomer polisi kendaraan yang ingin parkir Operator input nomer polisi kendaraan yang ingin parkir dengan aplikasi parkir yang berada di pintu masuk parkir Kendaraan masuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40 Table 3.2 : Skenario Use Case cetak karcis masuk nama use case Actor Deskripsi pra kondisi Skenario post kondisi
Cetak karcis masuk Operator Setelah meng input nopol kendaraan yang masuk, operator memberikan karcis kepada user sebagai bukti parkir User menerima karcis masuk Operator mencetak karcis yang berisi nopol kendaraan yang masuk kemudian memberikan karcis kepada user Kendaraan masuk
Table 3.3 : Skenario Use Case cek karcis masuk nama use case Actor Deskripsi pra kondisi Skenario post kondisi
Cek karcis masuk Operator Ketika user ingin keluar operator memeriksa setiap karcis kendaraan yang ingin keluar Operator memeriksa karcis Operator meng input kode karcis masuk untuk menentukan apakah karcis sesuai dengan nopol kendaraan yang ingin keluar dan dapat menentukan tarif sesuai dengan berapa lama user telah menggunakan jasa parkir Kendaraan keluar
Table 3.4: Skenario Use Case cetak struk parkir nama use case Actor Deskripsi pra kondisi Skenario post kondisi
Cetak struk parkir Operator Setelah operator meng input kode parkir dan memastikan nopol sesuai maka cetak struk parkir Operator memeriksa karcis Jika dirasa sudah sesuai kode karcis dengan nopol kendaraan yang ingin keluar kemudian operator mencetak struk parkir sebagai bukti pembayaran jasa parkir Kendaraan keluar
Table 3.11: Skenario Usecase rekap laporan keuangan parkir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41 Tabel 3.5 Skenario Use Case Rekap Laporan Keuangan Parkir nama use case Actor Deskripsi pra kondisi Skenario post kondisi
Cetak laporan keuangan parkir Operator Untuk memberikan laporan keuangan operator dapat mencetak rekap laporan keuangan parkir Operator cetak laporan Dengan memilih menu laporan keuangan yang ada pada aplikasi, operator dapat membuat laporan keuangan parkir sesuai dengan permintaan seperti laporan mingguan, bulanan atau tahunan Laporan keuangan
Tabel 3.6 Skenario Use Case cek Laporan Keuangan Parkir Nama use case Actor Deskripsi Pra kondis Skenario Post kondisi
Cek laporan keuangan parkir Pimpinan Untuk melihat laporan keuangan parkir pimpinan dapat melihat langsung ke system karena computer pimpinan terhubung dengan computer dilapangan Pimpinan melihat laporan Dengan computer di ruang kerjanya pimpinan dapat meng akses laporan keuangan parkir untuk memantau kondisi dilapangan. Memantau laporan keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
3.5 Activity Diagram 3.5.1 Activity Input Nopol
Gambar 3.8 Diagram Activity Input Nopol
Table 3.7 Deskripsi Diagram Activity Input Nopol Nama Activity
Activity Diagram Input Nopol 1. Aktor input nomor polisi kendaraan yang
Deskripsi
akan parkir 2. Kemudian data nopol tersimpan ke dalam system
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43 3.5.2 Diagram Activity Cetak Karcis
Gambar 3.9 Diagram Activity Cetak Karcis
Table 3.8 Deskripsi Diagram Activity Cetak Karcis Nama Activity Deskripsi
Activity Diagram Cetak Karcis 1. Aktor input nopol 2. Kemudian pilih cetak karcis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44 3.5.3 Diagram Activity Cek Karcis Masuk
Gambar 3.10 Diagram Activity Cek Karcis Masuk
Table 3.9 Deskripsi Diagram Activity Cek Karcis Masuk Nama Activity Deskripsi
Activity Diagram Cek Karcis Masuk 1. Aktor meminta bukti karcis masuk 2. Kemudian user memberikan karcis masuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
3.5.4 Diagram Activity Cetak Struk Parkir
Gambar 3.11 Diagram Activity Cetak Struk Parkir
Table 3.10: Deskripsi Diagram Activity Cetak Struk Parkir Nama Activity
Activity Diagram Cetak Struk Parkir 1. Aktor input nopol kendaraan yang ingin keluar
Deskripsi
2. Kemudian tertera harga bayar jasa parkir berdasarkan lama parkir pada aplikasi 3. Aktor menagih uang jasa parkir kepada user
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
3.5.5 Diagram Activity Cetak Rekap Laporan Keuangan Parkir
Gambar 3.12 Diagram Activity Cetak Rekap Laporan Keuangan Parkir
Table 3.11 Deskripsi Diagram Activity Cetak Laporan Keuangan Parkir Nama Activity
Activity Diagram Cetak Rekap Laporan Keuangan 1. Aktor
memilih menu laporan keuangan
parkir Deskripsi
2. Kemudian memilih laporan mingguan atau bulanan 3. Cetak laporan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
3.5.6 Diagram Activity Pimpinan Cek Laporan
Gambar 3.13 Diagram Activity Pimpinan Cek Laporan
Table 3.12 Deskripsi Diagram Activity Pimpinan Cek Laporan Nama Activity
Activity Diagram Pimpinan Cek Laporan 1. Pimpinan membuka aplikasi retribusi parkir 2. Memilih menu laporan
Deskripsi
3. Memilih laporan sesuai dengan periode yang diinginkan 4. Cetak laporan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
3.6 Sequence Diagram 3.6.1 Sequence Diagram Kendaraan Masuk
Gambar 3.14 Sequence Diagram Kendaraan Masuk
Table 3.13 Skenario Keterangan Sequence Diagram Kendaraan Masuk Nama Sequence
Sequence Diagram Kendaraan Masuk
Deskrip Singkat
Menjelaskan proses kendaraan masuk
Aktor
Operator
Pra Kondisi
Membuka aplikasi
Tindakan Utama
Operator input nopol kendaraan masuk dan akan di proses oleh sistem dan mencetak karcis
Tindakan Alternatif
-
Pasca Kondisi
User menerima tanda parkir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
3.6.2 Sequence Diagram Kendaraan Keluar
Gambar 3.14 Sequence Diagram Kendaraan Keluar
Table 3.15: Skenario Keterangan Sequence Diagram Kendaraan Keluar Nama Sequence
Sequence Diagram Kendaraan Keluar
Deskrip Singkat
Menjelaskan proses kendaraan Keluar
Aktor
Operator
Pra Kondisi
Membuka aplikasi
Tindakan Utama
Operator input kd karcis masuk dan akan di proses oleh sistem dan sistem akan menentukan tarif parkir berdasarkan lama waktu parkir
Tindakan Alternatif
-
Pasca Kondisi
Operator memberikan struk parkir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
3.6.3 Sequence Diagram User
Gambar 3.16 Sequence Diagram User
Table 3.15: Skenario Keterangan Sequence Diagram User
Nama Sequence
Sequence Diagram User
Deskrip Singkat
Menjelaskan proses kendaraan Keluar
Aktor
User
Pra Kondisi
-
Tindakan Utama
User memasuki area parkir dan diberikan karcis masuk, setelah selesai parkir user menyerahkan karcis masuk kepada operator dan membayar uang jasa parkir sesuai yang tertera di Struk bayar parkir
Tindakan Alternatif
-
Pasca Kondisi
User menerima Struk Parkir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
3.6.4 Sequence Diagram Laporan Keuangan
Gambar 3.17 Sequence Diagram Lapoaran Keuangan
Table 3.16: Skenario Keterangan Sequence Diagram Laporan Keuangan Nama Sequence
Sequence Diagram Laporan Keuangan
Deskrip Singkat
Menjelaskan proses pembuatan laporan keuangan
Aktor
Operator
Pra Kondisi
-
Tindakan Utama
Operator membuka menu laporan keuangan pada aplikasi dan memilih periode minggu atau bulan laporan yang akan di cetak
Tindakan Alternatif
-
Pasca Kondisi
Operator mencetak laporan keuangan parkir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
3.7 Class Diagram Class diagram perancangan sistem sebagai alat untuk mengukur kebutuhan user, dan alat untuk berkomunikasi dengan user pada saat kita menjelaskan scoping dari aplikaasi yang akan dibangun, ini menunjukan aktifitas yang akan di bangun oleh system yang akan kita buat agar dapat di rancang dengan baik dan benar, maka di buat lah class diagram untuk merancang system ini menjadi lebih terkordirnir dan lebih tertata rapih oleh pihak yang bersangkutan dalam nanti menggunakan system class diagram itu sendiri.
3.7.1 Class Diagram Usulan Parkir Kemensos RI
Gambar 3.21 Class Diagram Usulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
3.8 Perancangan Database
1. Nama Tabel : T. Operator Tabel 3.17 Tabel Operator No 1 2 3 4 5
Nama Field id_operator nm_operator Username Password Alamat
Type Data Varchar Varchar Varchar Varchar Text
Length 5 25 35 8
Ket Primary Key
2. Nama Tabel : T. Transaksi Masuk Tabel 3.18 Tabel Transaksi Masuk No 1 2 3 4 5 6
Nama Field no_karcis Tgl id_operator ko_ken no_polisi jam_masuk
Type Data Int varchar char char varchar varchar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Length 12 12 25 1 11 12
Ket Primary Key yy-mm-dd
54
3. Nama Tabel : T.Transaksi Keluar Tabel 3.19 Tabel Transaksi Keluar No 1 2 3 4 5 6
Nama Field no_karcis id_operator ko_ken no_polisi jam_keluar Tarif
Type Data Int Char Int Varchar Time Int
Length 12 25 1 11
Ket Primary Key
7
Tgl
Varchar
12
yy-mm-dd
Length 1 5
Ket Primary Key
Length 1 5 12
Ket Primary Key
12
4. Nama Tabel : T. Kendaraan
Tabel 3.20 Tabel Kendaraan No 1 2
Nama Field ko_ken jen_ken
Type Data Varchar Varchar
5. Nama Tabel : T. Tarif Tabel 3.21 Tabel Tarif No 1 2 3
Nama Field kd_tarif Tarif Ket
Type Data Varchar Varchar Varchar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55 3.9 Perancangan Layar 1. Rancangan Halaman Login Rancangan halaman login digunakan apabila ingin masuk ke halaman menu utama, sebelum melakukan login user harus mengisi nama user dan password. Berikut adalah rancangan halaman login.
Gambar 3.19 Halaman Login
2. Rancangan Halaman Menu Utama Rancangan halaman Menu Utama digunakan sebagai tampilan awal dari program aplikasi setelah user melakukan login. Menu Utama terdiri dari beberapa menu yaitu Menu Utama, Master Operator, Transaksi, Laporan, Logout. Berikut rancangan Halaman Menu Utama.
Gambar 3.20 Halaman Menu Utama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56 3. Rancangan Form Input Operator Rancangan Form Input Operator digunakan sebagai identitas Operator yang berwenang untuk mengoperasikan aplikasi, tampilan ini terdiri dari beberapa menu diantaranya : Kode Operator, Nama Operator, Username, Password. Sebagai berikut :
Gambar 3.21 Form Operator
4. Rancangan Form Transaksi Masuk Rancangan Form Transaksi Masuk digunakan sebagai tampilan aplikasi pada saat kendaraan masuk ingin parkir, dan operator menginput nomor polisi kendaraan kemudian mencetaknya sebagai tanda parkir. Menu ini terdiri dari : nomor karcis, nama operator, jenis kendaraan dan nomor polisi kendaraan.
Gambar 3.22 Form Transaksi Masuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57 5. Rancangan Form Transaksi Keluar Rancangan Form Transaksi Keluar ini berguna untuk mengetahui berapa lama user mengguanakan jasa parkir, operator hanya menginput saja nomor parkir dan sistem akan menghitung berapa tarif yang harus dibayarkan oleh user. Form ini terdiri dari menu Nomor Karcis.
Gambar 3.23 Form Transaksi Keluar 6. Rancangan Form Laporan Rancangan form laporan digunakan untuk mengetahui keuangan dari hasil jasa parkir, dengan aplikasi ini operator dapat memilih laporan yang akan dicetak berdasarkan periode yang diminta oleh pimpinan. Form ini terdiri dari beberapa menu diantaranya : text pilih periode dan cetak laporan.
Gambar 3.24 Form Menu Laporan
http://digilib.mercubuana.ac.id/